PENDAHULUAN
dengan pesat. Apabila pada sekitar abad ke-17 atau ke-18 nenek moyang kita
masih menggunakan pos atau surat menyurat secara fisik, namun pada abad
ke-20 ini kita sudah dapat menikmati komunikasi yang dipengaruhi dengan
teknologi. Salah satunya tentunya teknologi komunikasi. Pada awal abad ke-
20 muncullah alat komunikasi seperti telepon rumah, radio, fax, dan lain-lain.
teknologi cyber atau internet, seperti e-mail, chatting, dan lain sebagainya.
mana.
1
2
globalisasi dan kebutuhan informasi yang cepat dan akurat, kita dihadapkan
dengan situasi dimana semua sumber informasi harus dapat diakses dengan
mudah. Media massa adalah salah satu sumber untuk mendapatkan informasi
yang cepat. Informasi yang dibutuhkan, baik dari media cetak maupun
pemantauan media.
salah satu perusahaan Public Relations (PR) dan Media Konsultan. Sebagai
dengan client yang ditangani, yang berguna untuk mengetahui dinamika citra
sumber untuk mendapatkan informasi yang tepat dan cepat. Informasi yang
diperoleh dari media monitoring merupakan salah satu data penting sebagai
Kreasika Indonesia.
yang diinginkan.
membaca, melihat, mencatat, dan mendengar isi dari sebuah artikel, berita
atau naskah berita, dan iklan media massa. Proses ini dilakukan terus
menjadi sejumlah topik, tema, ataupun kata kunci (keyword) yang telah
ditentukan.1
media dalam bentuk elektronik yang menyimpan data dalam wujud digital.
Pemantauan secara digital ini biasa disebut dengan media E-Clipping. Media
1
http://www.spd-indonesia.com/services/media-monitoring diakses pada tanggal 2 April 2016
pukul 9:09 WIB
4
lagi digunting dan ditempel secara manual, tetapi berita tersebut dapat
terbaca pada layar komputer atau alat komunikasi lain seperti Handphone.
pertengahan tahun 1800 di Eropa, yaitu masih sangat tradisional dengan cara
membaca Koran dan memilih artikel sesuai topic yang diinginkan, kemudian
artikel tersebut di gunting dan ditempel pada sebuah kertas HVS. Setelah
untuk mendistribusikan hasil seleksi media tersebut kepada pejabat atau staf
yang terkait.
memantau media massa conventional, tetapi juga memantau media baru (new
memaksa para penggiat komunikasi untuk ikut memantau media jenis baru
ini. Media jenis baru ini dinamakan media sosial (social media).
monitoring yang memantau media cetak, radio, televisi, dan media online
komunikasi dapat menyajikan data yang penting dan akurat yang akan
yang relative singkat. Oleh sebab itu, media konvensional juga dikenal
komunikasi dengan luas, terdapat pula beberapa karakteristik lain dari media
dan serentak, arus komunikasi berjalan satu arah, serta minimnya interaksi
termasuk dalam media massa konvensional adalah surat kabar atau koran,
2
http://www.komunikasi.us/index.php/course/5477-media-konvensional-dan-media-baru diakses
pada tanggal 3 April 2016 pukul 9:38 WIB
7
komunikasi terjadi dengan mudah, cepat, dan murah. Pengguna media baru
memang dapat dengan mudah dan cepat berkomunikasi dan saling bertukar
banyak kelebihan, tetap saja media massa atau media konvensional dapat
ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas. Media massa juga masih menjadi
Sesuai latar belakang yang telah dijelaskan, peneliti akan fokus untuk
sebagai berikut :
dalam rangka memperkuat peran dan fungsi public relations, yaitu fungsi
Dalam hal praktis, penelitian ini akan berguna bagi PT Cita Kreasika
media monitoring. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi bahan pembenahan
konsep mengenai media monitoring dan public relations, bagaimana teori ini
Pada judul penelitian pertama adalah penelitian pada skala event dan
dapat menggambarkan dengan jelas objek yang diteliti. Hasil penelitian ini
11
12
ini juga untuk mengetahui letak kelebihan dan kekurangan kinerja tersebut
perencanaan pengadaan kegiatan media gathering natal 2011 dan tahun baru
2012 kepada puncak manajemen selaku desicion maker di Global TV. Hal ini
perencanaan kegiatan.
dilakukan pada internal perusahaan PT. Cipta TPI, yaitu bagaimana humas di
karyawan PT. Cipta TPI sebagai komunikator baik”. Pada penelitian ini selain
efektivitas Humas
PT. Cipta TPI
melalui media
monitoring terhadap
harapan, nilai,
pertautan & motivasi
dalam memperoleh
informasi bagi
karyawannya.
Teori & Teori Public Teori Public Teori Public
Metode Relations, dengan Relations & Teori Relations & Teori
yang pendekatan Motivasi, dengan Media
Digunakan metode Kualitatif pendekatan metode Monitoring,
Kuantitatif dengan
pendekatan
metode Kualitatif
Temuan Bahwa kinerja Bahwa terbukti Bahwa peran
dan Hasil pengumpulan & kegiatan media media monitoring
Penelitian pendistribusian monitoring yang adalah memantau
Terdahulu informasi melalui dilakukan humas PT serta menganalisa
media monitoring Cipta TPI efektif arah pemberitaan
sangat sehingga motivasi dan opini publik.
menguntungkan, perolehan informasi Fungsi media
Selain itu dapat karyawan sebagai monitoring
diketahui komunikator juga sebagai “early
kelebihan & baik. warning system”
kekurangan yang mendukung
dihasilkan media aktifitas public
monitoring sebagai relations.
boundary
spanning.
dengan permasalahan yang akan diteliti. Konsep besar yang menjadi payung
besar dalam penelitian ini adalah media monitoring dimana konsep inilah
yang akan dijelaskan rincian kegiatannya dalam penelitian ini. Namun dengan
hasil perpaduan dari beberapa teori komunikasi yang terkait erat dengan
permasalahan yang akan diteliti. Konsep yang menjadi payung besar dalam
penelitian ini adalah media monitoring dimana konsep inilah yang akan
perubahan secara efektif, dan PR dalam hal ini adalah sebagai system
menggunakan riset dan komunikasi yang sehat dan etis sebagai alat
yang ada hubungan dan diduga akan ada kaitannya, dengan cara
oleh Frank Jefkins yang direvisi oleh Daniel Yadin, edisi kelima
mereka.
(2006:7)
baik.
organisasi.
program-program lain.
atas.
sampai ke public.
kompetitor sekaligus.
perusahaan lainnya.
monitor).
peka dan tanggap pada keinginan serta kepentingan publik baik secara
organisasi.
Pemrogaman Kerja).
dan lain-lain.
terhadap lingkungan.
kesempatan.
2. Fase Strategy
3. Fase Tactic
organisasi :
pendukung .
narasumber, isi pesan, nada dan gaya, isyarat verbal dan non -
keterlibatan pribadi.
32
dikontrol).
dikendalikan).
perusahaan/institusi.
Process fasilitator)
suatu krisis yang terjadi, maka dibentuk suatu tim posko yang
tingkat atasan. Hal yang sama juga berlaku pada arus dan
1. Communicator
2. Relationship
3. Back up Management
timbal balik.
dengan baik. Ada dua esensi manajemen isu:Cutlip & Center (2006:4)
sebagai berikut:
pokok, yaitu :
cetak atau siaran, cerita feature, news letter untuk karyawan dan
eskternal stakeholder.
stakeholder.
platform organisasi.
konsep pidato.
yaitu :
waktu tertentu.
media.
umum, industri dan jasa, hukum, dan hal lain yang relevan
terhadap perusahan;
bacaan, yang dikliping dapat berupa artikel, berita atau foto, tetapi
41
juga yang sangat penting adalah sebagai early warning system dan
dengan baik maka sumber harus jelas (nama koran, majalah atau yang
lain, tanggal terbit, halaman), tenaga yang telaten, teliti dan kreatif,
pengetahuan.
waktu. Juga, bergerak secara luas dan simultan di mana dalam waktu
42
mekanis.
media massa.
digunakan secara luas dan dapat ditelaah secara lebih detail, yang
kita sebut analisis konten media. Hasil dari analisa ini akan
METODOLOGI PENELITIAN
alamiah yaitu penafsiran tentang pelaku sosial dalam mengelola dunia sosial
mereka.
sesuai konteks spesifik yang dinilai relevan oleh pelaku sosial. Realitas
adalah hasil konstruksi mental dari individu pelaku sosial, sehingga realitas
waktu.
45
46
dengan jenis atau tipe riset secara deskriptif yang sesuai dengan paradigma
peneliti ingin mengkaji dan membahas realita yang terjadi dalam kehidupan,
berstruktur, dan hubungan antara teori, konsep dan data: data memunculkan
uraian mendalam tentang ucapan, tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati
konteks setting tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh dan
komprehensif.
47
dokumenter.
ada.
individu-individunya.
integral dari data, artinya peneliti ikut aktif dalam menentukan jenis data yang
Mendalam yaitu suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara
langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan
observasi atau pengalaman alami dengan ikut langsung dan terlibat dengan
mendapatkan data sebanyak mungkin sumber data yang bisa digunakan untuk
adalah prosedur yang sangat menentukan baik tidaknya riset. Jika kegiatan
pengumpulan data ini tidak dirancang dengan baik atau bila salah dalam
pengumpulan data maka data yang diperoleh pun tidak sesuai dengan
3.5.1. Wawancara
tersebut. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab dan tatap muka
3.5.2. Observasi
saat kita lakukan. Namun tidak semua observasi bisa disebut sebagai suatu
merupakan pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan
teknik dan pengumpulan data dan waktu. Jenis triangulasi yang akan
dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa
cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik perolehan yang
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data model interaktif menurut Miles & Huberman. Prof. Dr. Sugiyono
terdiri atas empat tahapan yang harus dilakukan. Tahapan pertama adalah
tahap pengumpulan data, tahapan kedua adalah tahap reduksi data, tahapan
ketiga adalah tahap display data, dan tahapan keempat adalah tahap penarikan
akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang
dianggap kredibel.
yang jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan
rinci. Jumlah data yang banyak dan kompleks serta rumit, maka perlu
penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi
hubungan antar kategori dan sejenisnya. Semua data yang ada disusun
sementara, dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan, maka kesimpulan
2010. Telah profesional dijalankan oleh para ahli yang berpengalaman dalam
4.1.2.1. Visi :
4.1.2.2. Misi :
3
http://www.cikaindonesia.com diakses pada tanggal 15 Mei 2016 pukul 8:15 WIB
53
54
tersedia meliputi:
1. Jasa Konsultansi PR
1. Manajemen Acara
1. Diskusi Kelompok
2. Seminar
3. Talk Show
2. Penerbitan
1. In House Magazine
2. Penyusunan Buku
3. Penyusunan Biografi
5. Profil Perusahaan
6. Perangkat Promosi
2. Iklan Televisi
3. Iklan/Jingle Radio
5. Advertorial
1. Media Monitoring
1. Kliping Digital
3. Laporan Kronologis
2. Pemetaan Media
1. Pertemuan Media
2. Pelatihan Media
3. Konferensi Pers
58
Solemanto.
Sampling”. Teknik ini pada dasarnya dilakukan sebagai sebuah teknik yang
59
sengaja mengambil sample tertentu yang telah sesuai dan memenuhi segala
dan fungsi media monitoring untuk mendukung aktifitas Public Relations dari
Client CIKA.
media monitoring dan informan 4 merupakan pakar, seorang yang telah lama
4.2.1. Informan 1
dianalisis lebih lanjut untuk digunakan menjadi data awal untuk membuat
60
strategi komunika yang dilakukan oleh PR, yang tentunya bermanfaat bagi
data dari hasil media monitoring dapat dipergunakan untuk banyak hal.
nama media, nama peneliti, tanggal berita dipublikasikan dan bagaimana isu
piawai untuk melihat data dan membuat strategi yang tepat dan dibutuhkan
oleh client.
kemampuan analitik yang cukup baik terhadap sebuah isu yang perlu
dikritisi.
4.2.2. Informan 2
menguasai aplikasi yang ada untuk pekerjaan media monitoring dan dapat
4.2.3. Informan 3
dari layanan media monitoring yang ada. Dari layanan yang diberikan dapat
4.2.4. Informan 4
juga konsultan dari service media monitoring yang sudah berkecimpung lama
4)
itu membuat beliau sangat piawai dalam melaksanakan tugas pada bidang
sudah dilakukan sekarang ini telah memenuhi aturan yang ada dan membantu
tugas PR?
dengan jenis media, ukuran, geografi, publikasi, wartawan, edisi atau jenis
untuk mengevaluasi kandungan isi media. Dari hasil pemantauan media ini,
dapat juga diketahui dinamika pemberitaan media yang ada dalam kurun
fitur yang ada digunakan untuk mendapatkan hasil pemberitaan yang detil dari
sebuah berita yang dipantau. Informasi yang ada pada sebuah berita dapat
yang ada. Kategorisasi tersebut meliputi : nama media, nama peneliti, judul
mulai dari input berita, melakukan editing, analisa sampai dengan hasil
pantauan media.
Pada tahap ini seorang operator melakukan input berita sesuai channel
media yang ada. Apabila berita yang dipantau dari media cetak, seperti koran,
majalah atau tabloid, maka hasil kliping atau bagian berita yang dikehendaki
di scan terlebih dahulu, dengan menggunakan alat yang disebut scanner. Alat
ini yang akan merubah bentuk hard copy menjadi soft copy. Setelah berita
meliputi : nama media, waktu terbit, judul berita, tone, peneliti dan link
1. Media Cetak
2. Media Online
Detik.com
Kompas.com
Metronews.com
Inilah.com
Vivanews.com
Kapanlagi.com
Okezone.com
Antaranews.com
Tempo.co
Tribunnews.com
3. Media Televisi
RCTI
SCTV
Metro TV
TV one
Trans TV
Trans 7
Anteve
Indosiar
MNC TV
TVRI
67
4. Media Radio
Elshinta
RRI Pro 3
Sindo Trijaya
KBR 68H
SmartFM
• Pembobotan setiap
• Editing raw data yang berita
diinput operator • Penentuan
• Pembuatan Summary Narasumber dan
kutipan
• Penentuan
Klasifikasi
Pada tahap ini seorang petugas editor dapat membaca berita dan
ini akan didapat informasi bobot setiap berita, narasumber, kutipan dan
penentuan klasifikasi dari berita yang diinput. Bobot berita yaitu nilai dari
skala yang telah ditentukan. Aspek yang dihitung adalah : media yang
kontribusi besar pada nilai bobot, karena dipengaruhi jumlah tiras dari
media tersebut. Semakin besar tiras media akan semakin besar bobot yang
diberikan.
PERHATIAN KETERANGAN
berita ringan.
bersifat netral.
3. Artikel editorial sering berisi konten milik pesaing ; Iklan tidak pernah
5. Pemberitaan editorial bisa salah sasaran atau berada dalam media yang
headline yang ambigu, dengan nama klien yang tidak kelihatan sama
mereka tidak berupaya untuk mengukur efek atau akibatnya pada konten.
Untuk itu para ahli berfikir jauh kedepan dengan memberikan penilaian
konten dari media massa. Analisis konten media dapat dilakukan secara
1. Volume artikel
sebagai berikut :
diketahui isu yang sedang berkembang, baik itu isu posistif, netral
yang memuat antara lain total berita, tone, isu teratas dan narasumber
selama sebulan.
dengan media yang memberitakan dan isu yang berkembang. Selain itu
sehingga lebih menarik dan lebih mudah dimengerti oleh client. Selain
76
peran media monitoring sangat penting sebagai tools dalam aktifitas Public
Relations.
massa (cetak, online, TV), menyangkut berbagai isu, tetapi media monitoring
berperan dalam :
5. Pemetaan media
6. Pemetaan influencer
8. Memonitor krisis
tren pemberitaan.
luas dibanding buku, dapat menyampaikan informasi lebih cepat, dapat terjadi
pemantauan opini publik, baik itu positif, netral maupun negative. Sehingga
menurun pemberitaannya.
eksternal.
dan fungsi media monitoring serta apa saja faktor pendukung dan kendala
berguna dalam
pengembangan strategi
dan penyusunan pogram
komunikasi perusahaan.
