Anda di halaman 1dari 4

SPECIAL TOPIC IN ACCOUNTING

“Theoris in Accounting”

Hexana Sri Lastanti, S.E., A.k., M.Si., CFA., C.A.

Disusun Oleh:

Aurora Azzahra (023001801154)

Teungku Alief Ambya (023001801175)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2020
Normative Theories

Teori normatif didasarkan atas upaya pembenaran tentang apa yang seharusnya
dipraktekkan. Teori normatif disebut juga Teori Apriori (bersifat deduktif) karena bukan hasil
dari penelitian empiris. Teori normatif memberikan rekomendasi tentang apa yang seharusnya
terjadi. Mereka meresepkan apa yang seharusnya menjadi kasus berdasarkan tujuan atau sasaran
tertentu.

Kerangka Konseptual untuk Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan) adalah salah


satu contoh teori normatif. Dengan tujuan pelaporan keuangan yang dinyatakan dalam Kerangka
Konseptual sebagai landasannya, serangkaian preseription dibuat tentang siapa yang harus
melapor, kualitas informasi keuangan apa yang harus dimiliki bagaimana elemen laporan
keuangan, seperti aset dan liabilitas, harus didefinisikan; kapan informasi harus diakui dalam
laporan akuntansi dan bagaimana informasi harus disajikan agar bermakna.

Positive Theories

Teori Akuntansi Positif adalah teori positif yang digunakan untuk menjelaskan dan
memprediksi praktik akuntansi. Ini dirancang untuk menjelaskan dan memprediksi perusahaan
mana yang akan dan perusahaan mana yang tidak akan menggunakan metode tertentu. Teori ini
digunakan ketika mencoba untuk memahami keputusan kebijakan akuntansi, termasuk tanggapan
terhadap standar akuntansi baru atau keputusan pengungkapan sukarela. Teori positive
Menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi bukannya menyajikan panduan / petunjuk /
arahan. Teori positif harus dapat menghasilkan hipotesis yang dapat dibuktikan kesalahannya
melalui pengujian empiris

Positive Accounting Theories

Positive accounting theory atau bisa disingkat PAT merupakan cabang penelitian
akuntansi yang berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi praktik dalam akuntansi. PAT
mengamati fenomena akuntansi berdasarkan alasan-alasan yang mendasari terjadinya peristiwa.
Dengan kata lain, PAT dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi konsekuensi saat
manajer mengambil suatu keputusan tertentu. PAT beranggapan bahwa perusahaan akan
mengorganisir diri dalam cara yang efisien sehingga memaksimalkan prospek untuk bertahan
hidup.

Contigency Theories

Pendekatan kontingensi atau pendekatan situasional adalah suatu aliran teori manajemen
yang menekankan pada situasi atau kondisi tertentu yang dihadapi. Tidak seluruh metode
manajemen ilmiah dapat diterapkan untuk seluruh situasi begitupun tidak selalu hubungan
manusiawi yang perlu ditekankan karena adakalanya pemecahan yang efektif melalui pendekatan
kuantitatif. Itu semua sangat tergantung pada karakteristik situasi yang dihadapi dan tujuan yang
ingin dicapai. Inti dari teori kepemimpinan situational adalah bahwa gaya kepemimpinan seorang
pemimpin akan berbeda- beda, tergantung dari tingkat kesiapan para pengikutnya.

Pendekatan situasional menekankan pada ciri-ciri pribadi pemimpin dan situasi,


mengemukakan dan mencoba untuk mengukur atau memperkirakan ciri- ciri pribadi ini, dan
membantu pimpinan dengan garis pedoman perilaku yang bermanfaat yang didasarkan kepada
kombinasi dari kemungkinan yang bersifat kepribadian dan situasional. Pendekatan situasional
juga menekankan faktor konstektual yang mempengaruhi proses kepemimpinan. Variabel
situasional yang penting seperti karakeristik bawahan, sifat pekerjaan pemimpin, jenis
organisasi, dan sifat lingkungan eksternal. Pendekatan ini berangkat dari asumsi bahwa tidak ada
satupun gaya kepemimpinan yang cocok dengan semua situasi.

Institutional Theories

Teori Institusional (Institusional Theory) atau teori kelembagaan yaitu terbentuknya


organisasi karena adanya tekanan lingkungan institutional yang menyebabkan terjadinya
institutionalisasi. Pemikiran yang mendasari teori ini adalah pemikiran bahwa untuk bertahan
hidup, suatu organisasi harus mampu meyakinkan kepada publik atau masyarakat bahwa
organisasi adalah suatu entitas yang sah (legitimate) serta layak untuk didukung (Ridha dan
Basuki, 2012).

Teori institusional ini memprediksi bahwa organisasi akan menjadi lebih serupa
dikarenakan oleh tekanan institusional, baik dikarenakan adanya koersif (ketika organisasi
terpaksa melakukan adopsi struktur atau aturan), normatif (ketika organisasi mengadopsi
berbagai bentuk karena tuntutan professional organisasi sementara itu sendiri mengklaim bahwa
mereka superior), dan mimetik (ketika organisasi mengkopi atau meniru organisasi lainnya,
biasanya disebabkan adanya ketidakpastian).

Legitimacy Theories

Teori legitimasi (Legitimacy Theory) berfokus pada interaksi antara perusahaan dengan
masyarakat. Teori ini menyatakan bahwa organisasi adalah bagian dari masyarakat sehingga
harus memperhatikan norma-norma sosial kemasyarakatan karena kesesuaian dengan norma
sosial dapat membuat perusahaan semakin legitimate (sah).

Teori legitimasi menyebutkan bahwa legitimasi merupakan faktor penting bagi


perusahaan dalam rangka mengembangkan perusahaan ke depan. Hal-hal yang berkaitan dengan
etika bisnis, perhatian dan pengembangan kinerja karyawan, dampak terhadap lingkungan dan
tanggung jawab sosial perusahaan turut berkontribusi dalam meningkatkan legitimasi. Dengan
demikian maka kepedulian perusahaan terhadap lingkungan yang kemudian ditunjukkan melalui
pengungkapan lingkungan, diharapkan dapat meningkatkan legitimasi dan berdampak baik untuk
jangka panjang perusahaan.

Stakeholders Theories

Teori stakeholder adalah sebuah konsep manajemen strategis, tujuannya adalah untuk
membantu korporasi memperkuat hubungan dengan kelompok-kelompok eksternal dan
mengembangkan keunggulan kompetitif. Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan
bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan
manfaat bagi stakeholdernya. Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat
dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai