Anda di halaman 1dari 3

BAB VI

ANALISIS DIFFERENSIAL DIAGNOSIS

Neisseria gonnorrhoeae Infeksi Saluran Kemih Chlamydia trachomatis


 Gejala Klinis :  Gejala Klinis :  Gejala Klinis :
a. Gejala utama meliputi duh a. Kemaluan terasa terbakar a. Duh tubuh seropurulent
tubuh berwarna putih, ketika buang air kecil; Keluaran keputihan atau kuning
kuning, krem, atau kehijau- dari penis
hijauan dengan riwayat b. Sering ingin buang air b. Disuria ringan
kontak seksual 1 minggu kecil, meskipun urine yang c. Dispareunia
b. Disuria atau keluar keluar sedikit; d. Pendarahan postkoitus
sedikit duh tubuh dari uretra e. Pendarahan intermenstrual
c. Dispareunia dan nyeri c. Nyeri atau tekanan di f. Nyeri dan pembengkakan pada
perut bagian bawah. punggung atau perut bagian testis.
d. Nyeri perut bagian kanan bawah; g. Nyeri pada perut bawah atau
atas dari perihepatitis panggul.
d. Kencing berdarah atau Pem.Penunjang :
e. Bengkak atau nyeri pada
testis. berwarna lebih gelap; a.Baku emas untuk pemeriksaan
infeksi klamidia trakomatis
f. Sakit tenggorokan yang
datang secara terus- e. Merasa lelah atau gemetar; adalah kultur
menerus. dan dari swab yang didapat dari
Pem.Penunjang: endoserviks pada wanita atau
A Apusan Kuman Neisseria f. Demam atau kedinginan uretra pada pria.
gonorrhoeae diperiksa (mengindikasikan infeksi b. Pada laboratorium dengan
secara langsung dari eksudat mungkin sudah mencapai fasilitas terbatas , sebagai
uretra dan endoservik ginjal). pedoman infeksi
dengan pengecatan gram, klamidia trakomatis pada pria
dinyatakan positif bila Pem.Penunjang : memberi gejala berupa sekret
ditemukan adanya uretra seropurulen
a. Urinalisis: proteinuria,
diplokokus gram negatif di atau mukopurulen serta
leukosituria, (leukosit >
dalam dan atau diluar sel 5/LPB), hematuria (eritrosit > ditemukan sel PMN > 5 per
lekosit polimorfonuklear. lapangan pandang dan tidak
5/LPB).
b. Kultur Saat ini ditemukan diplokokus gram
pemeriksaan mikrobiologi b. Diagnosis pasti dengan negatif intra atau eksra seluler
ditemukannya bakteriuria
yang digunakan untuk pada pemeriksaan
bermakna pada biakan urin.
diagnosis infeksi Neisseria Pemeriksaan penunjang lain hapusan sekret uretra
dilakukan untuk mencari
gonorrhoeae adalah kultur c. Kultur
faktor risiko.
dan apusan
c. Darah lengkap adalah
c. Tes oksidase merupakan Pemeriksaan yang menjadi
pemeriksaan penunjang yang
suatu tes untuk mengetahui diagnosis baku standar klamidia,
peting. Gambaran
apakah suatu bakteri dengan sensitivitas hampir
leukositosis akan dan
memiliki kemampuan untuk 100%. Kultur klamidia
peningkatan Laju Endap
menghasilkan enzim dilakukan menggunakan media
Darah (LED) akan
oksidase. McCoy atau HeLa
menunjang diagnosis infeksi
d. Metode fermentasi d. Nucleic Acid Amplification
kuman pada pasien.
merupakan suatu Test (NAAT) 
d. Tes fungsi ginjal dilakukan Pemeriksaan menggunakan uji
pemeriksaan spesifik
untuk mengetahui apakah amplifikasi asam nukleat, salah
mikrobiologi untuk kuman
sudah terjadi komplikasi ke satu cara yang paling sering
Neisseria species yang
dilakukan adalah Polymerase
ginjal pasien. Tes gula darah
sudah sering digunakan. Tes Chain Reaction (PCR),
diusulkan untuk mengetahui
ini diuji menggunakan sampel/spesimen yang
apakah mungkin pasien sudah digunakan dapat diambil dari
media TCA (Cystine
menderita Diabetes Mellitus hasil apusan maupun urin.
Trypticase Agar) yang
yang membuat pasien lebih
mengandung glukosa,
rentan mengalami ISK.
maltosa, sukrosa, laktosa,
dan fruktosa serta phenol
red sebagai indikatornya.
f. Kemampuan antibiotik
untuk melawan kuman
dapat diukur dengan
menggunakan 2 metode
untuk uji sensitivitas
antibiotik yaitu metode
dilusi dan difusi.

Anda mungkin juga menyukai