Anda di halaman 1dari 9

p-ISSN 2086-3748

PENGARUH KREDIBILITAS CELEBRITY ENDORSER


TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
M.Roby Jatmiko
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Totalwin Semarang

The purpose of this study is to test whether the source credibility affects
buying intention. The influence that endorser credibility dimensions (i.e.
attractiveness, trustworthiness and expertise) have on purchase intentions of
100 young consumers has been examined. The results showed that all of the
three credibility dimensions have a positive relationship with purchase
intention.

Keywords: attractiveness, trustworthiness, expertise, purchase intentions

PENDAHULUAN keahlian adalah dimensi dari


Penggunaan selebriti (aktor, kredibilitas endorser dapat
aktris, entretainer, dan atlet) untuk mempengaruhi niat untuk membeli
kegiatan promosi adalah hal yang produk atau merek yang dibawakan.
umum dilakukan (Pornpitakpan, Oleh karena itu tujuan penelitian ini
2004). Upaya ini bukan suatu adalah menguji pengaruh daya tarik,
fenomena yang baru (van der Waldt keterpercayaan dan tingkat keahlian
et al., 2009). Sebab banyak endorser terhadap minat beli
perusahaan yang sudah menerapkan konsumen terhadap produk.
dalam rangka untuk mendapatkan Salah satu perusahaan yang
perhatian dan menciptakan brand mengunakan celebrity sebagai
awareness di benak pelanggan serta endorser adalah produsen kosmetik
meningkatkan penjualan mereka. asal Paris, L’Oreal. Saat L’Oreal
Akan tetapi meskipun sering Indonesia melakukan brand extension
terbukti efektif, memilih endorser dengan mengeluarkan L’Oreal Men
yang tepat bukan sebuah keputusan Expert, L’Oreal telah menetapkan
yang mudah melainkan berisiko, goal-nya untuk membentuk Global
mengingat biaya untuk itu Brand image, Locally Connection
tergolong tinggi. Oleh karenanya, sebagai upaya menembus segmen
efektivitas dukungan terhadap pasar baru dengan kategori produk
selebritis endorser merupakan isu perawatan wajah khusus pria. Untuk
yang mendesak untuk dibahas. merealisasikannya L’Oreal
Meskipun sudah ada beberapa menggunakan salah satu artis
model penelitian yang popular Indonesia, Nicholas Saputra
dikembangkan untuk meneliti sebagai celebrity endorser, dengan
efektivitas endorser, namun yang tujuan untuk me-‘lokal’-kan produk
sering digunakan adalah kerangka L’Oreal Men Expert agar lebih
pikir model kredibilitas Ohanian dikenal masyarakat Indonesia.
(1990). Menurut model ini, daya (Wulandari, 2011). Pemilihan
tarik, keterpercayaan dan tingkat Nicholas Saputra sebgai celebrity

