Anda di halaman 1dari 28

BAB III

PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KOVENSIONAL

3.1 Tujuan
1. Mempelajari penggunaan Hukum Newton II.
2. Menentukan momen inersia roda atau katrol.
3. Mempelajari gerak beraturan dan berubah beraturan.
3.2 Teori Dasar
Pesawat atwood adalah suatu sistem mekanika yang terdiri dari dua massa
yang dihubungkan pada tali melalui katrol. Seutas tali dihubungkan dengan sebuah
katrol, pada ujung tali dikaitkan massa beban m 1 dan m2. Peristiwa ini sangatlah erat
kaitannya dengan Hukum Newton, Momen Inersia dan Momen Gaya yang bekerja
pada benda dalam sistem tersebut.
Pesawat atwood berkaitan dengan Hukum Newton I, Hukum Newton II dan
Hukum Newton III.
1. Hukum Newton I
Hukum Newton I menyatakan “Sebuah benda akan berada dalam
keadaan diam atau bergerak lurus beraturan apabila resultan gaya yang
bekerja pada benda sama dengan nol”. Persamaannya ΣF = 0, benda hanya
akan bergerak jika suatu benda itu diberi gaya luar. Hukum Newton I
cenderung mempertahankan keadaannya.
2. Hukum Newton II
Hukum Newton II berbunyi “Setiap benda yang diberi gaya maka akan
mengalami percepatan yang besarnya berbanding lurus dengan besarnya gaya
dan berbanding terbalik dengan besarnya massa benda.”

a
F
=
m

36
BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

Keterangan :
a = Percepatan benda ¿
F = Gaya (N)
m = Massa benda (Kg)

Dari rumus tersebut, Hukum Newton II memberikan pengertian, bahwa :


1. Arah dan percepatan benda sama dengan arah gaya yang bekerja pada
benda.
2. Besarnya percepatan sebanding dengan gayanya.
3. Bila gaya bekerja pada benda, maka benda mengalami percepatan tentu
ada gaya penyebabnya.
3. Hukum Newton III
Hukum Newton III menyatakan bahwa “Apabila benda pertama
mengerjakan gaya pada benda kedua (yang disebut aksi), maka benda kedua
akan mengerjakan gaya pada benda pertama sama besar dan berlawanan arah
dengan gaya pada benda pertama (reaksi)”. Atau merupakan gaya aksi dan
reaksi dari 2 benda memiliki besar yang sama dengan arah terbalik dan
segaris. Artinya apabila ada benda A yang memberi gaya sebesar N pada
benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar –N kepada benda A,
hukum ini disebut juga hukum aksi – reaksi. Persamaannya

Faksi = Freaksi

Adapun gerak yang terjadi pada pesawat atwood, yaitu :


1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan (GLB) merupakan gerak lurus yang kelajuannya
konstan, benda yang bergerak lurus tanpa ada percepatan a=0 m/¿s ¿,
2

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 37


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

s=v×t

sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus beraturan adalah


kelajuan dikali waktu.

Keterangan :
s = Jarak tempuh (m)
v =Kecepatan (m¿ s ) 2

t = Waktu (s)

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) merupakan gerak lurus suatu
objek, dimana kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya
percepatan. Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai
dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan
atau perlambatan. Pada umumnya GLBB didasari oleh Hukum Newton II.

Vt = V₀ + at

Vt 2 = V₀2 + 2a

s = Vo + at2

Keterangan :
Vo = Keceparan awal ¿
Vt = Kecepatan akhir ¿
a = Percepatan ¿
t = Waktu (s)
s = Jarak yang ditempuh (m)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 38


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

3. Gerak Melingkar / Gerak Rotasi


Gerak Melingkar atau gerak rotasi merupakan gerak melingkar suatu
benda pada porosnya dengan lintasan melingkar. Bila sebuah benda
mengalami gerak rotasi melalui porosnya, akan berlaku persamaan gerak
yang ekuivalen dengan persamaan gerak linier. Momen inersia merupakan
representasi dari tingkat kelembapan benda yang bergerak rotasi. Semakin
besar momen inersia suatu benda, maka akan semakin sulit untuk berputar
dari keadaan diam, dan semakin sulit pula untuk mengubah kecepatan
sudutnya ketika sedang berputar.
Pada gerak rotasi atau gerak melingkar menerapkan Hukum Newton II
,dengan menganalogikan gaya dengan momen gaya, massa dengan
momen inersia dan percepatan dengan percepatan sudut, akan kita
temukan hasil adaptasi dari Hukum Newton II dalam gerak rotasi sebagai
berikut :

M=I×ω

Keteragan :
M = Momen gaya ( N m )
I = Momen inersia (kg .m2 )
Ω = Percepatan Sudut ¿

Untuk katrol dengan beban, dengan menerapkan Hukum Newton II


dan beranggapan bahwa m2 dan m3 lebih besar dari m1, maka berlaku
persamaan :

( m1+ m2 +m 3 ) g
a=
I
m2+ m1 +m3
r2

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 39


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

Pada pesawat atwood m1 = m2 = m3, sehingga :

m3× g
a=
I
2m+m3 +
r2

Pada saat m1 dijepit m2, serta m3 berada di A. Kemudian m1 dilepaskan maka


(m2+m3) akan turun dari A ke B dengan gerak lurus yang dipercepat. Pada saat
melalui B, m3 akan tertinggal sehingga gerak dari B ke C akan merupakan gerak lurus
beraturan karena m1 = m2. Jika gaya menyebabkan timbulnya percepatan pada gerak
translasi makan momen gaya itulah yang menyebabkan timbulnya percepatan sudut
pada gerak rotasi.
Dalam sumber lain pesawat atwood merupakan sebuah alat yang digunakan
untuk menjelaskan hubungan antara tegangan, energi potensial dan energi kinetik
dengan menggunakan 2 pemberat dengan massa berbeda yang dihubungkan dengan
tali pada sebuah katrol. Benda yang lebih berat diletakkan lebih tinggi posisinya
dibanding dengan benda yang beratnya lebih ringan. Jadi, benda yang berat akan
turun, hal ini dikarenakan gravitasi dan menarik benda yang lebih ringan karena
adanya tali dan katrol, dengan menggunakan pesawat atwood memungkinkan kita
untuk mengamati bagaimana sebuah benda bergerak lurus beraturan (GLB) dan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB). Selain untuk mengamati pergerakan benda, pesawat
atwood ini dapat digunakan untuk mempelajari Hukum Newton I, Hukum Newton II,
dan Hukum Newton III dalam penggunaannya dan untuk menentukan momen inersia
sebuah roda atau katrol.
Aplikasi pesawat atwood dalam kehidupan sehari – hari antara lain :
1. Sebagai katrol untuk mengangkat barang – barang berat. Misalnya kotak
container.
2. Sebagai katrol untuk menimba air sumur.
3. Sebagai alat peraga pesawat atwood dalam melakukan percobaan.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 40


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

Jadi, intinya pesawat atwood merupakan alat eksperimen yang sering


digunakan untuk mengamati hukum mekanik pada gerak yang dipercepat secara
beraturan. Sederhananya pesawat atwood tersusun atas 2 benda yang terhubung
dengan seutas kawat atau tali. Apabila salah satu lebih besar massanya, maka kedua
benda akan bergerak ke arah yang lebih berat dengan dipercepat. Gaya penarikannya
sebenarnya adalah berat benda 1 dikurangi berat benda 2. Berat benda 1 adalah m 1 g
dan berat benda 2 adalah m2 g. gaya resultannya (m2 – m1). Gaya itu menggerakkan
kedua benda. Sehingga, percepatan kedua benda adalah resultan gaya tersebut dibagi
jumlah massa kedua benda.

