Anda di halaman 1dari 5

Kedatangan Islam ke Nusantara mempunyai sejarah yang sangat panjang.

Ada beberapa teori yang


dikemukakan oleh para tokoh dunia mengenai asal-usul Islam ke Indonesia. Terdapat berbagai
pendapat mengenai proses masuknya Islam ke Kepulauan Indonesia, terutama perihal waktu dan
tempat asalnya. Empat teori yang akan dibahas ini masing-masing memiliki kekurangan,
dikarenakan belum pasti mana teori yang benar (namun, saya belum mendapat info mengenai
kekurangan dari teori China), . Namun tidak ada juga teori yang salah, semua teori memiliki andil.
TEORI MEKKAH
Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) mengatakan bahwa Islam datang dari tanah
kelahirannya sendiri, yaitu Arab atau Mesir. Menurut Beliau, proses ini berlangsung pada abad ke-
7 M (abad-abad pertama Hijriah). Anthony H. Johns juga sependapat dengan Buya Hamka,
menurutnya proses Islamisasi dilakukan oleh para musafir atau kaum pengembara yang datang ke
Kepulauan Indonesia. Kaum pengembara ini biasanya mengembara dari satu tempat ke tempat
lainnya dengan motivasi untuk menyebarkan Agama Islam. Salah satu dasar teorinya adalah
adanya perkampungan di Sumatera bagian barat, pada saat itu di Timur Tengah Khalifah Umar bin
Khatab menginginkan Agama Islam menyebar. Kemudian Beliau mengirim delegasi ke China, nah
delegasi itu singgah terlebih dahulu di Indonesia (mereka lewat jalur laut),
lalu mereka mendirikan perkampungan Islam di Sumatera
bagian barat. Tokoh-tokoh lain juga sependapat dengan
A.H Johns dan Buya Hamka, berikut saya rangkum.
Pendukung Teori Mekkah : Buya Hamka,
Anthony H. Johns, T.W Arnold, Van Leur
Bunyi Teori Mekkah : "Proses masuknya
Islam ke Indonesia terjadi pada abad ke-7
(647M), dan langsung dibawa oleh para
musafir Arab yang memiliki semangat untuk
menyebarkan Agama Islam".
Dasar Teori Mekkah :
1. Pada abad ke-7 di pantai timur Sumatera
sudah terdapat perkampungan Islam (Dinasti
Umayah).
2. Kerajaan Samudra Pasai menganut mahzab
Syafi'i, dimana pengaruh mahzab Syafi'i
terbesar pada waktu itu adalah Mekkah dan
Mesir.
3. Raja-raja Samudra Pasai menggunakan
gelar Al Malik, yaitu gelar yang umumnya
berasal dari Mesir.
Kelemahan Teori : Kurangnya fakta
yang menjelaskan peranan Bangsa Arab dalam
penyebaran Agama Islam di Indonesia.
TEORI GUJARAT
Sarjana-sarjana Barat kebanyakan dari Negeri Belanda
mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Kepulauan
Indonesia berasal dari Gujarat sekitar abad ke-13 M atau
abad ke-7 M. Pendapat ini mengasumsikan bahwa Gujarat
terletak di India bagian barat, berdekatan dengan Laut
Arab. Letaknya sangat strategis berada di jalur
perdagangan antara timur dan barat. Pedagang Arab
yang bermahzab Syafi'i telah bermukim di Gujarat dan
Malabar sejak awal tahun Hijriyah (Abad ke-7 M).
Menurut J. Pijnapel sendiri, orang yang menyebarkan
Agama Islam ke Indonesia bukanlah dari Arab atau
Mekkah, melaikan dari Gujarat yang telah masuk Islam
dan berdagang ke daerah timur. Hal itu menyangkal teori
Mekkah. Argumentasi Pijnapel didukung oleh C. Snouck
Hurgronye dan J.P Moquetta. Argumentasinya didasarkan
padabatu nisan Sultan Malik Al-Saleh yang wafat pada 17
Dzulhijjah 831 H atau 1297 M di Pasai, Aceh. Menurutnya,
batu nisan di Pasai dan makam Maulana Malik Ibrahim
yang wafat tahun 1419 di Gresik, Jawa Timur, memiliki
bentuk yang sama dengan batu nisan yang terdapat di
Gujarat. Moquetta menyimpulkan bahwa batu nisan itu
kemungkinan diimpor dari Gujarat, atau dibuat oleh orang
Gujarat. Berikut saya rangkum :
Pendukung Teori Gujarat : J. Pijnapel, Snouck
Hurgronje, Bernard H.M Vlekke, J.P
Moquetta, W.F Stutterheim
Bunyi Teori Gujarat : "Agama Islam masuk
ke Indonesia pada abad ke-13 dan pembawanya
adalah pada pedagang dari Cambay, India."
Dasar Teori Gujarat :
1. Hubungan dagang Indonesia dengan India
telah lama terjalin melalui jalur Indonesia -
Cambay - Timur Tengah - Eropa.
2. Adanya batu nisan sultan Samodra Pasai
yaitu Sultan Malik Al Saleh tahun 1297 M dan
makam Maulana Malik Ibrahim yang wafat
pada tahun 1419 di Gresik, Jawa Timur,
memiliki bentuk yang sama dengan batu nisan
yang terdapat di Cambay, India.
