Anda di halaman 1dari 133

Hidup Seperti

HENOKH

Ellen G. White

UNTUK KALANGAN SENDIRI


Living the Life of Enoch
Ellen. G. White
Copyright © 1995 Research Institute for Better Reading, Inc.

Hidup Seperti Henokh

Penerjemah: Ni Ketut Mirahayuni


Desain Sampul: Melani Lisal
Koreksi Aksara, Design Isi: Imanuel Andriyan

Buku ini tidak untuk diperjual-belikan

Katalog Dalam Terbitan (KDT)



White, Ellen G.
Hidup Seperti Henokh/Ellen G. White; penerjemah,
Ni Ketut Mirahayuni; Volunteer Translators, 2019.
132 hlm; 21 cm; Minion Pro 11/13
Judul Asli: Living the Life of Enoch


1. Hidup Seperti Henokh
I. White, Ellen G. II. Mirahayuni, N. K.
“Berdoalah di dalam kamarmu; demikian pula ketika engkau be-
rangkat menuju pekerjaanmu sehari-hari biarlah hatimu sering diangkat
kepada Tuhan. Dengan cara demikian Henokh berjalan bersama Tuhan.
Doa sendirian ini naik bagaikan bau-bauan yang harum ke hadapan
takhta kemurahan. Setan tidak dapat menaklukkan orang yang harinya
selalu berharap pada Tuhan.” Steps to Christ, hlm. 98, 99.
“Kita harus menurut kepada hukum-hukum kerajaan-Nya, men-
jadikan diri kita sebagaimana kita seharusnya. Dengan tulus kita harus
menumbuhkan kuasa-kuasa kita yang tertinggi, dengan mengingat
bahwa kita adalah milik Tuhan, bangunan Tuhan. Kita dituntut untuk
menjadi lebih baik setiap hari. Bahkan di dalam dunia yang penuh dosa
dan penderitaan, dengan usaha-usaha yang tekun dan tulus, kita dapat
naik kepada kebergunaan rohani yang tertinggi … Kita harus berkenan
pada Tuhan. Ini dapat kita lakukan; karena Henokh berkenan pada Tu-
han, kendati ia hidup di zaman yang telah mundur. Dan ada banyak
Henokh-Henokh di zaman kita sekarang ini.” Sons and Daughters of
God, hlm. 314.
“Henokh berjalan bersama dengan Tuhan. Demikianlah juga se-
tiap pekerja Kristus. Engkau boleh berkata seperti pemazmur, “Aku
senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah
kananku, aku tidak goyah” (Mazmur 16:8). Sementara engkau merasa
tidak cukup di dalam dirimu sendiri, kecukupanmu adalah di dalam
Yesus. Jikalau engkau mengharapkan seluruh nasihat dan hikmat dari
manusia, yang fana dan terbatas seperti dirimu sendiri, engkau hanya
akan mendapatkan pertolongan dari manusia. Jikalau engkau datang
kepada Tuhan meminta pertolongan dan hikmat, Ia tidak akan pernah
mengecewakan imanmu.”—Gospel Workers (1915), hlm. 417, 418.
Daftar Isi

Prakata ......................................................................................................... v
Pendahuluan................................................................................................ vii
Bab 1– Teladan Henokh............................................................................. 14
Bab 2 – Keluarga Henokh........................................................................... 17
Bab 3 – Rumah Tangga Henokh................................................................ 20
Bab 4 – Doa-Doa Henokh.......................................................................... 24
Bab 5 – Persekutuan Henokh..................................................................... 31
Bab 6 – Iman Henokh................................................................................. 46
Bab 7 – Kepercayaan Henokh.................................................................... 48
Bab 8 – Ketaatan Henokh........................................................................... 53
Bab 9 – Kesucian Henokh.......................................................................... 64
Bab 10 – Pertumbuhan Henokh................................................................ 67
Bab 11 – Kerendahan Hati Henokh.......................................................... 69
Bab 12 – Kasih Henokh.............................................................................. 72
Bab 13 – Perjalanan Hidup Henokh......................................................... 73
Bab 14 – Pengasingan Diri Henokh.......................................................... 83
Bab 15 – Kehidupan Bermasyarakat Henokh.......................................... 85
Bab 16 – Amaran-Amaran Henokh.......................................................... 91
Bab 17 – Pekabaran Henokh...................................................................... 95
Bab 18 – Cobaan-Cobaan Henokh ......................................................... 105
Bab 19 – Pertanyaan Henokh ................................................................. 108
Bab 20 – Pengangkatan Henokh............................................................. 111
Bab 21 – Arti Penting Henokh ............................................................... 121
Kesimpulan ............................................................................................... 124

v
Prakata
Orang mengatakan bahwa saat ini sudah amat terlambat untuk mem-
peringatkan tentang bahaya, amat terlambat untuk memberikan pe-
kabaran terakhir kepada dunia, amat terlambat untuk berharap orang
lain memberi tanggapan terhadap seruan-seruan Firman Tuhan yang
disampaikan kepada mereka.
Sahabatku, belum terlalu terlambat. Kita harus berjuang dan men-
dorong dan memohon dan memperingatkan hingga tiba hari terakhir
masa pencobaan bagi umat manusia. Kita harus menghidupkan kehi-
dupan Henokh!
Inilah perintah bagi kita. Dan ini adalah pekerjaan dua bagian—me-
ngembangkan tabiat kesalehan dengan hidup dalam kesucian pribadi
dan permohonan kepada Tuhan; mengajarkan kesalehan dengan ber-
tindak dan memperingatkan dan menyerukan dengan baik kepada ma-
nusia.
Teladan dan nasihat-nasihat Henokh tidak dihargai oleh banyak
orang. Sebagian besar mencela dan membencinya. Jika sebagian besar
orang hanya mentoleransi Anda, maka Anda belum hidup cukup men-
dalam. Kita tidak boleh membuat permusuhan dengan mereka, namun
kita tidak boleh gemetar di depan mereka. Kita tidak boleh memilih-
milih dan memperlunak perkataan kita hanya supaya kita diterima oleh
semua orang. Naiklah lebih tinggi ke atas. Akhirnya telah hampir tiba.
Jiwa-jiwa sedang sekarat di luar Kristus (meskipun banyak orang me-
ngira mereka ada di dalam Kristus). Tidak ada waktu untuk bersenang-
senang bagi diri sendiri. Kita harus menghidupkan suatu kehidupan
penuh tangisan kepada Kristus dan menyerukan kepada manusia. Di
antara gunung-gunung dan lembah-lembah. Pekerjaan kita tidak boleh
berakhir hingga Yesus melangkah ke luar dari Bait Suci di atas dan masa
pencobaan bagi manusia berakhir.
Dan kehidupan ini, yang dijalani dengan benar, haruslah membawa
kita masuk ke pedesaan. Inilah tempat yang dipilihkan oleh Tuhan ba-
gi kita untuk hidup pada zaman yang telah merosot ini. Sudah amat
terlambat bagi hidup di kota atau pinggiran kota. “Pergilah kamu,
hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil
bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa
malapetaka-malapetakanya” (Wahyu 18:4). Rencana Tuhan bagi ke-
hidupan kita adalah amat berharga. Dan Anda akan menemukannya

vi
Pendahuluan vii

dituliskan di dalam Firman Tuhan—dalam Alkitab dan Roh Nubuat.


Marilah, lihat kembali kehidupan dia yang adalah teladan bagi kita
hari ini,—dia yang hidup dan berjalan dan bekerja dengan Tuhan di
zaman yang jahat dan telah rusak, dia yang hidup di akhir zamannya
dan memperingatkan dunia tentang datangnya kehancuran, dia yang
diangkat ke surga tanpa melihat kematian dan tanpa dikuasai oleh ke-
hancuran itu. Kehidupannya haruslah menjadi bagian dari kehidupan
kita.
Marilah, pandanglah kehidupan Henokh—dan Anda akan kembali
dari pelajaran yang disiapkan untuk mengumpulkan kehangatan dari si-
kap dingin orang lain dan memperoleh keberanian dari kepengecutan
mereka. Anda akan siap untuk menjalani kesulitan dan pergumulan
dan fitnahan seperti dia. Anda akan siap berjalan bersama Tuhan setiap
hari, apa pun yang dikatakan atau dipikirkan atau dilakukan orang lain.
Tuhan memberkati Anda. Saya tahu Anda ingin menjadi pemenang.
Tuhan akan menolong Anda setiap hari. Janji-janji-Nya tidak pernah
gagal. Bukalah Firman Tuhan dan, dengan tangisan dan seruan kuat,
milikilah itu. Saya tahu Anda ingin bersaksi bagi Dia. Ia akan berbicara
melalui suara Anda, dan menuntun Anda kepada orang-orang yang me-
merlukan bantuan Anda. Ia memanggil Anda untuk melihat ke dalam
kehidupan Henokh.
“Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami ke-
matian, dan ia tidak ditemukan, karena Tuhan telah mengangkatnya.
Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berke-
nan kepada Tuhan.” Ibrani 11:5.
Pendahuluan

“Udara saat ini (hari ini) dicemari oleh dosa. Segera umat Tuhan
akan diuji dengan ujian-ujian yang berat, dan sejumlah besar dari
orang-orang yang sekarang tampak tulus dan benar akan terbukti
sebagai logam dasar. Gantinya dikuatkan dan diteguhkan melalui
perlawanan, ancaman-ancaman, dan kekerasan, mereka dengan sikap
pengecut berdiri di sisi musuh. Janji itu adalah: “Sebab siapa yang
menghormati Aku, akan Kuhormati.” Apakah kita akan kurang teguh
bersandar kepada hukum Tuhan karena dunia sebagian besar telah
berusaha menghapuskannya?
“Penghakiman Tuhan telah menyebar luar di negeri ini, seperti tam-
pak pada bencana badai, banjir, topan, gempa bumi, dalam bencana
di daratan dan di laut. Yahwe yang Agung sedang berbicara kepada
orang-orang yang menghapuskan hukum-Nya. Ketika murka Tuhan
dicurahkan ke atas bumi ini, maka siapakah yang dapat menahannya?
Sekarang adalah saatnya bagi umat Tuhan untuk menunjukkan bahwa
ia setia kepada prinsip. Ketika agama Kristus dicemooh sebagian besar
orang, ketika hukum-Nya paling dihina, maka semangat kita haruslah
paling besar dan keberanian dan keteguhan kita haruslah paling tidak
tergoyahkan. Berdiri membela kebenaran dan kesalehan ketika sebagian
besar meninggalkan kita, bertempur dalam peperangan Tuhan ketika
para prajurit amat sedikit—inilah ujian bagi kita. Pada saat ini, kita harus
mengumpulkan kehangatan dari sikap dingin orang lain, keberanian
dari kepengecutan mereka, dan kesetiaan dari pengkhianatan mereka.
“Ujian itu pasti akan tiba ... Kapten keselamatan kita akan memberi
kekuatan kepada umat-Nya untuk menghadapi pertentangan yang ha-
rus mereka hadapi. Berapa sering ketika Setan membawa seluruh bala
tentaranya untuk melawan para pengikut Kristus, dan kematian meng-
hadang mereka di depan mata, maka doa-doa yang tulus yang dinaikkan
dalam iman kepada Kapten bala tentara Tuhan di medan pertempuran
dan mengubah arah peperangan dan menyelamatkan yang tertindas.
“Sekaranglah saatnya ketika kita harus berhubungan erat dengan Tu-
han, sehingga kita akan disembunyikan ketika kekejaman murka-Nya
dicurahkan ke atas anak-anak manusia. Kita telah berjalan menjauh da-
ri patokan-patokan lama. Marilah kita kembali. Jikalau Tuhan adalah
Tuhan kita, sembahlah Dia; jika Baal, maka sembahlah dia. Di sisi ma-
nakah engkau berada?”—5 Testimonies, hlm. 136, 137.

viii
Pendahuluan ix

Hanya dengan kita mendekat kepada Tuhan dan mempelajari Fir-


man-Nya dan kehidupan Yesus dan orang-orang kudus di masa lalu,
maka kita akan dikuatkan untuk memperoleh kehangatan di tengah
sikap dingin dan kemurtadan di sekeliling kita. Karena alasan inilah
maka kami mempersiapkan kumpulan tulisan tentang kehidupan He-
nokh.
“Kita harus menurut kepada hukum-hukum kerajaan-Nya, menja-
dikan diri kita sebagaimana kita seharusnya. Dengan tulus kita harus
menumbuhkan kuasa-kuasa kita yang tertinggi, dengan mengingat
bahwa kita adalah milik Tuhan, bangunan Tuhan. Kita dituntut untuk
menjadi lebih baik setiap hari. Bahkan di dalam dunia yang penuh
dosa dan penderitaan, dengan usaha-usaha yang tekun dan tulus,
kita dapat naik kepada kebergunaan rohani yang tertinggi … Kita
harus menyenangkan Tuhan. Ini dapat kita lakukan; karena Henokh
menyenangkan hati Tuhan, kendati ia hidup di zaman yang telah mun-
dur. Dan ada banyak Henokh-Henokh pada zaman kita sekarang ini.”
Sons and Daughters of God, hlm. 314.
“Betapa sedikit diceritakan tentang Henokh; betapa singkat riwayat
hidupnya! Banyak buku dituliskan tentang Napoleon; banyak dicerita-
kan tentang Kaisar dan orang-orang besar dunia lainnya. Perbuatan-
perbuatan berani mereka dicatat dan dikirimkan ke seluruh negeri;
namun kita tidak memiliki bukti bahwa orang-orang ini memuliakan
Tuhan, atau bahwa Tuhan memuliakan mereka. Tentang Henokh
dicatat, ‘Dan Henokh hidup bergaul dengan Tuhan, lalu ia tidak ada
lagi, sebab ia telah diangkat oleh Tuhan.’”—Review and Herald, 15 April
1909, para. 3.
“Saya dihiburkan oleh keyakinan bahwa Tuhan telah menjadikan
saya alat yang sederhana untuk menyampaikan beberapa sinar terang
yang berharga dari masa lalu. Sejarah Kudus, tentang orang-orang ku-
dus di masa lalu, adalah singkat. Tulisan-tulisan ilham sangat sedikit
memuji perbuatan-perbuatan mulia dan kehidupan-kehidupan kudus
dari orang-orang yang setia. Misalnya, kehidupan Henokh yang saleh
disarikan dalam perkataan ini: ‘Dan Henokh hidup bergaul dengan
Tuhan, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Tuhan.’”—
Spiritual Gifts, vol. 3, hlm. 5.
“Tuhan yang berjalan bersama Henokh adalah Tuhan dan Ju-
ruselamat kita Yesus Kristus. Ia adalah terang dunia dahulu seperti se-
karang. Orang-orang yang hidup di zaman dahulu memiliki pengajar-
x Hidup Seperti Henokh

pengajar yang mengajar mereka kepada jalan kehidupan; karena


Nuh dan Henokh adalah orang-orang Kristen. Injil diberikan dalam
peraturan-peraturan dalam kitab Lewi. Ketaatan yang dalam dituntut
sekarang, seperti juga di masa lalu. Betapa pentingnya bagi kita untuk
memahami arti penting perkataan ini!”—6 Testimonies, hlm. 392.
“Perjanjian Lama adalah sesungguhnya Injil dalam tipe dan ba-
yangan sebagaimana halnya Perjanjian Baru adalah kuasa yang mem-
bukakannya. Perjanjian Baru tidak membawa agama baru; Perjanjian
Lama tidak menghadirkan agama yang diatasi oleh Perjanjian Baru.
Perjanjian Baru semata-mata adalah perkembangan dan membukakan
Perjanjian Lama. Habel adalah seorang yang percaya kepada Kristus
dan juga diselamatkan oleh kuasa-Nya sebagaimana Petrus dan Paulus.
Henokh adalah wakil Kristus sama seperti rasul Yohanes kekasih ...
Bahwa Tuhan yang berjalan bersama Henokh adalah Tuhan dan Ju-
ruselamat kita Yesus Kristus. Ia adalah terang dunia di masa lalu, sama
seperti Ia adalah demikian saat ini.”—That I May Know Him, hlm. 208.
“Pengharapan akan penebusan melalui kedatangan Anak Tuhan
sebagai Juruselamat dan Raja, tidak pernah punah di dalam hati ma-
nusia. Dari sejak awal mulanya telah ada orang-orang yang imannya
telah melampaui bayang-bayang saat ini hingga kenyataan di masa
depan. Adam, Set, Henokh, Metusalah, Nuh, Sem, Abraham, Ishak,
dan Yakub—melalui orang-orang ini dan orang-orang yang berharga
lainnya Tuhan telah memelihara pernyataan-pernyataan kehendak-
Nya. Dan demikian juga kepada anak-anak Israel, umat pilihan yang
melalui mereka Mesias yang dijanjikan diberikan kepada dunia, Tuhan
memberikan pengetahuan tentang syarat-syarat hukum-Nya, dan ten-
tang keselamatan dicapai melalui pengorbanan pendamaian Anak-Nya
yang Kekasih.”—Prophets and Kings, hlm. 682, 683.
“Banyak nubuatan tentang kedatangan Juruselamat menuntun
orang Ibrani untuk hidup dalam sikap pengharapan terus-menerus. Ba-
nyak yang mati di dalam iman, tidak melihat kegenapan janji-janji
itu. Namun karena telah melihat dari kejauhan, mereka percaya dan
mengakui bahwa mereka adalah orang-orang asing dan pengembara
di bumi ini. Dari sejak zaman Henokh, janji-janji yang diulang-ulang
melalui para bapa dan nabi itu telah menjaga agar pengharapan akan
kedatangan-Nya tetap hidup.”—Prophets and Kings, hlm. 699, 700.
“Betapa egoisnya ungkapan bahwa ia tentulah menjalani kehidupan
yang berbeda jikalau ia tahu bahwa Tuhannya akan datang sepuluh ta-
Pendahuluan xi

hun lagi! Mengapa, Henokh berjalan bersama Tuhan selama tiga 300 ta-
hun. Ini adalah pelajaran bagi kita bahwa kita harus berjalan bersama
Tuhan setiap hari, dan kita tidak selamat kecuali jikalau kita berjaga dan
menunggu.”—Last Day Events, hlm. 42.
“Persembahan-persembahan pengorbanan, dan keimamatan dalam
sistem Yahudi, adalah dilembagakan untuk menyatakan kematian dan
pekerjaan pengantaraan Kristus. Seluruh upacara tersebut tidak ber-
makna, dan tidak bernilai, hanya berhubungan dengan Kristus, yang
Dia Sendiri adalah landasan, dan yang menjadikan, seluruh sistem
tersebut. Tuhan telah menyatakan kepada Adam, Habel, Set, Henokh,
Nuh, Abraham, dan orang-orang mulia di masa lalu, khususnya kepada
Musa, bahwa sistem upacara pengorbanan dan keimamatan itu sendiri
tidak memadai untuk memberi keselamatan satu jiwa pun.”—Spirit of
Prophecy, vol. 2, hlm. 10.
“Jikalau manusia berbuat jahat dan menganiaya kamu, kata Yesus,
bersukacitalah.” Dan Ia menunjukkan kepada para pendengar-Nya ten-
tang nabi-nabi yang telah berbicara dalam nama Tuhan, sebagai “teladan
penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama
Tuhan.” Yakobus 5:10. Habel, orang Kristen pertama dari anak-anak
Adam, mati sebagai martir. Henokh berjalan bersama Tuhan, dan dunia
tidak mengenal dia. Nuh diejek sebagai seorang fanatik dan penuh
ketakutan. “Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu
dan dipenjarakan.” “Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya di-
siksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh ke-
bangkitan yang lebih baik.” Ibrani 11:36, 35.”—Thoughts from the Mount
of Blessing, hlm. 33.
“Namun tidak seluruh dunia rusak. Ada sedikit orang-orang saksi
setia bagi Tuhan. Metusalah, Henokh, Nuh, dan banyak lainnya yang
bekerja keras untuk menghidupkan di atas bumi ini pengetahuan akan
Tuhan yang benar, dan bertahan melawan arus kejahatan moral. Tu-
han mengumumkan bahwa Roh-Nya tidak terus-menerus bergumul
dengan orang-orang yang bersalah, namun bahwa masa pencobaan
mereka haruslah selama 120 tahun; karena jikalau mereka tidak ber-
henti mencemari dunia dengan kekayaannya dengan dosa-dosa me-
reka, Ia akan menghapuskan mereka dari ciptaan-Nya; dan para
pelayan-pelayan kebenaran yang setia ini memberikan pekabaran pe-
ringatan itu. Namun terang tidak diindahkan, dan amaran Nuh dan
para pekerjanya semakin tidak menarik hati mereka. Bahkan, banyak
xii Hidup Seperti Henokh

dari para penyembah Tuhan tidak memiliki kuasa moral yang cukup
untuk berdiri melawan pengaruh-pengaruh yang merusak pada zaman
itu, dan diperdayai ke dalam dosa oleh mereka.”—Bible Echo and Signs
of the Times, 1 Juli 1887, para. 7.
“Dalam setiap periode sejarah manusia, Tuhan telah memberikan ke-
sempatan bagi umat-Nya, yang kepada mereka Ia berkata, “Kamulah
saksi-saksi-Ku.” Dalam setiap masa, ada orang-orang yang setia, yang
mengumpulkan berkas-berkas terang ketika menyinari jalan mereka,
dan berbicara kepada orang banyak tentang perkataan Tuhan. Henokh,
Nuh, Musa, Daniel, dan rangkaian panjang para bapa dan nabi—mereka
ini adalah pelayan-pelayan kebenaran. Mereka bisa salah; mereka adalah
manusia-manusia yang lemah dan berbuat kesalahan; namun Tuhan
me-nempa mereka ketika mereka memberikan diri untuk pelayanan
bagi-Nya.”—Gospel Workers, 1915, hlm. 13.
“Kristus memandang ke depan kepada hari Pentakosta, ketika Roh
Kudus turun ke atas para murid-Nya. Ia akan mengajarkan kepada
mereka bahwa mereka tidak boleh memandang ini sebagai hasil dari
pekerjaan mereka sendiri. Mereka tidak boleh kehilangan pandangan
dari kenyataan bahwa para bapa, nabi, dan orang-orang kudus telah
menabur benih-benihnya. Umat pilihan Tuhan di masa lalu telah di-
perkaya dengan kebenaran yang mulia, yang bagi mereka bagaikan
sungai Tuhan. Kristus telah menjadi pemimpin mereka yang tidak
tampak sepanjang perjalanan mereka di dalam padang belantara.
Gambaran-gambaran yang mulia tentang kasih-Nya diberikan kepada
mereka dalam perjanjian yang dimeteraikan oleh Tuhan dalam pelangi
perjanjian, yang untuk selama-lamanya menjadi jaminan bahwa masa
menabur dan masa menuai akan tetap ada, dan bahwa dunia tidak akan
pernah lagi dihancurkan dengan air bah. Kristus adalah sesungguhnya
air kehidupan bagi Habel, Set, Henokh, Nuh, dan semua orang yang
menerima petunjuk-Nya di masa lalu, sebagaimana Ia adalah demi-
kian bagi orang-orang yang meminta kepada-Nya air minum yang
menyegarkan. Tuhan telah memberikan firman-Nya kepada umat pi-
lihan-Nya, dan menyatakan jalan-Nya. Melalui Anak-Nya, Ia telah me-
nyediakan bagi mereka embun dan hujan kasih karunia-Nya. Namun
berkat-berkat-Nya sering kali diremehkan, dan manusia memuliakan
diri mereka sendiri.”—Signs, 22 April 1897, para. 17.
“Para nabi dan bapa adalah wakil-wakil, yang melalui mereka, da-
ri abad ke abad, banjir pengetahuan dicurahkan ke dalam dunia.
Pendahuluan xiii

Adam, yang telah menyesal dan bertobat, adalah seorang Kristen;


Habel adalah seorang Kristen; Henokh adalah seorang Kristen; Nuh
adalah seorang Kristen; Abraham adalah seorang Kristen. Dalam tipe
dan perlambangan Injil dinyatakan kepada orang-orang sebelumnya.
Firman dalam Perjanjian Lama menunjukkan kepada kita kuasa yang
dimiliki oleh orang-orang yang memandang kepada Kristus. Sinar mulia
dari terang yang semakin besar seluruhnya terpusatkan di zaman kita.
Semuanya menyaksikan tentang Kristus, “Jalan, Kebenaran dan Hidup.”
Namun kebenaran ini sebelumnya tidak pernah begitu tegas dinyatakan
seperti dalam jawaban Kristus terhadap perkataan, “Tuhan, kami tidak
tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?”
Kristus dinyatakan kepada kita melalui kedatangan-Nya yang pertama.
Kita melihat Dia mengorbankan kekayaan, kuasa, dan kemuliaan demi
kemiskinan, pencobaan, kemelaratan dan penderitaan.”—Signs, 13 Ja-
nuari 1898, para. 10.
“Dalam sekolah yang didirikan di bawah tuntunan Tuhan, takut
akan Tuhan adalah landasan dari seluruh pendidikan yang sejati. Pe-
ngetahuan akan Tuhan telah diwariskan dari generasi ke generasi. Da-
lam Habel, yang dibunuh oleh Kain, dan setelahnya di dalam Henokh,
Set, Metusalah, Nuh, dan banyak lagi, Tuhan memiliki saksi-saksi ma-
nusia yang setia dan benar, yang menunjukkan rasa takut akan Tuhan di
hadapan generasi mereka. Ingatan-ingatan mereka tidak lemah ataupun
menipu. Mereka telah menerima perkataan-perkataan tuntunan dari
Adam, dan ini mereka ulangi kepada anak-anak cucu mereka. Banyak
kebenaran dan sejarah penting yang dinyatakan dalam nyanyian.”—
Youth’s Instructor, 21 Mei 1903, para 8.
“Dalam masa itu, sebagaimana saat ini, ada dua kelompok, orang be-
nar dan orang jahat. Henokh dan orang-orang lainnya berjalan bersa-
ma Tuhan dalam kebenaran. Namun sebagian terbesar penghuni bu-
mi menyerah kepada kejahatan, dan kejahatan mereka naik ke hadapan
Tuhan. “Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Tuhan dan penuh
dengan kekerasan.” “Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan ma-
nusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu
membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN,
bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan
hati-Nya. Berfirmanlah TUHAN: “Aku akan menghapuskan manusia
yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun
hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara,
xiv Hidup Seperti Henokh

sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.” Tetapi


Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. “Inilah riwayat Nuh:
Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-
orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Tuhan. Nuh
memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet. Adapun
bumi itu telah rusak di hadapan Tuhan dan penuh dengan kekerasan.
Tuhan menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua
manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi. Berfirmanlah Tuhan
kepada Nuh: “Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala
makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, ja-
di Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.” (Ke-
jadian 6:5-13)”—Manuscript Release, vol. 18, hlm. 92, 93.
Bab 1
Teladan Henokh
“Pengalaman Henokh dan Yohanes Pembaptis mewakili bagaimana
kita seharusnya. Kita perlu mempelajari jauh lebih banyak tentang ke-
hidupan orang-orang ini—ia yang diangkat ke surga tanpa melihat
kematian; dan ia, yang sebelum kedatangan Kristus pertama kali, di-
panggil untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan, meluruskan lorong-
lorong bagi-Nya.”—Gospel Workers, hlm. 51.
Kendati kejahatan merajalela, ada garis orang-orang kudus yang,
terangkat dan mulia karena persekutuan dengan Tuhan, hidup seakan
dalam kebersamaan dengan surga. Mereka adalah orang-orang dengan
kecerdasan luar biasa, hasil karya yang mulia. Mereka memiliki misi
besar dan kudus—mengembangkan tabiat kebenaran, mengajarkan
tentang kesalehan, bukan hanya kepada orang-orang pada zamannya;
melainkan bagi generasi-generasi mendatang. Hanya sedikit orang-
orang yang terkemuka disebutkan di dalam Alkitab; namun sepanjang
zaman Tuhan memiliki saksi-saksi yang setia, para penyembah yang
sungguh-sungguh.
“Tentang Henokh dituliskan bahwa ia hidup selama enam puluh
lima tahun dan ia memperanakkan Metusalah. Kemudian ia berjalan
bersama Tuhan selama tiga ratus tahun.”—Patriarch and Prophets, hlm.
84.
“Orang-orang yang mengaku kudus sering kali adalah orang-orang
yang paling angkuh, mementingkan diri sendiri dan suka menguasai.
Apakah kelak jawaban orang seperti ini kepada Tuhan atas pengaruh
mereka! Mereka mengaku bahwa kelakuan mereka adalah selaras dengan
surga, sementara mereka melakukan niat-niat jahat dari dalam hati
mereka. Mereka menghina kekudusan Alkitab. Perbuatan-perbuatan
mereka tidak sopan, dan sering kali tidak baik dan tercela. Orang-orang
seperti ini adalah bagaikan tanda-tanda lalu lintas di persimpangan
jalan yang menyesatkan para pejalan dengan menunjukkan ke arah
yang salah.”—Review and Herald, 8 September 1885, para. 12.

14
Teladan Henokh 15

“Daniel dan rekan-rekannya mengenal kehidupan Habel, Set, He-


nokh dan Nuh. Mereka memelihara kebenaran-kebenaran yang telah
diwariskan dari generasi ke generasi itu. Citra mereka tentang Tuhan
diukir di dalam hati mereka. Ketika dikelilingi oleh udara kejahatan,
orang-orang muda ini tetap tidak rusak. Tidak ada kuasa atau pengaruh
yang dapat menggoyahkan mereka dari prinsip-prinsip yang telah me-
reka pelajari di masa awal kehidupan mereka melalui pelajaran tentang
Firman Tuhan dan perbuatan.”—Youth’s Instructor, 21 Mei 1903, para.
12.
“Henokh adalah wakil manusia, namun ia tidak dipuji-puji. Ia tidak
ditinggikan; ia semata-mata melakukan apa yang dapat dilakukan oleh
putra-putri Adam.”—Manuscript Releases, vol. 6, hlm. 147.
“Henokh adalah seorang nabi yang berbicara ketika ia digerakkan
oleh Roh Kudus. Ia adalah terang di tengah kegelapan moral, seorang
manusia teladan, manusia yang berjalan bersama Tuhan, taat kepada
hukum Tuhan.”—Manuscript Releases, vol. 6, hlm. 146.
“Alkitab adalah buku pelajaranmu. Buku ini adalah baik, karena me-
rupakan nasihat Tuhan yang benar, dan adalah penuntun bagi seluruh
pengaruh kudus yang terdapat di dalam dunia sejak diciptakan. Kita me-
miliki catatan yang memberikan penghiburan bahwa Henokh berjalan
bersama Tuhan. Jikalau Henokh berjalan bersama Tuhan, di dalam za-
man yang telah merosot sebelum kehancuran dunia oleh air bah, kita
haruslah memperoleh keberanian dan terdorong melalui teladannya
bahwa kita tidak perlu dicemari oleh dunia, melainkan, kendati segala
pengaruh dan kecenderungan yang rusak ini, kita dapat berjalan ber-
sama Tuhan. Kita dapat memiliki pikiran Kristus.”—3 Selected Messages,
hlm. 338.
“Banyak yang menganggap Henokh sebagai seorang manusia yang
telah diberikan kuasa istimewa oleh Tuhan untuk menjalani kehidupan
yang lebih kudus daripada yang dapat kita jalani. Namun tabiat manusia
yang sedemikian kudus sehingga ia diangkat ke surga tanpa melihat
kematian adalah sebuah pernyataan tentang tabiat yang harus dicapai
oleh orang-orang yang hendak diangkat ketika Kristus datang di dalam
awan surga. Kehidupan Henokh adalah contoh bagi kehidupan setiap
orang yang memelihara hubungan yang dekat dengan Tuhan.”—Signs,
12 Oktober 1904, para. 1.
“Setelah kejatuhan Adam dari keadaan kebahagiaan sempurna men-
jadi keadaan penderitaan dan dosa, ada bahaya manusia menjadi putus
16 Hidup Seperti Henokh

asa, dan bertanya-tanya, “Apakah untungnya kita memelihara apa yang


harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung
di hadapan TUHAN semesta alam?” (Maleakhi 3:14), karena kutukan
yang berat tiba ke atas umat manusia, dan kematian adalah bagian kita
semua? Namun petunjuk yang diberikan oleh Tuhan kepada Adam, dan
yang diulangi kembali dalam Set, dan sepenuhnya dicontohkan di dalam
Henokh, membersihkan kegelapan dan kemurungan, dan memberikan
pengharapan kepada manusia, bahwa sebagaimana kematian datang
melalui Adam, maka melalui Yesus, Penebus yang Dijanjikan itu, akan
datang kehidupan dan kekekalan.”—The Spirit of Prophecy, vol. 1, hlm.
64.
“Jiwa yang benar-benar percaya kepada kebenaran akan menyata-
kan di dalam kehidupannya prinsip-prinsip yang dinyatakan di dalam
kehidupan Kristus. Tentang Henokh dituliskan bahwa jalan-jalannya
menyenangkan hati Tuhan; dan tanpa iman tidak mungkin menye-
nangkan hati Tuhan. Tidak ada satu pun benang mementingkan diri
atau berbuat sekehendak hati yang dianyamkan ke dalam jaring yang
sedang dianyam oleh hamba Tuhan ini ke dalam kehidupannya sehari-
hari. Dan tentang dia kita baca, “Dan Henokh hidup bergaul dengan
Tuhan selama tiga ratus tahun lagi, ... lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah
diangkat oleh Tuhan.”—Review and Herald, 30 September 1909, para. 4.
Bab 2
Keluarga Henokh
“Selama tahun-tahun permulaan hidupnya Henokh mengasihi
dan takut akan Tuhan dan mentaati hukum-hukum-Nya. Dia adalah
salah seorang orang suci, dari antara pemelihara iman yang benar,
bapa dari benih yang dijanjikan itu. Dari bibir Adam ia telah belajar
sejarah yang gelap tentang kejatuhan itu, tentang anugerah Tuhan
sebagaimana terlihat dalam janji-Nya yang memberikan kesukaan
itu; dan ia berharap kepada Penebus yang akan datang itu. Tetapi
setelah kelahiran anak sulungnya itu Henokh telah mencapai satu
pengalaman yang lebih tinggi; ia ditarik kepada satu hubungan yang
lebih erat lagi dengan Tuhan. Dan apabila ia melihat kasih anak itu
terhadap bapanya dan kepercayaan anaknya yang sederhana ter-
hadap perlindungannya; apabila ia merasakan kelemahlembutan ha-
tinya yang dalam terhadap anak sulungnya itu, ia mendapatkan
satu pelajaran yang indah tentang kasih Tuhan yang ajaib itu dalam
memberikan Anak-Nya, dan kepercayaan yang anak-anak Tuhan
dapat nyatakan kepada Bapa di surga. Kasih Tuhan yang tidak ter-
batas dan tak terduga melalui Kristus menjadi bahan renungannya
siang dan malam; dan dengan segala daya upayanya ia berusaha
untuk menyatakan kasih itu kepada orang-orang yang hidup di se-
kelilingnya.”—Patriarch and Prophets, hlm. 84.
“Dalam mengikut Kristus, memandang kepada Dia yang adalah
Pencipta dan Penutup imanmu, engkau akan merasakan bahwa
engkau sedang bekerja di bawah pengawasan-Nya, bahwa engkau
dipengaruhi oleh kehadiran-Nya, dan bahwa Ia mengenal motif-
motifmu. Pada setiap langkah engkau akan bertanya dengan ke-
rendahan hati: Apakah ini akan menyenangkan Yesus? Apakah ini
akan memuliakan Tuhan? Pagi dan petang doa-doamu yang tulus
haruslah naik kepada Tuhan atas berkat-berkat dan tuntunan-Nya.
Doa-doa yang benar berpegang kepada Yang Mahakuasa dan mem-
berikan kita kemenangan. Di atas lututnya orang-orang Kristen

17
18 Hidup Seperti Henokh

memperoleh kekuatan untuk melawan pencobaan.


“Bapa yang adalah ‘perekat rumah’ di dalam keluarga akan me-
ngikat anak-anaknya kepada takhta Tuhan dengan iman yang hidup.
Tanpa mengandalkan kekuatan diri sendiri, ia menggantungkan
jiwanya yang tidak berdaya pada Yesus dan berpegang pada ke-
kuatan Yang Mahatinggi. Saudara-saudara, berdoalah di rumah
di dalam keluargamu, malam dan pagi hari. Berdoalah di dalam
kamarmu; dan ketika engkau melakukan pekerjaanmu sehari-
hari, biarlah hatimu sering terangkat kepada Tuhan. Karena de-
mikianlah Henokh berjalan bersama Tuhan. Doa-doa yang he-
ning ini naik seperti dupa berharga di hadapan takhta kasih
karunia dan layak bagi Tuhan seolah dipersembahkan di dalam
bait suci. Kepada semua orang yang mencari Dia, Kristus menjadi
pertolongan yang selalu siap pada saat dibutuhkan. Mereka akan
menjadi kuat pada hari pencobaan.”—4 Testimonies, hlm. 615,
616.
“Ada ketertiban di surga, dan ini haruslah ditiru oleh orang-
orang di muka bumi yang menjadi pewaris keselamatan. Semakin
dekat makhluk fana mencapai ketertiban dan keteraturan surgawi,
semakin dekat mereka dibawa kepada keadaan diterima di hadapan
Tuhan yang menjadikan mereka tunduk kepada kerajaan surga dan
memberikan mereka kelayakan untuk diangkat dari bumi ke surga
yang dimiliki oleh Henokh sebagai persiapan bagi pengangkatannya...
Saudara P ... telah tidak selaras dengan pengendalian, perhatian
dan kerajinan, yang diperlukan untuk memelihara keselarasan dan
kesatuan tindakan... Seorang manusia, yang hanya memiliki rasa
tanggung jawab yang lemah sebagai seorang ayah untuk mendorong
dan menegakkan aturan, disiplin dan ketaatan, akan gagal menjadi
pelayan dan gembala domba-domba. Kekurangan yang sama yang
menjadi tanda bagi pengelolaannya di rumah tangga di dalam ke-
luarganya akan tampak dalam kapasitas umum dalam gereja Tuhan.
Kesalahan-kesalahan akan terjadi tanpa diperbaiki karena akibat-
akibat yang tidak menyenangkan yang mengikuti teguran dan him-
bauan yang tulus.”—2 Testimonies, hlm. 697, 698.
“Henokh hidup bergaul dengan Tuhan. Ia memuliakan Tuhan
dalam setiap urusan kehidupannya. Di dalam rumah tangganya
dan di dalam urusan-urusannya ia bertanya, ‘Apakah ini diterima
oleh Tuhan.’ Dan dengan mengingat Tuhan dan mengikuti nasihat-
Keluarga Henokh 19

Nya, ia diubahkan dalam tabiat, dan menjadi orang saleh, yang


jalan-jalannya menyenangkan hati Tuhan. Kita didorong untuk
bertambah dalam kesalehan, kebaikan persaudaraan. Oh betapa
besar keperluan kita akan langkah ini, menambahkan kualitas ini
kepada tabiat kita!... Kita harus memiliki kasih kepada sesama kita
yang dimiliki oleh Kristus bagi kita. Seorang manusia dihargai dari
nilai yang sesungguhnya oleh Tuhan di surga. Jikalau ia tidak baik di
dalam rumahnya di bumi, ia tidak layak bagi rumah surgawi. Jikalau
ia hendak melakukan jalannya sendiri, tidak peduli siapa pun yang
disusahkan olehnya, ia tidak akan merasa senang di surga, kecuali
jika ia dapat memerintah di sana. Kasih Kristus harus menguasai hati
kita... Carilah Tuhan dengan hati yang patah dan penuh penyesalan,
dan engkau akan luluh dengan kesabaran terhadap sesamamu. Eng-
kau akan siap untuk menambahkan kebaikan, kemurahan dan ka-
sih.”—My Life Today, hlm. 98.
“Tuhan memiliki sebuah gereja ketika Adam dan Hawa dan Habel
menerima dan bersorak dengan sukacita atas kabar baik bahwa
Yesus adalah Penebus mereka. Mereka menyadari sepenuhnya pa-
da saat itu sebagaimana kita menyadarinya saat ini tentang janji
kehadiran Tuhan di tengah-tengah mereka. Di mana pun Henokh
menemui satu atau dua orang yang mau mendengarkan pekabaran
yang dimilikinya untuk mereka, Yesus bergabung bersama mereka
dalam perbaktian kepada Tuhan. Di zaman Henokh, ada beberapa
dari antara penghuni bumi yang jahat ini yang percaya. Namun
Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya yang sedikit dan setia
ini tanpa kehadiran-Nya ataupun dunia ini tanpa seorang saksi.”—
The Upward Look, hlm. 228.
“Henokh mengajar keluarganya tentang air bah; Metusalah, anak
Henokh, mendengarkan khotbah cucunya, Nuh, yang dengan se-
tia memperingatkan penghuni dunia lama bahwa air bah akan
menimpa bumi. Metusalah dan anak lelakinya, dan cucu-cucunya,
hidup di zaman pembangunan bahtera. Mereka, bersama-sama de-
ngan beberapa yang lain, menerima petunjuk dari Nuh, dan mem-
bantunya membangun bahtera itu.”—Spirit of Prophecy, vol. 1, hlm.
65.
Bab 3
Rumah Tangga Henokh
Henokh hidup bergaul dengan Tuhan bukan dengan melamun
dalam ketidaksadaran, melainkan di dalam segala tugas hidupnya
sehari-hari. Ia tidak menjadi seorang pertapa yang mengasingkan
dirinya sama sekali dari dunia ini; karena ia mempunyai satu pe-
kerjaan yang harus dilaksanakan untuk Tuhan di dunia ini. Di dalam
rumah tangga dan di dalam pergaulannya dengan orang lain, sebagai
seorang hamba Tuhan yang teguh dan tidak dapat diombang-am-
bingkan.
“Hatinya selaras dengan kehendak Tuhan; “Berjalankah dua orang
bersama-sama, jika mereka belum berjanji?” Amos 3:3. Dan per-
jalanannya bersama Tuhan itu berlangsung selama tiga ratus tahun.
Akan ada sedikit saja orang Kristen yang tidak akan lebih sungguh-
sungguh dan lebih tekun jikalau saja mereka mengetahui bahwa
mereka hanya mempunyai sedikit waktu saja untuk hidup, dan me-
ngetahui bahwa kedatangan Yesus sudah sangat dekat. Tetapi iman
Henokh bertambah teguh, kasihnya menjadi lebih hangat dengan
berlalunya waktu.”—Patriarchs and Prophets, hlm. 85.
“Dia [Henokh] tidak tinggal bersama orang-orang jahat. Ia tidak
bertempat tinggal di Sodom, untuk menyelamatkan Sodom. Ia me-
nempatkan dirinya dan keluarganya di mana udara sebersih mung-
kin. Kemudian kadang-kadang ia pergi kepada penduduk dunia
dengan pekabaran yang diberikan oleh Tuhan. Setiap kunjungan
yang dilakukannya kepada dunia adalah menyakitkan baginya. Ia
melihat dan memahami penyakit kusta dosa. Setelah menyampaikan
pekabarannya, ia selalu kembali ke tempat istirahatnya beberapa
orang yang telah menerima peringatan itu. Sebagian dari mereka
menjadi pemenang, dan mati sebelum Air bah terjadi. Namun se-
bagian lagi hidup begitu lama dalam pengaruh dosa yang merusak
sehingga mereka tidak dapat mempertahankan kebenaran.”—Ma-
nuscript 42, 1900.

20
Rumah Tangga Henokh 21

“Ketika kejahatan merajalela di suatu bangsa, selalu terdengar


suatu suara yang memberikan peringatan dan tuntunan, seperti
suara Lot di Sodom. Namun Lot seharusnya dapat menghindarkan
keluarganya dari banyak kejahatan seandainya ia tidak memilih
bertempat tinggal di kota yang jahat dan telah tercemar ini. Yang
dilakukan oleh Lot dan keluarganya di Sodom [untuk menolong
mereka] seharusnya dapat mereka lakukan, bahkan jika mereka ting-
gal di tempat yang jauh jaraknya dari kota itu. Henokh hidup bergaul
dengan Tuhan, namun ia tidak tinggal di tengah-tengah kota mana
pun yang tercemar dengan segala jenis kekerasan dan kejahatan, se-
perti Lot di Sodom.”—Manuscript 94, 1903.
“Jikalau Tuhan berdiam di tengah-tengah kita, kita akan me-
rasakan bahwa kita adalah anggota-anggota keluarga Kristus di surga.
Kita akan menyadari bahwa para malaikat melihat kita, dan tingkah
laku kita akan lembut dan tenang. Kita akan bersiap untuk masuk
ke dalam istana surga dengan menumbuhkan sopan santun dan
kesalehan... Henokh hidup bergaul dengan Tuhan. Ia menghormati
Tuhan dalam setiap urusan kehidupannya. Di dalam rumah dan
pekerjaannya ia selalu bertanya, Apakah ini akan diterima oleh
Tuhan?” Dan dengan mengingat Tuhan dan mengikuti nasihat-Nya,
ia diubahkan dalam tabiat dan menjadi orang saleh, yang jalan-
jalannya menyenangkan hati Tuhan surgawi. Jikalau ia tidak baik di
dalam rumahnya di bumi, ia tidak layak bagi rumah surgawi. Jikalau
ia hendak melakukan jalannya sendiri, tidak peduli siapa pun yang
disusahkan olehnya, ia tidak akan merasa senang di surga, kecuali
jika ia dapat memerintah di sana. Kasih Kristus harus menguasai hati
kita... Carilah Tuhan dengan hati yang patah dan penuh penyesalan,
dan engkau akan luluh dengan kesabaran terhadap sesamamu.
Engkau akan siap untuk menambahkan kebaikan, kemurahan dan
kasih... Langkah-langkah ini akan membawa kita kepada suasana
surga.”—Review, 21 Februari 1888, para. 11-13.
“Ada banyak bahaya karena unsur-unsur yang tidak kudus hanya
menunggu hingga suatu perubahan keadaan akan mendorong untuk
memberikan pengaruhnya kepada sisi kesalahan. Jikalau semua orang
yang berhubungan dengan lembaga-lembaga kita adalah berpikiran
rohani dan setia, bersandar kepada Tuhan lebih daripada kepada diri
mereka sendiri, akan ada kemakmuran yang jauh lebih besar daripa-
da yang telah kita lihat. Namun sementara tidak ada kepercayaan
22 Hidup Seperti Henokh

yang rendah hati dan kebergantungan sepenuhnya kepada Tuhan,


kita dapat menjadi yakin atas apa pun. Kebutuhan besar kita saat ini
adalah agar orang-orang dibaptis dengan Roh Kudus Tuhan—orang-
orang yang hidup bergaul dengan Tuhan sebagaimana Henokh. Kita
tidak menginginkan orang-orang yang berpandangan begitu sempit
sehingga mereka membatasi pekerjaan gantinya memperluasnya,
atau orang-orang yang mengikuti semboyan: ‘Agama adalah aga-
ma; bisnis adalah bisnis.’ Kita membutuhkan orang-orang yang
berpandangan jauh ke depan, yang dapat memahami keadaan dan
alasan dari penyebab hingga akibat.”—5 Testimonies, hlm. 555.
“Kota-kota harus digarap. Jutaan orang yang hidup di sana
di pusat-pusat yang berdesakan haruslah mendengar pekabaran
malaikat ketiga. Pekerjaan ini seharusnya telah berkembang pesat
selama beberapa tahun terakhir. Suatu permulaan telah dilakukan,
oleh karenanya kita memuji Tuhan. Pusat-pusat di luar kota sedang
didirikan, dari tempat itu, seperti Henokh di masa lalu, para pekerja
kita dapat mengunjungi kota-kota dan melakukan pelayanan dengan
setia.”—Review and Herald, 5 Juli 1906, para. 8.
“Pekerjaan yang rajin diperlukan sekarang. Dalam krisis ini, usaha
setengah hati akan terbukti tidak berhasil. Di dalam seluruh pekerjaan
di kota, kita harus memburu jiwa-jiwa. Rencana-rencana bijaksana
harus dibentangkan, sehingga pekerjaan itu dapat dilakukan dengan
manfaat yang terbaik. Sementara kejahatan semakin meningkat di
kota-kota besar, kita harus bekerja dari pusat-pusat di luar kota.
Inilah cara Henokh bekerja di hari-hari sebelum air bah, ketika ke-
jahatan sudah matang di setiap masyarakat yang berpenduduk pa-
dat, dan ketika kekerasan ada di negeri ini.”—Review and Herald, 27
September 1906, para. 18.
“Rencana lengkap tentang pembelian lahan di Hill Street tidak
dijelaskan kepada saya hingga kunjungan terakhir saya ke Los Ange-
les. Waktu itu saya dibawa untuk melihat tempat ini, dan ketika
saya berjalan menapaki bukit di hadapan saya, saya mendengar de-
ngan jelas sebuah suara yang saya kenal betul. Seandainya suara ini
berkata, “Inilah tempat yang tepat untuk dibeli oleh umat Tuhan,”
tentulah saya akan menjadi sangat heran. Namun ia berkata, “Ja-
nganlah dukung pendirian apa pun di sini. Tuhan melarang. Umat-
Ku harus menjauh dari lingkungan seperti ini. Tempat ini adalah
seperti Sodom bagi kejahatan. Tempat di mana lembaga-lembaga-
Rumah Tangga Henokh 23

Ku didirikan haruslah sama sekali berbeda. Tinggalkanlah kota-


kota, dan seperti Henokh datang dari tempat peristirahatanmu
untuk memperingatkan orang-orang di kota-kota.’”—Manuscript Re-
leases, vol. 1, hlm. 250.
“Sebagai umat yang memelihara hukum Tuhan, kita harus me-
ninggalkan kota-kota. Seperti Henokh, kita harus bekerja di dalam
kota namun tidak tinggal di dalamnya.”—Evangelism, hlm. 77, 78.
Bab 4
Doa-doa Henokh
“Ia [Henokh] memilih untuk memisahkan diri dari mereka [orang-
orang jahat], dan menghabiskan banyak waktunya dalam kesendirian,
yang ia baktikan untuk merenung dan berdoa. Ia menunggu Tuhan
dan berdoa untuk mengetahui kehendak-Nya secara lebih sempurna,
agar ia dapat melaksanakannya. Tuhan bersekutu dengan Henokh
melalui malaikat-malaikat-Nya dan memberikannya petunjuk ilahi.
Ia membukakan kepadanya bahwa Ia tidak akan selalu bersabar de-
ngan manusia dalam pelanggarannya—bahwa tujuan-Nya adalah un-
tuk membinasakan umat yang berdosa dengan mendatangkan air
bah ke atas bumi ini.”—Story of Redemption, hlm. 57, 58.
“Merasa tertekan oleh bertambahnya kejahatan orang-orang jahat
itu, dan takut bahwa ketidakpercayaan mereka itu akan mengurangi
sikap hormatnya kepada Tuhan, Henokh menghindarkan diri dari
pergaulan yang terus-menerus dengan mereka dan mengambil ba-
nyak waktu untuk sendirian, untuk merenung dan berdoa. Dengan
demikian ia menunggu di hadapan Tuhan, sambil mencari satu pe-
ngetahuan yang lebih jelas akan kehendak-Nya, agar ia dapat me-
laksanakannya. Baginya doa merupakan napas jiwa; ia hidup dalam
suasana surga.”—Patriarchs and Prophets, hlm. 85.
“Kehidupan kita harus diikat dengan kehidupan Kristus; kita ha-
rus terus-menerus menarik dari Dia, mengambil bagian dengan
Dia, roti hidup yang turun dari surga, yang menarik dari sumber
yang selalu segar, selalu memberi harta-hartanya yang limpah. Ji-
ka kita menempatkan Tuhan selalu di depan kita, mengizinkan hati
kita untuk menyatakan syukur dan pujian kepada-Nya, kita akan
mendapat kesegaran yang terus-menerus dalam kehidupan ke-
agamaan kita. Doa kita akan berbentuk suatu percakapan dengan
Tuhan, sebagaimana kita akan berbicara kepada seorang teman. Ia
akan memberitahukan rahasia-rahasia-Nya kepada kita pribadi.
Sering akan datang kepada kita suatu perasaan yang manis dan su-

24
Doa-doa Henokh 25

kacita karena kehadiran Yesus. Acapkali hati kita akan menyala di


dalam, sementara Ia datang dekat untuk berhubungan dengan kita
sebagaimana dilakukan-Nya dengan Henokh. Bilamana ini yang se-
sungguhnya menjadi pengalaman orang Kristen, dalam hidupnya
akan terlihat kesederhanaan, kerendahan hati, kelemahlembutan
dan merasa diri rendah, yang menunjukkan kepada semua orang
dengan siapa ia bergaul, bahwa ia pernah bersama Yesus dan telah
belajar dari Dia.
“Bagi orang yang memiliki hal-hal ini, agama yang dari Kristus
akan menyatakan dirinya sebagai sesuatu yang menghidupkan,
prinsip yang meresap, bekerja dan berkerohanian yang teguh.
Akan nyata kesegaran dan kuasa serta kegembiraan dan kemudaan
yang langgeng. Hati yang menerima firman Tuhan tidak seperti
kolam air yang menguap, bukan seperti tangki air yang pecah yang
membocorkan harta yang di dalamnya. Ia adalah ibarat sungai dari
gunung yang memperoleh sumbernya dari mata air yang tiada habis-
habisnya, di mana airnya yang sejuk dan bening mengalir dari batu
ke batu, menyegarkan orang yang lelah dan dahaga, serta orang yang
mempunyai beban yang berat.”—Christ’s Object Lessons, hlm. 129,
130.
“Saya berharap saya dapat mengesankan kepada setiap pekerja
bagi Tuhan akan kebutuhan doa yang sungguh-sungguh dan terus-
menerus. Mereka tidak dapat terus-menerus berlutut, namun me-
reka dapat mengangkat hati mereka kepada Tuhan. Inilah cara He-
nokh hidup bergaul dengan Tuhan. Berhati-hatilah jangan sampai
kepuasan diri masuk dan Yesus dikeluarkan dan engkau bekerja de-
ngan kekuatanmu sendiri gantinya di dalam roh dan kekuatan Tuan
kita.”—5 Testimonies, hlm. 596.
“Berdoalah di dalam kamarmu; demikian pula ketika engkau be-
rangkat menuju pekerjaanmu sehari-hari biarlah hatimu sering di-
angkat kepada Tuhan. Dengan cara demikian Henokh berjalan ber-
sama Tuhan. Doa sendirian ini naik bagaikan bau-bauan yang harum
ke hadapan takhta kemurahan. Setan tidak dapat menaklukkan orang
yang harinya selalu berharap pada Tuhan.” Steps to Christ, hlm. 98,
99.
“Persekutuan rahasia dengan Tuhanlah yang mempertahankan
kehidupan jiwa... Di gunung bersama Tuhan, tempat persekutuan
rahasia—di situlah kita harus merenungkan ideal kemuliaan-Nya
26 Hidup Seperti Henokh

bagi kemanusiaan. Maka kita akan diberi kuasa untuk membangun


tabiat kita sehingga kita dapat dipenuhi oleh janji, “Aku akan diam
bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka,
dan Aku akan menjadi Tuhan mereka, dan mereka akan menjadi
umat-Ku.” 2 Korintus 6:16.
“Sementara melakukan pekerjaan harian kita, kita harus me-
ngangkat jiwa ke surga di dalam doa. Permohonan-permohonan
yang hening ini naik seperti pedupaan di hadapan takhta kasih ka-
runia; dan musuh menjadi tercengang. Orang-orang Kristen yang
hatinya berdiam di dalam Tuhan tidak akan dapat dikalahkan. Ti-
dak ada siasat jahat yang menghancurkan kedamaiannya. Semua
janji dalam Firman Tuhan, semua kuasa kasih karunia ilahi, semua
kekuatan Yehova dimohonkan untuk menjamin pembebasannya.
Demikiankah Henokh hidup bergaul dengan Tuhan. Dan Tuhan
bersama dengan dia, pertolongan yang selalu siap setiap saat dibu-
tuhkan.
“Doa adalah napas jiwa. Ini adalah rahasia kehidupan rohani. Ti-
dak ada cara lain untuk menggantikan kasih karunia, dan kesehatan
jiwa dipeliharakan... hanya di hadapan altar Tuhanlah kita dapat me-
nyalakan pelita kita dengan api ilahi. Hanya terang ilahilah yang akan
menyatakan kekerdilan, ketidaksempurnaan kemampuan manusia,
dan memberikan pandangan yang terang tentang kesempurnaan
dan kesucian Kristus. Hanya ketika kita memandang Yesus maka
kita akan lebih mendambakan menjadi seperti Dia, hanya ketika ki-
ta memandang kebenaran-Nya maka kita lapar dan dahaga untuk
memilikinya; dan hanya ketika kita memintanya dalam doa yang
sungguh-sungguh, maka Tuhan akan mengaruniakan kepada kita
kerinduan hati kita. Para utusan Tuhan harus tinggal lebih lama ber-
sama Dia, agar mereka berhasil dalam pekerjaan mereka.”—Gospel
Workers, hlm. 254, 255.
“Engkau ... memerlukan suatu pertobatan yang menyeluruh ke-
pada kebenaran, yang akan mematikan diri. Tidakkah kamu dapat
percaya kepada Tuhan? Bacalah Matius 10:25-40. Bacalah juga, de-
ngan hati yang penuh doa, Matius 6:24-34. Biarlah kata-kata itu
berkesan di hatimu: ‘Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah
kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau mi-
num, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hen-
dak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada maka-
Doa-doa Henokh 27

nan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?’ Yang dikatakan
di sini adalah kehidupan yang lebih baik. Yang dimaksudkan dengan
‘tubuh’ di sini adalah perhiasan batin, yang menjadikan makhluk
fana yang berdosa ini memiliki kelemahlembutan dan kebenaran
Kristus, yang berharga di mata-Nya, sebagaimana Henokh, dan me-
reka berhak atas sentuhan akhir kekekalan. Juruselamat kita juga me-
nyebutkan tentang burung-burung di udara, yang tidak menabur, ti-
dak menuai, juga tidak menyimpan di gudang, namun Bapa surgawi
mereka memberi mereka makan. Kemudian Ia berkata, ‘Bukankah
kamu jauh melebihi burung-burung itu?... Mengapa kamu kuatir
akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang..’ Bunga-bunga
bakung ini, dalam kesederhanaan dan kemurniannya, sesuai dengan
pikiran Tuhan jauh lebih baik daripada Salomo dalam kemegahan
perhiasan-perhiasan mahalnya namun kekurangan perhiasan sur-
gawi... ‘Tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang
yang kurang percaya?’ Tidak dapatkah kamu percaya kepada Ba-
pamu di surga? Tidak dapatkah kamu berdiam dalam janji-Nya
yang penuh kemurahan? ‘Tetapi carilah dahulu Kerajaan Tuhan dan
kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.’
Janji yang amat berharga! Tidak dapatkah kita bersandar kepada janji
ini? Tidak dapatkah kita memiliki kepercayaan yang kuat, dengan
mengetahui bahwa Ia adalah setia yang telah memberi janji? Saya
mendorong engkau agar membiarkan imanmu yang goyah untuk
meraih janji-janji Tuhan. Sandarkanlah seluruh bebanmu pada janji-
janji itu dengan iman yang teguh; karena janji itu tidak akan, dan
tidak dapat gagal.”—2 Testimonies, hlm. 496, 497.
Jikalau orang Kristen hendak bertumbuh dan maju dengan pesat,
ia harus melakukannya di tengah-tengah orang-orang yang asing ba-
gi Tuhan, di tengah-tengah ejekan, sasaran olok-olok. Ia harus ber-
diri teguh seperti pohon palem di padang gurun. Langit mungkin
tidak ramah, pasir gurun mungkin mengelilingi hingga ke akar po-
hon palem itu, dan menggunduk di sekeliling batangnya. Namun po-
hon itu hidup seperti tidak pernah layu, segar dan bertumbuh terus
di antara pasir gurun yang panas membakar. Singkirkanlah pasir itu
hingga engkau mencapai akarnya, maka engkau akan menemukan
rahasia kehidupannya, akar itu masuk jauh ke dalam di bawah per-
mukaan bumi, mencapai air-air yang tersimpan rahasia di dalam
bumi. Orang-orang Kristen sesungguhnya tepat digambarkan oleh
28 Hidup Seperti Henokh

pohon palem itu. Mereka seperti Henokh; meskipun dikelilingi oleh


pengaruh-pengaruh yang merusak, iman mereka berpegang te-
guh kepada Yang Tidak Tampak. Mereka hidup bergaul dengan Tu-
han, memperoleh kekuatan dan kasih kemurahan dari-Nya untuk
bertahan melawan pencemaran moral di sekeliling mereka... Iman
seperti akar-akar pohon palem itu, masuk di bawah perkara-perkara
yang tampak, menarik makanan rohani dari Mata Air Kehidupan.”—
S.D.A. Bible Commentary, vol. 3, hlm. 1151.
“Kita harus mengetahui apa yang harus dilakukan agar selamat.
Saudara-saudari, kita tidak boleh mengapung mengikuti arus popu-
ler. Pekerjaan kita saat ini adalah keluar dari dunia dan memisahkan
diri. Inilah satu-satunya jalan agar kita bisa hidup bergaul dengan
Tuhan, seperti Henokh. Pengaruh-pengaruh ilahi terus-menerus be-
kerja bersama-sama dengan usaha-usaha manusia. Seperti Henokh,
kita dipanggil untuk memiliki iman yang hidup, kuat dan bekerja,
dan inilah satu-satunya jalan agar kita bisa bekerja bersama-sama
dengan Tuhan. Kita harus memenuhi syarat-syarat yang tertulis di
dalam firman Tuhan atau mati di dalam dosa-dosa kita. Kita harus
mengetahui perubahan-perubahan moral apa yang mendasar yang
harus kita lakukan di dalam tabiat-tabiat kita, melalui kasih karunia
Kristus, agar menjadi layak bagi rumah-rumah di atas. Saya berkata
kepadamu dalam rasa takut akan Tuhan: Kita sedang berada dalam
bahaya hidup seperti orang-orang Yahudi—kehilangan kasih Tuhan
dan tidak peduli akan kuasa-Nya, sementara terang kebenaran yang
menyilaukan sedang bersinar di sekitar kita.”—5 Testimonies, hlm.
535, 536.
“Tuhan menuntut kita untuk membuktikan kesetiaan kita ke-
pada-Nya dengan ketaatan tanpa ragu. Ketika membuat sua-
tu keputusan, kita tidak boleh hanya meminta agar dapat melihat
bahaya yang menjadi akibatnya, melainkan apakah itu berten-
tangan dengan kehendak Tuhan. Kita harus belajar untuk tidak
memercayai diri sendiri dan bersandar sepenuhnya kepada Tuhan
untuk memperoleh tuntunan dan dukungan, pengetahuan akan
kehendak-Nya dan kekuatan untuk melakukannya. Kita harus ba-
nyak bersekutu dengan Tuhan. Berdoa dalam kesunyian, berdoa
sementara tangan-tangan kita bekerja, berdoa sementara ber-
jalan, berdoa di malam hari, kerinduan hati selalu naik kepada Tu-
han—inilah keamanan kita. Seperti inilah Henokh hidup bergaul
Doa-doa Henokh 29

dengan Tuhan. Seperti inilah Teladan kita memperoleh kekuatan


untuk menjalani jalan-jalan berduri dari Nazaret menuju Kalvari.”
—That I May Know Him, hlm. 252:3.
“Hanya melalui Kristus sajalah umat-Nya dapat melawan pen-
cobaan, dan menjadi pria dan wanita dengan tujuan yang tinggi
dan kudus, dengan integritas mulia, yang tidak akan goyah dari
kebenaran, hak dan keadilan. Orang Kristen haruslah banyak ber-
doa. Doa berpegang kepada Yang Mahakuasa, dan memberi kita
kemenangan. Demikianlah Henokh hidup bergaul dengan Tu-
han. Maka orang-orang yang hendak menjadikan Kristus teman
perjalanan setiap hari dan sahabat yang akrab akan merasakan bahwa
kuasa dari dunia yang tidak tampak akan menjadi satu dengan citra-
Nya.”—Bible Echo anda Signs of the Times, 1 Oktober 1889, para. 10.
“’Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib
Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan ba-
giku dan aku bagi dunia’. Jikalau Kristus adalah Juruselamat pribadi
kita, kita harus merenungkan kebaikan dan kemurahan dan kasih-
Nya. Kehadiran-Nya akan ada bersama-sama dengan jiwa yang ber-
doa dan percaya. Jikalau orang beriman memiliki pengetahuan
yang cerdas tentang apa artinya dia, ia tidak saja akan mengatakan
waktu-waktu berdoa, dan setelah berdoa pada waktunya, mengira
bahwa kewajibannya telah selesai, melainkan ia akan memahami
melalui pengalamannya apa arti Firman yang mengatakan, “Henokh
hidup bergaul bersama Tuhan.” Ia akan terus-menerus membawa
pikirannya naik kepada Tuhan, dan persekutuan dengan Tuhan akan
memberikan semakin besar kerinduan akan Tuhan, dan pikiran akan
diperluas melalui perenungan akan tabiat Tuhan. Maka demikianlah
ia akan makan dari tubuh dan darah Anak Tuhan, yang menyatakan
bahwa Ialah roti hidup yang dikirimkan dari surga.”—Sabbath School
Worker, 1 April 1895, para. 1.
“Sementara melakukan pekerjaan harian kita, kita harus meng-
angkat jiwa kita ke surga di dalam doa. Permohonan-permohonan
yang hening ini naik seperti dupa di hadapan takhta kasih karunia;
dan musuh menjadi bingung. Orang Kristen yang hatinya berdiam di
dalam Tuhan tidak dapat dikalahkan. Tidak ada tipu daya iblis yang
dapat menghancurkan kedamaiannya. Semua janji Firman Tuhan,
seluruh kuasa kasih kemurahan ilahi, seluruh kekuatan Yehova, di-
mohon untuk menjamin pembebasannya. Maka demikianlah He-
30 Hidup Seperti Henokh

nokh hidup bergaul bersama Tuhan. Dan Tuhan bersama dengan


dia, pertolongan yang selalu hadir pada saat yang dibutuhkan.”—
Gospel Workers, 1915, hlm. 254.
“Henokh hidup bergaul dengan Tuhan. Demikianlah juga hen-
daknya setiap pekerja Kristus. Anda dapat berkata bersama pemaz-
mur, ‘Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri
di sebelah kananku, aku tidak goyah.’ [Mazmur 16:8]. Sementara eng-
kau merasa tidak mampu di dalam dirimu sendiri, kecukupanmu
ada di dalam Yesus. Jikalau engkau mengharapkan nasihat dan hik-
mat yang berasal dari manusia, yang fana dan terbatas seperti dirimu
sendiri, engkau hanya akan mendapatkan pertolongan manusia. Ji-
kalau engkau datang kepada Tuhan meminta pertolongan dan hik-
mat, Ia tidak akan pernah mengecewakan imanmu.”—Gospel Wor-
kers, 1915, hlm. 417, 418.
“Kuasa apakah yang lebih tinggi yang dapat diminta manusia
selain ini—dihubungkan dengan Tuhan yang Mahaluas? Manusia
lemah dan berdosa mendapatkan kesempatan istimewa untuk ber-
bicara kepada Penciptanya. Kita mengucapkan perkataan-perkataan
yang mencapai takhta Penguasa alam semesta. Kita mencurahkan
kerinduan hati kita dari dalam dalam kamar-kamar kita. Kemudian
kita maju untuk hidup bergaul dengan Tuhan seperti Henokh.”—In
Heavenly Places, hlm. 81.
“Doa-doa kita akan berupa percakapan dengan Tuhan seba-
gaimana kita bercakap-cakap dengan seorang sahabat. Ia akan me-
ngatakan rahasia-rahasia-Nya kepada kita secara pribadi. Sering kali
kita akan merasakan sukacita yang indah karena kehadiran Yesus.
Sering kali hati kita akan terbakar di dalam ketika Ia menghampiri
untuk bersekutu dengan kita seperti yang dilakukan-Nya dengan
Henokh. Ketika ini adalah pengalaman orang Kristen di dalam ke-
benaran, akan tampak dalam hidupnya kesederhanaan, kesabaran,
kelemahlembutan, dan kerendahan hati, yang menunjukkan kepada
semua orang yang berhubungan dengan dia bahwa ia telah bersama-
sama dengan Yesus dan belajar dari Dia.”—Lift Him up, hlm. 113.
Bab 5
Persekutuan Henokh
“Doa dan iman akan melakukan apa yang tidak dapat dilakukan
oleh kuasa lain manapun di bumi. Dalam segala hal, kita jarang be-
rada di tempat yang sama dua kali. Kita terus-menerus menemui
pemandangan-pemandangan baru dan pencobaan-pencobaan ba-
ru yang harus kita lalui, dan pengalaman sebelumnya tidak bisa
menjadi tuntunan yang cukup. Kita harus terus-menerus memiliki
terang yang berasal dari Tuhan. Kristus terus menerus mengirimkan
pekabaran-pekabaran bagi orang-orang yang mendengarkan suara-
Nya.”—Ministry of Healing, 509.
“Adalah bagian dari rencana Tuhan bagi kita, sebagai jawaban ba-
gi doa-doa penuh iman, bahwa Ia tidak akan memberikan apa yang
tidak kita minta.”—Great Controversy, hlm. 525.
“Kita dapat berbicara dengan Yesus ketika kita berjalan, dan Ia
berkata, Aku berada di sebelah kananmu. Kita dapat bersekutu de-
ngan Tuhan dalam hati kita, kita dapat berjalan bersama-sama dengan
Kristus. Ketika sedang melakukan pekerjaan harian kita, kita dapat
menghembuskan kerinduan hati kita, yang tidak terdengar oleh te-
linga manusia lain; namun perkataan itu tidak dapat hilang di dalam
keheningan, juga tidak sirna. Tidak ada yang dapat menenggelamkan
kerinduan jiwa. Kerinduan itu naik di atas kebisingan jalanan, di atas
bunyi-bunyi mesin-mesin. Kepada Tuhanlah kita berbicara, dan doa
kita didengar-Nya.”—Gospel Workers, hlm. 258.
“Tidak ada waktu atau tempat yang tidak layak untuk menaikkan
permohonan kepada Tuhan. Tidak ada sesuatu pun yang dapat meng-
halangi kita dari mengangkat hati kita dalam roh doa yang tulus. Di
tengah-tengah kerumunan di jalan raya, di tengah-tengah urusan
bisnis, kita boleh mengirimkan permohonan kepada Tuhan, dan me-
minta tuntunan ilahi.”—Steps to Christ, hlm. 98, 99.
“Setiap doa yang tulus meminta kasih karunia dan kekuatan akan
dijawab... Mintalah kepada Tuhan untuk melakukan bagimu perkara-

31
32 Hidup Seperti Henokh

perkara yang tidak dapat engkau lakukan sendiri. Ceritakanlah sega-


la sesuatunya kepada Yesus. Bukalah di hadapan-Nya rahasia-rahasia
hatimu, karena mata-Nya meneliti bagian-bagian terdalam dari ji-
wa dan Ia membaca pikiranmu seperti sebuah buku yang terbuka.
Ketika engkau telah meminta perkara-perkara yang perlu bagi ke-
baikan jiwamu, percayalah bahwa engkau akan menerimanya, dan
engkau akan memilikinya. Terimalah pemberian-pemberian-Nya
dengan sepenuh hatimu, karena Yesus telah mati sehingga engkau
memperoleh perkara-perkara surgawi yang mulia sebagai milikmu,
dan akhirnya akan tinggal bersama-sama dengan malaikat-malaikat
di dalam kerajaan Tuhan.”—Youth’s Instructor, 7 Juli 1892, para. 2-4.
“Kita harus banyak berdoa jikalau kita hendak maju dalam ke-
hidupan ilahi. Ketika pekabaran kebenaran pertama kali dikuman-
dangkan, betapa banyaknya kami berdoa. Betapa seringnya suara-
suara pengantaraan terdengar di dalam ruangan, di dalam gudang,
di dalam kebun, atau di ladang. Sering kali kami menghabiskan
waktu berjam-jam untuk berdoa dengan tulus, dua atau tiga orang
bersama-sama memohon janji itu. Sering kali suara tangisan ter-
dengar dan kemudian suara ucapan syukur dan nyanyian pujian.
Sekarang hari Tuhan semakin dekat dibandingkan ketika kita per-
tama kali percaya, dan kita harus lebih tulus, lebih giat dan tidak
kenal lelah dibandingkan dengan masa-masa awal itu. Bahaya bagi
kita adalah lebih besar sekarang ini dibandingkan sebelumnya. Jiwa-
jiwa menjadi lebih keras. Kita sekarang perlu dikaruniai Roh Kristus,
dan kita tidak boleh berhenti sebelum kita memperolehnya.”—5
Testimonies, hlm. 161, 162.
“Tumbuhkanlah kebiasaan berbicara dengan Juruselamat ... Biar-
lah hatimu senantiasa terangkat dalam permohonan hening meminta
pertolongan, terang, kekuatan, pengetahuan. Biarlah setiap napas
menjadi doa.”—Ministry of Healing, hlm. 510, 511.
“Permohonan-permohonan dari hati yang sederhana dan roh
yang penuh penyesalan tidak akan dihinakan-Nya. Hati yang ter-
buka kepada Bapa surgawi kita, pengakuan akan ketergantungan
kita sepenuhnya, ungkapan keinginan kita, penghormatan akan ka-
sih yang penuh syukur—inilah doa yang benar.”—Signs, 1 Juli 1886,
para. 8.
“Doa yang benar, yang disampaikan di dalam iman, adalah ku-
asa bagi si pemohonnya. Doa, baik yang disampaikan di dalam
Persekutuan Henokh 33

pertemuan umum, di dalam kebaktian keluarga, atau dalam ke-


sendirian, di tempat-tempat di mana manusia merasakan berada
langsung di hadirat Tuhan. Melalui doa terus-menerus, orang muda
dapat memperoleh prinsip-prinsip yang teguh sehingga pencobaan-
pencobaan yang paling kuat tidak akan menarik mereka dari per-
sekutuan dengan Tuhan.”—Youth’s Instructor, 15 Februari 1900, para.
1.
“Malaikat-malaikat mencatat setiap doa yang tulus dan bersung-
guh-sungguh. Kita sebaiknya meninggalkan pemuasan diri sendiri
daripada mengabaikan persekutuan dengan Tuhan. Kemiskinan ter-
dalam, penyangkalan diri yang terbesar, dengan perkenan-Nya, ada-
lah lebih baik daripada kekayaan, kehormatan, kemudahan dan
persahabatan tanpa persekutuan dengan Tuhan. Kita harus menye-
diakan waktu untuk berdoa. Jikalau kita membiarkan pikiran kita
diserap oleh kepentingan-kepentingan duniawi, Tuhan mungkin
memberikan kesempatan bagi kita dengan cara menjauhkan dari
ilah emas, rumah, tanah yang subur ... Jikalau para utusan yang
menyampaikan peringatan-peringatan yang khidmat kepada dunia
mau berdoa memohon berkat-berkat Tuhan, bukan dengan cara
yang dingin, tanpa aturan dan malas, melainkan tanpa kenal lelah
dan di dalam iman, sebagaimana halnya Yakub, maka mereka akan
menemukan banyak tempat di mana mereka dapat berkata, ‘Aku telah
melihat Tuhan berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!’ Mereka
akan dipandang layak di surga sebagai pangeran, yang memiliki
kuasa untuk menang bersama Tuhan dan bersama manusia.”—Great
Controversy, hlm. 622.
“Adalah dengan penyerahan diri dan iman yang teguh, bah-
wa Yakub telah memperoleh apa yang ia telah gagal untuk mem-
perolehnya dengan cara bergumul di dalam kekuatannya sendiri.
Dengan demikian Tuhan telah mengajar hamba-Nya bahwa hanya
kuasa dan anugerah Ilahi saja yang dapat memberikan berkat yang
diinginkannya itu. Demikian pula akan jadi dengan mereka yang
hidup di dalam zaman akhir. Apabila bahaya-bahaya mengelilingi
mereka dan rasa putus asa mencekam jiwa mereka, mereka harus
bergantung hanya kepada jasa-jasa penebusan itu. Dengan diri kita
sendiri kita tidak dapat berbuat apa-apa. Di dalam keadaan kita
yang tidak berdaya dan tidak layak, kita harus berharap di dalam
jasa-jasa Juruselamat yang telah tersalib, dan telah bangkit lagi.
34 Hidup Seperti Henokh

Tidak ada seorang pun akan binasa bilamana mereka berbuat hal
ini. Catatan yang panjang dan gelap tentang segala kejahatan kita
ada di hadapan mata Tuhan. Catatan itu lengkap, tidak ada satu pun
dari pelanggaran-pelanggaran kita yang terlupakan. Tetapi Ia yang
telah mendengar seruan dari pada hamba-hamba-Nya di zaman
dulu itu, akan mendengar doa yang disertai iman, dan Ia akan me-
ngampuni pelanggaran-pelanggaran kita. Ia telah berjanji, dan Ia
akan menggenapi firman-Nya itu.
“Yakub telah beroleh kemenangan oleh karena ia mempunyai ke-
tabahan dan tekad. Pengalamannya itu menyaksikan kuasa dari doa
yang tekun. Sekaranglah waktunya di mana kita harus mempelajari
doa yang menang, dan iman yang tidak pernah menyerah. Keme-
nangan-kemenangan yang terbesar bagi gereja Kristus, dan juga bagi
orang Kristen secara pribadi bukanlah kemenangan-kemenangan
yang diperoleh melalui talenta atau pendidikan, oleh kekayaan atau
usaha manusia. Itu adalah kemenangan yang diperoleh dari dalam
ruangan di mana kita menghadap ke hadirat Tuhan, bilamana iman
yang teguh dan sungguh-sungguh itu berpegang kepada tangan
kuasa yang hebat itu.”—Patriarchs and Prophets, hlm. 203.
“Engkau tidak perlu pergi hingga ke ujung dunia untuk men-
dapatkan hikmat, karena Tuhan itu dekat... Ia rindu agar engkau
meraih-Nya melalui iman. Ia rindu agar engkau mengharapkan
perkara-perkara besar dari-Nya. Ia rindu untuk menganugerahkan
kepadamu pemahaman tentang perkara-perkara sementara atau-
pun perkara rohani. Ia dapat menajamkan kecerdasan. Ia dapat mem-
berikan kebijaksanaan dan ketrampilan.”—Christ’s Object Lessons,
hlm. 146.
“Kepada setiap orang yang terus-menerus menyerahkan kehen-
daknya kepada kehendak Yang Mahakuasa, agar dituntun dan diajar
tentang Tuhan, telah dijanjikan perkembangan perkara-perkara ro-
hani yang semakin bertambah. Tuhan tidak menentukan batasan ba-
gi orang-orang yang ‘menerima segala hikmat dan pengertian yang
benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna.’”—Re-
view, 4 Oktober 1906, para. 6.
“Terkadang Tuhan membuat jalan masuk ke dalam jiwa melalui
sebuah proses yang menyakitkan bagi umat manusia. Ia terpaksa
membentengi jiwa dari perasaan harga diri dan bergantung kepada
diri sendiri, sehingga pekerja-pekerja tidak akan memandang kega-
Persekutuan Henokh 35

galan dan ketidaksempurnaan sifatnya yang tidak kudus sebagai


kearifan, dan terhindar dari kehancuran akibat meninggikan diri.
Jika orang-orang yang mengaku percaya kepada kebenaran-kebe-
naran agung masa kini mau mempersiapkan diri mereka dengan
meneliti Kitab Suci, melalui doa yang tulus dan melalui latihan
iman, mereka akan menempatkan diri di tempat mereka dapat
menerima terang yang sangat mereka inginkan ... Keheningan di
hadapan Tuhan sering kali amat diperlukan. Jikalau pikiran selalu
dalam keadaan kegairahan yang terus-menerus, telinga terhalang
untuk mendengarkan kebenaran yang akan disampaikan oleh Tuhan
kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya. Kristus menarik
anak-anak-Nya dari perkara-perkara yang mengikat perhatian me-
reka, sehingga mereka dapat memandang kemuliaan-Nya.”—Our
High Calling, hlm. 315.
“Kita tidak akan dapat menghadapi pencobaan-pencobaan di
masa kini tanpa Tuhan. Kita tidak perlu memiliki keberanian dan
ketabahan para martir di masa lalu hingga dibawa kepada ke-
dudukan seperti mereka... Kita harus menerima persediaan kasih
kemurahan setiap hari untuk menghadapi setiap keadaan darurat
sehari-hari. Maka kita bertumbuh di dalam kasih karunia dan di
dalam pengetahuan akan Tuhan Yesus Kristus, dan jikalau aniaya
menimpa kita, jikalau kita harus dikurung di dalam dinding-dinding
penjara karena iman kepada Yesus dan memelihara hukum Tuhan
yang kudus, ‘selama umurmu, kiranya kekuatanmu.’... Janji Tuhan
adalah pasti, bahwa kekuatan akan diberikan sesuai dengan umur
kita.”—Manuscript 22, 1889.
“Kita tidak dapat berbuat tanpa kasih kemurahan Kristus. Kita
harus memperoleh pertolongan dari atas jikalau kita melawan pen-
cobaan Setan yang berlipat ganda, dan menyelamatkan diri dari tipu
dayanya... Banyak orang perlu belajar bagaimana berdoa ... Ketika
kita dalam kerendahan hati mengatakan kepada Tuhan seluruh ke-
inginan kita, Roh itu sendiri akan menjadi pengantara bagi kita; se-
mentara perasaan kebutuhan kita menyebabkan kita membuka jiwa
kita di hadapan mata Yang Mahatahu, doa-doa kita yang tulus dan
tidak kenal lelah masuk ke dalam tirai, iman kita menuntut janji-janji
Tuhan, dan pertolongan datang kepada kita... Kita harus memiliki
pertolongan yang hanya dapat diberikan oleh Tuhan saja, dan per-
tolongan itu tidak akan datang tanpa diminta... Doa yang tulus
36 Hidup Seperti Henokh

dan sungguh-sungguh akan memberi kekuatan dan kasih karunia


untuk melawan kuasa-kuasa kegelapan. Tuhan ingin memberkati...
Namun banyak orang tidak merasakan kebutuhan mereka. Mereka
tidak menyadari bahwa mereka tidak dapat berbuat apa-apa tanpa
pertolongan Yesus. Saya telah ditunjukkan bahwa malaikat-malaikat
Tuhan semuanya telah siap untuk memberikan kasih karunia dan
kuasa bagi orang-orang yang merasakan kebutuhan mereka akan ke-
kuatan ilahi... Mereka telah menunggu seruan jiwa-jiwa yang lapar
dan dahaga akan berkat Tuhan; sering kali mereka menunggu dengan
sia-sia. Sesungguhnya ada doa-doa biasa, bukan permohonan yang
sungguh-sungguh dari hati yang merendah dan penuh penyesalan...
Orang-orang yang hendak menerima berkat Tuhan harus mem-
persiapkan jalannya sendiri, melalui pengakuan dosa, melalui ke-
rendahan hati di hadapan Tuhan, dengan pertobatan yang sejati,
dan dengan iman di dalam jasa-jasa darah Kristus.”—Manuscript 39,
1893.
“Kehidupan jiwa bergantung kepada kebiasaan bersekutu dengan
Tuhan. Keinginan-keinginannya dinyatakan, dan hati terbuka untuk
menerima berkat-berkat yang segar. Ucapan syukur mengalir dari
bibir-bibir yang tidak berpura-pura; dan kelegaan yang diterima dari
Yesus dinyatakan dalam perkataan, dalam perbuatan kesetiaan yang
aktif, dan dalam persekutuan bersama. Ada kasih kepada Yesus di
dalam hati; dan di mana kasih berada, ia tidak akan ditekan, melain-
kan akan menyatakan dirinya. Doa-doa rahasia mempertahankan
kehidupan batin ini. Hati yang mengasihi Tuhan akan merindukan
persekutuan dengan Dia, dan akan bersandar kepada-Nya dalam
kepercayaan kudus.”—Review, 22 April 1884, para. 3.
“Carilah Tuhan dengan sepenuh hati. Orang-orang memasukkan
jiwa dan kesungguhan hati ke dalam segala sesuatu yang mereka la-
kukan dalam perkara-perkara sementara, hingga usaha-usaha me-
reka dimahkotai keberhasilan. Dengan kesungguhan hati yang te-
rus-menerus pelajarilah usaha mencari berkat-berkat Tuhan yang
limpah yang telah dijanjikan, dan dengan usaha-usaha penuh ke-
teguhan dan tidak kenal lelah engkau akan memperoleh terang-Nya
dan kebenaran-Nya dan kasih kemurahan-Nya yang kaya.”—Ma-
nuscript 39, 1893.
“Dalam ketulusan, dalam kelaparan jiwa, berserulah kepada Tu-
han. Bergumullah dengan alat-alat surgawi hingga engkau mem-
Persekutuan Henokh 37

peroleh kemenangan. Letakkanlah seluruh jiwa ragamu ke dalam


tangan Tuhan, jiwa, tubuh dan roh, dan putuskanlah untuk menjadi
alat-alat-Nya yang penuh kasih dan kudus, yang digerakkan oleh ke-
hendak-Nya, dikuasai oleh pikiran-Nya, dimasuki oleh roh-Nya.”—
Sons and Daughters of God, hlm. 105:5.
“Jikalau terpaksa berada di dalam masyarakat orang-orang yang
jahat, engkau tidak dipaksa untuk masuk ke dalam atau terlibat dalam
kejahatan mereka. Melalui doa dan kewaspadaan, engkau dapat tetap
tidak dikuasai oleh kejahatan yang dilakukan di sekelilingmu.”—Le-
tter 16, 1867.
“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-
Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu se-
perti terang, dan hakmu seperti siang.’ Mazmur 37:5, 6.
“Demikianlah TUHAN adalah tempat perlindungan bagi orang
yang terinjak, tempat perlindungan pada waktu kesesakan. Orang
yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak Kau-
tinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN.’ Mazmur 9:10-
11.
“Kesabaran Tuhan yang dinyatakan kepada kita, Ia meminta agar
kita menyatakannya kepada orang lain. Biarlah mereka yang me-
nurutkan kata hati, yang hanya memenuhi kebutuhannya sendiri,
yang gemar membalas dendam, memandang Dia yang lemah lem-
but dan rendah hati, yang digiring seperti seekor domba kepada
penjagalan, yang tidak membalaskan dendam seperti seekor domba
yang membisu di depan pencukurnya. Biarlah mereka memandang
Dia yang telah ditikam oleh dosa-dosa kita dan dibebani oleh ke-
susahan kita, dan mereka akan belajar untuk bertahan, sabar dan
mengampuni.
“Melalui iman di dalam Kristus, setiap kekurangan tabiat dapat di-
lengkapi, setiap kekotoran dibersihkan, setiap kesalahan diperbaiki,
setiap kesempurnaan dikembangkan.
“Dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia.” Kolose 2:10.
“Doa dan iman bersekutu amat dekat, dan keduanya perlu di-
pelajari bersama-sama. Dalam doa yang penuh iman ada ilmu pe-
ngetahuan ilahi: ilmu itu adalah bahwa setiap orang yang meng-
hendaki pekerjaan dalam kehidupannya sebuah keberhasilan harus
memahaminya. Kristus berkata, [1] apa saja yang kamu [2] minta dan
[3] doakan, [4] percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka
38 Hidup Seperti Henokh

[5] hal itu akan diberikan kepadamu.’ Markus 11:24. Ia menjelaskan


bahwa [1] permintaan kita haruslah sesuai dengan kehendak Tuhan;
[2] kita harus meminta perkara-perkara yang telah dijanjikan-Nya,
dan [3] apa pun yang kita terima haruslah dipergunakan untuk me-
lakukan kehendak-nya. Jika syarat-syarat telah dipenuhi, maka janji
itu tegas.
“Untuk [1] pengampunan dosa, untuk [2] Roh Kudus, untuk
[3] watak seperti Kristus, untuk [4] hikmat dan kekuatan untuk
melakukan pekerjaan-Nya, untuk [5] karunia apa pun yang telah
dijanjikan-Nya, kita boleh [1] meminta; dan kita harus [2] percaya
bahwa kita menerimanya, dan [3] mengucapkan syukur kepada Tu-
han atas apa yang telah kita terima.
“Kita [4] tidak perlu mencari bukti lahiriah dari berkat itu. Karunia
itu ada di dalam janji itu, dan [5] kita dapat melakukan pekerjaan
kita dengan jaminan [6] bahwa apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan
akan digenapi oleh-Nya, dan [7] bahwa karunia itu, yang telah kita
miliki, [8] akan dinyatakan ketika kita amat memerlukannya.
“Maka hidup dengan Firman Tuhan berarti penyerahan kepada
Dia atas seluruh hidup kita. Akan dirasakan suatu kebutuhan dan
kebergantungan terus-menerus, hati yang merindukan untuk me-
ngikuti Tuhan. Doa adalah suatu kebutuhan; karena itulah kehidupan
bagi jiwa. Doa keluarga, doa bersama, memiliki fungsi masing-ma-
sing; namun persekutuan rahasia dengan Tuhanlah yang memper-
tahankan kelangsungan kehidupan jiwa.
“Di gunung itu bersama Tuhan Musa memandang pola dari ba-
ngunan yang ajaib yang akan menjadi tempat kediaman kemuliaan-
nya. Di gunung itu bersama Tuhan,—di tempat-tempat persekutuan
rahasia,—kita harus merenungkan ideal kemanusiaan yang mulia cip-
taan-Nya. Maka kita akan dimampukan untuk mengembangkan
pem-bentukan tabiat kita sehingga pada kitalah janji-Nya itu di-
genapi. “Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di
tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Tuhan mereka, dan
mereka akan menjadi umat-Ku.’
“Pada jam-jam doa sendirianlah Yesus dalam kehidupan-Nya di
bumi menerima hikmat dan kekuatan. Biarlah orang muda mengikuti
teladan-Nya pada dini hari dan senja hari mencari saat berdoa yang
tenang untuk bersekutu dengan Bapa surgawi mereka.”—Education,
hlm. 357, 359.
Persekutuan Henokh 39

“Ada janji-janji berharga di dalam Alkitab bagi orang-orang yang


menunggu Tuhan. Kita semua menginginkan jawaban yang segera
atas doa-doa kita, dan kita tergoda untuk menjadi kecewa jikalau doa
kita tidak segera dijawab. Sekarang pengalaman saya mengajarkan
kepada saya bahwa ini adalah sebuah kesalahan besar. Penundaan
adalah demi keuntungan istimewa bagi kita. Iman kita memiliki
kesempatan untuk diuji agar tampak apakah itu benar, tulus, atau
berubah-ubah seperti gelombang laut. Kita harus mengikatkan diri
kita kepada altar dengan tali-tali iman dan kasih yang kuat, dan
biarlah kesabaran bekerja dengan sempurna. Iman menjadi semakin
kuat melalui latihan terus-menerus.”—Letter 37, 1892.
“Kita harus berdoa lebih banyak di dalam iman. Kita tidak boleh
berdoa lalu kemudian melarikan diri seolah kita takut untuk me-
nerima suatu jawaban. Tuhan tidak akan mengejek kita.—Ia akan
menjawab jikalau kita berjaga di dalam doa, jikalau kita percaya kita
menerima perkara-perkara yang kita minta, dan tetap percaya dan
tidak pernah kehilangan kesabaran dalam percaya. Ini adalah berjaga
di dalam doa. Kita menjaga doa iman dengan pengharapan dan ke-
pastian akan pengharapan itu. Kita harus menunggunya dengan
kepastian dan tidak hilang iman, melainkan percaya. Doa orang
benar yang tidak kenal putus asa tidak pernah hilang. Jawabannya
mungkin datang tidak sesuai dengan harapan kita, namun itu datang
karena firman Tuhanlah yang dimohonkan.”—Letter 26, 1880.
“Doa adalah napas jiwa, saluran bagi segala berkat. Sementara, de-
ngan kesadaran akan kebutuhan-kebutuhan umat manusia, dengan
perasaan kejijikan akan diri sendiri, jiwa yang bertobat menaikan
doanya, Tuhan melihat pergumulannya, memandang pertentangan-
pertentangannya, dan mencatat ketulusannya. Ia meletakkan jari-
Nya pada denyutnya, dan ia mencatat setiap denyutan. Tidak akan
perasaan yang menggetarkannya, tidak ada emosi yang memicunya,
tidak ada kesusahan yang membayanginya, tidak ada dosa yang me-
nodainya, tidak ada pikiran atau tujuan yang menggerakkannya,
yang tidak diketahuinya. Jiwa itu telah dibeli dengan harga yang tak
terhingga, dan dikasihi dengan ketulusan yang tidak henti...
“Orang Kristen diberikan undakan untuk membawa beban me-
reka kepada Tuhan di dalam doa; dan untuk mengikat kencang
dirinya kepada Kristus dengan tali-tali iman yang hidup. Tuhan
memberi hak kepada kita untuk berdoa, dan menyatakan bahwa Ia
40 Hidup Seperti Henokh

akan mendengarkan doa-doa meraka yang percaya kepada kuasa-


Nya yang tak terbatas. Ia akan dimuliakan oleh orang-orang yang
mendekat kepada-Nya, yang dengan setia melayani Dia. ‘Yang ha-
tinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah
ia percaya’ (Yesaya 26:3). Lengan Yang Mahakuasa terbuka untuk
menuntun kita dan membawa kita maju dan maju terus. Majulah,
Tuhan berfirman, Aku memahami permasalahanmu, dan Aku akan
mengirimkan bantuan kepadamu. Tetaplah berdoa. Berimanlah ke-
pada-Ku. Demi kemuliaan namaKulah engkau meminta, dan engkau
akan mendapatkannya. Aku akan dipermuliakan di hadapan orang-
orang yang sedang melihat dengan cemoohan atas kegagalanmu. Me-
reka akan melihat kebenaran menang dengan penuh kemuliaan. ‘Dan
apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan,
kamu akan menerimanya.’”—Review, 30 Oktober 1900, para. 1, 6.
“Henokh dengan setia menyampaikan kepada orang banyak se-
gala perkara yang telah dinyatakan kepadanya oleh Roh Nubuat.
Sebagian orang percaya kepada perkataannya, dan berpaling dari
kejahatan mereka dan takut dan menyembah Tuhan. Mereka se-
ring mencari Henokh di tempatnya menyendiri, dan ia mengajar
mereka, dan berdoa bagi mereka agar Tuhan memberikan kepada
mereka pengetahuan tentang kehendak-Nya. Namun ia tetap me-
nyediakan waktu untuk merenung, dan pada kesempatan ini, ia
tidak akan mengizinkan orang-orang mencari dia, karena mereka
mengganggu perenungan-perenungan kudus dan persekutuannya
dengan Tuhan. Ia tidak mengasingkan dirinya sepanjang waktu dari
masyarakat yang mengasihinya dan mendengarkan perkataannya;
dia juga tidak memisahkan dirinya sepenuhnya dari orang-orang
yang telah rusak. Ia menghadapi orang-orang benar dan jahat pada
waktu-waktu tertentu, dan bekerja untuk mengubah orang-orang
yang jahat dari jalan hidup mereka yang jahat, dan mengajar mereka
untuk takut akan Tuhan, sementara ia mengajar orang-orang yang
telah memiliki pengetahuan tentang Tuhan agar melayani Dia secara
lebih sempurna. Ia akan berdiam bersama mereka sepanjang ia dapat
memberi manfaat kepada mereka melalui percakapan yang saleh dan
teladan kudus, dan kemudian akan menarik dirinya untuk beberapa
waktu dari masyarakat—dari orang-orang yang benar, orang pe-
nyembah berhala dan pencemooh, untuk tetap berdiam dalam ke-
sendirian, dalam lapar dan dahaga akan persekutuan dengan Tu-
Persekutuan Henokh 41

han, dan akan pengetahuan ilahi yang hanya Tuhan sendiri yang
dapat memberikan kepadanya.”—Signs, 20 Februari 1879, para. 6.
“[Henokh] selalu berada di bawah pengaruh Yesus. Ia men-
cerminkan tabiat Kristus, menunjukkan kualitas-kualitas yang sama
dalam kebaikan, kemurahan hati, belas kasihan, simpati, kesabaran,
kelembutan hati, kerendahan hati, dan kasih. Hubungannya dengan
Kristus hari demi hari mengubahkannya kepada citra-Nya karena
hubungannya dengan Dia sedemikian akrab.”—Reflecting Christ,
hlm. 20.
“Dengan memandang manusia dapat mengagumi dan menjadi
lebih tertarik kepada Dia, lebih terpikat dan merindukan untuk
menjadi seperti Yesus hingga ia masuk ke dalam citra-Nya dan
memiliki pikiran Kristus. Seperti Henokh, ia hidup bergaul dengan
Tuhan. Pikirannya dipenuhi dengan pikiran-pikiran tentang Yesus.
Yesus adalah Sahabat terbaiknya.”—3 Selected Messages, hlm. 169,
170.
“Maka melalui bersekutu dengan Tuhan, Henokh menjadi se-
makin mencerminkan citra Ilahi. Wajahnya bercahaya dengan terang
kudus, bahkan terang yang bersinar di wajah Yesus. Ketika ia keluar
dari persekutuan-persekutuan ilahi ini, bahkan orang-orang yang ja-
hat dapat melihat dengan kekaguman kesan surga yang tampat dari
wajahnya.”—Gospel Workers, 1915, hlm. 52.
“Ia yang adalah warga negara kerajaan surgawi akan terus-menerus
memandang kepada perkara-perkara yang tidak kelihatan. Kuasa
dunia atas pikiran dan tabiat telah patah. Ia terus menerus berada
dalam kehadiran Tamu surgawi, sesuai dengan janji, “Barangsiapa
memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi
Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-
Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku
kepadanya.” Yohanes 14:21. Ia hidup bergaul dengan Tuhan seperti
Henokh, dalam persekutuan terus-menerus.”—In Heavenly Places,
hlm. 85.
“Banyak yang gagal meniru Pola kita yang kudus karena mereka
belajar sangat sedikit tentang ciri-ciri pasti dari tabiat itu. Begitu ba-
nyak orang yang penuh dengan rencana-rencana padat, selalu aktif;
dan tidak punya waktu atau tempat agar Yesus yang mulia itu menjadi
sahabat yang berharga dan akrab. Mereka tidak mengarahkan setiap
pikiran dan tindakan kepada Dia, sembari bertanya, ‘Apakah ini jalan
42 Hidup Seperti Henokh

Tuhan?’ Jikalau mereka melakukannya, mereka akan hidup bergaul


dengan Tuhan, sebagaimana Henokh.”—6 Testimonies, hlm. 393.
“Henokh berjalan dengan Tuhan yang tidak tampak. Di tempat-
tempat yang paling sibuk di atas bumi, Sahabatnya ada bersama
dia. Biarlah semua orang yang memelihara kebenaran di dalam ke-
sederhanaan dan kasih, mengingat ini. Orang-orang yang paling si-
buk memiliki kebutuhan terbesar untuk selalu mendahulukan Tuhan
di depan mereka. Ketika si penggoda mendesakkan saran-sarannya
ke dalam pikiran mereka, jikalau mereka memelihara ‘Demikianlah
firman Tuhan,’ maka mereka dapat mundur ke tempat-tempat yang
sunyi dengan Tuhan yang Mahatinggi. Janji-janji-Nya adalah per-
lindungan mereka. Di tengah-tengah kekacauan dan ketergesaan pe-
kerjaan, mereka akan memperoleh tempat peristirahatan yang te-
nang.”—This Day with God, hlm. 232.
“Jikalau pikiran-pikiran Kristus, pekerjaan dan tabiat-Nya, dipe-
lihara, engkau akan dituntun untuk masuk jauh ke dalam lapisan-
lapisan kebenaran, dan engkau akan diberi kuasa untuk memiliki
permata-permata kebenaran yang berharga. Melalui penghargaan
kepada tabiat Kristus, melalui persekutuan dengan Tuhan, doa akan
menjadi kebencian bagimu. Sementara engkau merenungkan per-
kara-perkara surgawi, dan hidup bergaul dengan Tuhan, seperti He-
nokh, engkau akan mengesampingkan setiap beban dan dosa yang
sangat mudah menyerang, dan akan akan berlari dengan kesabaran
dalam perlombaan yang ada di depanmu... Bangunan kita haruslah di
atas landasan Batu Karang Kristus Yesus atau bangunan itu tidak akan
bertahan ujian badai topan. (Signs, 1 Desember 1890). Henokh ‘hidup
bergaul dengan Tuhan’; tetapi, bagaimanakah ia dapat memperoleh
keakraban yang indah ini? Itu diperoleh dengan memiliki pikiran-
pikiran Tuhan terus-menerus di hadapannya. Ketika ia keluar dan
masuk, perenungannya adalah tentang kebaikan, kesempurnaan,
dan keindahan tabiat ilahi. Dan sementara ia terlibat melakukannya,
ia menjadi diubahkan di dalam citra mulia Tuhannya; karena dengan
memandanglah maka kita diubahkan (Signs, 18 Agustus 1887).”—
Lift Him up, hlm. 265.
“Para pendeta harus terus-menerus di dalam doa; mereka harus
hidup bergaul dengan Tuhan dalam roh, sebagaimana Henokh di
masa lalu. Terang ilahi yang bersinar di wajah mereka, dan yang
tampak dalam perkataan mereka, akan memancarkan kebenaran-
Persekutuan Henokh 43

kebenaran yang dikatakan mereka, dan harta karun kasih kemu-


rahan yang tak terhingga, dan kasih Penebus yang tak terbatas, akan
menjadi tema-tema hati mereka. Semangat dan ketulusan yang men-
jadi ciri pekerjaan Kristus haruslah juga menjadi ciri usaha-usaha
para pekerja-Nya. Hati mereka haruslah dikalahkan dan dipenuhi
dengan kasih Juruselamat, jikalau mereka hendak mematahkan pra-
sangka dan melelehkan sikap dingin dari orang-orang yang men-
dengarkan perkataan mereka. Orang-orang yang bertobat jarang be-
rada di tingkat kerohanian lebih tinggi daripada tingkatan guru-guru
mereka. Maka, betapa pentingnya bahwa guru-guru itu harus biasa
meletakkan kepercayaan mereka di dalam Tuhan, dan mencari per-
nyataan-pernyataan kuasa ilahi-Nya di dalam pekerjaan mereka;
bahwa mereka haruslah rendah hati, berpikiran rohani, dan terus-
menerus bersekutu dengan Surga. Maka orang-orang yang bertobat
karena usaha-usaha mereka akan mengambil bagian dalam roh me-
reka, dan memancarkan kasih kemurahan mereka.”—Review and
Herald, 8 Agustus 1878, para. 10.
“Janganlah palingkan pandanganmu dari Yesus. Biarlah doa keluar
dari mulut yang tidak berpura-pura sehingga kita tidak bersandar ke-
pada hikmat manusiawi kita yang terbatas, melainkan bahwa pikiran-
pikiran kita tunduk kepada Kristus, tabiat-tabiat kita dibentuk se-suai
dengan pikiran Kristus. Mengapa kita tidak hidup bergaul dengan
Tuhan, seperti Henokh? Mengapa kita tidak memiliki kasih karunia
Kristus yang mengubahkan setiap hari? Bukankah Ia telah men-
janjikan kepada kita perkara-perkara yang besar dan berharga? Sia-
pakah yang dapat menemukan kata-kata yang untuk menjelaskan
janji-janji Tuhan yang berlimpah? ‘Lihatlah,’ kata Yohanes, ‘betapa
besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita
disebut anak-anak Tuhan, dan memang kita adalah anak-anak Tuhan.
Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal
Dia.’ (1 Yohanes 3:1).”—Review and Herald, 31 Januari 1893, para. 8.
“Seperti Henokh di masa lalu, para pendeta haruslah hidup ber-
gaul dengan Tuhan. Kasih Penebus yang tak terhingga haruslah men-
jadi tema perbincangan mereka. Ketulusan dan sikap tidak memen-
tingkan diri sendiri yang menjadi tanda bagi pekerjaan Kristus
haruslah menandai usaha-usaha mereka. Jikalau mereka hendak
menghilangkan prasangka-prasangka dari pikiran orang-orang
yang mendengarkan perkataan mereka, hati mereka haruslah di-
44 Hidup Seperti Henokh

penuhi oleh kasih Juruselamat. Orang-orang yang bertobat ke-


pada kebenaran jarang berada dalam tingkatan kerohanian yang
mengatasi tingkatan guru-guru mereka. Maka, betapa pentingnya
bahwa orang-orang yang mengajarkan Firman Tuhan haruslah
orang-orang yang berpikiran rohani, yang terus-menerus bersekutu
dengan surga.”—Review and Herald, 24 Maret 1903, para. 5.
“Maka Kristus adalah Juruselamat kita pribadi. Kita menanggung
di dalam tubuh kita kematian Tuhan Yesus, yang adalah hidup dan ke-
selamatan dan kebenaran bagi kita. Ke mana pun kita pergi, kita
membawa hadirat Dia yang begitu berharga bagi kita; karena kita
berdiam di dalam Kristus melalui iman yang hidup. Ia berdiam di
dalam hati kita melalui iman pribadi yang bersedia. Kita memiliki
penyertaan Yesus yang ilahi, dan ketika kita menyadari kehadiran-
Nya, pikiran-pikiran kita dibawa kepada-Nya. Pengalaman kita di
dalam perkara-perkara ilahi akan sesuai dengan kepekaan kita yang
hidup terhadap penyertaan-Nya. Henokh hidup bergaul dengan Tu-
han dengan cara ini; dan Kristus berdiam di dalam hati kita melalui
iman ketika kita menghargai apa yang telah dilakukan-Nya kepada
kita, dan betapa suatu pekerjaan yang telah dilaksanakan-Nya bagi
kita dalam rencana keselamatan. Maka kita akan menjadi yang pa-
ling senang menumbuhkan perasaan tentang Karunia Tuhan yang
agung ini kepada dunia, dan kepada kita secara pribadi.”—Signs, 3
September 1896, para. 4.
“Jiwa yang berbicara kepada Tuhan melalui Firman Tuhan, yang
berdoa memohon terang dan membuka pintu-pintu hatinya kepada
Juruselamat, tidak akan memiliki bayangan-bayangan jahat, tipu
daya duniawi, atau nafsu ambisi bagi kehormatan atau penghargaan
dalam bentuk apa pun. Ia yang mencari kebenaran seperti mencari
harta karun yang tersembunyi akan menemukannya di dalam sarana-
sarana komunikasi Tuhan dengan manusia, Firman-Nya. Daud ber-
kata, ‘Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, mem-
beri pengertian kepada orang-orang bodoh’ (Mazmur 119:130). Ini
bukan berarti bahwa orang-orang yang memiliki kecerdasan rendah,
melainkan orang-orang yang apa pun kedudukan mereka, memiliki
kebutuhan yang sungguh-sungguh untuk berbicara dengan Tuhan
seperti Henokh. Firman Tuhan akan memuliakan pikiran dan me-
nguduskan alat manusia, memampukan dia menjadi pekerja ber-
sama dengan alat-alat ilahi. Standar hukum Tuhan yang tinggi akan
Persekutuan Henokh 45

menjadi amat berharga baginya, sebagai standar dalam segala prak-


tik kehidupannya. Itu akan berarti kekudusan, yang adalah keutuhan
bagi Tuhan. Sementara alat manusia mendesak maju di jalan yang
telah ditentukan agar dilalui oleh umat tebusan Tuhan, ketika ia
menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadinya, ia akan
makan dari roti kehidupan. Firman adalah roh dan kehidupan, dan
jikalau dijadikan praktik sehari-hari, ia akan memuliakan watak
manusia secara keseluruhan. Akan dibukakan kepada jiwanya pe-
mandangan tentang kasih Juruselamat seperti yang digambarkan
oleh pena Ilham sehingga hatinya akan lebur ke dalam kelembutan
dan penyesalan dari dosa-dosanya.”—Medical Ministry, hlm. 124.
“Melalui pertentangan dan iman sederhana yang terus meneruslah
maka Henokh hidup bergaul dengan Tuhan. Ia menyadari bahwa
Tuhan sebagai ‘penolong dalam kesesakan sangat terbukti.’ (Mzm.
46:1).Ketika berbeban berat, ia berdoa kepada Tuhan untuk me-
lindunginya, dan mengajarkannya tentang kehendak-Nya. Apakah
yang dapat aku lakukan untuk memuliakan-Mu, ya Tuhanku? Ada-
lah isi doanya. Kakinya selalu diarahkan di jalan penurutan kepada
perintah Tuhan. Perenungannya terus-menerus tentang kebaikan,
kesempurnaan, keindahan dari tabiat ilahi. Percakapannya selalu
tentang perkara-perkara surgawi; ia melatih pikirannya untuk ber-
lari di jalur ini. Dengan memandang kepada Yesus, ia diubahkan
kepada citra Tuhannya yang mulia, dan wajahnya menjadi bercahaya
dengan kemuliaan yang bersinar dari wajah Kristus.”—Signs, 12
Oktober 1904. para. 3.
Bab 6
Iman Henokh
“Maka engkau akan memperoleh pengalaman yang paling ber-
harga. Ketika engkau terus mengenal Tuhan, engkau akan mengetahui
jalan-jalan-Nya dipersiapkan seperti pagi hari. Dan ketika engkau
menerima pertolongan dan penghiburan, bernyanyilah memuji
Tuhan. Berbicaralah dengan Tuhan. Maka engkau akan menjadi
sahabat Tuhan. Engkau akan bersandar kepada-Nya. Engkau akan
memperoleh suatu iman yang akan percaya sekalipun engkau merasa
ingin percaya atau tidak. Ingatlah bahwa perasaan bukanlah bukti
bahwa engkau adalah seorang Kristen. Iman yang dalam di dalam
Tuhan akan menunjukkan bahwa engkau adalah anak-anak-Nya.
Percayalah kepada Tuhan. Ia berkata, ‘Aku tidak akan meninggalkan
kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu. Tinggal
sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu me-
lihat Aku, sebab Aku hidup dan kamu pun akan hidup.’ Yoh. 14:18-
19. Kita tidak bertemu dengan Kristus secara fisik. Melalui imanlah
kita memandang Dia. Iman kita memegang janji-janji-Nya. Maka
demikianlah Henokh hidup bergaul dengan Tuhan.”—Gospel Herald,
1 Maret 1901, para. 14.
“Melalui pertentangan dan iman sederhana yang terus-mene-
ruslah maka Henokh hidup bergaul dengan Tuhan. Kita semua da-
pat melakukan yang sama. Kita dapat bertobat dan diubahkan se-
cara menyeluruh, dan benar-benar menjadi anak-anak Tuhan,
bukan hanya menikmati penerimaan-Nya, melainkan juga melalui
teladan kita, menuntun orang lain ke dalam jalan ketaatan yang
sederhana dan kesucian. Kesalehan yang sejati bersifat menyebar dan
berkomunikasi. Kata pemazmur: ‘Keadilan tidaklah kusembunyikan
dalam hatiku, kesetiaan-Mu dan keselamatan dari pada-Mu kubi-
carakan, kasih-Mu dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan kepada
jemaah yang besar.’ Mzm. 40:11. Jalan ini berlawanan dengan jalan
yang ditempuh oleh orang-orang Farisi yang buta, yang kepadanya

46
Iman Henokh 47

Yesus berkata, ‘maka tetaplah dosamu.’ Yoh. 9:41.”—Signs, 23 Juni


1887, para. 13.
“Sementara kita berjuang untuk menghadirkan Kristus kepada
dunia, kita harus mempraktikkan iman di dalam Dia. Ia berkata,
‘jadilah kepadamu menurut imanmu.’ Mat. 9:29. Dengan imanlah
Henokh hidup bergaul dengan Tuhan. Jangan meminta orang lain
untuk mempraktikkan iman bagimu. Engkau sendirilah yang harus
memperoleh latihan setiap hari dalam perkara-perkara Tuhan. Eng-
kau sendirilah yang harus menyadari kebenaran dari perkataan,
‘Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya.’ Mrk. 9:23.”—
Signs, 19 Juni 1901, para. 9.
“Dia yang maha perkasa di dalam nasihat, yang kepadanya di-
berikan kuasa atas langit dan bumi, akan datang untuk menolong
orang-orang yang percaya kepada-Nya. Di dalam Alkitab kita mem-
baca bahwa di beberapa tempat Kristus tidak dapat melakukan
banyak perbuatan-perbuatan besar, karena ada orang-orang tidak
beriman di sana. Maka amatlah penting bahwa kita memiliki iman
yang tidak menunggu bukti yang tampak sebelum kita maju.‘Karena
iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman
Tuhan, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak
dapat kita lihat. Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada
Tuhan korban yang lebih baik daripada korban Kain. Dengan jalan
itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena
Tuhan berkenan akan persembahnnya itu dan karena iman ia masih
berbicara, sesudah ia mati. Karena iman Henokh terangkat, supaya
ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Tuhan
telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh
kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Tuhan. Tetapi tanpa iman ti-
dak mungkin orang berkenan kepada Tuhan. Sebab barangsiapa ber-
paling kepada Tuhan, ia harus percaya bahwa Tuhan ada, dan bahwa
Tuhan memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari
Dia.’ Ibrani 11:3-6.”—Youth’s Instructor, 10 Januari 1901, para. 11.
Bab 7
Kepercayaan Henokh
“Ia [Henokh] memiliki satu pikiran dengan Tuhan... Jikalau kita
memiliki satu pikiran dengan Tuhan, kehendak kita akan tertelan di
dalam kehendak Tuhan, dan kita akan mengikuti ke jalan mana pun
Tuhan menuntun. Sebagaimana seorang anak yang mengasihi me-
letakkan tangannya dalam kepercayaan yang sempurna baik dalam
terang maupun gelap, demikianlah putra dan putri Tuhan seharusnya
berjalan bersama Yesus dalam sukacita maupun kesusahan.”—Re-
view, 3 Desember 1889, para. 1.
“Engkau... memerlukan suatu pertobatan yang menyeluruh ke-
pada kebenaran, yang akan mematikan diri. Tidak maukah engkau
percaya kepada Tuhan? Bacalah Matius 10:25-40. Bacalah juga de-
ngan hati penuh doa, Matius 6:24-34. Biarlah perkataan ini meresap
di dalam hatimu: ‘Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang
hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan
tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu
lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari
pa-da pakaian?’ Yang diacu di sini adalah kehidupan yang lebih baik.
Yang dimaksudkan dengan tubuh adalah pakaian batin, yang men-
jadikan manusia-manusia fana dan penuh dosa memiliki kelembutan
dan kebenaran Kristus, berharga di hadapan-Nya, seperti Henokh,
dan melayakkan mereka menerima sentuhan akhir kekekalan.
Juruselamat kita menyebutkan burung-burung di udara, yang tidak
menabur, tidak menuai, juga tidak menyimpan di gudang-gudang,
namun Bapa Surgawi mereka memelihara mereka. Kemudian Ia
berkata, ‘Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?... Dan
mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung
di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal...’ Bunga
bakung ini, dalam keserhanaan dan kesuciannya bertemu dengan
pikiran Tuhan secara lebih baik dibandingkan dengan Salomo de-
ngan segala kemegahannya yang penuh dengan perhiasan mahal

48
Kepercayaan Henokh 49

namun kekurangan perhiasan surgawi.’... tidakkah Ia akan terlebih


lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?’ ‘Tetapi
carilah dahulu Kerajaan Tuhan dan kebenarannya, maka semuanya
itu akan ditambahkan kepadamu.’ Janji yang amat berharga!’ Bu-
kankah kita dapat berpegang kepada janji itu? Bukankah kita dapat
memiliki kepercayaan yang pasti, karena mengetahui Dia adalah setia
kepada janji-Nya? Saya menganjurkan kepadamu agar membiarkan
imanmu yang gemetar berpegang kembali kepada janji-janji Tuhan.
Letakkanlah seluruh bebanmu yang berat ke atas janji-janji itu tanpa
iman yang goyah; karena ia tidak akan, dan tidak dapat gagal.”—2
Testimonies, hlm. 496, 497.
“Jikalau orang Kristen berjuang dan maju sama sekali, ia harus
melakukannya di tengah-tengah orang-orang asing bagi Tuhan, di
tengah-tengah cemoohan, sasaran olok-olok. Ia harus berdiri teguh
seperti pohon palem di tengah padang gurun. Langit mungkin tidak
bersahabat, pasir gurun memukul di sekeliling akar pohon palem,
dan menggunduk di sekitar batang. Namun pohon itu hidup seperti
pohon abadi, segar dan bersemangat di tengah pasir gurun yang
membakar. Singkirkanlah pasirnya hingga engkau memperoleh
akar-akar halus dari pohon palem itu, dan engkau akan menemukan
rahasia kehidupannya,—akar itu masuk jauh ke bawah permukaan,
kepada sumber-sumber air rahasia yang tersembunyi di dalam bumi.
Orang-orang Kristen sesungguhnya dapat digambarkan seperti
pohon palem itu. Mereka seperti Henokh: meskipun dikelilingi
oleh pengaruh-pengaruh yang merusak, iman mereka berpegang
kepada Yang Tidak Tampak. Mereka hidup bergaul dengan Tuhan,
memperoleh kekuatan dan kasih karunai dari-Nya untuk melawan
kerusakan moral di sekeliling mereka... Iman, seperti akar-akar halus
pohon palem itu, masuk ke bawah perkara-perkara yang tampak,
menarik makanan rohani dari Mata Air kehidupan.”—S.D.A. Bible
Commentary, vol. 3, hlm. 1151.
“Kita harus mengetahui apa yang harus kita lakukan agar selamat.
Saudara dan saudari, kita tidak boleh mengapung mengikuti arus
populer. Pekerjaan kita saat ini adalah keluar daripada dunia dan
memisahkan diri. Inilah satu-satunya jalan agar kita dapat hidup
bergaul dengan Tuhan, seperti yang dilakukan Henokh. Pengaruh-
pengaruh ilahi terus-menerus bekerja dengan usaha-usaha manusia.
Seperti Dia, kita dipanggil untuk memiliki iman yang hidup, kuat
50 Hidup Seperti Henokh

dan bekerja, dan inilah satu-satunya jalan bagi kita untuk menjadi
pekerja bersama dengan Tuhan. Kita harus memenuhi syarat-syarat
yang telah ditetapkan dalam Firman Tuhan atau mati di dalam
dosa-dosa kita. Kita harus mengetahui apa perubahan moral yang
mendasar yang harus dilakukan di dalam tabiat-tabiat kita, melalui
kasih karunia Krisus, agar kita layak bagi istana-istana di atas. Saya
mengatakan kepadamu karena takut akan Tuhan: kita berada di dalam
bahaya hidup seperti orang-orang Yahudi—kehilangan kasih akan
Tuhan dan mengabaikan kuasa-Nya, sementara terang kebenaran
yang menyilaukan bersinar di sekeliling kita.”—5 Testimonies, hlm.
535, 536.
“Tuhan akan bekerja melalui alat manusia jikalau ia menyatukan
dirinya dengan Kristus, dan catatan baginya di dalam buku-buku
surga akan menjadi, seperti halnya Henokh, bahwa ia hidup bergaul
dengan Tuhan. Seperti Henokh, ia akan merasakan hadirat Tuhan
berdiam padanya. Alasan mengapa begitu besar jumlah orang yang
mengaku sebagai anak-anak Tuhan selalu merasa tidak yakin, adalah
karena mereka merasa sebagai anak yatim piatu. Mereka tidak me-
numbuhkan jaminan yang berharga bahwa Yesus adalah pemikul
dosa; bahwa meskipun mereka telah melanggar hukum, dan berdosa
dalam pandangan-Nya, namun tujuan Inkarnasi Kristus adalah un-
tuk membawa orang berdosa yang percaya dan bertobat kepada
damai dan jaminan kekal. Pembela Agung itu mengenakan sifat ke-
manusiaan, dan menjadi sama seperti saudara-saudara-Nya, untuk
mengesankan kepada pikiran manusia bahwa tidak seorang pun
yang melalui iman menerima-Nya sebagai Juruselamat pribadinya
akan menjadi yatim piatu, atau ditinggalkan untuk menanggung
beban kutukan atas dosa-dosanya. Orang-orang Kristen setiap hari
dapat menumbuhkan iman dengan merenungkan Dia yang telah
mengambil alih perkara mereka, ‘Iman Besar yang menaruh belas
kasihan dan yang setia’ mereka. Setelah menderita, dicobai, bukan
saja dalam beberapa perkara, melainkan di dalam segala perkara
seperti kita telah dicobai, Ia dapat memberi pertolongan kepada se-
mua orang yang mengalami pencobaan. Bahkan sekarang di surga Ia
menanggung segala kesusahan kita, dan sebagai seorang Juruselamat
yang hidup, ia memohon pengantaraan bagi kita.”—Signs, 12 No-
vember 1896, para. 20.
“Betapa seringnya orang-orang yang percaya kepada Firman Tu-
Kepercayaan Henokh 51

han, meskipun mereka sendiri benar-benar tidak berdaya, dapat


mengalahkan kuasa dunia seluruhnya—Henokh, yang bersih ha-
tinya, suci kehidupannya, berpegang teguh dalam imannya da-
lam kemenangan kebenaran melawan generasi pencemooh yang
telah rusak; Nuh dan seisi rumahnya melawan orang-orang pada
zamannya, orang-orang yang memiliki kekuatan fisik dan mental
terbesar namun terendah dalam moral; anak-anak Israel di Laut
Merah, generasi kaum budak yang amat ketakutan dan putus asa,
melawan bala tentara perkasa dari bangsa terkuat di dunia; Daud,
seorang pemuda penggembala, yang memiliki janji Tuhan akan
takhta, melawan Saul, raja yang berkuasa, berpegang teguh pada
kuasanya; Sadrakh dan teman-temannya di dalam tungku api,
dan Nebukadnezar di atas takhtanya; Daniel di antara singa-singa,
musuh-musuhnya yang berkedudukan tinggi di dalam kerajaan;
Yesus di kayu salib, dan para imam dan pemimpin Yahudi yang
memaksa gubernur untuk melakukan kehendak mereka; Paulus
dalam rantai mengalami kematian seorang kriminal, Nero penguasa
suatu kekaisaran dunia.”—Reflecting Christ, hlm. 127.
“Orang-orang yang hendak mengikut Kristus, harus percaya ke-
pada-Nya; mereka harus membuka hati mereka untuk menerima
Dia sebagai tamu yang tinggal tetap. Mereka harus berdiam di da-
lam Kristus, sebagaimana cabang yang melekat di dalam pokok
anggur yang hidup. Ada suatu kesatuan yang vital yang terbentuk
antara batang induk dan cabang dan buah yang sama akan keluar
dari cabang yang juga keluar dari pohonnya. Maka Tuhan akan be-
kerja melalui alat manusia yang menyatukan dirinya kepada Yesus
Kristus. Orang-orang yang memiliki kepercayaan yang tetap di da-
lam Kristus, seperti Henokh, akan merasakan kehadiran hadirat Tu-
han. Mengapa begitu banyak orang merasakan ketidakpastian, yang
merasa bahwa mereka adalah anak-anak yatim piatu?—Apakah itu
karena mereka tidak menumbuhkan iman di dalam jaminan yang
berharga bahwa Tuhan Yesus adalah pemikul dosa mereka. Demi
orang-orang yang telah melanggar hukum itulah Yesus mengambil
sifat manusia, dan menjadi seperti kita, agar kita dapat memiliki ke-
damaian dan jaminan kekal. Kita memiliki pembela di surga, dan
siapa pun yang menerima Dia sebagai Juruselamat pribadinya tidak
akan ditinggalkan sebagai anak yatim piatu untuk menanggung ku-
tukan atas dosa-dosanya sendiri.”—Sons and Daughters of God, hlm.
52 Hidup Seperti Henokh

287.
“Henokh hidup bergaul dengan Tuhan. Ia satu dalam pikiran
dengan Tuhan. Nabi itu bertanya, ‘Berjalankah dua orang bersama-
sama, jika mereka belum berjanji?’ Amos 3:3. Jikalau kita satu pikiran
dengan Tuhan, kehendak kita akan tertelan di dalam kehendak
Tuhan dan kita akan mengikut ke mana saja Tuhan menuntun ja-
lannya. Seperti seorang anak kecil meletakkan tangannya di tangan
ayahnya, dan berjalan bersamanya dalam kepercayaan penuh apa-
kah di dalam kegelapan ataupun terang, demikianlah putra-putri
Tuhan seharusnya berjalan bersama Yesus dalam sukacita maupun
kesusahan.”—That I May Know Him, hlm. 250.
“Ketika seseorang memiliki kecerdasan yang begitu luas sehingga
ia melampaui kesederhanaan dan kebergantungannya kepada Tu-
han, maka kita tidak dapat bergantung kepada orang itu, karena
Kristus berkata, ‘sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-
apa.’ Ketika dengan iman kita memiliki pegangan yang benar dari
atas, kita memiliki suatu pengalaman hidup bergaul dengan Tuhan
seperti Henokh. Kita tidak perlu takut dalam keadaan mendesak.
Mereka yang berada di pihak kita adalah lebih besar daripada yang
berada di pihak lawan kita. Jikalau kita sepenuhnya mengasingkan
diri bagi Tuhan, kita akan menjadi para pekerja bersama Dia.”—Ma-
nuscript Releases, vol. 15, hlm. 2.
Bab 8
Ketaatan Henokh
“Marilah kita menyadari kelemahan manusia, dan melihat di
mana manusia gagal untuk berdiri sendiri. Maka kita akan dipenuhi
dengan suatu kerinduan untuk menjadi seperti apa yang dirindukan
oleh Tuhan bagi kita,—murni, mulia, suci. Kita akan lapar dan dahaga
akan kebenaran Kristus. Menjadi seperti Tuhan akan menjadi satu
kerinduan jiwa.
“Inilah kerinduan yang memenuhi hati Henokh. Dan kita mem-
baca bahwa ia hidup bergaul dengan Tuhan. Ia mempelajari tabiat
Tuhan untuk suatu tujuan. Ia tidak menuruti jalannya sendiri, atau
menentukan kehendaknya sendiri, seolah-olah ia menganggap di-
rinya sepenuhnya mampu mengatur segala perkara. Ia berusaha ke-
ras untuk menyesuaikan dirinya dengan keserupaan ilahi.”—Letter
169, 1903.
“Kita harus mentaati hukum-hukum dalam kerajaan-Nya, menja-
dikan diri kita sedapat mungkin sebagaimana kita seharusnya. Dengan
sungguh-sungguh kita harus menumbuhkan kuasa tertinggi diri kita,
dengan mengingat bahwa kita adalah milik Tuhan, bangunan Tuhan.
Kita dituntut untuk menjadi lebih baik setiap hari. Bahkan di dalam
dunia yang penuh dosa dan penderitaan ini, kita dapat, dengan usaha
sungguh-sungguh dan penuh ketekunan, bangkit kepada efisiensi
rohani yang tertinggi... kita harus menyenangkan Tuhan. Ini dapat
kita lakukan; karena Henokh menyenangkan Tuhan, meskipun ia
hidup di zaman yang merosot. Dan ada Henokh-Henokh di zaman
kita ini.”—Sons and Daughters of God, hlm. 314.
“Pria dan wanita dapat menghindari cemoohan yang harus mereka
tanggung demi Kristus, mereka bisa saja melakukan pekerjaan-pe-
kerjaan anak-anak pelanggar hukum, namun sama pastinya dengan
perbuatan mereka ini, mereka akan menerima imbalan bagi pelaku
kejahatan. Mereka dapat mendaki kedudukan tinggi, mereka da-
pat berdiri terhormat di antara dunia pengetahuan, dan dengan ke-

53
54 Hidup Seperti Henokh

unggulan yang angkuh mereka boleh melawan kebenaran yang


berasal dari surga; namun pada akhirnya mereka akan kehilangan
segalanya.
“Sukacita dan keselamatan kita bergantung kepada makan roti
hidup; yaitu, dengan menurut perkataan dan melakukan perbuatan
Kristus, maju dalam kebenaran dan melawan kejahatan. Tidak ada
yang dapat memberikan kepastian diri, keberanian, pertambahan
talenta dan kemampuan, seperti anggaran dari tuntutan-tuntutan
Hukum Tuhan... Kasih kepada Yesus Kristus menuntun kita untuk
menuruti perintah Tuhan, yang merupakan pelita bagi kaki kita
dan terang bagi jalan kita, menjamin kita akan kehadiran yang me-
nerangi, memurnikan dan membahagiakan dari Bapa dan Putra.
Orang yang taat dapat bersekutu dengan Tuhan bahkan seperti yang
dialami oleh Henokh.”—Sons and Daughters of God, hlm. 194.
“Tuhan merasa kecewa apabila umat-Nya menaruh penilaian
yang rendah pada diri mereka sendiri. Ia menghendaki agar warisan
pilihan-Nya menilai diri mereka sendiri sesuai dengan harga yang
telah ditaruhkan-Nya ke atas mereka. Tuhan memerlukan mereka,
kalau tidak Ia tidak akan mengutus Anak-Nya melakukan tugas se-
mahal itu untuk menebus mereka. Ia mau menggunakan mereka,
dan Ia sangat senang bila mereka mengadakan tuntutan yang paling
tinggi kepada-Nya, agar mereka dapat memuliakan nama-Nya. Me-
reka dapat mengharapkan perkara-perkara yang besar kalau mereka
beriman akan janji-janji-Nya.
“Tetapi berdoa dalam nama Kristus banyak sekali artinya. Hal
itu berarti bahwa kita harus menerima tabiat-Nya, menunjukkan
semangat-Nya, dan melakukan perbuatan-Nya. Janji Juruselamat
diberikan dengan syarat. “Jikalau kamu mengasihi Aku,” kata-Nya,
“kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” Ia menyelamatkan ma-
nusia, bukannya dalam dosa, melainkan dari dosa dan mereka yang
mengasihi Dia akan menunjukkan kasih mereka oleh penurutan.
“Semua penurutan sejati berasal dari dalam hati. Itulah pekerjaan
hati bersama Kristus. Dan jikalau kita setuju, Ia akan menyamakan
diri-Nya dengan pikiran dan tujuan kita, menyatupadukan hati dan
pikiran kita menjadi sesuai dengan kehendak-Nya, sehingga bila
menurut Dia, berarti kita melaksanakan dorongan hati kita sendiri.
Kemauan, yang dihaluskan dan disucikan, merupakan kesukaan yang
paling tinggi dalam melakukan pekerjaan-Nya. Bila kita mengenal
Ketaatan Henokh 55

Tuhan karena kita mendapat hak istimewa untuk mengenal Dia, ke-
hidupan kita menjadi kehidupan yang suka menurut. Oleh meng-
hargai tabiat Kristus, oleh hubungan dengan Tuhan, dosa akan men-
jadi suatu kebencian bagi kita.
“Sebagaimana Kristus hidup sesuai dengan hukum dalam kema-
nusiaan demikian juga kita dapat berbuat jika kita mau berpegang
pada Yang Kuat supaya memperoleh kekuatan. Tetapi jangan hen-
daknya kita memindahkan tanggung jawab kewajiban kita kepada
orang lain, dan menunggu mereka mengatakan kepada kita apa yang
harus kita lakukan. Kita tidak boleh bergantung mengharapkan na-
sihat manusia. Tuhan akan mengajarkan kewajiban kita kepada kita
sama relanya seperti Ia mau mengajar orang lain. Kalau kita datang
kepada-Nya dalam iman, Ia akan mengucapkan rahasia-rahasia-
Nya kepada kita secara pribadi. Hati kita sering makan menyala
bila Ia datang dekat untuk bergaul dengan kita sebagaimana yang
diperbuat-Nya dengan Henokh. Mereka yang memutuskan tidak
berbuat apa-apa dalam hal apa pun yang tidak menyenangkan
Tuhan, akan mengetahui sesudah menyampaikan persoalan mereka
di hadapan-Nya, jalan mana yang harus ditempuh. Dan mereka akan
menerima bukan saja kebijaksanaan, melainkan kekuatan. Kua-
sa untuk menurut, kuasa untuk melayani, akan diberikan kepada
mereka, sebagaimana yang telah dijanjikan Kristus.”—Desire of Ages,
hlm. 668.
“Tuhan senantiasa memberi amaran kepada manusia tentang
penghukuman yang akan datang. Mereka yang mempunyai iman
dalam pekabaran-Nya untuk masa itu, dan yang bertindak me-
nurut iman itu dalam penurutan akan hukum-Nya, terhindar dari
penghukuman yang jatuh ke atas orang yang tidak menurut dan
tidak percaya. ... Karena kita tidak mengetahui saat kedatangan-Nya
yang tepat, kita diperintahkan untuk berjaga-jaga. “Berbahagialah
hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga ketika ia datang.”
Lukas 12:37. Mereka yang berjaga-jaga untuk kedatangan Tuhan
tidaklah menunggu dalam keadaan berlengah-lengah. Pengharapan
akan kedatangan Kristus hendaknya menjadikan manusia takut akan
Tuhan, takut akan pehukuman-Nya atas pelanggaran. Hal itu harus
menyadarkan mereka terhadap dosa yang besar dalam hal menolak
tawaran kemurahan-Nya. Mereka yang sedang menunggu Tuhan
akan menyucikan jiwa mereka oleh penurutan akan kebenaran. Sam-
56 Hidup Seperti Henokh

bil berjaga-jaga dengan penuh kewaspadaan mereka pun bekerja


dengan tekun... Mereka sedang menyatakan kebenaran yang dapat
dikenakan khusus pada zaman ini. Sebagaimana Henokh, Nuh, Abra-
ham, dan Musa masing-masing menyatakan kebenaran untuk za-
mannya, demikian juga hamba-hamba Kristus sekarang akan mem-
berikan amaran khusus untuk generasi mereka.”—Desire of Ages,
hlm. 634.
“Sementara memercayakan pertolonganmu yang berasal dari
Bapa Surgawimu, Ia tidak akan meninggalkanmu. Tuhan memiliki
surga yang penuh dengan berkat yang ingin diberikan-Nya kepada
orang-orang yang dengan sungguh-sungguh mencari pertolongan
yang hanya dapat diberikan oleh Tuhan saja. Dengan memandang
dalam iman kepada Yesus, dengan meminta dari-Nya, dengan per-
caya bahwa setiap perkataan yang diucapkan akan dinyatakan, maka
Henokh hidup bergaul dengan Tuhan. Ia tetap berada dekat di sisi
Tuhan, menurut kepada setiap perkataan-Nya... Kehidupannya ada-
lah kehidupan utuh yang indah. Kristus adalah Pendampingnya. Ia
bersekutu akrab dengan Tuhan.”—Manuscript 111, 1898.
“Jikalau kita percaya kepada Tuhan, kita dipersenjatai dengan ke-
benaran Kristus; kita berpegang kepada kekuatan-Nya... Kita ingin
berbicara kepada Juruselamat kita seolah-olah Ia berada di sisi ki-
ta. Kita memperoleh hak istimewa untuk membawa bersama kita
kepercayaan iman kita—kasih, sukacita, kedamaian. Ketika kita me-
lakukan ini, kita akan dapat menyampaikan pandangan yang perkasa
tentang salib Kristus. Ketika kita belajar untuk berjalan dengan iman
dan bukan dengan perasaan, kita akan memiliki pertolongan dari
Tuhan pada saat kita membutuhkannya, dan kedamaian-Nya akan
masuk ke dalam hati kita. Kehidupan penurutan dan kepercayaan
yang sederhana inilah yang dihidupkan oleh Henokh. Jikalau ki-
ta mempelajari pelajaran tentang kepercayaan sederhana ini, ke-
hidupan kita akan menjadi kesaksian yang diterima Henokh, yang
menyenangkan Tuhan.”—My Life Today, hlm. 14.
“Manusia sekarang tidaklah seperti apa ia seharusnya dalam ke-
hendak Tuhan. Kuasa hebat Setan terhadap makhluk manusia me-
nekan mereka tetap berada pada tingkatan yang rendah; namun se-
harusnya tidak demikian, jika tidak, tentulah Henokh tidak dapat
menjadi begitu terangkat dan dimuliakan seperti ia hidup bergaul
dengan Tuhan. Manusia tidak perlu berhenti bertumbuh dalam
Ketaatan Henokh 57

kecerdasan dan kerohanian selama hidupnya. Namun pikiran ba-


nyak orang begitu sibuk dengan dirinya sendiri dan kepentingan-
kepentingan dirinya sendiri sehingga tidak memberi kesempatan bagi
pikiran-pikiran yang lebih mulia dan tinggi. Dan standar pencapaian
kecerdasan dan kerohanian amat sangat rendah. Pada banyak orang,
semakin tinggi tanggung jawab dalam kedudukan mereka, semakin
puas mereka dengan diri mereka sendiri, dan mereka menyambut
gagasan bahwa kedudukan memberi tabiat pada manusia. Sangat
sedikit yang menyadari bahwa merka memiliki pekerjaan terus-
menerus di hadapan mereka untuk mengembangkan kelakuan, sim-
pati, kemurahan hati, kesungguh-sungguhan, dan kesetiaan.”—4
Testimonies, hlm. 547, 548.
“Dia yang akan datang berkata, ‘Sesungguhnya Aku datang segera
dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setoap
orang menurut perbuatannya.’ Setiap perbuatan baik yang dilakukan
oleh umat Tuhan sebagai buah dari iman mereka, akan memperoleh
balasan yang setimpal. Seperti sebuah bintang berbeda dari bintang
yang lain dalam kemuliaan, demikianlah juga orang-orang beriman
memiliki bidang yang telah ditentukan baginya di dalam kehidupan
masa mendatang. Akankah orang yang tidak hidup bergaul de-
ngan Tuhan seperti Henokh, melainkan berjalan di sisi Setan, men-
dengarkan saran-sarannya, menuruti dorongan-dorongannya, mem-
bahayakan jiwanya sendiri dan jiwa-jiwa dari orang-orang yang
bagi mereka Kristus telah mati, memuaskan pikiran daging, kurang
mempertimbangkan dosa dalam teladannya—apakah orang seperti
ini akan ada di atara orang-orang yang menang?
“Ketika seseorang mati, pengaruhnya tidak mati bersamanya, me-
lainkah hidup terus berlipat ganda. Pengaruh orang yang memiliki
kehidupan yang baik dan murni dan kudus hidup terus setelah ke-
matiannya, seperti cahaya matahari yang bersinar, menyinarkan ke-
muliaan dari surga, menerangi puncak-puncak pegunungan bahkan
jauh setelah matahari itu terbenam di balik bukit.” —Testimonies to
Ministers, hlm. 428, 429.
“Ada banyak bahaya karena unsur-unsur yang tidak suci hanya me-
nunggu saat perubahan keadaan untuk mendorong mereka memberi-
kan pengaruhnya di sisi yang salah. Jikalau semua orang yang ber-
hubungan dengan lembaga-lembaga kita hanya setia dan berpikiran
rohani, bersandar kepada Tuhan lebih daripada kepada dirinya
58 Hidup Seperti Henokh

sendiri, akan terjadi kemakmuran yang lebih besar daripada yang


tampak. Namun sementara terdapat kekurangan yang nyata da-
lam kepercayaan sederhana dan kebergantungan sepenuhnya ke-
pada Tuhan, kita tidak dapat merasa yakin akan apa pun. Kebu-
tuhan terbesar kita saat ini adalah agar orang-orang dibaptis oleh
Roh Kudus Tuhan—orang-orang yang hidup bergaul dengan Tuhan
seperti Henokh. Kita tidak memerlukan orang-orang yang ber-
pandangan begitu sempit sehingga mereka membatasi pekerjaan
gantinya memperluasnya, atau yang mengikuti moto: ‘Agama adalah
agama; bisnis adalah bisnis.’ Kita membutuhkan orang-orang yang
memandang jauh ke depan, yang dapat memahami keadaan dan pe-
nalaran dari penyebab hingga akibat.”—5 Testimonies, hlm. 555.
“Tumbuhkanlah kemurnian pikiran, kemurnian hidup. Kasih ka-
runia Tuhan akan menjadi kekuatanmu untuk menahan nafsumu
dan menyelubungi seleramu. Doa dan berjaga yang sungguh-sung-
guh akan mendatangkan Roh Kudus menjadi pertolonganmu untuk
menyempurnakan pekerjaan dan menjadikan engkau seperti Pola
yang tidak salah.”—2 Testimonies, 91, 93.
“Jikalau engkau memilih untuk membuang pengaruh kebenaran
yang kudus dan menyebabkan engkau menahan diri, Setan akan
menggiring ke dalam perangkapnya sesuai kehendaknya. Engkau
akan berada dalam bahaya menuruti selera dan nafsumu, membe-
rikan nafsu menguasaimu, kejahatan dan keinginan-keinginan yang
menjijikkan. Gantinya memiliki wajah yang penuh ketenangan dalam
pencobaan dan penderitaan, seperti Henokh yang setia, memiliki
wajah yang bercahaya dengan pengharapan dan bahwa kedamaian
yang melampaui pengertian, engkau akan memberi cap wajahmu
dengan pikiran-pikiran daging, dengan keinginan-keinginan nafsu.
Engkau akan menunjukkan kesan jahat gantinya kesan ilahi.
“’Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-
janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu bo-
leh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa
nafsu duniawi yang membinasakan dunia.’ 2 Petrus 1:4. Sekaranglah
kesempatan istimewa bagimu, dengan pengakuan yang rendah ha-
ti dan pertobatan yang sungguh-sungguh, untuk memegang perka-
taan dan kembali kepada Tuhan. Darah Kristus yang berharga dapat
membersihkan engkau dari segala kekotoran, menghapuskan segala
noda, dan menjadikan engkau sempurna di dalam Dia.”—2 Tes-
Ketaatan Henokh 59

timonies, hlm. 91, 92.


“Seperti Henokh, dokter [dan Anda dan saya juga] hendaknya
hidup bergaul dengan Tuhan. Ini akan menjadi perlindungan ba-
ginya melawan segala perasaan-perasaan yang penuh tipu daya dan
merusak yang membuat begitu banyak orang menjadi tidak setia
dan tidak percaya. Kebenaran Tuhan, yang dipraktikkan di dalam
kehidupan dan terus-menerus menuntun dalam segala perkara dan
kepentingan terhadap orang lain, akan menjadi barikade jiwa dengan
prinsip-prinsip surgawi. Tuhan tidak akan mengabaikan pergumulan
kita untuk mempertahankan kebenaran. Ketika kita menempatkan
setiap perkataan yang keluar dari mulut Tuhan mengatasi kebijakan
duniawi, mengatasi segala pernyataan dari manusia yang bisa gagal
dan salah, kita akan dituntun ke dalam setiap jalan yang sangat baik
dan kudus.” —Counsels to Parents and Teachers, hlm. 487:1.
“Dalam kasus Henokh, orang-orang setia yang patah semangat
diajari bahwa, meskipun mereka hidup di atara orang-orang yang
berdosa dan rusak, yang dalam pelanggaran terbuka dan berani ter-
hadap Tuhan, Pencipta mereka, namun jikalau mereka tetap me-
nurut kepada-Nya, dan memiliki iman kepada Penebus yang di-
janjikan itu, mereka dapat bekerja dengan benar seperti Henokh
yang setia, berkenan bagi Tuhan, dan akhirnya diangkat ke rumah
surgawinya.”—Spirit of Prophecy, vol. 1, hlm. 64.
“Orang-orang muda di sekolah kita ingin berhasil dalam pen-
didikan mereka. Daniel berhasil, ketika ia takut akan Tuhan, dan
jalan yang demikian menuntun orang lain kepada keberhasilan,
karena ‘Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN.’ Engkau
mungkin berada pada suatu kedudukan di mana pengaruhmu akan
menyatakan pihak Tuhan. Adalah kesempatan yang istimewa dan
mulia bagimu untuk menjadi pemenang atas selera dan nafsu daging,
melalui kekuatan Kristus. Henokh hidup bergaul dengan Tuhan se-
lama tiga ratus tahun. Ia selaras dengan kehendak surga. Henokh ada-
lah wakil dari orang-orang yang akan diubahkan dan diangkat dari
muka bumi ini. Bukankah ini saatnya bagi kita untuk menyerahkan
diri sepenuhnya kepada Tuhan? Kita harus bersungguh-sungguh
mencari berkat-Nya. Kita harus menyalibkan manusia lama, yang
penuh dengan kecintaan diri dan nafsu, untuk dapat memenuhi
syarat-syarat Tuhan. Orang-orang yang telah diberkati Tuhan tidak
berhenti mencari Dia hingga mereka mengetahui bahwa mereka
60 Hidup Seperti Henokh

telah menggenapi segala syarat dan berdiri berkenan di hadapan-


Nya.”—Review and Herald, 12 Maret 1889, para. 3.
“Tuhan telah menebus kita dengan kematian Anak-Nya. Ia me-
rindukan agar kita mengingat bahwa kita adalah milik-Nya, dan
bahwa dengan menggunakan segala karunia secara benar, kita hen-
daknya menjadikan diri kita sesuai dengan apa kita seharusnya.
Dengan sungguh-sungguh kita harus menumbuhkan kuasa-kuasa
tertinggi dalam diri kita, berjuang dengan usaha-usaha tanpa kenal
lelah untuk naik kepada efisiensi rohani tertinggi. Dalam roh, dalam
perkataan, dalam perbuatan, kita hendaknya menyenangkan Tuhan.
Ini dapat kita lakukan; karena Henokh menyenangkan Tuhan, mes-
kipun hidup dalam zaman yang telah merosot. Kuasa yang dimiliki
Henokh adalah juga milik kita.”—Signs, 24 Juli 1901, para. 2.
“Roh yang dimiliki oleh Henokh, Yusuf, dan Daniel, dapat kita
miliki juga. Kita dapat menarik dari sumber kekuatan yang sama,
dan menyatakan kuasa penguasaan diri yang sama; dan kasih ka-
runia yang sama dapat bersinar di dalam kehidupan kita.”—Our
High Calling, hlm. 278.
“Sukacita dan keselamatan kita bergantung kepada makan roti hi-
dup itu; yaitu menuruti perkataan dan melakukan pekerjaan Kristus,
maju dalam kebenaran dan melawan kejahatan. Tidak ada yang da-
pat memberikan jaminan diri, keberanian, pertambahan talenta dan
kemampuan, seperti yang dijaminkan oleh syarat-syarat hukum
Tuhan... Kasih bagi Yesus Kristus menuntun kita untuk menurut
kepada perintah-perintah Tuhan, yang menjadi pelita bagi kaki kita
dan terang bagi jalan kita, memberikan kita kehadiran Tuhan Bapa
dan Tuhan Putra yang terang, memurnikan, dan penuh kebahagiaan.
Orang yang menurut dapat bersekutu dengan Allah bahkan seperti
yang dilakukan Henokh.”—Sons and Daughters of God, hlm. 194.
“Betapa sedikit orang yang menyadari bahwa mereka memiliki
berhala-berhala kesayangan, bahwa mereka telah memelihara do-
sa-dosa! Tuhan melihat semua dosa ini yang mungkin telah mem-
butakanmu, dan Ia bekerja dengan pisau pemangkas untuk me-
nusuk dalam dan memisahkan dosa-dosa yang engkau sukai ini
daripadamu. Engkau semua ingin memilih sendiri proses penyu-
cian. Betapa sulitnya bagimu untuk menyerahkan penyaliban di-
ri; namun ketika segala pekerjaan itu diserahkan kepada Tuhan,
kepada Dia yang mengetahui segala kelemahan dan keberdosaan
Ketaatan Henokh 61

kita, Ia menggunakan cara yang terbaik untuk mencapai hasil yang


diinginkan. Adalah melalui pertentangan yang terus-menerus dan
iman yang sederhanalah Henokh hidup bergaul dengan Tuhan.
Engkau dapat melakukan hal yang sama. Engkau dapat bertobat se-
cara menyeluruh dan diubahkan, dan sungguh-sungguh menjadi
anak-anak Tuhan, yang menikmati bukan saja pengetahuan akan
kehendak-Nya, melainkan juga, melalui teladanmu, menuntun orang
lain ke dalam jalan yang sama dalam penurutan dan kekudusan yang
rendah hati. Kesalehan yang sesungguhnya adalah menyebar dan
komunikatif. Pemazmur berkata: ‘Keadilan tidaklah kusembunyikan
dalam hatiku, kesetiaan-Mu dan keselamatan dari pada-Mu kubi-
carakan, kasih-Mu dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan kepada
jemaah yang besar.’ Mzm. 40:11. Di mana pun terdapat kasih Tuhan,
di sana selalu ada kerinduan untuk menyatakannya.”—3 Testimonies,
hlm. 543, 544.
“Hari demi hari kita harus memenangkan pertempuran iman
yang benar. Hari demi hari Tuhan akan memberikan pekerjaan
bagi kita; dan meskipun kita tidak dapat melihat bagian akhir dari
sejak permulaannya, kita harus meneliti diri kita sendiri setiap hari
apakah kita telah ada di dalam jalan kebenaran. Kita harus berusaha
untuk menang, memandang kepada Yesus; karena di dalam se-
tiap pencobaan Ia akan berada di sisi kita untuk memberikan ke-
menangan kepada kita. Setiap hari haruslah menjadi hari terakhir
bagi kita di mana kita mendapat kesempatan istimewa untuk bekerja
bagi Tuhan, dan banyak yang harus didoakan sehingga kita dapat
bekerja di dalam kekuatan Kristus. Inilah jalan bagaimana Henokh
hidup bergaul dengan Tuhan, memberi peringatan dan teguran ke-
pada dunia dengan menyatakan di hadapan mereka suatu tabiat yang
benar.”—Review and Herald, 18 Agustus 1891, para. 6.
“Melalui berkat-berkat dan kemuliaan yang Ia karuniakan kepada
Henokh, Tuhan mengajarkan suatu pelajaran yang terpenting, bah-
wa semua orang akan memperoleh upahnya, yang dengan iman ber-
sandar kepada Korban yang dijanjikan, dan dengan setia menurut
kepada perintah-perintah Tuhan. Di sini, kembali dua kelas dinya-
takan yang ada hingga Kedatangan Kristus Kedua kali—orang benar
dan orang jahat, orang yang setia dan yang memberontak. Tuhan
akan mengingat orang-orang benar, yang takut kepada-Nya. Demi
Anak-Nya yang kekasih, Ia akan menghormati dan menghargai me-
62 Hidup Seperti Henokh

reka, dan memberikan hidup yang kekal kepada mereka. Akan tetapi
orang-orang jahat, yang menginjak-injak wewenang-Nya, akan di-
hancurkan-Nya dari muka bumi ini, dan mereka akan menjadi
seolah-olah mereka tidak pernah ada.”—Signs, 20 Februari 1879,
para. 8.
“Kita tidak pernah boleh bersandar kepada pengakuan dan ting-
katan duniawi. Kita, dalam mendirikan lembaga, tidak pernah boleh
mencoba bersaing dengan lembaga-lembaga duniawi dalam ukuran
dan kemegahan. Kerinduan besar para pengelola sanitarium-sa-
nitarium kita seharusnya adalah berjalan dan penurutan akan Tu-
han dan semua penolong yang berhubungan dengan lembaga-lem-
baga ini dengan iman dapat hidup bergaul dengan Tuhan seperti
Henokh.”—Medical Ministry, 158.
“Tuhan selalu menuntut penurutan. Karena penurutannya He-
nokh diangkat ke surga, dan Nuh diselamatkan dari air bah yang
menenggelamkan bumi. ‘Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju ke-
pada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap
akan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka daripada
maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.’ ‘Aku
melihat seorang fasik yang gagah sombong, yang tumbuh mekar
seperti pohon aras Libanon; ketika aku lewat, lenyaplah ia, aku
mencarinya, tetapi tidak ditemui. Perhatikanlah orang yang tulus
dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka
damai akan ada masa depan; tetapi pendurhaka-pendurhaka akan
dibinasakan bersama-sama, dan masa depan orang-orang fasik akan
dilenyapkan.’”—Signs, 11 Februari 1897, para. 15.
“Orang-orang, yang seperti Henokh, berjalan dalam terang Kristus,
akan melakukan pengekangan diri, bahkan di dalam pencobaan dan
provokasi. Meskipun dicobai oleh kesesatan dan sikap keras kepala
orang lain, mereka tidak berani membiarkan dorongan keras un-
tuk menggoyahkan mereka. Jikalau engkau hidup berjalan dalam
terang, engkau akan menyatakan kuasa ilahi bergabung dengan
usaha manusia, dan orang-orang lain akan melihat bahwa engkau
dituntun dan diajar oleh Tuhan. Engkau akan merasakan bahwa
Sang Pemelihara Kudus ada di sisimu dan memberikan pengetahuan
kepada perkataanmu.”—Medical Ministry, hlm. 206.
“Apakah hukum Tuhan itu?—Ini adalah pengungkapan tabiat-
Nya. Apakah pelayanan?—Pekerjaan yang harus dilakukan oleh umat
Ketaatan Henokh 63

manusia bagi Kristus. Dengan mengenakan kuk ketaatan, kita dapat


menjadi pekerja-pekerja bersama dengan Dia. Melalui penurutan
yang sempurna Henokh hidup bergaul dengan Tuhan. Kehidupan
yang pikiran, jiwa, hati dan kekuatannya diberikan kepada Tuhan
menjadi bagian dari rencana ilahi.”—Signs, 16 Juni 1898, para. 8.
“Pengakuan Tuhan menjangkau perkataan dan perbuatan kita.
Bahkan pikiran-pikiran harus dibawa ke dalam Kristus. Maka se-
luruh kehidupan adalah saksi bagi yang benar. Hamba-hamba Tu-
han yang sejati menyerahkan setiap tindakan kepada hukum pe-
nurutan yang universal. ‘Tuhan apakah yang Engkau kehendaki
agar aku perbuat.” (Lord, what wilt thou have me to do? Kisah 9:6,
KJV) adalah pertanyaan jiwa. Mereka menujukan pandangan mata
mereka ke surga, sehingga mereka berkenan di hadapan Tuhan, para
pekerja tidak perlu merasa malu. Mereka memelihara sikap berjaga
dan berdoa. Mereka mengingat perkataan, ‘bahwa kamu bukan
milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah
lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Tuhan dengan tubuhmu! [dan
dalam rohmu, yang adalah milik Tuhan, 1 Korintus 6:9-10, KJV]’
Maka demikianlah Henokh hidup bergaul dengan Tuhan, terus-
menerus menyatakan kesetiaannya.”—Youth’s Instructor, 17 Agustus
1899, para. 8.
Bab 9
Kesucian Henokh
“Kehidupan dan tabiat Henokh, yang begitu kudus sehingga ia
diangkat ke surga tanpa mengalami kematian, mewakili bagaimana
seharusnya kehidupan dan tabiat semua orang, jikalau seperti
Henokh, mereka ingin diangkat ketika Kristus datang kelak. Ke-
hidupannya adalah kehidupan yang dapat dimiliki oleh setiap pri-
badi jikalau ia berhubungan erat dengan Tuhan. Kita harus ingat
bahwa Henokh dikelilingi oleh pengaruh-pengaruh yang begitu
bejat sehingga Allah mendatangkan air bah ke atas dunia untuk
membinasakan seluruh penghuninya dari kerusakan mereka.” —
Our High Calling, hlm. 278.
“Sedikit orang dalam setiap generasi dari Adam melawan kecer-
dikannya dan berdiri sebagai wakil-wakil yang mulia dari apa yang
dapat dilakukan manusia di dalam kuasanya—Kristus bekerja di da-
lam usaha-usaha manusia, menolong manusia untuk mengalahkan
kuasa Setan. Henokh dan Elia adalah wakil-wakil yang benar dari
bagaimana jadinya suatu umat melalui iman di dalam Yesus Kristus
jikalau mereka memilih demikian. Setan sangat terganggu karena
orang-orang yang mulia dan kudus ini berdiri tanpa noda di tengah-
tengah polusi moral yang mengelilingi mereka, sempurna dalam ta-
biat kebenaran, dan dihitung layak untuk diangkat ke surga. Se-
mentara mereka berdiri teguh dalam kuasa moral dan kebenaran
yang mulia, mengalahkan pencobaan Setan, ia tidak dapat membawa
mereka ke dalam wilayah kematian. Ia menang sehingga ia memiliki
kuasa untuk mengalahkan Musa dengan pencobaannya, sehingga ia
dapat mengotori tabiatnya yang penjadi teladan, dan menggiring dia
ke dalam dosa memuliakan dirinya sendiri di hadapan orang-orang
yang menjadi milik Tuhan.”—3 Selected Messages, hlm. 146, 147.
“Kehidupan Henokh yang benar adalah berlawanan sama seka-
li dengan orang-orang jahat di sekelilingnya, ketulusannya, kesu-
ciannya, integritasnya yang teguh adalah hasil dari hidup bergaul

64
Kesucian Henokh 65

dengan Tuhan, sementara kejahatan dunia adalah hasil dari hidup


bergaul dengan si penipu umat manusia. Tidak pernah ada dan
tidak akan pernah ada lagi suatu zaman ketika kegelapan moral
begitu pekat, seperti ketika Henokh menghidupkan suatu kehidupan
kebenaran yang tidak tercela.”—Sons and Daughters of God, hlm. 20.
“Kita hidup di tengah-tengah bahaya-bahaya akhir zaman, dan
kita harus memperoleh kekuatan kita dari sumber yang sama dari
mana Henokh memperoleh kekuatannya. Kita harus hidup bergaul
dengan Tuhan. Perpisahan dari dunia dituntut dari kita. Kita tidak
dapat tetap bebas dari kerusakan ini kecuali kita mengikuti teladan
Henokh yang setia dan hidup bergaul dengan Tuhan. Namun berapa
banyakkah orang yang menjadi budak dari nafsu daging, dan nafsu
mata, dan keangkuhan hidup?”—Sermons and Talks, vol. 2, hlm. 5.
“Seandainya Henokh hidup di bumi saat ini, hatinya akan selaras
dengan seluruh tuntutan Tuhan; ia akan hidup bergaul dengan Tu-
han, meskipun dikelilingi oleh pengaruh-pengaruh yang paling ja-
hat dan paling bejat. Pohon palem secara tepat melambangkan ke-
hidupan seorang Kristen. Pohon itu berdiri tegak di tengah pasir
padang gurun yang membakar, dan tidak mati; karena pohon itu
mengambil makanan dari sumber-sumber air di bawah permukaan
gurun.”—Reflecting Christ, hlm. 307:4.
“Banyak orang yang tidak memiliki pengalaman keagamaan yang
teramat penting bagi mereka, sehingga mereka dapat berdiri tanpa
cacat di hadapan takhta Tuhan. Tungku api penderitaan diizinkan-
Nya untuk dinyalakan ke atas mereka untuk menghabiskan sampah-
sampah, untuk memurnikan, menyucikan dan membersihkan dari
kekotoran dosa, dari cinta diri, dan membawa mereka kepada pe-
ngenalan akan Tuhan dan berhubungan dengan Yesus dengan hidup
bergaul dengan Dia seperti halnya Henokh.”—In Heavenly Places,
hlm. 87.
“Akan ada orang-orang layak untuk diangkat ke surga, yang di-
wakili oleh Henokh. Mereka sedang memandang dan menunggu
kedatangan Tuhan. Pekerjaan akan berlangsung terus dengan orang-
orang yang bekerja sama dengan Yesus dalam pekerjaan penebusan.
Ia memberikan Diri-Nya bagi kita sehingga Ia dapat menebus kita
dari segala kenistaan dan menyucikan bagi Diri-Nya suatu umat is-
timewa, yang bersemangat untuk perbuatan-perbuatan baik. Tuhan
menyediakan setiap kesempatan sehingga mereka menjadi orang-
66 Hidup Seperti Henokh

orang Kristen yang pandai, yang dipenuhi dengan pengetahuan


tentang kehendak-Nya dalam segala hikmat dan pemahaman ro-
hani.”—Testimonies on Sexual, Behavior, Adultery and Divorce, hlm.
86.
“Jikalau engkau memiliki hubungan erat dengan Yesus Kristus
engkau akan melihat perkara-perkara ajaib dari hukum-Nya yang
sekarang tidak kelihatan. Pengaruh Roh Tuhan yang melunakkan,
menjadikan rendah hati terhadap hati dan pikiran manusia akan
menjadikan anak-anak Tuhan yang sejati duduk bersama di tempat-
tempat surgawi bersama Kristus Yesus. Kebudayaan Kristen akan
dibawa terus di dalam setiap hati oleh Roh Kudus. Akan ada roh yang
lembut dan rendah hati dalam semua orang yang memandang kepa-
da Yesus. Kasih Yesus selalu menuntun kepada kesopanan Kristen,
bahasa yang halus, dan kesucian ungkapan yang menyaksikan sia-
pa yang bersama dengan kita—bahwa seperti Henokh kita hidup
bergaul dengan Tuhan. Tidak ada gelegar, kekasaran, melainkan
aroma harum dalam perkataan dan dalam roh.”—That I May Know
Him, hlm. 198.
“’Dan Henokh hidup bergaul dengan Tuhan.’ Ini adalah ja-
lan aman bagi semua orang yang mengaku mengikut Kristus, na-
mun melalui cara istimewa kepada orang-orang yang mengaku
sebagai penjaga dinding-dinding Sion. Saya sangat yakin bahwa
hendaknya ada kesalehan yang lebih besar di antara orang-orang
yang mengajarkan kebenaran Tuhan. Orang-orang yang bekerja
bagi kebenaran dalam perkataan dan ajaran haruslah meneliti diri
mereka secara mendalam dengan tujuan untuk memurnikan dan
meningkatkan tabiat mereka. Banyak orang belajar buku-buku un-
tuk menyempurnakan mereka dalam pengetahuan, sementara me-
reka mengabaikan untuk mengenal diri mereka sendiri. Kristus
berkata, dalam doanya sesaat sebelum pengkhianatan terhadap
Diri-Nya, ‘dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya me-
reka pun dikuduskan dalam kebenaran.’ Jikalau pendeta-pendeta
yang hendak membawa mereka, yang baginya ia telah bekerja,
sempurna dalam Kristus, ia sendiri haruslah sempurna. Pekerjaan
menjadi sempurna melalui jasa-jasa Kristus membutuhkan banyak
perenungan dan doa yang sungguh-sungguh.”—Review and Herald,
8 Agustus 1878, para. 1.
Bab 10
Pertumbuhan Henokh
“Manusia tidaklah seperti bagaimana ia seharusnya sebagaimana
kehendak Tuhan baginya. Kuasa Setan yang kuat terhadap umat
manusia menahan mereka tetap berada di tingkat bawah; namun
ini tidak perlu demikian, jika tidak Henokh tidak dapat menjadi
begitu terangkat dan mulia sehingga ia hidup bergaul dengan Tu-
han. Manusia tidak perlu berhenti bertumbuh secara intelek dan
rohani selama masa hidupnya. Namun pikiran orang banyak begitu
disibukkan oleh dirinya sendiri dan kepentingan-kepentingan di-
rinya sendiri sehingga tidak memberi kesempatan bagi pikiran-pi-
kiran yang lebih tinggi dan mulia. Dan standar pencapaian intelek
dan rohani adalah jauh terlalu rendah. Pada banyak orang, semakin
tinggi tanggung jawab dalam kedudukan yang mereka capai, semakin
puas mereka terhadap diri mereka sendiri; dan mereka memelihara
gagasan bahwa kedudukan memberi tabiat pada manusia. Sedikit
yang menyadari bahwa mereka memiliki pekerjaan terus-menerus di
hadapan mereka untuk mengembangkan sifat, simpati, kemurahan
hati, kesadaran dan kesetiaan—ciri-ciri tabiat yang harus ada pada
orang-orang yang memiliki kedudukan dengan tanggung jawab.”—4
Testimonies, hlm. 547, 548.
“Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkannya, untuk meng-
hubungkan manusia yang telah jatuh dengan Tuhan yang Maha-
tinggi. Para pengikut Kristus haruslah menjadi saluran terang.
Dengan memelihara persekutuan dengan Tuhan, mereka harus me-
menyampaikan kepada orang-orang yang berada dalam kegelapan
dan kesalahan berkat-berkat pilihan yang mereka terima dari sur-
ga. Henokh tidak menjadi rusak dengan kejahatan yang ada di za-
mannya; mengapa kita perlu rusak dengan yang ada di zaman kita?
Namun, sebagaimana Guru kita, kita dapat memiliki perasaan iba
akan penderitaan manusia, perasaan kasihan kepada orang yang
malang, dan pertimbangan yang murah hati bagi perasaan dan ke-

67
68 Hidup Seperti Henokh

butuhan orang-orang yang kekurangan, yang berkesusahan, dan


yang putus asa.”—5 Testimonies, hlm. 113.
“Jikalau pendeta Kristen menerima minyak emas, ia memiliki hi-
dup; dan di mana ada kehidupan, tidak ada kemandekan, tidak ada
pengalaman yang kerdil. Selalu ada pertumbuhan terus-menerus
menuju keutuhan sosok Kristus Yesus. Jikalau kita memiliki penga-
laman bertumbuh yang mendalam dalam perkara-perkara surgawi,
kita hidup bergaul dengan Tuhan, seperti halnya Henokh. Gantinya
memusatkan perhatian pada bujukan-bujukan Setan, ada doa-doa
yang paling sungguh-sungguh agar diurapi dari surga, sehingga kita
dapat membedakan yang benar, yang lahir dari surga, dengan yang
biasa.”—Testimonies to Ministers, hlm. 338, 339.
“Jadilah pengikut-pengikut Tuhan, di sisi yang menang. Penge-
tahuan adalah terjangkau bagi semua orang yang menginginkan-
nya. Tuhan merancang pikiran akan menjadi kuat, berpikiran lebih
dalam, utuh dan terang. Hiduplah bergaul dengan Tuhan, seperti
Henokh; jadikanlah Tuhan sebagai Penasihatmu dan engkau pasti
akan mengalami peningkatan.”—Mind, Character, and Personality,
vol. 1, 226.
Bab 11
Kerendahan Hati Henokh
“Orang-orang yang telah mengalami manfaat dari penyucian
oleh darah Kristus di dalam hatinya akan menjadi seperti Tuannya;
murni, damai dan rendah hati. Tidak masalah bagaimanapun berani
dan tulusnya seseorang dalam pernyataan-pernyataan tentang ke-
cakapan rohaninya, dan kesempurnaan tabiatnya, jikalau ia tidak me-
miliki kasih karunia dan kerendahan hati Kristen, sampah-sampah
penyakit dosa ada di dalam sifatnya, dan kecuali jika itu dibersihkan
daripadanya, ia tidak dapat masuk ke dalam kerajaan surga. Orang-
orang yang benar-benar kudus, yang hidup bergaul dengan Tuhan
seperti Henokh di zaman dahulu, tidak akan menyombongkan
kesucian mereka, melainkan bersikap sopan, rendah hati, tidak
mementingkan diri sendiri, bebas dari keangkuhan rohani dan pe-
ninggian diri. Orang-orang yang paling kenal dengan Tuhan, dan
tetap mengarahkan mata mereka kepada Pencipta dan Penutup iman
mereka tidak akan melihat sesuatu yang baik atau besar di dalam
diri mereka sendiri. Mereka akan merasa, setelah melakukan segala
sesuatu di dalam kuasa mereka untuk setia, bahwa mereka belumlah
menjadi pelayan-pelayan yang menguntungkan.”—Life Sketches of
James and Ellen White, (Edisi 1888), hlm. 211.
“Hanya keagungan yang sejati, kemuliaan jiwa dan kelemah-
lembutan dan kerendahan hati, yang akan memberikan kita suatu
kedudukan sedemikian di hadapan Tuhan sehingga kita dapat me-
nerima sentuhan akhir kekekalan, dan diangkat sebagaimana He-
nokh.”—Review and Herald, 12 Desember 1878, para. 2.
“Kristus berkata, ‘Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan
berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk
yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut
dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk
yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.’ Orang yang me-
melihara keangkuhan dan perasaan-perasaan mementingkan diri

69
70 Hidup Seperti Henokh

sendiri akan menunjukkan bahwa ia sedang mencari kehormatan


diri sendiri dalam perkara-perkara kehidupan yang kecil maupun
besar. Orang-orang yang benar-benar layak mendapatkan perhatian
dan pilihan tidak akan ditemukan mendahulukan dirinya, melainkan
menyediakan tempat yang terbaik dan tertinggi untuk orang lain,
menghargai orang lain lebih tinggi daripada dirinya sendiri. Na-
mun tabiat yang paling rendah hati dan sederhana tidak dapat di-
sembunyikan. Orang yang rela menjadi kecil dan tidak dipandang
akan dihargai, karena kehidupannya akan memancarkan aroma de-
ngan tindakan-tindakan yang tidak mementingkan diri sendiri. Ia
tidak akan menjadi suka pamer, dan berusaha mengesankan kepada
orang lain bahwa mereka berkedudukan lebih rendah dan bahwa ia
adalah lebih unggul daripada mereka. Kasih karunia bekerja dengan
diam-diam dan tenang, dan mendidik jiwa yang percaya sedemikian
sehingga ia menyesuaikan diri dengan prinsip-prinsip pendirian
pendidikan yang terarah baik. Roh Tuhan yang bekerja untuk me-
nempa dan membentuk alat manusia melalui tindakan-tindakan
yang sering kali diulang-ulang, meniru pola tabiat Kristus. Setia
dalam perkara-perkara kecil, orang Kristen sangat memerhatikan
perkara-perkara kecil, dan dengan demikian membentuk suatu ta-
biat yang akan menuntunnya kepada kesetiaan terhadap perkara-
perkara yang besar. Ia memiliki iman yang bekerja dengan kasih
dan menyucikan jiwa. Tuhan menjadikan kita milik-Nya melalui
penciptaan dan penebusan, dan jikalau kita rela mengambil ke-
dudukan yang rendah dalam kehidupan ini, mau menjadi kecil
dan tidak dipandang, kita akan memperoleh pengakuan penuh di
dalam kehidupan mendatang. Penebus kita akan berkata, ‘Anakku,
bangkitlah lebih tinggi.’ Tuhan telah menyebabkan matahari mem-
berkati dengan terangnya bukan saja kepada pegunungan yang
tinggi, melainkan juga kepada lembah-lembah dan dataran, dan Ia
akan menyebabkan sinar Surya Kebenaran memenuhi jiwa-jiwa dari
orang-orang yang rendah hati dan penuh penyesalan, yang rohnya
rendah hati dan lemah lembut. Kasih dan kasih kemurahan Kristus
akan mengisi jiwanya yang dengan rendah hati hidup bergaul dengan
Tuhan seperti halnya Henokh. Selaras dengan hati yang dikuduskan
oleh kasih karunia, dan dipenuhi dengan kasih yang aktif kepada
Tuhan dan kepada sesama manusia, sehingga kita tidak berbuat
sesuatu untuk memamerkan diri ataupun karena terpaksa. Orang-
Kerendahan Hati Henokh 71

orang yang mengasihi Tuhan melakukan apa yang menyenangkan


bagi mereka untuk dilakukan, dan itu adalah menyatakan Tuhan
di dalam tabiat mereka, dan menyerahkan seluruh hatinya untuk
disucikan oleh kebenaran.”—Review and Herald, 8 Oktober 1895,
para. 6.
“Peliharalah jiwamu didalam kasih akan Tuhan, dan luruskanlah
jalan bagi kakimu, jikalau tidak orang yang pincang akan dibelokkan
dari jalannya. Peliharalah lampumu agar menyala dari altar ilahi,
dan kemudian biarlah terangmu bersinar kepada orang lain. Bi-
arlah kepercayaanmu sepenuhnya di dalam Tuhan. Belajarlah ke-
lembutan dan kerendahan hati. Engkau perlu meletakkan seluruh
kepercayaanmu di dalam Yesus Kristus. Ia adalah satu-satunya Gu-
ru yang aman. Pertanyaan besar sekarang adalah keselamatan jiwa.
Jikalau engkau hidup bergaul dengan Kristus, engkau akan belajar
hikmat dengan bersekutu dengan Dia, seperti Henokh.”—Manuscript
Releases, vol. 8, hlm. 10.
Bab 12
Kasih Henokh
“Henokh, kita baca, hidup bergaul dengan Tuhan selama tiga
ratus tahun. Itu adalah waktu yang panjang dalam persekutuan
dengan Dia ... Ia bersekutu dengan Tuhan karena itu sesuai dengan
dia ... dan ia mengasihi masyarakat Tuhan.”—Conflict and Courage,
hlm. 29.
“Henokh hidup bergaul dengan Tuhan selama tiga ratus tahun
sebelum ia diangkat ke Surga. Ia memiliki kesaksian harian bahwa
jalannya menyenangkan Tuhan. Mengapa setiap orang Kristen tidak
mengikut Kristus, seperti halnya pelayan yang setia ini? Apakah
engkau mengasihi Yesus secara sungguh-sungguh? Apakah kabar
tentang kedatangan-Nya adalah pekabaran sukacita bagi hatimu?
Apakah engkau mendapati pelayanan kepada-Nya adalah pelayanan
yang menguntungkan? Bagaimanakah engkau dapat memenangkan
seseorang kepada kebenaran, jikalau hatimu sendiri tidak bekerja,
dan engkau tidak melihat daya tarik yang tiada taranya dalam Pe-
nebusmu? Doa Kristus adalah bahwa Ia dipermuliakan di dalam
orang-orang yang ditinggalkan-Nya di bumi untuk melakukan pe-
kerjaan-Nya, dan kita tidak memuliakan Penebus kita ketika kita
mengeluh atas kesulitan-kesulitan di sepanjang jalan, dan mengomel
tentang pemeliharaan Tuhan.”—Signs, 3 Februari 1888, para. 13.

72
Bab 13
Perjalanan Hidup Henokh
“Kristus memerintahkan kepada para pengikut-Nya untuk ber-
jalan di dalam terang. Berjalan berarti bergerak maju, keluar, me-
ngerjakan kemampuan kita, menjadi terlibat secara aktif. Kecuali ji-
kalau kita melatih diri kita didalam perbuatan-perbuatan baik yang
telah diperintahkan oleh Juruselamat kita bagi kita, dan merasakan
pentingnya usaha pribadi dalam pekerjaan ini, kita akan memiliki
agama yang lamban dan sakit. Kita memperoleh kemenangan baru
melalui pengalaman kita sendiri dalam bekerja. Kita memperoleh
aktivitas dan kekuatan dengan berjalan di dalam terang, dan kita
dapat memperoleh tenaga untuk berlari di dalam perintah Tuhan.
Kita dapat memperoleh peningkatan kekuatan pada setiap langkah
maju ke arah surga. Tuhan akan memberkati umat-Nya hanya ketika
mereka berusaha menjadi berkat bagi orang lain. Kasih kemurahan
kita adalah didewasakan dan berkembang melalui latihan.”—3 Tes-
timonies, hlm. 436, 437.
“Henokh, kita baca, hidup bergaul dengan Tuhan selama tiga
ratus tahun. Itu adalah waktu yang panjang dalam persekutuan de-
ngan Dia ... Ia bersekutu dengan Tuhan. Ketika kita melakukan ini,
wajah kita akan bersinar dengan terang kehadiran-Nya, dan ketika
kita bertemu dengan orang lain, kita akan berbicara tentang kuasa-
Nya, dan berkata, Puji Tuhan. Tuhan itu baik, dan Firman Tuhan itu
baik.”—Manuscript 17, 1903.
“Henokh hidup bergaul dengan Tuhan, sementara tentang du-
nia di sekelilingnya sejarah kudus mencatat, ‘Ketika dilihat TU-
HAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala
kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-
mata.’ Kehidupan Henokh yang benar adalah berlawanan sama
sekali dengan orang-orang jahat di sekelilingnya, ketulusannya,
kesuciannya, integritasnya yang teguh adalah hasil dari hidup ber-
gaul dengan Tuhan, sementara kejahatan dunia adalah hasil dari

73
74 Hidup Seperti Henokh

hidup bergaul dengan si penipu umat manusia. Tidak pernah ada


dan tidak akan pernah ada lagi suatu zaman ketika kegelapan moral
begitu pekat, seperti ketika Henokh menghidupkan suatu kehidupan
kebenaran yang tidak tercela.”—Manuscript 43, 1900.
“’Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka
yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari
Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan
gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.’ Kita harus selalu
meletakkan Tuhan di depan kita. Orang-orang yang melakukan ini,
hidup bergaul dengan Tuhan seperti Henokh, dan tidak memandang
dirinya sendiri, mereka menjadi satu dengan Bapa dan dengan Anak.
Hari demi hari suatu perubahan terjadi di dalam pikiran dan hati, dan
kecenderungan-kecenderungan alami, jalan-jalan daging, dibentuk
sesuai dengan jalan dan Roh Tuhan. Mereka bertambah-tambah
dalam pengetahuan rohani, dan bertumbuh dewasa sebagai pria
dan wanita di dalam Kristus Yesus. Mereka mencerminkan kepada
dunia tentang tabiat kristus, dan berdiam di dalam Dia, dan Ia di
dalam mereka, mereka menggenapi misi yang ditugaskan kepada
mereka sebagai anak-anak Tuhan,—mereka menjadi terang dunia,
sebuah kota yang dibangun di atas bukit tidak dapat disembunyikan
... Orang-orang yang telah diterangi dari atas mengirimkan sinar
terang dari Surya Kebenaran itu.”—Youth’s Instructor, 25 Oktober
1894, hlm. 10.
“Engkau bergantung kepada maksud-maksud dan ketetapan-
ketetapan baikmu, dan kehidupan terdiri atas jumlah ketetapan dasar
yang dilakukan dan yang dilanggar. Apa yang engkau semua bu-
tuhkan adalah mati bagi diri sendiri, berpegang kepada diri sendiri,
dan berserah kepada Tuhan ... Pandanglah menjauh dari diri sendiri
menuju Yesus. Ialah segala-galanya dan di dalam segalanya. Jasa
darah Juruselamat yang telah disalibkan dan bangkit akan tersedia
untuk menyucikan dari dosa yang terkecil hingga terbesar. Dalam
iman yang penuh percaya serahkanlah pemeliharaan jiwamu kepada
Tuhan sebagai Pencipta yang setia. Janganlah terus-menerus takut
dan putus asa bahwa Tuhan akan meninggalkanmu. Ia tidak akan
pernah meninggalkan engkau kecuali engkau menjauh daripada-
Nya. Kristus akan masuk dan berdiam di dalam engkau jikalau eng-
kau membuka pintu hatimu bagi-Nya. Akan ada keselarasan yang
sempurna antara engkau dan Bapa dan Putra-Nya jikalau engkau
Perjalanan Hidup Henokh 75

mau mati bagi dirimu sendiri dan hidup bagi Tuhan.


“Betapa sedikit orang yang menyadari bahwa mereka memiliki ber-
hala-berhala kesayangan, bahwa mereka telah memelihara dosa-dosa!
Tuhan melihat semua dosa ini yang mungkin telah membutakanmu,
dan Ia bekerja dengan pisau pemangkas untuk menusuk dalam dan
memisahkan dosa-dosa yang engkau sukai ini daripadamu. ... Betapa
sulitnya bagimu untuk menyerahkan penyaliban diri; namun ketika
segala pekerjaan itu diserahkan kepada Tuhan, kepada Dia yang me-
ngetahui segala kelemahan dan keberdosaan kita, Ia menggunakan
cara yang terbaik untuk mencapai hasil yang diinginkan. Adalah me-
lalui pertentangan yang terus-menerus dan iman yang sederhanalah
Henokh hidup bergaul dengan Tuhan. Engkau dapat melakukan
hal yang sama. Engkau dapat bertobat secara menyeluruh dan di-
ubahkan, dan sungguh-sungguh menjadi anak-anak Tuhan, yang
menikmati bukan saja pengetahuan akan kehendak-Nya, melainkan
juga, melalui teladanmu, menuntun orang lain ke dalam jalan yang
sama dalam penurutan dan kekudusan yang rendah hati.”—3 Tes-
timonies, hlm. 542, 543.
“Di dalam tubuh kita, kita menanggung kematian Tuhan Yesus,
yang adalah kehidupan dan keselamatan dan kebenaran bagi kita. Ke
mana pun kita pergi, ada kenangan tentang dia yang amat berharga
bagi kita. Kita berdiam di dalam Kristus dengan iman yang hidup. Ia
berdiam di dalam hati kita dengan iman secara pribadi. Kita memiliki
sahabat hadirat Ilahi, dan sementara kita menyadari kehadiran ini,
pikiran-pikiran kita dibawa kepada Yesus Kristus. Latihan rohani ki-
ta adalah sesuai dengan hidupnya perasaan kehadiran sahabat ini.
Henokh hidup bergaul dengan Tuhan dengan cara ini: dan Kristus
berdiam di dalam hati kita melalui iman ketika kita memikirkan
apa arti Kristus bagi kita, dan betapa suatu pekerjaan yang telah di-
perintahkan-Nya bagi kita dalam rencana keselamatan. Kita akan
menjadi paling berbahagia dalam menumbuhkan pengertian akan
karunia agung Tuhan kepada dunia kita dan kepada kita secara pri-
badi.
“Pikiran-pikiran ini memiliki kuasa mengatur seluruh tabiat. Saya
ingin mengesankan kepada pikiranmu bahwa engkau bisa mem-
peroleh sahabat ilahi bersamamu. Jikalau engkau mau, selalu ...
Sementara pikiran berdiam di dalam Kristus, tabiat dibentuk se-
suai dengan keserupaan ilahi. Pikiran-pikiran dipenuhi dengan pe-
76 Hidup Seperti Henokh

mahaman tentang kebaikan-Nya, kasih-Nya. Kita merenungkan


tabiat-Nya, dan dengan demikian Ia berada di dalam seluruh pi-
kiran kita. Kasih-Nya menyelubungi kita ... Kita tidak dapat meli-
hat apa pun yang lain, atau berbicara tentang perkara-perkara lain
... Dengan memandang, kita disesuaikan dengan keserupaan ilahi,
bahkan keserupaan Kristus. Kepada semua orang yang berhubu-
ngan dengan kita, kita mencerminkan sinar terang dan gembira
dari kebenaran-Nya. Kita diubahkan dalam tabiat, karena hati, jiwa
dan pikiran diterangi oleh pantulan-Nya yang mengasihi kita dan
memberikan Diri-Nya bagi kita.”—Testimonies to Ministers, hlm.
388.
“Di dalam iman mereka [Daniel dan kawan-kawannya] berdoa
memohon hikmat, dan mereka menghidupkan doa-doa mereka.
Mereka menempatkan diri mereka di mana Tuhan dapat memberkati
mereka. Mereka menghindari apa yang dapat melemahkan kuasa-
kuasa mereka, dan meningkatkan setiap kesempatan untuk menjadi
cerdas dalam segala lini pengetahuan. Mereka mengikuti aturan-
aturan kehidupan yang tidak dapat gagal dalam memberikan mereka
kekuatan dan kecerdasan. Mereka berusaha untuk memperoleh
pengetahuan untuk satu tujuan—agar mereka dapat memuliakan
Tuhan. Mereka menyadari bahwa untuk dapat berdiri sebagai wakil
agama yang benar di tengah-tengah agama-agama palsu kekafiran
mereka harus memiliki kecerdasan yang jernih dan harus sempurna
dalam tabiat Kristen. Dan Tuhan Sendiri adalah guru mereka. Te-
rus-menerus berdoa, belajar tanpa kenal lelah, tetap berhubungan
dengan Yang Tidak Tampak, mereka hidup bergaul dengan Tuhan
seperti Henokh.
“Keberhasilan yang sejati dalam setiap bidang pekerjaan bukanlah
akibat ketidaksengajaan atau kecelakaan atau nasib. Itu adalah karya
pemeliharaan Tuhan, upah dari iman dan pengudusan, tentang nilai-
nilai dan ketekunan. Kualitas-kualitas mental yang halus dan moral
yang tinggi bukanlah akibat suatu ketidaksengajaan. Tuhan mem-
berikan kesempatan-kesempatan; keberhasilan bergantung kepada
pemanfaatannya.”—Prophets and Kings, hlm. 486.
“Henokh bukan saja merenung dan berdoa, dan mengenakan per-
senjataan kewaspadaan, melainkan ia keluar dari permohonannya ke-
pada Tuhan untuk memohon kepada sesamanya. Ia tidak menutupi
kebenaran agar diterima oleh orang-orang yang tidak beriman, dan
Perjalanan Hidup Henokh 77

mengabaikan jiwa-jiwa mereka. Hubungan yang akrab dengan Tuhan


ini memberi dia keberanian untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan.
Henokh hidup bergaul dengan Tuhan, dan ‘memiliki kesaksian
bahwa jalannya menyenangkan Tuhan.’ Ini adalah hak istimewa bagi
setiap orang beriman saat ini. Manusia berdiam dengan Tuhan, dan
Tuhan berdiam bersama manusia. ‘Aku di dalam dia, dan engkau di
dalam aku,’ kata Yesus. Hidup bergaul dengan Tuhan dan memiliki
kesaksian bahwa jalan mereka menyenangkan Dia adalah suatu
pengalaman yang tidak hanya diberikan kepada Henokh, Elia, para
bapa, para nabi, para rasul, dan para martir. Itu bukan saja hak
istimewa melainkan kewajiban setiap pengikut Kristus agar Kristus
bertakhta di dalam hati, membawa Dia bersama mereka dalam ke-
hidupan mereka dan mereka akan sungguh-sungguh menjadi pohon
yang menghasilkan buah.”—Manuscript 43, 2 Agustus 1900, ‘The
Prophet Enoch.’”—The Upward Look, hlm. 228.
“Betapa sedikit yang dikatakan tentang Henokh; betapa singkat
kisah hidupnya! Banyak buku dituliskan tentang Napoleon; banyak
yang diceritakan tentang Kaisar dan orang-orang ternama dunia
lainnya. Perbuatan-perbuatan besar mereka dicatat dan dikirimkan
ke seluruh penjuru negeri; namun kita tidak memiliki bukti bahwa
orang-orang ini memuliakan Tuhan atau bahwa Tuhan memuliakan
mereka. Tentang Henokh dicatat, ‘Dan Henokh hidup bergaul de-
ngan Tuhan, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Tu-
han.’’—Review and Herald, 15 April 1909, para. 3.
“Kita bisa memiliki suatu pengetahuan tentang kebenaran, na-
mun ini tidaklah cukup. Kita harus membawa prinsip-prinsip hi-
dupnya ke dalam kehidupan kita, dan itu haruslah menyucikan ta-
biat kita dan mengalir keluar kepada orang lain. Jikalau kita sendiri
sadar bahwa kehidupan kita tidak benar, bagaimanakah kita dapat
menolong orang-orang yang ada di sekitar kita? Bagaimanakah ki-
ta dapat memiliki iman untuk datang kepada Tuhan meminta per-
tolongan? Percaya kepada Yesus haruslah menjadi tabiat ilahi yang
membawa Yesus ke dalam kehidupan dan tindakan kita, dan akan
mengalir keluar dalam tindakan-tindakan benar kepada orang lain.
Ketika kita melakukan ini, kita kaan memberikan pengaruh demi
kebaikan kepada semua di sekitar kita. Tuhan surgawi memahami
segala kesulitan yang harus kita hadapi di dunia ini, yang tidak tidak
lebih baik bagi kesempurnaan tabiat Kristen dibandingkan ketika
78 Hidup Seperti Henokh

Henokh hidup di dunia ini. Namun Henokh hidup bergaul dengan


Tuhan, dan bersekutu dengan Tuhan, dan Tuhan bersekutu dengan
dia. Ia memelihara hukum-hukum Tuhan. Ia mengingat di dalam
pikirannya bahwa Tuhan surgawi ada di sisinya, dan ia tidak boleh
berbuat sesuatu yang mendukakan Tuhannya. Tuhan memuliakan
Henokh, dan mengangkat dia ke surga tanpa melihat kematian.”—
Review and Herald, 3 Mei 1887, para. 10.
“Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan me-
lihat Tuhan.[Matius 5:8]. Bagaimanakah cara mereka melihat Tuhan?
Seperti Henokh melihat Tuhan. Mereka memiliki kesempatan untuk
berjalan dan berbicara dengan Tuhan. Dengan iman Henokh hidup
di hadapan Tuhan selama tiga ratus tahun. Dengan iman ia melihat
iman Yesus. Ia dibawa ke dalam perkenanan istimewa dengan Dia.
Para imam dan pemimpin membutuhkan pengalaman yang sama
dengan pengalaman Henokh. Mereka memerlukan perasaan terus-
menerus di hadapan hadirat Tuhan. Oh betapa kaya kasih karunia
yang Tuhan rindu untuk karuniakan kepada umat pilihan-Nya. Ini
dinyatakan dalam seruan kepada perjamuan kawin yang disediakan
bagi mereka, ‘Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, … da-
tanglah ke perjamuan kawin ini.’ Matius 22:4. Manuscript 96, 23
September 1879, ‘The Jew’s Rejection of Christ.”—This Day with God,
hlm. 275:3.
“Dengan percaya kepada Bapa Surgawimu akan pertolongan
yang engkau perlukan, Ia tidak akan meninggalkanmu. Tuhan me-
miliki surga yang penuh dengan berkat yang ingin dikaruniakan-
Nya kepada orang-orang yang dengan sungguh-sungguh mencari
pertolongan yang hanya Tuhan saja dapat memberikannya. Hanya
dengan memandang dalam iman kepada Yesus, dalam meminta
kepada-Nya, dalam percaya bahwa setiap perkataan itu ... Kehidupan-
Nya adalah kehidupan utuh yang indah, Kristus adalah sahabatnya.
Ia berada dalam persekutuan yang akrab dengan Tuhan (MS 111,
1898).”—S.D.A. Bible Commentary, vol. 1, hlm. 1087.
“Kita harus mengakui Kristus. Ia tidak menginginkan agar kita
menjadi sekelompok peratap dalam suatu iring-iringan pemakaman,
dengan wajah menyatakan tanda prihatin dan kebingungan. Ia me-
nginginkan agar kita menyerahkan pemeliharaan jiwa kita kepada-
Nya. Ia menginginkan agar kita meletakkan kepercayaan kita kepada
janji yang sebenarnya itu. Namun engkau berkata, aku merasa tidak
Perjalanan Hidup Henokh 79

seperti itu. Katakan kepadaku, apakah nilai di dalam perasaan! Apa-


kah perasaan lebih kuat daripada iman yang merupakan hak istime-
wa bagimu untuk dinyatakan di dalam Tuhan? Perasaan dapat be-
rubah dengan berubahnya keadaan: namun janji-janji dari Bapa Yang
Kekal adalah seperti batu karang yang teguh. Marilah kita memba-
ngun rumah kita di atas landasan yang pasti, dan memancangkan
jiwa kita kepada Batu Karang yang kekal, Batu Karang Zaman. Jika
kita melakukannya, kita akan mendapati ini sebagai kebiasaan bagi
kita untuk mengingat bahwa kita memiliki seorang Sahabat. Di mana
pun kita berada, kita harus hidup bergaul dengan Tuhan. Inilah cara
Henokh hidup bergaul dengan Tuhan. Ia berbicara dengan-Nya. Ia
menyadari Hadirat Ilahi. Dan di zaman Henokh, dunia tidak lebih
menyenangkan bagi kesempurnaan tabiat Kristen dibandingkan di
tahun 1901.”—General Conference Bulletin, 4 April 1901, para. 13.
“Dia yang terus-menerus bersekutu dengan Tuhan, seperti He-
nokh, akan bercakap-cakap dengan keagungan Tuhan. Henokh se-
nantiasa mengarahkan pikirannya kepada Tuhan. Ia hidup di zaman
yang tidak lebih kondusif bagi kesalehan dibandingkan dengan za-
man kita. Tuhan akan berjalan dengan setiap orang yang memilih
persahabatan-Nya. Ia mengundang engkau untuk datang. Ia berkata,
‘Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku
akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang
dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati
dan jiwamu akan mendapat ketenangan.’ Betapa suatu kesempatan
istimewa yang mulia untuk membawa kuk bersama Kristus. Karena
Ia berkata, ‘Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun
ringan.’”—Sabbath School Worker, 1 April 1895, para. 2.
“Di dalam Adam yang bertobat, sebuah suara diangkat untuk me-
nyaksikan bahwa Tuhan adalah benar, bahwa hukum-Nya tidak bo-
leh dilanggar, dan bahwa Firman-Nya tidak dapat disepelekan tanpa
hukuman. Henokh hidup bergaul dengan Tuhan selama tiga ratus
tahun. Ia adalah manusia berhikmat, yang diterangi dan diajar oleh
Tuhan. Ia membuktikan setiap hari tentang penyertaan Ilahi, yang
pada gilirannya menguji Henokh. Saksi ini dibawa kepada kedekatan
kepada Tuhan, dan terus-menerus mencari tuntunan-Nya. Ia ada-
lah manusia dengan hikmat tak terbatas, karena ia bersandar ke-
pada hikmat yang tidak terhingga. Ia adalah manusia dengan ke-
lemahlembutan besar dan kerendahan hati, karena ia percaya kepada
80 Hidup Seperti Henokh

Tuhan dalam segala perkara, dan bukan kepada dirinya sendiri. Ia


tidak berjalan dengan lambat dan segan, namun tetap menjaga ke-
cepatan dengan pemeliharaan yang dibukakan oleh Tuhan.”—The
Youth’s Instructor, 25 Februari 1897, para. 2.
“Sementara berjalan di jalanan dengan orang-orang yang tidak
peduli dengan Tuhan ataupun perkara-perkara surgawi, kita dapat
berbicara kepada mereka tentang Yesus. Kita memiliki sesuatu
yang lebih berharga daripada yang mereka cari—yaitu Yesus. Ia
ada bersama kita dalam kegelapan moral di zaman ini. Kita da-
pat mengatakan kepada-Nya tentang penderitaan jiwa kita dan
kejahatan dunia dan tidak satupun dari perkara-perkara ini yang
perlu menghalangi kita. Kita dapat berbicara dengan Yesus. Ia dapat
mengatakan kepada Tuhannya segala sesuatu tentang pencobaan-
Nya. Inilah cara Henokh hidup bergaul dengan Tuhan, dan ketika
terang bersinar pada jalannya, ia tidak berkata, ‘Mengapa, apa kata
teman-temanku dan saudara-saudaraku nanti jikalau aku me-
ngambil jalan ini? Tidak, ia melakukan apa yang benar apa pun kon-
sekuensinya.”—Manuscript Releases, vol. 9, hlm. 256.
“Dalam memperoleh hikmat orang-orang Babilon, Daniel dan
teman-temannya jauh lebih berhasil daripada sesama murid yang
lain; namun hasil belajar itu tidak datang secara tidak sengaja. Me-
reka memperoleh pengetahuan dengan menggunakan kuasa-kuasa
mereka secara setia, di bawah tuntunan Roh Kudus. Mereka me-
nempatkan diri mereka dalam hubungan dengan Sumber segala
hikmat, menjadikan pengetahuan tentang Tuhan sebagai landa-
san dari pendidikan mereka. Dalam iman mereka berdoa me-
mohon hikmat, dan mereka menghidupkan doa-doa mereka. Me-
reka menempatkan diri mereka di tempat di mana Tuhan dapat
memberkati mereka. Mereka menghindar dari hal-hal yang akan
melemahkan kuasa-kuasa mereka, dan dalam setiap kesempatan
bertambah-tambah kecerdasannya dalam segala lini pengetahuan.
Mereka mengikuti aturan-aturan kehidupan yang tidak dapat gagal
dalam memberikan mereka kekuatan intelek. Mereka berusaha
memperoleh pengetahuan untuk satu tujuan—supaya mereka
dapat memuliakan Tuhan. Mereka menyadari bahwa untuk da-
pat berdiri sebagai wakil dari agama yang sejati di tengah agama-
agama palsu kekafiran mereka harus memiliki intelek yang jernih
dan harus menyempurnakan tabiat Kristen. Dan Tuhan Sendiri ada-
Perjalanan Hidup Henokh 81

lah guru mereka. Terus-menerus berdoa, belajar dengan tekun, selalu


berhubungan dengan Yang Tidak Tampak, mereka hidup bergaul
dengan Tuhan, seperti Henokh.”—Prophets and Kings, hlm. 486.
“Pekerjaan kita saat ini adalah keluar dari dunia dan memisahkan
diri. Inilah satu-satunya cara kita dapat hidup bergaul dengan Tuhan,
seperti Henokh.”—Conflict and Courage, hlm. 29:7.
“Saya rindu menekankan kepada setiap pekerja tentang kebu-
tuhan besar untuk terus-menerus berdoa dengan sungguh-sungguh.
Mereka tidak bisa terus-menerus bertelut, namun mereka dapat
mengangkat hati mereka kepada Tuhan. Inilah cara Henokh hidup
bergaul dengan Tuhan. Ketika pria dan wanita yang muda, bahkan
yang telah menikah membuka rahasia keluarga mereka kepadamu,
berhati-hatilah. Ketika mereka menyatakan kerinduan memperoleh
simpati, ketahuilah ini adalah saat yang harus dihadapi dengan
kewaspadaan besar. Orang-orang yang dikaruniai dengan Roh Tu-
han, tidak akan menginginkan simpati yang tidak kudus. Mereka
memiliki sahabat yang memuaskan setiap kerinduan pikiran dan
hati.”—Signs, 15 Oktober 1885, para. 5.
“Adalah hak istimewa bagi kita untuk hidup bergaul dengan Tuhan
seperti Henokh. Kristus telah menjamin kita bahwa orang-orang
yang berjalan pada langkah-langkah-Nya adalah murid-murid-
Nya, wakil-wakil-Nya yang sejati. Ia berkata, ‘Akulah terang dunia;
barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan,
melainkan ia akan mempunyai terang hidup.’ Apakah jaminan ini
tidak cukup? Apakah perkataan ini tidak memenuhi kita dengan ke-
damaian dan sukacita kudus?”—Signs, 4 Oktober 1899, para. 2.
“Mereka sangat berhati-hati agar tetap bersekutu dengan Tuhan.
Mereka berdoa dan belajar, dan membawa di dalam kehidupan prak-
tis mereka pikiran-pikiran yang amat rendah hati dan teliti. Mereka
hidup bergaul dengan Tuhan seperti Henokh. Firman Tuhan adalah
makanan dan minuman mereka. ‘Dalam tiap-tiap hal yang me-
merlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja ke-
pada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas
daripada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh ke-
rajaannya.’”—Medical Ministry, hlm. 276.
“Sebelum kita dapat memasuki istana surgawi, kita harus di-
haluskan, disucikan, diangkat, dan dimuliakan. Untuk memelihara
kesucian yang dituntut oleh Tuhan, kebenaran harus dibawa terus-
82 Hidup Seperti Henokh

menerus berhubungan dengan pikiran dan hati. Tuhan memanggil


umat-Nya untuk hidup bergaul dengan Dia, seperti Henokh. Pe-
lajarilah Firman-Nya, jikalau engkau merindukan agar Kristus ber-
diam di dalam engkau, darah kehidupan bagi jiwa.”—The Signs, 18
September 1901, para. 12.
Bab 14
Pengasingan Diri Henokh
“Pelajaran ini harus kita pelajari secara teliti. Kita tidak boleh
sama sekali beralih dari persekutuan kita. Tidak ada kewajiban
yang diberikan oleh Tuhan bagi kita yang harus menyebabkan kita
bekerja dengan tujuan yang berseberangan dengan Dia. Firman
Tuhan haruslah menjadi penasihat kita. Hanya orang-orang yang
menyatakan penurutan yang sempurna dan penuh kepada Tuhan
yang akan dipilih oleh-Nya. Orang-orang yang mengikut Tuhan
haruslah tegas dan langsung dalam menuruti petunjuk-Nya. Setiap
pengalihan untuk mengikuti rencana-rencana manusia membatalkan
kepercayaan kepada mereka. Bahkan jikalau mereka berjalan seperti
Henokh—hanya dengan Tuhan saja,—anak-anak Tuhan haruslah
memisahkan diri dari orang-orang yang tidak menurut kepada-Nya,
yang menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki hubungan yang
hidup dengan Dia. Tuhan adalah Tuan Rumah, dan semua orang
yang melayani Dia hendaknya menyadari makna perkataan-Nya
kepada Zerubabel, ‘Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan
kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta
alam.’ Zakaria 4:6. (Youth’s Instructor, 28 April 1898)”—S.D.A. Bible
Commentary, vol. 2, hlm. 1037.
“Jikalau orang Kristen benar-benar hendak berjuang dan maju, ia
harus melakukannya di tengah-tengah orang-orang asing bagi Tuhan,
di tengah-tengah cemoohan, sasaran olok-olok. Ia harus berdiri te-
guh seperti pohon palem di tengah padang gurun. Langit mungkin
tidak bersahabat, pasir gurun memukul di sekeliling akar pohon
palem, dan menggunduk di sekitar batang. Namun pohon itu hidup
seperti pohon abadi, segar dan bersemangat di tengah pasir gurun
yang membakar. Singkirkanlah pasirnya hingga engkau memperoleh
akar-akar halus dari pohon palem itu, dan engkau akan menemukan
rahasia kehidupannya,—akar itu masuk jauh ke bawah permukaan,
kepada sumber-sumber air rahasia yang tersembunyi di dalam bumi.

83
84 Hidup Seperti Henokh

Orang-orang Kristen sesungguhnya dapat digambarkan seperti po-


hon palem itu. Mereka seperti Henokh: meskipun dikelilingi oleh
pengaruh-pengaruh yang merusak, iman mereka berpegang ke-
pada Yang Tidak Tampak. Mereka hidup bergaul dengan Tuhan,
memperoleh kekuatan dan kasih karunai dari-Nya untuk melawan
kerusakan moral di sekeliling mereka ... Iman, seperti akar-akar
halus pohon palem itu, masuk ke bawah perkara-perkara yang tam-
pak, menarik makanan rohani dari Mata Air kehidupan (Signs, 8 Juli
1886).”—S.D.A. Bible Commentary, Vol. 3, hlm. hlm. 1151.
“Henokh, sambil memisahkan dirinya dari dunia, dan meng-
gunakan banyak waktunya dalam doa dan dalam persekutuan de-
ngan Tuhan, mewakili umat Tuhan yang setia di hari-hari terakhir
yang akan terpisah dari dunia. Kejahatan akan merajalela hingga ke
tingkat yang mengerikan di atas bumi. Manusia akan menyerahkan
dirinya kepada segala khayalan hati mereka yang telah rusak, dan
melaksanakan filsafat mereka yang penuh tipu daya, dan mem-
berontak melawan wewenang Surga yang tinggi.”—Spirit of Prophecy,
vol. 1, hlm. 64.
Bab 15
Kehidupan Bermasyarakat Henokh
“Henokh adalah tokoh yang menonjol, dan banyak memandang
kehidupannya sebagai sesuatu yang melampaui apa yang pada
umumnya dapat dicapai oleh makhluk fana. Namun kehidupan
dan tabiat Henokh ... mewakili kehidupan dan tabiat semua orang
yang akan diangkat ketika Kristus datang kelak. Kehidupannya
menyatakan seperti apa kehidupan setiap orang jikalau ia hendak
hidup dekat dengan Tuhan. Kita harus mengingat bahwa Henokh
dikelilingi oleh pengaruh-pengaruh yang tidak kudus.”—Signs, 11
November 1886, para. 5.
“Henokh adalah seorang manusia yang suci. Ia melayani Tuhan
dengan keutuhan hati. Ia menyadari kerusakan keluarga manusia
dan memisahkan dirinya dari keturunan-keturunan Kain dan me-
negur mereka atas kejahatan mereka yang besar. Ada orang-orang
di muka bumi yang mengakui Tuhan, yang takut dan menyembah
Tuhan. Namun Henokh yang saleh merasa begitu tertekan dengan
kejahatan yang semakin meningkat dari orang-orang jahat itu,
sehingga ia tidak setiap hari bergaul dengan mereka, karena takut
bahwa ia akan dipengaruhi oleh ketidaksetiaan mereka dan bahwa
pikiran-pikirannya bisa menjadi tidak menghormati Tuhan dengan
penghormatan yang kudus yang layak karena tabiat-Nya yang
mulia. Jiwanya tertekan karena setiap hari menyaksikan mereka
menginjak-injak wewenang Tuhan. Ia memilih untuk memisahkan
dirinya dari mereka, dan menghabiskan banyak waktunya dalam
kesendirian, yang digunakannya untuk merenung dan berdoa.”—
Story of Redemption, hlm. 57, 58.
“Maka tabiat orang yang memandang kepada Kristus adalah se-
perti tabiat-Nya, sehingga orang yang melihat kepadanya melihat
tabiat Kristus sendiri bersinar keluar seolah terpancar dari cermin.
Tanpa kita ketahui, kita diubahkan hari demi hari dari jalan-jalan dan
tabiat kita ke dalam jalan dan kehendak Kristus, ke dalam keindahan

85
86 Hidup Seperti Henokh

tabiat-Nya. Maka kita bertumbuh ke arah Kristus, dan tanpa kita sa-
dari, kita mencerminkan citra-Nya.”—Our High Calling, hlm. 58.
“Henokh selalu mendahulukan Tuhan, dan Firman Ilham ber-
kata bahwa ia ‘hidup bergaul dengan Tuhan.’ Ia menjadikan Kristus
sebagai sahabatnya setiap saat. Ia berada di dalam dunia, dan men-
jalankan tugas-tugasnya di dunia; namun ia selalu ada di bawah
pengaruh Yesus. Ia mencerminkan tabiat Kristus, menyatakan ku-
alitas-kualitas kebaikan, kemurahan hati, perasaan iba hati yang
lembut, simpati, kesabaran, kelembutan hati, kerendahan hati, dan
kasih. Persahabatannya dengan Kristus hari demi hari mengubahkan
dia ke dalam citra-Nya yang sangat erat berhubungan dengannya.
Setiap hari ia bertumbuh menjauh dari jalannya sendiri menuju jalan
Kristus, yang surgawi, yang ilahi, dalam pikiran dan perasaannya.
Ia terus-menerus bertanya, Apakah ini jalan Tuhan? Ia bertumbuh
terus, dan ia bersekutu dengan Tuhan Bapa dan Anak. Inilah pe-
ngudusan yang sejati.”—6 Bible Commentary, hlm. 1097, 1098.
“Tuhan tidak menginginkan agar umat-Nya, dalam ketertutupan
yang benar diri, harus menutup diri mereka dari dunia, sehingga me-
reka tidak memberi pengaruh kepada dunia. Seperti Tuan mereka,
para pengikut Kristus dalam segala zaman hendaknya menjadi te-
rang bagi dunia... ‘Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di
depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan
memuliakan Bapamu yang di sorga. Matius 5:16. Inilah apa yang
dilakukan oleh Henokh, dan Nuh, Abraham, Yusuf, dan Musa. Inilah
juga apa yang dirancangkan oleh Tuhan agar dilakukan oleh umat-
Nya bangsa Israel.”—Patriarchs and Prophets, hlm. 69, 370.
“Orang-orang yang mengenakan seluruh perlengkapan senjata
Tuhan dan menyediakan waktu setiap hari untuk merenungkan
dan berdoa dan mempelajari Firman Tuhan akan berhubungan de-
ngan surga, dan akan memiliki pengaruh yang mengubahkan dan
menyelamatkan terhadap orang-orang di sekitar mereka. Pikiran-
pikiran besar, aspirasi-aspirasi mulia, pemahaman yang jelas tentang
kebenaran dan kewajiban kepada Tuhan, akan menjadi milik mereka.
Mereka akan merindukan kesucian, terang, kasih, segala kasih ka-
runia yang berasal dari surga. Doa mereka yang sungguh-sungguh
akan masuk ke balik tirai itu. Kelompok ini memiliki keberanian
yang kudus untuk hadir di hadapan Dia Yang Maha Mengetahui.
Mereka akan merasa bahwa terang dan kemuliaan surga adalah bagi
Kehidupan Bermasyarakat Henokh 87

mereka, dan mereka menjadi dihaluskan, diangkat, dimuliakan oleh


perhubungan yang akrab dengan Tuhan. Demikianlah hak istimewa
dari orang-orang Kristen yang sejati.
“Perenungan abstrak adalah tidak cukup; tindakan-tindakan
yang sibuk tidaklah cukup; keduanya adalah sangat perlu bagi pem-
bentukan tabiat Kristen. Kekuatan yang diperoleh melalui doa yang
sungguh-sungguh dalam kesunyian mempersiapkan kita untuk me-
lawan daya pikat masyarakat...
“Para pengikut Kristus haruslah menjadi saluran-saluran terang.
Dengan memelihara persekutuan dengan Tuhan, mereka harus mem-
bagikan kepada orang-orang yang berada dalam kegelapan dan ke-
salahan berkat-berkat pilihan yang mereka terima dari surga. Henokh
tidak menjadi rusak dengan kejahatan yang ada di zamannya; me-
ngapa kita perlu menjadi rusak di zaman kita? Namun, seperti Tuan
kita, kita dapat memiliki perasaan iba hati kepada umat manusia
yang menderita, kasihan kepada yang malang, dan memberikan de-
ngan murah hati bagi perasaan dan kebutuhan orang-orang yang
membutuhkan, yang berkesusahan, dan yang putus asa.
“Orang-orang Kristen sesungguhnya akan berusaha berbuat baik
kepada orang lain dan pada saat yang sama akan mengatur per-
cakapan mereka dan perilaku mereka sehingga memelihara ke-
damaian pikiran yang kudus dan tenang. Firman Tuhan menuntut
bahwa kita haruslah menjadi seperti Juruselamat kita, bahwa kita
harus menyatakan citra-Nya, meniru teladan-Nya, menghidupkan
kehidupan-Nya.”—5 Testimonies, hlm. 112, 113.
“Biarlah jiwa di dalam iman yang hidup berpegang erat pada Tu-
han. Biarlah lidah mengatakan pujian kepada-Nya. Ketika engkau
berkumpul bersama, biarlah pikiran diarahkan dengan penuh khid-
mat kepada perenungan akan kenyataan-kenyataan kekal. Maka
engkau akan menolong satu sama lain agar memiliki pikiran yang
rohani. Ketika kehendakmu selaras dengan kehendak ilahi, engkau
akan selaras satu sama lain; engkau akan memiliki Kristus di sisimu
sebagai penasihatmu.
“Henokh hidup bergaul dengan Tuhan. Demikianlah juga hen-
daknya setiap pekerja bagi Kristus. Engkau dapat berkata bersama
dengan pemazmur, ‘‘Aku senantiasa memandang kepada TUHAN;
karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.’ Mazmur 16:8.
Ketika engkau merasa tidak cukup di dalam dirimu, kecukupanmu
88 Hidup Seperti Henokh

akan ada di dalam Yesus. Jikalau engkau mengharapkan seluruh na-


sihat dan hikmat berasal dari manusia, yang fana dan terbatas seperti
dirimu sendiri, engkau hanya memperoleh pertolongan manusia.
Jikalau engkau pergi kepada Tuhan memohon pertolongan dan hik-
mat, Ia tidak akan mengecewakan imanmu.”—Gospel Workers, hlm.
417, 418.
“Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami ke-
matian, dan ia tidak ditemukan, karena Tuhan telah mengangkatnya.
Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia ber-
kenan kepada Tuhan.’ Ibrani 11:5.
“Pekerjaan Tuhan adalah kudus dan memanggil orang-orang
yang memiliki integritas yang tinggi. Dibutuhkan orang-orang yang
perasaan keadilan, bahkan dalam perkara-perkara kecil, tidak akan
mengizinkan mereka untuk menggunakan waktu mereka bagi per-
kara-perkara yang tidak sepele dan tidak benar—orang-orang yang
menyadari bahwa mereka sedang membawa sarana-sarana milik
Tuhan, yang tidak akan menggunakan satu sen pun secara tidak be-
nar untuk kepentingan mereka sendiri; orang-orang yang benar dan
setia dan teliti, hati-hati dan rajin, dalam pekerjaan mereka, dalam
ketidakhadiran tuan mereka sebagaimana dalam kehadirannya,
membuktikan dengan kesetiaan mereka bahwa mereka bukan se-
kedar orang-orang yang senang menyenangkan orang lain, pelayan-
pelayan mata, melainkan pekerja-pekerja yang berhati-hati, setia
dan sejati, yang melakukan yang benar, bukan demi pujian ma-
nusia, melainkan karena kasih dan memilih yang benar dari
perasaan kewajiban mereka yang tinggi kepada Tuhan.”—3 Tes-
timonies, hm. 25.
“Dikelilingi oleh pengaruh-pengaruh yang begitu rusak sehingga
Tuhan mendatangkan air bah ke atas bumi untuk menghancurkan
penghuninya karena kejahatan mereka. Henokh tidak bebas dari
pencobaan, namun di tengah suatu masyarakat yang tidak lebih
bersahabat kepada kebenaran dibandingkan dengan masyarakat
yang mengelilingi kita, ia menghidupkan kehidupan kekudusan.
Kendati menghirup udara yang dinodai oleh dosa dan kerusakan,
ia tetap tidak ternoda oleh kejahatan yang merajalela di zaman itu.
Selama tiga ratus tahun ia ‘hidup bergaul dengan Tuhan.’’—Signs, 12
Oktober 1904, para. 2.
“Henokh tidak menutup dirinya dalam dinding-dinding biara un-
Kehidupan Bermasyarakat Henokh 89

tuk menjaga agar tetap suci. Ia tidak membangun dinding pemisah


antara dirinya dan sesamanya manusia. Jikalau ia melakukan ini,
tentulah dunia tidak akan melihat terangnya, bahwa Tuhan nya-
ta di dalam dirinya. Ia harus menyatakan bagaimana manusia se-
harusnya ketika berhubungan dengan sumber segala kuasa. Ia
memiliki agama yang akrab. Ia hidup bergaul dengan Tuhan ketika
melakukan pekerjaannya, dan dalam kehidupannya sehari-hari. Ia
adalah seorang suami dan ayah, dan ia memberi teladan tentang
bagaimana seorang suami dan ayah seharusnya di bawah tuntunan
dan pengawasan Kristus.”—The Youth’s Instructor, 25 Februari 1897,
para. 3.
“Adam, Henokh, dan Nuh adalah wakil-wakil umat manusia.
Yesus sendiri adalah pendidik mereka, Tuhan tidak merancang bah-
wa mereka harus membangun dinding pemisah di sekeliling me-
reka. Mereka harus menjadi pembawa terang, mewakili Kristus, dan
oleh karenanya menjadi wakil Tuhan. Orang-orang ini di zamannya
melakukan apa yang dilakukan oleh Kristus ketika bersama murid-
murid-Nya sebagai guru mereka. Perkataan-Nya kepada mereka
adalah: ‘Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung
tidak mungkin tersembunyi ... Demikianlah hendaknya terangmu
bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang
baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.’”—Youth’s Instructor,
25 Februari 1897, para. 6.
“Kita tidak boleh sama sekali beralih dari persekutuan kita. Tidak
ada kewajiban yang diberikan oleh Tuhan bagi kita yang harus me-
nyebabkan kita bekerja dengan tujuan yang berseberangan dengan
Dia. Firman Tuhan haruslah menjadi penasihat kita. Hanya orang-
orang yang menyatakan penurutan yang sempurna dan menyeluruh
kepada Tuhan yang akan dipilih oleh-Nya. Orang-orang yang me-
ngikut Tuhan haruslah tegas dan langsung dalam menuruti pe-
tunjuk-Nya. Setiap pengalihan untuk mengikuti rencana-rencana
manusia membatalkan kepercayaan kepada mereka. Bahkan jikalau
mereka berjalan seperti Henokh—hanya dengan Tuhan saja,—
anak-anak Tuhan haruslah memisahkan diri dari orang-orang yang
tidak menurut kepada-Nya, yang menunjukkan bahwa mereka ti-
dak memiliki hubungan yang hidup dengan Dia. Tuhan adalah
Tuan Rumah, dan semua orang yang melayani Dia hendaknya me-
nyadari makna perkataan-Nya kepada Zerubabel, ‘Bukan dengan
90 Hidup Seperti Henokh

keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-


Ku, firman TUHAN semesta alam.’ Zakaria 4:6.”—S.D.A. Bible
Commentary, vol. 2, hlm. 1037.
Bab 16
Amaran-amaran Henokh
“Henokh menjadi seorang pengkhotbah kebenaran, menyatakan
kepada orang banyak apa yang telah ditunjukkan Tuhan kepadanya.
Mereka yang takut akan Tuhan mencari orang suci ini, untuk mem-
peroleh petunjuk-petunjuk serta doa daripadanya. Ia juga bekerja
secara umum, menyampaikan pekabaran Tuhan kepada semua yang
mau mendengar kata-kata amarannya. Pekerjaannya tidak dibatasi
hanya kepada keturunan Set saja. Di negeri di mana Kain telah
berusaha lari dari hadirat Ilahi, nabi Tuhan ini memberitahukan
peristiwa-peristiwa hebat yang telah ditunjukkan kepadanya da-
lam khayal. “Sesungguhnya,” katanya, “Tuhan datang dengan be-
ribu-ribu orang kudus-Nya, hendak menghakimi semua orang dan
menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik kerena semua per-
buatan fasik.” Yudas 14-15.
“Ia adalah seorang penempelak dosa yang tidak kenal takut. Se-
mentara ia mengkhotbahkan kasih Tuhan dalam Kristus kepada
orang-orang pada zamannya, dan mengajak mereka untuk me-
ninggalkan jalan mereka yang jahat, ia menegur kejahatan yang
merajalela serta mengamarkan manusia pada generasinya bahwa
hukuman pasti akan dijatuhkan kepada orang-orang yang melang-
gar. Roh Kristuslah yang telah berkata-kata melalui Henokh; Roh
itu dinyatakan, bukan hanya dalam kata-kata yang penuh kasih, be-
las kasihan serta bujukan-bujukan; bukan hanya kata-kata yang le-
mah lembut saja yang diucapkan oleh orang-orang suci. Tuhan me-
nempatkan di dalam hati dan bibir pesuruh-Nya kebenaran yang
harus disampaikan, yang sifatnya keras dan tajam seperti pedang
bermata dua.”—Patriarchs and Prophets, hlm. 86.
“Kejahatan manusia telah begitu memuncak sehingga kebinasaan
pun harus dinyatakan kepada mereka. Bilamana tahun demi tahun
berlalu, arus dosa manusia menjadi lebih hebat lagi, dan pehukuman
Ilahi kian mendekat. Tetapi Henokh, saksi iman itu, maju terus,

91
92 Hidup Seperti Henokh

mengamarkan, mengajak, membujuk, serta bergumul untuk mem-


bendung arus dosa dan menegakkan hukuman itu. Sekalipun ama-
ran-amarannya tidak diindahkan oleh orang-orang berdosa yang
cinta kepelesiran itu, ia mempunyai kesaksian yang disetujui Tuhan,
dan ia terus berjuang dengan gigih melawan kejahatan yang sedang
merajalela itu, sampai Tuhan mengangkat dia dari satu dunia yang
penuh dosa kepada kesukaan surga yang suci.”—Patriarchs and
Prophets, hlm. 87.
“Orang-orang yang memelihara hukum Tuhan, seperti He-
nokh dan Nuh, menyampaikan kepada dunia suatu pekabaran pe-
ringatan. Dalam Yudas kita membaca: ‘Juga tentang mereka He-
nokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya:
“Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-
Nya, hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman
atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka
lakukan dan karena semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-
orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan.” (ayat 14-15).”—Ma-
nuscript Releases, vol. 18, hlm. 93.
“Sebelum kehancuran dunia oleh air bah, Henokh menyampaikan
kesaksian dengan pantang mundur (Review and Herald, 1 November
1906).”—S.D.A. Bible Commentary, vol. 1, hlm. 1088.
“Henokh di zamannya menyuarakan pengumuman tentang keda-
tangan Kristus dan pelaksanaan penghukuman terhadap orang fasik;
dan kita sekarang melihat kegenapan nubuatan Henokh tentang ke-
jahatan besar yang semakin meningkat. Namun orang-orang yang
memiliki terang adalah orang-orang yang diperintahkan oleh Tuhan
untuk melakukan perang agresif terus-menerus. Seperti pertanyaan
yang harus diajukan, ‘Hai pengawal, masih lama malam ini?’ Amaran
yang setia haruslah terdengar sebagai jawaban. ‘Pagi akan datang, te-
tapi malam juga.’”—Testimonies to Ministers, hlm. 230, 231.
“Henokh adalah seorang pekerja yang aktif. Ia tidak mencari ke-
mudahan dan kenyamanan. Dia tidak juga menghabiskan waktu-
nya dalam perenungan yang bermalas-malasan, atau berusaha mem-
peroleh kebahagiaan bagi dirinya sendiri. Ia tidak turut dalam
pesta-pesta dan kesenangan yang terus-menerus mengikat perhatian
pencinta pelesiran,—kesenangan yang mencobai mereka agar ter-
sesat. Namun Henokh sangat sungguh-sungguh. Dengan para pelaku
kejahatan dan dosa ia berbaur hanya sebagai pesuruh Tuhan, untuk
Amaran-amaran Henokh 93

memperingatkan mereka agar kembali dengan penyesalan dari ja-


lan-jalan jahat mereka, dan untuk bertobat dan mencari Tuhan.”—
Review and Herald, 15 April 1909, para. 5.
“Sementara tahun demi tahun berlalu, semakin dalam tum-
buh kesalahan manusia, semakin gelap menggumpal awan peng-
hukuman ilahi. Namun Henokh, saksi iman itu, berjalan di jalan-nya,
memperingatkan, menegur, dan mengajar, berusaha keras un-
tuk membalikkan arus kesalahan dan menahan petir-petir pem-
balasan.”—8 Testimonies, hlm. 330.
“Tuhan berketetapan untuk menyucikan dunia dengan air bah;
namun dalam kasih kemurahan dan kasih Ia memberikan manusia
sebelum air bah masa kasihan selama seratus dua puluh tahun.
Selama masa ini, sementara bahtera sedang dibangun, suara-suara
Nuh, Henokh, dan banyak lagi terdengar dalam peringatan dan
desakan. Dan setiap pukulan yang dipukulkan pada bahtera adalah
sebuah pekabaran peringatan.”—(Australasian) Union Conference
Record, 15 September 1902, para. 8.
“Itu adalah penghukuman yang keras yang harus diumumkan
oleh Kristus. Sulit sekali bagi-Nya untuk melepaskan anak dalam
pemeliharaan-Nya. Siapakah yang dapat bersimpati dengan Kristus
dalam tekanan batin dan penderitaan-Nya karena kehilangan satu
bangsa? Ini hanyalah sebuah lambang dari lepasnya sebuah dunia.
Siapakah yang begitu tergerak karena kehilangan jiwa-jiwa yang
mengerikan sehingga mereka dapat memiliki sedikit penghargaan
tentang penderitaan jiwa Kristus? Henokh, Nuh, Abraham, Musa,
Daud, Yeremia, dan Paulus adalah mengambil bagian bersama
Kristus dalam kedalaman perasaan iba hati-Nya sejauh yang dapat
dipahami manusia tentang keadaan itu. Siapakah yang dapat berkata
bersama Yeremia, ‘Air mataku berlinang seperti aliran air, karena
orang tidak berpegang pada Taurat-Mu.’ ‘Sekiranya kepalaku penuh
air, dan mataku jadi pancuran air mata, maka siang malam aku akan
menangisi orang-orang puteri bangsaku yang terbunuh!’ ‘Bahkan,
aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudara-
ku, kaum sebangsaku secara jasmani,’ kata Paulus.”—Bible Training
School, 1 September 1908, para. 6.
“Kita adalah keluarga Tuhan. Anak-anak-Nya, dan oleh Dia ki-
ta diperintahkan tentang apa yang ada sekarang dan akan terjadi
di masa depan. Berjaga-jaga dengan waspada dan menunggu de-
94 Hidup Seperti Henokh

ngan sungguh-sungguh dituntut dalam persiapan bagi peristiwa-


peristiwa khidmat yang akan segera terjadi. Manusia sempurna di
dalam Kristus tidak menghabiskan seluruh waktunya menunggu,
merenung dan bertapa. Sementara kita harus memiliki jam-jam
perenungan penuh doa yang hening ketika kita meninggalkan ke-
sibukan dan kegembiraan untuk bersekutu dengan Tuhan, bela-
jar dari Dia tentang kehendak-Nya bagi kita, kita tidak boleh me-
lupakan bahwa kita memiliki pekabaran peringatan yang pasti
untuk disampaikan kepada dunia. Henokh hidup bergaul dengan
Tuhan. Dan ia membawa pekabaran peringatan kepada penghuni
dunia lama. Perkataan dan perbuatannya, teladan kesalehannya,
adalah saksi terus-menerus mendukung kebenaran. Di zaman yang
tidak lebih mendukung bagi perkembangan tabiat yang kudus dan
murni dibandingkan dengan zaman sekarang ini, ia menghidupkan
kehidupan penurutan. Begitu penuh bumi ini dengan ketidakmurni-
an sehingga Tuhan membersihkannya dengan sebuah air bah. Ia
seolah-olah mengaduk-aduk dunia ini, untuk mengosongkannya
dari kerusakannya.”—Manuscript Releases, vol. 12, hlm. 213, 214.
Bab 17
Pekabaran Henokh
“Henokh adalah seorang manusia dengan pikiran yang ber-
kembang dengan baik dan pengetahuan yang luas; ia mendapat
kehormatan dengan memperoleh wahyu yang istimewa dari Tuhan;
tetapi sekalipun ia selalu berhubungan erat dengan surga, oleh satu
kesadaran akan kebesaran serta kesempurnaan Ilahi di dalam dirinya,
ia adalah seorang yang paling rendah hati. Lebih erat hubungannya
dengan Tuhan, lebih dalam kesadarannya akan kelemahan serta
kekurangan yang ada pada dirinya.”—Patriarchs and Prophets, hlm.
85.
“Henokh adalah nabi pertama umat manusia. Ia meramalkan me-
lalui nubuatan tentang kedatangan Kristus kedua kali kepada dunia
kita, dan pekerjaannya pada saat itu. Kehidupannya adalah contoh
dari konsistensi Kristen. Bibir-bibir kudus sajalah yang harus me-
nyampaikan firman Tuhan sebagai teguran dan penghukuman. Nu-
buatannya tidak terdapat dalam tulisan Perjanjian Lama. Kita ti-
dak akan menemukan satu buku pun yang berhubungan dengan
pekerjaan Henokh, selain Yudas, nabi Tuhan, yang menyebutkan
tentang pekerjaan Henokh.”—Manuscript 43, 1900.
“Melalui malaikat-malaikat suci Tuhan menyatakan kepada He-
nokh tentang maksud-Nya untuk membinasakan dunia dengan air
bah, dan Ia juga membuka dengan lebih jelas tentang rencana pe-
nebusan. Oleh roh nubuat ia menunjukkan kepadanya tentang ge-
nerasi-generasi yang akan hidup setelah air bah, dan menunjukkan
pula peristiwa-peristiwa besar yang berhubungan dengan kedatangan
Kristus yang kedua kalinya, dan kesudahan dunia ini.”—Patriarchs
and Prophets, hlm. 85.
“Henokh dengan setia mengabarkan kepada orang banyak segala
sesuatu yang dinyatakan oleh Tuhan kepada dirinya melalui Roh
Nubuat. Sebagian orang percaya kepada perkataannya dan berbalik

95
96 Hidup Seperti Henokh

dari kejahatan mereka lalu takut dan menyembah Tuhan.”—Story of


Redemption, hlm. 59.
“Henokh merasa hatinya disusahkan sehubungan dengan orang
mati. Kepadanya kelihatan seolah-olah orang benar dan orang jahat
akan bersama-sama kembali ke tanah, dan inilah kesudahan mereka.
Ia tidak da-pat melihat adanya kehidupan orang benar di seberang
kubur, di dalam khayal nabi ia diberi petunjuk tentang kematian
Kristus dan ditunjukkan pula kepadanya kedatangan Kristus dalam
kemuliaan, disertai segenap malaikat, untuk menebus umat-Nya
dari dalam kubur. Ia juga melihat keadaan dunia yang jahat pada
waktu Kristus akan kelihatan untuk kedua kalinya—pada waktu itu
akan ada satu generasi yang congkak, takabur, mementingkan diri,
sambil menyangkal Tuhan yang hanya satu-satunya itu, dan juga
Tuhan Yesus Kristus, menginjak-injak hukum-Nya, serta menghina
penebuasan itu. Ia melihat orang yang benar dimahkotai dengan ke-
muliaan dan hormat, dan orang jahat dihapuskan dari hadirat Tuhan
serta dibinasakan oleh api.”—Patriarchs and Prophets, hlm. 85, 86.
“Banyak yang mati dalam iman, dengan tidak menerima perjanji-
an [Ibrani 11:39-40]. Tetapi sebegitu jauh keadaan mereka terlihat,
mereka percaya dan mengakui bahwa mereka merupakan orang-
orang asing dan pengembara di bumi ini. Sejak zaman Henokh janji-
janji yang diulang-ulangi melalui para nabi dan nenek moyang itu
telah menghidupkan terus pengharapan akan kedatangan-Nya.”—
Prophets and Kings, hlm. 700.
“Kedatangan Juruselamat telah dinubuatkan di Eden. Ketika Adam
dan Hawa pertama kali mendengar janji itu, mereka sangat meng-
harapkan kegenapannya yang segera. Mereka menyambut anak su-
lung mereka dengan segala sukacita, mengharap mungkin dialah
Pelepas itu. Akan tetapi kegenapan janji itu bertangguh. Orang-
orang yang mula-mula menerimanya, meninggal dunia dengan ti-
dak melihat kegenapan janji tersebut. Sejak zaman Henokh janji itu
diulang-ulangi dengan perantaraan nenek moyang dan nabi-nabi,
yang selalu menghidupkan harapan akan kedatangan-Nya.”—Desire
of Ages, hlm. 31.
“Salah satu kebenaran yang paling menggembirakan dan paling
mulia yang dinyatakan di dalam Alkitab ialah kedatangan Kris-
tus yang kedua kali, untuk menyempurnakan pekerjaan besar penye-
lamatan. Bagi umat-umat musafir Tuhan yang sudah lama berdiam
Pekabaran Henokh 97

sementara di “daerah bayang-bayang maut,” telah diberikan suatu


pengharapan yang berharga yang mendatangkan sukacita, yaitu
janji kedatangan-Nya kembali, yang menjadi “kebangkitan dan
hidup,” untuk “membawa pulang umat-umat-Nya yang terbuang.”
Doktrin mengenai kedatangan-Nya yang kedua kali adalah inti da-
ri Alkitab yang suci itu. Sejak pasangan yang pertama melangkah
meninggalkan Taman Eden, anak-anak yang beriman telah me-
nunggu kedatangan Dia Yang Dijanjikan untuk membinasakan ku-
asa yang merusak itu dan untuk membawa mereka kembali ke
Taman Eden yang telah hilang. Orang-orang saleh zaman dahulu
mengharap kepada kedatangan Mesias di dalam kemuliaan, sebagai
penyempurnaan pengharapan mereka. Henokh, keturunan yang ke-
tujuh dari manusia Adam yang tinggal di taman Eden, yang selama
tiga abad berjalan bersama-sama dengan Tuhan di dunia ini, telah
diizinkan memandang dari jauh kedatangan Penebus, Penyelamat.
“Sesungguhnya,” katanya, “Tuhan datang dengan beribu-ribu orang
kudus-Nya hendak menghakimi semua orang.” (Yudas, 14, 15).”—
Great Controversy, hlm. 299.
“Henokh adalah wakil Kristus seperti juga Yohanes murid yang
kekasih. Henokh hidup bergaul dengan Tuhan, dan ia diberikan
pekabaran tentang kedatangan Kristus kedua kali. “Juga tentang
mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernu-buat,
katanya: “Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang ku-
dus-Nya, hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hu-
kuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang
mereka lakukan dan karena semua kata-kata nista, yang diucapkan
orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan.” (Yudas 1:14, 15).
Pekabaran yang disampaikan oleh Henokh dan pengangkatannya ke
surga adalah argumentasi yang meyakinkan kepada semua orang
yang hidup di zamannya. Perkara-perkara ini adalah argumentasi
yang dapat digunakan oleh Nuh dan Metusalah dengan kuasa untuk
menyatakan bahwa orang benar dapat diangkat ke surga.
“Tuhan yang hidup bergaul dengan Henokh adalah Tuhan dan
Juruselamat kita Yesus Kristus. Ia adalah terang dunia pada zaman
itu sama seperti Dia adalah terang dunia saat ini. Orang-orang yang
hidup di zaman dahulu bukanlah tanpa guru-guru yang memberi
tuntunan kepada mereka tentang jalan kehidupan; karena Nuh dan
Henokh adalah orang-orang Kristen.”—6 Testimonies, hlm. 392.
98 Hidup Seperti Henokh

“Kristus adalah Penebus manusia yang sama sejak awal dunia se-
bagaimana Dia hari ini. Sebelum Ia mengenakan kemanusiaan pada
keilahian-Nya dan datang ke dunia kita ini, kabar Injil diberikan oleh
Adam, Set, Henokh, Metuselah, dan Nuh. Abraham di Kanaan dan
Lut di Sodom membawa pekabaran ini, dan dari generasi ke generasi
utusan-utusan yang setia mengabarkan Dia Yang Akan Datang.”—
Christ’s Object Lessons, hlm. 126.
“Pengharapan akan penebusan melalui kedatangan Anak Tuhan
sebagai Juruselamat dan Raja ini, tidak pernah punah dari hati ma-
nusia. Dari sejak permulaannya telah ada orang-orang yang imannya
telah melampaui bayang-bayang masa kini hingga kepada kenyataan-
kenyataan di masa depan. Adam, Set, Henokh, Metuselah, Nuh,
Sem, Abraham, Ishak, dan Yakub—melalui mereka dan orang-orang
mulia lainnya, Tuhan telah memelihara penyataan-penyataan-Nya
yang berharga tentang kehendak-Nya. Dan demikianlah pula kepada
anak-anak Israel, umat pilihan yang melalui merekalah hendak di-
berikan pengetahuan tentang tuntutan hukum-Nya, dan tentang ke-
selamatan yang akan dicapai melalui pengorbanan pendamaian dari
Anak-Nya yang Kekasih.”—Prophets and Kings, hlm. 582, 583.
“Pada setiap kurun waktu sejarah dunia ini, Tuhan senantiasa
mempunyai orang yang memperoleh kesempatan yang disebut-
Nya dengan “saksi-Nya”. Dalam setiap abad selalu ada orang yang
saleh, orang yang menghimpun berkas cahaya yang menerangi jalan
mereka yang kemudian menyampaikan firman Tuhan kepada umat
manusia. Henokh, Nuh, Musa, Daniel, dan sejumlah lagi para bapa
dan nabi, yang menjadi pelayan kebenaran. Mereka bukanlah orang
yang sama sekali tidak mungkin melakukan kesalahan, mereka juga
memiliki kelemahan, namun memasrahkan diri mereka ke dalam
tugas pelayanan ini...
“Bintang-bintang yang di langit berada di bawah pengendalian
Tuhan. Ia memboboti mereka dengan cahaya. Ia menuntun dan me-
ngarahkan gerakan-gerakannya. Jika ia tidak mengendalikannya,
pastilah bintang-bintang itu berjatuhan. Begitu pulalah dengan pa-
ra pekerja-Nya. Mereka tidak lain daripada alat di dalam tangan-
Nya, dan semua yang baik yang dilakukan mereka dapat dilakukan
hanyalah melalui kuasa-Nya.”—Gospel Workers, hlm. 13, 14.
“Bila manusia telah memilih setiap keuntungan untuk memperoleh
satu pengetahuan tentang kebenaran, bagaimanakah rencana-renca-
Pekabaran Henokh 99

na dapat dibuat untuk mempertahankan pekerja-pekerja kita dari pe-


kerjaan menyelamatkan jiwa-jiwa yang berada di dalam kegelapan
kesalahan? Waktunya singkat, biarlah amaran diberikan dengan jelas
dan terang. Tuhan pasti datang untuk melaksanakan hukuman atas
semua yang tidak menuruti Injil.
“Henokh pada zamannya menyuarakan pekabaran kedatangan
Kristus dan pelaksanaan hukuman ke atas orang yang tidak benar
dan sekarang kita melihat kegenapan nubuatan Henokh tentang
kejahatan besar yang merajalela. Tetapi orang-orang yang memilih
terang adalah sesungguhnya diperintah Tuhan untuk membuat per-
tempuran yang agresif terus-menerus.”—Testimonies to Ministers,
hlm. 230.
“Adalah hak istimewa kita, kewajiban kita, untuk menerima te-
rang dari surga, supaya kita dapat memahami tipu daya Setan, dan
memperoleh kekuatan untuk melawan kuasanya. Kita telah diberikan
ketentuan agar datang kepada hubungan yang erat dengan Kristus
dan menikmati perlindungan terus-menerus dari malaikat-malaikat
Tuhan. Iman kita haruslah sampai ke dalam tirai itu, di mana Yesus
telah masuk bagi kita. Kita harus memegang dengan genggaman
yang lebih kuat kepada janji-janji Tuhan yang tidak pernah gagal.
Kita harus memiliki iman yang tidak aknknan disangkal, iman
yang akan berpegang teguh kepada yang tidak tampak, iman yang
kokoh, tidak goyah. Iman seperti ini akan membawa berkat dari
surga kepada jiwa-jiwa kita. Terang dari kemuliaan Tuhan yang
bersinar di dalam wajah Kristus akan bersinar pada kita juga, dan
akan dipantulkan kepada orang lain di sekeliling, sehingga kita dapat
benar-benar dikatakan, ‘Engkaulah terang dunia.’ Dan hubungan
antara jiwa dengan Kristus inilah, dan hanya ini sajalah, yang dapat
membawa terang kepada dunia. Jikalau bukan demi hubungan ini,
bumi akan ditinggalkan dalam kegelapan yang luar biasa...
“Kenyataan bahwa orang jahat masih ada, bahwa kejahatan se-
makin meningkat di sekitar kita, tidak boleh menyebabkan iman kita
meredup atau keberanian kita goyah ... Jikalau kita mencari Tuhan
dengan segenap hati kita, jikalau kita percaya dengan iman yang
tidak surut, terang surga akan bersinar ke atas kita, bahkan seperti
terang itu telah bersinar kepada Henokh yang setia.”—My Life Today,
hlm. 8.
“Salah satu kebenaran yang paling menggembirakan dan pa-
100 Hidup Seperti Henokh

ling mulia yang dinyatakan di dalam Alkitab ialah kedatangan


Kristus yang kedua kali, untuk menyempurnakan pekerjaan besar
penyelamatan. Bagi umat-umat musafir Tuhan yang sudah lama
berdiam sementara di “daerah bayang-bayang maut,” telah diberikan
suatu pengharapan yang berharga yang mendatangkan sukacita,
yaitu janji kedatangan-Nya kembali, yang menjadi “kebangkitan
dan hidup,” untuk “membawa pulang umat-umat-Nya yang ter-
buang.” Doktrin mengenai kedatangan-Nya yang kedua kali adalah
inti dari Alkitab yang suci itu. Sejak pasangan yang pertama me-
langkah meninggalkan Taman Eden, anak-anak yang beriman telah
menunggu kedatangan Yang Dijanjikan untuk menghancurkan
kuasa yang merusak itu dan untuk membawa mereka kembali ke
Taman Eden yang telah hilang. Orang-orang saleh zaman dahulu
mengharap kepada kedatangan Mesias di dalam kemuliaan, sebagai
penyempurnaan pengharapan mereka. Henokh, keturunan yang
ketujuh dari manusia Adam yang tinggal di taman Eden, yang selama
tiga abad berjalan bersama-sama dengan Tuhan di dunia ini, telah
diizinkan memandang dari jauh kedatangan Penebus, Penyelamat.
“Sesungguhnya,” katanya, “Tuhan datang dengan beribu-ribu orang
kudus-Nya hendak menghakimi semua orang.” (Yudas 1:14, 15).
Ayub pada malam kesusahannya berseru, “Tetapi aku tahu, Pe-
nebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit dari atas debu: ... tan-
pa dagingku pun aku akan melihat Tuhan, yang aku sendiri akan
melihat, ... mataku sendiri menyaksikan-Nya dan bukan orang lain.
Ayub 19:25-27”—Great Controversy, hlm. 299.
“Yudas menyinggung mengenai waktu yang sama. “Dan bahwa
Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas
kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman me-
reka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai
penghakiman pada hari yang besar.” Dan lagi ia mengutip kata-kata
Henokh, “Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang
kudus-Nya, hendak menghakimi semua orang” (Yudas 1:6, 14, 15). Ra-
sul Yohanes menyatakan bahwa ia “melihat orang mati, besar dan ke-
cil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab... Dan orang
mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang
tertulis di dalam kitab itu.” (Wahyu 20:12).”—Great Controversy,
hlm. 548, 549.
“Dunia adalah ladang pekerjaan Henokh. Ia memiliki sebuah
Pekabaran Henokh 101

pekabaran kepada dunia yang murtad, perkataan peringatan dan


teguran bagi dosa-dosa yang membanjiri dunia. Di dalam hidup
bergaul dengan Tuhan, Henokh memelihara pengetahuan tentang
Tuhan di hadapan orang banyak. Meskipun lemah lembut, dan
memiliki rasa ketergantungan kepada Tuhan, kegusarannya yang
suci semakin melekat kuat terhadap orang-orang yang meniadakan
hukum Tuhan, dan mengesampingkan nasihat-nasihat-Nya, meng-
gantikannya dengan nasihat-nasihat manusia dan rancangan-ran-
cangan manusia. Ia mengabarkan pekabaran itu: “Sesungguhnya
Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya, hendak meng-
hakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang
fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan
karena semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa
yang fasik itu terhadap Tuhan.” Tuhan telah membukakan tentang
masa depan kepada Henokh. Peristiwa indah pada kedatangan
Tuhan dibukakan ke dalam penglihatannya.“Ia datang dengan awan-
awan dan setiap mata akan melihat Dia.’ Inilah kebenaran masa kini
untuk Henokh, dan yang disampaikannya kepada dunia.”—Youth’s
Instructor, 25 Februari 1897, para. 4.
“Henokh adalah seorang guru kebenaran di zaman di mana ia
hidup. Ia mengajarkan tentang kebenaran: Ia menghidupkan ke-
benaran itu: dan tabiat guru yang hidup bergaul dengan Tuhan di
dalam segala jalannya adalah selaras dengan kebesaran dan ke-
kudusan misinya. Henokh adalah seorang nabi yang berbicara ketika
ia digerakkan oleh Roh Kudus. Ia adalah terang di tengah-tengah
kegelapan moral, seorang manusia teladan, seorang manusia yang
hidup bergaul dengan Tuhan. Yang taat kepada hukum Tuhan,—
hukum yang Setan telah menolak untuk menurutinya, yang telah
dilanggar oleh Adam, yang ditaati oleh Habel, dan karena ketaatannya
ia dibunuh. Dan sekarang Tuhan hendak menyatakan kepada alam
semesta tentang kesalahan tuduhan Setan bahwa manusia tidak
dapat menurut kepada hukum Tuhan. Ia hendak menyatakan bahwa
sekalipun manusia berdosa, ia dapat menghubungkan dirinya
dengan Tuhan sehingga ia akan memiliki pikiran dan roh Tuhan
dan menjadi lambang wakil Kristus. Manusia yang suci ini adalah
pilihan Tuhan untuk menegur dosa kejahatan dunia, dan untuk
membuktikan kepada dunia bahwa manusia dapat memelihara se-
luruh hukum Tuhan.”—Manuscript Releases, vol. 6, hlm. 146.
102 Hidup Seperti Henokh

“Nyatakanlah Firman Tuhan sebagai jalan di mana iman yang


kudus dan tabiat yang murni dapat diperoleh. Tawarkanlah ke-
selamatan yang cuma-cuma dan penuh, bukan sebagai yang be-
rasal dari dirimu sendiri, melainkan dari Kristus. Tunjukkanlah
kepada pendengarmu kebutuhan mereka untuk kembali melalui
penyesalan dosa dan iman kepada kesetiaan mereka; karena semua
orang berada pada tingkatan yang sama; semuanya memperoleh
penghukuman yang sama melalui standar moral kebenaran yang
agung. Kumandangkanlah penebusan bagi dosa-dosa melalui
Kristus, satu-satunya Penanggung dosa, satu-satunya Pengampun
dosa. Kumandangkanlah penebusan dosa-dosa melalui penyesalan
kepada Tuhan dan iman di dalam Kristus, dan Tuhan akan menge-
sahkan kesaksianmu. Dengan segala kepastian engkau dapat me-
ngumandangkan sarana untuk memperoleh tabiat yang kudus—
sebagaimana Henokh telah memperolehnya, melalui Kristus dan
Yesus.”—The Voice in Speech and Song, hlm. 340.
“Firman Tuhan meliputi Kitab-kitab suci di dalam Perjanjian Lama
dan juga Perjanjian Baru. Yang satu tidak lengkap tanpa yang lain.
Kristus menyatakan bahwa kebenaran-kebenaran dalam Perjanjian
Lama adalah sama berharganya dengan yang ada dalam Perjanjian
Baru. Kristus adalah Penebus manusia yang sama pada permulaan
dunia sebagaimana Ia pada hari ini. Sebelum Ia mengenakan kepada
keilahian-Nya jubah kemanusiaan dan datang ke dunia kita ini,
pekabaran Injil diberikan kepada Adam, Set, Henokh, Metusalah,
dan Nuh. Abraham di Kanaan dan Lot di Sodom membawa pe-
kabaran ini, dan dari generasi ke generasi utusan-utusan yang setia
mengumandangkan Dia Yang Akan Datang.”—Lift Him Up, hlm.
306.
“Tuhan kita akan segera datang dalam awan-awan surga, dengan
kuasa dan kemuliaan yang besar. Apakah tidak cukup di dalam
kebenaran-kebenaran yang mengitari peristiwa ini dan dalam per-
siapan yang mendasar bagi peristiwa ini, agar kita berpikir secara
khidmat tentang kewajiban kita? ‘Apabila Anak Manusia datang da-
lam kemuliaan-Nya … Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di ha-
dapan-Nya. Perkara ini haruslah selalu dipelihara di hadapan orang-
orang sebagai sarana mencapai suatu tujuan,—yang mengakhiri
penghakiman, dengan hukuman dan upah yang kekal. Kemudian
Tuhan akan mengaruniakan kepada setiap orang sesuai dengan
Pekabaran Henokh 103

perbuatannya. Henokh menubuatkan tentang perkara-perkara ini,


katanya, ‘Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang
kudus-Nya, hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan
hukuman.’ Dan Salomon, pengkhotbah kebenaran itu, ketika mem-
buat pernyataan dan seruan, menyampaikan penghakiman yang
akan datang: ‘Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah
akan Tuhan dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena
ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Tuhan akan membawa
setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang
tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.’”—Review and Herald,
18 Juni 1901, para. 8.
“Karena kita tidak mengetahui jam yang pasti tentang kedatangan
Kristus maka kita diperintahkan untuk berjaga. ‘Berbahagialah
hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang.’
Orang-orang yang berjaga-jaga menunggu Tuhan datang tidak
menunggu dalam pengharapan yang bermalas-malasan. Mereka
menyucikan hati mereka dengan menurut kepada kebenaran. Sem-
bari berjaga-jaga mereka menyatukannya dengan pekerjaan yang
sungguh-sungguh. Karena mereka mengetahui bahwa Tuhan sudah
di depan pintu, semangat mereka semakin dipercepat untuk bekerja
sama dengan makhluk-makhluk cerdas surgawi dalam bekerja bagi
keselamatan jiwa-jiwa. Mereka inilah hamba-hamba yang setia dan
bijaksana, yang membawa kepada rumah Tuhan bagian mereka pa-
da masanya. Mereka menyatakan kebenaran pada zaman mereka,
demikianlah juga para hamba Kristus sekarang memberikan pe-
ringatan khusus kepada generasi mereka.”—Review and Herald, 13
November 1913, para. 4.
“Sama seperti Henokh, kita harus mengumandangkan pekabaran
tentang Kedatangan Kristus Kedua Kali dengan sungguh-sungguh.
‘Hari Tuhan,’ kata Alkitab,’ datang seperti pencuri pada malam.
Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman—maka
tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, ... mereka pasti tidak akan
luput.’ Ditekankan dalam perkataan ini tentang pentingnya selalu
siap siaga bagi peristiwa yang besar ini.”—Signs, 12 Oktober 1904,
para. 8.
“Tuhan memiliki orang-orang lain untuk menjadi saksi-Nya
pada hari itu, meskipun Henokh berdiri sebagai pemimpinnya.
Ada Nuh, dengan pekabaran dari Tuhan. Maka wakil-wakil Tuhan
104 Hidup Seperti Henokh

ditelusuri/ada pada satu generasi ke generasi berikutnya, ketika me-


reka menyampaikan pekabarannya kepada dunia, memancarkan te-
rang surgawi ke atas jalan yang dilalui orang-orang yang berjalan di
dalam kegelapan.”—Youth’s Instructor, 25 Februari 1897, para. 5.
Bab 18
Cobaan-cobaan Henokh
“Kuasa Tuhan yang disampaikan melalui hamba-hamba-Nya
da-pat dirasakan oleh mereka yang mendengarnya. Beberapa orang
memberikan perhatian terhadap amaran itu dan meninggalkan
dosa-dosa mereka; tetapi kebanyak mencemoohkan pekabaran yang
khidmat itu dan menjadi lebih berani di dalam jalan-jalan mereka
yang jahat. Hamba-hamba Tuhan harus menyampaikan pekabaran
yang sama kepada dunia pada akhir zaman itu, dan itu juga akan
disambut oleh cemoohan dan sikap tidak percaya. Dunia sebelum air
bah telah menolak kata-kata amaran dari dia yang berjalan dengan
Tuhan. Demikian pula generasi yang terakhir itu akan meremehkan
amaran-amaran dari pesuruh Tuhan.”—Patriarchs and Prophets,
hlm. 86.
“Betapa seringnya orang-orang yang percaya kepada Firman
Tuhan, meskipun di dalam dirinya sendiri mereka sama sekali tidak
berdaya, telah menahan kuasa seluruh dunia—Henokh, yang suci
hatinya, kudus kehidupannya, memegang teguh imannya dalam
kemenangan kebenaran melawan generasi yang pencemooh dan
rusak.”—Education, hlm. 254.
“Orang-orang dalam generasi itu telah mengolok-olok kebodohan
Henokh yang tidak mau mengumpulkan emas atau perak atau ke-
kayaan dunia ini. Tetapi hati Henokh tertuju kepada harta yang aba-
di. Ia telah memandang negeri kemuliaan itu. Ia telah melihat Raja
di dalam kemuliaan-Nya di tengah-tengah Sion. Pikiran, hati serta
perkataannya terpusat ke surga. Lebih besar kejahatan yang berlaku,
lebih dalam lagi kerinduannya akan rumah Tuhan itu. Sementara
masih hidup di dunia, oleh iman, ia tinggal di dalam suasana ke-
muliaan.”—Patriarchs and Prophets, hlm. 87.
“Kristus mengetahui semua yang disalahartikan dan disalahgam-
barkan oleh manusia. Anak-anak-Nya sanggup menunggu dengan
kesabaran dan keyakinan yang tenang betapa dihina dan dianggap

105
106 Hidup Seperti Henokh

rendah pun mereka itu, karena tidak ada rahasia yang tidak di-
nyatakan, dan mereka yang menghormati Tuhan akan dihormati
oleh-Nya di hadapan manusia dan malaikat-malaikat.
“’Jika karena Aku, kamu dicela dan dianiaya,’ kata Yesus, ‘ber-
bahagialah kamu.’ Dan Dia tunjukkan kepada para pendengar-
Nya para nabi yang telah berbicara dalam nama Tuhan, sebagai
‘teladan penderitaan dan kesabaran.’ Yakobus 5:10. Habel, orang
Kristen pertama dari anak-anak Adam, mati syahid. Henokh ber-
jalan dengan Tuhan, dan dunia tidak mengenalnya. Nuh diejek
sebagai seorang fanatik dan seorang yang membuat gelisah. ... Pada
setiap zaman para utusan pilihan Tuhan telah dicela dan dianiaya,
namun lewat penderitaan mereka pengetahuan akan Tuhan telah
disebarluarkan. Setiap murid Kristus harus terjun ke dalam barisan
itu dan melaksanakan pekerjaan yang sama... Tuhan bermaksud
supaya kebenaran dinyatakan dan menjadi pokok ujian dan diskusi,
bahkan melalui hinaan yang diberikan kepada kebenaran itu. Pikiran
orang harus digerakkan.”—Mount of Blessing, hlm. 2, 33.
“Bukan dengan harta mereka, pendidikan mereka, atau ke-
dudukan mereka Tuhan menghormati manusia. Ia menghormati me-
reka melalui kemurnian motif dan keindahan tabiat mereka. Ia me-
lihat berapa besar Roh-Nya dimiliki oleh mereka, dan berapa banyak
keserupaan-Nya dinyatakan dalam kehidupan mereka. Menjadi be-
sar di dalam kerajaan Tuhan adalah menjadi seperti anak kecil dalam
kerendahan hati, dalam kesederhanaan iman, dan dalam kemurnian
kasih...
“Dari segala karunia yang dapat diberikan oleh surga kepada ma-
nusia, persekutuan dengan Kristus dalam penderitaan-Nya adalah
kepercayaan yang paling berbobot dan kehormatan yang tertinggi.
Bukan Henokh, yang diangkat ke surga, bukan Elia, yang naik da-
lam kereta menyala-nyala, adalah lebih mulia daripada Yohanes
Pembaptis, yang mati di dalam penjara bawah tanah. ‘Sebab kepada
kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, me-
lainkan juga untuk menderita untuk Dia.’”—Ministry of Healing,
hlm. 477, 478.
“Jikalau engkau memilih untuk membuang pengaruh kebenaran
yang kudus dan tenang, Setan akan menggiring engkau dalam pe-
rangkap atas kehendakmu. Engkau akan berada dalam bahaya ka-
rena menuruti keinginan selera dan nafsumu, membiarkan nafsu,
Cobaan-cobaan Henokh 107

keinginan-keinginan jahat dan menjijikkan menguasaimu. Gan-


tinya menampakkan pada wajahmu keheningan yang tenang da-
lam pencobaan dan penderitaan, seperti Henokh yang setia, wa-
jahmu bersinar dengan pengharapan dan bahwa kedamaian yang
melampaui pengertian, engkau akan menampakkan wajah yang
penuh dengan pikiran-pikiran daging, dengan keinginan-keinginan
penuh nafsu. Engkau akan mengesankan kuasa setan gantiya kuasa
ilahi.”—2 Testimonies, hlm. 92.
Bab 19
Pertanyaan Henokh
“Henokh hidup bergaul dengan Tuhan selama tiga ratus tahun
sebelum diangkat ke surga, dan keadaan dunia pada saat itu tidaklah
lebih mendukung bagi kesempurnaan tabiat Kristen dibandingkan
saat ini. Bagaimanakah caranya Henokh hidup bergaul dengan Tuhan?
Ia mendidik pikiran dan hatinya untuk selalu merasakan kehadiran
Tuhan, dan ketika dalam kesusahan doa-doanya akan naik kepada
Tuhan agar menjaga dan mendidik tabiatnya. ‘Apakah yang harus
aku lakukan untuk memuliakan Engkau Tuhanku?’ demikianlah
doanya. Kehendaknya bersatu dengan kehendak Tuhan, dan kakinya
terus-menerus dituntun ke dalam jalan perintah-perintah Tuhan.
Henokh adalah wakil dari orang-orang yang akan berada di bumi ini
ketika Kristus datang kelak, yang akan diangkat ke Surga dan tidak
melihat kematian. Maka tepatlah jika kita berdoa, sebagaimana doa
Daud, ‘Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-
keajaiban dari Taurat-Mu.’”—Signs, 29 Desember 1887, para. 11.
“Tuhan harus selalu ada di dalam pikiran-pikiran kita. Kita harus
selalu berbicara dengan Dia sementara kita berjalan di jalan kita, dan
sementara tangan kita melakukan pekerjaan. Dalam segala maksud
dan tujuan kehidupan kita harus bertanya, Apakah yang dikehendaki
oleh Tuhan agar aku lakukan? Bagaimanakah caranya agar aku me-
nyenangkan Dia yang telah memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan
bagiku? Maka kita akan berjalan dengan Tuhan, seperti Henokh di
masa lalu; dan kehidupan kita akan menjadi kesaksian yang ia telah
terima, bahwa ia menyenangkan Tuhan.”—Our High Calling, hlm.
61.
“Yusuf memelihara integritasnya ketika dikelilingi oleh para pe-
nyembah berhala di Mesir, di tengah-tengah dosa dan penghujatan
dan pengaruh-pengaruh yang merusak. Ketika dicobai untuk ber-
paling dari jalan kebajikan, jawabannya adalah ‘Bagaimanakah mung-
kin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa ter-

108
Pertanyaan Henokh 109

hadap Tuhan?’ Kejadian 39:9. Henokh, Yusuf dan Daniel bergantung


kepada kekuatan yang tak terhingga. Inilah satu-satunya jalan yang
aman untuk dilalui oleh orang Kristen di zaman kita.”—Our High
Calling, hlm. 278.
“Sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan tampak.
Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak de-
ngan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji
oleh api itu.’ Jikalau perbuatan manusia tunduk kepada apa yang
telah ditaburnya, maka ia akan menerima upahnya. ‘Maka, mengapa
manusia tidak melakukan kehidupan yang saleh bagi dirinya sen-
diri? Mengapa mereka menghasilkan buah semak yang berduri? Itu
karena mereka tidak ditempelkan kepada Pokok Anggur. Mereka
tidak bertobat. Pekerjaan mereka menyaksikan bahwa mereka tidak
berdiam di dalam Kristus. Mereka tidak makan dari daging-Nya
dan minum dari darah-Nya, seperti yang diteladankan oleh Kristus.
Jikalau mereka telah melakukannya, maka melalui iman mereka akan
memiliki hubungan yang hidup dengan Kristus, dan melakukan
pekerjaan Tuhan. Tabiat diubahkan, bukan melalui perubahan ke-
cil dalam beberapa kebiasaan dan perbuatan, melainkan melalui
pekerjaan ilahi; karena Tuhan berfirman, ‘kamu akan Kuberikan hati
yang Baru.’ Ini adalah kematian bagi diri dan dosa, dan kehidupan
yang sama sekali baru. ‘Namun aku hidup,’ kata Paulus, ‘tetapi bu-
kan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di
dalam aku.’ Apakah cabang yang kering telah ditempelkan kepada
batang anggur yang hidup? Kemudian, apakah tempelan itu telah
berhubungan dengan serat demi serat anggur yang hidup? Apakah
cabang itu telah menjadi satu dengan batangnya? Jikalau demikian,
maka cabang itu akan menghasilkan buah dari batang anggur itu.
Jikalau kita menjadi satu dengan Kristus, kita akan menjadi seperti
Kristus. Inilah kuasa Tuhan yang besar. Namun kemudian kita di-
perintahkan, ‘karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan
takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi
terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Tuhanlah yang
mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan me-
nurut kerelaan-Nya.’ Kesempatan istimewa bagi orang Kristen telah
dibukakan di hadapan kita. Dia yang setiap hari bergantung kepada
Kristus akan melakukan pekerjaan Kristus dalam roh, perkataan,
perbuatan. Ia mungkin terdorong untuk menegur dosa, memarahi,
110 Hidup Seperti Henokh

mendesak, menegur dengan segala penderitaan dan doktrin. Pada


kesempatan-kesempatan khusus rohnya mungkin terdorong di dalam
dirinya untuk membukakan dosa dan kejahatan; namun di dalam se-
galanya ia memiliki Roh Kristus. Ini adalah pekerjaan yang harus
dilakukan. Kita bisa menghidupkan kehidupan yang berhubungan
erat dengan Yesus, satu di dalam Kristus. Pikiran harus dipelihara
dalam kerangka penuh doa, memandang kepada Yesus setiap saat,
bertanya pada setiap langkah, ‘Apakah ini jalan Tuhan?’ Inilah cara
Henokh hidup bergaul dengan Tuhan. Kita harus belajar satu sama
lain dan menjadi pelaku Firman Tuhan.”—Signs, 26 September 1892,
para. 5.
Bab 20
Pengangkatan Henokh
“Di tengah-tengah kesibukan kerjanya Henokh tetap memperta-
hankan hubungannya dengan Tuhan. Lebih besar dan lebih men-
desak tugasnya itu, lebih sering dan lebih tekun lagi ia dalam doa-
nya. Di saat-saat tertentu ia mengasingkan diri dari masyarakat.
Setelah tinggal untuk sesaat lamanya di antara orang banyak sambil
berusaha untuk memberikan petunjuk-petunjuk serta teladan yang
menguntungkan mereka itu, ia akan mengasingkan diri untuk me-
muaskan rasa lapar dan dahaganya akan pengetahuan Ilahi yang
dapat dipuaskan hanya oleh Tuhan saja. Melalui hubungan dengan
Tuhan dengan cara seperti itu, Henokh memantulkan peta Ilahi
dengan lebih sempurna lagi. Wajahnya bercahaya oleh satu terang
yang suci, seperti terang yang bersinar di dalam wajah Yesus. Apabila
ia selesai berhubungan dengan Ilahi, orang jahat sekalipun dapat
melihat dengan rasa kagum akan cap surga di wajahnya.”—Patriarchs
and Prophets, hlm. 86, 87.
“Henokh terus semakin bertumbuh ke arah surgawi sementara
bersekutu dengan Tuhan. Wajahnya bercahaya dengan terang kudus
yang akan tetap bersinar di wajahnya sementara memberi petunjuk
orang-orang yang mau mendengarkan perkataan hikmatnya. Pe-
nampilannya yang surgawi dan mulia membuat orang kagum. Tu-
han mengasihi Henokh karena ia dengan teguh mengikut Dia dan
membenci kejahatan dan dengan sungguh-sungguh mencari pe-
ngetahuan surgawi, sehingga ia dapat melakukan kehendaknya de-
ngan sempurna. Ia rindu untuk menyatukan dirinya secara lebih de-
kat dengan Tuhan, yang ia takuti, hormati, dan kagumi.
“Tuhan tidak akan mengizinkan Henokh mati seperti manusia-
manusia lainnya, melainkan mengirimkan malaikat-malaikat-Nya
untuk membawanya ke surga tanpa melihat kematian. Di hada-
pan orang-orang benar dan orang-orang jahat, Henokh diambil
dari mereka. Orang-orang yang mengasihinya berpikir bahwa Tu-

111
112 Hidup Seperti Henokh

han mungkin akan meninggalkannya di salah satu tempat peristi-


rahatannya, namun setelah mencari dia dengan saksama, dan tidak
dapat menemukannya, mereka melaporkan bahwa ia tidak ada lagi,
karena Tuhan telah mengambilnya.”—Story of Redemption, hlm. 59.
“’Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan
melihat Tuhan.’ Matius 5:8. Untuk tiga ratus tahun lamanya Henokh
telah mencari kesucian hati agar ia bisa menjadi selaras dengan
surga.Untuk tiga abad ia telah bergaul dengan Tuhan. Hari demi
hari ia rindu untuk mengalami satu hubungan yang lebih erat; dan
hubungan itu senantiasa menjadi lebih rapat lagi sehingga Tuhan
mengangkat dia datang kepada-Nya. Ia telah berdiri di ambang
pintu dunia yang kekal, hanya satu langkah saja yang mengantarai
dia dengan negeri yang penuh berkat itu; dan sekarang gerbang di-
bukakan, perjalanannya bersama dengan Tuhan yang sudah lama
sekali ditempuhnya di dunia ini dilanjutkan, dan ia berjalan melalui
gerbang Kota Suci—sebagai orang yang pertama dari antara umat
manusia untuk masuk ke sana.
“Hilangnya Henokh dapat dirasakan di dunia ini. Mereka merasa
kehilangan akan suara yang hari demi hari terdengar untuk mem-
berikan amaran dan petunjuk-petunjuk. Banyak orang, baik orang
benar maupun orang jahat, yang telah menyaksikan kepergiannya
itu; dan menyangka bahwa ia telah pergi ke salah satu tempat pe-
ristirahatannya, mereka yang mengasihi dia telah mencoba untuk
mencarinya dengan sungguh-sungguh, sebagaimana anak-anak nabi
telah berusaha mencari Elia; tetapi tidak berhasil. Mereka melapor-
kan bahwa ia sudah tidak ada lagi, karena Tuhan telah mengambil
dia.”—Patriarchs and Prophets, hlm. 87, 88.
“Tuhan di sini mengajarkan sebuah pelajaran penting melalui pe-
ngangkatan Henokh, keturunan Adam yang telah jatuh, bahwa se-
mua orang akan memperoleh upah, yang dengan iman akan ber-
sandar kepada Korban yang dijanjikan dan dengan setia menurut
kepada perintah-perintah-Nya. Dua kelompok dinyatakan lagi di
sini yang akan ada hingga kedatangan Kristus kedua kali—orang
benar dan orang jahat, orang pemberontak dan orang setia. Tuhan
akan mengingat orang benar, yang takut kepada-Nya. Demi Anak-
Nya yang kekasih, Ia akan menghargai dan menghormati mereka
dan memberikan mereka kehidupan kekal. Namun orang jahat, yang
menginjak-injak wewenangnya, Dia akan memotong dan membi-
Pengangkatan Henokh 113

nasakan mereka dari bumi ini, dan mereka akan menjadi seolah
tidak pernah ada.”—Story of Redemption, hlm. 59, 60.
“Dengan mengangkat Henokh ke surga, Tuhan bermaksud untuk
memberikan satu pelajaran penting. Ada bahaya di mana manusia
mau menyerah kepada keputusasaan, oleh sebab akibat-akibat dosa
yang mengerikan itu. Banyak yang berseru-seru: “Apakah untungnya
kita takut akan Tuhan dan memeliharakan hukum-hukum-Nya, se-
dangkan kutuk yang besar itu menimpa umat manusia dan kematian
adalah menjadi bagian kita semua?” Tetapi petunjuk-petunjuk yang
telah diberikan Tuhan kepada Adam dan yang diulangi oleh Set serta
dinyatakan dalam hidup Henokh telah menyapu bersih kemurungan
dan kegelapan dan telah memberikan pengharapan kepada manusia
bahwa sebagaimana melalui Adam datang kematian, begitu pula
melalui Penebus itu akan datang kehidupan dan kebakaan. Setan
mengajarkan kepada manusia satu kepercayaan bahwa tidak akan
ada pahala bagi orang yang benar ataupun hukuman bagi orang
jahat, dan tidak mungkin bagi manusia untuk menurut hukum-
hukum Ilahi.
“Tetapi di dalam masalah Henokh, Tuhan menyatakan bahwa ‘Tu-
han ada, dan bahwa Tuhan memberi upah kepada orang yang
sungguh-sungguh mencari Dia.’ Ibrani 11:6. Ia menunjukkan apa
yang akan Ia lakukan bagi mereka yang memelihara hukum-hu-
kum-Nya. Kepada manusia diajarkan bahwa tidak mustahil untuk
menurut hukum Tuhan; bahwa sekalipun hidup di tengah-tengah
orang berdosa dan jahat, mereka sanggup, oleh anugerah Tuhan
melawan penggodaan dan menjadi suci. Mereka melihat di dalam
teladan hidupnya berkat-berkat dari pada kehidupan seperti itu; dan
pengangkatannya ke surga adalah satu bukti tentang kebenaran nu-
buatannya sehubungan dengan akhirat, dengan pahala kesukaan,
kemuliaan serta hidup yang baka bagi orang yang menurut, dan
hukuman, laknat, serta kematian bagi yang melanggar.”—Patriarchs
and Prophets, hlm. 88.
“Dalam perkara Henokh orang-orang setia yang sangat sedih di-
ajarkan bahwa, meskipun hidup di tengah-tengah orang-orang yang
penuh dosa dan rusak, yang dalam pelanggaran terbuka dan berani
melawan Tuhan, Pencipta mereka, namun jikalau mereka mau
menurut kepada-Nya dan memiliki iman di dalam Penebus yang
dijanjikan, mereka dapat melakukan kebenaran seperti Henokh
114 Hidup Seperti Henokh

yang setia, diterima oleh Tuhan, dan pada akhirnya diangkat kepada
takhta-Nya di surga.”—Story of Redemption, hlm. 60.
“Oleh iman, Henokh, ‘terangkat, supaya ia tidak mengalami ke-
matian; ... Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bah-
wa ia berkenan kepada Tuhan,” Ibrani 11:5. Di tengah-tengah dunia
yang oleh karena kejahatannya telah ditetapkan untuk mengalami
kebinasaannya, Henokh telah menghidupkan satu kehidupan yang
erat sekali dengan Tuhan sehingga ia tidak diizinkan untuk merasakan
kematian. Tabiat nabi yang penuh peribadatan ini menggambarkan
keadaan kesucian yang harus dicapai oleh mereka yang akan ‘ditebus
dari bumi ini’ (Wahyu 14:3) pada waktu kedatangan Kristus yang
kedua kali.Di saat itu, sebagaimana halnya di dalam dunia sebelum
air bah, kejahatan akan merajalela. Dengan mengikuti gerakan hati
mereka yang jahat serta pengajaran-pengajaran filsafat yang me-
nyesatkan manusia akan memberontak terhadap kekuasaan sur-
ga. Tetapi seperti Henokh, umat Tuhan akan mencari kesucian hati
serta keselarasan kepada kehendak-Nya hingga mereka akan me-
mantulkan sifat-sifat yang sama dengan Kristus. Seperti Henokh,
mereka akan mengamarkan dunia ini tentang kedatangan Tuhan
yang kedua kalinya, serta hukuman yang akan dijatuhkan kepada
orang-orang yang melanggar, dan oleh perkataan serta teladan hidup
mereka akan menempelak dosa-dosa orang jahat. Sebagaimana He-
nokh diangkat ke surga sebelum kehancuran bumi ini oleh air bah,
demikian juga orang-orang benar yang masih hidup akan diangkat
dari dunia ini sebelum dibinasakan oleh api.”—Patriarchs and Pro-
phets, hlm. 88, 89.
“Henokh, yang memisahkan dirinya dari dunia, dan menggunakan
banyak waktunya dalam doa dan dalam persekutuan dengan Tuhan,
mewakili umat Tuhan yang setia di hari-hari terakhir, yang akan me-
misahkan diri dari dunia. Kejahatan akan tetap ada hingga ke tingkat
yang mengerikan di atas bumi. Manusia akan menyerahkan dirinya
untuk mengikuti setiap khayalan hati mereka yang telah rusak dan
melakukan filsafat penipuan mereka dan memberontak melawan
wewenang surga yang tinggi.
“Umat Tuhan akan memisahkan dirinya dari praktik-praktik ke-
jahatan dari orang-orang yang ada di sekitar mereka dan akan me-
ngusahakan kemurnian pikiran dan keselarasan yang kudus kepada
kehendak-Nya hingga citra Ilahi-Nya akan tercermin di dalam me-
Pengangkatan Henokh 115

reka. Seperti Henokh, mereka akan siap diangkat ke surga. Sementara


mereka berusaha mengajar dan memperingatkan dunia, mereka ti-
dak akan berkompromi dengan roh dan kebiasaan-kebiasaan orang-
orang tidak beriman melainkan akan mengutuk mereka melalui
percakapan kudus dan teladan yang saleh. Pengangkatan Henokh ke
surga tidak lama sebelum kebinasaan dunia oleh air bah mewakili
pengangkatan semua orang benar yang hidup di bumi ini sebelum
kebinasaannya oleh api. Orang-orang kudus akan dimuliakan di da-
lam kehadiran orang-orang yang telah membenci mereka karena
ketaatan mereka yang setia kepada perintah-perintah Tuhan yang
benar.”—Story of Redemption, hlm. 61.
“Tuhan telah memperlihatkan kepada saya dunia-dunia lain. Sa-
yap diberikan kepada saya, dan seorang malaikat menyertai saya
dari kota itu ke suatu tempat yang indah dan mulia... Penghuni
tempat itu ... mulia, agung dan tampan. Mereka betul menunjukkan
citra Yesus, dan wajah mereka berseri-seri dengan kesukaan ku-
dus, sebagai kesan kebebasan dan kebahagiaan tempat itu. Saya
menanyakan salah satu dari mereka apa sebabnya mereka kelihatan
begitu tampan melebihi mereka yang berada di bumi. Jawabnya
ialah, “Kami hidup dengan teguh menaati hukum-hukum Tuhan,
dan tidak jatuh dengan pelanggaran, seperti mereka yang ada di
bumi.” ...Kemudian saya dibawa ke suatu dunia yang mempunyai
dua belas bulan. Di sana saya melihat Henokh yang baik itu, yang
sudah diubahkan... Saya menanyakan padanya kalau inilah tempat
di mana ia dipindahkan dari bumi. Ia berkata, “Bukan di sini; di
kota itulah rumahku, dan saya hanya datang untuk mengunjungi
tempat ini.” Ia berpindah-pindah seakan-akan di rumah sendiri la-
yaknya... Kemudian malaikat itu berkata, “Engkau harus pulang, dan
jikalau engkau setia, engkau, dengan yang 144.000 itu, akan berhak
mengunjungi semua dunia dan menyaksikan hasil ciptaan tangan
Tuhan.”—Early Writings, hlm. 39, 40.
“Kita dapat memiliki apa yang telah dimiliki oleh Henokh. Ki-
ta dapat memiliki Kristus untuk menyertai kita terus-menerus. He-
nokh hidup bergaul dengan Tuhan, dan ketika diserang oleh si peng-
goda, ia dapat berbicara dengan Tuhan tentang perkara itu. Ia tidak
memiliki, ‘Sebab ada tertulis,’ seperti yang kita miliki, namun ia
memiliki pengetahuan tentang Sahabat surgawinya. Ia menjadikan
Tuhan sebagai Penasihatnya, dan terikat erat dengan Yesus. Dan
116 Hidup Seperti Henokh

Henokh dimuliakan sepanjang jalannya. Ia diangkat ke surga tanpa


melihat kematian. Dan orang-orang yang akan diangkat pada pe-
nutupan zaman, akan selalu mewakili Dia dalam segala praktik ke-
hidupan mereka. Sifat mementingkan diri sendiri akan dikikis habis
hingga ke akar-akarnya.”—Manuscript, 38, 1897.
“Bercita-citalah, untuk kemuliaan Tuhan, guna menumbuhkan
setiap karunia dari tabiat. Dalam setiap tahapan pembangunan ta-
biatmu engkau harus berkenan bagi Tuhan. Hal itu dapat engkau
perbuat karena Henokh berkenan pada-Nya, meski hidup dalam
zaman yang merosot, dan ada Henokh-Henokh pada zaman kita
sekarang ini... Kata-Nya [Yesus], ‘Di luar Aku kamu tidak dapat
berbuat apa-apa.’ Yohanes 15:5. Ingatlah hal ini. Bila engkau telah
membuat kesalahan, engkau sudah pasti akan mendapat kemenangan
jika engkau melihat kesalahan-kesalahan itu dan menganggapnya
sebagai tanda-tanda amaran. Dengan demikian engkau mengubah
kekalahan menjadi kemenangan, mengecewakan musuh dan memu-
liakan Penebusmu.
“Tabiat yang dibentuk menurut rupa ilahi adalah satu-satunya
harta yang dapat kita bawa serta dari dunia ini ke dunia mendatang.
Orang yang berada di bawah pengajaran Kristus dalam dunia ini
akan membawa serta setiap perolehan ilahi ke rumah semawi.”—
Christ’s Object Lessons, hlm. 332.
“’Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami ke-
matian, ... Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian,
bahwa ia berkenan kepada Tuhan.’
“Kepada persekutuan seperti itulah Tuhan memanggil kita. Seba-
gaimana dengan Henokh, demikianlah seharusnya kekudusan tabiat
orang-orang yang akan ditebus dari antara manusia pada kedatangan
Tuhan yang kedua kali.”—8 Testimonies, hlm. 331.
“Dengan perkataan Tuhan dalam tangannya, setiap makhluk ma-
nusia, apa pun nasib hidupnya, bisa mendapatkan persahabatan yang
demikian jika ia memilih demikian. Dalam halamannya ia dapat
bercakap-cakap dengan manusia yang paling agung dan terbaik dari
bangsa manusia, dan boleh mendengarkan suara Yang Kekal bila Ia
berbicara dengan manusia. Bila ia belajar dan merenungkan tema
yang ‘ingin diketahui oleh malaikat-malaikat’ (1 Petrus 1:12), ia akan
mendapatkan persahabatan mereka. Ia boleh mengikuti jejak Guru
surga dan mendengarkan perkataan-Nya seperti ketika Ia mengajar
Pengangkatan Henokh 117

di atas bukit, di lapangan dan di laut. Ia dapat tinggal di dunia dalam


suasana surga, memberikan kepada orang yang susah dan tergoda
di dunia, pengharapan dan kerinduan mendapatkan kesucian; ia
sendiri datang semakin lama semakin dekat ke dalam persekutuan
dengan Yang tidak terlihat; seperti dia dahulu kala yang berjalan
dengan Tuhan, semakin lama semakin mendekati ambang dunia
yang kekal, sampai ke gerbang terbuka dan ia akan masuk ke sana.
Ia akan merasakan dirinya bukan sebagai orang asing. Suara-suara
yang akan menyambut dia adalah suara-suara orang saleh, yang
tidak terlihat, di bumi menjadi sahabatnya—suara-suara yang di sini,
dipelajari untuk mengenalnya, dan untuk mengasihinya. Barangsiapa
yang melalui firman Tuhan telah hidup dalam persekutuan dengan
surga, akan berada di rumah persahabatan surga.”—Education, hlm.
127.
“Tuhan tidak akan mengizinkan Henokh mati seperti manusia-
manusia lainnya, melainkan mengirimkan malaikat-malaikat-Nya
untuk membawanya ke surga tanpa melihat kematian. Di hadapan
orang-orang benar dan orang-orang jahat, Henokh diambil da-
ri mereka. Orang-orang yang mengasihinya berpikir bahwa Tu-
han mungkin akan meninggalkannya di salah satu tempat peris-
tirahatannya, namun setelah mencari dia dengan saksama, dan tidak
dapat menemukannya, mereka melaporkan bahwa ia tidak ada lagi,
karena Tuhan telah mengambilnya.”—Signs, 20 Februari 1879, para.
7.
“[Yudas 1:14-15]. Pekabaran yang disampaikan oleh Henokh dan
pengangkatannya ke surga adalah argumentasi yang meyakinkan
kepada semua orang yang hidup di zamannya. Perkara-perkara ini
adalah argumentasi yang dapat digunakan oleh Nuh dan Metusalah
dengan kuasa untuk menyatakan bahwa orang benar dapat diangkat
ke surga (MS 46, 11895).”—S.D.A. Bible Commentary, vol. 1, hlm.
1088.
“Umat Tuhan akan memisahkan dirinya dari praktik-praktik ke-
jahatan dari orang-orang yang ada di sekitar mereka, dan akan me-
ngusahakan kemurnian pikiran dan keselarasan yang kudus kepada
kehendak-Nya hingga citra Ilahi-Nya akan tercermin di dalam me-
reka. Seperti Henokh, mereka akan siap diangkat ke surga. Sementara
mereka berusaha mengajar dan memperingatkan dunia, mereka ti-
dak akan berkompromi dengan roh dan kebiasaan-kebiasaan orang-
118 Hidup Seperti Henokh

orang tidak beriman melainkan akan mengutuk mereka melalui


percakapan kudus dan teladan yang saleh. Pengangkatan Henokh ke
surga tidak lama sebelum kebinasaan dunia oleh air bah mewakili
pengangkatan semua orang benar yang hidup di bumi ini sebelum
kebinasaannya oleh api. Orang-orang kudus akan dimuliakan di da-
lam kehadiran orang-orang yang telah membenci mereka karena
ketaatan mereka yang setia kepada perintah-perintah Tuhan yang
benar.”—Spirit of Prophecy, vol. 1, hlm. 65.
“Henokh mewakili orang-orang yang akan tetap hidup di muka
bumi dan diangkat ke Surga tanpa melihat kematian. Ia mewakili ke-
lompok yang hidup di tengah-tengah bahaya hari-hari terakhir, dan
melawan segala kerusakan, kekerasan, dosa dan kejahatan, namun
demikian tidak dikalahkan oleh semua itu. Kita dapat berdiri seperti
Henokh. Persiapan-persiapan telah diberikan bagi kita. Pertolongan
telah diletakkan di atas Dia yang perkasa; dan kita dapat berpegang
teguh kepada kekuatan-Nya yang perkasa. Malaikat-malaikat Tuhan,
yang amat perkasa, dikirim untuk melayani orang-orang yang akan
mewarisi keselamatan. Malaikat-malaikat ini, ketika mereka melihat
bahwa kita melakukan bagian kita sepenuhnya sebagai pemenang,
akan melakukan bagian mereka, dan terang mereka akan bersinar di
sekitar kita, dan menarik mundur pengaruh malaikat-malaikat jahat
yang ada di sekitar kita, dan akan membuat benteng perlindungan
berupa tembok api di sekeliling kita. Persediaan-persediaan yang
banyak telah diberikan kepada kita ketika kita berbeban, dan letih,
dan terbuang, dan dalam perasaan tertekan.”—Review and Herald,
19 April 1870, para. 11.
“Dalam kebinasaan penghuni dunia lama oleh air bah secara
jelas dinyatakan iman semua orang yang terus melanggar hukum
Tuhan. Pengangkatan Henokh ke Surga mewakili umat Tuhan yang
memelihara hukum-hukum-Nya yang akan hidup di muka bu-
mi ketika Kristus datang kedua kali, dan yang akan dimuliakan di
hadapan orang-orang yang membenci mereka karena mereka me-
melihara hukum-hukum Tuhan. Orang-orang ini juga akan diangkat
ke Surga tanpa melihat kematian, seperti Henokh dan Elia.”—Review
and Herald, 29 April 1875, para. 8.
“Sekarang Henokh adalah wakil dari orang-orang yang akan ada
di muka bumi ini ketika Kristus datang, yang akan diangkat ke surga
tanpa melihat kematian.”—Last Day Events, hlm. 71.
Pengangkatan Henokh 119

“Gagasan Saudara P tentang keteraturan dan organisasi telah me-


lawan secara langsung terhadap rencana keteraturan Tuhan. Ada
keteraturan di surga, dan ini hendaknya ditiru oleh orang-orang
di muka bumi yang menjadi pewaris keselamatan. Semakin dekat
manusia fana kepada keteraturan dan pengaturan surga, semakin
dekat mereka dibawa kepada keadaan layak di hadapan Tuhan
yang akan menjadikan mereka tunduk kepada kerajaan surgawi
dan memberikan mereka kelayakan untuk diangkat dari bumi
ke surga seperti yang dimiliki Henokh dalam persiapan bagi pe-
ngangkatannya.”—2 Testimonies, hlm. 697, 698.
“Jikalau Henokh hidup di muka bumi hari ini, hatinya akan se-
laras dengan segala tuntutan Tuhan; ia akan hidup bergaul dengan
Tuhan, meskipun dikelilingi oleh pengaruh-pengaruh yang paling
jahat dan merendahkan. Demikianlah juga kita dapat tetap suci dan
tidak rusak. Ia adalah wakil dari orang-orang kudus yang hidup di
tengah-tengah bahaya dan kerusakan di hari-hari terakhir. Karena
ketaatannya yang setia kepada Tuhan, ia diangkat. Demikianlah juga,
orang-orang setia, yang hidup dan masih tinggal, akan diangkat.
Mereka akan dipindahkan dari dunia yang penuh dosa dan rusak
kepada sukacita surga yang murni.”—Review and Herald, 15 April
1909, para. 8.
“‘Dan Henokh hidup bergaul dengan Tuhan, lalu ia tidak ada lagi,
sebab ia telah diangkat oleh Tuhan.’ Dan ketika Tuhan membawa
anggota jemaat-Nya ke surga, itu karena mereka telah hidup bergaul
dengan Dia di sini di atas bumi, menerima dari atas kekuatan dan
hikmat yang memampukan mereka untuk melayani Dia secara benar.
Orang-orang yang akan diangkat kepada Tuhan adalah pria dan wa-
nita yang sekarang berdoa dalam kerendahan hati dan penyesalan
dosa, yang hatinya diangkat tanpa sia-sia. Dalam memperlakukan
sesama manusia, mereka mewakili Kristus. Orang-orang yang tidak
menghormati Tuhan sementara mengaku melayani Dia, adalah satu
dengan dunia. Di hari besar terakhir mereka akan ditemukan di an-
tara orang-orang yang mengetahui kehendak Tuhan, namun tidak
melakukannya.”—Signs, 19 Jumi 1901, para. 9.
“Maukah engkau memiliki kehidupan kekal? Jika demikian, eng-
kau harus berpaling dari kesenangan dunia. Kejahatan di zaman ini
adalah sama besarnya dengan di hari-hari Nuh. Namun satu orang
manusia ditemukan hidup bergaul dengan Tuhan meskipun dalam
120 Hidup Seperti Henokh

generasi yang bengkok dan sesat. Henokh memelihara pikirannya


tetap bersekutu dengan Tuhan, dan Tuhan tidak meninggalkannya
melainkan pada akhirnya mengambil di dari dunia yang penuh dosa
ini. Manusia ini adalah wakil dari orang-orang yang akan diangkat
ke surga ketika Kristus datang untuk mengumpulkan umat-Nya.
Apakah kita siap bagi kedatangan Kristus? Sudahkah kita membasuh
jubah kita dan menjadikannya bersih di dalam darah Anak Domba
itu?”—Manuscript Releases, vol. 3, hlm. 75.
Bab 21
Arti Penting Henokh
“Agama keluarga, kekudusan keluarga, sekarang harus dihormati
melebihi sebelumnya. Jikalau ada suatu umat yang perlu hidup bergaul
dengan Tuhan seperti Henokh, umat MAHK perlu melakukannya
sekarang, menunjukkan ketulusan mereka dengan perkataan yang
murni, penuh simpati, kelemahlembutan, dan kasih.
“Ada masa-masa ketika perkataan teguran dan nasihat diperlukan.
Orang-orang yang di luar jalan yang benar harus dibangkitkan untuk
melihat bahaya mereka. Sebuah pekabaran harus diberikan yang
akan mengejutkan mereka dari kelesuan yang mengikat kesadaran
mereka.”—7 Testimonies, hlm. 155.
“Kita hidup di suatu zaman yang jahat. Bahaya-bahaya hari-hari
terakhir semakin pekat di sekitar kita. Karena kejahatan semakin
merajalela, kasih banyak orang semakin dingin membeku. Henokh
hidup bergaul dengan dengan Tuhan selama tiga ratus tahun. Se-
karang pendeknya waktu tampaknya didesakkan sebagai satu motif
untuk mencari kebenaran. Apakah sekarang perlu bahwa kengerian
pada hari Tuhan akan dinyatakan di depan kita agar kita untuk
mendorong kita melakukan tindakan yang benar? Perkara Henokh
ada di depan kita. Ratusan tahun ia hidup bergaul dengan Tuhan. Ia
hidup di zaman yang telah rusak, ketika pencemaran moral memadat
di sekelilingnya; namun ia melatih pikirannya untuk lari di di jalur
ini, dan ia membawa kesan Ilahi. Wajahnya bersinar dengan terang
yang bersinar dalam wajah Yesus. Henokh mengalami pencobaan-
pencobaan sebagaimana kita adanya. Dia dikelilingi oleh masyarakat
yang yang tidak lebih ramah terhadap kebenaran dibandingkan de-
ngan yang mengelilingi kita. Udara yang dihirupnya telah dinodai
oleh dosa dan kerusakan, sama seperti kita; namun ia menghidupkan
kehidupan dalam kekudusan. Ia tidak diserap oleh dosa-dosa yang
merajalela di zaman di mana ia hidup. Demikianlah kita dapat tetap
murni dan tidak rusak. Ia adalah wakil dari orang-orang kudus yang

121
122 Hidup Seperti Henokh

hidup di tengah-tengah bahaya-bahaya dan kerusakan-kerusakan


hari-hari terakhir. Karena ketaatannya yang penuh kesetiaan kepada
Tuhan, ia diangkat. Demikianlah juga orang-orang setia, yang masih
ada dan tetap hidup, akan diangkat. Mereka akan dipisahkan dari
dunia yang penuh dosa dan rusak kepada sukacita surgawi yang suci.
“Jalan umat Tuhan haruslah ke atas dan maju menuju kemenangan.
Dia yang lebih besar daripada Yosua sedang memimpin bala ten-
tara Israel... ‘Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sam-
pai kepada akhir zaman.’ ‘Aku telah mengalahkan dunia.’ Ia akan
memimpin kita terus kepada kemenangan yang pasti. Apa yang
dijanjikan oleh Tuhan, Ia mampu melakukannya setiap waktu. Jikalau
kita menghidupkan kehidupan dengan ketaatan yang sempurna,
janji-janji-Nya akan digenapi kepada kita.”—2 Testimonies, hlm. 121,
122.
“Kenyataan bahwa orang jahat masih ada, bahwa kejahatan se-
makin meningkat di sekitar kita, tidak boleh menyebabkan iman
kita meredup atau keberanian kita goyah, ataupun keberanian kita
menurun. Bagaimanakah Henokh di zamannya? Apakah satu kehi-
dupan kekudusan lebih mudah pada waktu itu dibandingkan dengan
sekarang? Apakah dunia lebih nyaman bagi suatu pertumbuhan da-
lam kasih karunia? Apakah bumi kurang rusak, ketika Tuhan ter-
paksa membinasakan penghuninya karena kejahatan mereka yang
meniadakan surga? Jikalau kita mencari Tuhan dengan segenap
hati kita, jikalau kita bekerja dengan semangat kuat yang sama, dan
percaya dengan iman yang tidak surut, terang surga akan bersinar
ke atas kita, bahkan seperti terang itu telah bersinar kepada Henokh
yang setia.”—Review and Herald, 23 Oktober 1888, para. 11.
“Kebutuhan besar kita hari ini adalah manusia-manusia yang di-
baptiskan oleh Roh Kudus Tuhan—orang-orang yang hidup bergaul
dengan Tuhan seperti Henokh. Kita tidak menginginkan orang-orang
yang begitu sempit dalam pandangan mereka sehingga mereka akan
membatasi pekerjaan gantinya memperluasnya, atau yang akan me-
ngikuti semboyan ‘Agama adalah agama; bisnis adalah bisnis.’ Kita
membutuhkan orang-orang yang dapat melihat jauh ke depan, yang
dapat memahami situasi dan alasan-alasan dari penyebab hingga
akibat.”—The Publishing Ministry, 63, 64.
“Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat tentang
kedatangan Tuhan. Peristiwa besar ini telah dinyatakan kepadanya
Arti Penting Henokh 123

dalam khayal. Habel, meskipun telah mati, selalu berbicara ten-


tang darah Kristus yang satu-satunya dapat menyempurnakan per-
sembahan dan pemberian kita. Alkitab telah mengumpulkan dan
mengikat bersama harta kekayaannya bagi generasi terakhir ini.
Semua peristiwa besar dan catatan dalam sejarah Perjanjian La-
ma telah, dan sekarang berulang di dalam gereja di hari-hari te-
rakhir ini. Ada Musa yang selalu berbicara, yang mengajarkan pe-
ngabaian diri dengan mengharapkan dirinya dihapuskan dari Buku
kehidupan demi bangsanya, sehingga mereka bisa selamat. Daud
yang memimpin pengantaraan gereja demi keselamatan jiwa hingga
akhir dunia. Para nabi masih menceritakan penderitaan Kristus
dan kemuliaan yang menyertai-Nya. Di sana kebenaran-kebenaran
seluruhnya dinyatakan dalam kekuatan kepada kita, sehingga kita
dapat memperoleh manfaat dari ajaran-ajarannya. Kita berada di
bawah pengaruh dari seluruhnya. Bagaimanakah kelakuan kita se-
harusnya yang bagi kita segala warisan terang yang besar ini telah
diberikan. Dengan memusatkan perhatian kepada seluruh penga-
ruh masa lalu dengan terang masa kini yang semakin besar, kuasa
yang semakin bertambah diberikan kepada semua orang yang akan
mengikuti terang itu. Iman mereka akan bertambah, dan dilakukan
pada masa kini, membangunkan banyak tenaga dan kesungguh-
sungguhan yang semakin besar, dan melalui ketergantungan kepada
Tuhan atas kuasa-Nya untuk menerangi dunia dan mengirimkan
terang Surya Kebenaran ke seluruh penjuru dunia.”—3 Selected Me-
ssages, hlm. 339.
Kesimpulan
“Ia yang akan datang mengatakan, ‘Sesungguhnya Aku datang
segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada
setiap orang menurut perbuatannya.’ Setiap perbuatan baik yang
dilakukan oleh umat Tuhan sebagai buah iman mereka,akan mem-
peroleh pahala yang sesuai. Sebagaimana kemuliaan satu bintang
berbeda dengan bintang yang lain, begitulah orang beriman akan
menikmati suasananya yang berbeda yang ditentukan bagi mereka
dalam kehidupan pada waktu yang akan datang. Apakah manusia
yang tidak berjalan dengan Tuhan seperti Henokh, tetapi berjalan di
samping Setan akan mendengarkan saran-sarannya, membahayakan
jiwanya sendiri dan jiwa-jiwa bagi siapa Kristus mati, untuk me-
nyenangkan pikiran jasmani, memberi kelonggaran pada dosa da-
lam teladannya—apakah orang seperti itu akan didapati di antara
para pemenang?”—Testimonies to Ministers, hlm. 428, 429.
“Adalah kesempatan istimewa bagi kita untuk membawa mandat
iman kita,—kasih sukacita dan kedamaian. Ketika kita melakukan
ini, kita akan mampu menghadirkan argumentasi yang kuat tentang
salib Kristus. Ketika kita belajar berjalan dengan iman dan bukan
dengan perasaan, kita akan memperoleh pertolongan dari Tuhan
pada saat kita memerlukannya, dan kedamaian-Nya akan masuk
ke dalam hati kita. Kehidupan sederhana yang penuh ketaatan dan
kepercayaan inilah yang dihidupkan oleh Henokh. Jikalau kita bela-
jar dari pelajaran tentang kepercayaan sederhana ini, kehidupan kita
dapat menjadi kesaksian yang telah diterimanya, bahwa ia berkenan
bagi Tuhan. Maka, gantinya ratapan dan dukacita terus-menerus,
kita akan membuat irama di dalam hati kita bagi Tuhan, Kata Yesus,
‘Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah ha-
timu, Aku telah mengalahkan dunia.’’—Historical Sketches of the Fo-
reign Missions of the Seventh day Adventists, hlm. 133.
“Tuhan melihat setiap hati dan mengetahui setiap alasan yang di-
sarankan oleh Setan agar ia dapat memerangkap setiap jiwa. Ia se-
penuhnya mengetahui bahaya yang ada pada kita, sementara kita
tidak. Ia tidak rela siapa pun akan binasa di dalam dosa; melainkan
bahwa semua orang harus bertobat dan hidup. Maka, seruan yang
sering diulang-ulang bahwa kita hendaknya tidak tertipu lalu hilang.
Namun ada satu perkara yang tidak dapat dilakukan oleh kasih yang
124
Kesimpulan 125

tak terbatas itu; ia tidak dapat memenuhi keinginan orang jahat yang
tidak bertobat. Apakah artinya berada dalam keadaan tidak selamat?
Bukankah itu berarti hidup tanpa kepercayaan sepenuhnya di da-
lam Tuhan yang dilahirkan dari kasih, yang menuntun kita untuk
memercayai setiap perkataan-Nya? Dengan percaya kepada janji-
janji-Nya, kita berjalan dengan Dia dan berbicara dengan Dia seperti
Henokh dan Elia dan orang-orang setia di zaman dahulu. Mereka
disebut para pengembara dan orang asing di bumi ini, karena mereka
memiliki iman yang begitu besar di dalam Tuhan sehingga mereka
akan menuruti setiap tuntunan-Nya sepenuhnya sehingga mereka
menjadi sangat berbeda dari dunia dalam rencana-rencana mereka,
dan tujuan hidup mereka juga berbeda.”—Bible Training School, 1
November 1911, para. 1.
“Henokh hidup bergaul dengan Tuhan selama tiga ratus tahun,
dan kita dapat hidup bergaul dengan Tuhan dari hari ke hari. Ia
memelihara di dalam hatinya prinsip-prinsip hukum Tuhan yang
hidup, dan Roh Kudus berdiam padanya. Ia memandang ke depan
kepada kedatangan Kristus, dan menubuatkan kedatangan Tuhan
kita yang sekarang sudah begitu dekat. Jikalau kita percaya bahwa
Kristus akan segera datang, kita akan berbicara tentang pengharapan
kita. Yesus berkata, ‘Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada
Tuhan, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tem-
pat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya ke-
padamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat ba-
gimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan
tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke
tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.’
Kristus telah memperingatkan kita agar berjaga dan berdoa sehingga
kita siap bagi kedatangan-Nya; dan bukankah kita harus berjaga dan
bersabar? Haruskah kita ditipu oleh kuasa kegelapan? Semoga Tuhan
menolong kita sehingga pelita kita didapati lengkap dan menyala!”—
Review and Herald, 21 April 1891, para. 7.
“Gereja saat ini membutuhkan orang-orang yang, seperti He-
nokh, hidup bergaul dengan Tuhan, menyatakan Kristus kepada
dunia. Anggota-anggota jemaat perlu mencapai standar yang lebih
tinggi. Para utusan surgawi sedang menunggu untuk berkomunikasi
dengan orang-orang yang telah membuang diri pribadi jauh da-
ri pandangan mata, yang kehidupannya adalah menggenapi per-
126 Hidup Seperti Henokh

kataan, ‘Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hi-
dup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku
yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman
dalam Anak Tuhan yang telah mengasihi aku dan menyerahkan
diri-Nya untuk aku.’ Dari pria dan wanita seperti inilah seharusnya
gereja dibentuk sebelum terangnya dapat bersinar kepada dunia
dalam sinar yang terang dan jelas. Pandangan kita kepada Surya
Kebenaran ditutupi oleh pencarian diri pribadi. Kristus disalibkan
terus oleh banyak orang yang melalui pemuasan diri mengizinkan
Setan untuk menguasai mereka. Gereja membutuhkan orang-orang
yang setia untuk membawa kepada dunia pekabaran keselamatan,
menunjukkan kepada orang-orang berdosa Anak Domba Tuhan—
orang-orang yang, melalui pekerjaan kebenaran dan perkataan yang
benar dan suci, dapat mengangkat sesama mereka keluar dari jurang
kemerosotan.”—Review and Herald, 4 Desember 1900, para. 12.
“Orang-orang yang mengaku agama Kristus seharusnya me-
mahami tanggung jawab yang ada pada mereka. Mereka harus me-
rasakan bahwa ini adalah perjalanan pribadi. Jikalau masing-masing
menyadari perkara ini, dan akan bertindak sesuai dengan tanggung
jawab mereka, gereja akan menjadi sama kuatnya dengan pasukan
tentara dengan panji-panji. Merpati surgawi akan terbang di atas
kita, dan terang kemuliaan Tuhan tidak akan lagi tertutup dari kita,
sama seperti yang dialami Henokh yang setia.”—The Watchman, 10
Maret 1908, para. 3.
“Setiap kemampuan yang kita miliki telah disediakan bagi kita di
dalam Kristus; karena ketika Tuhan memberikan Anak-Nya kepada
dunia ini, Ia menyertakan seluruh surga di dalam karunia-Nya itu.
Dan Tuhan menghendaki agar manusia menghargai kuasa-kuasa
mereka sebagai karunia kudus dari Dia. Secercah kehidupan milik
Tuhan telah dihembuskan ke dalam tubuh manusia, menjadikannya
jiwa yang hidup, pemilik kuasa moral, dan kehendak untuk me-
ngarahkan jalan dan tindakannya sendiri. Ia memiliki hak istimewa
untuk menjadi pemilik kodrat Ilahi. Ini akan memberikannya kuasa
untuk mengalahkan kejahatan, dan mengasihi dan memilih apa
yang baik. Ia memiliki kesadaran, yang di bawah pengaruh Tuhan,
akan mendukung yang benar dan mengutuk yang salah. Dan ia da-
pat, jikalau ia mau, memiliki persekutuan dengan Tuhan. Ia dapat
berjalan dan berbicara dengan Tuhan seperti Henokh. Persahabatan
Kesimpulan 127

kudus ini tidak akan dihalangi bagi siapa saja yang percaya kepada
Kristus sebagai Juruselamat pribadi mereka.”—Signs, 26 Agustus
1897, para. 8.
“’Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu
yang di sorga adalah sempurna.’ ‘Lakukanlah segala sesuatu dengan
tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu ti-
ada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Tuhan yang tidak
bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang
sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-
bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan, agar
aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma
berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.’ Tuhan menampakkan
Diri kepada Abraham dan berkata, ‘hiduplah di hadapan-Ku dengan
tidak bercela.’ Henokh hidup bergaul dengan Tuhan selama tiga
ratus tahun lamanya. ‘Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang
dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam
doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-
orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala
hal yang dikehendaki Tuhan.’ ‘Kristus ada di tengah-tengah kamu,
Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan! Dialah yang kami
beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang
kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang
kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan
kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya,
yang bekerja dengan kuat di dalam aku.’”—Youth’s Instructor, 31
Agustus 1893, para. 1.
“Tuhan mengizinkan manusia melalui api pencobaan sehingga
mereka dapat melihat apakah ada sampah di dalam tabiat-tabiat me-
reka; karena mereka tidak dapat mewarisi warisan mahkota kekal
kecuali mereka diuji dan terbukti layak oleh Tuhan. Sediakanlah
waktu untuk berjaga dan berdoa, untuk meyakinkan dirimu bahwa
engkau memiliki kehadiran Yesus, dan dapat meminta nasihat da-
ripada-Nya tentang pekerjaan yang telah diberikan-Nya ke dalam
tanganmu, seperti yang dilakukan oleh Henokh di masa lalu. Engkau
akan menduduki kedudukan-kedudukan penting yang penuh tang-
gung jawab, betapa besar engkau memerlukan Yesus, betapa banyak
engkau perlu berjaga dan berdoa sehingga engkau kuat dalam roh,
dan melayani Tuhan. Akankah engkau mengumpulkan bisnis ke da-
128 Hidup Seperti Henokh

lam jiwamu, dan meninggalkan Kristus di luar berseru,dan bahwa


engkau tidak punya waktu untuk bersekutu dengan Dia? Mengapa
melanggar hati nuranimu? Mengapa meletakkan begitu besar ke-
percayaan di dalam kekuatanmu sendiri?”—Manuscript Releases,
vol. 1, hlm. 97:2.
“Saatnya telah tiba ketika kita perlu bersembunyi di celah Batu Ka-
rang, dan memandang tabiat Tuhan. Henokh hidup bergaul dengan
Tuhan selama 300 tahun. Ia merenungkan Tuhan, ia merenungkan
tabiatnya, dan kehidupannya adalah menyenangkan di dalam pan-
dangan Tuhan. Dan pada anak-anak-Nya saat ini hendaknya ada
perenungan seperti itu terhadap Firman Tuhan. Firman itu hen-
daknya jangan dibaca saja, melainkan dipelajari dengan teliti; ka-
rena hanya di dalam Firman itulah terdapat standar yang aman dan
tuntunan dalam pembentukan tabiat moral, satu-satunya jalan yang
pasti kepada kebudayaan intelektual. (MS 29, 1896, hlm. 6, 8, 31
Oktober 1896).”—Manuscript Releases, vol. 4, hlm. 411, 412.
“Pengetahuan manusia, filsafat manusia, tidak dapat mengu-
bahkan tabiat. Namun Tuhan dapat mengambil manusia yang telah
jatuh, dan dengan kasih karunia mengubahkan dia. Ia berkata, ‘Aku
akan membuat orang lebih jarang dari pada emas tua, dan manusia
lebih jarang dari pada emas Ofir’—berkenan, seperti Henokh, hidup
bergaul dengan Tuhan, memiliki persahabatan dengan malaikat-
malaikat. Di dalam Kekristenan ada kuasa yang melakukan mukji-
zat.”—Manuscript Releases, vol. 18, hlm. 334.
“Kita tidak berperang melawan daging dan darah, melainkan me-
lawan prinsip-prinsip, dan kuasa-kuasa, dan kejahatan-kejahatan ro-
hani di tempat-tempat yang tinggi, dan Tuhan adalah bersama kita.
Kita hendaknya tidak menganggap bahwa kepandaian manusia akan
memberi keberhasilan. Seseorang mungkin memiliki pengetahuan
yang memungkinkan manusia untuk memahami, namun ia mung-
kin sendirian, dan tanpa Kristus ia tidak dapat berbuat apa-apa.
Apakah engkau berjalan dengan rendah hati di hadapan Dia? Apakah
engkau memiliki dosa-dosa batin yang dipelihara, hati yang terbakar
melawan setiap dosa? Apakah engkau mencari Tuhan dengan se-
penuh hatimu? Sekarang, kita berani untuk berpisah dari apa pun
selain Firman Tuhan. Kita menginginkan inspirasi tentang salib,
yang menjadikan kita jatuh tanpa daya, dan Tuhan akan mengangkat
kita. Kristus berdoa bukan agar para pengikut-Nya diambil keluar
Kesimpulan 129

dari dunia, melainkan agar mereka dapat dilindungi dari kejahatan


yang ada di dalam dunia ini. Kita dapat berjalan di dunia ini seperti
Henokh. Dunia ini tidak lebih mendukung bagi pembentukan tabiat
Kristen di zaman itu dibandingkan dengan di zaman kita.”—Sermons
and Talks, vol. 2, hlm. 96:6.
“Kita terlalu cenderung dipengaruhi oleh perkataan manusia, dan
tidak bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dan beriman di dalam
Tuhan. Kecuali orang-orang ini berjalan dengan Tuhan seperti He-
nokh, mereka akan jatuh.”—The Ellen G. White 1888 Materials, hlm.
465, 466.
“Henokh hidup bergaul dengan Tuhan, lalu ia tidak ada lagi, sebab
ia telah diangkat oleh Tuhan. Tuhan menghendaki agar kita hidup
bergaul dengan Dia. Jikalau Dia mengarahkan pekerjaan itu, maka
pekerjaan itu akan bergerak di dalam jalan-Nya, dan akan membawa
kesan tentang Dia.”—The Ellen G. White Materials, hlm. 1321.

“Setelah Henokh hidup enam puluh lima tahun, ia memperanak-


kan Metusalah:
“Dan Henokh hidup bergaul dengan Tuhan selama tiga ratus tahun
lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan
anak-anak lelaki dan perempuan.
“Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun;
“Dan Henokh hidup bergaul dengan Tuhan, lalu ia tidak ada lagi,
sebab ia telah diangkat oleh Tuhan.”—Kejadian 5:21-24.
Catatan
Catatan

Anda mungkin juga menyukai