6. Apakah Ibu dan tim Ya pasti setiap pekerjaan ada Setiap aktifitas
selama menjadi kendalanya. Kendala yg memerlukan
konsultan media cukup berat dihadapi dlm sarana dan
monitoring kegiatan media monitoring prasarana yang
mengalami adalah : memadai dan
kendala? Seperti 1. Mengatasi kebosanan SDM yang
apa ya kendalanya? SDM selama kegiatan berkualitas. Hal
pemantauan berita. ini menjadi
2. Menyiapkan SDM perhatian PT Cita
cadangan dalam rangka Kreasika
back up penugasan bila Indonesia untuk
SDM yang sedang terus
bertugas berhalangan utk memperbaiki dan
melaksanakan media meningkatkannya
monitoring.
3. Sistem online monitoring
membutuhkan koneksi
internet yang stabil. Bila
koneksi internet
bermasalah maka layanan
media monitoring tidak
dapat dilakukan.
B. Informan 2 : Pelaku Monitoring
1. Bisa dijelaskan satu …Dari semua proses tersebut Sesuai SOP yang
per satu proses dapat dibagi ada, semua tim
kerja pemantauan pengelompokkan tahapannya dalam melakukan
media yang sebagai berikut : media monitoring
dilakukan sampai 1. Tahap Intake (operator) melalui 6 tahapan
akhirnya 2. Tahap Editing (editor) kerja agar
produk digital 3. Tahap Penyimpanan memastikan
media monitoring 4. Tahap Daily Report proses input
dapat diterima 5. Tahap Analysis sampai output
melalui email atau 6. Tahap Output dapat
sebuah dipertanggung
portal? Penjelasan jawabkan
dimulai dari hasilnya.
84
pemilihan judul di
media cetak untuk
menyesuaikan
dengan keyword
yang
telahdisepakati.
2. Dalam mengerjakan Iya ada aplikasi khusus yang Kegiatan media
proses media dipergunakan. Untuk monitoring yang
monitoring ini, meningkatkan kualitas, kami dilakukan PT Cita
apakah sekarang memiliki aplikasi Kreasika
menggunakan yang terkoneksi langsung ke Indonesia telah
aplikasi khusus atau internet, sehingga ketika data menggunakan
hanya sudah dimasukkan ke dalam aplikasi, hal ini
menggunakan aplikasi dan sampai pada yang
fasilitas yang ada di tahap publish, maka berita membedakan
peralatan computer tersebut dapat langsung antara media
atau internet? diterima oleh client. monitoring
Manual dengan
Digital.
3. Apakah selama Iya. Kendala pada sarana dan Peningkatan
mengerjakan prasarananya perlu kualitas SDM,
kegiatan media ditingkatkan. Misalnya pada khususnya dalam
monitoring ini saat listrik mati, maka bidang IT,
mengalami diperlukan penambahan alat jurnalistik dan
kendala? atau mesin genset untuk kehumasan sangat
dapat menyalakan listrik atau penting untuk
koneksi internet yang harus ditingkatkan,
prima. Selain itu SDM perlu selain sarana dan
diberikan training terkait IT, prasarana yang
jurnalistik atau kehumasan. mendukung
proses kerja.
C. Informan 3 : Pengguna Jasa Monitoring
1. Apa manfaat yang Saya merasakan manfaat Client merasakan
Ibu dirasakan menggunakan media manfaat adanya
setelah monitoring digital yaitu ter digital media
menggunakan jasa update dengan berita seputar monitoring,
pemantauan media Oil & Gas. khususnya terkait
monitoring? pemberitaan yang
dibutuhkan
institusinya.
85
program PR yang
komprehensif.