3. Catatan Marco Polo bahwa di Perlak sudah
banyak yang memeluk Islam dan banyak
pedagang Islam India yang menyebarkan
Agama Islam.
Kekurangan Teori :
1. Tidak dijelaskan antara masuk dan
berkembangnya Islam.
2. Kerajaan Samodra Pasai menganut mahzab
Syafi'i, sedangkan Gujarat adalah penganut
mahzab Hanafi.
3. Ketika islamisasi Samodra Pasai, Gujarat
masih merupakan sebuah Kerajaan Hindu, baru
satu tahun kemudian Gujarat ditaklukan oleh
kekuasaan Muslim.
TEORI PERSIA
Kalian tahu Persia? Ya, Persia juga disebut Iran. Hoesein
Djajadiningrat mengatakan bahwa Agama Islam datang ke
Indonesia dibawa oleh kaum Syi'ah yang berasal dari
Persia (Iran). Yang dimaksud kaum Syi'ah adalah
sekumpulan orang yang menganut aliran Syi'ah. Aliran
Syi'ah itu salah satu aliran yang belum tentu
kebenarannya dalam Islam. Aliran Syi'ah sendiri juga ada
bermacam-macam diantaranya aliran yang ajarannya ada
yang menyimpang dari ajaran Nabi Muhammad SAW, atau
Ahli Bid'ah. Kembali lagi ke Teori Persia, saat Dinasti
Abasya, kamu Syiah kemudian melarikan diri ke Indonesia
dan mengajarkan Islam. Buktinya, peringatan 10
Muharam (sucinya orang syiah), bubur syura (Jawa),
Tabut (Sumatera Barat). Lanjut ke rangkuman berikut :
Pendukung Teori Persia : Umar Amir Husen,
Hoesein Djajadiningrat
Bunyi Teori Persia : "Agama Islam masuk
ke Indonesia dengan dibawa oleh kaum Syi'ah
yang berasal dari Persia (Iran)".
Dasar Teori Persia :
1. Adanya kesamaan budaya Persia dengan
budaya masyarakat Indonesia (peringatan 10
Muharam/Asyura, Tabut, pembuatan bubur
Syura).
2. Kesamaan ajaran sufi yang dianut Syaikh
Siti Jenar dengan sufi dari Iran yaitu Al
Hallaj.
3. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam
sistem mengeja huruf Arab untuk tanda-
tanda bunyi.
4. Adanya kesamaan seni kaligrafi pahat pada
batu-batu nisan.
Kekurangan Teori : Bila berpedoman
bahwa Islam masuk pada abad ke-7, hal ini
berarti terjadi pada masa kekuasaan Khalifah
Umayyah. Sedangkan saat itu kepemimpinan
Islam si bidang politik, ekonomi, dan
kebudayaan berada di Mekkah, Madinah,
Damaskus, dan Baghdad. Jadi, belum
memungkinkan bagi Persia untuk menduduki
kepemimpinan dunia Islam saat itu.
TEORI CHINA
Yang saya ketahui, Teori China ini merupakan teori yang
tergolong baru. Sebelumnya, hanya terdapat Teori
Mekkah, Teori Gujarat, Teori Persia yang biasa
disampaikan kepada siswa mengenai teori masuknya
Agama Islam di Indonesia. Ibu Guru sejarah saya
menyampaikan karena Teori China tergolong baru, maka
sulit untuk mencari informasi mengenai Teori China.
Seperti mencari kekurangan atau kelemahan teorinya
belum Beliau temukan infonya. Langsung ke rangkuman
berikut:
Pendukung Teori China : Slamet Mulyana,
Sumanto Al Qurtuby
Bunyi Teori China : "Agama Islam masuk
ke Indonesia dibawa oleh perantau China".
Dasar Teori China :
1. Sekitar tahun 879, terjadi perpindahan
orang-orang Islam dari Canton ke Asia
Tenggara (Kedah ke Palembang).
2. Raja pertama di Jawa (Raden Patah dari
Bintaro Demak) merupakan keturunan China.
Ibunya disebutkan berasal dari China.
3. Berdasarkan Hikayat Hasanudin dan
Sejarah Banten, nama dan gelar raja-raja
Demak ditulis dengan menggunakan istilah
China.
4. Adanya masjid-masjid tua berarsitektur
China di Pulau Jawa.
5. Menurut catatan China, pelabuhan-
pelabuhan diduduki pertama-tama oleh
pedagang China.
Kekurangan Teori : -
Apakah kalian menemukan kata-kata yang belum kalian
mengerti artinya?
1. Mahzab : Istilah dari bahasa Arab, yang berarti jalan
yang dilalui dan dilewati, sesuatu yang menjadi tujuan
seseorang baik konkrit maupun abstrak(Wikipedia).
Mahzab = aliran
2. Islamisasi : Proses persebaran Agama Islam.
3. Perlak (Kerajaan Perlak) : Daerah yang berada di
pesisir timur Aceh.
4. Hikayat : Sebuah karya sastra yang isinya
menceritakan atau mengisahkan tentang sesuatu hal.
5. Marco Polo : Seorang penjelajah dan pedagang
berkebangsaan Eropa.
6. Tabut : Perayaan lokal dalam rangka memperingati
Asyura, gugurnya Imam Husein, cucu Muhammad, yang
dilakukan oleh masyarakat Minangkabau di daerah pantai
Sumatera Barat, khususnya di Kota Pariaman.

Anda mungkin juga menyukai