MAKALAH
Disusun Oleh:
FAKULTAS PSIKOLOGI
MALANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha-Esa atas segala rahmat dan karunianya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kepribadian Sehat dan Gangguan Mental”
dengan tepat waktu. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Kesehatan Mental. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan setiap
orang yang membacanya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Muhammad Arif Furqon, selaku
pembimbing yang telah memberikan tugas yang bermanfaat ini. Tidak lupa juga ucapan
terima kasih kami berikan kepada teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari dalam penyelesaian makalah ini masih mengalami banyak kesalahan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, guna memperbaiki
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
1. Kepribadian Sehat....................................................................................................
2. Kesehatan Mental....................................................................................................
3. Sakit Jiwa.................................................................................................................
4. Studi Kasus..............................................................................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepribadian adalah kata yang begitu umum dipakai di dunia Psikologi, kepribadian
seseorang bisa dinilai dari kemampuannya memperoleh reaksi-reaksi dari berbagai orang
dalam berbagai keadaan. Untuk definisi kepribadian hampir bisa dikatakan tidak ada suatu
kesepakatan definisi dari keseluruhan pandangan yang pernah dilontarkan. Menurut allport
(1937) ia menemukan bahwa ada hampir 50 definisi berbeda yang digolongkannya
kedalam sejumlah kategori. Allport sendiri memandang “kepribadian merupakan apa
orang itu sesungguhnya”. Sehat merupakan bagian dari harta manusia yang tak ternilai
harganya. Sehat merupakan anugerah dari Sang Maha Pencipta untuk makhluk hidup
melakukan perbuatan mulia sehingga sehat dapat di pandang indah untuk selalu disandang
oleh individu yang sadar akan hal tersebut.
Sedangkan gangguan jiwa merupakan suatu masalah kesehatan yang masih
sangatpenting untuk diperhatikan, hal itu dikarenakan penderita tidak mempunyai
kemampuan untuk menilai realitas yang buruk. Gejala dan tanda yang ditunjukkan oleh
penderita gangguan jiwa antara lain gangguan kognitif, gangguan proses pikir, gangguan
kesadaran, gangguan emosi, kemampuan berpikir, serta tingkah laku aneh ( Nasir, 2011).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi kepribadian sehat?
2. Bagaimana definisi kesehatan mental?
3. Bagaimana definisi gangguan kejiwaan?
4. Bagaimana studi kasus dari gangguan kejiwaan?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi kepribadian sehat.
2. Mengetahui definisi kesehatan mental.
3. Mengetahui definisi gangguan kejiwaan.
4. Mengetahui studi kasus dari gangguan kejiwaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Sedangkan tanda dan gejala depresi menurut NIMH USA antara lain:
1) Gejala positif yaitu sekumpulan gejala perilaku tambahan yang menyimpang dari
perilaku normal seseorang termasuk distorsi persepsi (halusinasi), distorsi isi pikir
(waham), distorsi dalam proses berpikir dan bahasa dan distorsi perilaku dan
pengontrolan diri.
2) Gejala negatif yaitu sekumpulan gejala penyimpangan berupa hilangnya sebagian
fungsi normal dari individu termasuk keterbatasan dalam ekspresi emosi,
keterbatasan dalam produktifitas berfikir, keterbatasab dalam berbicara (alogia),
keterbatasan dalam maksud dan tujuan perilaku.
b. Penyebab Gangguan Jiwa
Pada umumnya orang awam beranggapan bahwa gangguan jiwa disebabkan
oleh santet atau diguna – guna atau kekuatan supra natural. Akan tetapi sesungguhnya
gangguan jiwa disebabkan oleh banyak faktor yang beriteraksi satu sama lain. Seperti
dapat kita lihat pada bagan dibawah ini
4. Studi Kasus
Mengutip dari bbc.com seorang remaja yang depresi hingga berkali-kali mencoba
bunuh diri, lebih jelasnya sebagai berikut;
Untuk mengetahui motif dan penyebab remaja memutuskan mencoba bunuh diri,
wartawan BBC News Indonesia, Jerome Wirawan, menjumpai seorang penyintas
bunuh diri. Sebut saja Dina, 20 tahun.
Pengakuan Dina, pemikiran bunuh diri pertama saat SMP
Pemikiran pertama bunuh diri pertama kali tercetus waktu aku SMP. Saat itu kondisi
keluargaku sedang tidak baik. Mamaku meninggal dunia, kemudian papaku menikah
lagi. Aku juga tidak dekat dengan kakakku. Aku benar-benar merasa sendiri, tidak
punya siapa-siapa. Aku terpikir, 'apa aku menyusul mama saja ya?'
Namun, saat itu aku mengurungkan niat melalukan bunuh diri karena merasa masih
punya masa depan. Aku belum mencicipi masa depan. Lagipula, saat itu belum
ada trigger yang benar-benar kencang.
Pemikiran bunuh diri muncul lagi setelah SMA. Saat itu aku gagal kuliah ke Jepang.
Terus aku mendaftar ke kampus yang aku inginkan, tapi ditolak. Akhirnya aku masuk
ke kampus yang sekarang sedang kujalani. Nggak sesuai dengan rencana di pikiranku.
Dan di situ pecahlah segalanya.
Lingkungan kampus jauh berbeda ketimbang waktu aku SMP dan SMA. Aku nggak
punya teman sama sekali, nggak punya support system, stres banget. Aku merasa 'jadi
begini ya rasanya nggak punya teman, hidup nggak adayangmembutuhkan, nggak ada
yang menemani'.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepribadian yang sehat adalah manusia yang produktif (berkarakter produktif), yaitu
mereka yang mampu mengembangkan potensi, memiliki cinta kasih, imaginasi, serta
kesadaran diri yang baik. Sedangkan menurut Allport, individu berkepribadian sehat
diistilahkan dengan mature personality, yang memiliki kemampuan mengembangkan
dirinya, memiliki hubungan interpersonal yang baik, realistis, memiliki filosofi hidup,
serta bersikap berani dan objektif terhadap diri sendiri.
Ada tiga komponen utama dalam kesehatan mental, yaitu memiliki rasa diri berharga,
merasa puas akan peranan dalam kehidupannya, dan terjalin hubungan baik dengan orang
lain. Perasaan diri berharga merupakan hal yang sangat penting dalam kesehatan mental
sebab mendasari kondisi dari komponen-komponen kesehatan mental lainnya. Perasaan
diri berharga akan memperkuat keberadaan dirinya dan rasa diri tak berharga akan
menggoyahkan keberadaan dirinya dalam kehidupannya.
Menurut American Psychiatric Association atau APA mendefinisikan gangguan jiwa
pola perilaku/ sindrom, psikologis secara klinik terjadi pada individu berkaitan dengan
distres yang dialami, misalnya gejala menyakitkan, ketunadayaan dalam hambatan arah
fungsi lebih penting dengan peningkatan resiko kematian, penderitaan, nyeri, kehilangan
kebebasan yang penting dan ketunadayaan. Gangguan jiwa adalah bentuk dari manifestasi
penyimpangan perilaku akibat distorsi emosi sehingga ditemukan tingkah laku dalam
ketidak wajaran. Hal tersebut dapat terjadi karena semua fungsi kejiwaan menurun.
DAFTAR PUSTAKA
Erlina, Soewadi dan Pramono, D (2010). Determinan terhadap timbulnya skizofrenia pada
pasien rawat jalan di rumah sakit jiwa H.B Saanin. Padang Sumbar. Jurnal berita
kedokteran masyarakat. 26(2): 63 – 70
Frisch N., & Frisch A. (2011). Psychiatric mental health nursing. 4 ed. Australia: Delmar
CENGAGE learning.Hawari, Dadang.2001. Manajemen Strees, Cemas, dan Depresi.
Jakarta : Gaya Baru.
Hawari. Pendekatan holistik pada skizofrenia. Jakarta: Gaya Baru publishing; 2005.Soewadi.
Ilmu kedokteran jiwa bahan kuliah kedokteran. Fakultas Kedokteran. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada Press; 1990.
Pebrianti, S., Wijayanti, R., dan Munjiati (2009). Hubungan tipe pola asuh keluarga dengan
kejadian skizofrenia. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of
Nursing), Volume 4 (1).
Wirawan, Jerome. (2020). Penuturan remaja yang mencoba bunuh diri saat SMP: 'Stigma
kurang iman salah besar. Mereka tidak tahu betapa orang itu sudah berjuang'.
BBC.com. https://www.bbc.com/indonesia/majalah-51470180 diakses tanggal 11
Maret 2021.