PENDAHULUAN
Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :
PEMBAHASAN
Peraturan :
Anak M, berumur 9 tahun datang ke IGD rumah sakit karena nyeri hebat di perut
dan muntah-muntah sejak 6 jam sebelum masuk RS. Sejak 3 hari terakhir ini,
anak M sering mual, muntah dan sakit perut namun BAB biasa. Dalam 2 bulan ini
berat badan anak M turun 3 kg. Sejak 6 bulan terakhir, anak banyak makan,
minum cukup namun sering buang air kecil terutama pada malam hari dengan
frekuensi 4-5 kali. Riwayat diabetes melitus dalam keluarga disangkal. Selama
anamnesis dan pemeriksaan fisik anak BAK beberapa kali dengan volume cukup
banyak.
Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum : BB anak 25 kg, TB 138 cm, tampak sakit berat, kesadaran
somnolen
Tanda vital : TD 120/80 mmHg, HR 124x/ mnt, isi dan tekanan cukup, suhu tubuh
37,8oC, RR : 48x/menit (nafas cepat dan dalam)
Abdomen : datar, defans muscular (-), meteorismus (-), bising usus (+)
normal
Pemeriksaan Laboratorium
Keton darah : 3 mmol/dL, ureum 31 mg/dL; kreatinin: 2,1 mg/dL; Serum Na: 125
mEq/L; K: 3,3 mEq/L; Cl: 101 mEq/L
pH darah arteri: 7,1; pCO2: 16,8 mm/Hg; pO2: 107,2 mm/Hg; BE: -21,8; HCO3:
5,3 mmol/L; O2 saturasi: 94,5%;
Urine rutin:
2. Sejak 3 hari terakhir ini, anak M sering mual, muntah dan sakit
perut namun BAB biasa
a) Apa makna sejak 3 hari terakhir ini, anak M sering mual, muntah
dan sakit perut namun BAB biasa ?
Jawab :
Pada kasus, kemungkinan penyebab mual dan muntah yang
dialami oleh Anak M adalah akibat gangguan metabolik endokrin
yaitu ketoasidosis diabetik. Ketoasidosis diabetik dapat
menyebabkan mual dan muntah akibat perangsangan pada
Chemoreceptor trigger zone pada area postrema medulla (reseptor
serotonin 5-HT3 dan dopamin D3) (Silbernagl,2006).
Bronkitis kronis
Penyakit dengan nama 'lengkap' Chronic obstructive pulmonary
disease (COPD) ini sering disebut bronkitis kronis karena
membuat penderitanya sulit bernapas dalam waktu lama.
Kesulitan bernapas itu terjadi akibat inflamasi atau pembengkakan
saluran bronkus paru-paru yang bertugas membawa udara masuk
dan keluar.
Saat kerusakan paru-paru akibat COPD semakin parah, penderita
biasanya akan mengalami penurunan berat badan ekstrim hingga
bagian-bagian tubuh membiru, tanda kekurangan oksigen.
(SMM Health)
1. Diabetes Melitus
a. Tipe 1
(1) Autoimun
(2) Idiopatik
b. Tipe 2
2. Diabetes Melitus Kehamilan (GDM)
Sintesis:
Adapun faktor resiko menurut klasifikasinya yaitu (Rakhmadany,
2010) dan (Waspadji, 2009):
1. Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2
A. Unchangeable Risk Factor
1. Kelainan Genetik
Diabetes dapat menurun menurut silsilah keluarga yang mengidap
diabetes mellitus, karena kelainan gen yang mengakibatkan
tubuhnya tak dapat menghasilkan insulin dengan baik.
2. Usia
Umumnya manusia mengalami perubahan fisiologis yang secara
drastis menurun dengan cepat setelah usia 40 tahun. Diabetes sering
muncul setelah seseorang memasuki usia rawan tersebut, terutama
setelah usia 45 tahun pada mereka yang berat badannya berlebih,
sehingga tubuhnya tidak peka lagi terhadap insulin.
B. Changeable risk factor
1. Stress
Gambar pankreas
Pankreas merupakan organ yang memanjang dan terletak
pada epigastrium dan kuadran kanan atas. Strukturnya lunak,
berlobulus, dan terletak pada dinding posterior abdomen di
belakang peritoneum. Pankreas menyilang planum transpyloricum.
Pankreas dapat dibagi dalam caput, collum, corpus, dan cauda
(Snell, 2011)
Caput pancreatis berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam
bagian cekung duodenum. Sebagian dari caput meluas ke kiri di
belakang vasa mesenterica superior dan dinamakan processus
uncinatus. Collum pancreatis merupakan bagian pankreas yang
mengecil dan menghubungkan caput dan corpus pancreatis. Bagian
ini terletak di depan pangkal vena porta dan tempat
dicabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta (Snell,
2011)
Histologi Pankreas
5. Pemeriksaan Fisik
a) Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik?
KeadaanUmum: BB: 25 kg
TB: 138 cm
IMT: 13,1
Underweight
Tampaksakitberat,
somnolen Penurunankesadaran
(abnormal)
Tanda vital: TD 120/80 mmHg Normal
IMT Underweight
6. Pemeriksaan Laboratorium
a) Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan laboratorium?
Jawab :
Urin
2 Pernafasan + + +
Kussmaul
4 Poliuri, polidipsi + + +
5 Muntah, mual + +
6 Kejang +
7 Dehidrasi + + +
8 Hipovolemia + + +
9 Riwayat DM + + + 50%
11 pH <7,35 >7,3
Ringan :
Berat :
>12
14 Osmolaritas serum Bervariasi Tinggi
(>320
mosm/kg
air)
IV. Penyuluhan:
(Tridjaja, 2009)
2.6 Kesimpulan
Idiopatik
Destruksi sel
beta pankreas
Penurunan
sekresi insulin
polifagia Hiperglikemi
Peningkatan
benda keton
Diuresis osmotik
Batubara, Jose. R.L. et al., 2010. Buku Ajar Endokrinologi Anak Edisi I. Jakarta:
Badan Penerbit IDAI
Daldiyono dan Syam, Ari F. 2006. Nyeri Abdomen Akut. Dalam Sudoyo, Aru W.,
et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi IV. Jakarta: Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Hal 303.
Djojoningrat, Dharmika. 2006. Pendekatan Klinis Penyakit Gastrointestinal.
Dalam Sudoyo, Aru W., et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi
IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 287.
Eroschenko,2010. Atlah Histologi diFiore Ed.11.Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Hal 339
Greenstein, B., Wood, D. F., 2010. At a Glance Sistem Endokrin Edisi Kedua.
Jakarta: Penerbit Erlangga. pp: 80-87
Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed.11. EGC. Jakarta.Hal
1022-1025