Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH

Untuk pemenuhan mata kuliah Metode Penulisan Karya Ilmiah


Yang diampu oleh Ibu Putri Mahanani, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh kelompok 4 :


Dina Andarestha Tammu (190151602503)
Fanzania Asa Sekar Maulidar (190151602406)
Felma Deniska Selvi (190151602616)
Ody Surya Indra Saputra (190151602698)
Revita Anggi Tri Wardani (190151602595)
Yohana (190151602413)
Zhafyra Firdausa Athallah Handoko (190151602427)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
MARET 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sains,
Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat dan untuk menambah ilmu pengetahuan bagi para
pembaca dan tim penyusun sendiri.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini. Kemudian apabila terdapat kesalahan pada
makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan kami juga mengucapkan terima
kasih.

Serang, 08 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Latar Belakang....................................................................................... 2
2.2 Latar Belakang Penelitian ........................................................................................ 2
2.3 Langkah – Langkah Membuat Latar Belakang ....................................................... 3
2.4 Pengertian Rumusan Masalah ................................................................................. 4
2.5 Fungsi Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
2.6 Tiga Kriteria Rumusan Masalah .............................................................................. 6
2.7 Penempatan Sebuah Rumusan Masalah .................................................................. 6
2.8 Cara Untuk Membuat Rumusan Masalah ................................................................ 6
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 8
3.2 Saran ........................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembuatan penulisan seperti, proposal, penelitian, makalah, paper, skiripsi, tesis dan
desertasi maupun lainnya, maka kita dihadapkan yang namanya latar belakang. Latar
belakang masalah adalah informasi yang tersusun sistematis berkenaan dengan fenomena
dan masalah problematik yang menarik untuk di teliti. Masalah terjadi saat harapan ideal
akan sesuatu hal tidak sama dengan realita yang terjadi. Tidak semua masalah adalah
fenomena dan menarik. Masalah yang fenomenal adalah saat menjadi perhatian banyak
orang dan di bicarakan di berbagai kalangan di masyarakat.

Dalam proposal penelitian merupakan suatu hal yang elementer bagi setiap peneliti untuk
mengkonstruksikan rumusan masalah pada bagian akhir dari bab pendahuluan. Suatu
rumusan masalah umumnya diungkapkan dalam bentuk kalimat tanya, pertanyaan-
pertanyaan tersebut akan menjadi arah kemana sebenarnya penelitian akan dibawa, dan
apa saja sebenarnya yang ingin dikaji atau dicari tahu oleh peneliti.

Banyak sebagian dari kita kesulitan membuat latar belakang dalam bentuk penulisan,
padahal, hal itu penting dalam pembuatan penulisan masalah yang akan dibahas. Dengan
demikian, dapat menemukan penyelesaian masalah yang dihadapi dengan berbagai
metode tertentu. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan disajikan berbagai macam
penjelasan mengenai latar belakang dan rumusan masalah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari latar belakang?
2. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam penulisan latar belakang?
3. Bagaimana cara membuat latar belakang?
4. Apa pengertian dari rumusan masalah?
5. Apa fungsi dari rumusan masalah?
6. Bagaimana kriteria penulisan rumusan masalah yang baik dan benar?
7. Bagaimana cara menulis rumusan masalah yang baik dan benar?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari latar belakang
2. Untuk mengetahui hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam penulisan latar
belakang
3. Untuk mengetahui cara menulis latar belakang
4. Untuk mengetahui pengertian dari rumusan masalah
5. Untuk mengetahui fungsi dari rumusan masalah
6. Untuk mengetahui kriteria dalam penulisan rumusan masalah
7. Untuk mengetahui cara menulis rumusan masalah

