Anda di halaman 1dari 23

BAB III

MATERIAL DAN PERALATAN KONSTRUKSI

3.1. Konsep Dasar

Dalam melaksanakan proyek pembangunan maka pastilah digunakan alat-

alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat-alat yang

digunakan bisa berupa alat berat, alat bantu, atau alat pendukung. Pada proyek

pembangunan SDN DUPAK 1, hampir semua item pekerjaan menggunakan alat

bantu untuk mempermudah pelaksanaanya. Sebagian besar peralatan tersebut dimiliki

sendiri.

Material adalah barang yang dibeli atau dibuat, yang disimpan untuk keperluan

kemudian, baik untuk dipakai, diproses lebih lanjut atau dijual.

Pengertian material menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia : mencakup setiap

zat yang dipentingkan keberadaannya, penempatannya dalam ruang dan sifat-sifat

mekanik

Pengertian material (Hasan Shadaly, 1983) : Bahan dasar untuk membuat

membentuk sesuatu. Atau secara umum material didefinisikan sebagai obyek

pengalaman indra dengan cirri-ciri keleluasan, masa, gerak, dan ditentukan oleh uang

dan waktu.
3.2. Material Konstruksi

Material konstruksi dalam sebua proyek terdiri dari 2 jenis menurut

Ervianto(2007) adalah sebagai berikut :

a. Bahan Permanen adalah bahan yang dibutuhkan oleh kontraktor untuk

membentuk gedung, bersifat tetap sebagai elemen gedung. Jenis bahannya

tercantum dalam dokumen kontrak (gambar kerja dan spesifikasi).

b. Bahan Sementara, dibutuhkan dalam membangun proyek, tetapi tidak

menjadi bagian dari bangunan. Jenis bahan ini tidak dicantumkan dalam

dokumen kontrak, sehingga kontraktor bebas menentukan bahan dan

pemasoknya. Untuk jenis bahan ini kontraktor tidak mendapat bayaran

sehingga biaya dimasukan ke dalam biaya pelaksanaan pekerjaan dalam

kontra
Material merupakan bahan baku, suku cadang, barang jadi, barang habis pakai,

kemasan dan peralatan. Material dibagi atas tiga bagian, yaitu (Stukhatr, 1995) :

1. Engineered material, termasuk peralatan pembantu lainnya adalah yang

paling mahal, tampak nyata, rumit dan secara kualitas sangat menentukan.

Engineered material adalah produk khusus yang dibuat berdasarkan

perhitungan dan perencanaan. Material ini secara khusus didetail dengan

gambar dan digunakan sepanjang masa pelaksanaan proyek tersebut, yang

sangat menentukan durasi proyek tersebut, serta apabila terjadi penundaan

akan mempengaruhi keseluruhan jadwal penyelesaian proyek.

2. Bulk material, adalah bahan yang dibuat dengan standar industri

tertentu dan dapat dibeli dengan kuantitas tertentu. Material jenis ini

sering kali sulit diperkirakan karena lebih beraneka macam

kuantitasnya, contohnya : pipa dan kabel, atau lainya yang dapat

diukukur dengan satuan panjang, luas dan volume.

3. Fabricated material, adalah bahan yang dibuat atau dirakit di luar site

berdasarkan spesifikasi dan gambar perencanaan. Material jenis ini

umamnya memerlukan persetujuan (approved), contohnya kusen kayu

dan rangka baja.


Material konstruksi yang dipakai dalam pelaksanaan pembangunan SDN DUPAK 1

adalah :

3.2.1. Baja Tulangan

Baja tulangan yang digunakan pada proyek ini terdiri dari 2 jenis yaitu baja

tulangan polos dan baja tulangan ulir. Untuk baja tulangan ulir biasanya digunakan

untuk penulangan kolom dan balok. Sedangkan untuk baja tulangan polos digunakan

untuk penulangan plat lantai dan begel walau sebagian ada yang menggunakan baja

tulangan ulir. Baja tulangan ulir yang digunakan untuk kolom dan balok yaitu

berdiameter D19mm terdapat pada gambar 3.1a, sedangkan tulangan polos yang di

gunakan untuk begel yaitu berdiameter Ø10 mm terdapat pada pada gambar 3.1b.

Gambar 3.1 Baja Ulir dan Polos


Penjelasan mengenai pemakaian, dan pelaksanaan

▪ Besi yang datang dari truk diturunkan terlebih dahulu di sebelah selatan masjid,

karena truk tidak bisa menjangkau hingga tempat lokasi besi di letakkan.

▪ Kemudian besi yang sudah turun dari truk diangkut satu per-satu diletakkan sebelah

timur masjid.

▪ Setelah pemindahan besi, besi bisa di fabrikasi dengan alat bengkok tulangan manual.

▪ Digunakan untuk Membuat tulangan pondasi, sloof, kolom, dan balok

3.2.2. Batu Kumbung

Batu kumbung merupakan batuan sedimen yakni batuan dari endapan kapur

atau batuan dolomite yang ditambang dari perbukitan dan dipotong-potong persegi

dengan berbagai ukuran sesuai dengan fungsi dan kegunaannya, terutama sebagai

pondasi plat lajur (menerus) supaya lebih kuat untuk menahan struktur bangunan,

seperti pada gambar 3.2. Dengan ukuran batu kumbung 20 x 25 x 50 cm.

Gambar 3.2 Batu Kumbung


Penjelasan mengenai pemakaian, dan pelaksanaan

▪ Batu Kumbung yang datang dari truk kemudian di pindahkan ke bagian tengah masjid.

▪ Dengan alat bantu gerobak pendorong untuk memindahkannya.

▪ Dan digunakan untuk penahan tanah urugan masjid, karena masjid di urug setinggi 1

m dari tanah dasar.

3.2.3. Kusen Aluminium

Kusen adalah suatu rangka dari balok kayu atau dari bahan lainnya, seperti

plastik, UPVC, alumunium yang dihubungkan sedemikian rupa sesuai dengan kaidah

suatu konstruksi, fungsi serta selera dari pemilik bangunan.

Keunggulan Kusen Aluminum: Tahan terhadap cuaca. Aluminum memiliki

sifat tahan terhadap korosi, bahkan terhadap air laut sehingga kusen aluminum tahan

terhadap perubahan cuaca. Kusen aluminum cocok digunakan pada area lembab

seperti kamar mandi, ruang bilas, ruang cuci, dapur, pabrik, dan sebagainya.

Gambar 3.3 Kusen Aluminium


Penjelasan mengenai pemakaian, dan pelaksanaan

▪ Pembuatan san pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pintu, kusen dan jendela

aluminium

▪ Aprroval material yang digunakan

▪ Persiapan lahan kerja

▪ Persiapan material kerja, antara lain: kusen aluminium, frame aluminium, hardware,

sekrup, fisher, engsel, sealant, baut dynabolt, dll.

▪ Persiapan alat bantu kerja, antara lain: cutting well/gerinda, bor, gergaji, waterpass,

meteran, unting-unting, reevet, gun sealent, selang air, cutter, dll.

3.2.4. Semen Portland

Semen portland yang digunakan yaiu semen Gresik terdapat pada gambar 3.5.

Semen Harus memenuhi mutu dari satu jenis merk atas persetujuan perencan dan

harus memenuhi Peraturan Semen Portland Indonesia (NI.8 - 1972). Semen yang

telah mengeras sebagian / seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan.

Semua semen yang dipakai harus satu merek yang sama, dalam keadaan baru

dan asli. Penyimpanan semen harus terlindung dari kelembaban atau cuaca lain yang

merusak. Setiap pengiriman baru harus ditandai dan dipisahkan, dengan maksud agar

pemakaian semen dilakukan menurut urutan pengirimannya. Semen diletakkan diatas

papan kayu dengan ketinggian 30 cm dari lantai gudang untuk menghindari

kelembaban.
Gambar 3.4 Semen Portland Gresik

Penjelasan mengenai pemakaian, dan pelaksanaan

▪ Karena direksi keet berdekatan dengan pintu masuk proyek, otomatis pengangkutan

material semen lebih mudah dan efisien dalam segi waktu dan tenaga kerja.

▪ Semen yang sudah diletakkan di direksi keet akan digunakan apabila ada pekerjaan

beton.

▪ Digunakan untuk campuran beton pondasi, pile cap, sloof, rabat lantai, dan kolom.

3.2.5. Beton Decking

Beton yang digunakan sebagai pembatas antara selimut beton dan tulangan,

terutama pada penulangan plat lantai dan juga penulangan kolom. Berbentuk silinder,

dengan ukuran diameter 10cm dan ketebalannya ± 4cm (menyesuaikan dengan

ukuran selimut beton pada umumnya), dan berbentuk persegi dengan ukuran 4x4 cm

dan ketebalannya ± 3 cm. Untuk pemasangan beton decking kolom itu sendiri

perletakannya diatas tulangan yang diikat dengan kawat bendrat. Sedangkan untuk

pemasangan pada plat lantai dipasang diantara tulangan dan diikat pula dengan kawat

bendrat. Bentuk dalam cetakan beton decking terdapat pada gambar 3.6.
Gambar 3.5 Beton Decking

Penjelasan mengenai pemakaian, dan pelaksanaan

▪ Membuat alasnya terlebih dahulu, kemudian masukkan campuran beton kedalam

wadahnya tersebut.

▪ Kemudian beton di potong-potong seperti bentuk tahu yang terdapat pada gambar

diatas.

▪ Digunakan untuk penyangga tulangan pokok agar menjadi selimut beton.

▪ Tahu beton diletakkan terlebih dahulu sebagai bantal tulangan dan pada ujung tahu

beton kaitkan dengan tulangan agar menyatu dengan tulangan.

▪ Struktur yang menggunakan tahu beton ini adalah pekerjaan Sloof, pilecap, kolom,

balok, dan pelat.


3.2.6. Kawat Bendrat

Kawat bendrat ini digunakan dalam pemasangan tulangan sebagai pengikat

antar besi tulangan agar bisa membentuk suatu bentuk struktur yang dikehendaki

seperti kolom, balok, ataupun rangkaian tulangan lainnya seprti yag terlihat pada

gambar 3.7. Dengan adanya pengikat ini, maka besi tulangan dapat menahan beban

yang direncanakan dengan optimal sehingga membentuk suatu struktur yang siap

dicor. Dan kawat ini juga dapat digunakan untuk hal-hal lain, seperti pengikatan

beton deckingpada tulangan serta mengikat material - material lain.

Gambar 3.6 Kawat Bendrat

Penjelasan mengenai pemakaian, dan pelaksanaan


▪ Kawat bendrat fungsinya hanya mengikatkan tulangan pokok dengan tulangan

sengkang.

▪ Diletakkan di direksi keet.

▪ Potong kawat kecil-kecil lalu ikatkan pada tulangan yang saling berdekatan.

▪ Digunakan pada pekerjaan tulangan pondasi, sloof, pile cap, dan Kolom.
3.2.7. Triplek

Triplek digunakan sebagai bahan bekisting karena akan menghasilkan

permukaan beton yang halus. Tripleks adalah sejenis papan pabrikan yang terdiri dari

lapisan kayu (veneer kayu) yang direkatkan bersama-sama. Kayu lapis merupakan

salah satu produk kayu yang paling sering digunakan. Kayu lapis bersifat fleksibel,

murah, dapat dibentuk, dapat didaur ulang, dan tidak memiliki teknik pembuatan

yang rumit. Kayu lapis biasanya digunakan untuk menggunakan kayu solid karena

lebih tahan retak, susut, atau bengkok dengan ketebalan 9 – 12mm yang terdapat

pada gambar 3.8.

Gambar 3.7 Triplek

Penjelasan mengenai pemakaian, dan pelaksanaan

▪ Triplek diletakkan di dekat direksi keet.

▪ Kemudian Triplek di potong dengan ukuran 40 x 100 cm, triplek diapit dengan besi

pengikat, kemudian di sanggah dengan kayu ukuran 5/7.

▪ Dan digunakan untuk pekerjaan kolom. Karena proyek ini terbatas biaya otomatis

menggunakan triplek ini harus berulang-ulang. Setelah 1 m jadi, dilanjutkan kembali 1

m diatasnya dan seterusnya.


3.2.8. Plastik

Plastik dapat digunakan sebagai lantai kerja cor beton yang berhubungan

dengan tanah. Adapun fungsinya yaitu untuk menahan agar air semen tidak

merembes kedalam tanah. Pemakaian plastik tergolong sebagai inovasi baru

menggantikan material lantai sebelumnya seperti bekesting dan papan

tripek.Keuntungannya bisa menekan biaya agar tidak terlalu besar dan waktu

pemasangannya lebih cepat karena tinggal menghamparkan saja ke lantai yang

bersentuhan dengan tanah, seperti gambar 3.9.

Gambar 3.8 Plastik untuk lantai kerja

Penjelasan mengenai pemakaian, dan pelaksanaan

▪ Plastik yang digunakan dari bahan geotextile dengan spesifikasi sebagai berikut, lebar

1m – 1,5m, dan ketebalan 0,04 – 0,15 mm.

▪ Cara pemakaian ialah pertama buka plastik yang masih digulung, lalu tarik hingga

pekerjaan yang diinginkan.

▪ Kemudian potong apabila kelebihan, lalu lanjutkan pada pekerjaan yang lain.

▪ Masukkan tulangan sloof yang sudah di rakit ke dalam lubang yang sudah di lapisi

dengan plastik. Sanggah tulangan sloof dengan tahu beton.


3.3. Peralatan Konstruksi

Dalam pekerjaan suatu konstruksi bangunan hal yang dibutuhkan selain material

adalah peralatan. Persediaan peralatan sangatlah penting karena hal ini akan mempengaruhi

kinerja suatu proyek. Peralatan – peralatan yang digunakan dalam proyek Pembangunan

SDN Dupak 1 adalah sebagai berikut :

3.3.1 Molen / Mixer Beton

Alat ini digunakan untuk mengaduk campuran beton supaya campuran tersebut

tercampur secara merata

Gambar 3.9 Mixer Beton

Penjelasan mengenai pemakaian, dan pelaksanaan

▪ Mesin mixer beton diletakkan di sebelah selatan proyek masjid.

▪ Menyalakan diesel pada mesin tersebut untuk memutar mixer beton, kemudian siram

mixer dengan air agar campuran material tidak lengket dengan alat mixernya.

▪ Masukkan campuran beton ke dalam mixer hingga campuran merata.


▪ Tuangkan campuran ke gerobak dorong, lalu bawa ke tempat pekerjaan pengecoran.

▪ Digunakan untuk pekerjaan struktur pondasi strauss pile, pile cap, sloof, rabat lantai

satu, dan kolom.

▪ Secara K3 perawatan mesin tersebut kurang memenuhi standar. Karena setelah dipakai

tidak ditutupi dengan terpal dan dibiarkan begitu saja.

3.3.2 Chain Blok / Chain Hoist Electric

Chain block atau yang sering juga disebut hand chain hoist, chain hoist manual,

katrol, dan takel merupakan sebuah bentuk mekanisme atau alat yang dipergunakan

untuk mengangkat dan menurunkan beban berat. Fungsi chain block yang utama

adalah mengangkat dan memindahkan beban dari satu tempat ke tempat lain dengan

mudah.

Gambar 3.10 Chain Hoist


Penjelasan mengenai pemakaian, dan pelaksanaan

▪ Baca dengan seksama petunjuk pengoperasian dan dokumen acak lainnya untuk

memahami struktur produk. Periksa apakah kotak kontrol listrik dihubungkan sesuai

dengan diagram listrik, dan periksa status insulasi motor pengangkat dan motor berjalan.

▪ Perangkat penyangga di kedua ujung lintasan atau i-beam harus dipasang sepenuhnya;

▪ Apakah titik-titik pendukung i-beam dibangun sesuai dengan gambar dan

sambungannya kuat;

▪ Sambungan i-beam harus dibangun sesuai dengan gambar, dan flens bawah harus

dipoles dan halus tanpa menghalangi roda. Deteksi sebelum mengangkat kerekan kabel

listrik:

▪ Sebelum mengangkat, periksa peredam gigi bagian pengangkat dari pengangkat kabel

listrik dengan hati-hati, dan lihat apakah minyak pelumas disuntikkan sesuai kebutuhan,

dan apakah pelumas pelumas disuntikkan di bagian yang bergerak.Hapus minyak

gemuk atau karat-bukti dari tapak mobil listrik.

▪ Periksa apakah ujung tali kawat yang kencang dan steker terjepit.

▪ Periksa apakah kabel tombol kontrol sudah benar, dan tali pengaman tombol tetap harus

dipasang.

▪ Menurut peraturan, kail harus dicat dengan cat cetak zebra kuning dan hitam, dan alat

pengaman kail selesai.

