Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen Pengajar :
Disusun oleh :
Keperawatan Reguler C
Bismallahirrahmanirrahim.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat,
nikmat dan hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang konsep IPE
dan aplikasinya. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Interprofesional
Education (IPE).
Dalam hal ini tak luput kami ucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah
Interprofesional Education yang telah memberi tugas membuat makalah ini, dan kami juga
mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam makalah ini. Demikianlah, makalah ini semoga
bermanfaat bagi yang membacanya. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era global seperti saat ini, seorang tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu. Pelayanan yang bermutu dapat diperoleh dari kolaborasi
yang baik antar profesi seperti dokter, perawat, & apoteker dalam kerjasama tim (Keith, 2008).
Salah satu upaya dalam mewujudkan kolaborasi yang efektif antar profesi perlu diadakannya
praktik kolaborasi sejak dini melalui proses pembelajaran yaitu dengan melatih mahasiswa
pendidikan kesehatan menggunakan strategi Interprofessional Education (IPE) (WHO, 2010).
Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari model Interprofessional Education
(IPE), yaitu membantu mempersiapkan mahasiswa pendidikan kesehatan untuk mampu terlibat
dan berkontribusi secara aktif dalam memecahkan permasalahan (problem solving), serta dapat
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan (HPEQ Project, 2011 & Barr, 2012).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
Pembahasan
A. Interprofesional education
1. Definisi Interprofesional education
Interprofesional education atau disingkat dengan IPE merupakan praktik kolaborasi
antara dua atau lebih profesi kesehatan yang saling mempelajari profesi kesehatan lain dan peran
masing-masing profesi kesehatan dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi dan
kualitas pelayanan kesehatan.
Interprofesional education adalah sebuah inovasi yang sedang dieksplorasi dalam dunia
pendidikan profesi kesehatan. Interprofessional education merupakan suatu proses dimana
sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan yang memiliki perbedaan latar belakang profesi
melakukan pembelajaran bersama dalam periode tertentu, berinteraksi sebagai tujuan yang
utama, serta untuk berkolaborasi dalam upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan jenis
pelayanan kesehatan yang lain (WHO, 1988).
Ciri khas Interprofessional education menurut Freeth & Reeves (2004) adalah terjadinya perubahan
mindset, pengetahuan dan perilaku peserta didik atau mahasiswa:
a) Mahasiswa paham akan prinsip dasar, konsep dan kontribusi dari
setiap bidang profesi.
b) Familier dengan bahasa atau istilah serta pola pikir dari berbagai jenis
profesi.
c) Mahasiswa harus sudah menguasai dasar keilmuan dan ketrampilan
spesifik masing-masing profesi.
d) Mahasiswa harus mengusai konsep tentang kolaborasi.
a) Pengetahuan
Paham otonomi tiap profesi danpaham peran masing-masing dalam keterpaduan.
b) Ketrampilan
Profesionalisme terjaga, bukan untuk berebut, bertentangan tetapi untuk bersinergi,
saling melengkapi dan terpadu dalam pelayanan holistik, manusiawi, etis dan
bermutu. Kemampuan komunikasi yang baik, mengutamakan keselamatan klien /
pasien.
c) Sikap
Profesional, saling menghormati, keiklasan untuk bekerja sama dalam kesejajaran,
saling percaya dengan profesi lain, keterbukaan disiplin jujur dan bertanggung jawab.
B. Persepsi
1. Pengertian persepsi
Syarat terjadinya persepsi menurut walgito (1994) dan sunaryo (2004) agar
individu dapat mengandalkan persepsi yaitu dengan :
a. Adanya obyek yang dipersepsi, obyek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera
atau reseptor.
b. Adanya perhatian sebagai langkah pertama untuk mengadakan persepsi.
c. Adanya alat indera atau reseptor sebagai penerima stimulus.
d. Sebagai reseptor untuk meneruskan stimulus yang diterima ke pusat susunan syaraf otak
sebagai pusat kesadaran.
4. Proses terjadinya persepsi
Ada tiga hal yang dapat mempengaruhi persepsi dalam membuat penilaian
tentang orang-orang lain yaitu:
a. Perbedaan
Menjelaskan apakah seseorang itu memeperlihatkan prilaku yang berbeda pada situasi
yang berbeda pula.
b. Konsensus
Apabila setiap orang dihadapkan pada situasi yang sama merespon dengan cara yang
sama.
c. Konsisitensi
Apakah seseorang merespon dengan cara yang sama secara terus menerus.
1. Sebagai advokat
Perawat berfungsi sebagai penghubung antara tim kesehatan yang lain.
Peran advokasi sekaligus mengharuskan perawat bertindak sebagai
narasumber dan fasilitator.
2. Sebagai koordinasi
IPE yang juga dikenal dengan istilah interprofessional learning, merupakan suatu konsep
Pendidikan yang direkomendasikan oleh World Health Organisation (WHO) sebagai Pendidikan
terintegrasi untuk membangun kolaborasi antara tenaga kesehatan.
IPE terjadi ketika mahasiswa dari dua tau lebih profesi kesehatan belajar bersama, belajar
dari profesi kesehatan lain, dan belajar tentang peran masing-masing profesi kesehatan untuk
meningkatkan keterampilan kolaborasi dan kualitas pelayanan kesehatan.
Berdasarkan penelitian Lapkin, penerapan IPE harus dimulai pada tahap awal akademik
mahasiswa, sebelum mereka menjadi seorang professional kesehatan. Hal ini diperkuat dengan
hasil penelitian Thibault, bahwa IPE harus dilaksanakan baik pada tahap akademik maupun
praktik klinik dengan tujuan menghubungkan antara teori yang didapatkan mahasiswa selama
pembelajaran di kampus dan praktik yang dijalani di lapangan, ini terbukti memberikan banyak
manfaat bagi mahasiswa.
Pendekatan IPE memfasilitasi mahasiswa untuk belajar dari dan tentang disiplin
kesehatan yang lain sehingga akan meningkatkan keterampilan mahasiswa dan menciptakan
kerjasama yang lebih baik dalam sebuah lingkungan kerja yang terintegrasi. Namun sangat
disayangkan pelaksanaan IPE di institusi-institusi Pendidikan kesehatan sekarang masih belum
konsisten.
Telah banyak hasil penelitian yang menunjukkan dampak positif pelaksanaan IPE dalam
pendidikan kesehatan. Keuntungan yang didapat tidak hanya dari sisi pendidikan saja, tetapi juga
dalam hal pelayanan kesehatan.
Dalam hal akademik, IPE membantu mahasiswa dalam peningkatan pengetahuan dan
keterampilan yang spesifik, seperti pemecahan masalah dalam tim, konseling kesehatan, dan
keterampilan klinik. Hal ini berpotensi untuk meningkatkan pemahaman, kepercayaan, dan
saling menghargai antara profesi kesehatan, sehingga memungkinkan mahasiswa untuk
mencapai kompetensi kolaboratif.
Beberapa penelitian telah membuktikan dampak positif dari penerapan kolaborasi antar
profesi kesehatan dalam pelayanan maternitas. Salah satunya, adalah penelitian yang dilakukan
oleh Margaret, mendeskripsikan keberhasilan rumah sakit di San Fransisco, California dalam
memberikan pelayanan yang prima kepada ibu dan bayi yang dicapai dengan adanya kolaborasi
yang baik antara dokter obgyn dan bidan selama lebih dari 30 tahun.
Kolaborasi yang bertahan lama antara bidan dan dokter obgyn ini ditopang dengan
persamaan nilai, tujuan, dan komitmen untuk memberikan pelayanan yang unggul bagi pasien
dan juga melakukan kaderisasi dengan melatih generasi bidan dan dokter selanjutnya dengan
pola yang sama. Selain itu, keberhasilan juga dikaitkan dengan adanya rasa saling menghargai
perbedaan antar profesi dan memanfaatkan keahlian masing-masing profesi secara maksimal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpula
IPE merupakan praktik kolaborasi antara dua atau lebih profesi kesehatan yang saling
mempelajari profesi kesehatan lain dan peran masing-masing profesi kesehatan, dan bertujuan
untuk mempersiapkan mahasiswa profesi kesehatan dengan ilmu, ketrampilan, sikap dan
perilaku profesional yang penting untuk praktek kolaborasi interprofesional.
B. Saran
Diharapkan berbagai profesi kesehatan dapat menumbuhkan kemampuan antarprofesi,
dapat merancang hasil dalam pembelajaran yang memberikan kemampuan berkolaborasi,
meningkatkan praktik pada masing-masing profesi dengan mengaktifkan setiap profesi untuk
meningkatkan praktik agar dapat saling melengkapi, membentuk suatu aksi secara bersama untuk
meningkatkan pelayanan dan memicu perubahan.
DAPTAR PUSTAKA
Sulistyowati, Endah. 2019. Jurnal Kebidanan. Interprofessional Education (IPE) Dalam
Kurikulum Pendidikan Kesehatan Sebagai Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Maternitas.
Wijoyo, E.B. dan Hananto, Suki. 2017. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah. Pengembangan
Pasien Virtual untuk Peningatan Interprofessional Education dalam Dunia Pendidikan
Keperawatan di Indonesia.
Nicol, paul. 2013. Interprofessional Education for Health Professionals in Western Australia:
Perspectives and Activity. Sydney.
https://www.academia.edu/11576260/Interprofessional_education
https://docplayer.info/45304501-Bab-i-pendahuluan-a-latar-belakang.html
https://www.kompasiana.com/triaauliaaa/5e80b3f2097f3640666918d2/standar-praktik-
keperawatan-menggunakan-ipe-dan-ipc?page=all#:~:text=IPE%20adalah%20suatu
%20pelaksanaan%20pembelajaran,menciptakan%20tenaga%20kesehatan%20yang
%20professional.