Anda di halaman 1dari 17

TUGAS INDIVIDU

QUIZ TEKNOLOGI POLIMER


(Teknologi Polimer)

OLEH:
DIKY BRILIAN DARU
1914013

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
MALANG
2019
1. Jelaskan pengolahan polimer jenis karet alam yang anda ketahui! Bagaimana
memperolehnya? Penjelasan meliputi monomernya, reaksi polimerisasinya, jenis
polimerisasinya dan teknik pengolahannya.berikan contohnya
Jawaban
 Tahap awal dalam pengolahan karet adalah penerimaan lateks kebun dari pohon karet yang
telah disadap. Lateks pada mangkuk sadap dikumpulkan dalam suatu tempat kemudian
disaring untuk memisahkan kotoran serta bagian lateks yang telah mengalami prakoagulasi.
Setelah proses penerimaan selesai, lateks kemudian dialirkan ke dalam bak koagulasi untuk
proses pengenceran dengan air yang bertujuan untuk menyeragamkan kadar karet kering.
 Tahap yang kedua yaitu pengenceran adalah untuk memudahkan penyaringan kotoran
serta menyeragamkan kadar karet kering sehingga cara pengolahan dan mutunya dapat
dijaga tetap. Pengenceran dapat dilakukan dengan penambahan air yang bersih dan tidak
mengandung unsur logam, pH air antara 5.8-8.0, kesadahan air maks adalah 6, serta kadar
bikarbonat tidak melebihi 0.03 %.
 Tahap yang ketiga yaitu pembekuan lateks dilakukan di dalam bak koagulasi dengan
menambahkan zat koagulan yang bersifat asam. Pada umunya digunakan larutan asam
format/asam semut atau asam asetat /asam cuka dengan konsentrasi 1-2% ke dalam lateks
dengan dosis 4 ml/kg karet kering dasar pengolahan karet. Penggunaan asam semut
didasarkan pada kemampuannya yang cukup baik dalam menurunkan pH lateks serta harga
yang cukup terjangkau bagi petani karet dibandingkan bahan koagulan asam lainnya. Tujuan
dari penambahan asam adalah untuk menurunkan pH lateks pada titik isoelektriknya
sehingga lateks akan membeku atau berkoagulasi, yaitu pada pH antara 4.5-4.7. Asam dalam
hal ini ion H+ akan bereaksi dengan ion OH- pada protein dan senyawa lainnya untuk
menetralkan muatan listrik sehingga terjadi koagulasi pada lateks.
 Tahap yang ke empat yaitu pencetakan dan pengemasan yang nantinya bisa dijual dan
digunakan untuk keperluan karet yang lain berdasarkan kualitas dan kekuatan karet yang
diinginkan, misalnya Dengan mengubah komposisi dari ikatan monomer yang ada akan
memungkinkan untuk mencapai sifat-sifat dan karakteristik tertentu, sesuai dengan yang
diinginkan oleh pelanggan untuk diaplikasikan atau digunakan secara khusus.
2. Apa saja polimer jenis karet sintetis yang anda ketahui?Bagaimana pembuatannya?
Bagaimana pengolahannya? Penjelasan meliputi monomernya, reaksi polimerisasinya, jenis
polimerisasinya dan teknik pengolahannya berikan contohnya !
Jawaban
Karet sintetis sebagian besar dibuat dengan mengandalkan bahan baku minyak bumi. Ada
jenis yang tahan terhadap panas atau suhu tinggi, minyak, pengaruh udara dan bahkan ada yang
kedap gas. Berdasarkan tujuan pemanfaatannya, ada 2 macam karet yang dikenal, yaitu Karet
sintetis yang digunakan secara umum dan Karet sintetis yang digunakan untuk keperluan
khusus.
 Karet sintetis untuk kegunaan umum
Karet sintetis ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Bahkan, banyak fungsi karet
alam yang dapat digantikannya. Jenis – jenis karet sintetis untuk kegunaan umum diantaranya
sebagai berikut:
a. SBR (Stirena Butadiena Rubber)
Jenis SBR merupakan karet sintetis yang paling banyak diproduksi dan digunakan. Jenis ini
memiliki ketahanan kikis yang baik dan kalor atau panas yang ditimbulkan juga rendah.
Namun, SBR yang tidak diberi tambahan bahan penguat memiliki kekuatan yang lebih rendah
dibanding vulkanisat karet alam
b. BR (Butadiena rubber) atau Polybutadiena Rubber
Dibandingkan dengan SBR, karet jenis BR lebih lemah, daya lekat lebih rendah dan
pengolahannya juga tergolong sulit. Karet ini jarang digunkan tersendiri. Untuk membuat suatu
barang biasanya BR dicampur dengan karet alam atau SBR
c. IR (Isoprene Rubber) atau polyisoprene rubber
