Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI

ACARA XII

DISUSUN OLEH:

URIF PRATAMA (20/21685/SPKS D)

CO ASISTEN:

ALTRI SYAHPUTRA SITORUS (18/20327/SMART C)

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA

2020
ACARA 12
A. JUDUL ACARA : Responsibiltas Tanaman

B. TUJUAN : Mengenal Pertumbuhan, Mulai Dari Perkecambahan Sampai


Pertumbuhan Kecambah Tanaman Serta Responnya Terhadap
Rangsang Lingkungan.

C. PENDAHULUAN
Fotomorfogenesis adalah istilah yang digunakan untuk tanggapan tanaman terhadap
rangsang cahaya, yang arah dan waktunya tidak spesifik. Pemanjangan batang tanaman yang
tumbuh di tempat yang gelap adalah akibat fotomorfogenesis yang dikenal sebagai etiolasi.
Pemanjangan sel-sel batang yang berlebihan disebabkan oleh ketidaknormalan tingginya
kandungan auksin dan etilen (hormon-hormon pengatur pertumbuhan tanaman).

Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih
hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Perkecambahan terjadi karena
pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar sedangkan
plumula tumbuh ke atas menjadi batang. Ada empat bagian penting pada biji yang berkecambah,
yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga),
dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan makanan pada kecambah karena
pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis. Air merupakan
kebutuhan mutlak bagi perkecambahan. Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air
dengan cepat secara imbibisi. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan
memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga
biji melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan
disimpan pada kotiledon, dan nutrient-nutriennya dipindahkan kebagian embrio yang sedang
tumbuh. Enzim yang berperan dalam pencernaan cadangan makanan adalah enzim amylase,
beta-amilase dan protease. Hormon giberelin berperan penting untuk aktivasi dan mensintesis
enzim-enzim tersebut.

Perkecambahan biji ada dua macam yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal
adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini
disebabkan oleh hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon
terdorong ke permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus)
dan kacang tanah (Arachis hypogaea). Sedangkan perkecambahan hipogeal adalah
perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini disebabkan
oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit
biji dan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada
perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi (Oryza sativa).

Pertumbuhan pada tanaman dibedakan menjadi dua yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan
sekunder.
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh
primer. Pertumbuhan primer pada tumbuhan hanya terjadi pada bagian tertentu saja yaitu pada
bagian yang aktif membelah dan tumbuh. Bagian tersebut disebut jaringan meristem. Pada
jaringan meristem terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang yang telah mulai
terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio.Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan
memanjang akibat aktivitas mereistem apical.  Titik tumbuh batang terdapat pada tumbuhan
yang memiliki kuncup atau tunas. Pertumbuhan primer menyebabkan batang dan akar bertambah
panjang. Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3
daerah yaitu Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif
membelah (bersifat meristematik). Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah
pembelahan. Sel-sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang. 
Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang
mempunyai fungsi dan struktur khusus..

Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan cambium


yang bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah
besar. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada dikotil dan gymnospermae. Aktivitas
pembelahan cambium mengarah kea rah luar dan dalam. Aktivitas cambium ke dua arah
mengakibatkan bertambah tebal dan besar diameter batang.

Ada dua faktor yang mempengaruhi perkecambahan, yaitu faktor eksternal dan faktor
internal. Faktor eksternal merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
tumbuhan adalah sebagai berikut: Air dan mineral, Kelembaban, Suhu, Cahaya matahari, nutrisi.
Kemudian Faktor internal merupakan faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan
mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Di bawah ini merupakan macam-macam
hormon pada tumbuhan. auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, asam absisat, dan kalin. Kalin
dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu: Rhizokalin (merangsang pembentukan akar),
Kaulokalin  (merangsang pembentukan batang), Anthokalin( merangsang pembentukan bunga),
Filokalin (merangsang pembentukan daun).

Pertumbuhan memerlukan bantuan cahaya matahari yang bermanfaat sebagai energi yang
nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan
klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses
pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak
terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan
menyebabkan terjadinya etiolasi. Intensitas pencahayaan atau penyinaran yang berbeda akan
menghasilkan macam pertumbuhan tumbuhan yang berbeda. Respons tumbuhan terhadap
panjang penyinaran yang berariasi disebut fotoperiodisme.

Perkecambahan pada biji kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap akan mengalami
kelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang hijau yang diletakkan di
tempat terang. Hal ini disebabkan adanya pengaruh hormon auksin yang dipengaruhi oleh cahaya
matahari. Adapun manfaat mempelajari responsibilitas tanaman yaitu kita dapat mengetahui cara
perkecambahan yang efektif, mengetahui cara cepat tumbuh kecambah, jika kita sudah sangat
memahami maka dapat dijadikan peluang bisnis.
D. METODE
1. Bahan Dan Alat
Alat

 Polibag  Kapas
 Petridish

Bahan:

