Anda di halaman 1dari 4

 

Terapi akupresur dan akupuntur 


akupresur adalah salah satu bentuk terapi dengan memberikan pemijatan dan stimulasi pada 
titik-titik tertentu pada tubuh.layanan terapi ini bertujuan untuk mengurangi bermacam-macam 
sakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan, kelelahan dan penyakit.sedangkan akupuntur 
merupakan salah satu bentuk dari pembedahan dengan menusukkan jarum jarum ke titik tertentu 
di badan. 
layanan akupresur dan akupunktur dapat menyembuhkan sakit dan nyeri yang sukar disembuhkan 
seperti nyeri punggung, spondilitis, kram perut, gangguan neurologis,artritis, serta gangguan dalam 
kesulitan tidur, hiperaktivitas, kesulitan makan, obesitas, dst. 
beberapa jenis layanan terapi yang telah diuraikan di atas merupakan salah satu dari sekian banyak 
jenis terapi yang dapat dipilih bagi anak berkebutuhan khusus,terapi tersebut umumnya bersifat 
individual baik dalam kurikulum maupun tata cara teknik pembelajarannya. Hal ini dikarenakan oleh 
kebutuhan dan karakteristik pada masing-masing anak berkebutuhan khusus yang berbeda antara 
satu anak dengan anak lainnya, tingkat kemajuan terapi tergantung dari aset limitasi yang ada pada 
anak.Orang tua banyak yang mengharapkan terapi instan yang cepat membuahkan hasil,namun hal 
itu kembali pada karakteristik yang ada pada.intinya tidak ada program terapi instan yang langsung 
membuahkan hasil seketika, semua harus melalui proses yang sedemikian rupa, kesabaran serta 
ketekunan. 
Mengenal anak berkebutuhan khusus 
Tuhan tidak selalu memberi apa yang kita minta, akan tetapi Tuhan selalu memberi yang terbaik 
buat umatnya,demikian juga sebuah keluarga mengharapkan putra-putrinya lahir sempurna, sehat 
walafiat. Di dunia ini tidak ada anak manusia yang terlahir sempurna.setiap orang pasti memiliki 
kekurangan,dan tidak ada manusia yang sama satu dengan lainnya,meskipun mereka lahir dari 
orang tua yang sama. Anak kembar yang lahir bersamaan pun tidak ada yang sama. 
Bila boleh memilih maka setiap orang ingin lahir sempurna tanpa kekurangan yang berarti.tanpa 
memandang latar belakang orang tuanya. Tunanetra dapat lahir dari keluarga dosen, tunarungu 
wicara dapat lahir dari keluarga guru, tunagrahita dapat lahir dari keluarga petani, tunadaksa dapat 
lahir dari keluarga ulama, tunalaras dapat lahir dari keluarga pemulung, ataupun anak autis lahir dari 
keluarga sederhana. Dapat dikatakan anak berkebutuhan khusus dapat lahir kapan saja, di mana 
saja seperti coca cola.siapapun tidak dapat menolak kehadiran anak berkebutuhan khusus, 
meskipun kedua orang tuanya sama-sama dokter. 
Anak berkebutuhan khusus bukan produk Tuhan yang gagal karena Tuhan tidak pernah gagal, 
mereka tidak perlu dikasihani akan tetapi wajib kita beri kesempatan. Tugas mereka adalah 
memberi inspirasi.sekecil apapun anak berkebutuhan khusus masih memiliki potensi yang dapat 
dikembangkan. Pada dasarnya setiap anak mempunyai keunikan tersendiri,sudah terbukti anak 
berkebutuhan khusus banyak yang mempunyai prestasi yang tidak kalah dengan 
saudara-saudaranya yang lain. Mereka juga berhak mendapatkan kesempatan untuk belajar. 
Seperti dalam uu spn, warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental intelektual dan 
atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus (uuspn pasal 5 ayat 2).untuk itu kita wajib 
memberi kesempatan kepada mereka untuk memperoleh kesempatan belajar. Mereka harus kita 
beri kesempatan seluas-luasnya agar dapat mandiri sesuai dengan kondisinya masing-masing. 

 

Anak berkebutuhan khusus ( heward)adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda 
dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental emosi atau 
fisik. Yang termasuk ABK antara lain: 
TUNANETRA,TUNARUNGU WICARA, TUNAGRAHITA TUNADAKSA, TUNALARAS AUTISME, 
KESULITAN BELAJAR, GANGGUAN PERILAKU, ANAK BERBAKAT, HIPERAKTIF, ADHD, DAN 
INDIGO.karakteristik dan hambatan yang dimiliki, ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan 
khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra 
mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan braille dan tuna rungu berkomunikasi 
menggunakan bahasa isyarat. 
Penyebabnya: 
1.pranatal: kehamilan yang mengalami pendarahan, kurang gizi, minum obat-obatan 
2. Natal : yang tidak spontan, lahir prematur, berat badan lahir rendah 
3. Postnatal : tumor otak, kejang, diare semasa bayi 
anak berkebutuhan khusus biasanya bersekolah di sekolah luar biasa (SLB) sesuai dengan 
kekhususannya masing-masing, atau sekolah di sekolah inklusi. SLB bagian a untuk tunanetra, SLB 
bagian b untuk tunarungu wicara, SLB bagian C untuk tunagrahita, SLB bagian d untuk tuna daksa, 
SLB bagian e untuk tunalaras dan SLB bagian g untuk tuna ganda. sedang anak-anak berkebutuhan 
yang lain seperti hiperaktif, kesulitan belajar anak berbakat, indigo masih dapat sekolah pada 
sekolah pada tempatnya. 
sebelum anak-anak berkebutuhan khusus sekolah di SLB diadakan pemeriksaan oleh tim yang 
terdiri dari psikolog dokter anak dokter rehab medik paedagogiek.pemeriksaan awal ini dibutuhkan 
untuk mengetahui hambatan yang ada pada ABK.dengan demikian maka akan dapat diketahui 
untuk melakukan tindak lanjut titik asesmen merupakan salah satu cara untuk melakukan 
pemberian pelayanan agar tepat sesuai dengan kebutuhan awal melalui pelayanan terapi titik 
hampir semua APK membutuhkan pelayanan terapi setiap ABK jenis terapi yang dibutuhkan 
berbeda sesuai hasil asesmen. dengan pelayanan terapi diharapkan ABK dapat mempersiapkan 
untuk memasuki dunia sekolah titik adapun terapi dapat diikuti di rumah sakit, tempat pelayanan 
terapi dan dapat dilanjutkan saat anak sudah bersekolah. 
A identifikasi anak berkebutuhan khusus 
1. Deteksi dini kecacatan pada anak yang baru lahir 
A. Tangan dan kaki sangat lentur dan berbeda dibandingkan anak lain 
B. Anak memiliki bentuk wajah yang tidak lazim dengan mata miring, lidah tebal, leher mungkin juga 
pendek 
C. Mata mendekat pada hidung atau menjauh dari sudut normal. Mata anak juga terlihat berbeda 
dari berbagai arah 
D. Mata selalu terbuka (melotot) atau malah selalu tertutup 
E. melalui botol susu atau puting susu ibunya 
F. Bagian atas bibir atau langit-langit mulut terbuka atau seperti terpotong 
G. kepala anak terlalu besar dibandingkan tubuhnya dan berkembang lebih cepat dari bagian-bagian 
lain tubuhnya 
H.satu tangan lemah dan lambat dan terlihat dalam posisi aneh. Kaki anak pada sisi yang sama juga 
terlihat lambat 
I.satu atau kedua kaki atau tangan selalu berputar menghadap atau berbalik ke belakang 

J.ditemukan benjolan di punggung anak titik kedua kaki anak juga dapat terlihat aneh posisinya dan 
tidak dapat digerakkan, anak tidak merasa jika kakinya disentuh. 
K.pada anak ditemukan juga benjolan sekitar pusar khususnya pada saat anak menangis 
L. Testis anak laki-laki membesar dan bengkak. 
2. Deteksi dini kecacatan pada anak usia 5 tahun 
A. Memakai dan membuka baju 
tanyakan ibu apakah anak dapat memakai dan membuka bajunya sendiri 
B. Menyebut 4 warna 
Taruh 4 mainan dengan warna berbeda titik tunjuk salah satu dan tanyakan warnanya. Ulangi untuk 
ketiga mainan lainnya. 
C. Bicara dengan kalimat 
kata dalam kalimat saat berbicara normal. 
D. Mendengarkan 
Bisikan kalimat "apa kabar?"di telinga anak titik kemudian tanyakan anak apa yang Anda bisikan. 
E. Mengikuti petunjuk 
taruh selembar kertas dan minta anak menyusun 5 kelereng, lima kencing, dan 5 kritis secara 
bantuan 
F. Menggambar dengan pensil 
beri anak kertas dan pensil dan minta ia menggambar seseorang dengan kepala,tangan,kaki dan 
badannya. 
G. Penglihatan 
tutup mata sebelah kiri anak dengan sapu tangan dan minta ia menyusun 5 kelereng sesuai gambar. 
Kemudian tutup mata kanan dan minta menyusun 5 kancing sesuai dengan gambar. 
H. Kelurusan pandangan 
anak duduk atau berdiri titik anak berdiri dibelakang anak sambil memegang tongkat kecil kedua 
tangan. minta anak melihat lurus kedepan titik pegang tongkat pada level mata anak di belakang 
telinganya(anak sulit melihat).minta ia melihat ke arah tongkat dan gerakan perlahan satu tongkat 
kedepannya sambil bertanya"sudah kelihatan tongkatnya?"ulangi sampai anak harus dapat melihat 
tongkat dengan sudut matanya. 
I. Bermain dengan anak 
bermain dengan anak lain dalam satu kelompok 
J. Melompat sebelah kaki 
melompatlah dengan sebelah kaki titik kemudian minta anak melakukannya. Anak harus dapat 
melakukannya 3 kali 
B. Jenis-jenis ketunaan 
1. Tunanetra 
tunanetra adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan titik tunanetra dapat 
diklasifikasikan dalam dua golongan yaitu: buta total(Blind)dan low vision. 
definisi tunanetra menurut kaufman dan hallahan adalah individu yang memiliki lemah penglihatan 
atau akurasi penglihatan kurang dari 6/60 setelah dikoreksi atau tidak lagi memiliki penglihatan 
titik karena tunanetra memiliki keterbatasan dalam indera penglihatan maka proses pembelajaran 
menekankan pada alat indra yang lain yaitu Indra peraba dan indra pendengaran. 

oleh karena itu prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan pengajaran kepada individu 
tunanetra adalah media yang digunakan harus bersifat aktual dan bersuara, contohnya adalah 
penggunaan tulisan braille, gambar timbul, benda model dan benda nyata titik sedangkan media 
yang bersuara adalah tape recorder dan peranti lunak JAWS 
UNTUK MEMBANTU TUNANETRA BERAKTIVITAS DI SEKOLAH LUAR BIASA MEREKA 
BELAJAR MENGENAI ORIENTASI DAN MOBILITAS. ORIENTASI DAN MOBILITAS 
DIANTARANYA MEMPELAJARI BAGAIMANA TUNANETRA MENGETAHUI TEMPAT DAN ARAH 
SERTA BAGAIMANA MENGGUNAKAN TONGKAT PUTIH (tongkat khusus tunanetra yang terbuat 
dari aluminium). 
Ciri-ciri anak tunanetra 
1. Tidak mampu melihat 
2. Tidak mampu mengenali orang pada jarak 6 m 
3. Kerusakan nyata pada kedua bola mata 
4.Sering meraba-raba atau tersandung waktu berjalan 
5. Mengalami kesulitan mengambil benda kecil di dekatnya 
6. Bagian bola mata yang hitam berwarna keruh atau bersisik atau kering 
7. Pandangan hebat pada kedua bola mata 
e. Mata yang bergoyang terus 
2. Tunarungu 
berdasarkan tingkat gangguan pendengaran adalah 
1. Gangguan pendengaran sangat ringan (27 sampai 40 DB) 
2. Gangguan pendengaran ringan (41 sampai 55 DB 
3. Gangguan pendengaran sedang (56 sampai 70 DB 
4. Gangguan pendengaran berat (7 1 sampai 90 DB 
5. Gangguan pendengaran ekstrem atau tuli (di atas 91 DB 
karena memiliki hambatan dalam pendengaran individu tunarungu memiliki hambatan dalam 
berbicara sehingga mereka biasa disebut tuna wicara.cara berkomunikasi dengan individu 
menggunakan bahasa isyarat untuk abjad jari telah dipatenkan secara internasional sedangkan 
untuk isyarat bahasa berbeda-beda di setiap negara. Saat ini di beberapa sekolah sedang 
dikembangkan komunikasi total yaitu cara berkomunikasi dengan melibatkan bahasa verbal, bahasa 
isyarat dan bahasa tubuh. Individu tunarungu cenderung kesulitan dalam memahami konsep dari 
sesuatu yang abstrak. 
Ciri-ciri anak tunarungu 
1. Secara nyata tidak mampu dengar 
2. Terlambat perkembangan bahasa 
 

Anda mungkin juga menyukai