Ibrahim 1)
1)
Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong
Email : ibrahim1987umsorong@gmail.com
ABSTRAK
Sekolah tinggi agama islam negeri sorong (STAIN) berencana meningkatkan fasilitas
dengan membangun gedung asrama mahasiswa yang diperuntukkan untuk menunjang
kegiatan belajar dikampus. Perencanaan sturktur gedung asrama mahasiswa stain
sorong ini direncanakan dengan menggunakan sistem rangka pemikul momen menengah
(SRPMM) berdasarkan (SNI 03-2847-2002) dan (SNI 03-1726-2012), sedangkan analisa
mekanika struktur menggunakan program SAP 2000 versi 14 dengan tujuan sistem
struktur ini mampu menahan gaya-gaya dalam yang bekerja melalui aksi lentur, geser
dan aksial. Perencanaan struktur utama yang meliputi perencanaan kolom, perencanaan
balok, perencanaan hubungan balok-kolom dan perencanaan pondasi, sedangkan
perencanaan struktur sekunder meliputi perencanaan pelat lantai. Pada perencanaan
struktur gedung ini ditentukan bahwa struktur sekunder tidak menerima gaya gempa,
hanya struktur utama yang memikul gaya gempa. Dari hasil perencanaan struktur yang
telah dilakukan dengan menggunakan SRPMM menunjukkan bahwa sistem struktur ini
mampu menerapkan sistem rangka ruang yang mana komponen-komponen struktur dan
join-joinnya dapat memikul gaya gempa yang terjadi melalui aksi lentur, geser dan
aksial.
1
Berdasarkan uraian diatas penulis b. Kombinasi beban yang
bermaksud untuk melakukan diperhitungkan adalah beban mati,
perencanaan struktur gedung pada beban hidup dan beban horizontal
asrama mahasiswa stain sorong dan juga gempa.
menjadi dasar pengembilan judul tugas c. Analisa mekanika struktur
akhir berupa “PERENCANAAN menggunakan program bantu SAP
STRUKTUR GEDUNG ASRAMA 2000 versi 14.
MAHASISWA STAIN SORONG” d. Perhitungan analisa gempa
dengan mengaplikasikan ilmu-ilmu yang menggunakan analisa statik
diperoleh dari bangku perkuliahan ke ekuivalen.
dalam praktek perencanaan yang e. Aspek-aspek yang diperhitungkan
sebenarnya. dalam perencanaan ini meliputi
Rumusan Masalah perencanaan pelat, balok, kolom,
Permasalahan yang harus pondasi.
diperhatikan adalah : Maksud dan Tujuan
a. Bagaimana merencanakan Adapun maksud dan tujuan dari
premlimanary design dengan sistem penulisan tugas akhir ini adalah :
rangka pemikul momen menengah a. Mampu untuk merencanakan
(SRPMM) ? preliminary design sistem rangka
b. bagaimana menghitung penulangan pemikul momen menengah
struktur utama (balok, kolom dan (SRPMM).
pondasi) dengan sistem rangka b. Mampu untuk menghitung
pemikul momen menengah penulangan struktur utama (balok,
(SRPMM) ? kolom dan pondasi) dengan sistem
c. bagaimana menerapkan sistem rangka pemikul momen menengah
rangka pemikul momen menengah (SRPMM).
(SRPMM) pada struktur gedung ? c. Mampu untuk menerapkan sistem
Batasan Masalah rangka pemikul momen menengah
Ruang lingkup yang diperhitungkan (SRPMM) pada struktur gedung.
dalam perencanaan struktur gedung ini
antara lain :
a. Perencanaan ini tidak meninjau
analisa biaya dan manjemen serta
pelaksanaan kontruksi.
2
II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram alir perencanaan
Lokasi Penelitian gedung
Secara geografis batas-batas lokasi Mulai
BAB
penelitian sebagai berikut : Pengumpulan Data
d. Sebelah selatan : lahan penduduk Analisa Pembebanan Lokasi proyek pembangunan gedun
1.Beban mati
2.Beban hidup
Bandara DEO
-
Output Gaya Dalam Sebelah utara : Lahan pen
Lokasi Penelitian - SRPMM
Perencanaan struktur Sebelah timur : Jl. Sorong
(SNI 03-2847-2002)
- Sebelah barat : Lahan pen
Evaluasi Dan
Kontrol - SebelahTidak
selatan
OK : Lahan pen
Gambar 1. Foto Udara Lokasi Penelitian
OK
1. Konfigurasi gedung
Tabel 1. Dimensi Penampang Struktur b. Type – B
Dimensi Tingkat
(cm) 1 2 3 Atap
Pelat lantai 12 12 12 -
Pelat duk - 10 - -
Balok 30/45 30/45 30/45 20/30
Kolom 45/45 45/45 45/45 30/30
Pondasi 150 x 150
telapak
c. Type – C
Pembebanan balok oleh pas. batu bata ½ = 65 ,00 kg/m = 0,65 kN/m
bt. pada balok 250 kg/m2 x 4 m = 1000 b. Beban pada balok lantai 3
4
c. Beban balok lantai 2 DL = 375 kg/m2 x 375 kg/m2 / 40
1) Distribusi beban dengan Type – A = 327 kg
DL = 568 kg/m2 x 2 m LL = 116 kg/m2 x 594,54 kg/m2 / 40
= 1136,00 kg/m = 11,36 kN/m = 1724 kg
LL = 250 kg/m2 x 2 m Total beban = 327 kg + 1724 kg
= 500,00 kg/m = 5,00 kN/m = 2051 kg = 20,51 kN
2) Distribusi beban dengan Type – A
DL = 283 kg/m2 x 2 m Perhitungan Gaya Lateral Pada
= 566 ,00 kg/m = 5,66 kN/m Struktur
LL = 100 kg/m2 x 2 m Dalam perencanaan beban gempa
= 200,00 kg/m = 2,00 kN/m ini menggunakan peraturan SNI 03 –
3) Distribusi beban dengan Type – B 1726 – 2012.
dan Type – C Tabel 3. Berat Gedung Perlantai
WD WL Wt
DL = 568 kg/m2 x 1 m Tingkat (kg) (kg) (kg)
= 568 ,00 kg/m = 5,68 kN/m Atap 63695,9 2853,8 66549,7
2 III 538620 24600 563228
LL = 250 kg/m x 1 m
II 594848 25080 619928
= 250 ,00 kg/m = 2,50 kN/m I 605992 28200 634192
4) Beban pas. batu bata ½ bt. = 1000 ∑ 1883897,7
5
Perencanaan Pelat b. Bentang bersih minimum balok =
a. Beban rencana pada pelat lantai 3550 mm > 4d
DL = 568,00 kg/m2 4 x 398,5 = 1594 mm (OK)
2
DL = 250,00 kg/m c. Perbandingan lebar/tinggi balok =
b. Beban terfaktor 30/45 = 0,67 > 0,3 (OK)
Wt = 1,2 DL + 1,6 LL Tabel 7. Perhitungan Balok 30 cm x 45 cm
= (1,2 x 568) + (1,6 x 250) As a Mn
M (mm2) (mm) (kN.m) Mn > Mu
2
= 1081,60 kg/m
MT - 2048,95 124,47 243,41 OK
= 10,816 kN/m2 MT + 1700 106,69 214,69 OK
Tabel 5. Perhitungan Penulangan Pelat ML + 566 35,56 86,31 OK
Mu Mn As Tul.
M (kN.m) (kN/m2) ρ (mm2) terpasang
Tabel 8. Penulangan Balok 30 cm x 45 cm
Mlx 4,3264 479,38 0,0015 180,5 Ø10–250 MT - MT + ML +
Mtx 8,8259 977,934 0,0031 297,7 Ø10–250 B. 30 x 45
D n D n D n
Mly 4,3264 598,810 0,0019 161,5 Ø10–250 Tul. Utama 19 7 19 6 19 2
Mty 8,8259 1221,57 0,0040 337 Ø10–250 Tul. Sendi Plastis Luar Sendi Plastis
Sengkang D12 - 100 D12 - 110
Perencanaan Balok
Dari perhitungan penulangan lentur Perencanaan Kolom
6
c. Cek konfigurasi tulangan b. Kapasitas daya dukung tanah
Bersarkan gaya dalam yang qa = 5 + 0,34 qc
bekerja, dibutuhkan baja tulangan 16 = 5 + 0,34 x 15
buah baja tulangan D19. = 10,1 kg/cm2 = 1010 kN/m2
Rasio tulangan ρg dibatasi tidak kurang c. Kontrol tegangan tanah
dari 0,01 dan tidak lebih dari 0,06 (SNI Pult Mult
σmaks = + 1
+ q ≤ qa
Bx x By x Bx x By
03-2847-2002 psl. 23.4.3.1). 6
As 4534
ρg = = = 0,02239 (OK) = 488,348 kN/m2 ≤ 1010 kN/m2
Ag 202500
(OK)
Tabel 9. Tulangan kolom K. 45 x 45
K. 45 x 45 Diameter Jumlah Pult Mult
σmin = – 1
+ q ≤ qa
Tul. Pokok 19 16 Bx x By x Bx x By
6
Untuk daerah lo
D12 – 150 mm = 300,893 kN/m2 ≤ 1010 kN/m2
Tul. Sengkang
Untuk daerah diluar lo
D12 – 300 mm (OK)
d. Penulangan pondasi
Hubungan Balok Kolom
Luasan Tulangan
Perhitungan hubungan balok kolom
0,85 x f'c x a' x b
berdasarkan analisa gaya – gaya yang As1 =
fy
bekerja pada hubungan balok kolom 0,85 x 25 x 13,110 x 1000
As1 =
tersebut. 400
Kuat geser nominal join yang = 696,477 mm2
dikekang keempat sisinya (SNI 03- Berdasarkan SNI 03-2847-2002 (pasal
2847-2002 pasal 23.5.3). 12.5.1)
Vn = 1,7 fc ' Aj Jika f 'c ≤ 31,36 Mpa
Dengan luas efektif kolom, Aj = 450 mm 1,4 x b x d
As2 =
x 450 mm = 202500 mm2. fy
7
Nilai yang dipakai 25 Mpa < 31,36 Mpa b. Penulangan struktur
maka dipakai persamaan As2 : 1) Penulangan pada pelat
1,4 x b x d Untuk penulangan pada tumpuan
As2 =
fy dan lapangan pelat lantai dipakai (Ø
1,4 x 1000 x 295 10 – 250 mm).
As1 = = 1032,50 mm2
400 Untuk penulangan pada tumpuan
Dipilih dari nilai terbesar dari hasil
perhitungan antara As1 dan As2, sehingga dan lapangan pelat duk dipakai (Ø
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standardisasi Nasional, (2002).
Tata Cara Perhitungan Struktur
Beton Untuk Bangunan Gedung
(SNI 03-1726-2002), Jakarta.
Badan Standardisasi Nasional, (2012).
Tata Cara Perencanaan Ketahanan
Gempa Untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung (SNI 03-
1726-2012), Jakarta, 2012.
Departemen Pekerjaan Umum, (1983).
Peraturan Pembebanan Indonesia
Untuk Gedung (PPIUG) 1983,
Jakarta.
Budiono, B., (2011). Studi Komparasi
Desain Tahan Gempa Dengan
Menggunakan SNI 03-1726-2002
9