Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 061930400077
Kelas : 2 KA
Matakuliah : Unit Operasi Mekanik
Pokok Materi : Kristalisasi
Dosen Pembimbing : Ir. Irawan Rusnadi,M.T.
Kristalisasi adalah pemisahan bahan padat yang berbentuk kristal dari suatu larutan atau
lelehan. Kristalisasi atau penghabluran ialah peristiwa pembentukan partikel-partikel zat padat
di dalam fase homogen. Kristal adalah bahan dengan susunan atom molekul yang teratur (sisi
kristal). Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan padat-cair yang sangat penting dalam
industri. Contoh proses kristalisasi ialah pembuatan gula pasir dari jus tebu/beet, pembuatan
kristal pupuk dari larutan induknya, dll.
Kristal itu sendiri merupakan susunan atom yang beraturan dan berulang, yang
bentuknya dapat berupa kubik, tetragonal, orthorombik, heksagonal, monoklin, triklin dan
trigonal. Bentuk itu nantinya, tergantung dari proses downstream (pemurnian) yang dilakukan
dan juga spesifikasi produk yang diharapkan pasar.
Metode yang digunakan pada proses kristalisasi untuk mencapai keadaan lewat jenuh:
1. Pendinginan
2. Penguapan
3. Penguapan-pendinginan
4. Penambahan bahan lain
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kristal tergantung pada:
1. Derajat lewat jenuh
2. Jumlah inti yang ada atau luas permukaan total dari kristal yang ada
3. Pergerakan antara larutan dan kristal
4. Viskositas
5. Serta jenis banyak
Peralatan Kristalisasi
1. Pendinginan
Pendingan dengan penguapan atau pendinginan melalui dinding, contoh pada tangki
pengaduk.
2. Kristalisator Penguapan
Penguapan sebagian pelarut dengan sumber panas.
3. Kristalisator vakum
Pendinginan dan pemekatan dengan cara penguapan dalam keadaan vakum, dilakukan
dengan sumber panas dari luar.
Syarat-Syarat Kristalisasi
1. Larutan harus jenuh
Larutan yang mengandung jumlah zat berlarut berlebihan pada suhu tertentu, sehingga
kelebihan itu tidak melarut lagi. Jenuh berarti pelarut telah seimbang zat terlarut atau jika
larutan tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut, artinya konsentrasinya telah maksimal jika
larutan jenuh suatu zat padat didinginkan perlahan-lahan, sebagian zat terlarut akan
mengkristal, dalam arti diperoleh larutan super jenuh atau lewat jenuh.
2. Larutan harus homogeny
Partikel-partikel yang sangat kecil tetap tersebar merata biarpun didiamkan dalam waktu
lama.
3. Adanya perubahan suhu
Penurunan suhu secara drastis atau kenaikan suhu secara dratis tergantung dari bentuk
kristal yang didinginkan.
Jenis-jenis Kristaliser:
1. Kristaliser Tangki
Kristaliser yang paling kuno. Larutan jenuh, panas dibiarkan berkontak dengan udara
terbuka dalam tangki terbuka.
2. Scraped Surface Crystallizers
Contoh kristaliser jenis ini adalah Swenson-Walker crystallizer. Berupa saluran dengan
lebar 2 ft, dengan penampang berbentuk setengah lingkaran. Bagian luar dinding
dilengkapi dengan jaket pendingin dan sebuah pisau pengeruk yang akan mengambil
produk kristal yang menempel pada dinding.
3. Forced Circulating Liquid Evaporator-Crystallizer
Kristaliser jenis ini mengkombinasikan antara pendinginan dan evaporasi untuk mencapai
kondisi supersaturasi. Larutan terlebih dulu dilewatkan pemanas HE, kemudian menuju
badan kristaliser. Di sini terjadi flash evaporation, mengurangi jumlah pelarut dan
meningkatkan konsentrasi solute, membawa ke kondisi supersaturasi. Selanjutnya larutan
ini mengalir melalui area fluidisasi dimana kristal terbentuk melalui nukleasi sekunder.
Produk kristal diambil sebagai hasil bawah, sedangkan larutan pekat direcycle, dicampur
dengan umpan segar.
4. Circulating Magma Vacuum Crystallizer
Pada tipe kristaliser ini, baik kristal ataupun larutan disirkulasi diluar badan kristal. Setelah
dipanaskan larutan akan dialirkan ke badan kristaliser. Kondisi vakum menjadi penyebab
menguapnya pelarut, sehingga menjadi lewat jenuh.
Kristal-kristal kecil :
- Pada keadaan lewat jenuh yang kuat, misalnya pada kristalisasi pendinginan dengan
cara pendinginan yang cepat.
- Dengan adanya gerakan yang kuat misalnya pengadukan.
Kristal-kristal kasar
- Pada keadaan jenuh yang kurang kuat, misalnya pendinginan dengan cara yang
lambat.
- Karena tidak ada gerakan atau diam. Kristal-kristal besar atau kasar lebih mudah
dipisahkan dari larutan induk dengan cara filtrasi.
감사합니다, 강사