PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang
mempunyai pola penyebaran bercak, teratur dalam satu atau lebih area
terlokasasi di dalam bronchi dan meluas ke parenkim paru yang di
berdekatan di sekitarnya (Nurarif,2015)
Anak-anak sangat rentan terhadap berbagai penyakit yang bisa
disebabkan oleh kuman, virus , dan mikroorganismelain. Faktor
lingkungan merupakan salah satu penyebabnya. Anak sangat suka bermain
di dalam ataupun di luar rumah sehingga perlu memperhatikan lingkungan
di sekitar anak. Penyakit yang sering terjadi pada anak yaitu penyakit
saluran pernafasan. Salah satu penyakit saluran pernafasan pada anak
adalah bronkopneumonia. Di negara maju penyakit ini banyak ditemukan.
Selain itu, di negara berkembang juga banyak ditemukan dan penyakit ini
merupakan penyakit yang menyebabkan kematian pada anak usia 0 sampai
6 tahun.
Di indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor 3
setelah kardiovaskuler dan tuberkolosis. Faktor sosial ekonomi yang
rendah mempertinggi angka kematian. Penanggulangan penyakit
pneumonia menjadi fokus ketiga dari program Penanggulangan Penyakit
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (PPISPA). Program ini mengupayakan
agar istilah pneumonia lebih dikenal masyarakat, sehingga memudahkan
kegiatan penyuluhan penyebaran informasi tentang penanggulangan
pneumonia oleh tenaga kesehatan (Setiawan, 2009)
Upaya yang paling penting dalam penyembuhan dengan perawatan
yang tepat merupakan tindakan utama dalam menghadapi pasien
bronkopneuminia untuk mencegah komplikasi yang lebih fatal dan
diharapkan pasien dapat segera sembuh kembali. Intervensi keperawatan
utama adalah mencegah ketidakefektifan jalan nafas. Agar perawatan
1
berjalan dengan lancar maka diperlukan kerja sama yang baik dengan tim
kesehatan yang lainnya, serta dengan melibatkan pasien dan keluarganya.
B. Pokok Bahasan
1. Pengertian dari bronkopneumonia
2. Etiologi dari bronkopneumonia
3. Klasifikasi dari bronkopneumonia
4. Patofisiologi (Woc) bronkopneumonia
5. Manifestasi Klinis (Tanda Dan Gejala) bronkopneumonia
6. Pemeriksaan Penunjang bronkopneumonia
7. Penatalaksanaan bronkopneumonia
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Utama
Mampu menjelaskan gambaran Asuhan Keperawatan pada anak
dengan bronkopneumonia
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menjelaskan konsep keperawatan bronkopneumonia pada
anak
b. Mampu menjelaskan aplikasi pengkajian Keperawatan
bronkopneumonia pada anak
c. Mampu menganalisa kesenjangan data dan menentukan diagnosa
keperawatan
d. Mampu mengetahui intervensi keperawatan
e. Mampu melakukan implementasi keperawatan pada pasien dengen
pasien bronkopneumonia
f. Mampu mlakukan evaluasi keperawatan pada pasien dengan
bronkopneumonia
2
BAB II
TINJUAN TEORI
A. Definisi
Bronchopneumoni adalah salah satu jenis pnemunia yang mempunyai
pola penyebaran bercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokasasi di
dalam bronchi dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di
sekitarnya. (Smeltzer &Suzane C, 2002)
Pneumonia merupakan proses inflamasi parenkim paru yang terdapat
konsolidasi dan terjadi pengisian rongga alveoli yang disebabkan oleh
bakteri, virus, jamur, dan benda asing. Pneumonia bisa disebabkan oleh
terapi radiasi, bahan kimia, dan aspirasi. Pneumonia radiasi dapat
menyertai radiasi untuk kanker payudara atau paru, pneumonia kimiawi
terjadi setelah menghirup kerosin atau inhalasi gas. (Mutttaqin, 2008)
B. Etiologi
Secara umum bronchopneumonia diakibatkan penurunan mekanisme
pertahanan tubuh tehadap virulensi organisme patogen. Orang normal dan
sehat mempunyai mekanisme pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan
yang terdiri atas : reflek glotis dan batuk, adanya lapisan mukus, gerakan
silia yang menggerakkan kuman keluar dari organ, dan sekresi humoral
setempat.
Timbulnya bronchopneumonia disebabkan oleh virus, bakteri, jamur,
protozoa, mikobakteri, mikoplasma, dan riketsia. Antara lain:
1. Bakteri :Streptococcus, Staphylococcus, H. Influenzae, Klebsiella.
2. Virus : legionella Pneumoniae
3. Jamur : Aspergillus Spesies, Candida Albicans
4. Aspirasi makanan, sekresi orofaringeal atau isi lambung ke dalam
paru-paru
5. Terjadi karena kongesti paru yang lama
3
C. Klasifikasi pneumonia
1. Klasifikasi menurut zul dahlan (2001)
a. Berdasarkan ciri radiologis dan gejala knilis, dibagi atas :
1) Pneumonia tipikal, bercirikan tanda-tamda pnemonia lobaris
dengan opasitas lobus atau lobularis
2) Pneumonia atipikal, ditandai gangguan respirasi yang
meningkat lambat dengan gambar infiltrat paru bilateral yang
difus.
b. Berdasarkan faktor lingkungan
1) Pneumonia komunitas
2) Pneumonia nosokomial
3) Pneumonia rekurens
4) Pneumonia aspirasi
5) Pneumonia pada gangguan imun
6) Pneumonia hipostatik
4
b. Hospital acquired pneumonia dikenal sebagai pneumonia
nosokomial. Organisme seperti ini aeruginisa pseudomonas.
Klibseilla atau aureus stapilococus, merupakan bakteri umum
penyebab hospital acquired pneumonia
c. Lobar dan bronkopneumonia dikategorikan berdasarkaan lokasi
anatomi infeksi. Sekarang ini pneumonia diklasifikasikan menurut
organisme, bukan hanya menurut lokasi anatominya saja.
d. Pneumonia viral , bakteri dan fungi dikategorikan berdasarkan
pada agen penyebabnya, kultur sensifitas dilakukan untuk
mengidentifikasikan organisme perusak.
D. Manifestasi Klinis
Bronchopneumonia biasanya didahului oleh suatu infeksi di saluran
pernafasan bagian atas selama beberapa hari. Pada tahap awal, penderita
bronchopneumonia mengalami tanda dan gejala yang khas seperti
menggigil, demam, nyeri, dada pleuritis, batuk produktif, hidung
kemerahan, saat bernafas menggunakan otot aksesorius dan bisa timbul
sianosis. (Barbara C.Long,1995:35). Terdengar adanya rekels di atas paru
yang sakit dan terdengar ketika terjadi konsolidasi (pengisian rongga udara
oleh eksudat).
5
E. Pathways
Reaksi inflamasi
MK :
Edema Pe produksi kerusakan
MK tidak Perubahan
trakeobronk sputum cairan pertukaran
efektif membran
ial eksudat gas
bersihan jalan
nafas gas
MK :intoleransi
aktifitas
MK :
MK : retensi
terhadap
kekurangan volume
cairan
6
F. Pemeriksaan penunjang
1. Sinar X : mengidentifikasi distribusi struktur dapat juga menyatakan
abses luas/infiltrat, empiema (stapilococus), infiltrasi menyebar atau
terlokalisasi (bakterial), atau penyebaran / perluasan infiltrat nodul
(virus). Pneumonia mikoplasma sinar x dada mungkin bersih
2. GDA : tidak normal mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang
terlibat dan penyakit paru yang ada
3. Pemeriksaan gram/kultur sputum dan darah : diambil dengan biopsi
jarum, aspirasi transtrakeal, bronkoskopifiberontik atau biopsi
pembukaan paru untuk mengatasi organisme penyebab
4. JDL : leukositosis biasanya ada, meski sel darah putih rendah terjadi
pada infeksi virus
5. Pemeriksaan serologi : titer virus atulegionella, aglutinin dingin.
6. LED : meningkat
7. Pemeriksaan fungsi paru : volume mungkin menurun (kongesti dan
kolaps alveolar), tekanan jalan nafas mungkin meningkat dan
komplain menurun, hipoksemia
8. Elektrolit : natrium dan klorida mungkin rendah
9. Bilirubin : mungkin meningkat
10. Aspirasi perkuatan /biopsi jaringan paru terbuka : menyatakan
intranukleus tipikal dan keterlibatan sitoplasmik (CMV)
G. Penatalaksanaan
Penatalaksanan keperawatan
1. Menjaga kelancaran pernafasan (suction/ hisap O2 2 l/ menit, ekstensi
kepala, ubah posisi rutin).
