Anda di halaman 1dari 45

YAYASAN NGESTI WIDHIHUSADA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL


(S T I K E S K E N D A L)
Jl. Laut No 31 Kendal telp (0294) 381343 384038 fax (0294) 381843 Kendal Jawa Tengah
51311 http://stikeskendal.ac.id - email: info@stikeskendal

KONTRAK BELAJAR

Nama : Afida Arifiyani, S. Kep.


NIM : SK320001
Pembimbing : Novi Indrayati, S.Kep., Ns., M.Kep.

Minggu Ke : 1 (Satu)
No Hari/Tanggal Kegiatan Strategi Sumber
1 Senin, 01 Diskusi untuk apersepsi tugas  Tutorial  E-book
Februari 2021 Keperawatan Anak, membuat Individu  Pembimbing
kontrak belajar  Tutorial
2 Selasa, 02 Melakukan pemeriksaan fisik kelompok
Februari 2021 pada anak  Diskusi
3 Rabu, 03 Membuat pengelolan kasus dengan
Februari 2021 mandiri (penyakit akut) pembimbing
4 Kamis, 04 Membuat pengelolan kasus
Februari 2021 mandiri (sehat)
5 Jumat, 05 1. Melakukan Post
Februari 2021 conference, presentasi
hasil kelolaan dan tutorial
pada kelompok 1.
2. Membuat atau memilih
kasus kelolaan kelompok
untuk di seminar kan
6 Sabtu, 06 Melakukan post conference,
Februari 2021 presentasi hasil kelolaan dan
tutorial pada kelompok 1.

Kendal, 02 Februari 2021


Evaluator

Novi Indrayati, S.Kep., Ns., M.Kep.


FORMAT LOOG BOOK (PENYAKIT AKUT)
PRAKTIK PROFESI NERS STASE ANAK

Nama : Afida Arifiyani, S. Kep.


NIM : 320001
Hari/tanggal : Senin, 01 Februari 2021
Ruangan : Rumah
Rumah sakit : -

No Kegiatan Dokumentasi

1. Aktivitas yang dilakukan :


Melakukan pertemuan virtual (stase
anak)

2. Alasan melakukan tindakan :


Agar mengerti tugas dan tahapan pada
stase anak

3. Tujuan tindakan :
Memberikan penjelasan mengenai
materi dan tugas pada stase anak

4. Hasil tindakan :
Mahasiswa mengerti tentang penjelasan
materi dan tugas pada stase anak

5. Tinjauan materi :
-
Nama : Afida Arifiyani, S. Kep.
NIM : 320001
Hari/tanggal : Selasa, 02 Februari 2021
Ruangan : Rumah klien
Rumah sakit : -

No Kegiatan Dokumentasi

1. Aktivitas yang dilakukan :


Melakukan pemeriksaan fisik pada An. R
2. Alasan melakukan tindakan :
1. Untuk menentukan kelainan fisik yang
berhubungan dengan penyakit pasien.
2. Untuk mengklarifikasi dan memastikan
kelainan sesuai dengan keluhan dan
riwayat kesehatan pasien.
3. Untuk mendapatkan data untuk
menegakkan diagnosa keperawatan
4. Untuk mendapatkan data fisik untuk
menentukan kesehatan pasien.
3. Alasan pengambilan tindakan :
Karena dalam melakukan pengkajian
keperawatan harus melakukan pemeriksaan
fisik terlebih dahulu untuk menentukan
kelainan fisik yang berhubungan dengan
penyakit pasien, mengklarifikasi dan
memastikan kelainan sesuai dengan
keluhan dan riwayat kesehatan pasien,
untuk mendapatkan data untuk
menegakkan diagnose keperawatan.
4. Hasil tindakan :
Didapatkan hasil bahwa An. R menderita
demam, pilek, serta batuk karena
perubahan cuaca dan minum es.
5. Tinjauan materi :
Pemeriksaan fisik merupakan tahapan
awal dalam melakukan asuhan
keperawatan secara menyeluruh. Tujuan
pemeriksaan fisik yaitu untuk
mengumpulkan data tentang status
kesehatan, status mental, penampilan, dan
tanda-tanda vital. Adapun prinsip – prinsip
dalam melakukan pemeriksaan fisik yaitu
meliputi : pengaturan posisi, tindakan
pencegahan universal, metode
pemeriksaan, pengkajian terfokus, dan
teknik pemeriksaan (Hidayati, R. 2019).
Nama : Afida Arifiyani, S. Kep.
NIM : 320001
Hari/tanggal : Rabu, 03 Februari 2021
Ruangan : Rumah klien
Rumah sakit : -

No Kegiatan Dokumentasi

1. Aktivitas yang dilakukan :


Menyusun asuhan keperawatan pada
An. R
2. Alasan melakukan tindakan :
Untuk membantu dalam menentukan
diagnosa dan intervensi keperawatan
yang akan diberikan pada klien
3. Tujuan tindakan :
Mengetahui tindakan keperawatan yang
akan diberikan pada klien
4. Hasil tindakan :
Didapatkan hasil diagnosa pada An. R
yaitu Hipertermia, Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas, Gangguan pola
tidur
5. Tinjauan materi :
Asuhan keperawatan merupakan
rangkaian kegiatan pada
praktik keperawatan yang diberikan
secara langsung kepada klien /pasien di
berbagai tatanan pelayanan kesehatan
(Senja, A. Abdillah, I. L. Santoso, E. B.
2020). Dalam proses asuhan
keperawatan terdapat beberapa tahap,
yaitu : pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi/rencana
tindakan, implementasi/pelaksanaan
tindakan, dan evaluasi. Tujuan
dilakukan asuhan keperawatan adalah
membantu individu agar dapat mandiri,
membantu individu untuk memperoleh
derajat kesehatan yang optimal,
membantu individu agar tidak
bergantung pada orang lain dalam
memelihara kesehatan (Rohmah, N &
Walid, S. 2019).
Nama : Afida Arifiyani, S. Kep.
NIM : 320001
Hari/tanggal : Kamis, 04 Februari 2021
Ruangan : Rumah klien
Rumah sakit : -

No Kegiatan Dokumentasi

1. Aktivitas yang dilakukan :


Menyusun Implementasi dan evaluasi
asuhan keperawatan pada An. R
2. Alasan melakukan tindakan :
Untuk mendokumentasikan tindakan
keperawatan yang telah dilakukan
3. Tujuan tindakan :
Menghindari kesalahan dalam
pemberian tindakan keperawatan
selanjutnya
4. Hasil tindakan :
Masalah yang diderita klien dapat
teratasi setelah dilakukan tindakan
keperawatan
5. Tinjauan materi :
Implementasi adalah suatu tindakan
yang dilakukan setelah diberikan
rencana keperawatan. Prinsip-prinsip
dalam melakukan implementasi yaitu :
mengacu pada rencana keperawatan
yang dibuat, dilakukan dengat tetap
memperhatikan prioritas masalah, dan
wajib melakukan dokumentasi
keperawatan. Sedangkan evaluasi
merupakan tahap akhir dalam
memberikan asuhan keperawatan,
dimana tahap ini adalah tahap yang
menentukan apakah tindakan
keperawatan yang telah dilakukan dapat
tercapai sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan pada tahap perencanaan
(Ariga, R. A. 2020).
Nama : Afida Arifiyani, S. Kep.
NIM : 320001
Hari/tanggal : Jumat, 05 Februari 2021
Ruangan : Rumah klien
Rumah sakit : -

No Kegiatan Dokumentasi

1. Aktivitas yang dilakukan :


Presentasi hasil asuhan keperawatan
2. Alasan melakukan tindakan :

3. Tujuan tindakan :

4. Hasil tindakan :

5. Tinjauan materi :

9
LAPORAN PENGKAJIAN PADA An. Z
DENGAN KONDISI SEHAT

Disusun untuk memenuhi tugas Stase Keperawatan Anak

Dosen Pembimbing :
Novi Indrayati, S.Kep., Ns., M.Kep.

Disusun oleh :
Afida Arifiyani, S. Kep
SK.320001

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

FORMAT PENGKAJIAN ANAK

10
USIA (1 BULAN-18 TAHUN)

I. PENGKAJIAN
A. Biodata
1. Identitas Klien
a. Nama / Inisial : An. Z
b. Tempat tgl lahir/usia : Kendal, 17 Juni 2018 (3 Tahun)
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. A g a m a : Islam
e. Pendidikan : Belum Sekolah
f. Alamat : Pegandon
g. Tgl masuk :-
h. Tgl pengkajian : 02 Januari 2021
i. Diagnosa medis :-
2. Identitas Orang tua
a. Ayah
1) N a m a (Inisial) : Tn. J
2) U s i a : 33 Tahun
3) Pendidikan : S1
4) Pekerjaan : Wirausaha
5) Suku/A g a m a : Islam
6) Alamat : Pegandon
b. Ibu
1) N a m a (inisial) : Ny. I
2) U s i a : 31 Tahun
3) Pendidikan : S1
4) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5) Suku/Agama : Jawa/Islam
6) Alamat : Pegandon
7) Sumber biaya pengobatan : Umum

3. Identitas Saudara Kandung

11
No Nama Usia Hubungan Status
Kesehatan
1 An. K 5 Bulan Adik Kandung Sehat

B. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang :
a. Keluhan Utama : Tidak ada keluhan pada An. Z
b. Riwayat Keluhan Utama : Tidak ada
c. Keluhan lain pada saat pengkajian : Tidak ada
2. Riwayat Kesehatan Lalu (khusus untuk anak usia 0 – 5 tahun)
a. Prenatal care
1) Ibu memeriksakan kehamilannya setiap minggu di Pukesmas
2) Riwayat penyakit saat hamil : Tidak ada riwayat penyakit, saat hamil
mengeluh pusing, mual, muntah
3) Riwayat berat badan selama hamil : 76 kg
4) Riwayat Imunisasi TT : 1 kali
5) Golongan darah ibu : B Golongan darah ayah : B
b. Natal
1) Tempat melahirkan : Rumah Sakit
2) Jenis persalinan : Normal/spontan
3) Penolong persalinan : Bidan
4) Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah
melahirkan : tidak ada komplikasi
c. Post natal
1) Kondisi bayi :
Kondiri bayi saat lahir sehat dengan BB : 2000 gram, PB : 42 cm APGAR
berkisar antara 6-7.
2) Klien pernah mengalami penyakit: Diare pada umur: 1 tahun diberikan
obat oleh : Dokter
3) Riwayat kecelakaan: tidak ada riwayat kecelakan yang parah hanya jatuh
saat bermain.
4) Perkembangan anak dibanding saudara-saudaranya: perkembangan baik
dibanding saudaranya

12
5) Riwayat dirawat di fasilitas kesehatan (RS/Puskesmas) : belum pernah
dirawat
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Genogram

Tn. J Ny. I
33 Tahun 31 Tahun

An. Z An. K
3 Tahun 5 Bulan

Keterangan :

= Laki-laki = Garis keturunan


= Perempuan
= Meninggal = Pasien
.......... = Tinggal 1 rumah = Bercerai
= Menikah

b. Riwayat Penyakit Keluarga


Orang tua mengatakan dalam keluarga tidak ada penyakit menular seperti TBC,
hepatitis dan tidak ada penyakit menurun seperti hipertensi.

13
C. Riwayat Immunisasi
Reaksi setelah
NO Jenis immunisasi Waktu pemberian Frekuensi
pemberian
1. BCG Usia 1 bulan 1 kali Demam
DPT (I,II,III) DPT I : usia 2 bln 3 kali Demam
2. DPT II : usia 3 bln
DPT III : usia 4 bln
Polio (I,II,III,IV) Polio I : usia 1 bln 4 kali Demam
Polio II : usia 2 bln
3.
Polio III: usia 3 bln
Polio IV : usia 4 bln
Campak Usia 9 bln 1 kali Nyeri pada
4.
tangan
5. Hepatitis Sesudah lahir 1 kali Menangis

Keterangan: Imunisasi diberikan lengkap

D. Riwayat Tumbuh Kembang


1. Pertumbuhan Fisik
a. Berat badan : 17,6 kg LK: 47 cm
b. Tinggi badan/PB : 90 cm. LLA: 18 cm
Nilai Individu Subjek−Nilai median baku rujukan
c. Perhitungan Z-Score :
Nilai simpangan baku rujukan

17,6−14,8 2,8
= = 1,4
16,8−14,8 2
Keterangan : Gizi anak dalam kategori gizi baik
d. Usia tumbuh gigi : 6 bulan
2. Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat
a. Berguling : 6 bulan
b. Duduk : 7 bulan
c. Merangkak : 8 bulan
d. Berdiri : 13 bulan
e. Berjalan : 16 bulan
f. Senyum kepada orang lain pertama kali : - tahun
g. Bicara pertama kali : 12 bulan dengan menyebutkan : mamam
h. Berpakaian tanpa bantuan : belum dapat berpakaian sendiri

14
E. Riwayat Nutrisi
1. Pemberian ASI
Asi diberikan pada saat anak baru lahir - usia 6 bulan, setelah itu anak diberikan
susu formula
2. Pemberian susu formula
a. Alasan pemberian : karena asi keluar sedikit
b. Jumlah pemberian : jumlah pemberian 3-5 kali dengan jumlah 40-80 ml
saat masih bayi, sekarang jumlah pemberian 3-6 kali dengan jumlah 120-140
ml
c. Cara pemberian: pemberian susu formula sesuai dengan petunjuk yang ada
pada kemasan dan diberikan melalui botol dot

F. Riwayat Psikososial
1) Tempat tinggal & pengasuh anak : Anak tinggal dengan orang tua
2) Lingkungan tempat tinggal : Nyaman dan bersih
3) Di rumah dekat dengan : Ibu
4) Tempat bermain : Di rumah
5) Kegiatan dalam masyarakat yang diikuti : Ketika ayahnya pergi ke mushola
untuk melaksanakan ibadah An. Z selalu ikut ayahnya.
6) Hubungan antar anggota keluarga : Hubungan dengan keluarga baik
7) Pengambilan keputusan di keluarga : Pengambilan keputusan yaitu Tn. J
sebagai kepala keluarga.

G. Riwayat Spiritual
1) Kegiatan ibadah sehari-hari : An. Z ikut ayahnya ke mushola untuk
berjamaah.
2) Kegiatan keagamaan di masyarakat : An. Z ikut pengajian bersama ayahnya.

H. Aktivitas sehari-hari
1. Nutrisi
Kondisi Makanan
1. Nafsu makan Nafsu makan anak baik, makan 3 kali sehari,
2. Porsi makan jenis makanan yang disukai telur dan sayur
3. Jenis makanan
yang disukai

15
2. Cairan
Kondisi Minuman
1. Jenis minuman An. Z banyak jenis minuman yang di minum
2. Frekuensi seperti minum susu formula, teh manis, air
minum putih. Kebutuhan cairan yang dibutuhkan ±
3. Kebutuhan 1300 mL/hari
cairan
4. Cara pemenuhan

3. Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi BAK/BAB
1. Tempat An. Z BAB sekali sehari konsistensi lunak,
pembuangan BAK ± sebanyak 5-6 kali, tidak ada kesulitan
2. Frekuensi dalam BAB maupun BAK
(waktu)
3. Konsistensi
4. Kesulitan
5. Obat pencahar

4. Istirahat tidur
Kondisi Tidur
1. Jam tidur An. Z tidur siang 2 jam dan tidur malam 9
- Siang jam, kebiasaan sebelum tidur minum susu,
- Malam tidak ada kesulitan tidur
2. Pola tidur
3. Kebiasaan
sebelum tidur
4. Kesulitan tidur

5. Olah Raga
Kondisi Olahraga
1. Program olah An. Z suka bermain mobil-mobilan dan
raga bersepeda
2. Jenis dan
frekuensi
3. Kondisi setelah
olah raga

6. Personal Hygiene
Kondisi Kebersihan
1. Mandi An. Z mandi 2 kali sehari, cuci rambut 2hari
- Cara sekali, gunting kuku seminggu sekali, kadang
- Frekuensi mau kadang tidak mau gosok gigi, aktifitas
- Alat mandi personal hygiene diakukan dibantu orang tua
2. Cuci rambut
- Frekuensi
- Cara

16
3. Gunting kuku
- Frekuensi
- Cara
4. Gosok gigi
- Frekuensi
- Cara

7. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Aktivitas
1. Kegiatan sehari- An. Z melakukan kegiatan sehari-hari dengan
hari bermain, mengaji, An.Z tidak menggunakan
2. Pengaturan alat bantu, tidak ada kesulitan pada pergerakan
jadwal harian tubuh
3. Penggunaan alat
Bantu aktifitas
4. Kesulitan
pergerakan
tubuh

8. Rekreasi
Kondisi Rekreasi
Kegiatan untuk An. Z biasanya jalan-jalan pada sore hari
bersenang-senang

I. Cara Meningkatkan Informasi Tentang Penyakit (orang tua atau anak)


Kegiatan untuk menambah informasi mengenai penyakit atau perawatan kesehatan
adalah Ny.I mengatakan dalam menambah informasi mengenai penyakit dari
menoton TV, dan melihat di internet.

J. Nilai budaya dan gaya hidup


1. Adakah pantangan makanan sehari-hari : tidak ada pantangan makanan
2. Adakah pantangan makanan saat sakit : Tidak boleh makan makanan terlalu
banyak penyedap, tidak boleh minum es.
3. Adakah pantangan kegiatan saat sakit : Tidak boleh terlalu banyak melakukan
aktivitas
4. Persepsi tentang sakit :-
5. Bahasa sehari-hari yang digunakan : Bahasa Jawa

17
K. Manajamen Mengatasi Masalah Kesehatan Anak
No Masalah Cara mengatasi yang Teknik yang Kemampuan
diketahui orang tua diajarkan perawat melakukan
1. Peningkatan suhu Jika anak demam cara - Mampu
mengatasinya dengan di melakukan
kompres dan diberi
paracetamol
2. Pemberian nutrisi Jika anak tidak nafsu - Mampu
makan biasanya anak melakukan
dipaksa makan walaupun
sedikit
3. Pemberian posisi Jika anak sedang sakit - Mampu
dan tidur tidak nyaman melakukan
biasanya orang tua
memberikan posisi
kepala anak lebih tinggi
atau dipangku
4. Personal hygiene Jika anak sakit biasanya - Mampu
orang tua memandikan melakukan
anak dengan cara
dilap/disibin

L. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda – tanda vital :
a. Tekanan darah : - mmHg
b. Denyut nadi : 95 x / menit
c. Suhu : 36,0 o C
d. Pernapasan : 20 x/ menit
e. Nyeri :-
4. Berat Badan : 17,6 Kg LLA: 18 cm LK: 47 cm
5. Tinggi Badan/PB : 90 cm
6. Kepala
Inspeksi

18
Keadaan rambut & Hygiene kepala : warna rambut hitam, rambut menyebar
diseluruh kepala, rambut kuat, tampak tidak ada rambut rontok, rambut tampak
bersih, sutura sudah menyatu, tidak ada luka.

Palpasi
Keadaan kepala tidak ada benjolan, kepala teraba keras, tidak ada tekan, tekstur
rambut halus.
7. Muka
Inspeksi
Hasil inspeksi tampak wajah simetris kanan dan kiri, bentuk wajah bulat, tidak
ada gerakan abnormal , tidak ada luka pada wajah, tidak ada edema pada wajah.
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
8. Mata
Inspeksi
Pada Pelpebra tidak ada edema, tidak ada radang, mata cekung, sclera berwarna
putih, Kotoran tidak ada kotoran, ada cairan dimata, conjungtiva tidak ada
perandangan, tidak anemis, konjungtiva berwarna merah muda, pupil isokor,
refleks pupil terhadap cahaya mengecil saat diberi, warna pupil hitam, posisi
mata simetris, tidak strabismus, gerakan bola mata normal, tidak ada gangguan
pada gerakan bola mata, penutupan palpebra normal, keadaan bulu mata normal,
tidak rontok, bulu mata tumbuh ke arah luar, penglihatan normal, tidak kabur,
jarak interkantus 2,5 cm.
Palpasi
Tekanan bola mata normal, tidak ada nyeri tekan, simetris kanan dan kiri.
9. Hidung & Sinus
Inspeksi
Posisi hidung simetris kanan dan kiri, bentuk hidung pendek dan ujung hidung
bulat, keadaan septum normal, septum berwarna merah muda, tidak ada
sekret/cairan, tekstur halus, lunak, warna sama dengan kulit wajah, bersih.
10. Telinga
Inspeksi
Posisi telinga simetris kanan kiri, bentuk telinga normal, cuping telinga kecil,
daun telinga normal, lubang telinga ada sedikit kotoran, tidak ada serumen,

19
tidak ada nanah, tidak ada cairan dan tidak ada peradangan, tidak menggunakan
alat bantu pendengaran
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, telinga elastis.
11. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
Keadaan gigi atas depan gopes, gigi geraham berlubang atas dan bawah, gigi
tampak hitam, karang gigi ada, tidak ada pemakaian gigi palsu.
b. Gusi nomal, tida ada perdarahan, tidak ada luka, berwarna merah mudah
c. Lidah berwarna putih, tidak ada luka
d. Mukosa bibir kering, tidak berbau mulut, bentuk bibir utuh, normal, tidak
sumbing, tidak ada stomatitis, tidak ada sianosis.
12. Tenggorokan
Warna mukosa tenggorokan kemerahan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada nyeri
menelan, tidak ada tanda peradangan, tonsil tidak membesar.
13. Leher
Inspeksi
Tidak ada kelainan pada kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran JVP, tidak ada
luka, tidak menggunakan alat bantu napas.
Palpasi
Kelenjar thyroid tidak teraba, tidak ada kelainan, kaku kuduk tidak ada, kelenjar
limfe tidak ada kelainan.
14. Thorax dan pernapasan
Inspeksi
Bentuk dada normal, simetris, irama pernafasan : 20 x/menit, retraksi dada
normal, tidak menggunakan otot bantu pernapasan, tida ada edema di area
mamae.
Palpasi
Taktil fremitus normal, getaran lebih kuat sebelah kanan, warna sama dengan
warna tubuh, massa / nyeri tidak ada.
Auskultasi
Suara nafas vesikuler, ada suara nafas tambahan ronchi
Perkusi : Resonan

20
15. Jantung
Auskultasi
Suara jantung normal lup dug

Palpasi
Ictus cordis tidak teraba
Perkusi
Pembesaran jantung tidak ada, suara perkusi jantung redup
16. Abdomen
Inspeksi
Bentuk perut rata, umbilicus menonjol, tidak ada luka
Auskultasi
Bising usus 17 x/menit
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, perut tidak keras.
Perkusi
Suara tympani
17. Genitalia:
Berjenis kelamin perempuan, kondisi normal.
18. Anus
Lubang anus ada, kulit disekitar anus normal, tidak lecet, tidak kemerahan.
19. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
Panjangnya sama kanan dan kiri, normal tidak bengkok, kondisi jari lengkap
ada 5 jari, tidak ada pergerakan abnormal pada tangan dan jari, kekuatan
otot kanan dan kiri sama kuat, koordinasi gerak sama kanan dan kiri.
b. Sensori
Nyeri tidak ada, rangsangan nyeri normal, rangsang suhu normal, rasa raba
normal, akral hangat.
Ekstremitas bawah
a. Motorik

21
Panjangnya sama kanan dan kiri, kondisi jari lengkap ada 5 jari, tidak ada
pergerakan abnormal pada kaki dan jari, kekuatan otot kanan dan kiri sama
kuat, koordinasi gerak sama antara kanan dan kiri.
b. Sensori
Nyeri tidak ada, rangsang suhu normal, rasa raba normal, akral hangat,
rangsangan nyeri normal.
20. Status Neurologi.
Saraf – saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : penghirup
Tidak bisa dikaji
b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan normal, jelas, tidak kabur
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens):
Konstriksi pupil normal, mengecil saat dirangsang cahaya, gerakan kelopak
mata normal, pergerakan bola mata normal, pergerakan mata ke bawah &
dalam normal.
d. Nervus V (Trigeminus)
Sensibilitas / sensori normal, refleks cornea normal
e. Nervus VII (Facialis)
Gerakan mimik normal, pengecapan 2/3 lidah bagian depan normal, dapat
menyebutkan rasa asin, pedas, manis
f. Nervus VIII (Acusticus): fungsi pendengaran: Normal
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
Refleks menelan normal
h. Nervus XI (Assesorius)
Dapat memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan
i. Nervus XII (Hypoglossus) deviasi lidah: Normal

M. Pemeriksaan Riwayat Tingkat Perkembangan (0 – 6 Tahun )


1. Motorik kasar
Tangan dan kaki bergerak aktif, mengangkat kepala ketika bertengkurap, kepala
tegak ketika di dudukan, tengkurap dan terlentang sendiri, duduk tanpa
bepegangan, berdiri dan berpegangan, berditi tanpa berpegangan, berjalan, lari
naik tangga, bermain bola, melompat, naik sepeda roda 3.
2. Motorik halus

22
Kepala menoleh kanan kiri, memegang mainan, meraih, menggapai, mengambil
dengan tangan kanan dan kiri, menjempit, memukul mainan dengan tangan
kanan dan kiri, memasukan mainan ke cangkir, mencoret coret,menumpuk dua
mainan, menumpuk empat mainan, menggambar garis tegak.
3. Bahasa
Bereaksi terhadap bunyi lonceng,bersuara oo..ooo atau aa.aaa.aa, tertawa atau
berteriak, menoleh kesuara, memanggil papa mama, berbicara dua kata,
berbicara beberapa kata, menunjuk gambar, menunjuk bagian tubuh,
menunjukan warna benda, berbicara singkat.
4. Personal social
Menatap wajah ibu atau pengasuh, tersenyum sepontan,meraih mainan,
memandang tangannya, memasukan benda ke mulut, bersuara mama dada,
melambaikan tangan, bertepuk tangan, menunjuk dan meminta, bermain dengan
orang lain.

N. Test Diagnostik
1. Laboratorium : Tidak ada
2. Foto Rotgen/ CT Scan/ MRI/USG/EEG/ECG : Tidak ada

O. Terapi saat ini (ditulis dengan rinci) : Tidak ada

23
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. R
DENGAN DIAGNOSA COMMON COLD

Disusun untuk memenuhi tugas Stase Keperawatan Anak

Dosen Pembimbing :
Novi Indrayati, S.Kep., Ns., M.Kep.

Disusun oleh :
Afida Arifiyani, S. Kep
SK.320001

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL

24
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. R DENGAN DIAGNOSA COMMON COLD

I. PENGKAJIAN
A. Biodata
1. Identitas Klien
a. Nama / Inisial : An. R
b. Tempat tgl lahir/usia : 16 Desember 2016 (5 Tahun)
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. A g a m a : Islam
e. Pendidikan : Belum Sekolah
f. Alamat : Tamangede
g. Tgl masuk :-
h. Tgl pengkajian : 02 Februari 2021
i. Diagnosa medis : Common Cold
2. Identitas Orang tua
a. Ayah
1) N a m a (Inisial) : Tn. A
2) U s i a : 50 tahun
3) Pendidikan : SMP
4) Pekerjaan : Buruh
5) Suku/A g a m a : Islam
6) Alamat : Tamangede
b. Ibu
1) N a m a (inisial) : Ny. S
2) U s i a : 45 Tahun
3) Pendidikan : SMP
4) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5) Suku/Agama : Jawa/Islam
6) Alamat : Tamangede

25
8) Sumber biaya pengobatan : Umum

2. Identitas Saudara Kandung


No Nama Usia Hubungan Status
Kesehatan
1 Sdr. U 20 th Kakak Kandung Sehat

B. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang :
a. Keluhan Utama :
Pada tanggal 02 Februari 2021 jam 09:00 WIB saat dilakukan pengkajian
pada An. R, orang tua pasien mengatakan anaknya sedang mengalami batuk-
batuk, pliek kadang sampai keluar ingusnya dan kadang hidungnya
tersumbat. Orang tua pasien juga mengatakan anaknya demam sudah 2 hari.
b. Riwayat Keluhan Utama :
Orang tua mengatakan anaknya sakit kemungkinan karena perubahan cuaca
disertai dengan minum es.
c. Keluhan lain pada saat pengkajian :
Orang tua mengatakan anaknya sering terbangun saat tidur karena batuk, saat
hidung tersumbat pasien rewel dan susah tidur.
2. Riwayat Kesehatan Lalu (khusus untuk anak usia 0 – 5 tahun)
a. Prenatal care
1) Ibu memeriksakan kehamilannya setiap minggu di Pukesmas
2) Riwayat penyakit saat hamil : Tidak ada riwayat penyakit, saat hamil
mengeluh pusing, mual, muntah
3) Riwayat berat badan selama hamil : 80 kg
4) Riwayat Imunisasi TT : 1 kali
5) Golongan darah ibu : B Golongan darah ayah : B
b. Natal
1) Tempat melahirkan : Rumah Sakit
2) Jenis persalinan : Normal/spontan
3) Penolong persalinan : Bidan

26
4) Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah
melahirkan : tidak ada komplikasi.

c. Post natal
1) Kondisi bayi :
Kondiri bayi saat lahir sehat dengan BB : 2000 gram, PB : 42 cm APGAR
berkisar antara 6-7.
2) Klien pernah mengalami penyakit: Diare pada umur: 1 tahun diberikan
obat oleh : Dokter
3) Riwayat kecelakaan: tida ada riwayat kecelakan yang parah hanya jatuh
saat bermain.
4) Perkembangan anak dibanding saudara-saudaranya: perkembangan baik
dibanding saudaranya
5) Riwayat dirawat di fasilitas kesehatan (RS/Puskesmas) : belum pernah
dirawat
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Genogram

Tn. A Ny. S
50 Tahun 45 Tahun

Sdr. U An. R
20 Tahun 4 Tahun

27
Keterangan :

= Laki-laki = Garis keturunan


= Perempuan
= Meninggal = Pasien
.......... = Tinggal 1 rumah = Bercerai
= menikah

b. Riwayat Penyakit Keluarga


Orang tua mengatakan dalam keluarga tidak ada penyakit menular seperti TBC,
hepatitis dan tidak ada penyakit menurun seperti hipertensi.

C. Riwayat Immunisasi
Reaksi setelah
NO Jenis immunisasi Waktu pemberian Frekuensi
pemberian
1. BCG Usia 1 bulan 1 kali Demam
DPT (I,II,III) DPT I : usia 2 bln 3 kali Demam
2. DPT II : usia 3 bln
DPT III : usia 4 bln
Polio (I,II,III,IV) Polio I : usia 1 bln 4 kali Demam
Polio II : usia 2 bln
3.
Polio III: usia 3 bln
Polio IV : usia 4 bln
Campak Usia 9 bln 1 kali Nyeri pada
4.
tangan
5. Hepatitis Sesudah lahir 1 kali Menangis

Keterangan: Imunisasi diberikan lengkap

D. Riwayat Tumbuh Kembang


1. Pertumbuhan Fisik
a. Berat badan : 24,2 kg LK: 53,7 cm
b. Tinggi badan/PB : 119,2 cm. LLA: 19,8 cm
c. Perhitungan Z-Score :
Nilai Individu Subjek−Nilai median baku rujukan 24,2−14,8 9,4
= = 4,7
Nilai simpangan baku rujukan 16,8−14,8 2

28
Keterangan : Gizi anak dalam kategori gizi baik
d. Usia tumbuh gigi : 6 bulan

2. Perkembangan Tiap tahap


Usia anak saat
a. Berguling : 6 bulan
b. Duduk : 7 bulan
c. Merangkak : 8 bulan
d. Berdiri : 13 bulan
e. Berjalan : 16 bulan
f. Senyum kepada orang lain pertama kali : - tahun
g. Bicara pertama kali : 12 bulan dengan menyebutkan : mamam
h. Berpakaian tanpa bantuan : belum dapat berpakaian sendiri

E. Riwayat Nutrisi
1. Pemberian ASI
Asi diberikan pada saat anak baru lahir - usia 6 bulan, setelah itu anak diberikan
susu formula
2. Pemberian susu formula
a. Alasan pemberian : karena asi keluar sedikit
b. Jumlah pemberian : jumlah pemberian 3-5 kali dengan jumlah 40-80 ml
saat masih bayi, sekarang jumlah pemberian 3-6 kali dengan jumlah 120-
140 ml
c. Cara pemberian : pemberian susu formula sesuai dengan petunjuk yang
ada pada kemasan dan diberikan melalui botol dot

F. Riwayat Psikososial
1. Tempat tinggal & pengasuh anak : Anak tinggal dengan orang tua
2. Lingkungan tempat tinggal : Nyaman dan bersih
3. Di rumah dekat dengan : Ibu
4. Tempat bermain : Di rumah
5. Kegiatan dalam masyarakat yang diikuti : Ketika ayahnya pengajian An. R
selalu ikut bersama ayahnya.

29
6. Hubungan antar anggota keluarga : Hubungan dengan keluarga baik
7. Pengambilan keputusan di keluarga : Pengambilan keputusan yaitu Tn. A
sebagai kepala keluarga.

G. Riwayat Spiritual
1. Kegiatan ibadah sehari-hari : An. R ikut ayahnya ke mushola untuk berjamaah.
2. Kegiatan keagamaan di masyarakat : An. R ikut pengajian bersama ayahnya.
3. Persepsi mengenai penyebab sakit : Orang tua An. R mengatakan anak sakit
karena banyak minum es

H. Aktivitas sehari-hari
1. Nutrisi

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Nafsu makan Sebelum sakit nafsu Saat sakit nafsu makan
2. Porsi makan makan anak baik, berkurang anak hanya
3. Jenis makanan makan 3 kali sehari, makan 1 kali itupun
jenis makanan yang dipaksa
yang disukai
disukai telur dan sayur

2. Cairan

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Jenis minuman Sebelum sakit pasien Selama sakit pasien
2. Frekuensi minum banyak jenis banyak minum susu
3. Kebutuhan minuman yang di
minum seperti
cairan
minum susu formula,
4. Cara pemenuhan teh manis, air putih.
Kebutuhan cairan
yang dibutuhkan ±
1300 mL/hari

3. Eliminasi (BAB&BAK)

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Tempat Sebelum sakit pasien Selama sakit pasien
pembuangan BAB sekali sehari BAB sekali sehari
2. Frekuensi konsistensi lunak, konsistensi agak
BAK ± sebanyak 5-6 keras, BAK ±
(waktu)
kali, tidak ada sebanyak 6-7 kali.
3. Konsistensi kesulitan dalam
4. Kesulitan BAB maupun BAK

30
5. Obat pencahar

4. Istirahat tidur

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Jam tidur Sebelum sakit pasien Selama sakit pasien
- Siang tidur siang 2 jam dan tidur malam 6 jam,
- Malam tidur malam 9 jam, kebiasaan sebelum
kebiasaan sebelum tidur minum susu dan
2. Pola tidur
tidur minum susu, terbangun tengah
3. Kebiasaan tidak ada kesulitan malam karena batuk
sebelum tidur tidur dan hidung tersumbat
4. Kesulitan tidur

5. Olah Raga

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Sebelum sakit pasien Selama sakit pasien
2. suka bermain mobil- hanya tidur dan
frekuensi mobilan dan menonton youtube di
bersepeda HP
3.
olah raga

6. Personal Hygiene

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Mandi Sebelum sakit pasien Selama sakit pasien
- Cara mandi 2 kali sehari, mandi sekali sehari,
- Frekuensi cuci rambut 2hari cuci rambut 3 kali
sekali, gunting kuku sehari, gunting kuku
- Alat mandi
seminggu sekali, seminggu sekali,
2. Cuci rambut kadang mau kadang jarang gosok gigi.
- Frekuensi tidak mau gosok
- Cara gigi, aktifitas
3. Gunting kuku personal hygiene
- Frekuensi diakukan dibantu
- Cara orang tua
3. Gosok gigi
- Frekuensi
- Cara

31
7. Aktifitas/Mobilitas Fisik

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Kegiatan sehari- Sebelum sakit kegiatan Selama sakit pasien
hari sehari-hari bermain, hanya tidur, dan
2. Pengaturan mengaji, An. R tidak menonton youtube
menggunakan alat di HP
jadwal harian
bantu, tidak ada
3. Penggunaan alat kesulitan pada
Bantu aktifitas pergerakan tubuh
4. Kesulitan
pergerakan
tubuh

8. Rekreasi

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


Kegiatan untuk Sebelum sakit biasanya Selama sakit hanya
bersenang-senang pasien sore hari jalan- dirumah
jalan

I. Cara Meningkatkan Informasi Tentang Penyakit (orang tua atau anak)


Kegiatan untuk menambah informasi mengenai penyakit atau perawatan kesehatan
adalah Ny. S mengatakan dalam menambah informasi mengenai penyakit dari
menoton TV, dan melihat di internet.