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Latar Belakang
Menurut Wikipedia, latar belakang adalah dasar atau titik tolak untuk memberikan
pemahaman kepada pembava atau pendengar mengenai apa yang ingin disampaikan. Latar
belakang yang baik harus disusun dengan sejelas mungkin dan bila perlu disertai dengan data
atau fakta yang mendukung. Latar belakang masalah merupakan informasi yang tersusun
sistematis berkenaan dengan fenomena dan masalah problematik yang menarik untuk diteliti.
Masalah terjadi saat harapan ideal akan sesuatu hal tidak sama dengan realita yang terjadi.
Tidak semua masalah adalah fenomena dan menarik. Masalah yang fenomenal adalah saat
menjadi perhatian banyak orang dan di bicarakan di berbagai kalangan di masyarakat. Latar
belakang juga dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa masalah dalam penelitian
ingin diteliti, pentingnya permasalahan dan pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut baik dari sisi teoritis dan praktis. Disebut juga merupakan gambaran yang
jelas mengenai pemikiran ilmiah, dengan cara mengemukakan masalah dan menghadapkan
pada beberapa pustaka yang relevan yang dapat menuntun pembaca menuju kepada
pemikiran logis.
Latar belakang masalah setidaknya memuat hal-hal sebagai berikut (Andrik Purwasito,
2004):
1. Faktor-faktor apa saja yang menjadi perhatian untuk dijadikan suatu latar
belakang. Itulah yang disebut dengan latar belakang faktual (identifikasi masalah
yang relevan).
2. Informasi kasus, baik secara langsung lewat pengamatan di masyarakat maupun
lewat buku-buku referensi, dan hasil-hasil penelitian lain yang sejenis, ini disebut
latar belakang teoritis. Peneliti menghubungkan kasus yang satu dengan yang lain.
Bagaimana kasus-kasus kontemporer berhubungan dengan kasus-kasus terdahulu,
dan bagaimana antara teori-teori yang dapat menjelaskan fenomena perubahan
tersebut dari waktu ke waktu.
3. Tonggak problematik yang berisi berbagai persoalan yang akan dijawab dalam
bab-bab selanjutnya. Latar belakang memberi alur berpikir sehingga
mempermudah peneliti untuk mensistematisir persoalan yang ingin dipecahkan.
Setiap masalah yang akan dijawab sebaiknya diutarakan sebagai problematik yang
akan dibahas dalam bab-bab berikutnya.

2.2 Latar Belakang Penelitian


Pada babak awal suatu proposal atau laporan hasil penelitian, atau yang dikenal sebagai bab
pendahuluan, umumnya dicantumkan tiga hal utama, yaitu : latar belakang, perumusan
masalah penelitian, dan tujuan penelitian.
Di dalam latar belakang penelitian yang esensial dicantumkan adalah argumentasi tentang
mengapa suatu topik penelitian dipilih. Argumentasi ini disusun dengan memperhatikan :
a) Mengungkapkan konteks masalah sosial dari topik yang dipilih.
b) Mengungkapkan bukti atau data, konsep-konsep, dan hubungan antar variable yang
terkait dengan topik yang akan diteliti.
2
Di bawah ini adalah hal-hal yang harus ditulis dalam latar belakang penelitian:

1. Merupakan paragraf yang digunakan mengantarkan pembaca tentang awal mula


masalah tersebut timbul atau muncul.
2. Gejala atau Fakta. Menunjukkan adanya masalah. Gejala atau fakta harus
didukung dengan data yang akurat, kuat dan jelas sumbernya sehingga dapat
dipercaya bahwa gejala atau fakta tersebut benar keberadaannya. Data yang
terpercaya bisa diperoleh dari sejumlah sumber seperti buku, jurnal, artikel, berita
daring yang dimuat di sumber yang kredibel, berita cetak di koran yang kredibel,
dan lainnya. Sejatinya tidak memuat berita yang dimuat di blog individual tanpa
mencantumkan sumber.
3. Penjelasan mengenai dampak negatif jika penelitian tidak dilakukan
dan dampak positif yang timbul jika penelitian tersebut dilakukan.
4. Penjelasan bahwa masalah yang diteliti masih relevan, mengandung kekinian,
aktual dengan situasi dan kebutuhan.
5. Teori untuk mendasari penyusunan alur logika pemecahan masalah yang akan
ditawarkan, memperkuat argumentasi dan meningkatkan obyektivitas.
6. Penjelasan tentang pengembangan atau posisi penelitian yang akan dilakukan
dibandingkan dengan penelitian sebelumnya.
7. Gambaran hasil dan kemanfaatan penelitian secara aplikatif dan teoritis bagi
pengembangan ilmu pengetahuan untuk mempertegas kembali, pentingnya
penelitian dilakukan.
8. Paragraf penutup

2.3 Langkah-langkah membuat latar belakang


Cara membuat latar belakang masalah diantaranya dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :

1. Deskripsikan topik secara umum.


Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mendeksripsikan topik penelitian secara
umum. Namun tetap diusahakan agar tidak melenceng dari focus penelitian. Sertakan data-
data dari sumber yang valid. Usahakan untuk menggunakan kata-kata berdasarkan persepsi
sendiri.

