Resume
Resume
2
Anak berkebutuhan khusus ( heward)adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda
dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental emosi atau
fisik. Yang termasuk ABK antara lain:
TUNANETRA,TUNARUNGU WICARA, TUNAGRAHITA TUNADAKSA, TUNALARAS AUTISME,
KESULITAN BELAJAR, GANGGUAN PERILAKU, ANAK BERBAKAT, HIPERAKTIF, ADHD, DAN
INDIGO.karakteristik dan hambatan yang dimiliki, ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan
khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra
mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan braille dan tuna rungu berkomunikasi
menggunakan bahasa isyarat.
Penyebabnya:
1.pranatal: kehamilan yang mengalami pendarahan, kurang gizi, minum obat-obatan
2. Natal : yang tidak spontan, lahir prematur, berat badan lahir rendah
3. Postnatal : tumor otak, kejang, diare semasa bayi
anak berkebutuhan khusus biasanya bersekolah di sekolah luar biasa (SLB) sesuai dengan
kekhususannya masing-masing, atau sekolah di sekolah inklusi. SLB bagian a untuk tunanetra, SLB
bagian b untuk tunarungu wicara, SLB bagian C untuk tunagrahita, SLB bagian d untuk tuna daksa,
SLB bagian e untuk tunalaras dan SLB bagian g untuk tuna ganda. sedang anak-anak berkebutuhan
yang lain seperti hiperaktif, kesulitan belajar anak berbakat, indigo masih dapat sekolah pada
sekolah pada tempatnya.
sebelum anak-anak berkebutuhan khusus sekolah di SLB diadakan pemeriksaan oleh tim yang
terdiri dari psikolog dokter anak dokter rehab medik paedagogiek.pemeriksaan awal ini dibutuhkan
untuk mengetahui hambatan yang ada pada ABK.dengan demikian maka akan dapat diketahui
untuk melakukan tindak lanjut titik asesmen merupakan salah satu cara untuk melakukan
pemberian pelayanan agar tepat sesuai dengan kebutuhan awal melalui pelayanan terapi titik
hampir semua APK membutuhkan pelayanan terapi setiap ABK jenis terapi yang dibutuhkan
berbeda sesuai hasil asesmen. dengan pelayanan terapi diharapkan ABK dapat mempersiapkan
untuk memasuki dunia sekolah titik adapun terapi dapat diikuti di rumah sakit, tempat pelayanan
terapi dan dapat dilanjutkan saat anak sudah bersekolah.
A identifikasi anak berkebutuhan khusus
1. Deteksi dini kecacatan pada anak yang baru lahir
A. Tangan dan kaki sangat lentur dan berbeda dibandingkan anak lain
B. Anak memiliki bentuk wajah yang tidak lazim dengan mata miring, lidah tebal, leher mungkin juga
pendek
C. Mata mendekat pada hidung atau menjauh dari sudut normal. Mata anak juga terlihat berbeda
dari berbagai arah
D. Mata selalu terbuka (melotot) atau malah selalu tertutup
E. melalui botol susu atau puting susu ibunya
F. Bagian atas bibir atau langit-langit mulut terbuka atau seperti terpotong
G. kepala anak terlalu besar dibandingkan tubuhnya dan berkembang lebih cepat dari bagian-bagian
lain tubuhnya
H.satu tangan lemah dan lambat dan terlihat dalam posisi aneh. Kaki anak pada sisi yang sama juga
terlihat lambat
I.satu atau kedua kaki atau tangan selalu berputar menghadap atau berbalik ke belakang
3
J.ditemukan benjolan di punggung anak titik kedua kaki anak juga dapat terlihat aneh posisinya dan
tidak dapat digerakkan, anak tidak merasa jika kakinya disentuh.
K.pada anak ditemukan juga benjolan sekitar pusar khususnya pada saat anak menangis
L. Testis anak laki-laki membesar dan bengkak.
2. Deteksi dini kecacatan pada anak usia 5 tahun
A. Memakai dan membuka baju
tanyakan ibu apakah anak dapat memakai dan membuka bajunya sendiri
B. Menyebut 4 warna
Taruh 4 mainan dengan warna berbeda titik tunjuk salah satu dan tanyakan warnanya. Ulangi untuk
ketiga mainan lainnya.
C. Bicara dengan kalimat
kata dalam kalimat saat berbicara normal.
D. Mendengarkan
Bisikan kalimat "apa kabar?"di telinga anak titik kemudian tanyakan anak apa yang Anda bisikan.
E. Mengikuti petunjuk
taruh selembar kertas dan minta anak menyusun 5 kelereng, lima kencing, dan 5 kritis secara
bantuan
F. Menggambar dengan pensil
beri anak kertas dan pensil dan minta ia menggambar seseorang dengan kepala,tangan,kaki dan
badannya.
G. Penglihatan
tutup mata sebelah kiri anak dengan sapu tangan dan minta ia menyusun 5 kelereng sesuai gambar.
Kemudian tutup mata kanan dan minta menyusun 5 kancing sesuai dengan gambar.
H. Kelurusan pandangan
anak duduk atau berdiri titik anak berdiri dibelakang anak sambil memegang tongkat kecil kedua
tangan. minta anak melihat lurus kedepan titik pegang tongkat pada level mata anak di belakang
telinganya(anak sulit melihat).minta ia melihat ke arah tongkat dan gerakan perlahan satu tongkat
kedepannya sambil bertanya"sudah kelihatan tongkatnya?"ulangi sampai anak harus dapat melihat
tongkat dengan sudut matanya.
I. Bermain dengan anak
bermain dengan anak lain dalam satu kelompok
J. Melompat sebelah kaki
melompatlah dengan sebelah kaki titik kemudian minta anak melakukannya. Anak harus dapat
melakukannya 3 kali
B. Jenis-jenis ketunaan
1. Tunanetra
tunanetra adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan titik tunanetra dapat
diklasifikasikan dalam dua golongan yaitu: buta total(Blind)dan low vision.
definisi tunanetra menurut kaufman dan hallahan adalah individu yang memiliki lemah penglihatan
atau akurasi penglihatan kurang dari 6/60 setelah dikoreksi atau tidak lagi memiliki penglihatan
titik karena tunanetra memiliki keterbatasan dalam indera penglihatan maka proses pembelajaran
menekankan pada alat indra yang lain yaitu Indra peraba dan indra pendengaran.
4
oleh karena itu prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan pengajaran kepada individu
tunanetra adalah media yang digunakan harus bersifat aktual dan bersuara, contohnya adalah
penggunaan tulisan braille, gambar timbul, benda model dan benda nyata titik sedangkan media
yang bersuara adalah tape recorder dan peranti lunak JAWS
UNTUK MEMBANTU TUNANETRA BERAKTIVITAS DI SEKOLAH LUAR BIASA MEREKA
BELAJAR MENGENAI ORIENTASI DAN MOBILITAS. ORIENTASI DAN MOBILITAS
DIANTARANYA MEMPELAJARI BAGAIMANA TUNANETRA MENGETAHUI TEMPAT DAN ARAH
SERTA BAGAIMANA MENGGUNAKAN TONGKAT PUTIH (tongkat khusus tunanetra yang terbuat
dari aluminium).
Ciri-ciri anak tunanetra
1. Tidak mampu melihat
2. Tidak mampu mengenali orang pada jarak 6 m
3. Kerusakan nyata pada kedua bola mata
4.Sering meraba-raba atau tersandung waktu berjalan
5. Mengalami kesulitan mengambil benda kecil di dekatnya
6. Bagian bola mata yang hitam berwarna keruh atau bersisik atau kering
7. Pandangan hebat pada kedua bola mata
e. Mata yang bergoyang terus
2. Tunarungu
berdasarkan tingkat gangguan pendengaran adalah
1. Gangguan pendengaran sangat ringan (27 sampai 40 DB)
2. Gangguan pendengaran ringan (41 sampai 55 DB
3. Gangguan pendengaran sedang (56 sampai 70 DB
4. Gangguan pendengaran berat (7 1 sampai 90 DB
5. Gangguan pendengaran ekstrem atau tuli (di atas 91 DB
karena memiliki hambatan dalam pendengaran individu tunarungu memiliki hambatan dalam
berbicara sehingga mereka biasa disebut tuna wicara.cara berkomunikasi dengan individu
menggunakan bahasa isyarat untuk abjad jari telah dipatenkan secara internasional sedangkan
untuk isyarat bahasa berbeda-beda di setiap negara. Saat ini di beberapa sekolah sedang
dikembangkan komunikasi total yaitu cara berkomunikasi dengan melibatkan bahasa verbal, bahasa
isyarat dan bahasa tubuh. Individu tunarungu cenderung kesulitan dalam memahami konsep dari
sesuatu yang abstrak.
Ciri-ciri anak tunarungu
1. Secara nyata tidak mampu dengar
2. Terlambat perkembangan bahasa