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 49


Volume 4 Nomor 1, Mei 2013
p-ISSN 2086-3748

endorser dilakukan karena Nicholas dengan tampil membawa consumer


Saputra memiliki kriteria yang goods dalam iklan. Selebriti endorser
sesuai dengan nilai yang ada pada adalah orang yang terkenal karena
duta L’Oreal Men Expert. Menurut keberhasilan mereka dalam bidang
L’Oreal, bahwa seorang men expert tertentu, terpisah dari jenis
harus mempunyai purpose in life. produkyang didukungnya (James,
Menurut L’Oreal celebrity endorser 2004). Aktor, tokoh olahraga dan
yang dipilih bukan sekedar terkenal entertain sering digunakan sebagai
dan berpenampilan menarik, tetapi juru bicara perusahaan dan endorser
mepunyai value dalam hidupnya. produk (Friedman et al., 1978).
Seperti diketahui selain Kredibilitas selebritis
kecintaannya dalam dunia acting, endorser, mengacu pada Ohanian
Nicholas Saputra juga mempunyai (1990), diartikan sebagai tingkat
kepedulian terhadap lingkungan sejauh mana seorang selebritis
hingga issue- issue sosial politik. dianggap dapat dipercaya. Dimensi
Oleh karena itu perlu diteliti kredibilitas selebriti endorser pernah
bagaimana pengaruh penggunaan dikemukakan oleh Hovlandet. al.,
celebrity endorser terhadap (1953) yang kemudian
pembentukan kredibilitas dalam dikembangkan oleh Methaq (2011)
konteks ini celebrity endorser Nicholas terdiri dari: model kredibilitas tokoh
Saputra terhadap L’Oreal Men (yang terdiri dari: keahlian dan
Expert. Apakah penggunaan dapat dipercaya sebagai karakteristik
Nicholas Saputra sebagaicelebrity tokoh), dan model daya tarik tokoh
endorser memiliki pengaruh terhadap (sebagai karakter daya tarik). Dalam
kredibiitas L’Oreal Men Expert? rangka menciptakan sikap konsumen
yang dapat menyebabkan niat
TINJAUAN PUSTAKA membeli, kedua model tersebut
Kredibilitas Selebriti Endorser digunakan sekaligus. Dimensi ini
Endorsemen sekarang ini juga didukung oleh Ohanian(1990)
memegang bagian penting dari yang mengembangkan model multi-
proses manajemen merek untuk dimensi untuk menjelaskan tentang
menciptakan fitur yang kompetitif. kredibilitas tokoh.
Endorser, karena daya tarik visual
mereka, sering digunakan untuk Kelebihan dan kelemahan
menarik pelanggan target mereka. penggunaan selebriti sebagai
Dengan cara ini brand awareness, endorser.
ingatan dan pengakuan akan merek Kelebihan.
diharapkan dapat tercipta. Bahkan Selebriti digunakan dalam
McCracken (1989) berpendapat berbagai cara dalam pemasaran dan
bahwa menggunakan selebriti periklanan (Mehulkumar, 2005).
endorser adalah "fitur pemasaran Dukungan selebriti tersebut
modern". memiliki beberapa kelebihan.
McCracken (1989) Menggunakan selebriti membantu
mengartikan selebriti endorser pengiklan untuk “berdiri keluar dari
sebagai individu yang menikmati kerumunan” dan menarik perhatian
pengakuan publik dan mendapatkan masyarakat calon konsumen
keuntungan dari pengakuan ini (Kaikati, 1987). Selebriti digunakan
karena mereka dianggap lebih

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 50


Volume 4 Nomor 1, Mei 2013
p-ISSN 2086-3748

menghibur dan dapat dipercaya menyatakan bahwa "saya tidak


(Atkin dan Blok, 1983). Disamping pernah menggunakan produk ini
itu image selebriti juga memiliki (karena alasan vegetarian untuk
dampak pada citra merek (Walker et tidak mendukung produk daging)
al., 1992) yang diharapkan dapat atau mereka terbukti sering
membantu manajer pemasaran mengkonsumsi produk-produk yang
untuk memperkenalkan produk baru kontroversial (seperti alkohol &
atau reposisioning produk yang ada tembakau)" (van der Waldt et.al,
saat ini (Kaikati, 1987). Sebuah 2009:. 103). Hubungan antara merek
program dukungan selebriti yang dan selebriti berhenti saat selebriti
terencana sedemikian sukses yang bersangkutan mula
seringkali dapat mengubah persepsi imendukung terlalu banyak merek
negatif tentang produk dan layanan terkait yang mungkin merusak
yang diiklankan. Pilihan selebriti citranya (Mehulkumar, 2005).
yang tepat dapat efektif dalam
membangun posisoning produk yang Daya Tarik (attractiveness )
baru diluncurkan dan juga dapat Methaq (2011) mengartikan
mengubah persepsi tentang produk daya tarik sebagai penampilan fisik
yang telah diposisioningkan dalam dan/atau kepribadian yang
cara yang salah (van der Waldt et.al, dipersepsikan dari tokoh. Daya tarik
2009). Secara global selebriti yang menunjukkan bahwa endorser iklan
dikenal juga dapat memberikan dapat menarik perhatian konsumen
prestise yang sama untuk produk terhadap produk (Goldsmith, etal,
yang sedang dibangun di pasar 2000). Dalam iklan, baik tradisional
internasional (van der Waldt et.al, maupun iklan di internet, pengiklan
2009). selalu memilih selebriti yang
menarik secara fisik. Penelitian
Kelemahan Bahram, et.al (2010) menunjukkan
Selain memiliki dampak positif, bahwa daya tarik selebritis endorser
dukungan selebriti juga memiliki meningkatkan sikap terhadap iklan.
kelemahan. Penggunaan selebriti Menurut Ohanian (1990) daya
sebagai endorser pada dasarnya tarik adalah komponen penting dari
tergantung pada popularitas kredibilitas tokoh. Joseph (1982)
selebriti. Disamping itu biaya merangkum bukti eksperimental
menggunakan selebriti sebagai juru mengenai dampak daya tarik fisik
bicara (spokeperson) untuk produk komunikator pada tindakan yang
bisa mencapai jutaan dolar berbeda, dan menyatakan bahwa
(Pornpitakpan, 2004). Masalah dan komunikator yang menarik sebagian
publisitas negatif pribadi selebriti besar lebih disukai, disukai dan
juga sering terbukti dapat diyakini memiliki dampak positif
mempengaruhi citra merek yang pada produk daripada komunikator
didukungnya (Till dan Shimp, 1998). yang tidak menarik.
Jika selebriti kehilangan Van der Waldt et al, (2009)
popularitasnya, maka ini dapat menunjukkan bahwa endorser "yang
menyebabkan efek negatif dianggap menarik lebih cenderung
padabrand/produk (Kaikati, 1987). mendorong niat pembelian". Daya
Selebriti juga dapat merugikan tarik dapat menjadi faktor penting
perusahaan-produk saat mereka dalam menciptakan pesan yang

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 51


Volume 4 Nomor 1, Mei 2013
p-ISSN 2086-3748

efektif (Schlecht, 2003). Endorser paling penting. Selebriti dipilih


yang menarik memiliki pengaruh karena dianggap memiliki keahlian
yang lebih besar terhadap konsumen menjadi seorang juru bicara (van der
daripada endorser yang kurang Waldt et.al, 2009). Menurut
menarik (Kahle & Homer, 1985). Erdogan (1999) keahlian selebriti
Namun Baker dan Churchill (1977) endorser adalah tingkat sejauh mana
menyatakan bahwa meskipun daya komunikator dianggap menjadi
tarik memiliki pengaruhi positif sumber dari pernyataan yang valid.
terhadap evaluasi, hal itu adalah Berdasarkan uraian tersebut
tidak penting dalam mempengaruhi maka hipotesis yang diajukan dalam
niat beli. Akan tetapi untuk penelitian ini adalah:
mempengaruhi sikap konsumen H2: keahlian selebritis endorser
pengiklan sering memilih endorser berpengaruh positif terhadap minat
berdasarkan daya tarik fisik mereka beli konsumen
(misalnya Chaiken, 1979; Kahle dan
Homer, 1985). Berdasarkan uraian Keterpercayaan (Trustworthiness)
tersebut maka hipotesis yang Keterpercayaan dapat
diajukan dalam penelitian ini adalah: diartikan sebagai "kejujuran,
H1: daya tarik selebritis endorser integritas dan tingkat bisa dipercaya
berpengaruh positif terhadap minat yang dimiliki oleh endorser (van der
beli konsumen Waldt et.al, 2009). Ohanian (1990)
menyatakan bahwa komunikator
Keahlian (expertise) yang dapat dipercaya merupakan
Keahlian juga disebut sebagai orang yang persuasif, baik dia ahli
"keberwenangan", "kompetensi", atau tidak. Ini adalah tingkat
"keahlian", atau "kualifikasi". Yang keyakinan konsumen terhadap
dimaksud dengan keahlian disini komunikator saat dia menyampaikan
adalah tingkat sejauh mana endorser pernyataan sesuatu yang ia anggap
dianggap memiliki pengetahuan, paling valid (Ohanian, 1990). Banyak
pengalaman atau keterampilan yang literatur mendukung efek positif dari
memadai untuk mempromosikan keterpercayaan pada efektivitas
produk (van derWaldt et.al, 2009). (Chao etal., 2005).
Erdogan (1999) berpendapat bahwa Berdasarkan uraian tersebut
keahlian endorser tidak penting maka hipotesis yang diajukan dalam
kecuali jika konsumen menganggap penelitian ini adalah:
hal itu adalah hal yang penting. H3: keterpercayaan selebritis endorser
Meskipun demikian Daneshvary & berpengaruh positif terhadap minat
Schwer (2000) menunjukkan bahwa beli konsumen
keahlian adalah komponen yang

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 52


Volume 4 Nomor 1, Mei 2013
p-ISSN 2086-3748

Gambar 1. Kerangka Pemikiran


KREDIBILITAS ENDORSER

Daya Tarik Endorser

Keterpercayaan Endorser Minat Beli Konsumen

Keahlian Endorser

METODE PENELITIAN peneliti bisa dijadikan sampel bila


Variabel Penelitian dipandang orang yang kebetulan
Populasi yang digunakan ditemui itu cocok sebagai sumber
dalam penelitian ini adalah data (Sugiyono,2005). Pelaksanaan
pengunjung Matahari department accidental sampling dalam penelitian
store Java Supermall Semarang yang ini diberikan kepada konsumen yang
jumlahnya sangat banyak, maka melakukan pembelian di Matahari
dilakukan pengambilan sampel department store Java Supermall
untuk penelitian ini. Semarang.
Sampel yang dipakai dalam Data dari 4 variabel penelitian
penelitian ini adalah berjumlah 100 diperoleh dengan menggunakan
responden. Teknik pengambilan angket penelitian. Pengukuran dari
sampel dalam penelitian ini variabel kualitas layanan,
dilakukan dengan teknik Accidental kepercayaan dan komitmen
Sampling. Sedangkan Accidental merupakan modifikasi indikator dari
Sampling merupakan teknik penelitian Hennig-Thurau et al
pengambilan sampel berdasarkan (2001).
kebetulan yaitu siapa saja yang
secara kebetulan bertemu dengan
Variabel Indikator
Daya Tarik Selebriti (X1) 1. Menarik (attractive)
2. Berkelas (classy)
3. Cantik (beautiful)
4. Luwes (elegant)
5. Seksi (sexy)
Keterpercayaan Selebriti (X2) 1. Dapat di jadikan pedoman (dependable)
2. Jujur (honest)
3. Dapat diandalkan (reliable)
4. Tulus (sincere)
5. Dapat di percaya (trustworthy)
Keahlian Selebriti (X3) 1. Ahli (expert)
2. Berpengalaman (experience)
3. Berpengetahuan (knowledgeable)
4. Memenuhi syarat (qualified)
5. Terlatih (skilled)
Minat Beli (Y) 1. Mengingat Merek
2. Menyukai Merek

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 53


Volume 4 Nomor 1, Mei 2013
p-ISSN 2086-3748

3. Memilih Merek

Semua pernyataan tersebut Uji Asumsi Klasik


disediakan dalam kuesioner tertutup Grafik normal plot pada
dengan menggunakan skala lickert penelitian ini menyebar merata di
10. Data yang diperoleh selanjutnya sekitar garis diagonal. Sehingga hal
dilakukan pengujian validitas dan ini menunjukkan bahwa model
reliabilitas dengan Program SPSS. regresi sesuai dengan asumsi
normalitas dimana standardized
HASIL PENELITIAN DAN residual yang berdistribusi normal
PEMBAHASAN adalah garis yang memiliki pola
Uji Reliabilitas dan Validitas yang dekat dengan garis diagonal.
Berdasar pada hasil uji Semua variabel yang digunakan
reliabilitas, menunjukkan bahwa mempunyai nilai Tolerance yang
semua variabel memiliki tidak kurang dari 0,1 dan nilai VIF
CronbachAlpha lebih besar dari tidak lebih dari 10. Hasil ini berarti
Standar Alpha yaitu sebesar 0,600 bahwa variabel-variabel penelitian
sehingga dapat dikatakan semua tidak menunjukkan adanya gejala
konsep pengukur masing-masing multikoliniearitas dalam model
variabel dari kuesioner adalah regresi. Grafik Scatterplotdapat
reliabel. Dan juga semua indikator dilihat bahwa titik – titik
yang digunakan untuk mengukur membentuk pola yang tidak teratur (
variabel-variabel yang digunakan tidak jelas ) dan menyebar diatas dan
dalam penelitian ini memiliki nilai r dibawah angka 0 (nol) pada sumbu y.
hitung > r tabel dan tingkat Hal ini dapat menunjukkan bahwa
signifikasi < 0,05, sehingga semua tidak terjadi heteroskedastisitas pada
indikator yang digunakan tersebut model regresi.
adalah valid.

Analisis Regresi Linier Berganda


Tabel 1
Hasil Pengujian Regresi Berganda
Variabel Standardized CoefficientsBeta t Sig.
Daya Tarik Selebriti ,303 3,518 ,001
Keterpercayaan Selebriti ,386 4,670 ,000
Keahlian Selebriti ,196 2,380 ,019

Berdasarkan hasil pengolahan data, ditulis persamaan regresi sebagai berikut :


Y = 0,303X1 + 0,386X2 + 0,195X3

Dapat diketahui bahwa terhadap merek adalah positif atau


koefisien regresi daya tarik selebriti berbanding lurus, artinya semakin
adalah sebesar 0,303 dengan tingkat tinggi tingkat daya tarik, maka sikap
signifikan 0,001. Tanda koefisien terhadap merek akan semakin tinggi.
yang positif (+) sebesar 0,303 Koefisien regresi variabel
menunjukkan bahwa pengaruh daya keterpercayaan selebriti adalah
tarik selebriti terhadap sikap sebesar 0,386 dengan tingkat