2. Penuhi kebutuhan nutrisi dan cairan (ada bayi yang dapat ASI, jika
tidak resah boleh menetak dengan catatan, sering-sering dianjurkan
kepala ibunya untuk kadang-kadang melepas puting susu dan mulut
bayi dengan tujuan untuk memberikan kesempatan bernafas
3. Pengontrol sushu tubuh
7
4. Suhu tubuh dikontrol secara rutin, jika panas, diberikan kompres
dingin dan obat penurun panas
5. Cegah komplikasi dan rasa aman dan nyaman dengan perubahan
posisi tiap-tiap 2 jam. Postural drainase, fisioterapi dada, bayi
ditengkurapkan, isap lendir 5-10 menit sekali dapat dilakukan pada
pagi dan sore hari
6. Penyuluhan kesehatan pada orang tua rentang perawatan anak
7. Menjaga (lingkungan yang bersih dan aman, jangan dibawa keluar
pada malam hari, jaga kebersihan anak.
H. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi adalah empiema, otitis media akut.
Mungkin juga komplikasi lain yangdekat seperti atelektasis, emfisema
atau komplikasi jauh seperti meningitis. Komplikasi tidak terjadi bila
diberikan antibiotik secara tepat.
8
BAB III
A. Pengkajian
I. Biodata
a. Identitas Klien
1) Nama/Nama panggilan : .............................................................
2) Tempat Tgl lahir/usia : ..............................................................
3) Jenis kelamin :..............................................................
4) Agama :..............................................................
5) Pendidikan :.............................................................
6) Alamat :.............................................................
7) Tgl masuk RS :............................................................
8) Tgl pengkajian :.............................................................
9) Diagnosa medis :............................................................
10)Sumber informasi :............................................................
9
f) Alamat :…………………………………………
J. Riwayat Penyakit
1. Riwayat Penyakit Sekarang :.........................................
2. Keluhan utama saat dikaji :.........................................
3. Riwayat penyakit dahulu :.........................................
4. Diagnosa medis pada saat masuk RS :.........................................
5. pemeriksaan penunjang :.........................................
6. tindakan yang telah dilakukan :........................................
K. Pengkajian saat ini
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan :.......................................
Pengetahuan tentang penyakit/perawatan :......................................
2. Pola nutrisi/metabolik
a) Program diit RS
1) Intake makanan :.....................................................................
2) Jenis makanan :.......................................................................
3) Porsi makan :...........................................................................
b) Intake cairan
1) Jenis minuman :.......................................................................
2) Jumlah minum :.......................................................................
c) Pola eliminasi
1) Buang air besar (BAB) :
a. Frekuensi :........................................................................
b. Konsistensi :.....................................................................
2) Buang air kecil (BAK) :
a. Frekuensi :........................................................................
b. Warna :............................................................................
10
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum
Toileting
Berpakaian
Mobilitas ditempat tidur
Berpindah/berjalan
Ambulasi/ROM
M. Pemeriksaan fisik
1. Keluhan yang dirasakan saat ini :...................................................
2. Vital sign
a. Nadi :..........................................................................................
b. Pernafasan :.................................................................................
c. Suhu :..........................................................................................
3. Kepala
a. Bentuk :.......................................................................................
b. Rambut :......................................................................................
c. Mata :..........................................................................................
11
d. Hidung :......................................................................................
e. Mulut :........................................................................................
4. Leher
a. Inspeksi :....................................................................................
b. Palpasi :......................................................................................
c. Torak jantung :...........................................................................
d. Inspeksi :...................................................................................
e. Palpasi :.....................................................................................
f. Perkusi :....................................................................................
g. Auskultasi :...............................................................................
h. Torax paru-paru :......................................................................
i. Inspeksi :..................................................................................
j. Palpasi :....................................................................................
k. Perkusi :....................................................................................
l. Auskultasi :...............................................................................
5. Abdomen
a. Inspeksi :...................................................................................
b. Auskultasi :................................................................................
c. Palpasi :.....................................................................................
d. Perkusi :....................................................................................
6. Ekstremitas:
a. Tangan :.............................................................................
b. Kaki :.......................................................................
......
12
Jenis pemeriksaan Hasil pemeriksaan Jumlah normal
Hemoglobin
Jumlah leukosit
LED
Count
B. ANALISA DATA
Nama : Dx. Medis :
Umur : Ruangan :
No. Mr :
DO :
2 DS :
DO :
3 DS :
DO :
C. DIAGNOSA
Nama : Dx. Medis :
Umur : Ruangan :
No. Mr :
13
NO DITEMUKAN TANGGAL DIAGNOSA
TANGGAL TERATASI KEPERAWATAN
1
D. INTERVENSI
Nama : Dx. Medis :
Umur : Ruangan :
No. Mr :
E. IMPLEMENTASI
Nama : Dx. Medis :
Umur : Ruangan :
14
No. Mr :
F. EVALUASI
15
Nama : Dx. Medis :
Umur : Ruangan :
No. Mr :
O :
A :
P :
2 S :
O :
A :
P :
3 S :
O :
A :
P :
BAB IV
16
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Pasien
Nama : An. A
Umur : 2 bulan 28 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : tidak bekerja
Pendidikan : belum sekolah
Alamat :Margohayu,RT/RW: 03/04
Kec.Karangawen, Kab. Demak
Tanggal Masuk : 07-Maret-2017
No.Register : C346907
Diagnosa Medis : bronkopneumonia
Tanggal Perkajian : 07-Maret-2017
b. Penanggung Jawab
Nama : Tn.J
Umur : 37 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Hubungan dengan klien : Ayah
Nama : Ny.I
Umur : 26 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
17
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan klien : Ibu
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Saat klien masuk rumah sakit pada tanggal 01-Maret-2017 ibu
klien mengatakan anaknya sesak, batuk dan pilek.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
2 minggu sebelum masuk rumah sakit, orang tua pasien
mengatakan anak panas tinggi, secara terus menerus serta panas
menurun ketika diberi obat turun panas. Pasien menderita batuk serta
pilek. Mengigil (-), kejang (-). Mual(+) serta muntah, BAK dengan
jumlah cukup, warna kuning serta bau khas. BAB tidak mengalami
gangguan warna hijau, konsistensi padat serta bau khas.
3 hari lalu anak masih panas tinggi, batuk dan pilek. Nafas anak
lebih cepat dari biasanya. Kelopak mata bengkak, kaki lemas, BAK dan
BAB tidak ada kelainan. Lalu anak di bawa ke RS.
c. Riwayat Perawatan dan Kesehatan Dahulu
Ibu klien mengatakan An.R sebelumnya belum pernah menderita
bronkopneumonia dan baru kali ini An.A dirawat dirumah sakit.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Saat pengkajian diperoleh data bahwa anggota kleuarga klien tidak
ada yang mempunyai riwayat penyakit bronkopneumonia.
e. Riwayat imunisasi
Ibu pasien mengatakan An.A belum pernah mendapatkan imunisasi
f. Riwayat kehamilan dan persalinan
1) Pre natal :selama kehamilan ibu melakukan pemeriksaan ke bidan
lebih dari 6 kali, imunisasi TT, tidak pernah menderita sakit selama
hamil.
2) Intra natal : An.A lahir ditolong oleh bidan, letak belakng kepala,
spontan, langsung menangis, berat badan lahir 2800 gram, panjang
badan lebih 48 cm, umur kehamilan 9 bulan.
18
3) Post natal : Bayi diasuh oleh kedua orang tua, diberikan ASI
eksklusif, mulai awal bulan sudah diberikan makanan tambahan
selerac.
g. Riwayat sosial
1. Yang mengasuh
An.A diasuh oleh kedua orang tuanya, kedua orang tua sangat
menyayanginya.
2. Hubungan dengan anggota keluarga
Hubungan antara anggota keluarga baik, ada komunikasi antar
anggota keluarga. Saat dirawat di RS orang tua selalu menjaga
pasien.
3. Pembawaan secara umum
An.A terlihat kurang aktif
4. Lingkungan rumah
Keluarga mengatakan lingkungan rumahnya cukup bersih, ada
jendela.