3.3Metodologi Praktikum
3.3.1 Skema Proses
PESAWAT ATWOOD KONVENSIONAL
GLB
Siapkan alat dan bahan

Rakit pesawat atwood sesuai dengan ketentuan

Berikan beban tambahan

Tekan penjepit beban

Hitung dan catat waktu peluncuran pada lembar kerja

Gambar 3.1 Skema Proses Pesawat Atwood Konvensional GLB

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 41


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

GLBB

Atur kembali pesawat atwood seperti pada percobaan GLB

Atur kedudukan A dan B

Tekan penjepit beban

Hitung dan catat waktu peluncuran pada lembar kerja

Gambar 3.2 Skema Proses Pesawat Atwood Konvensional GLBB

PESAWAT ATWOOD MODERN


GLB

Gantungkan beban utama pada beban tali

Pasangkan beban m1 pada pemegang beban berpegas

Atur jarak sesuai dengan lembar kerja

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 42


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

Tambahkan beban tambahan

Nyalakan pencatat waktu otomatis

Tekan pegas pada pemegang beban

Hitung dan catat waktunya di lembar kerja

Gambar 3.3 Skema Proses Pesawat Atwood Modern GLB

GLBB

Atur kembali pesawat atwood seperti pada percobaan GLB

Atur kedudukan A dan B

Tulis semua hasil pada lembar kerja

Gambar 3.4 Skema Proses Pesawat Atwood Modern GLBB

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 43


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

3.3.2 Penjelasan Skema Proses


Pesawat Atwood Konvensional
1) GLB
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Pesawat atwood yang terdiri dari tiang berskala 2 buah beban
dengan tali, 2 buah beban tambahan katrol, penjepit beban,
penyangkut beban, meja akhir, dan stopwatch disiapkan .
3. Tali katrol, penyangkut beban dan meja akhir dipasang sesuai
dengan jarak yang telah ditentukan.
4. Beban tambahan diberikan, penjepit beban ditekan, beban
pertama akan meluncur ke atas dan beban ke dua akan
meluncur ke bawah melewati penahan beban.
5. Waktu peluncuran dihitung dan dicatat pada lembar kerja.
2) GLBB
1. Kembali diatur seperti percobaan GLB.
2. Kedudukan A dan B diatur dengan jarak yang sama seperti
pada lembar kerja.
3. Semua hasil percobaan ditulis pada lembar kerja.

Pesawat Atwood Modern


1) GLB
1. Massa beban utama m1 dan m2 digantung pada ujung – ujung
tali dan di pasang pada katrol.
2. Dipasang m1 pada pemegang beban berpegas, tiang harus
sejajar dengan tali beban m.
3. Diatur jarak sesuai di lembar kerja.
4. Beban tambahan ditambah sesuai dengan lembar kerja.
5. Pencatat waktu otomatis dinyalakan.
6. Ditekan pegas pada pemegang beban.
7. Waktu dihitung.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 44


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

8. Hasil dicatat di lembar kerja.


2) GLBB
1. Kembali diatur seperti percobaan GLB.
2. Diatur kedudukan A dan B dengan jarak yang sama seperti pada
lembar kerja.
3. Semua hasil percobaan ditulis pada lembar kerja.

3.4 Alat dan Bahan


3.4.1 Alat
1. Tiang berskala (1 Buah)
2. Katrol (1 Buah)
3. Penyangkut beban (2 Buah)
4. Meja akhir (1 Buah)
5. Gerbang cahaya (1 Buah)
6. Stop watch (1 Buah)

3.4.2 Bahan
1. Beban dengan tali (2 Buah)
2. Beban tambahan (4 Buah)

3.5 Pengumpulan dan Pengolahan Data


3.5.1 Pengumpulan Data
1. Pesawat Atwood Modern
Beban m1 = 0,0835 kg
Beban m2 = 0,0835 kg
r katrol = 0,00625 m

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 45


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

Percobaan GLB
Percobaan 1
Beban m3 = 0,01 kg
Jarak A-B = 0,5 m

Tabel 3.1 Percobaan 1 GLB Pesawat Atwood Modern


No. Jarak B-C Waktu Kecepatan Percepatan
(m) (s) m m
( ¿ ( ¿
s¿ s²¿
1. 0,2 0,31 0,645 0
2. 0,3 0,34 0,882 0

Percobaan 2
Beban m3 = 0,02 kg
Jarak A-B = 0,5 m
Tabel 3.2 Percobaan 2 GLB Pesawat Atwood Modern
No. Jarak B-C Waktu Kecepatan Percepatan
(m) (s) m m
( ¿ ( ¿
s¿ s²¿
1. 0,2 0,32 0,625 0
2. 0,3 0,32 0,937 0

Percobaan GLBB
Percobaan 1
Beban m3 = 0,01 kg

Tabel 3.3 Percobaan 1 GLBB Pesawat Atwood Modern


No Jarak B-C Waktu Kecepatan Percepatan Percepatan
. (m) (s) m m inersia
( ¿ ( ¿
s¿ s ²¿
1. 0,4 1,236 0,684 0,554 0,055
2. 0,6 1,536 0,850 0,554 0,055

Percobaan 2

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 46


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

Beban m3 = 0,02 kg

Tabel 3.4 Percobaan 2 GLBB Pesawat Atwood Modern


No. Jarak B-C Waktu Kecepatan Percepatan Percepatan +
(m) (s) m m inersia
( ¿ ( ¿
s¿ s ²¿
1. 0,4 0,870 0,912 1,049 0,875
2. 0,6 1,093 1,146 1,049 0,875

2. Pesawat Atwood Konvesional


Beban m1 = 0,0835 kg
Beban m2 = 0,0835 kg
r katrol = 0,00625 m

percobaan GLB
Percobaan 1
Beban m3 = 0,005 kg
Jarak A-B = 0,5 m

Tabel 3.5 Percobaan 1 GLB Pesawat Atwood Konvensional


No. Jarak B-C Waktu Kecepatan Percepatan
(m) (s) m m
( ¿ ( ¿
s¿ s ²¿
1. 0,2 0,16 1,25 0
2. 0,3 0,35 0,85 0
3. 0,4 0,69 0,57 0
4. 0,5 0,92 0,54 0

percobaan GLB

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 47


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

percobaan 2
Beban m3 = 0,01 kg
Jarak A-B = 0,5 m

Tabel 3.6 Percobaan 2 GLB Pesawat Atwood Konvensional


No. Jarak B-C Waktu Kecepatan Percepatan
(m) (s) m m
( ¿ ( ¿
s¿ s ²¿
1. 0,2 0,34 0,58 0
2. 0,3 0,36 0,83 0
3. 0,4 0,55 0,72 0
4. 0,5 0,50 1 0

Percobaan GLBB
Percobaan 1
Beban m3 = 0,005 kg

Tabel 3.7 Percobaan 1 GLBB Pesawat Atwood Konvensional


No. Jarak B-C Waktu Kecepatan Percepatan Percepatan +
(m) (s) m m inersia
( ¿ ( ¿
s¿ s ²¿
1. 0,4 1,90 0,541 0,285 0,186
2. 0,6 2,41 0,686 0,285 0,186
3. 0,8 2,73 0,778 0,285 0,186
4. 1 3,15 0,897 0,285 0,186

Percobaan GLBB
Percobaan 2
Beban m3 = 0,01 kg

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 48


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

Tabel 3.8 Percobaan 2 GLBB Pesawat Atwood Konvensional


No. Jarak B-C Waktu Kecepatan Percepatan Percepatan +
(m) (s) m m inersia
( ¿ ( ¿
s¿ s2¿
1. 0,4 1,16 0,642 0,554 0,055
2. 0,6 1,78 0,986 0,554 0,055
3. 0,8 1,94 1,074 0,554 0,055
4. 1 1,97 1,091 0,554 0,055

3.5.2 Pengolahan Data


Pesawat Atwood Modern
Percobaan Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Percobaan 1
Beban m3 = 0,01 kg
Jarak A ke B = 0,5 m
Kecepatan
s
v=
t
s1
v1 =
t1
0,2
v1 =
0,31
v1 =¿ 0,645 m/s