Jenis karet ini mirip dengan karet alam karena sama – sama merupakan polimer isoprene. Dapat
dikatakan, banyak sifat IR yang mirip sekali dengan karet alam, walupun tidak secara
keseluruhan. Jenis IR memiliki kelebihan lain dibanding karet alam, yaitu lebih murni dalam
bahan dan viskositasnya lebih mantap.
 Karet sintetis untuk kegunaan khusus
Jenis ini digunakan untuk keperluan khusus karena memiliki sifat khusus yang tidak
dipunyai karet sintetis untuk kegunaan umum. Sifat yang sekaligus mejadi kelbihannya ini
adalah tahan terhadap minyak, oksidasi, panas atau suhu tinggi serta kedap terhadap gas.
Beberapa jenis karet sintetsi untuk kegunaan khusus yang banyak dibutuhkan diantaranya
sebagai berikut :
a. IIR (Isobutene Isoprene Rubber)
IIR sering disebut butyl rubber dan hanya mempunyai sedikit ikatan rangkap sehingga
membuatnya tahan terhadap pengaruh oksigen dan ozon. IIR juga terkenal karena kedap gas.
Dalam proses vulkanisasinya, jenis IIR lambat matang sehingga memerlukan bahan
pemercepat dan belerang. Akibat jeleknya, IIR tidak baik dicampur dengan karet alam atau
karet sintetis lainnya bila akan diolah menjadi suatu barang. Sekarang telah dikembangkan IIR
jenis bromtimol biru dan klorobutil yang cepat matang pada proses vulkanisasinya
b. NBR (Nytril Butadiene Rubber) atau acylonytrile butadiene rubber
NBR adalah karet sintetis untuk kegunaan khusus yang paling banyak dibutuhkan. Sifatnya
yang sangat baik adalah tahan terhadap minyak. Sekalipun didalam minyak, karet ini tidak
mengembang. Sifat ini disebabkan oleh adanya kandungan akrilonitril didalamnya. Senakin
besar akrilonitril yang dimiliki, maka daya tahan terhadap minyak, lemak dan bensin semakin
tinggi, tetapi elastisitasnya semakin berkurang
c. CR (Chloroprene Rubber)
CR memiliki ketahanan terhadap minyak, tetapi dibanding dengan NBR ketahanannya masih
kurang. CR juga memiliki daya tahan terhadap pengaruh terhadap panas atau nyala api.
Pembuatan karet sintetis CR tidak divulkanisasi dengan belerang melainkan menggunakan
magnesium oksida, seng oksida dan bahan pemercepat tertentu. Minyak bahan pelunak
ditambahkan kedalam CR untuk proses pengilahan yang baik.
d. EPR (Ethylene Propylene Rubber)
Keunggulan yang dimiliki EPR adalah ketahanannya terhadap sinar matahari ozon serta
pengaruh unsur cuaca lainnya. Sedangkan kelemahannya pada daya lekat yang rendah.
3. Jelaskan Jenis karet sintetis yang sering digunakan!
Jawaban
a. SBR (Stirena Butadiena Rubber)
Jenis SBR merupakan karet sintetis yang paling banyak diproduksi dan digunakan. Jenis ini
memiliki ketahanan kikis yang baik dan kalor atau panas yang ditimbulkan juga rendah.
Namun, SBR yang tidak diberi tambahan bahan penguat memiliki kekuatan yang lebih rendah
dibanding vulkanisat karet alam
b. BR (Butadiena rubber) atau Polybutadiena Rubber
Dibandingkan dengan SBR, karet jenis BR lebih lemah, daya lekat lebih rendah dan
pengolahannya juga tergolong sulit. Karet ini jarang digunkan tersendiri. Untuk membuat suatu
barang biasanya BR dicampur dengan karet alam atau SBR
c. IR (Isoprene Rubber) atau polyisoprene rubber
Jenis karet ini mirip dengan karet alam karena sama – sama merupakan polimer isoprene. Dapat
dikatakan, banyak sifat IR yang mirip sekali dengan karet alam, walupun tidak secara
keseluruhan. Jenis IR memiliki kelebihan lain dibanding karet alam, yaitu lebih murni dalam
bahan dan viskositasnya lebih mantap.
4. Apakah yang anda ketahui tentang serat? Bagaimana anda memperoplehnya? Dan
bagaimana klasifikasi serat yang ada di industri polimer ini!
Jawaban
Serat adalah suatu jenis bahan yang berupa potongan-potongan yang membentuk sebuah
jaringan dengan bentuk memanjang yang utuh ataupun sebuah senyawa. Dalam kehidupan
sehari-hari kita dapat menemui serat berupa serat kain atau serat textil. Bahan serat ini
merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan kita, sebagai kebutuhan pokok yang
tidak bisa lepas. Kita dapat memanfaatkan serat untuk banyak hal seperti: membuat tali, kain,
kertas, kerajinan serat dan lain nya.

KLASIFIKASI JENIS-JENIS SERAT

Serat Alam Serat Sintetis

Serat Tumbuhan Serat Hewani Serat Mineral Organik Anorganik

 Biji  Stapel  Abses - Gelas


- Asbes - Logam
- Kapas - woll
amphibol - Silikat
 Batang  Flamen - dll
- Flex - Sutra - Asbes
- Henep serpentine.
- Rosella.
- dll
 Polimer Alam  Polimer
 Daun
- Polierisasi Buatan
- Albaka
Adhisi - Polimerisasi
- Sisal
Kondensasi.
- Henequen
Jenis” Serat dapat diperoleh dari alam ataupun dengan cara sintetis. Serat alam yaitu serat
yang diperoleh dari alam yang mana biasanya terbuat dari serat tumbuhan dan serat hewan.
Sedangan serat sintetis atau buatan adalah jenis serat yang sudah disintetis sehingga dapat
menghasilkan serat berdasarkan kualifikasi yang dinginkannya. Jika serat alam dibandingkan
dengan sintetis tentu harga serat alam akan lebih mahal, namun jenis serat alam lebih bagus
dan nyaman jika digunakan. Jenis Serat sintetis biasanya dapat diproduksi dalam jumlah yang
besar dan ongkos pembuatannya cenderung lebih murah. Dengan pesatnya perkambangan
teknologi kini telah berhasil dikembangkan berbagai macam produk yang berasal dari serat.
Dari mulai untuk kebutuhan pakaian hingga kreasi kerajinan dan banyak lainya.

5. Apa jenis polimer dari serat alam yang anda ketahui?Bagaimana cara memperolehnya?
Terangkan bagaimana pengolahannya. Penjelasan meliputi monomernya, reaksi
polimerisasinya, jenis polimerisasinya dan teknik pengolahannya berikan contohnya !
Jawaban
Jenis-jenis serat alam dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu sebagai berikut:
A. Serat Selulosa
Serat tumbuhan/serat pangan biasanya tersusun atas selulosa, semi selulosa, dan kadang-
kadang mengandung pula lignin. Sifat umum serat yang dari selulosa adalah mudah menyerap
air (higroskopis), mudah kusut, dan jika dilakukan uji pembakaran menimbulkan bau dan arang
seperti terbakar. Contoh dari serat jenis ini yaitu katun dan kain rami. Serat tumbuhan
digunakan sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil. Serat selulosa dapat berasal dari dau, buah
batang bahkan bijinya,
Berikut adalah contoh dari serat-serat yang berasal dari serat selulosa :
 Serat Flax (Linen)
Serat flax (linen) adalah serat alami paling mahal yang diambil dari batang linum usitatissium.
Flax adalah tanaman tahunan yang dapat tumbuh disegala cuaca dan disegala jenis tanah. Linen
adalah jenis kain yang pertama kali dibuat oleh manusia mulai zaman prasejarah 500-1000 SM.
Bahan kain ini digunakan pada zaman mesir kuno untuk membungkus mumi karena dianggap
sebagai lambang kesucian dan cahaya. Serat flax lebih kuat dibandingkan serat selulosa
lainnya, tetapi kurang elastis, sehingga mudah mengkerut. Flax mudah kusut, karenanya ketika
penyetrikaan harus dalam keadaan lembab. Flax berdaya serap sangat tinggi, konduktor panas
yang baik dan terasa dingin. Flax bisa rusak karena jamur, keringat dan pemutih, tahan terhadap
ngengat dan kumbang karpet. Kekuatan dan bundle serat yang menebal dan menipis sehingga
dapat memberikan tekstur tertentu pada kainnya.
 Serat Henep
Henep adalah serat yang diperoleh dari batang tanaman Cannabis Sativa. Serat henep telah
digunakan sejak zaman pra sejarah di Asia dan Timur Tengah. Saat ini negara utama penghasil
henep adalah Rusia, Italia dan Yugoslavia. Tanaman Henep menghasilkan cairan yang
mengandung narkotik marijuana. Sehingga dibeberapa daerah penanaman henep dilarang.
Tanaman Henep adalah tanaman tahunan, henep tumbuh ditanah lumpur berpasir yang cukup
subur, gembur dan dapat mengalirkan air dengan baik. Serat henep warnanya sangat muda dan
berkilau, tetapi pada umumnya serat berwarna abu-abu pucat kekuning-kuningan, kehijau-
hijauan atau coklat, bergantung pada cara pemisahannya. Kekuatan serat henep sama dengan
serat flax. Serat henep digunakan untuk tali temali, karung dan kanvas.
 Serat Rosela (Java Jute)
Rosela adalah serat yang diambil dari tanaman Hibiscus Sabdariffa. Terdapat di Indonesia
(Jawa tengah dan Jawa timur), India, Bangladesh, Filipina. Bentuk tanaman rosella sama
seperti kenaf. Batang dan daunnya berwarna hijau tua sampai kemerahan dan bunganya putih
krem sampai kuning. Serat rosella berwarna krem sampai putih perak, berkilau dengan
kekuatan yang cukup baik. Pemisahan serat dan pencuciannya seperti halnya pada serat jute
dengan cara retting. Kekuatan serat rosela dalam keadaan kering sedikit lebih rendah dari serat
jute, tetapi dalam keadaan basah kekuatan serat rosela tetap, sedangkan serat jute menurun.
Mulur saat putus dari serat rosela hampir sama dengan serat jute. Serat rosella digunakan untuk
karung pembungkus gula dan beras. Pada saat ini, tanaman rosela walau aslinya dari Asia,
sudah menyebar luas ke Benua Amerika, khususnya Amerika Serikat.
Bahkan, di Australia, serat rosela sudah sejak lama dimanfaatkan oleh penduduk asli
(Aborigin) untuk kepentingan membuat tali, membuat tambang, ataupun perlengkapan lainnya.
Bahkan rosela dimanfaatkan sebagai bahan makanan (buah, biji, dan daun mudanya).
B. Serat Hewani
Serat tekstil ini mengandung gugus kimia protein yang utama diproduksi umumnya pada
hewan, contoh serat hewani yaitu serat sutera, serat wool. dll
Sifat umum serat protein adalah sangat mudah menyerap air (higroscopis) dibanding serat
kapas, Jika dilakukan uji pembakaran akan menimbukan abu hitam rapuh mengarang
berkerikil, dan bau pembakarannya seperti rambut terbakar, nyala apinya cepat terambat.
 Serat sutera
Sutera adalah serat yang diperoleh dari jenis serangga yang disebut Lepidoptra. Serat sutra
berbentuk filament, dihasilkan oleh larva ulat sutera waktu membentuk kepompong. Sutra
sangat mengkilap karena struktur seperti prisma segitiga, sehingga kain sutra dapat
membiaskan cahaya yang masuk pada sudut yang berbeda. Pemeliharaan ulat sutera dimulai
dari negeri Cina, kemudian menyebar ke Jepang, Asia Tengah, Asia Timur dan Eropa. Pada
saat ini negeri penghasil sutera adalah Jepang, Cina, Italia dan Perancis. Serat sutera memiliki
daya jual yang tinggi, karena memiliki kilau dan kehalusan yang tidak dimiliki serat lain.
Kekuatan serat sutera baik namun dalam keadaan basah kekuatan serat sutera berkurang. Sutera
tidak tahan matahari, penyinaran langsung oleh sinar matahari akan menyebabkan lama
kelamaan menguning dan seratnya rusak. Serat sutera juga tidak tahan panas dan asam namun
tahan terhadap ngengat. Karena sifat-sifatnya yang sangat baik. Seperti kekuatannya tinggi,
daya serapnya tinggi, pegangannya lembut, tahan kusut, kenampakannya mewah, maka sutera
sangan banyak dipergunakan untuk pakaian, busana, benang jahit, benang jahit untuk operasi,
untuk tekstil, dasi, kaus kaki, pakaian wanita, saputangan, dan lain sebagainya.
 Serat Wol
Serat wol adalah serat rambut yang berasal dari biri-biri, kambing, unta, dan lain-lain. Serat
yang lebih halus, lebih lembut dan lebih hangat cenderung memiliki lebih banyak sisik dan
lebih halus. Serat yang lebih tebal dan kurang hangat memiliki lebih sedikit sisik dan kasar.
Biasanya, serat wol yang lebih baik dengan sisik yang lebih halus tampak kusam daripada
kualitas serat berkualitas buruk yang memiliki lebih sedikit sisik. Serat wol memiliki daya
kelenturan yang tinggi. Serat wol banyak digunakan ditempat yang dingin. Serat wol dapat
menyerap uap air dengan baik serta tidak mudah kusut tetapi mudah terserang ngengat. Wol
mempunyai sifat mengumpal (felting). Sinar matahari menyebabkan kemunduran kekuatan dan
mulur serat wol. Pemeliharaan serat yang mengadung protein seperti wol dan sutera, pada
umumnya tidak tahan alkali. Karena itu dalam pencucian jangan menggunakan sabun dengan
busa yang sangat tinggi. Jika diinginkan mutu kualitas kain yang tetap baik sebaiknya
dilakukan pencucian dengan dry-clean atau dengan sampo rambut. Karena rambut kita adalah
sama mengandung protein seperti serat wol dan sutera.
C. Serat Mineral
Nama asbes atau (serat mineral) berasal dari kata Yunani “Asbestcs” yang berarti dapat
dibakar. Asbes dapat dibagi dalam dua golongan besar yaitu: Asbes amphibole, Asbes
serpentine. Rusia adalah negara penghasil asbes terbesar. Asbes berasal dari perubahan bentuk
atau proses transformasi batu-batu karang. Batu ini tersusun dari zat-zat besi, magnesium dan
silikat. Batu tersebut terletak jauh dipermukaan tanah dan dipengaruhi oleh tekanan tinggi dan
air panas yang mengandung garam-garam dan karbondioksida terlarut. Serat asbes sedikit
menyerap air. Asbes sangat tahan panas dan api. Asbes merupakan penghantar listrik yang
tidak baik. Asbes sangat tahan terhadap gesekan dan tahan cuaca. Asbes pun bersifat menyerap
suara terutama untuk frekwensi tinggi. Saat ini asbes tidak lagi digunakan sebagai serat
pakaian, karena faktor ekonomi dan kesehatan