2. Identifikasikan masalah-masalah yang terkait.


Langkah atau cara kedua, temukan masalah-masalah yang terkait. Kita bisa melakukan
survey, observasi, tujuannya untuk mengidentifikasi hal-hal terkait topik penelitian. Untuk
melakukannya, kita dapat memilih metode wawancara ataupun membagikan angket. Dalam
proses ini, kita harus benar benar tahu topik apa yang sedang kita teliti.

3. Fokus pada masalah penelitian.


Setelah menemukan banyak permasalahan terkait topik penelitian, fokuskan terhadap satu
masalah saja. Hindari penelitian yang multi-problems.

4. Jelaskan pentingnya mengatasi masalah tersebut.


Langkah selanjutnya adalah menjelaskan pentingnya mengatasi masalah tersebut dan mencari
solusinya. Sertakan bukti-bukti yang dapat memperkuat opini topik penelitian tersebut.

3
5. Temukan solusi-solusi ahli dari penelitian sebelumnya
Carilah solusi-solusi pemasalahan terkait topik, dari penelitian-penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya. Data-data ini dapat diperoleh dalam skripsi, tesis, disertasi, atau
jurnal-jurnal ilmiah berskala nasional maupun Internasional. Dari data-data inilah kita dapat
memiliki banyak pertimbangan untuk menetapkan jenis metode, Teknik, atau cara. Usahakan,
teori yang dimasukkan juga jangan terlalu banyak, sisakan untuk bab II, yang memang
difokuskan untuk mencari literatur-literatur yang terkait.

6. Rumuskan sendiri kerangka pemecahan masalah secara teoritis


Berdasarkan semua data yang telah diperoleh, pertimbangkan dan rumuskan kerangka
pemecahan masalah yang tepat untuk diimplementasikan pada topik penelitian.

7. Rumuskan judul penelitian yang sesuai dan tepat


Langkah terakhir yaitu menetapkan judul penelitian. Judul penelitian yang dirumuskan
haruslah sesuai dengan topik penelitian dan isi pembahasan. Setelah itu, periksalah Kembali
mana yang belum tepat dan sesuai dalam latar belakangnya.

2.4 Pengertian Rumusan Masalah


Rumusan masalah atau research questions atau disebut juga research problem,
memiliki arti sebuah rumusan yang menanyakan suatu kejadian atau fenomena yang ada, baik
itu kedudukannya mandiri, atau pun kejadian atau fenomena yang saling berkaitan antara satu
dengan yang lainnya. Masalah yang dipilih haruslah menampilkan “researchable”, dalam
artian bahwa suatu masalah itu dapat diselidiki secara ilmiah.

Perumusan masalah merupakan hal utama yang ditentukan pada saat pertama kali
akan dilakukan riset. Suriasumantri (2003: 312) menyebutkan bahwa rumusan masalah
merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pernyataan-pernyataan apa saja yang
ingin kita cari jawabannya. Dapat dinyatakan bahwa perumusan masalah merupakan
pernyataan spesifik mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti. Rumusan masalah
adalah pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah sebuah hal atau kejadian yang berbentuk
kalimat tanya yang sederhana, singkat, padat, dan jelas. Rumusan masalah mempertanyakan
beberapa hal yang berkaitan dengan suatu penelitian, dimana nantinya jawaban dari
pertanyaan ini lah yang akan menjadi hasil penelitian itu.

Ada 3 jenis perumusan masalah dalam penelitian


1. Masalah deskriftif
Masalah deskriftif berkaitan dengan pernyataan bagi adanya variable mandiri, baik
itu satu atau lebih variabel. Jadi dalam rumusan masalah peniliti tak perlu
membandingkan variabel pada sampel lain, dan juga mencari hubungan variabel
dengan variabellainnya. Contoh rumusan masalah deskriptif :
1) Bagaimana sikap dari masyarakat mengenai perguruan tinggi yang memiliki
bandan hukum?
2) Seberapa tinggi tingkat kepuasaan dan juga aspirsi masyarakat pada pelayanan
publik di ibu kota?
3) Seberapa baguskah kebijakan yang diterapakan di pemerintah?