▪ Tali dan gulungan kawat baja harus dipasang dengan tiga pelat pada setiap ujungnya,

dan baut harus dikencangkan.

▪ Aktuator dirakit dengan benar, dan sakelar batas naik dan turun dipasang dengan benar.

Berdiri dari kerekan kabel listrik.


3.3.3 Pipa Tremie

Pipa ini digunakan untuk membantu menuangkan campuran beton pada saat

pengecoran strauss pile. Pipa tremie biasa dipasang pada ujung bawah concrete

bucket sehingga beton yang keluar dari concrete bucket tidak langsung jatuh dan

menumbuk lokasi pengecoran.

Gambar 3.11 Pipa Tremi

Penjelasan mengenai pemakaian, dan pelaksanaan

▪ Pipa disediakan terlebih dahulu, kemudian dimasukkan ke dalam lubang pondasi

▪ Lalu ujung pipa dikasih corong supaya cor tidak muntah ke samping pipa

▪ Naik turunkan pipa untuk merojok beton yang ada di dalam lubang pondasi.

▪ Ikat pipa dengan tali tampar, kemudian tarik pipa perlahan-lahan bila dalam lubang

sudah terisi campuran beton.

▪ Setiap 1 m ambil pasangan pipa, karena pipa yang digunakan disambung-sambung.

▪ Setelah selesai hingga lubang pondasi penuh campuran beton, kemudian dibersihkan

dengan air lalu digunakan di titik lubang lainnya.


3.3.4 Gergaji Mesin

Gergaji mesin ada 2 jenis yang digunakan padap royekini, yang pertama

digunakan untuk memotong besit ulangan, yang jenis kedua digunakan sebagai

pemotong triplek untuk bekisting.

Gambar 3.12 Gergaji Mesin untuk Besi Tulangan dan untuk Triplek

Penjelasan mengenai pemakaian, dan pelaksanaan

▪ Gergaji yang sudah siap pakai lalu di colokkan terlebih dahulu kabelnya ke stop

kontak.

▪ Kemudian dites terlebih dahulu dengan material yang jelek.

▪ Gergaji siap untuk digunakan.

▪ Digunakan untuk memotong triplek, besi, dan kayu ukuran 5/7.

▪ Setelah penggunaan selesai alat dimatikan listriknya kemudian dikembalikan ke

direksi keet.
3.3.5 Alat Bengkok Tulangan

Alat ini digunakan untuk melakukan pembengkokan tulangan, alat ini dibuat

sedemikian rupa untuk memudahkan proses pembengkokan tulangan sengkang.

Gambar 3.13AlatBengkokTulangan

Penjelasan mengenai pemakaian, dan pelaksanaan:

▪ Sebelum proyek memulai pekerjaan pondasi, Alat bengkok tulangan ini dibuat terlebih

dahulu dengan manual dari bahan Kayu 8/12 dengan alasnya besi kanal dan kayu 5/7

sebagai penyangganya.

▪ Lalu kanal yang sudah menyatu dengan kayu 8/12 di las dengan menyambungkan besi.

Yang digunakan untuk membengkokkan besi tulangan.

▪ Alat ini ditaruh di timurnya proyek, dan dibawah pohon supaya pekerja tidak kepanasan

dalam pelaksanaan fabrikasi tulangan.

▪ Digunakan untuk membuat struktur Pondasi, sloof, pilecap, kolom, balok, dan pelat.
3.3.5 Alat Roll Tulangan Strauss

Alat ini dibuat sendiri yang digunakan untuk membantu pembuatan tulangan

staruss secara manual, cara menggunakannya besi lonjoran di jepit pada alat lalu alat

diputar sehingga dapat menghasilkan tulangan berbentuk spiral sebagai tulangan

strauss.

Gambar 3.14Alat Roll Tulangan Strauss

Penjelasan mengenai pemakaian, dan pelaksanaan

▪ Sebelum proyek memulai pekerjaan pondasi, alat ini dibuat terlebih dahulu

▪ Mula-mula pipa dilapisi kayu dan besi sebagai porosnya, dengan diameter 25cm

▪ Kemudian tulangan sengkang dimasukkan ke dalam lubang pipa, lalu diputar terus

menerus.

