Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.1
Akuntansi Biaya
EKMA4315
No. Soal Skor
1. STRATEGI HOTEL SBI PADA MASA PANDEMI 25
Efek Pandemi berdampak besar pada pendapatan sektor pariwisata Indonesia, diantaranya
para pengusaha hotel. Dampak kebijiakan pemerintah yang mulai menutup beberapa sektor
usaha untuk meminimalisir dampak pandemi, menyebabkan hotel-hotel menghentikan
kegiatan operasionalnya selama kurang lebih 3 bulan. Dalam total 3 bulan tersebut, hotel-hotel
nyaris tidak menerima penghasilan sama sekali kecuali dari traveler yang menyewa kamar
secara bulanan. Hotel-hotel mencoba bertahan di tengah pandemi virus Corona. Ada hotel
yang menawarkan paket menginap selama 30 hari dengan harga terjangkau untuk traveler.
Di tengah pandemi Corona, hotel SBI menawarkan harga Rp 5.000.000 per bulan untuk setiap
kamarnya kepada traveler yang berminat. Untuk bujet yang lebih murah lagi, traveler bisa
menginap di brand Zest dengan harga Rp 3.000.000 per bulan.
"Di tengah pandemi COVID-19, kami berkomitmen untuk menyediakan tempat tinggal yang
nyaman dan bersih bagi yang ingin isolasi diri secara mandiri," kata Gavin M. Faull, Chairman
and President SB International dalam keterangannya, Sabtu 11/4/2020 (traveldetik.com).
Upaya-upaya tersebut berdampak baik pada upaya hotel dalam rangka menggalang
pendapatan untuk biaya operasional hotel. Namun begitu, pengeluaran hotel, terutama biaya
pemeliharaan kamar yang bersifat kos campuran tetap harus dikeluarkan. Dengan kondisi sulit
seperti ini, Hotel SBI tidak menargetkan keuntungan, yang penting kos tetapnya bisa tertutup
dengan pendapatannya. Dengan demikian Manajemen memerlukan informasi berapa
sesungguhnya kos tetap dan kos variable yang dikeluarkan. Berikut ini adalah perilaku kos
pemeliharaan kamar selama 10 bulan.
1 dari 3
EKMA4315
2. Hotel SBI melakukan proses pengadaan untuk perlengkapan kamar dua kali satu tahun. 25
Namun dengan keadaan pandemi yang tidak menentu, maka perlu dilihat kembali data
perlengkapan kamar yang harus diadakan. Dengan jumlah kamar 500, berikut adalah data
perlengkapan kamar
Hitunglah :
a) Berapakah timgkat persediaan yang aman (Safety stock)
b) Kapan sebaiknya pengadaan dilakukan (reorder point)
c) Bagaimanakan kita mencatat pembelian bahan baku secara tunai
jika harga per unitnya Rp6500?
3. Salah satu fasilitas yang dimiliki oleh Hotel SBI adalah adalah Divisi Banquet yang 25
memproduksi berbagai jenis cakes dan pastry. Selama masa pandemi, Manager Divisi
Banquet mengambil kebijakan baru untuk melayani berbagai pesanan dari pelanggan melalui
berbagai media, seperti whatsapp, Instagram, telepon atau aplikasi ojek online. Adapun
pesanan tersebut dikirimkan ke pelanggan dengan melakukan kerjasama dengan ojek online.
Tentu saja pesanan yang diterima hanyalah pesanan di dalam kota tempat hotel ada
saja.Tanpa disangka respon yang cukup baik dari masyarakat akan kebijakan ini. Cakes yang
dibuat memang toppingnya bisa dimodifikasi sesuai dengan keinginan pelanggan dan pilihan
tersebut ada jika memesan melalui aplikasi ojek online atau IG, dan secara ototmatis langsung
muncul di kartu pesanan digital. Ada tenaga khusus yang mengerjaan hal ini. Dengan
demikian, jelaskanlah sesuai pemahaman Anda:
a) Terdapat 2 jenis metode akumulasi kos yang tergantung pada sifat proses produksinya..
Untuk kasus Divisi Banquet pada Hotel SBI, apakah metode akumulasi kos yang
digunakan? Jelaskan berdasarkan pemahaman Anda tentang metode tersebut!
b) Berdasarkan uraian dalam kasus, apa karakteristik dari metode akumulasi kos yang
digunakan dan kaitkan dengan fakta-fakta yang ada di dalam kasus!
2 dari 3
EKMA4315
4. Berikut ini data keuangan yang berkaitan dengan produksi dan penjualan pada Divisi Banquet 25
Hotel SBI pada bulan Februari
Buatlah a) Laporan Harga Pokok Produksi dan b) Laporan Laba Rugi Divisi Banquet Hotel SBI
dengan menggunakan
3 dari 3