1-9
DASAR KOMUNIKASI
Disusun Oleh :
205040100111161
Agribisnis H
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
1.1 Pengertian.......................................................................................................1
BAB 2 KEMUNING.........................................................................................................3
2.1 Pengertian.......................................................................................................3
2.2 Morfologi.........................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................7
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen Dasar
Komunikasi selaku guru pembimbing dalam tugas ini karena telah
membantu kelancaran dalam pembuatan karya tulis ini. Kepada orang tua
yang telah membantu dan bemberi pengertian dalam melaksanakan tugas
ini dan kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dan
semangat.
ii
BAB I TUMBUHAN OBAT
1.1 Pengertian
Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang telah diidentifikasi dan
diketahui berdasarkan pengamatan manusia memiliki senyawa yang
bermanfaat untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit, melakukan
fungsi biologis tertentu, hingga mencegah serangan serangga dan jamur.
Setidaknya 12 ribu senyawa telah diisolasi dari berbagai tumbuhan obat di
dunia, tetapi jumlah ini hanya sepuluh persen dari jumlah total senyawa
yang dapat diekstraksi dari seluruh tumbuhan obat.
1
lebih lanjut, dan pakar konservasi atau jagawana perlu dilatih untuk
menggunakan tumbuhan obat tersebut. Pengetahuan mengenai
pemanfaatan tanaman obat di dalam hutan dapat digali dari masyarakat
setempat berdasarkan pengalaman mereka yang diturunkan dari generasi
ke generasi. Masyarakat Suku Tugutil di Taman Nasional Aketajawe
Lolobata, Halmahera, memiliki pengetahuan terhadap setidaknya 116
spesies tumbuhan lokal, dengan 71 spesies dimanfaatkan sebagai
tanaman pangan dan 45 spesies dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat.
2
BAB 2 KEMUNING
2.1 Pengertian
Indonesia memiliki banyak sekali keanekaragaman flora. Flora-flora
ini sering dimanfaatkan sebagai tanaman obat atau herbal. Sayangnya,
tanaman herbal Indonesia beberapa ada yang dikategorikan langka.
Dalam tulisan Rifai (1994), A Discourse in Biodiversity Utilization in
Indonesia, menjabarkan bahwa terdapat tigapuluh tumbuhan obat langka,
salah satunya adalah Murraya paniculata atau dikenal dengan nama
Kemuning. Secara geografis, tumbuhan kemuning berasal dari daratan
India, Asia Selatan (Iskandar, 2005). Bunga kemuning adalah tanaman
hias yang menghasilkan wangi yang tajam terutama pada malam hari.
Bunganya yang harum berwarna putih itu mempunyai rasa pedas, pahit,
dan hangat. Buahnya akan berwarna oranye sampai merah jika sudah
matang. Kemuning sering digunakan dalam dekorasi untuk acara
perkawinan. Bunga ini cukup dikenal di Indonesia, bahkan ada beberapa
legenda atau dongeng rakyat dari beberapa daerah mengisahkan bunga
kemuning, antara lain legenda rakyat Riau, Asal Usul Bunga Kemuning.
Kemuning juga menjadi salah satu tumbuhan yang ditanam di halaman
Rumah Gadang di Minangkabau. Kemuning merupakan tumbuhan tropis
yang dapat mencapai tinggi 7 meter dan berbunga sepanjang tahun.
Selain itu kemuning juga memiliki khasiat herbal, yang di dalamnya
terkandung senyawa kimia antara lain kumarin, alkaloid skopolamin,
heptametoksi flavonoid. Kemuning memiliki banyak penamaan daerah,
seperti kamuning (Sunda), kamoneng (Madura), kemunieng
(Minangkabau), kemuni (Bima), kamuning (Menado, Makasar), kamoni
(Bare), eschi (Wetar), fanasa (Aru), kamoni (Ambon, Ulias), kamone
(Buru). Ada pula penamaan dalam bahasa asing dari berbagai negara
seperti Jiu Li Xiang, Orange Jasmine, May-Kay, Honey Bush, Cosmetic
Box.
3
2.2 Morfologi
Kemuning, biasa tumbuh liar di semak belukar di tepi hutan atau ditanam
orang sebagai tanaman hias. Tanaman ini hidup pada ketinggian 0-400
meter di atas permukaan laut. Variasi morfologi kemuning sangat banyak.
Ada yang digunakan untuk pagar pekarangan yaitu kemuning yang
berdaun kecil dan lebat. Kemuning termasuk suku jeruk-jerukan,
merupakan tanaman perdu, yaitu pohon kecil yang bercabang banyak
dengan tinggi 3-8 meter. Batangnya berkayu cukup keras, berwarna
kekuning-kuningan, beralur, tidak berduri. Kulit batang juga berwana
kekuning-kuningan, keras, beralur dan tidak berduri. Daun, termasuk daun
majemuk menyirip ganjil, dengan anak daun 3-9 yang tumbuh berseling.
Bentuk daun jorong atau bundar telur, dengan ujung dan pangkal daun
meruncing, tepi daun rata atau agak beringgit, dengan permukaan licin
dan mengkilat. Bunga, majemuk sebanyak 1-8, warna putih, berbau
wangi, keluar dari ujung batang atau ketiak daun. Buah, kemuning
berdaging, berbentuk bulat telur atau bulat memanjang, warna hijau kalau
masak warna merah mengkilat. Biji, kemuning termasuk tanaman berbiji
dua. Kemuning termasuk famili Rutaceae, dengan nama ilmiah Murraya
paniculata. Kemuning juga dikenal dengan berbagai nama daerah, antara
lain jenar, kamuning (Sunda), kemuning, kumuning (Jawa), kajeni,
kemoneng, kuning (Bali), kamuning (Menado, Makasar), palopo (Bugis),
kamuni, kemuni (Bima), kemiuning (Sumba), eseki, tanasa, kamone,
kamoni (Maluku), tajuman (Nusa Tenggara), kamuniang (Minangkabau).
Di daerah penyebarannya, kemuning dikenal dengan nama jiu li xiang,
yueh chu (Tiongkok), orange jessamine (Inggris).
4
Tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha, Bandung,
meneliti untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun
kemuning (EEDK) terhadap pertumbuhan Escherichia coli secara in vitro.
Hasil penelitian menyimpulkan EEDK mempunyai aktivitas antibakteri
terhadap Escherichia coli secara in vitro.
5
senyawa dalam ekstrak daun terisolasi menunjukkan aktivitas antibakteri
terhadap periodontopathic gingivalis, sangat ampuh antiinflamasi.
Konstituen kumarin dari daun kemuning potensial untuk pengembangan
obat antimikroba untuk mengobati penyakit periodontal.
6
pendapat atau pandangan yang dominan. Sementara individu dalam hal
menyampaikan pandangannya akan bergantung pada pandangan yang
dominan, sedangkan media pada gilirannya cenderung memberitakan
pandangan yang terungkap dan karenanya spiral keheningan berlanjut.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.satuharapan.com/read-detail/read/kemuning-bunga-hias-
berpotensi-antibakteri
https://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_obat
https://id.wikipedia.org/wiki/Kemuning
https://www.greeners.co/flora-fauna/kemuning-tidak-sekadar-harum/
https://bobo.grid.id/read/081834148/kemuning-tanaman-berkhasiat-yang-
semakin-langka-pernah-lihat?page=all