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 2


Volume 4 Nomor 1, Mei 2013
p-ISSN 2086-3748

signifikan 0,000. Tanda koefisien diperoleh nilai t hitung = 3,518


yang positif (+) sebesar 0,386 dengan tingkat signifikansi 0,001.
menunjukkan bahwa pengaruh Dengan menggunakan batas
keterpercayaan selebriti terhadap signifikansi 0,05, maka diperoleh
sikap terhadap merek adalah positif nilai t tabel adalah sebesar 1,661.
atau berbanding lurus, artinya Dapat disimpulkan bahwa hipotesis
semakin tinggi keterpercayaan yang menyatakan bahwa daya tarik
selebriti, maka sikap terhadap merek selebriti berpengaruh positif dan
akan semakin tinggi pula. Adapun signifikan terhadap sikap terhadap
koefisien regresi variabel keahlian merek atau Hipotesis 1 terbukti.
selebriti adalah sebesar 0,196 Berdasarkan hasil pengujian
dengan tingkat signifikan 0,019. untuk variabel keterpercayaan
Tanda koefisien yang positif (+) selebriti diperoleh nilai t hitung =
sebesar 0,196 menunjukkan bahwa 4,670 dengan tingkat signifikansi
pengaruh keahlian selebriti terhadap 0,000. Maka dapat disimpulkan
sikap terhadap merek adalah positif bahwa hipotesis yang menyatakan
atau berbanding lurus, artinya bahwa keterpercayaan selebriti
semakin tinggi tingkat keahlian berpengaruh positif dan signifikan
selebriti, maka sikap terhadap merek terhadap sikap terhadap merek atau
semakin tinggi pula. Hipotesis 2 terbukti.
Berdasarkan hasil pengujian
Uji F untuk variabel keahlian selebriti
Hasil perhitungan statistik diperoleh nilai t hitung = 2,380
diperoleh nilai F sebesar 25,501 dengan tingkat signifikansi 0,019.
dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan demikian maka dapat
Hal ini berarti bahwa secara disimpulkan bahwa hipotesis yang
bersama-sama daya tarik selebriti, menyatakan keahlian selebriti
keterpercayaan selebriti, dan berpengaruh positif dan signifikan
keahlian selebriti dapat menjelaskan terhadap sikap terhadap merek
secara signifikan terhadap sikap diterima atau Hipotesis 3 terbukti.
terhadap merek
SIMPULAN
Uji Koefisien Determinasi (R2) Hasil penelitian ini
Koefisien determinasi menunjukkan variabel
(adjusted R2) yang diperoleh sebesar keterpercayaan selebriti (X2)
0,426. Hal ini berarti 42,6 persen memiliki pengaruh positif dan
sikap terhadap merek dapat signifikan terhadap sikap terhadap
dijelaskan oleh variabel daya tarik merek (Y) dengan nilai regresi 0,386
selebriti, keterpercayaan selebriti, dan nilai t hitung = 4,670 dengan
dan keahlian selebriti. Sedangkan tingkat signifikansi 0,000.Variabel
sisanya sebesar 57,4 persen (100%- daya tarik selebriti merupakan
42,6%) sikap terhadap merek variabel dengan pengaruh paling
dijelaskan oleh variabel lain selain besar kedua setelah keterpercayaan
ketiga variabel tersebut. selebriti. Hal ini terlihat pada hasil
analisis regresi linear berganda
Uji t sebesar 0,303. Variabel daya tarik
Berdasarkan hasil pengujian (X1) memiliki pengaruh positif dan
untuk variabel daya tarik selebriti signifikan terhadap sikap terhadap

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 55


Volume 4 Nomor 1, Mei 2013
p-ISSN 2086-3748

merek (Y) dengan nilai regresi 0,303 Management and Marketing


nilai t hitung = 3,518 dengan Research
tingkat signifikansi 0,001. Fishbein, Martin and Icek Ajzen,
Sedangkan variabel keahlian 1975, Belief, Attitude, Intention
merupakan variabel dengan and Behaviour: An Introduction
pengaruh paling besar ketiga. Hal to Theory and Research,
ini terlihat pada hasil analisis regresi Reading, MA: Addison-
linear berganda sebesar 0,196. Wesley.
Variabel Keahlian (X3) memiliki Gordman, The Must-Have Customer;
pengaruh positif dan signifikan 7 Taktik Jitu Merebut Hati
terhadap sikap terhadap merek (Y) Pelanggan Idaman Anda,
dengan nilai regresi 0,196 dan nilai t Jakarta, Gramedia Pustaka
hitung = 2,380 dengan tingkat Utama
signifikansi 0,019. Heruwati, 2010, Analisis Pengaruh
Daya Tarik, Kredibilitas, Dan
DAFTAR PUSTAKA Keahlian Celebrity Endorser
Amos, Clinton, Gary Holmes & Terhadap Keputusan Pembelian
David Strutton, 2007, Sepeda Motor Yamaha Mio
Exploring the relationship (Studi pada konsumen PT
between celebrity endorser effects Harpindo Jaya Jl. Dr. Cipto
and advertising effectiveness A No.61 Semarang), Skripsi
quantitative synthesis of effect UNDIP
size, International Journal of Hunt,James B, 2009. The Impact of
Advertising, 27(2), pp. 209– Celebrity Endorsers on
234 Consumers' Product Evaluations:
Belch, George E & Michael A. Belch, A Symbolic Meaning Approach
2003. Advertising and Jewler, D, 2005. Creative in
Promotion : An Integrated Advertising (8th ed). Thompson
Marketing Communication Work Worth. USA.
Perspective, Internasional Kamins, Michael A, Meribeth J.
Edition, McGraw Hill, New Brand, Stuart A. Hoeke, and
York. John C. Moe, 1989, “Two-
Chung, Kevin YC, Timothy Sided Versus One-Sided
Derdenger, & Kannan Celebrity Endorsements: The
Srinivasan, 2011, Economic Impact on Advertising
Value of Celebrity Endorsements: Effectiveness and Credibility,”
Tiger Woods’ Impact on Sales of Journal of Advertising, 18, 2, 4-
Nike Golf Balls 10.
Darmadi Durianto, Sugiarto, Anton Khatri, Puja, 2006, Celebrity
Wachidin Widjaja, dan Endorsement: A Strategic
Hendrawan Supratikno, 2003, Promotion Perspective, Indian
Invasi Pasar dengan Iklan Yang Media Studies Journal • Vol.1 •
Efektif, Jakarta, Gramedia No.1.
Pustaka Utama Mahestu Noviandra, 2006, ”Analisis
Doss, Samuel, 2009, The transference Pengaruh Model Iklan Terhadap
of brand attitude: the effect on the Perilaku Pembelian Remaja,
celebrity endorser, Journal of