6. Jelaskan pengolahan polimer jenis serat sintetis yang anda ketahui! Bagaimana proses
pembuatannya? Penjelasan meliputi monomernya, reaksi polimerisasinya, jenis
polimerisasinya dan teknik pengolahannya berikan contohnya skala lab dan industri
Jawaban
Serat sintetis merupkan serat buatan manusia, Serat sintetis diperoleh dengan mengolah
bahan plastik. Bahan pakaian yang terbuat dari bahan serat sintetis diantaranya nilon dan
poliester, dll. Pakaian yang terbuat dari serat sintetis memiliki sifat, antara lain tidak mudah
kusut, kuat, tetapi tidak nyaman dipakai dan tidak menyerap keringat. Selain itu, terdapat pula
beberapa kain yang dilapisi damar sehingga kedap air. Kain-kain seperti ini digunakan sebagai
bahan untuk membuat jas hujan, parasut, karpet, serta tenda. Adapun jenis-jenis serat buatan
yaitu sebagai berikut.
A. Rayon
rayon merupakan serat buatan yang paling awal dibuat, memiliki faktor yang terpenting
untuk keberhasilan pemasaran serat rayon adalah harga yang murah dan dapat dipergunakan
untuk membuat kain yang bagus dengan warna menyerupai wol, sutera ataupun linen. Serat
rayon pertama kali dibuat untuk membuat kain pakaian jenis krep atau menyerupai linen. Serat
rayon ada bermacam-macam yaitu serat rayon viskos, serat rayon kupramonium, serat rayon
modulus, serat rayon kekuatan tinggi, serat polinosic. Jenis serat rayon yang dapat digunakan
sebagai kain untuk busana anak, yaitu serat rayon viskosa dan rayon kuproamonium.
- Rayon viskosa campuran rayon viskosa dan poliester banyak digunakan sebagai bahan
pakaian. Kain-kain yang halus digunakan untuk pakaian dan pakaian dalam. Rayon viskosa
tahan terhadap penyetrikaan, tetapi oleh pemanasan yang lama warnanya akan berubah menjadi
kuning. Sedangkan oleh penyinaran kekuatannya akan berkurang. Rayon viskosa cepat rusak
oleh asam dibandingkan dengan kapas, terutama dalam keadaan panas. Rayon viskosa tahan
terhadap pelarut-pelarut, sedangkan jamur akan menyebabkan kekuatannya berkurang serta
berwarna lebih kusam.
- Rayon Kupramonium
Rayon kupramonium adalah selulosa yang di generasi, maka sifatnya dalam banyak hal sama
dengan rayon viskos. Perbedaan sifat-sifatnya antara rayon kupramonium sangat halus, lebih
mulur diwaktu basah dibanding waktu kering, bahan mudah terbakar, dan kekuatannya
berkurang oleh sinar matahari. Rayon kupramonium kebanyakan digunakan untuk busana
pesta anak wanita, karena kain bermutu tinggi dengan kehalusan filamennya member sifat
lemas dan drape yang baik.
B. Polimer sintesis
polimer sintetis yaitu serat yang dibuat dari polimer-polimer buatan. Polimer sintesis
diantaranya poliamida (nylon) dan poliester.
- poliamida (nylon)
polimida (nylon) merupakan serat yang kuat. Sifat-sifat nylon adalah kuat dan tahan
gesekan , daya mulurnya besar apabila diregang sampai 8 %, benang akan kembali pada
panjang semula, tetapi kalau terlalu regang bentuk akan berubah, elastis, tidak mengisap uap
air panas atau bahan tekstil mudah kering, sehingga nylon akan baik digunakan untuk pakaian
bepergian, dan pakaian dalam anak karena ringan dan cepat kering.
- polyester
kain-kain yang dibuat dari poliester mempunyai sifat cepat kering, kuat dan dapat
berbentuk seperti serat alam. Serat-serat poliester bisa dicampur dengan serat-serat katun, wol,
rayon, dan sutera. Poliester memiliki sifat yang baik, yaitu sifat tahan kusut, dan dimensi yang
stabil. Untuk pakaian ringan/tipis, poliester sangat baik jika dicampur dengan kapas. serat
poliester dapat menghasilkan kain yang tipis atau tebal dengan cara menenun atau merajut
sesuai dengan kebutuhan, jika menghendaki kain yang terasa sejuk atau hangat, poliester dapat
dicampur dengan katun atau rayon, disebut dengan tc dan tr, yang digunakan sebagai seragam
sekolah anak.
C. Serat Akrilat
Bahan kain akrilat adalah bahan kain yang terbuat dari serat sintetik yang berasal dari
polimer akrilonitril. Bahan ini diproduksi oleh Du Pont di Amerika Serikat sekitar tahun 1950
dengan berbagai nama pasaran. Kain akrilat dibuat dari benang yang dipintal secara kering dan
kemudian diwarnai dengan bahan pewarna. Kegunaan ini bisa untuk pembuatan sweater,
benang rajut, kaos kaki, karpet, kain jok, kain tirai, selimut Sifat dasar dari kain ini ringan,
lembut dan hangat sama seperti ketika menggunakan kain wol. Bahan ini juga bisa dipakai
untuk membuat kain yang sama dengan kain berbahan dasar kapas/katun. Ada beberapa
produsen pakaian mencampur bahan kain ini dengan bahan lain sehingga bisa mempunyai
fungsi dan kelebihan lain. sifat akrilat yang menonjol adalah mempunyai berat jenis rendah
dan daya ruwah (bulking power) yang sangat besar. Serat akrilat di gunakan sebagai pengganti
wol pada busana anak. Keberhasilan serat akrilat terutama pada penggunaan sebagai serat
stapel yang dapat menyerupai sifat wol. Untuk pakaian terasa lebih lembut, lebih ringan dan
tidak gatal seperti sifat serat wol, tidak mengempa (non felt), mudah dicuci atau dirawat
menjadikan serat ini saingan dari serat wol.

