Reversibel Ya Tidak
1. GGA Pre- renal : penyakit yang
menyebabkan hipoperfusi renal, yang
menyebabkan penurunan fungsi renal.
2. GGA Intrinsik : penyakit yang secara
langsung melibatkan parenkim ginjal
3. GGA Post Renal : penyakit yang
berkaitan dengan obstruksi traktus
urinarius
Pemeriksaan Pre-Renal Renal (ATN) Post - Renal
Penunjang
Diagnostik
b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Keluhan utama yang sering adalah terjadi penurunan produksi
urin
2. RiwayatPenyakit Sekarang
Faktor predisposisi etiologi penyakit terutama pada prerenal dan
renal. keluhan penurunan jumlah urine output dan apakah
penurunan jumlah urine output tersebut ada hubungannya
dengan predisposisi penyebab, seperti pasca perdarahan
setelah melahirkan, diare, muntah berat, luka bakar luas,
cedera luka bakar, setelah mengalami episode serangan infark,
adanya riwayat minum obat NSAID atau pemakaian antibiotik,
adanya riwayat pemasangan tranfusi darah, serta adanya
riwayat trauma langsung pada ginjal.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Kaji adanya riwayat penyakit batu saluran
kemih, infeksi sistem perkemihan yang
berulang, penyakit diabetes melitus dan
penyakit hipertensi pada masa sebelumnya
yang menjadi predisposisi penyebab pasca
renal. Penting untuk dikaji tentang riwayat
pemakaian obat-obatan masa lalu dan
adanya riwayat alergi terhadap jenis obat
dan dokumentasikan.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Tanyakan adanya riwayat penyakit ginjal
dalam keluarga.
Pemeriksaan fisik : oedema diektrimitas,
oedema paru ?, gagal jantung ?, integument
s/d azotemia
Px Diagnostik
a. Urine : Volume, Warna, Sedimen, Berat jenis,
Kreatinin, Protein
b. Darah : BUN/kreatinin, Hitung darah
lengkap, Sel darah merah, Natrium serum,
Kalium, Magnesium fosfat, Protein, Osmolaritas
serum.
c. KUB Foto : Menunjukkan ukuran
ginjal/ureter/kandung kemih dan adanya
obstruksi .
d. Pielografi retrograd : Menunjukkan
abnormalitas pelvis ginjal dan ureter.
e. Arteriogram ginjal : Mengkaji sirkulasi ginjal
dan mengidentifikasi ekstraskular, massa.
f. Sistouretrogram berkemih : Menunjukkan
ukuran kandung kemih,refluks ureter,retensi
g. Ultrasono ginjal : Menunjukkan ukuran
kandung kemih, dan adanya massa, kista,
obstruksi pada saluran perkemihan bagian
atas.
h. Biopsi ginjal : Mungkin dilakukan secara
endoskopi untuk menetukan sel jaringan
untuk diagnosis histologis
i. Endoskopi ginjal nefroskopi : Dilakukan untuk
menemukan pelvis ginjal ; keluar batu,
hematuria dan pengangkatan tumor selektif
j. EKG : Mungkin abnormal menunjukkan
ketidakseimbangan elektrolit dan asam basa,
aritmia, hipertrofi ventrikel dan tanda-tanda
perikarditis.
1. Resiko kurangnya volume cairan (intravaskuler) b/d
retensi Na dan H2O , edema dan efek diuretik
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
retensi sodim dan air
3. Risti penurunan curah jantung berhubungan
dengan kelebihan cairan, ketidakseimbangan
elektrolit, efek uremik pada otot jantung
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia, vomitus, nausea.
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan fisik, keletihan.
6. Kecemasan berhubungan dengan ketidak tahuan
proses penyakit.
Mempertahankan keseimbangan cairan
Penanganan hiperkalemia
Menurunkan laju metabolisme
Pertimbangan nutrisional : Diet protein dibatasi
sampai 1 gram/kg selama fase oligurik.
Merawat kulit
Koreksi asidosis : Memantau gas darah arteri,
Tindakan ventilasi yang tepat bila terjadi masalah
pernafasan, Sodium bicarbonat, sodium laktat dan
sodium asetat dapat diberikan untuk mengurangi
keasaman
Tanda dan gejala yang harus
diantisipasi?
Onset: 1-7 hari
Pada fase ini BJ urin 1.010
Durasi : 10-14 hari Pada etiologi intra renal BJ
mungkin lebih tinggi
Urine output: kurang
dari 400 ml/24 jam Overload cairan
pada lebih dari 50%
pasien Urin disertai RBCs, casts,
WBCs, protein
(jika glomerulus rusak)
Can have non-
oliguric AKI
K+ meningkat
11/9/2020 30
◼ Asidosis Metabolik :
◼ginjal tidak dapat merubah HCO3, tak dapat
mensekresi H+ dan asam metabolit lainya;
serum bicarbonate menurun karena digunakan
sebagai buffer
◼ Tanda : Kussmaul breathing
◼ Defisit Ca & phosphate Karena:
◼ Penurunan absorsi Ca dari GIT(Kurangnya
vitamin D)
◼ Penumpukan sisa metabolism protein (nitrogen):
◼Tidakdapat mengeluarkan ureum dan creatin -
> Peningkatan BUN, serum creatinin
11/9/2020 31
Treatment
◼ Fluid Challenge/Diuretics
◼Berikan normal saline 250-500cc per IV selama
15 menit
◼ Berikan Mannitol (osmotic diuretic) 25gm per IV
◼ Berikan Lasix 80mg perI.V.
◼Lakukan pemantauan 1-2 jam setelah Fluid
challenge????
11/9/2020 32
Treatment
◼ Jika fluid challenge gagal , lakukan restriksi cairan
◼Restrisi cairan dilakuakan sampai
600ml (termasuk IWL) + UO selama 24 jam
11/9/2020 33
Tanda dan gejala yang
harus diantisipasi?
Onset: sehari s/d
seminggu Bagai mana
keseimbangan cairan?
Durasi: kira2 10 hari
(1-3 minggu) peningkatan BUN dan
serum creatinine
Urine output: 1-3 liter/hari
K bias naik atau turun
34
Tanda dan gejala yang harus
› Onset: diantisipasi?
Setelah BUN dan
creatinine perbaikan
› Monitor tanda dan
gejala ketidak
› Duration: seimbangan cairan
4-12 bulan dan elektrolit
› Urine output:
Normal › Monitor semua system
yang akan berubah
akibat ketidak
seimbangan cairan
dan elektrolit
35
◼1- Intervensi dilakukan pada penyakit dasar
penyebab atau kondisi yang mengakibatkan GGA
baik pre-intra dan post renal
◼ 2- Prevensi:
◼Monitoring secara ketat mengenai tanda tanda awal AKI
pada semua pasien yang beresiko
11/9/2020 36
◼ 3- Kaji dan monitor tentang cairan baik deficit
atau overload
◼ Vital signs – HR, BP, RR
◼ Monitor intake dan output secara ketat
◼ Timbang setiap hari 500ml =1lb. (1kg = approx
1000ml)
◼ Monitor nilai laboratorium
◼ 4- Metabolic Acidosis
◼ Berikan NaHCO3 perI.V. Sesuai order
11/9/2020 37
◼ 5- Hyperkalemia
◼ Berikan insulin & glucose I.V. atau
◼ Sodium bicarbonate I.V. atau
◼ Calcium gluconate atau
◼ Dialysis atau
◼ Kayexalate po/enema atau
◼ Dietary restrictions
38
◼ 6- Calcium Imbalance
◼ Berikan suplemen calcium sesuai order
◼ 7- Treat Hypertension (HTN)
◼ 8- Phosphorus Imbalance
◼ Berikan agen pengikat phosphate
◼ *Amphogel *Basaljel, Renagel
◼ Oscal Phoslo
*perhatikan penggunaan aluminumphosphate binders
dapat menyebabkan encephalopathy
39
◼ 9- Intervensi anemia
◼ PEMBERIAN OBAT Epogen/Procrit sesuai order
◼ Tranfusi RBC sesuai order
◼ 10- Diet
◼ Retriksi cairan sesuai order
◼ Diet rendah kalium, rendah natrium/garam
◼ Rendah protein
◼ 11- Dialysis Emergency dilakukan bila :
◼K+ > 6.0 disertai keluhan , overload cairan,
uremia
◼ Metabolic acidosis <15
11/9/2020
HCO3 40
Dialisis
Indikasi yang mutlak untuk dialisis adalah terdapatnya sindrom
uremia dan terdapatnya kegawatan yang mengancam jiwa yaitu
hipervolemia (edema paru), hiperkalemia, atau asidosis berat
yang resisten terhadap pengobatan konservatif.
Pengobatan pengganti ginjal secara kontinyu dengan CAVH
(continous arterivenous hemofiltration) yang tidak memerlukan
mesin pompa sederhana. CAVH dan CVVH berdasarkan prinsip
pengeluaran cairan bersama solutnya melalui membran
semipermeabel atau hemofilter oleh karena perbedaan tekanan
(convective clearance).
Hal-hal berikut ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk
segera dilakukan dialisis :
1. Volume overload
2. Kalium > 6 mEq/L
3. Asidosis metabolik (serum bicarbonat kurang dari 15 mEq/L)
4. BUN > 120 mg/dl
5. Perubahan mental signifikan