s2
v 2=
t2
0,3
v 2=
0,34
v 2=0,882 m/ s

Percobaan 2
Beban m3 = 0,02 kg
Jarak A ke B = 0,5 m
Kecepatan

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 49


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

s
v=
t
s1
v1 =
t1
0,2
v1 =
0,32
v1 =0,625 m/s

s2
v 2=
t2
0,3
v 2=
0,32
v 2=0,937 m/s

Percobaan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Percobaan 1
Beban m3 = 0,01kg
1. Percepatan
m3 × g
a= g
( m1+ m2 +m3 )
0,01× 9,81
a= =0,554 m/s 2
0,177
2. Percepatan
m3 . g 3
I =( −2 m 1−m 3 )r
a
0,01 ×9,81
¿( −2( 0,0835)−0,01) 0,006253
0,554
¿ ( 0,177−0,167−0,01 ) 2,44141 ×10−7
¿ 4,88282 ×10−9

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 50


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

I 4,88282×10−9
=
r2 (0,00625)2
4,88282× 10−9
¿
3,90625 x 10−5
¿ 0,000125

m3 × g
a=
I
( m1+ m2 +m3 ) +
r2
0,01 ×9,8
a= ¿ 0,554 m/ s2
0,177+0,000125
Kecepatan
v = a . t
v1 = a × t1
= 0,554 × 1,236
= 0,684 m/s

v2 = a × t2
= 0,554 × 1,536
= 0,850 m/s

Percobaan 2
Beban m3 = 0,02 kg
Percepatan
m3 × g
a=
( m1+ m2 +m3 )
0,02× 9,81
a= =1,049 m/s 2
( 0,0835+ 0,0835+0,02 )

Percepatan

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 51


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

m3 . g 3
I =( −2 m 1−m 3 )r
a
0,02 ×9,81
¿( −2( 0,0835)−0,02) 0,006253
1,049
¿ ( 0,187−0,167−0,02 ) 2,44141 ×10−7
¿ 9,76564 × 10−9

I 9,76564 ×10−9
2
= 2
r (0,00625)
9,76564 ×10−9
¿
3,90625 x 10−5
¿ 0,00025

m3 × g
a=
I
( m1+ m2 +m3 ) +
r2
0,02× 9,81
a= ¿ 0,875 m/s 2
(0,0835+0,0835+ 0,02)+0,00025
Kecepatan
v = a×t
v1 = a × t1
= 1,049 x 0,870
= 0,912 m/s

v2 = a × t2
= 1,049x 1,182
= 1,146 m/s

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 52


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

Pesawat atwood konvensional


Kecepatan pada Percobaan Gerak lurus beraturan (GLB)
Percobaan 1
Beban m3 = 0,005 kg

s1 = 0,2 m , t1 = 0,16 s
s1
v1 =
t1
0,2
¿
0,16
¿ 1,25 m/s

s2 = 0,3 m , t2 = 0,35 s
s2
v 2=
t2
0,3
¿
0,35
¿ 0,85 m/s

s3 = 0,4 m , t3 = 0,69 s
s3
v3 =
t3
0,4
¿
0,69
¿ 0,57 m/s

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 53


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

s4 = 0,5 m , t4 = 0,92 s
s4
v ₄=
t4
0,5
¿
0,92
¿ 0,54 m/ s

Percobaan 2
Beban m3 = 0,01 kg

s1 = 0,2 m , t1 = 0,34 s
s1
v₁ =
t1
0,2
¿
0,34
¿ 0,58 m/s

s2 = 0,3 m , t2 = 0,36 s
s2
v ₂=
t2
0,3
¿
0,36
¿ 0,83 m/s

s3 = 0,4 m , t3 = 0,55 s
s3
v₃ =
t3
0,4
¿
0,55
¿ 0,72 m/s

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 54


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

s4 = 0,5 m , t4 = 0,50 s
s4
v 4=
t4
0,5
¿
0,50
¿ 1 m/s

Percobaan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Percobaan 1
Beban m3 = 0,005 kg
Percepatan
m3 × g
a= g
( m1+ m2 +m3 )
0,005× 9,81
a= ¿ 0,285 m/s 2
0,0835+0,0835+0,005
Percepatan
m3 . g 3
I =( −2 m 1−m 3 )r
a
0,005 × 9,81
¿( −2( 0,0835)−0,005)0,006253
0,285
¿( 0,171−0,167−0,005)2,44141 ×10−7
¿ 2,19726 ×10−5

I 2,19726 ×10−5
=
r2 (0,00625)2

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 55


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

2,19726× 10−5
¿
3,90625× 10−5
¿ 0,562

m3 × g
a=
I
( m1+ m2 +m3 ) +
r2
0,005× 9,8
a= ¿ 0,186 m/s 2
(0,0835+0,0835+ 0,005)+0,562

Kecepatan
v = a×t
v1 = a × t1
= 0,285 × 1,90
= 0,541 m/s

v2 = a × t2
= 0,285 × 2,41
= 0,686 m/s

v3 = a × t3
= 0,285 × 2,73
= 0,778 m/s

v4 = a × t4
= 0,285 × 3,15
= 0,897 m/s

Percobaan 2
Beban m3 = 0,01 kg

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 56


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

Percepatan
m3 × g
a=
( m1+ m2 +m3 )
0,01× 9,81
a= ¿ 0,554 m/ s2
0,0835+0,0835+0,01
Percepatan
m3 . g 3
I =( −2 m 1−m 3 )r
a
0,01 ×9,81
¿( −2( 0,0835)−0,01) 0,006253
0,554
¿( 0,177−0,167−0,01)2,44141 ×10−7
¿ 4,88282 ×10−9

I 4,88282×10−9
2
= 2
r (0,00625)
4,88282× 10−9
¿
3,90625× 10−5
¿ 0,000125

m3 × g
a=
I
( m1+ m2 +m3 ) +
r2
0,01× 9,8
a= ¿ 0,554 m/ s2
(0,0835+0,0835+ 0,01)+0,000125

Kecepatan
v = a × t
v1 = a × t1
= 0,554 × 1,16
= 0,642 m/s
v2 = a × t2
= 0,554 × 1,78

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 57


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

= 0,986 m/s

v3 = a × t3
= 0,554 × 1,94
= 1,074 m/s

v4 = a × t4
= 0,554 × 1,97
= 1,091 m/s

Pesawat Atwood Modern


Percobaan 1

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 58


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

Grafik GLBB
Grafik GLB GrafikGLBB
Grafik GLB
0.54 Gambar
0.84
1
1.4 0.54
0.54 0.84
0.9 0.84 0.93 3.5
1.2 0.83 1.23
0.53 0.8 Grafik
0.83
0.7
0.74
0.53
1 Pesawat
0.83
0.6
0.98
0.52
0.8 0.83
0.5 Atwood
0.52 0.83 0.52
0.4 Modern
0.6
0.51 0.83
0.3 0.83
0.83 GLB
0.51
0.4 0.2
0.35 0.4 0.1 0.45
0.83 0.5 0.55 0.6
0.2 0.83
00
0.22
0 0.24
0.2 0.26
0.4 0.60.28 0.8 0.3 1 0.32 1.2 0.341.4 0.36
1.6 0.38
1.8
00
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4

Percobaan 1

Percobaan 2

Gambar 3.6 Grafik Pesawat Atwood Modern GLB Percobaan 2

Percobaan 1

Gambar 3.7 Grafik Pesawat Atwood Modern GLBB Percobaan 1

Percobaan 2

Gambar 3.8 Grafik Pesawat Atwood Modern GLBB Percobaan 2

Pesawat Atwood Konvensional

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 59


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

Percobaan
Grafik
GrafikGLB
GLB
0.45
0.8 1
0.42 0.68
0.4 0.40
0.7
0.35 0.35
0.6 0.33
0.3 0.57
0.5 0.5 0.49
0.25
0.4
0.2
0.3
0.15
0.2
0.1
0.1
0.05
00
0.4
0.3 0.4 0.6 0.5 0.8 0.6 1
0.7 0.81.2 0.9 1.4 1 1.6
1.1

Gambar 3.9 Grafik Pesawat Atwood Konvensional GLB Percobaan 1

Percobaan 2

Gambar 3.10 Grafik Pesawat Atwood Konvensional GLB Percobaan 2

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 60


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

Percobaan 1
Grafik
Grafik GLBB
GLBB
0.9 0.85
0.82
1.2
0.8
0.7 0.69 1.03
1
0.6 0.59 Gambar 3.11 Grafik Pesawat Atwood
0.87
0.5
0.8 0.81 Konvensional GLBB Percobaan 1
0.4
0.3
0.6 0.63
0.2 Percobaan 2
0.4
0.1
00
0.2 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

00
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

Gambar 3.12 Grafik Pesawat Atwood Konvensional GLBB Percobaan 2

3.6 Analisa dan Pembahasan


Pada percobaan pesawat atwood ini dapat diketahui perbedaan antara gerak
lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB), pada gerak lurus
beraturan memiliki nilai kecepatan sedangkan gerak lurus berubah beraturan
memiliki nilai percepatan.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 61


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

Pada perbedaan pesawat atwood modern dan konvensional terletak pada


beberapa alat. Untuk percobaan pesawat atwood modern memakai gerbang cahaya
dan pencacah waktu otomatis atau timer counter. Gerbang cahaya sebagai pemicu
bagi timer counter, pada saat beban dilepaskan oleh pemegang magnetik, timer
counter otomatis memulai melakukan pengukuran waktu dan membaca waktu
tempuh beban yang lepas dari magnet pemegang melalui gerbang cahaya pertama.
Ketika beban telah melalui gerbang cahaya kedua, timer counter secara otomatis akan
menghentikan pengukuran. Sedangkan untuk pesawat atwood konvensional tidak
menggunakan gerbang cahaya dan menghitung waktu dengan menggunakan
stopwatch.
Pada penambahan jarak dan massa akan berpengaruh pada kecepatannya. Dari
percobaan ini juga dapat mengetahui hukum newton 1 dapat dibuktikan pada
percobaan gerak lurus beraturan, karena setelah beban tersangkut pada alat, m 1
memiliki kecepatan yang hampir konstan yang dikarenakan adanya gaya gesek katrol.
Dan hukum newton 2 juga dapat dibuktikan pada percobaan gerak lurus berubah
beraturan, karena saat benda diberi beban, beban mengalami perubahan kecepatan
sehingga menimbulkan percepatan.
Hubungan beban tambahan dengan kecepatan berpengaruh pada waktu,
dengan diberinya beban tambahan maka waktu tempuh akan semakin cepat, karena
beban semakin berat. Pada percobaan gerak lurus beraturan praktikan hanya perlu
mencari kecepatan untuk pengolahan data, karena pada gerak lurus beraturan
percepatan mutlak 0. Untuk gerak lurus berubah beraturan karna dia menggunakan
percepatan untuk mencari momen inersia, maka harus mencari percepatannya dahulu.
Setelah menemukan percepatannya baru bisa mencari momen inersianya.

3.7 Kesimpulan
1. Dapat mengetahui perbedaan gerak lurus beraturan dengan gerak lurus
berubah beraturan.
2. Dapat mengetahui perbedaan pesawat atwood modern dan pesawat atwood
konvensional.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 62


BAB 3 PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 7

3. Dapat menemukan pengaruh penambahan jarak dan massa.


4. Dapat mengetahui pengaplikasian hukum newton pada percobaan pesawat
atwood.
5. Dapat mengetahui hubungannya beban tambahan dengan kecepatan.
6. Dalam gerak lurus beraturan nilai kecepatan sama dengan 0 karena tidak
memiliki percepatan.
7. Gerek Lurus Berubah Beraturan (GLBB) memiliki kecepatan yang berubah-
ubah pada perubahan kecepatannya.
8. Beban menpengaruhi perubahan kecepatan karena beban dipengaruhi oleh
gaya gravitasi.
9. Pada praktikum kali ini dibutuhkan penyangga beban di percobaan GLB agar
gaya atau beban tidak mempengaruhi kecepatan dan percepatan tetapi
sebaliknya pada GLBB penyangga beban tidak di butuhkan.
10. Perbandingan percepatan dengan inersia dan tanpa inersia di dalam GLBB
bernilai sama.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR TA 2019/2020 63

Anda mungkin juga menyukai