4
2. Masalah komparatif
Masalah komparatif yaitu sebuah permasalahan penelitian yang sifatnya
membandingkanantara variabel satu dengan yang lainnya apakah itu sama atau
berbeda. Contoh rumusan masalah komparatif :
1) Apakah ada perbedaannya tingkat produktifitas anatara pegawai negeri dengan
pegawai swasta Adakah perbedaan kapabilitas dan kedisiplinan kerja antara
pegawai di perusahaan nasional dan pegawai swasta nasional?
2) Apa ada bedanya antara ketahanan fisik orang kota dengan orang pedalaman?

3. Masalah asosiatif
Masalah asosiatif ialah pertanyaan pada sebuah penelitian yang sifatnya
memilikihubungan antar dua variabel atau pun lebih. Bisa dengan hubungan timbal
balik, kausal, atausimetris.a. Hubungan timbal balik. Hubungan timbal balik yaitu
hubungan yang mempengaruhi satu sama lain. Di sini tidak diketahui antara variabel
independen dan variabel dependen. Contoh rumusan masalah hubungan timbal balik,
hubungan antara memilik motivasitinggi dan prestasi gemilang. Pada hal ini dapat
dinyatakan bahwa motivasi berpengaruh terhadap prestasi dan sebaliknya

2.5 Fungsi Rumusan Masalah


Rumusan masalah mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting dalam sebuah penelitian.
Berikut penjelasannya :

• Rumusan masalah merupakan titik sentral dalam sebuah penelitian. Maksudnya


adalahrumusan masalah sebagai pedoman dalam sebuah penelitian. Sebagai pedoman,
penentuarah atau fokus dari suatu penelitian Perumusan masalah ini tidak berharga
mati, akantetapi dapat berkembang dan berubah setelah peneliti sampai di lapangan.2.

• Rumusan masalah mampu memberikan sebuah solusi atau sebagai penentu. Sebagai
penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta
jenisdata apa tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti. Keputusan memilih data
manayang perlu dan data mana yang tidak perlu dapat dilakukan peneliti, karena
melalui perumusan masalah peneliti menjadi tahu mengenai data yang bagaimana
yang relevandan data yang bagaimana yang tidak relevan bagi kegiatan penelitiannya.
Rumusanmasalah pada umumnya berbentuk sebuah pertanyaan yang mengulas
sebuah permasalahan. Oleh karena itu, dapat dikatakan rumusan masalah adalah
sebuah solusiyang belum terwujud. Bagaimana untuk mewujudkannya ? Dengan
penelitian itu tadi.3.

• Rumusan masalah mampu membuka pikiran kita terhadap suatu permasalahan.


Ketikatujuan dan arah dari suatu permasalah sudah jelas, maka kita tinggal berfokus
pada solusiyang akan kita capai untuk masalah tersebut.

• Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian. Sebagai pendorong suatu kegiatan


penelitian menjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab
kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan.

5
2.6 Tiga Kriteria Rumusan Masalah

• Pertama, pada perumusan masalah kriteria pertama bentuknya berupa kalimat


interogatifatau kalimat tanya, baik itu pertanyaan yang perlu jawaban eksplanatoris
atau jawaban yang deskriptif. Eksplanatoris sendiri adalah menghubungkan dua atau
pun lebih gejala atau fenomenadalam kehidupan manusia.
• Kedua, berhubungan atau bermanfaat untuk berusaha membuat dan
mengembangkanteori, di dalam makna pemecahan yang jelas, nantinya diharaakan
akan memberikan teoritikyang bermutu, baik itu untuk membuat teori baru atau
mengembangkan sebuah teori lama.
• Ketiga, untuk membuat sebah rumusan msalah yang bagus, sebaiknya dirumuskan
didalam sebuah konteks yang benar dan aktual. Jadi, pemecahannya memberikan
keterkaitankebijakan yang sesuai, dan bisa di aplikasikan dengan jelas untuk proses
perumusan masalahuntuk kehidupan manusia

Rumusan masalah yang baik dan benar mempunyai ciri-ciri dibawah ini :

1) Rumusan masalah yang berkualitas dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.


2) Rumusan masalah jelas, padat, tidak bertele-tele.
3) Dapat memberikan petunjuk atau sebagai titik sentral dalam sebuah proses
penelitianagar memungkinkan menampung data guna menjawab pertanyaan-
pertanyaan yangdiajukan dalam sebuah rumusan masalah.
4) Mampu mengarahkan cara berpikir kita terhadap suatu permasalahan.
5) Masalah yang dipilih harus mempunyai nilai penelitian.
6) Masalah yang dipilih harus memiliki fisibilitas.
7) Masalah yang dipilih harus sesuai dengan kualifikasi peneliti.

