Tugas Mandiri Group 3 - SPECIAL TOPIC IN ACCOUNTING
Tugas Mandiri Group 3 - SPECIAL TOPIC IN ACCOUNTING
“Theoris in Accounting”
Disusun Oleh:
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2020
Normative Theories
Teori normatif didasarkan atas upaya pembenaran tentang apa yang seharusnya
dipraktekkan. Teori normatif disebut juga Teori Apriori (bersifat deduktif) karena bukan hasil
dari penelitian empiris. Teori normatif memberikan rekomendasi tentang apa yang seharusnya
terjadi. Mereka meresepkan apa yang seharusnya menjadi kasus berdasarkan tujuan atau sasaran
tertentu.
Positive Theories
Teori Akuntansi Positif adalah teori positif yang digunakan untuk menjelaskan dan
memprediksi praktik akuntansi. Ini dirancang untuk menjelaskan dan memprediksi perusahaan
mana yang akan dan perusahaan mana yang tidak akan menggunakan metode tertentu. Teori ini
digunakan ketika mencoba untuk memahami keputusan kebijakan akuntansi, termasuk tanggapan
terhadap standar akuntansi baru atau keputusan pengungkapan sukarela. Teori positive
Menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi bukannya menyajikan panduan / petunjuk /
arahan. Teori positif harus dapat menghasilkan hipotesis yang dapat dibuktikan kesalahannya
melalui pengujian empiris
Positive accounting theory atau bisa disingkat PAT merupakan cabang penelitian
akuntansi yang berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi praktik dalam akuntansi. PAT
mengamati fenomena akuntansi berdasarkan alasan-alasan yang mendasari terjadinya peristiwa.
Dengan kata lain, PAT dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi konsekuensi saat
manajer mengambil suatu keputusan tertentu. PAT beranggapan bahwa perusahaan akan
mengorganisir diri dalam cara yang efisien sehingga memaksimalkan prospek untuk bertahan
hidup.
Contigency Theories
Pendekatan kontingensi atau pendekatan situasional adalah suatu aliran teori manajemen
yang menekankan pada situasi atau kondisi tertentu yang dihadapi. Tidak seluruh metode
manajemen ilmiah dapat diterapkan untuk seluruh situasi begitupun tidak selalu hubungan
manusiawi yang perlu ditekankan karena adakalanya pemecahan yang efektif melalui pendekatan
kuantitatif. Itu semua sangat tergantung pada karakteristik situasi yang dihadapi dan tujuan yang
ingin dicapai. Inti dari teori kepemimpinan situational adalah bahwa gaya kepemimpinan seorang
pemimpin akan berbeda- beda, tergantung dari tingkat kesiapan para pengikutnya.
Institutional Theories
Teori institusional ini memprediksi bahwa organisasi akan menjadi lebih serupa
dikarenakan oleh tekanan institusional, baik dikarenakan adanya koersif (ketika organisasi
terpaksa melakukan adopsi struktur atau aturan), normatif (ketika organisasi mengadopsi
berbagai bentuk karena tuntutan professional organisasi sementara itu sendiri mengklaim bahwa
mereka superior), dan mimetik (ketika organisasi mengkopi atau meniru organisasi lainnya,
biasanya disebabkan adanya ketidakpastian).
Legitimacy Theories
Teori legitimasi (Legitimacy Theory) berfokus pada interaksi antara perusahaan dengan
masyarakat. Teori ini menyatakan bahwa organisasi adalah bagian dari masyarakat sehingga
harus memperhatikan norma-norma sosial kemasyarakatan karena kesesuaian dengan norma
sosial dapat membuat perusahaan semakin legitimate (sah).
Stakeholders Theories
Teori stakeholder adalah sebuah konsep manajemen strategis, tujuannya adalah untuk
membantu korporasi memperkuat hubungan dengan kelompok-kelompok eksternal dan
mengembangkan keunggulan kompetitif. Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan
bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan
manfaat bagi stakeholdernya. Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat
dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut.