Anda di halaman 1dari 5

1. Apa yang dimaksud dengan Basel.

Jelaskan penekanan pada masing -,masil tingkatan:


Basel I.Basel II, Basel III
Jawab :
Standar Basel adalah standar pengaturan perbankan yang dikeluarkan oleh Basel Committee
on Banking Supervision (BCBS). BCBS adalah salah satu komite dalam Bank for
International Settlements (BIS) yang berperan menetapkan standar pengaturan perbankan
dan sebagai forum kerjasama terkait dengan pengawasan perbankan. BCBS terdiri atas 45
Bank Sentral dan Otoritas pengawasan bank dari 29 Negara.
 Basel I
adalah suatu istilah yang merujuk pada serangkaian kebijakan bank sentral dari
seluruh dunia yang diterbitkan oleh Komite Basel pada
tahun 1988 di Basel, Swiss sebagai suatu himpunan persyaratan
minimum modal untuk bank. Rekomendasi ini dikukuhkan dalam bentuk aturan oleh
negara-negara Group of Ten (G10) pada tahun 1992.
 Basel II 
adalah rekomendasi hukum dan ketentuan perbankan kedua, sebagai
penyempurnaan Basel I, yang diterbitkan oleh Komite Basel. Rekomendasi ini
ditujukan untuk menciptakan suatu standar internasional yang dapat digunakan
regulator perbankan untuk membuat ketentuan berapa banyak l]] yang mungkin
dihadapi bank.
 Basel III adalah revisi dari Basel II yang memuat langkah- langkah preventif untuk
menghindari krisis perbankan. Sama seperti Basel II, Basel III terdiri atas tiga pilar,
yakni
 meningkatkan kemampuan bank dalam meredam kejutan yang bersumber
dari tekanan keuangan dan ekonomi darimana pun sumbernya
 meningkatkan manajemen risiko dan tata kelola perbankan
 memperkuat transparansi dan pengungkapan bank.
2. Bank harus memenuhi kecukupan modal, dan harus memiliki CAR yang terus meningkat.
Apakah yang dimaksud dengan CAR, dan bagaimana prosedur menghitung CAR Tsb.
Jawab :
CAR (Capital Adequacy Ratio) yang juga dikenal sebagai rasio kecukupan modal untuk
mengatasi kemungkinan risiko kerugian, mengukur kemampuan suatu perbankan melalui
modal dan asetnya. CAR digunakan untuk melindungi para nasabah dan menjaga stabilitas
maupun efisiensi sistem keuangan di seluruh dunia. Secara umum semakin besar nilai CAR
yang dimiliki oleh suatu perbankan, maka semakin baik pula kemampuan perbankan dalam
tingkat keamanan dan pemenuhan kewajibannya.
Cara Perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR)
Nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) diperoleh dengan cara membagi total modal dengan
aset tertimbang menurut risiko (ATMR). Modal yang digunakan untuk menghitung Capital
Adequacy Ratio (CAR) terbagi menjadi dua tingkat.
Modal Tingkat Pertama
Modal tingkat pertama, atau modal inti, terdiri dari modal ekuitas, modal saham biasa, aset
tak berwujud, dan cadangan pendapatan yang diaudit. Modal tingkat satu digunakan untuk
mengatasi kerugian dan perbankan tidak perlu sampai menghentikan operasinya.
Modal Tingkat Kedua
Modal tingkat kedua terdiri dari laba ditahan yang tidak diaudit, cadangan yang tidak
diaudit, dan cadangan kerugian umum. Modal ini mengatasi kerugian jika terjadi penutupan
perusahaan atau likuidasi.

3. Bank Indonesia dalam menjalankan Tugas harus transparan dan Independen. Apa yang
dimaksud,dengan hal tsb.
 BI menjalankan tugas harus transparan
karena kebijakan moneter Bank Indonesia senantiasa dikomunikasikan secara
transparan kepada masyarakat. Komunikasi tersebut juga sebagai bagian dari
akuntabilitas kebijakan moneter dan berperan dalam membantu pembentukan
ekspektasi masyarakat terhadap inflasi ke depan. Melalui komunikasi, Bank
Indonesia mengajak masyarakat untuk memandang dan membentuk tingkat inflasi ke
depan sebagaimana yang diitetapkan dalam sasaran yang diumumkan. Oleh
karenanya, komunikasi kebijakan moneter dilakukan dengan terus menerus memuat
pengumuman dan penjelasan tentang sasaran inflasi ke depan, analisis Bank
Indonesia terhadap perekonomian, kerangka kerja, dan langkah-langkah kebijakan
moneter yang telah dan akan ditempuh, jadwal Rapat Dewan Gubernur (RDG), serta
hal-hal lain yang ditetapkan oleh Dewan Gubernur.
 BI menjalankan tugas harus independen
BI sebagai lembaga independen, tetap memerlukan koordinasi yg bersifat konsultatif
dengan pemerintah, krn BI mrp bagian yg tdk terpisahkan dr kebijakan-kebijakan
Ekonomi Makro BI memberi masukan ke pemerintah, Pemerintah juga memberikan
masukan ke BI melalui RDG, dengan hak bicara tetapi tanpa hak suara. Jadi
implementasi independensi sangat dipengaruhi oleh kemamantapan hub kerja
proporsional BI disatu pihak dan Pemerintah serta lembaga lain di pihak lain
4. Tujuan Tunggal Bank Indonesia adalah stabilitas nilai Mata Uang Rupiah. Bagaimanakan
Bank Indonesia mencapai tujuan tersebut
Jawab :
Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan
tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas tersebut perlu diintegrasi agar tujuan mencapai
dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien. berikut tugas
dan fungsi Bank Indonesia yang telah dituangkan dalam bentuk gambar berisi tiga pilar.
5. Dalam menjalankan Kebijaksanaan Moneter, Bank Sentral salah satunya melalui kebijakan
ITF, apa maksud dan tujuan dari ITF tsb.
Jawab :
ITF merupakan sebuah kerangka kebijakan moneter yang ditandai dengan pengumuman
kepada publik mengenai target inflasi yang hendak dicapai dalam beberapa periode ke
depan.Secara eksplisit dinyatakan bahwa inflasi yang rendah dan stabil merupakan tujuan
utama dari kebijakan moneter.
Flexible ITF dibangun dengan tetap berpijak pada elemen-elemen penting ITF yang telah
terbangun. Elemen-elemen pokok ITF termasuk pengumuman sasaran inflasi kepada publik,
kebijakan moneter yang ditempuh secara forward looking, dan akuntabilitas kebijakan
kepada publik tetap menjadi bagian inherent dalam Flexible ITF.
6. Apa yang dimaksud dengan API, dan bagaimana Bank Sentral Mewujudkannya.
Jawab :
Arsitektur Perbankan Indonesia (disingkat API) adalah kerangka dasar
sistem perbankan Indonesia yang diluncurkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tanggal 9
Januari 2004.[1] API diluncurkan sebagai salah satu upaya Pemerintah dan Bank Indonesia
dalam rangka membangun kembali perekonomian Indonesia melalui penerbitan buku putih
Pemerintah sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2003[2], di mana API menjadi salah satu
program utama dalam buku putih tersebut.
Bank sentral mewujudkannya dengan 6 pilar

Anda mungkin juga menyukai