ِ إِ ّن ْال َح ْم َد ِهللِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَع ُْو ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشر ُْو ِر أَ ْنفُ ِسنَا َو َسيّئَا
ت
ّي لَهُ أَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلهَ إِال َ ض ّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد ِ أَ ْع َمالِنَا َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم
ُد أَ ّن ُم َح ّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه6ُ َهللاُ َوأَ ْشه
ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُم ْوتُ ّن إِالّ َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن ّ يَاأَيّهَا الّ َذي َْن آ َمنُ ْوا اتّقُوا هللاَ َح
ثّ َق ِم ْنهَا َز ْو َجهَا َوب 6َ َاح َد ٍة َو َخل
ِ س َو ٍ يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُ ْوا َربّ ُك ُم الّ ِذي َخلَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف
َ ِم ْنهُ َما ِر َجاالً َكثِ ْيرًا َونِ َسا ًء َواتّقُوا هللاَ الَ ِذي تَ َسا َءلُ ْو َن بِ ِه َو ْاألَرْ َحام َ إِ ّن هللاَ َك
ان
َعلَ ْي ُك ْم َرقِ ْيبًا
يُصْ لِحْ لَ ُك ْم أَ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم6 قَ ْوالً َس ِد ْي ًدا6يَاأَيّهَا الّ ِذي َْن آ َمنُ ْوا اتّقُوا هللاَ َوقُ ْولُ ْوا
… أَ ّما بَ ْع ُد،از فَ ْو ًزا َع ِظ ْي ًما َ َُذنُ ْوبَ ُك ْم َو َم ْن ي ُِط ِع هللاَ َو َرس ُْولَهُ فَقَ ْد ف
،صلّى هللا َعلَ ْي ِه َو َسلّ َم َ ى ُم َح ّم ٍد ُ ى هَ ْدِ َو َخي َْر ْالهَ ْد،ِث ِكتَابُ هللا ِ ق ْال َح ِد ْي 6َ فَأ ِ ّن أَصْ َد
ضالَلَ ِة فِي َ َو ُك ّل،ًضالَلَة َ َو ُك ّل ُمحْ َدثَ ٍة بِ ْد َعةٌ َو ُك ّل بِ ْد َع ٍة،َو َش ّر ْاألُ ُم ْو ِر ُمحْ َدثَاتُهَا
ِ ّالن
ار
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala yang telah melimpahkan kepada kita semua nikmat yang demikian
besar, salah satunya adalah dipertemukannya kembali dengan hari
kemenangan ini. Setelah bulan Ramadhan berlalu, orang akan terbagi
menjadi beberapa bagian, namun secara garis besarnya mereka terbagi
dua kelompok.
Para ahli tafsir mengatakan, makna ayat ini adalah bahwa setiap orang
berbuat sesuai dengan keadaan akhlaq yang sudah biasa ia jalani.
Berhati-hati jualah Anda! jangan sampai seperti seorang yang diberi oleh
Allah keimanan dan Alquran namun ia berpaling dari keduanya, dan ia
lepaskan keduanya sebagaimana seekor domba yang dikuliti, akhirnya ia
masuk keperngkap syetan sehingga jadi orang yang merugi, orang yang
terjerumus di dalam jurang yang dalam, menjadi pengikut hawa
nafsunya, Naudzu billah mindzalik.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, artinya, “Dan bacakanlah kepada
mereka berita kepada orang yang telah kamu berikan kepadanya ayat-ayat
Kami, kemudian mereka melepaskan diri dari ayat-ayat itu lalu dia diikuti
oleh syetan sampai ia tergoda, maka jadilah ia termasuk orang-orang yang
sesat. Dan kalau Kami menghendaki sesunguhnya Kami tinggikan
derajatnya dengan ayat-ayat itu. Tetapi ia cenderung kepada dunia dan
menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti
anjing, jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya, dan jika kamu
membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikianlah perumpa-
maan orang yang mendustakan ayat-ayat Kami maka ceritaklah (kepada
mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” (Al-A’raaf: 175-176).
Dengan demikian amalan yang sedikit namun rutin akan memberi buah
dan nilai tambah yang berlipat ganda dari pada amalan banyak yang
terputus.
إِ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُر ْه َونَعُو ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشر ُْو ِر أَ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن
أَ ْشهَ ُد أَ ْن.ُي لَه َ ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد ِ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم،ت أَ ْع َمالِنَا ِ َسيِّئَا
صلَّى هللاُ َعلَى َ ُْك لَهُ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه َ الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري
.نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوأَصْ َحابِ ِه َو َسلَّ َم تَ ْسلِ ْي ًما َكثِ ْيرًا
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Allah Yang Mahasuci dan Mahamulia telah berfirman kepada hamba dan
Rasul-Nya Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam,
“Beribadahlah kamu kepada Rabb-mu hingga datang kepadamu Al
Yaqin”. Yakni maut. (Q.s. Al-Hijr: 99).
Maksud ayat ini adalah: Janganlah kamu berhenti dari beribadah sehingga
kamu mati. Jadikanlah batas ibadah adalah batas kehidupan.
Maka dari sini tiada yang membatasi atau memutuskan amal ibadah
kecuali bila telah datang maut. Jadi meskipun bulan Ramadhan telah
berlalu maka seoarang Mukmin hendaknya jangan berhenti dari
menjalankan puasa, karena masih banyak puasa-puasa yang lain yang
disyariatkan dalam waktu setahun seperti puasa tiga hari dalam tiap bulan,
puasa senin kamis, puasa Arofah dan lain-lain. Demikian juga meskipun
qiyam di bulan Ramadhan (tarawih) telah usai maka seorang mukmin
janganlah berhenti dari menjalakan shalat malam.