4. Bagaimana Bapak Ini memang perkembangan Kemajuan dalam
melihat fenomena teknologi yang spektakuler bidang IT harus
digital media yang tentu saja sangat tetap diimbangi
monitoring, bermanfaat. Namun, oleh tenaga
khususnya untuk sekalipun sudah memakai manusia.
media online yang teknologi yang canggih, Keterlibatan
dilakukan hanya rasanya perlu dilengkapi manusia dalam
dengan dengan keterlibatan manusia media
menggunakan IT untuk memferivikasi dan monitoring,
dan aplikasinya, menganalisis data-data media khusunya dalam
tanpa melakukan monitoring untuk bisa penentuan tone
verifikasi dengan dimanfaatkan bagi sangat diperlukan
campur tangan kepentingan PR.jangan untuk
manusia. sampai (apabila) memberikan
kecanggihan aplikasi dan IT analisa yang
membuat hasil media akurat.
monitoring, khususnya
penetuan tone menjadi salah.
Karena hal ini sangat
berpengaruh kepada tahap
selanjutnya, yaitu saat
pembuatan program kerja
dan memberikan
rekomendasi.
5. Apa saja Media monitoring sekarang Untuk
kekurangan dan ini perlu ditingkatkan terus, meningkatkan
kelebihan media khususnya dalam peran dan fungsi
monitoring penggunaan IT yang terkini, media monitoring
sekarang ini? namun diharapkan aplikasi dalam
yang dibuat dapat menjawab mendukung
kebutuhan kecepatan berita aktifitas PR,
atau hasil media monitoring kemampuan SDM
dan memberikan data yang dan teknologi IT
akurat, khususnya dalam harus terus
penentuan tone. Karena hal ditingkatkan.
ini akan dijadikan dasar
untuk analisis PR
selanjutnya. SDM yang ada
88
Relations” yang dipopulerkan oleh Ronald D. Smith untuk isu terkait client
berbagai rencana teknis dan langkah komunikasi yang akan diambil dalam
aktivitas seluruh stakeholdernya. Untuk itu perlu memahami apa yang ingin
yaitu : Fase Formative Research, Fase Strategi dan Fase Taktik. Fase
dan bagaimana keinginan tersebut akan dicapai. Pada fase ini meliputi :
Fase terakhir adalah fase evaluasi, yaitu metode yang tepat untuk
tujuan yang telah ditentukan. Pada fase ini disebut Evaluating The Strategic
Plan.
ada terkait aktifitas media monitoring. Dalam dunia Public Relations (PR)
mengetahui bagaimana media massa melihat suatu isu. Media sering menilai
berita buruk sebuah perusahaan adalah merupakan berita baik untuk media.
Hal tersebut berlaku untuk isu-isu negatif bagi sebuah perusahaan yang
Relations Officer (PRO) dari sebuah institusi harus memiliki “early warning
Media massa sekarang ini sangat banyak dan memiliki latar belakang
“kuning”. Dan begitu juga dengan media “warna lainnya”. Dalam hal ini,
PRO atau perusahaan media monitoring juga harus dapat membaca situasi
media monitoring.
tools yang sangat populer untuk menganalisis situasi. SWOT yaitu kekuatan,
program PR. Pada divisi media monitoring terdapat struktur pembagian kerja
sebagai berikut :
KONSULTAN
MANAGER
EDITOR
sebagai berikut :
dan membuat program yang tepat untuk client, perusahaan yang ditangani.
rekomendasi, masukan dan saran langkah antisipasi atau respon apa yang
5. Manager : Tugas dari manager adalah mengatur lalu lintas kerja dan
client.
melakukan tugas kliping dan merekam seluruh pemberitaan terkait isu dan
korporasi sebuah perusahaan. Selain itu editor juga menentukan tone dari
berita yang diinput oleh editor dan memastikan tidak ada berita yang
berita dalam format hard file menjadi soft file. Operator juga bertugas
1. Pimpinan Media
2. Wartawan
masing dalam melihat perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan harus dapat
1. Tone Positif :
2. Tone Netral
3. Tone Negatif
3.1. Berita tentang fakta produk yang tidak berkualitas dan kegagalan
mengenai kegagalan.
“Selain itu kami juga pernah menangani krisis saat kenaikan elpiji 12
kg sekitar awal tahun 2014. Saat itu, sesuai program kerja dan belum
kenaikan harga elpiji tersebut sejak akhir tahun 2013. Sehingga harapannya
ketika harga dinaikkan pada Januari 2014 tidak akan terjadi kesalahan dan
yaitu :
1. Gambaran global (overview) untuk melihat posisi klien dan melihat isu-
isu yang terkait dengan klien, program dan Kampanye yang dijalankan
tanggal, judul, nama media dan informasi lain dari pemberitaan yang
dibutuhkan.
3. Analisa grafik mengenai jumlah artikel klien dan/atau isu serta program
massa. Pada tahap ini yang penting diketahui tentang media adalah :
bulanan.
3. Tenggat terbit.
4. Proses produksi.
keputusan tentang pesan, seperti sumber yang akan menyajikan pesan kepada
publik utama, isi pesan, nada dan gaya, isyarat verbal dan nonverbal, dan isu-
agar sikap masyarakat yang awalnya negatif atau netral menjadi positif.
yang cukup.
1. Pemerintah
4. Pengamat
8. Umum
Dalam hal ini harus dapat membuat strategi yang tepat agar
komunikasi dan tujuan dapat terwujud dan sesuai dengan target audience,
yaitu :
mempertimbangkan :
1. Komunikasi tatap-muka.
2. Organisasi media.
tidak setiap langkah tersebut sesuai dengan masalah yang dihadapi. Setiap
rencana dan metode yang dibuat harus disesuaikan dengan isu dan target
audiencenya. Dalam hal ini perlu memperhatikan hal tersebut, karena itu
(2015:54)
103
dituangkan dalam beberapa format bentuk yang sesuai dengan target audience,
yaitu :
penilaian, apakah tujuan yang ditetapkan telah terpenuhi dan kegiatan atau
Dalam hal evaluasi program yang dilaksanakan telah berhasil, hal ini
ditetapkan.
merupakan bentuk kegiatan two ways communications adalah ciri dari fungsi
dan peran public relations, karena sebagian fungsi dan tugas public relations
utama PR yaitu :
secara langsung.
sebaliknya.
Menurut Cutlip & Center and Confield (2002) bahwa fungsi PR dirumuskan
sebagai berikut:
atau sebaliknya.
dukungan publiknya.
(2002:81).
kegiatan digital media monitoring, yaitu secara jelas dapat digambarkan sesuai
tabel 4.11.
107
No. Uraian
1. Seiring dengan kemajuan teknologi, layanan media monitoring
tone ini kurang tepat karena semua dibaca secara otomatis dalam
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan dapat ditarik suatu
warning system”.
(SDM) yang handal, sarana dan prasarana yang baik agar service yang
108
109
dari aplikasi yang mereka miliki. Melakukan analisa apakah service media
5.2. Saran
pemberitaan di media.
maksimal.
Lebih dari itu, sikap professional dalam bekerja harus tetap dijunjung
untuk menciptakan hasil kerja yang optimal sesuai harapan dan target yang
ingin dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Cutlip, Scott (2006). Efective Public Relations. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.
Smith, D.Ronald (2002). Strategic Planning for Public Relations, second edition,
London : Laurence Erlbaum Associates.
Wisesa, Silih Agung (2013). Political Branding & Public Relations. Jakarta : PT
Gramedia.
Jurnal :
Arif Guntur Prasetio (2010). Judul“Sejauhmana Efektivitas Humas PT. Cipta TPI
Melalui Media Monitoring Terhadap Motivasi Perolehan Informasi Bagi
Karyawannya”. Universitas Komputer Indonesia.
Indah Permata, Ati Cahayani (2012). Judul “Analisis Media Monitoring Public
Relations Sebagai Boundary Spanning di Global TV (Studi Kasus Pada
Event Media Gathering Natal 2011 dan Tahun Baru 2012). Universitas
Binus.
Website :
http://www.komunikasi.us/index.php/course/5477-media-konvensional-dan-
media-baru/tgl:3/4/2016/pukul 9:38 AM
http://www.cikaindonesia.com/tgl:15/5/2016/pukul 8:15 AM
http://www.spd-indonesia.com/services/media-monitoring/tgl:2/4/2016/pukul
9:09 AM