▪ Gunanya untuk membuat tulangan sengkang berbentuk spiral pada pondasi strauss pile,

karena bentuk yang direncanakan adalah spiral.


3.3.6 Pump Truck

Truk pompa merupakan alat berat yang digunakan untuk memompa campuran

beton dari bucket ke lokasi pengecoran, truk ini biasa digunakan untuk pengecoran di

tempat tinggi yang tidak bisa dilakukan secara manual tenaga manusia misal untuk

pengecoran balok, plat, dan lain sebagainya.

Gambar 3.15 Pump Truck

Penjelasan mengenai pemakaian, dan pelaksanaan

▪ Saat pompa truk datang, dipersiapkan terlebih dahulu tempat untuk pijakan hidrolis seperti

gambar diatas. Atur dengan lurus pijakan hidrolis agar presisi antara sisi kiri dan kanan.

▪ Kemudian pipa pompa ditaruh posisi bagian pelat yang ingin di cor terlebih dahulu.

▪ Cek terlebih dahulu bagian pompa cor, supaya pekerjaan lancar saat pemompaan cor ke

pelat lantai.

▪ Truk di tempatkan disebelah selatan masjid.


3.3.7 Truk Molen

Truk molen ini digunakan untuk mengaduk campuran beton yang sudah dipesan

sebelumnya, campuran beton yang sudah siap digunakan dituangkan ke bucket cor untuk

dipompa ke titik pengecoran balok dan plat lantai.

Gambar 3.16 Truk Molen

Penjelasan mengenai pemakaian, dan pelaksanaan

▪ Beton di pesan terlebih dahulu, sekitar jam 11 siang tanggal 14 mei 2018 truk molen

datang.

▪ Kemudian truk molen di arahkan mendekat ke pompa truk.

▪ Dilakukan test pertama yaitu slump pada beton yang dipesan, untuk mengetahui tingkat

keenceran campuran

▪ Test yang kedua adalah membuat sample cetakan beton pada bekisting silinder, untuk

dilakukan tes tekan beton.

▪ Campuran beton siap untuk dipompa menuju pelat lantai.

▪ Setelah habis volumenya yang ada di truk molen, kemudian digantikan dengan truk

molen lainnya yang sudah menunggu.


3.3.8 Bekesting Silinder

Bekesting dari besi yang berbentuk silinder ini digunakan untuk membuat

cetakan sample beton, dimana sampel beton ini digunakan mengukur kuat tekan beton

yang dipesan sudah sesuai dengan spesifikasi pemesanan.

Gambar 3.17 Cetakan silinder

Penjelasan mengenai pemakaian, dan pelaksanaan

▪ Mula-mula ambil cetakan dari truk molen.

▪ Pekerja mengambil sampel dengan menuangkan beton dari molen ke gerobak

pendorong.

▪ Cetakkan diisi sepertiga dari keseluruhan volume cetakan, kemudian ditumbuk merata

hingga 25 tumbukkan.

▪ Diisi lagi sepertiga lalu ditumbuk begitu seterusnya hingga penuh.

▪ Dibiarkan hingga 2 jam lalu di tandai dengan kertas yang ditulis.

▪ Lalu dibawa ke laboratorium pabrik holcim untuk pengujian.


3.3.9 Vibrator

Vibrator digunakan saat campuran beton dipompakan dan mengisi ke titik lokasi

cor untuk memadatkan cor beton dengan menghilangkan udara yang terjebak dalam

cor yang dapat mengakibatkan beton tersebut keropos.

Gambar 3.18 Vibrator concrete

Penjelasan mengenai pemakaian, dan pelaksanaan

▪ Vibrator disiapkan terlebih dahulu di bawah tanah, untuk dicek

▪ Kemudian diangkat ke atas pelat lantai, dibiarkan terlebih dahulu.

▪ Setelah mulai pengecoran baru mesin vibrator dinyalakan. Dengan bahan bakar bensin

dan gas.

▪ Lalu pelat lantai yang sudah penuh dengan cor dibantu dengan alat vibrator ini untuk

memadatkan cor dan membuang udara yang masih terjebak di dalam cor.

▪ Caranya pegang ujung alat vibrator lalu dimasukkan ke dalam cor, lalu seret ke kanan

kiri sekitar cor. Kemudian ganti ke lokasi yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai