Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bank sebagai lembaga perantara (intermediary institution) berperan

menyalurkan dana-dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana kepada

pihak yang membutuhkan dana. Bank merupakan sarana yang memudahkan

aktivitas masyarakat untuk menyimpan uang maupun investasi untuk masa

yang akan datang. Selain itu bank juga berfungsi bagi pembangunan

perekonomian nasional yang dapat meningkatkan pemerataan, pertumbuhan

ekonomi dan stabilitas nasional.

Rendahnya kualitas perbankan tercermin dari lemahnya kondisi

internal sektor perbankan, lemahnya manajemen bank, serta belum begitu

efektifnya pengawasan yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan. Jumlah

bank yang semakin banyak menciptakan persaingan yang ketat antar bank

dan rendahnya kinerja bank membuat bank tidak mampu bersaing di pasar,

sehingga banyak bank yang sebenarnya kurang sehat atau tidak sehat secara

financial. Sehat atau tidaknya bank, dapat dilihat dari kinerja

profitabilitasnya.

Resiko perbankan biasanya terjadi disebabkan oleh kegagalan bank

dalam menangani portofolio kredit sehingga berakibat bank mengalami

kesulitan keuangan dan pada akhirnya merugikan kegiatan perekonomian

nasional dan merugikan masyarakat.

1
2

Profitabilitas merupakan faktor yang sangat penting karena untuk

dapat melangsungkan hidupnya, suatu bank harus berada dalam keadaan

yang menguntungkan (Profitable), tanpa adanya keuntungan (profit) akan

sulit bagi bank untuk menarik modal dari luar. Menurut Kasmir (2017:196),

“Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam mencari keuntungan.” Profitabilitas bank dapat dilihat dan diukur

melalui laporan keuangan dengan cara menganalisis dan menghitung rasio-

rasio keuangan.

Profitabilitas bank merupakan suatu kemampuan bank dalam

menghasilkan laba. Masalah profitabilitas menjadi hal yang sangat utama,

karena tingkat profitabilitas dapat menjadi jaminan untuk kesejahteraan

hidup bank di masa yang akan datang dan berpengaruh terhadap

ketertarikan investor dalam menanamkan modal. Menilai profitabilitas

suatu bank dapat dilihat dengan menganalisis laporan keuangan. Laporan

keuangan merupakan laporan yang menunjukkan kondisi keuangan

perusahaan saat ini atau dalam suatu periode tertentu (Kasmir, 2017:7).

Dengan menganalisis laporan keuangan, perusahaan dapat mengevaluasi

perkembangan financial dengan hasil-hasil yang telah dicapai selama

perusahaan tersebut berdiri dan untuk membandingkan profitabilitas

perusahaan satu dengan lainnya.

Rasio yang sangat berpengaruh terhadap profitabilitas perbankan

adalah Return on Assets (ROA). ROA merupakan kemampuan bank

menghasilkan laba dalam mengelola aset yang berasal dari himpunan


3

simpanan nasabah. Jika ROA yang dihasilkan semakin besar, maka semakin

baik kinerja bank yang dihasilkan. Rasio keuangan yang digunakan oleh

bank dengan perusahaan non-bank sebenarnya tidak jauh berbeda.

Perbedaanya terletak pada jenis rasio yang digunakan dalam menilai rasio

yang jumlahnya lebih banyak.

Berikut rasio keuangan bank yang biasa digunakan dalam menilai

suatu profitabilitas bank yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

Performing Loan (NPL), Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Interest Margin (NIM).

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio yang menunjukan apakah

bank dapat mempertahankan seluruh aktiva bank yang dimiliki. Non

Performing Loan (NPL) merupakan rasio yang menunjukan jumlah dan

resiko kredit pada suatu bank. Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO) merupakan rasio yang menunjukkan perolehan laba yang

dihasilkan bank melalui kegiatan operasionalnya. Loan to Deposit Ratio

(LDR) adalah rasio yang menunjukkan kemampuan bank dalam

memberikan kredit. Non Interest Margin (NIM) adalah rasio yang

menunjukkan bank dalam mengelola aktiva bank yang dimiliki.

Analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk

memperoleh informasi berkala mengenai kondisi bank secara menyeluruh

termasuk perkembangan bank itu sendiri. Seluruh informasi yang ada

didalam laporan keuangan diharapkan dapat meningkatkan transparasi

kondisi keuangan bank kepada publik dan mejaga kepercayaan masyarakat


4

terhadap lembaga perbankan. Analisis laporan keuangan meliputi

perhitungan dan interpretasi terhadap hasil pertitungan dan pengukuran

yang telah dibuat (Kasmir, 2014:69). Analisis rasio keuangan dapat

membantu pelaku bisnis, pemerintah, investor, masyarakat dan para

pemakai laporan keuangan lainnya dalam mengukur dan menilai kondisi

profitabilitas perbankan. Analisis rasio – rasio keuangan bank yang sesuai

dengan standar memudahkan para pemakai laporan keuangan untuk

membaca hasil dari analisis rasio keuangan, sehingga laporan keuangan

tersebut menjadi berarti (Kasmir, 2014:216).

Bank Pemerintah merupakan bank yang melaksanakan seluruh fungsi

perbankan dari menghimpun dana, menempatkan dana, dan memperlancar

lalu lintas pembayaran. Akta pendirian seluruh atau sebagian besar dimiliki

oleh pihak swasta nasional, pembagian keuntungan diperuntukkan bagi

pihak swasta karena menggunakan sebagian besar permodalan dari swasta

oleh karena itu profitabilitas bank harus selalu dijaga agar memperoleh

kinerja keuangan yang sehat. Berdasarkan uraian diatas, maka tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul: “Pengaruh Rasio Keuangan

terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Go Public di

Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019”.

1.2 Rumusan Masalah

Analisis rasio keuangan dapat membantu pelaku bisnis, pemerintah,

investor, masyarakat dan para pemakai laporan keuangan lainnya dalam

mengukur dan menilai kondisi profitabilitas perbankan. Berdasarkan latar


5

belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah:

a. Adakah pengaruh rasio keuangan (Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

Performing Loan (NPL), Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM))

secara simultan terhadap ROA pada Perusahaan Perbankan yang Go

Public di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019?

b. Adakah pengaruh rasio keuangan (Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

Performing Loan (NPL), Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM))

secara parsial terhadap ROA pada Perusahaan Perbankan yang Go Public

di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019?

c. Variabel manakah diantara Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

Performing Loan (NPL), Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM) yang

berpengaruh dominan terhadap ROA pada Perusahaan Perbankan yang

Go Public di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Menggunakan data keuangan pada 3 tahun terakhir (2016 sampai 2018).

2. Alat ukur yang digunakan yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

Performing Loan (NPL), Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM).


6

3. Profitabilitas diukur menggunakan Return On Asset.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan (Capital Adequacy Ratio

(CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin

(NIM)) secara simultan terhadap ROA pada Perusahaan Perbankan yang

Go Public di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019.

b. Untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan (Capital Adequacy Ratio

(CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin

(NIM)) secara parsial terhadap ROA pada Perusahaan Perbankan yang

Go Public di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019.

c. Untuk mengetahui Variabel yang berpengaruh dominan diantara Capital

Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), Net

Interest Margin (NIM) terhadap ROA pada Perusahaan Perbankan yang

Go Public di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
7

a. Bagi Praktisi

Sebagai bahan informasi mengenai rasio keuangan sebagai acuan

dalam upaya peningkatan profitabilitas perusahaan.

b. Bagi Teoritis

1) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi

penelitian selanjutnya.

2) Penelitian ini mampu mendorong berkembangnya penelitian-

penelitian selanjutnya di bidang Manajemen keuangan.

1.5 Asumsi Penelitian

Pada dasarnya asumsi adalah suatu kondisi yang harus terpenuhi

untuk berlakunya sebuah teori atas suatu anggapan dasar postulat yang

menjadi tumpuan. Adapun asumsi atau anggapan dasar dalam penelitian ini

adalah:

a. Informasi yang disediakan oleh Perusahaan Perbankan yang Go Public

di Bursa Efek Indonesia yang dijadikan acuan dianggap valid.

b. Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan

Perusahaan Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia.

c. Kinerja keuangan Bank Pemerintah yang Go Public di Bursa Efek

Indonesia diukur melalui Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

Performing Loan (NPL), Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM).

d. Kinerja keuangan Perusahaan Perbankan yang Go Public di Bursa Efek

Indonesia masuk kategori baik.

Anda mungkin juga menyukai