2.7 Penempatan Sebuah Rumusan Masalah

Ada beberapa alternatif untuk menentukan sebuah rumusa masalah di dalam sistematika
penulisan :

• Ada yang menempatkan rumusan masalah diletakan di bagian awal dari sistematika
penelitian.
• Ada juga yang menempatkan rumusan masalahnya sesudah latar belakang atau
bersamaandengan latar belakang.
• Penempatannya ada juga yang sesudah tujuan penelitian.Dimana saja tempat dari
sebuah rumusan masalah sebenarnya tidak terlalu begitu penting dantidak akan
menggangu penelitian yang akan dilakukan. Akan tetapi yang paling penting adalah
bagaimana merumuskan masalah untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh sebab
itu, antara judul penelitian harus sinkron dengan rumusan masalah yang dibuat.

2.8 Cara Untuk Membuat Rumusan Masalah

Hal pertama kali ketika akan membuat rumusan masalah adalah menentukan topik. Daritopik
yang sudah ditentukan ini kemuian fokuskan ke bagaia yang lebih spesifik lagi atau
lebihmelebar lagi pembahasannya. Ketika cakupan sudah ditentukan, baru dari sini bisa
menentukan permasalahannya.Dalam permasalahan bisa dalam bentuk pertanyaan-
pertanyaan yang selanjutnyadianalisis atau argumentasi dari penjabaran bukti-bukti
6
berdasarkan hasil dari analisis. Berikut ini merupakan langkah yang perlu diakukan untuk
membuat rumusan masalh karya ilmiah :

1. Tentukan tipe karya ilmiah apa yang akan dibuat


2. Persiapkan sumber referensi dari berbagai sumber
3. Memperluas atau menyempitkan topik
4. Bangun permasalahan dari topik
5. Uji So What

Tidak hanya memperhatikan kriteria diatas. Kita juga harus memperhatikan bagaimana
caranyamembuat formulasi sebuah permasalahan yang baik. Berikut adalah penjelasannya :

1. Dengan menurunkan masalah dari teori yang sudah ada, seperti permasalahan pada
penelitian eksperimental.
2. Dari observasi langsung dilapangan, seperti yang sering dilakukan oleh para
ahlisosiologi. Jika masalah sudah dapat diperoleh dilapangan, maka sebaiknya kamu
jugaharus menghubungkan masalah tersebut dengan teori-teori yang sudah ada
sebelumnya.Karena ada kalanya penelitian tersebut bisa menghasilkan dalil-dalil dan
dapatmembentuk sebuah teori yang baru.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Latar belakang masalah adalah hal yang berkaitan dengan masalah penelitian yang
akan dilakukan, latar belakang ini muncul ketika seorang peneliti menemukan masalah yang
menurutnya perlu untuk ditindak lanjuti. Penelitian ini tidak hanya dalam pengetahuan saja,
tetapi masalah yang di temukan dalam kehidupan sehari-hari. Pada bagian latar belakang
perlu dikemukakan dengan kuat antara lain alasan memilih masalah dalam judul dan data
serta fakta yang mendukung yang dikemukakan serta kenyataan yang ditemui dengan data
pendukungnya, yang menyebabkan adanya masalah.
Rumusan masalah ialah suatu usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-
pertanyaan penelitian apa saja yang spesifik dan perlu dijawab. Rumusan masalah sangat
penting dalam melakukan penelitian, karena menjadi patokan dari sebuah langkah awal
penelitian.
3.2 Saran
Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut penulis meminta kritik yang
membangun dari para pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Latar_belakang, diakses pada 6 maret 2021


http://skpm.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Latar-Belakang-Perumusan-Masalah-
Penelitian.pdf, diakses pada 6 maret 2021
https://fisip.upm.ac.id/2018/07/27/merumuskan-latar-belakang-dan-rumusan-masalah/,
diakses pada 6 maret 2021
https://raharja.ac.id/2020/10/16/latar-belakang-masalah-2/, diakses pada 6 maret 2021
https://www.inirumahpintar.com/2017/06/langkah-langkah-membuat-latar-belakang-skripsi-
tesis-disertasi.html, diakses pada 6 maret 2021
https://www.academia.edu/35379314/RUMUSAN_MASALAH_PENELITIAN, diakses pada
8 maret 2021
https://raharja.ac.id/2020/10/17/rumusan-masalah/, diakses pada 8 maret 2021

Anda mungkin juga menyukai