J. Nilai budaya dan gaya hidup


- Adakah pantangan makanan sehari-hari : tidak ada pantangan makanan
- Adakah pantangan makanan saat sakit : tidak boleh minum es
- Adakah pantangan kegiatan saat sakit : tidak ada
- Persepsi tentang sakit :-
- Bahasa sehari-hari yang digunakan : bahasa jawa

32
K. Manajamen Mengatasi Masalah Kesehatan Anak
No Masalah Cara mengatasi yang Teknik yang Kemampuan
diketahui orang tua diajarkan perawat melakukan
1. Peningkatan suhu Jika anak demam cara - Mampu
mengatasinya dengan di melakukan
kompres dan diberi
paracetamol
2. Pemberian nutrisi Jika anak tidak nafsu - Mampu
makan biasanya anak melakukan
dipaksa makan walaupun
sedikit
3. Pemberian posisi Jika anak sedang sakit - Mampu
dan tidur tidak nyaman melakukan
biasanya orang tua
memberikan posisi
kepala anak lebih tinggi
atau dipangku
4. Personal hygiene Jika anak sakit biasanya - Mampu
orang tua memandikan melakukan
anak dengan cara
dilap/disibin

L. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Cukup baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda – tanda vital :
Tekanan darah : - mmHg
Denyut nadi : 95 x / menit
Suhu : 37, 9 o C
Pernapasan : 20 x/ menit
4. Nyeri :-
5. Berat Badan : 24,2 Kg LLA: 19,8 cm LK: 53,7 cm
6. Tinggi Badan/PB : 119,2 cm
7. Kepala
Inspeksi

33
Keadaan rambut & Hygiene kepala : warna rambut hitam, rambut menyebar
diseluruh kepala, rambut kuat, tampak tidak ada rambut rontok, rambut tampak
bersih, sutura sudah menyatu, tidak ada luka

Palpasi
Keadaan kepala tidak ada benjolan, kepala teraba keras, tidak ada tekan, tekstur
rambut halus
8. Muka
Inspeksi
Hasil inspeksi tampak wajah simetris kanan dan kiri, bentuk wajah bulat, tidak
ada gerakan abnormal,terlihat sedih, tidak ada luka pada wajah, tidak ada edema
pada wajah.
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
9. Mata
Inspeksi
Pada Pelpebra tidak ada edema, tidak ada radang, mata cekung, sclera berwarna
putih, Kotoran tidak ada kotoran, ada cairan dimata, conjungtiva tidak ada
perandangan, tidak anemis, konjungtiva berwarna merah muda, pupil isokor,
refleks pupil terhadap cahaya mengecil saat diberi, warna pupil hitam, posisi
mata simetris, tidak strabismus, gerakan bola mata normal, tidak ada gangguan
pada gerakan bola mata, penutupan palpebra normal, keadaan bulu mata normal,
tidak rontok, bulu mata tumbuh ke arah luar, penglihatan normal, tidak kabur,
jarak interkantus 2,5 cm.
Palpasi
Tekanan bola mata normal, tidak ada nyeri tekan, simetris kanan dan kiri.
10. Hidung & Sinus
Inspeksi
Posisi hidung simetris kanan dan kiri, bentuk hidung pendek dan ujung hidung
bulat, keadaan septum normal, septum berwarna merah muda, tidak ada
sekret/cairan, tekstur halus, lunak, warna sama dengan kulit wajah, bersih.
11. Telinga
Inspeksi

34
Posisi telinga simetris kanan kiri, bentuk telinga normal, cuping telinga kecil,
daun telinga normal, lubang telinga ada sedikit kotoran, tidak ada serumen,
tidak ada nanah, tidak ada cairan dan tidak ada peradangan, tidak menggunakan
alat bantu pendengaran

Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, telinga elastis.
12. Mulut
Inspeksi
13. Gigi
Keadaan gigi atas depan gopes, gigi geraham berlubang atas dan bawah, gigi
tampak hitam, karang gigi ada, tidak ada pemakaian gigi palsu.
a. Gusi nomal, tida ada perdarahan, tidak ada luka, berwarna merah mudah
b. Lidah berwarna putih, tidak ada luka
c. Mukosa bibir kering, tidak berbau mulut, bentuk bibir utuh, normal, tidak
sumbing, tidak ada stomatitis, tidak ada sianosis.
14. Tenggorokan
Warna mukosa tenggorokan kemerahan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada nyeri
menelan, tidak ada tanda peradangan, tonsil tidak membesar.
15. Leher
Inspeksi
Tidak ada kelainan pada kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran JVP, tidak ada
luka, tidak menggunakan alat bantu napas.
Palpasi
Kelenjar thyroid tidak teraba, tidak ada kelainan, kaku kuduk tidak ada, kelenjar
limfe tidak ada kelainan.
16. Thorax dan pernapasan
Inspeksi
Bentuk dada normal, simetris, irama pernafasan : 20 x/menit, retraksi dada
normal, tidak menggunakan otot bantu pernapasan, tida ada edema di area
mamae.
Palpasi
Taktil fremitus normal, getaran lebih kuat sebelah kanan, warna sama dengan
warna tubuh, massa / nyeri tidak ada.

35
Auskultasi
Suara nafas vesikuler, ada suara nafas tambahan ronchi
Perkusi : Resonan

17. Jantung
Auskultasi
Suara jantung normal lup dug
Palpasi
Ictus cordis tidak teraba
Perkusi
Pembesaran jantung tidak ada, suara perkusi jantung redup
18. Abdomen
Inspeksi
Bentuk perut rata, umbilicus menonjol, tidak ada luka
Auskultasi
Bising usus 17 x/menit
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, perut tidak keras.
Perkusi
Suara tympani
19. Genitalia
Berjenis kelamin perempuan, kondisi normal.
20. Anus
Lubang anus ada, kulit disekitar anus normal, tidak lecet, tidak kemerahan.
21. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
Panjangnya sama kanan dan kiri, normal tidak bengkok, kondisi jari
lengkap ada 5 jari, tidak ada pergerakan abnormal pada tangan dan jari,
kekuatan otot kanan dan kiri sama kuat, koordinasi gerak sama kanan dan
kiri.
b. Sensori

36
Nyeri tidak ada, rangsangan nyeri normal, rangsang suhu normal, rasa
raba normal, akral hangat.

Ekstremitas bawah
a. Motorik
Panjangnya sama kanan dan kiri, kondisi jari lengkap ada 5 jari, tidak ada
pergerakan abnormal pada kaki dan jari, kekuatan otot kanan dan kiri
sama kuat, koordinasi gerak sama antara kanan dan kiri.
b. Sensori
Nyeri tidak ada, rangsang suhu normal, rasa raba normal, akral hangat,
rangsangan nyeri normal.
22. Status Neurologi.
Saraf – saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : penghirup
Tidak bisa dikaji
b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan normal, jelas, tidak kabur
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens):
Konstriksi pupil normal, mengecil saat dirangsang cahaya, gerakan
kelopak mata normal, pergerakan bola mata normal, pergerakan mata ke
bawah & dalam normal.
d. Nervus V (Trigeminus)
Sensibilitas / sensori normal, refleks cornea normal
e. Nervus VII (Facialis)
Gerakan mimik normal, pengecapan 2/3 lidah bagian depan normal, dapat
menyebutkan rasa asin, pedas, manis
f. Nervus VIII (Acusticus): fungsi pendengaran: Normal
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
Refleks menelan normal
h. Nervus XI (Assesorius)
Dapat memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan
i. Nervus XII (Hypoglossus) deviasi lidah: Normal

37
M. Pemeriksaan Riwayat Tingkat Perkembangan (0 – 6 Tahun )
1. Motorik kasar
Tangan dan kaki bergerak aktif, mengangkat kepala ketika bertengkurap, kepala
tegak ketika di dudukan, tengkurap dan terlentang sendiri, duduk tanpa
bepegangan, berdiri dan berpegangan, berditi tanpa berpegangan, berjalan, lari
naik tangga, bermain bola, melompat, naik sepeda roda 3.
2. Motorik halus
Kepala menoleh kanan kiri, memegang mainan, meraih, menggapai, mengambil
dengan tangan kanan dan kiri, menjempit, memukul mainan dengan tangan
kanan dan kiri, memasukan mainan ke cangkir, mencoret coret,menumpuk dua
mainan, menumpuk empat mainan, menggambar garis tegak.
3. Bahasa
Bereaksi terhadap bunyi lonceng,bersuara oo..ooo atau aa.aaa.aa, tertawa atau
berteriak, menoleh kesuara, memanggil papa mama, berbicara dua kata,
berbicara beberapa kata, menunjuk gambar, menunjuk bagian tubuh,
menunjukan warna benda, berbicara singkat.
4. Personal social
Menatap wajah ibu atau pengasuh, tersenyum sepontan,meraih mainan,
memandang tangannya, memasukan benda ke mulut, bersuara mama dada,
melambaikan tangan, bertepuk tangan, menunjuk dan meminta, bermain dengan
orang lain.

N. Test Diagnostik
1. Laboratorium : Tidak ada
2. Foto Rotgen/ CT Scan/ MRI/USG/EEG/ECG : Tidak ada

O. Terapi saat ini (ditulis dengan rinci)


Tidak ada

38
II. ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem Dx.Keperawatan
1 DS : Mukus Ketidakefektifan Ketidakefektifan
orang tua pasien berlebihan bersihan jalan bersihan jalan
mengatakan anaknya nafas nafas
sedang mengalami (00081) berhubungan
batuk-batuk, pilek dengan mukus
kadang sampai keluar berlebihan
ingusnya dan kadang (00081)
hidungnya tersumbat
DO :
- Tampak batuk
- Tampak rewel
- Tampak ada
sputum
- Ada suara
tambahan ronchi
- Denyut nadi : 95 x
/ menit
- Suhu : 37,9 o C
- Pernapasan : 20 x/
menit
2 DS : Proses penyakit Hipertermia Hipertermia
Orang tua pasien juga (00007) berhubungan
mengatakan anaknya Proses penyakit
demam. (00007)
DO :
- Denyut nadi : 95 x
/ menit
- Suhu : 37,9 o C
- Pernapasan : 20 x/
menit
- Kulit tampak
kemerahan
- Tampak rewel
- Kulit terasa hangat
3 DS : Ketidaknyaman Gangguan pola Gangguan pola
Orang tua mengatakan fisik tidur tidur
anaknya sering (00095) berhubungan
terbangun saat tidur dengan
karena batuk, saat ketidaknyamanan
hidung tersumbat fisik (00095)

39
pasien rewel dan susah
tidur.
DO :
- Tampak menangis,
rewel
- Tampak terbangun
saat malam
- Tampak kesulitan
tidur karena batuk
dan hidung
tersumbat
- Waktuk tidur
berkurang hanya 6
jam
- Tampak mata
berair

III. PRIORITAS MASALAH


1. Hipertermia berhubungan Proses penyakit (00007)
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mukus berlebihan (00081)
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan fisik (00095)

IV. INTERVENSI KEPERAWATAN


No Dx.Keperawatan NOC NIC
1 Hipertermia Termoregulasi (0800) Perawatan demam (3740)
berhubungan Proses Setelah dilakukan tindakan - Pantau suhu, warna kulit
penyakit (00007) keperawatan 2 x 24 jam dan tanda-tanda vital
diharapkan hipertermi lainnya
menurun, dengan kriteria - Anjurkan pasien
hasil : istirahat/tidur yang
- Penurunan suhu kulit adekuat
- hipertermia menurun - Ciptakan lingkungan yang
- perubahan warna kulit nyaman (tingkatkan
menjadi normal sirlulasi udara)
- Anjurkan pasien untuk
meningkatkan asupan
cairan (air putih/susu)
- Ajarkan kompres hangat
pada keluarga
2 Ketidakefektifan Status pernafasan : Manajaman jalan nafas (1710)
bersihan jalan nafas kepatenan jalan nafas - Monitor kecepatan,
berhubungan dengan (0410) kedalaman, irama, suara
mukus berlebihan Setelah dilakukan tindakan tambahan
(00081) keperawatan 2 x 24 jam - Dorong pasien untuk
diharapkan jalan nafas minum air hangat
kembali efektif, dengan - Posisikan pasien
kriteria hasil : senyaman mungkin

40
- Mampuan untuk (setengah duduk)
mengeluarkan sekret - Lakukan fisioterapi dada
- Suara nafas tambahan - Ajarkan teknik yang
tidak ada menyenangkan untuk
- Batuk berkurang anak-anak (meniup
- Frekuensi nafas normal gelembung/ kincir/ balon/
bulu)
3 Gangguan pola tidur Tidur (0004) Peningkatan tidur (1850)
berhubungan dengan Setelah diakukan tindakan - Monitor pola tidur dan
ketidaknyamanan fisik keperawatan 2 x 24 jam jumlah jam tidur
(00095) diharapkan masalah - Ciptakan lingkungan yang
insomnia teratasi, dengan nyaman (seperti cahaya,
kriteria hasil : kebisingan ,suhu) untuk
- Kesulitan memulai meningkatkan tidur
tidur tidak ada - Anjurkan keluarga untuk
- Jam tidur bertambah meletakan air hangat yang
- Tidur yang terputus diberi minyak kayu putih
tidak ada di sekitar tempat tidur
- Pola tidur normal - Ajarkan teknik tidur
(mendengar musik)

V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Dx.Keperawatan Hari/Tanggal Implementasi TTD
1 Hipertermia Selasa, 02  Pantau suhu, warna Afida
berhubungan Februari 2021 kulit dan tanda-tanda
Proses penyakit vital lainnya
(00007)  Menganjurkan pasien
istirahat/tidur yang
adekuat
 Menganjurkan pasien
untuk meningkatkan
asupan cairan (air
putih/susu)
 Mengajarkan kompres
hangat pada keluarga

41
2 Ketidakefektifan Rabu, 03 Februari  Monitor kecepatan, Afida
bersihan jalan 2021 kedalaman, irama,
nafas suara tambahan
berhubungan  Mendorong pasien
dengan mukus untuk minum air
berlebihan hangat
(00081)  Melaakukan
fisioterapi dada
 Mengajarkan teknik
yang menyenangkan
untuk anak-anak
(meniup gelembung/
kincir/ balon/ bulu)
3 Gangguan pola Kamis, 04  Monitor pola tidur 9
tidur Februari 2021 dan jumlah jam tidur
berhubungan  Menciptakan
dengan lingkungan yang
ketidaknyamanan nyaman (seperti
fisik (00095) cahaya, kebisingan
,suhu) untuk
meningkatkan tidur
 Menganjurkan
keluarga untuk
meletakan air hangat
yang diberi minyak
kayu putih di sekitar
tempat tidur
 Mengajarkan teknik
tidur (mendenga
rmusik)

VI. EVALUASI
No Hari/tanggal Dx.Keperawatan Evaluasi TTD
1 Selasa, 02 Hipertermia S : Orang tua mengatakan anak
Februari 2021 berhubungan Proses sudah tidak demam lagi
penyakit (00007) O:
- Tampak tidak menangis,
rewel
- Kulit tidak tampak
Afida
kemerahan
- Denyut nadi : 87 x / menit
- Suhu : 36,9 o C
- Pernapasan : 24 x/ menit
A : Masalah teratasi
P:-
2 Selasa, 03 Ketidakefektifan Afida
Februari 2021 bersihan jalan nafas S : Orang tua mengatakan anak
berhubungan dengan sudah tidak sering batuk

42
mukus berlebihan O:
(00081) - Tampak batuk anak
berkurang
- Tampak tidak rewel
- Tidak ada sputum
- Tidak ada suara tambahan
ronchi
- Denyut nadi : 87 x / menit
- Suhu : 36,9 o C
- Pernapasan : 24 x/ menit
A : Masalah teratasi
P:-
3 Rabu, 04 Insomnia S : orang tua mengatakan anak
Februari 2021 berhubungan dengan sudah tidak terbangun saat
ketidaknyamanan malam hari dan tidak kesulitan
fisik (00095) untuk tidur
O:
- Anak tidak menangis,
tidak rewel
Afida
- Tidak terbangun saat
malam
- Tidak kesulitan untuk tidur
- Anak tidur 9 jam
- Tidak tampak mata berair
A : Masalah teratasi
P:-

43
BAB IV
PENUTUP

i. Kesimpulan
Common cold merupakan suatu penyakit ringan yang berlangsung singkat,
dimana gejala lokal utama ditemukan pada saluran pernafasan atas dengan predominan
gejala-gejala hidung. Selama penyakit ini tidak mengalami komplikasi, maka diagnosis
common cold dapat dibuat oleh orang awam dan seringkali tidak menjadi perhatian
dokter. Gejala yang muncul pada Common cold seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan,
demam, tidak nafsu makan. Terapi non farmakologi dapat dilakukan dengan
meningkatkan jumlah pemasukan cairan, istirahat cukup, diet nutrisi, meningkatkan
kelembapan dengan mandi uap, kumur larutan garam, dan irigasi hidung, sedangkan
terapi farmakologi meliputi dekongestan, anastetik lokal, analgesik dan antipiretik
sistemik, antitusif, dan antihistamin. Masalah keperawatan yang biasanya muncul pada
pasien Common cold yaitu Ketidakefektifan bersihan jalan nafas, Hipertermi,
Gangguan pola tidur dan Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

44
Daftar Pustaka

Anis, F. (2017). Hubungan Faktor Sosiodemografi terhadap Pengetahuan Swamedikasi dan


Penggunaan Obat Common Cold di Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan Kabupaten
Sleman Yogyakarta.

Ankle, H. (2016) Nasal smear for eosinophilia ‘A Diagnostic Marker for Allergic Rhinitis’
Internasional Journal of Advanced Research and Review. Vol.1 no.1. p.21-25.

Krzanowska, G. M. (2014) ‘Skin Prict Test in The Diagnosis of Allergy in The Perioperative
Period-8 Year Experience’ J Allergy Ther. Vo.5, Issue 5.

Mahram, M. Barikani, A. Nejatian, N. (2013) ‘The Frequency of Common Allergens in


Allergic Rhinitis Among the Patients Referred to The Allergy Clinic of Qods Hospital In
Qazvin During 2007-2010’ J Aller Ther, Vol. 4, Issue. 1, pp.1-5.

Marsaid, M., Ain, H., & Hidayah, N. (2010). Hubungan Antara Kebiasaan Menggunakan
Masker Dengan Terjadinya Batuk Pada Pekerja Industri Mebel Di Desa Karangsono
Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan. Jurnal Keperawatan, 1(2).

Pitarini A, P., Irawati, N., Poerbonegoro, N. L., Wulandari, D., Badarsono, W. (2015)
‘Perubahan Kualitas Hidup, Eosinofil Mukosa Hidung, dan Interleukin-5 Serum Pasien
Rinitis Alergi Pasca Terapi’ ORLI Vol. 45 No. 2, pp. 121-130.

Price, S.A., Wilson, L., 2015. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses. Penyakit. Jakarta:
EGC.

Schachter, N., 2008, Panduan Bijak Mengatasi Flu & Selesma, 37-49, PT.Bhuana Ilmu
Populer Kelompok Gramedia, Jakarta.

Seidman, M. D., Gurgel R. K., Lin, S. Y., Schwartz, S. R., Baroody, F. M., Bonner, J.R.,
Dawson, D. E., Dykewicz, M. S., Hackell, J. M., Han, J. K., Ishman, S. L., Krouse, H. J.,
Malekzadeh, S., Mims, J. W., Omole, F. S., Reddy, W. D., Wallace, D. V., Walsh, S. A.,
Warren, B. E., Wilson, M. G., Nnacheta, L. C. (2015) ‘Clinical Practice Guideline:
Allergic Rhinitis Executive Summary’ American Academy of Otolaryngology Head and
Neck Surgery. Vol. 152, (2). pp. 197-206.

Skoner, D.P. 2011. Allergic rhinitis : definition, epidemiology, pathophysiology, detection,


and diagnosis, J. Allergy Clin Immunol. Volume. 108, No. 1, pp.5258.
Small P & Kim H. 2011. Allergic Rhinitis. Allergy, Asthma & Clinical Immunology.
http://www.accjournal.com/content/7/S1/S3.

Tietze, K.J., 2002, Desordes Related to Cold and Allergy, Hand book of Nonprescription
Drugs, American Pharmaceutical Association, 13th Edition, 211-212, Washington DC.

Widastuti (2009). Pengaruh Edukasi Terhadap Aspek Perilaku Swamedikasi Common Cold
Pada Ibu-Ibu Non Kader Kesehatan Di Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul. Fakultas
Farmasi. Universitas Sanatadharma. Yogyakarta.

45

Anda mungkin juga menyukai