7. Apa yang dimaksud dengan bahan adhesive?berikan contohnya!


Jawaban
Adhesive adalah zat atau bahan perekat yang digunakan untuk menyatukan dua bagian
(sisi) suatu benda. Secara garis besar material pembentuk lem terbuat dari bahan alami maupun
bahan sintetis. Lem yang terbuat dari bahan alami biasanya menggunakan campuran air sebagai
pelarutnya sehingga kekuatannya akan melemah ketika terkena air akan tetapi jenis lem ini
tidak mudah terbakar. Sedangkan lem sintetis menggunakan pelarut kimia dan lem akan
mengering setelah pelarutnya menguap akan tetapi jenis lem ini sangat mudah terbakar
a. Lem Putih adalah lem kerajinan yang paling umum untuk bahan ringan berpori seperti
kertas, kardus, kain, dan kerajinan anak-anak. Bahan dasarnya dalah air, ini berarti lem ini
mudah dibersihkan dan tingkat racunnya rendah. Namun lem harus mengering sebelum
memperoleh kekuatan signifikan dan sering membutuhkan penjepitan untuk menahannya
sampai lem benar-benar terpasang dan kering. Ini juga berarti bahwa lem kerajinan putih tidak
boleh digunakan untuk objek dalam air atau yang sering basah. Lem kerajinan putih mengering
dengan jelas dan agak fleksibel. Lem ini perlu 1 jam untuk mengeras, dan 24 jam untuk kering
sempurna.
b. Lem semprot adalah perekat kontak yang berbasis pada pelarut yang diaplikasikan
dengan semprotan. Saat menggunakan perekat semprot, penting bagi Anda untuk
mengaplikasikannya di ruangan yang berventilasi agar tidak terhirup. Setelah menyemprot
material, biarkan pelarut benar-benar menguap sebelum merekat untuk ikatan langsung.
Setelah direkatkan, Anda tidak dapat menggeser material. Perekat semprot dapat digunakan
pada kertas, papan busa, kain, foto, dan kain kempa. Perekat kontak khusus juga tersedia dalam
kaleng untuk roll atau kuas untuk proyek yang lebih besar dan lebih menuntut yang melibatkan
laminasi lembaran kayu, logam, dan plastik. Perekat semprot adalah pilihan yang sangat baik
untuk menempelkan wallpaper ke dinding.
c. Epoxies atau Epoksi umumnya adalah dua sistem bagian yang dirancang untuk
perekat kinerja tinggi. Sementara epoksi dapat diformulasikan sesuai dengan banyak cara,
mereka umumnya sangat keras, perekat tahan lama yang mengikat banyak substrat yang
berhasil di lingkungan yang lebih ekstrim. Perekat epoksi dapat menunjukkan serangkaian
fleksibilitas dan kejernihan serta kecepatan kering yang baik. Epoxies memiliki sifat mengisi
celah yang sangat baik karena kekuatan kohesifnya yang tinggi.

8. Ada berapa macam/jenis perekat? Klasifikasikan!


Jawaban
Lem / perelat diklasifikasikan menjadi dau yaitu lem yang terbuat dari alam dan sintetis.
Lem yang terbuat dari bahan alami biasanya menggunakan campuran air sebagai pelarutnya
sehingga kekuatannya akan melemah ketika terkena air akan tetapi jenis lem ini tidak mudah
terbakar. Sedangkan lem sintetis menggunakan pelarut kimia dan lem akan mengering setelah
pelarutnya menguap akan tetapi jenis lem ini sangat mudah terbakar. Untuk jenis lem yang
terbuat dari bahan alami waktu keringnya cenderung lambat tapi hasilnya lebih kuat dan
awet.Sedangkan jenis lem yang terbuat dari bahan sintetis waktu keringnya lebih cepat akan
tetapi hasilnya kurang kuat dan tahan lama jika dibandingkan dengan jenis lem dari bahan
alami. Lalu ada juga jenis lem yang terdiri dari dua bagian yaitu epoxy dan hardener.Epoxy
berisi lem yang sebenarnya sedangkan hardener berfungsi sebagai katalis atau pengeras.Lem
jenis ini sangat bagus untuk merekatkan logam misalnya untuk pengisi bagian yang penyok
pada bodi mobil tetapi lem ini harus dicampur dengan benar agar bisa bekerja dengan baik.
A. Lem PVA
PVA atau polyvinyl acetate merupakan lem yang sering disebut sebagai lem putih atau bahkan
lem kayu. Ketika menyebut istilah “lem kayu” seringkali yang dimaksud adalah lem putih.
Lem ini secara umum paling kuat, paling aman, dan paling mudah digunakan. Meski
demikian, PVA glue Indonesia sangat beragam dan memiliki tujuan penggunaan yang berbeda-
beda. Contoh lem PVA adalah Crossbond X4 untuk laminasi dan Crossbond X3 untuk
konstruksi.
B. Lem PU
Lem PU adalah lem yang bisa digunakan untuk merekatkan berbagai permukaan media mulai
dari kain, plastik, gelas, hingga keramik. Lem ini terdiri atas varian satu komponen dan dua
komponen. Meski kuat, namun kekuatan lem PU masih di bawah lem PVA.
C. Lem Epoxy
Lem epoxy merupakan lem yang memanfaatkan proses curing antara hardener dan resin.
Biasanya lem ini terdiri dari dua komponen. Epoxy adhesive merupakan lem kedua terkuat
setelah PVA atau PVAc waterproof. Namun fungsi lem ini berbeda dengan lem putih. Epoxy
glue kebanyakan digunakan untuk mengisi celah atau gap suatu media.
D. Lem EVA
Lem EVA adalah lem dari formulasi Ethylene Vinyl Acetate. Lem ini sangat bagus untuk
merekatkan dua media dengan karakter berlawanan seperti perekatan HPL dengan MDF dan
particle board. Kelebihan lainnya lem ini terletak pada daya rekat, ketahanan, dan
keamanannya yang baik. Contoh lem EVA adalah Eva Phaethon.
E. Lem Kak
Di era ketika industri adhesive masih begitu sederhana, lem kak adalah andalan utama. Lem
ini bisa digunakan untuk merekatkan berbagai media meski saat ini sudah jarang digunakan.
F. Lem Cyanoacrylate
Cyanoacrylate sering juga disebut super glue. Lem ini banyak digunakan untuk kayu balsa dan
memiliki performa cukup baik. Meski demikian, lem ini relatif sulit digunakan dan memiliki
keamanan yang rendah.
G. Lem Tembak
Lem tembak atau hot glue merupakan jenis lem yang terlihat khas karena biasanya
diaplikasikan dengan alat khusus. Secara umum, lem ini memiliki kualitas medium. Namun
hot glue tidak direkomendasikan sama sekali untuk proyek yang memerlukan kekuatan yang
baik.
 Berdasarkan Komponennya

Lem Crossbond X3 adalah contoh lem PVAc 1 komponen.


Berdasarkan komponennya, lem bisa dibedakan menjadi dua, yakni 1 komponen dan 2
komponen. Cara mudah membedakan dua tipe lem ini adalah dari paket atau tempat yang
dibutuhkan. Lem 1 komponen biasanya terwadahi dalam 1 botol, kaleng, atau tempat lainnya.
Sedangkan lem 2 komponen terdiri atas dua bahan yang berbeda yang diwadahi di masing-
masing tempat dan baru disatukan ketika akan digunakan. Contoh lem 1 komponen adalah
Crossbond dan Phaethon. Sedangkan contoh lem 2 komponen adalah epoxy 2k.
 Berdasarkan Struktur
Berdasarkan strukturnya, adhesive bisa dibedakan menjadi:
 Thermoplastic
 Elastomer
 Thermoset

 Berdasarkan Karakter Mekanis Adhesive


Berdasarkan karakter mekanis lemnya (yang sudah kering), adhesive bisa dibedakan
menjadi adhesive elastis dan adhesive rigid atau kaku. Sebagaimana namanya, adhesive elastic
adalah adhesive yang film keringnya elastic sedangkan adhesive rigid adalah adhesive yang
film lemnya kaku. Contoh lem elastik adalah lem silikon. Sedangkan contoh lem rigid adalah
lem epoxy.

9. Bagaimana cara membuat perekat?jelaskan


Jawaban
Salah satu contoh cara membuat lem kayu yang mudah dilakukan sendiri namun
mempunyai kualitas yang tiddak kalah dengan spesifikasi industry. Pertama-tama menyiapkan
alat dan bahannya seperti Menyiapkan PVAc, PVA, dextrin, resol, serta air. kemudian setelah
bahanya terkumpul selanjutnya sebenarnya mencampurkan dextrin dengan air pada sebuah
wadah dan memanaskan campuran dextrin serta air hingga suhunya mencapai 70 derajat
celcius Campurkan PVA atau polyvinyl alcohol pelan-pelan.6. Aduk hingga merata kemudian
tambahkan air setelah merasa cukup kemudian campurkan resol 65% dan langkah terkhir yaitu
kemas dalam wadah tertentu. Sebenarnya ada dua jenis varian Crossbond yang bisa pilih.
Pertama, Crossbond X3 untuk sambungan kayu, dan berikutnya Crossbond X4 untuk laminasi.
Keduanya akan memenuhi kebutuhan Anda untuk pengeleman kayu. Sedangkan Ultra
Phaethon dapat Anda gunakan untuk perekatan kerajinan kayu. Berikut adalah cara / langkah-
langkah membuat lem kayu.
10. Berikan contoh satu jenis bahan polimer yang berfungsi sebagai adhesive dan sebagai
coating. Terangkan prosesnya sesuai fungsinya!
Jawaban
Epoxies atau Epoksi umumnya adalah dua sistem bagian yang dirancang untuk perekat
kinerja tinggi. Sementara epoksi dapat diformulasikan sesuai dengan banyak cara, mereka
umumnya sangat keras, perekat tahan lama yang mengikat banyak substrat yang berhasil di
lingkungan yang lebih ekstrim. Perekat epoksi dapat menunjukkan serangkaian fleksibilitas
dan kejernihan serta kecepatan kering yang baik. Epoxies memiliki sifat mengisi celah yang
sangat baik karena kekuatan kohesifnya yang tinggi.
Jenis cat ini digunakan cat dasar dan mempunyai daya ikat yang kuat sehingga sering
dipergunakan sebagai penutup permukaan sebelum dilakukan pengecetan. Jenis epoxy ini
dapat juga dijumpai dalam berbagai bentuk seperti lem epoxy, dempul epoxy, dan epoxy
injection.
11. Sebutkan dan jelaskan macam2 coating berbahan dasar polimer (minimal 5 macam)
Jawaban
 Cat Alkyd Syntetic
Alkyd Syntetic adalah jenis cat yang meempunyai daya kilap (gloss) tinggi yang digunakan
untuk eksterior dan interior. Kelebihannya antara lain, kuat terhadap cuaca dan jamur.
Umumnya, jenis cat ini dipergunakan untuk permukaan kayu dan besi
 Cat Melamic
Terbuat dari bahan resin amino dan alkyd, biasanya dipergunakan Untuk pengecetan kayu
Untuk membentuk lapisan cat yang halus,rata,dan tahan goresan dan menghasilkan kilap yang
tinggi. Cat ini cocok dipegunakan untuk pengecetan kayu interior.
 CatEpoxy
Jenis cat ini digunakan cat dasar dan mempunyai daya ikat yang kuat sehingga sering
dipergunakan sebagai penutup permukaan sebelum dilakukan pengecetan. Jenis epoxy ini
dapat juga dijumpai dalam berbagai bentuk seperti lem epoxy, dempul epoxy, dan epoxy
injection.
 CatPolyurethane
Jenis cat ini transparan yang menghasilkan gloss tinggi dengan permukaan halus dan tahan
gores.
 CatDuco
Mungkin cat jenis ini yang paling familiar, sebab sering disebut
sebagai cat dempul. Cat ini dipergunakan sebagai cat dasar penutup permukaan kayu atau
logam sehingga didapatkan permukaan yang lebih rapat dan melalui proses pengerjaan
12. Apa saja bahan -bahan penyusun cat? Jelaskan !
Jawaban
Bahan pembentuk cat dikelompokkan sebagai berikut:
Binder(pengikat) : merupakan bahan pelapis yang merekatkan partikel-partikel pewarna
(pigment) ataupun pengisi (exenter). Binder ini berupa resin dan resin adalah senyawa polimer.
Pigmen& Extender (pewarna& pengisi): adalah bahan pembentuk warna yang dicampurkan
pada binder membentuk suatu dispersi yang stabil, sehingga dapat memberikan efek estetika
seperti warna serta daya tutup (opacity). Sedangkan yang tidak memberi efek warna maupun
daya tutup, tetapi memiliki sifat yang spesifik biasanya digolongkan kedalam extender.
Solvent (pelarut): tergantung pada polaritas dari binder, biasanya yang polar larut pada pelarut
polar dan non polar larut pada pelarut non polar. Berdasarkan ini cat dibagi menjadi dua yaitu
barbasis air, menggunakan binder-binder yang diemulsikan didalam air (water base) dan cat
yang berbasis pelarut organic (solvent base).
Aditif (bahan penolong): adalah bahan yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan atau
kelemahan padacat. Sebagai contoh pada saat pigmen didispersikan didalam binder maka
ditambahkan juga kedalamnya dispersing agent sehingga partikel dengan mudah terpecah dan
tersebar secara merata dan partikel-pertikel tersebut.
13. Apa fungsi cat dan bagaimana system pengecatan dijalankan?jelaskan !
Jawaban
System pengecetan yaitu Dalam hal pengecatan untuk keperluan perlindungan ada empat
macam cat yang diaplikasikan membentuk satu sistem pengecatan, sesuai dengan urutan yang
biasanya telah dipertimbangkan untuk suatu keperluan atau keadaan tertentu. Mulai dari
menentukan cara-cara preparasi permukaan, pengecatan awal hingga akhir.
Preparasi permukaan merupakan pekerjaan yang sangat penting dalam sistem sebelum
pengecatan dilakukan. Hal ini dikarenakan sebagian besar kegagalan pengecatan hampir sekitar
80% disebabkan preparasi permukaan yang tidak memadai.
Cat dasar (Primer)