3. Pola Kesehatan Fungsional
a. Pola Kebiasaan
19
lembek
c. Keluhan Tidak ada Tidak ada
3 Pola istirahat & tidur
a. Lama tidur ±10 jam/hari Tidur siang
pukul 13.00
b. Gangguan tidur Tidak ada Pada malam
hari sering
terjaga
20
h. Pola Nilai Kepercayaan / keyakinannya
Keluarga An.A beragama islam dan Alhamdullilah dalam keluarga
klien tidak ada keyakinan / kebudayaan yang bertentangan dengan
kesehatan maupun dalam pengobatan yang dijalani.
4. Pengkajian Fisik
a. Penampilan / keadaan umum : Klien terlihat lemah
b. Tingkat kesadaran :GCS : E=4, M=6, V=5
Composmetis
c. Tanda – tanda vital : 372 0 C
d. Kulit
1) Berkeringat, lembab, turgor baik
2) Warna kulit sawo matang, lembab, tidak adabekas luka, elastis
e. Mata
1) Kongjungtiva : An anemis
2) Sclera : An ikterik
3) Pupil : normal berbentuk bulat, diameter 3 mm kanan kiri
dan reflek caahaya (+) langsung
f. Kepala
1) Rambut : warna hitam, lurus
2) Kulit kepala : tidak ada leserasi, kulit kepala berminyak
g. Hidung
Sputum deviasi tidak ada, concha normal, tidak ada polip, rongga
hidung bersih, ada cuping hidung
h. Mulut
Muut bersih, tidak berbau, bibir berwarna pucat, lidah bersih, mukosa
lembab
i. Telinga
1) Daun telinga : simetris antara kiri dan kanan
2) Liang telinga : tidak terdapat seruman
21
3) Fungsi pendengaran : bersih, tidak ada sekret/serumen, fungsi
pendengaran tidak ada gangguan, bentuk simetris
j. Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, tdiak ditemukan distensi
vena jugularis
k. Dada
Frekuensi : 65x/menit
Inpeksi : bentuk simetris dengan perbandingan anteroposterior :
lateral kanan kiri = 2:1 terdapat retraksi dinding dada
Palpasi : tactil fremitus meningkat pada kedua sisi kanan dan kiri
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : ronchi basah halus pada daerah lobus bawah
l. Jantung
Batas kiri dan kanan sulit dinilai
m. Perut
Inpeksi : perut datar, tdiak ada massa, lemas
Auskultasi : peristaltik usus normal 12x/menit
Perkusi : timpani
n. Genetalia
Tidak ada jamur
o. Ekstrimitas
1) Ekstrimitas atas : simetris, tdiak ada oedem, tidak terdapat sianosis
2) Ektrimitas bawah : simetris, tdiak ada oedem, tidak terdapat
sianosis
5. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
22
Tanggal : 08-Maret-2017
B. ANALISA DATA
Nama : An.A Dx. Medis : Bronkopneumonia
Umur : 2 Bulan 28 Hari Ruangan : Mawar
No. Mr : C346907
23
NO ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Akumulasi sekret Gangguan bersihan
Orang tua pasien mengeluh An. di bronkus jalan nafas
A sesak, batuk dan pilek
DO :
a. Batuk, pilek
b. Ronkhi basah halus
c. Produksi sputum
berlebih
d. Sesak nafas (dispnea)
e. Nafas cepat dan
meningkat139x/menit
f. RR : 60x/menit
2 Ds: Proses inflamasi Hipertermi
o Ibu ps mengatakan An. A
demam
Do:
a. Temp : 38,5 ° C
b. Mengigil (-)
c. Kejang (-)
d. Klien tampak lemah ,
pucat
e. Klien tidak dapat ber
aktifitas
f. Klien tidak bisa
merespon perawat
dengan baik
g. Batuk (+)
h. Rewel
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : An.A Dx. Medis : Bronkopneumonia
Umur : 2 Bulan 28 Hari Ruangan : Mawar
No. Mr : C346907
24
NO Ditemukan Teratasi Diagnosa keperwatan
Hari/tanggal Hari/tanggal
1. Kamis Gangguan bersihan
01 Maret 2017 jalan nafas b/d
Akumulasi sekret di
bronkus
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : An.A Dx. Medis : Bronkopneumonia
Umur : 2 Bulan 28 Hari Ruangan : Mawar
25
No. Mr : C346907
26
hangat. demam dan
melancarkan
sirkulasi
darah.
4. Anjurkan 4. Membantu
pasien untuk pengeluaran
beristirahat. keringat.
01 Maret 3
Setelah dilakukan 1. Pantau tanda 1. Selama
2017
tindakan vital dengan periode
keperawatan ketat, khusunya waktu ini,
selama 2x24 jam, selama awal potensial
resti penyebaran terapi. komplikasi
infeksi tidak terja fatal
dengan kriteria (\hipotensi/s
hasil : yok) dapat
a. Mencapai terjadi.
waktu 2. Meskipun
perbaikan 2. Anjurkan pasien pasien dapat
infeksi berulang memperhatikan menemukan
tanpa pengeluaran pengeluaran
komplikasi. sekret (mis., dan upaya
meningkatkan membatasi
a. Mengidentifikas pengeluaran atau
i intervensi daripada menghindari
untuk menelannya) nya, penting
mencegah/menu dan melaporkan bahwa
runkan resiko perubahan sputum
infeksi. warna, jumlah harus
dan bau sekret. dikeluarkan
dengan cara
aman.
3. Efektif
berarti
3. Tunjukkan/doro menurunkan
ng tehnik penyebaran /
mencuci tangan tambahan
yang baik. infeksi
4. Menurunkan
pemajanan
4. Batasi terhadap
pengunjung patogen
sesuai indikasi. infeksi lain
27
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
28
Umur : 2 Bulan 28 Hari Ruangan : Mawar
No. Mr : C346907
HARI/ NO IMPLEMENTASI RESPON HASIL TTD
TANGGAL/ DX
JAM
07 Maret I 1. Perawatan perianal 1. tampak area
2017 perianal
08:00 WIB kemerahan ada
lecet.
09:40 WIB
II 2. Menganjurkan 2. Keluarga ps
kelurga ps menerima anjuran
memberikan minum atau penkes dari
10:15 WIB sesering mungkin perawat
pada An. a
29
sehari
30
lecet berkurang
31
hipersekresi cukup lega namun
masih ada sekret
32
17:00 WIB I 9. Berikan O2 lembab 9. Anak tidak
sesuai dengan diberikan O2 lagi
program : O2 headrop
dengan saturasi O2 98
%
F. EVALUASI KEPERAWATAN
33
Nama : An.A Dx. Medis : Bronkopneumonia
Umur : 2 Bulan 28 Hari Ruangan : Mawar
No. Mr : C346907
3 S:-
O : tampak area perianal kemerahan ada
lecet.
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
34
- ronkhi basah masih terdengar
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
S :-
O : tampak area perianal kemerahan dan
lecet berkurang
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan 1 dan 2
09 Maret 1 S : Orang tuanya mengatakan anaknya
2017 masih batuk
O :
- RR 30 x/menit
- ronkhi basah masih terdengar
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
S :-
O : tidak ada tanda-tanda infeksi
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan 1 dan 2
35
BAB V
PENUTUP
36
A. KESIMPULAN
Bronchopneumonia adalah suatu peradangan paru yang biasanya
menyerang di bronkeoli terminal. Bronkeoli terminal tersumbat oleh eksudat
mokopurulen yang membentuk bercak-bercak konsulidasi di lobuli yang
berdekatan. Penyakit ini sering bersifat sekunder, menyertai infeksi saluran
pernafasan atas, demam infeksi yang spesifik dan penyakit yang melemahkan
daya tahan tubuh. (Sudigdiodi dan Imam Supardi, 1998)
Secara umum bronchopneumonia diakibatkan penurunan mekanisme
pertahanan tubuh tehadap virulensi organisme patogen. Orang normal dan
sehat mempunyai mekanisme pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan
yang terdiri atas : reflek glotis dan batuk, adanya lapisan mukus, gerakan silia
yang menggerakkan kuman keluar dari organ, dan sekresi humoral setempat.
B. SARAN
Kami berharap, setelah apa yaung kami kemukakan, bisa diambil
manfaatnya oleh semua yang membacanya, khususnya kepada para mahasiswa
dan mahasiswi Poltekkes Kemenkes Bengkulu Prodi Keperawatan.
37