METODOLOGI
3.1. PENDEKATAN
Untuk mendapatkan hasil sesuai dengan keluaran yang telah
ditetapkan dalam kerangka acuan, pada kegiatan Penyusunan
Rencana Rinci Penanganan Lingkungan Perumahan dan
Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan di Kota Palembang,
Provinsi Sumatera Selatan, Adapun pendekatan yang akan
digunakan adalah sebagai berikut:
B. Pendekatan Peremajaan
(lnstruksi Presiden Republik Indonesia Nomor: 5 Tahun 1990,
Tanggal 26 September 1990, Tentang Peremajaan Permukiman
Kumuhyang Berada di Atas Tanah Negara)
Pendekatan model pengembangan permukiman kumuh melalui
peremajaan dilakukan bilamana lingkungan permukiman
ditetapkan sebagai Iingkungan permukiman kumuh oleh
pemerintah daerah berdasarkan standard penilaian dan
peraturan yang berlaku.
Pendekatan model pengembangan permukiman kumuh berarti
pembongkaran sebagian atau keseluruhan permukiman dan
kemudian di tempat yang sama dibangun prasarana dan
fasilitas lingkungan rumah susun serta bangunan-bangunan
Iainnya sesuai dengan rencana tata ruang kota yang
bersangkutan.
Peremajaan bertujuan untuk : (1) meningkatkan mutu
kehidupan dan penghidupan, harkat, derajat dan martabat
masyarakat penghuni pemukiman nelayan terutama golongan
masyarakat berpenghasilan rendah dengan memperoleh
perumahan yang Layak dalam Iingkungan pemukiman yang
E. Pemberdayaan Lingkungan:
a. Memanfaatkan potensi dan mengeliminir
kendala fisik dasar lingkungan permukiman.
b. Memanfaatkan potensi dan mengeliminir
kendala sosial/budaya masyarakat.
c. Pembangunan prasarana dan sarana dasar
lingkungan permukiman meliputi jalan, drainase, penyediaan
air bersih, sanitasi, serta prasaranasarana kegiatan
masyarakat.
Tahap ini akan dilakukan setelah diketahui seluruh data dan informasi
yang diperlukan dalam bentuk survei instansional didaerah yang
akan menghasilkan produk-produk sebagai berikut :
a. Identifikasi kawasan perencanan, meliputi tipologi lokasi kawasan,
penetapan lokasi kawasan yang menjadi focus kegiatan penataan
rencana rinci.
b. Identifikasi potensi fisik dasar dan pola penggunaan lahan.
c. Identifikasi kebijakan pemerintah pusat dan daerah terkait dengan
penanganan lingkungan perumahan dan permukiman kumuh