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 56


Volume 4 Nomor 1, Mei 2013
p-ISSN 2086-3748

Kasus Pada Bintang Akademi Jakarta Gramedia Pustaka


Fantasi Indosiar”. Utama
Moore, D. L., Hausknecht, D. and Sebayang, Siahaan Simon, 2008,
Thamodaran, K., 1988, “Time ”Pengaruh Celebrity Endorser
Compression, Response Terhadap Keputusan Pembelian
Opportunity, and Persuasion,” Sepeda Motor Merek Yamaha
Journal of Consumer Research, Mio Pada Mio Automatik Club
13 (June), 12-24. (MAC) Medan”, Fakultas
Muly Kata Sebayang dan Simon Ekonomi USU, Jurnal
Darman O. SiahaanPengaruh Manajemen Bisnis,Vol.1 No.3
Celebrity Endorser terhadap Hal. 117-125.
Keputusan Pembelian Sepeda Shimp, Terence A, 2003, Periklanan
Motor Merek Yamaha Mio pada Promosi, Jilid I, Penerbit
Mio Automatik Club (MAC) Erlangga, Jakarta
Medan,Jurnal Manajemen Sigit, Kussudyarsana, 1982,
Bisnis, Volume 1, Nomor 3, ”Fenomena Selebritas Sebagai
September 2008: 89 – 96 Model Iklan Dari Sudut
Ranjbarian, Bahram, Zahra Pandang Sumber Pesan”,
Shekarchizade, & Zahra Benefit Volume 8 No.2 Hal.
Momeni, 2010,Celebrity 151-159.
Endorser Influence on Attitude Sugiyono, 2006, Metode Penelitian
Toward Advertisements and Bisnis, Cetakan Kesembilan,
Brands, European Journal of Penerbit CV Alpha Betha,
Social Sciences – Volume 13, Bandung.
Number 3 (2010) Swastha, Basu D.H, dan Irawan.
Roy Goni, 2007, Playing to Win, 1983. Manajemen Pemasaran
Jakarta, Gramedia Pustaka Modern. Yogyakarta, Liberty
Utama Umar, Husein. 1993. Metode Riset
Royan, Frans M, 2005, Marketing Bisnis.. Jakarta, PT.Gramedia
Selebrities; Selebriti Dalam Iklan Pustaka Utama
Dan Strategi Selebriti
Memasarkan Diri Sendiri,

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 57


Volume 4 Nomor 1, Mei 2013

Anda mungkin juga menyukai