 Biji Phaseolus vulgaris  Tanah


 Kecambah Phaseolus vulgaris  Air

2. Cara Kerja
Berikut dibawah ini merupakan cara kerjanya
1. Biji Phaseolus vulgaris dikecambahkan dalam 2 petridish berisi kapas dan air dengan
keadaan yaitu:
 1 dalam gelap
 1 dalam cahaya
 Amati setelah 7 hari, catat data jumlah biji yang berkecambah.
2.Kecambah Phaseolus vulgaris ditanam dalam dua polybag berisi tanah dengan keadaan
 Dalam gelap
 Dalam cahaya
 Amati setelah 7 hari, catat data tinggi tanaman dan jumlah daun.
E. HASIL
Berikut hasil dari pengamatan kecambah yang saya lakukan sendiri dirumah. Dalam
perkecambahan ini saya melakukan 2 kondisi yaitu keadaan terang dengan kondisi
(menggunakan polybag dengan isi tanah dan tutup toples isi kapas dan air) dan Kecambah dalam
kondisi gelap dengan kondisi (menggunakan polybag dengan isi tanah dan tutup toples isi kapas
dan air) berikut dibawah ini gambar hasil nya.
 Keadaan terang

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

 Keadaan gelap

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

Kemudian adapun proses pertumbuhan hari ke hari pada perkecambahan yang saya lakukan
berikut dibawah ini hasilnya.

Keadaan Terang
Kondisi Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7
Tempat
Polybag Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
kecamb kecamba kecamba kecambah kecambah kecambah kecamb
ah (0 h (0,4 h (1,6 (4 cm) 2 (10 cm) (16,5cm) ah
cm) cm) cm) helai daun Tetap 2 Tetap 2 (19,5
Daun Daun Daun helai helai cm)
belum belum belum
ada ada ada
Tutup Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
toples kecamb kecamba kecamba kecambah kecambah kecambah kecamb
ah (0 h (0,8 h (2,4 (6 cm) (11 cm) (19 cm) ah (24
cm) cm) cm) 2 helai Tetap 2 Tetap 2 cm)
Daun Daun Daun daun helai helai
belum belum belum
ada ada ada
Keadaan Gelap
Kondisi Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7
Tempat
Polybag Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
daun(0 daun(1,8 daun(3,7 daun(7 daun(14 daun(23 daun(26
cm) cm) cm) cm) cm) cm) cm)
Daun Daun 2 helai 2 helai Tetap 2 Tetap 2
belum belum daun daun helai helai
tumbuh tumbuh
Tutup Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
toples daun(0 daun(0,8 daun(3,5 daun(6,5 daun(13 daun(21,5 daun
cm) cm) cm) cm) cm) cm) (25,5
Daun Daun 2 helai 2 helai Tetap 2 Tetap 2 cm)
belum belum daun daun helai helai
tumbuh tumbuh

Pada keadaan kecambah ditempat terang memiliki warna yang segar dan memiliki batang
kecambah lebih kokoh disbandingkan dengan dengan keadaan gelap. Tapi pada kecambah
keadaan terang memiliki pertumbuhan sedikit lambat dibandingkan dengan keadaan gelap. Pada
hari ketiga semua kecambah mengeluarkan daun dengan jumlah yang sama dan hari keempat
menambah dua helai daun pada setiap kecambah tetapi memliki warna yang cukup beda pada
kondisi terang dan gelap. Pada kondisi terang memiliki warna hijau yang pekat dibandingkan
dengan warna pada kondisi gelap yang sedikit pudar atau dapat dikatan hijau pucat. Pada hari ke-
5 kecambah mengalami perbedaan lagi, yaitu warna pada tempat gelap mulai menguning
sedangkan pada tempat terang nambah pekat warna hijaunya.

F. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari acara ini yaitu
1. kita dapat mengetahui cara perkecambahan yang efektif
2. mengetahui cara cepat tumbuh kecambah
3. jika kita sudah sangat memahami maka dapat dijadikan peluang bisnis.
4. Ada dua faktor yang mempengaruhi perkecambahan, yaitu faktor eksternal dan faktor
internal.
5. Perkecambahan biji ada dua macam yaitu epigeal dan hypogeal
6. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil.
7. Pertumbuhan ditempat gelap lebih cepat dibandingkan dengan ditempat terang
8. Pertumbuhan ditempat terang lebih kokoh dan terlihat segar dibandingkan dengan
ditempat gelap
9. Mengetahui cara efektif menanam kecambah yang baik

G. REFERENSI
Anonim.2020.Buku petunjuk praktikum Botani. Institut pertanian INSTIPER

YOGYAKARTA

Copyright © 2020 Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan http://disperta.pasuruankab.go.id/artikel-


913-pentingnya-keseimbangan-ekosistem-pada-tanaman-perkebunan.html

di akses pada 13 desember 2020 pukul 11.10 WIB

Hutagalung RA. 2010. Ekologi Dasar. Jakarta. Hlm. 13-15

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ekosistem

di akses pada 13 desember 2020 pukul 11.25 WIB

Posted by Ensikloblogia on Senin, 27 Mei 2019


https://www.ensikloblogia.com/2019/05/pengertian-kingdom-phylum-divisio-class.html

di akses pada 13 desember 2020 pukul 11.40 WIB

Yogyakarta, 9 Desember 2020

Mengetahui

Co Ass (ALTRI SYAHPUTRA SITORUS)

PRAKTIKAN
URIF PRATAMA

Anda mungkin juga menyukai