Cat Primer adalah cat dasar yang diaplikasikan langsung pada media. Dirancang untuk dapat
menyambungkan atau merekatkan dengan kuat antara cat berikutnya yang dilapiskan pada
media yang dicat. Media yang dicat bisa saja berupa kayu, fiber glass, seng, tembok, atau baja
dan lain-lain. Maka jenis cat yang dipilih disesuaikan dengan media yang akan dicat.
Disamping itu untuk keperluan proteksi pada baja (iron steel), primer harus mengandung bahan
yang dapat menghambat terjadinya korosi.

Cat Build Coat


Build coat adalah cat setelah primer atau sealer yang dirancang untuk menambah ketebalan cat
yang dimaksudkan untuk memproteksi besi dari serangan karat dan cat akan terlihat lebih
kekar. Biasanya lebih bersifat barier yaitu hanya mengisolasi dari pengaruh lingkungan saja.
Tidak ditambahkan kedalamnya inhibitor atau pun bahan galvanis. Ketebalan lapisan cat sangat
penting untuk menghambat lajunya intrusi air atau polutan yang menyebabkan reaksi
pengkaratan di bawah permukaan cat atau menghambat tibanya polutan dan air di permukaan
besi yang dilindungi. Ketebalan kering untuk cat epoxy biasanya antara 125 micron hingga 200
micron sekali lapis. Biasanya dua lapis atau lebih. Untuk kondisi yang tidak terlalu berat lebih
sering satu lapis saja. Tetapi dua kali seratus micron akan lebih baik dari pada satu kali dua
ratus micron. Ini karena pada lapisan pertama akan meninggalkan pori-pori yang dapat ditutup
oleh lapisan kedua.

Cat Antara (Sealer)

Cat sealer adalah cat yang diaplikasikan untuk menyambungkan dua jenis cat dalam satu
system pengecatan yang tidak dapat saling cocok. Cat ini bisa saja diaplikasikan setelah primer,
sebelum builcoat diaplikasikan atau setelah buildcoat sebelum top coat, tergantung pada kasus
yang dihadapi.

Cat lapisan akhir (Top Coat)

Cat top coat adalah cat yang diaplikasikan pada bagian yang terluar. Cat ini digunakan selain
untuk estetika juga melindungi cat bagian dalam dari pengaruh lingkungan secara langsung.
Lingkungan yang harus dihadapi sangat berfariasi, bias lingkungan atmosfir, lingkungan air
laut, lingkungan dalam tatah dan lumpur, atau lingkungan bahan kimia. Bisa terendam ataupun
terimbas saja

Cat untuk keperluan decorative dan architectural (Decorative and Architectural Paint)
Cat untukkeperluanIndustrial (Industrial Paint)
Cat untuk keperluan otomotive refinish (OttomotivePaint)
Cat untuk perlengkapan kayu (Wood finish Paint)
Cat untuk keperluan marine, offshore dan Protective Coating.

Anda mungkin juga menyukai