ADALAH :
BAB I
PENDAHULUAN
membawa pengaruh yang besar dalam bidang pendidikan. Akibat dari pengaruh tersebut
dibutuhkan tenaga pendidik (guru) yang memiliki kemampuan dan kecakapan didalam proses
belajar mengajar :
Kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam melaksanakan proses belajar
mengajar menurut Syaiful Bahri Djamara (1998 : 58 – 129) adalah sebagai berikut :
pengajaran
Dari uraian tersebut sudah jelas bahwa kehadiran media dalam proses belajar
mengajar mempunyai peranan penting untuk membantu memperkaya wawasan anak didik
Aneka macam bentuk dan jenis media pendidikan menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi
anak didik.
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan pada saat menggunakan media menurut Nana
1. Menentukan jenis media dengan tepat artinya harus sesuai dengan tujuan dan bahan
pelajaran
3. Menyajikan media dengan tepat artinya teknik dan metode penggunaan media dalam
pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu dan sarana yang ada.
4. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.
Oleh karena itu dalam penggunaan media untuk mencapai tujuan yang efektif dan
efisien harus memperhatikan prinsip tersebut. Penggunaan media secara tepat akan
membantu mengurangi verbalisme, agar guru bidang studi IPS dan anak didik mudah
memahami bahan pelajaran yang disajikan. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar dapat
diketahui dari hasil kinerja guru selama KBM dan belajar siswa melalui angket dan kuisioner
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan sekolah yang berhubungan dengan
media, yang lebih khususnya adalah pengaruh penggunaan media Presentasi Power Point
terhadap hasil kinerja guru selama proses belajar megajar di SDN ________ Kecamatan
Presentasi Power Point dalam menunjang keberhasilan guru mengajar IPS dan
meningkatkan hasil prestasi belajar siswa di SDN _____ Kecamatan ______ Kabupaten
_______ ? ”.
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka peneliti selaku penulis mempunyai
“Ada pengaruh penggunaan media Presentasi Power Point terhadap hasil belajar siswa
kelas V SDN _____ Kecamatan ______ Kabupaten _______ Tahun Pelajaran ___/____
1. Variabel
b. Variable terikat adalah : hasil kinerja guru dan prestasi belajar siswa
Adalah media yang dirancang dari data tulisan komputer (Ms. Power Pont)
sehingga dapat dijadikan tulisan animasi yang bisa bergerak dan memiliki variasi
1. Gambar yang diproyeksikan baik di layer monitor maupun di LCD lebih jelas
3. Jenis huruf yang bervariasi bentuk serta ukurannya bisa memancing siswa untuk
siswa
5. Mudah dioperasikan
b. Hasil Belajar
Adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan proses belajar
1. Bagi peneliti
inovatif melalui penelitian ilmiah sesuai dengan kompetensi eksperimen yang sudah
2. Bagi sekolah
c. Dapat dijadikan tolok ukur dalam mencari suatu hambatan atau masalah yang
dihadapi sehubungan dengan kegiatan belajar mengajar siswa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1 Konsep Pembelajaran
Menurut Dimyati (1994:4) “pembelajaran adalah peranan guru yang dilukiskan dalam
mengajar atau membelajarkan, mengevaluasi hasil belajar yang berupa dampak pengajaran”.
Menurut Piaget dalam Dimyati (1994:13) pembelajaran terdiri dari empat langkah berikut:
a) Menetukan topik pembelajaran yang dapat dipelajari siswa sendiri, b) Memilih atau
bagi guru untuk mengemukakan pertanyaan yang menunjang proses pemecahan masalah, dan d)
revisi.
untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
Dalam kegiatan pembelajaran guru juga bertindak sebagai pembelajar. Untuk menjadi
pembelajar guru harus bisa mengajar dan mengatur kelas, dalam kegiatan pembelajarn ini tentu
saj tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tetapi harus menggunakan prinsip-prinsip dan
teori-teori belajar tertentu agar bertindak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
R.D. Conners, dalam Djamarah (2000:69) mengidentifikasikan tugas mengajar guru yang
bersifat suksesif menjadi tiga bagian. Tahap-tahap tersebut adalah tahap sebelum pembelajaran
(pre-actife), tahap pembelajaran (inter-active), dan tahap sesudah pembelajaran (post-active).
Untuk melaksanakan masing-masing tahapan tersebut guru melakukan kegiatan sebagi berikut:
Dalam tahap ini guru harus menyusun program tahunan pelaksanaan kurikulum,
1) Bekal bawaan siswa (pupil entering behavior), yang digunakan sebagai bahan
apersepsi siswa yang perlu guru perhatikan. Guru menyadari bahwa setiap siswa
dipersiapkan guru harus tidak jauh dari pengalaman dan pengetahuan dari siswa
penjelasan guru-guru.
susila, norma sosial, norma hukum, norma agama, dan norma moral. Perumusan
tujuan pembelajaran yang harus dilakukan guru harus bertumpu pada tiga ranah,
yaitu ranah kognitif, ranah psikomotorik, dan ranah afektif. Ketiga ranah tersebut
akan terlihat jika siswa sudah mampu memproses dan menerapkan perolehannya
untuk mendapatkan pemilihan metode yang akurat, seperti faktor guru itu sendiri,
sifat bahan pelajaran, fasilitas, jumlah siswa di kelas, tujuan, dan sebagainya.
kepada siswa yang semuanya itu akan berkesan di dalam jiwa siswa. Penampilan
guru dari ujung rambut sampai ujung kaki akan menjadi objek perhatian siswa.
Pakaian yang guru kenakan harus rapi dan guru haru menghindarkan hal-hal
Bahan adalah isi atau materi yang akan disampaikan kepada siswa dalam proses
pembelajaran. Bahan pelajaran harus diseleksi oleh guru yang disesuaikan dengan
tingkat penguasaan siswa. Selain bahan pelajaran juga peralatan belajar yang
merupakan alat bantu atau alat material, buku paket untuk guru, buku paket untuk siswa
siswanya dikelas.
Jumlah jam pelajaran setiap mata pelajaran ada yang sama, ada juga yang
pemakaian waktu mengajar berarti tidak disiplin dan merugikan guru yang lain.
7) Mempertimbangkan pola pengelompokkan
Siswa juga perlu dibagi kedalam kelompok belajar. Pola pengelompokkan siswa
kemampuan siswa.
yang inti, pengulangan, kegunaan atau manfaaat pengalama belajar, dan penghindaran
b. Tahap Pembelajaran
Dalam tahap ini berlangsung interaksi antara guru dengan siswa, baik secara
kelompok atau individual. Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan apa yang telah
direncanakan guru. Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam tahap
1) Pengelolaan dan pengendalian kelas merupakan salah satu syarat pembelajaran yang
baik ditentukan pengelolaan dan pengendalian kelas yang baik. Suasana kelas yang
2) Penyampaian informasi merupakan awal terjadinya komunikasi antara siswa dan guru
3) Penggunaan tingkah laku verbal dan non verbal merupakan setiap hal yang dilakukan
guru terkait dengan masalah tingkah laku verbal dan non verbal. Tingkah laku verbal
biasanya dengan kata-kata: “bagus, benar, tepat dan sebagainya”. Gaya guru dalam
mengajar merupakan gabungan dari kedua tingkah laku (verbal dan non verbal).
4) Merangsang tanggapan balik dari siswa merupakan kegitan yang dilakukan guru selain
menyampaikan informasi kepada siswa, tetapi guru juga harus merangsang tanggapan
balik dari siswa, misal dengan menerapkan keterampilan dasr mengajar bertanya.
kegiatan fisik yang dapat dilihat, tetapi juga kegiatan psikologis siswa. Dalam proses
mulus. Dalam kegiatan tertentu juga ada hambatan. Misal dalam menjelaskan ada siswa
yang kurang perhatian, dari sini guru harus cepat-cepat mencari penyebabnya dan
siswanya banyak akan cenderung heterogen. Berbagai sifat dan tingkah laku siswa
8) Mengevaluasi kegiatan interaksi dimana dalam proses pembelajaran ada interaksi antar
guru dan siswa, yaitu interaksi satu arah (guru ke siswa), interaksi dua arah (guru ke
siswa atau siswa ke guru), dan interksi banyak arah guru ke siswa, siswa ke guru, dan
siswa ke siswa). Kegiatan interaksi ini harus dievaluasi oleh guru apakah sudah
1) Menilai pekerjaan siswa dimana penilaian adalah kegiatan dengan pekerjaan yang harus
guru lakukan sesudah pembelajaran. Salah satunya guru mengadakan tes baik tes tulis,
2) Menilai pembelajaran guru yang tidak hanya menilai pekerjaan siswa tetapi pekerjaan
guru pun juga harus dinilai oleh guru sendiri, di sini guru dituntut untuk jujur dalam
Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam proses pendidikan. Arti penting ini
bertolak dari tugas dan tanggungjawab guru yang cukup berat untuk mencerdaskan siswanya.
Kerangka berpikir demikian menghendaki seorang guru untuk melengkapi dirinya dengan
berbagai keterampilan yang diharapkan dapat membantu dalam menjalankan tugasnya dalam
pembelajarn. Menurut Djamarah (2000:99) ada beberapa keterampilan dasar mengajar yang
b. Keterampilan bertanya.
d. Keterampilan menjelaskan.
Kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan
sesuai dengan kondisi yang diharapkan, menurut Charles E. Johnson dalam Usman (2002:14).
Adapun kompetensi guru (teacher competency) menurut Mc. Leod dalam Usman (2000:14)
adalah “the ability of a teacher to responsibily perform has or her duties appropriately”
Menurut Glassser dalam sudjana (1998:18) ada empat hal yang harus dikuasai oleh guru,
Bertolak dari pendapat di atas, maka kompetensi guru menurut Sudjana, (1998:18) dapat
administrasi kelas, pengatahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa, pengatahuan
2) Kompetensi bidang sikap, yaitu kesiapan dan kesediaan guru trhadap berbagai hal yang
berkenaan dengan tugas dan profesinya. Misalnya sikap menghargai profesinya, mencintai
dan memiliki perasaaan senang terhadap mata pelajaran yang dibinanya, sikap toleransi
terhadap sesama teman profesinya, memiliki kemauan yang keras untuk meningkatkan
hasil pekerjaannya.
Selain itu kompetensi guru di Indonesia telah pula dikembangkan oleh proyek pembinaan
pendidikan guuuru (P3G) departemen pendidikan dan kebudayaan. Pada dasarnya kompetensi
guru menurut P3G, dalam Sudjana (1998:19) bertolak dari analisis tugas seorang guru, baik
sebagi pengajar pembimbing, maupun sebagai administrator kelas, yaitu (a) menguasai bahan,
(b) mengelola progaram belajar mengajar, (c) mengelola kelas, (d) menggunakan media/ sumber
belajar, (e) menguasai landasan kependidikan, (f) mengelola interksi belajar mengajar, (h)
mengenal fungsi dan layanan bimbingan penyuluhan, (i) memahami dan menyelenggarakan
administrasi sekolah, dan (j) memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan
pengajaran.
B. TEORI-TEORI BELAJAR
Winkel (1987 : 82) mengatakan bahwa belajar adalah interaksi yang aktif antara
Perubahan-perubahan yang terjadi pasca kegiatan belajar tidak hanya bersifat fasis tetapi
juga menyentuh ranah spiritual. Perubahan tersebut tidak hanya nampak secara visual dalam
bentuk kemampuan atau perilaku yang dapat diamati secara obyektif dalam mengejawantah
dalam sebuag konstruksi pola pikir yang bersifat holistik dan mendalam. Tentu saja,
perubahan-perubahan yang terjadi tidaklah bersifat negatif, namun lebih mengarah pada
suatu perubahan yang bersifat positif, yakni perubahan yang mengarah pada kemajuan dan
Dari pengertian belajar ini diharapkan orang yang belajar semakin lama semakin
menunjukkan pemahaman dan pengertian terhadap hubungan atau keterkaitan antara bahan
yang dipelajari dengan tingkatan yang dapat memberikan suatu yang pada awalnya belum
ada, atau suatu proses perbaikan terhadap bentuk-bentuk yang telah ada. Mustaqim (1990 :
49) mengatakan bahwa kegiatan belajar bukanlah suatu proses yang bersifat mekanis
Sejalan dengan pengertian yang ada pada belajar, mengajar adalah suatu usaha yang
dilakukan oleh pihak yang berkompeten (guru) dalam membimbing murid atau siswa ke
arah perubahan situasi dalam pengertian kemajuan dalam proses perkembangan psikologis,
Sudjono (1980 : 81) mengatakan bahwa mengajar adalah suatu kegiatan mengubah
situasi pribadi siswa dalam pemupukan pengertian, pengetahuan, dalam mengembangkan
Hasil yang diperoleh dari kegiatan Belajar Mengajar (KBM) disebut sebagai
prestasi belajar. Prestasi belajar yang dicapai oleh seseorang pada umurnya selalu berbeda
dan bersifat temporer. Menurut Suryabrata (1984 : 39) mengatakan bahwa, prestasi memiliki
pengertian sebagai suatu bentuk kemajuan yang telah dicapai, pada umumnya dapat
yang diperoleh oleh seorang individu dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada
umumnya berupa ketrampilan, pengetahuan, kecakapan, kemampuan dan sikap yang dapat
Joni (1989 : 11) mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman, kecuali bentuk perubahan tingkah laku yang sejalan dengan
1. Pengertian
Secara Umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk
Menurut Syaiful Bahri D. dan Aswan Zain (1996 : 5-6) ada empat strategi dasar dalam
hidup masyarakat
c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar yang dianggap paling
tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam melaksanakan
tugas mengajar
d. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau criteria serta standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi
hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat
Pengertian belajar menurut Syaiful Bahri D. dan Aswan Zain (1996 : 11) adalah “Proses
Sedangkan pengertian mengajar menurut Nana Sudjana seperti yang dikutip oleh Syaiful
Bahri D. dan Aswan Zain (1996 : 45) adalah :
Suatu proses yang meliputi proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada
disekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik
Jadi pengertian strategi belajar mengajar adalah pola-pola umum kegiatan guru dan anak
didik dalam perwujudan kegiatan mengajar untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Disamping itu dalam melaksanakan proses belajar mengajar seorang guru harus
mempunyai kemampuan dasar menurut Syaiful Bahri Djamarah (1994 : 58-129) yang
kepentingan pengajaran
Agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan serta
meningkatkan hasil belajar yang optimal pada siswa, maka guru harus memiliki
kemampuan seperti yang disebutkan diatas.
D. MEDIA PENDIDIKAN
Untuk memahami apa yang dimaksud dengan media, khususnya media yang
Kutipan dari Jusuf Kasrori (1995 : 104) tentang beberapa pendapat mengenai media
pendidikan diantaranya :
a. Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang
komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan
dan pengajaran
Dari beberapa definisi yang dikemukakan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
media pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga
Macam-macam media :
Menurut Jusuf Kasrori, Soenarto Moerdjokom dan Sudono Murti (1995 : 105-106) secara
c. Proyeksi diam : slide, film strip, Presentasi Power Point, Operator proyektor, mikro
proyektor.
Menurut Winarno Surachamad yang dikutip oleh Jusuf Kasrori, Soenarko M, dan Sodono
dalam proses belajar mengajar jenis media ini akan menghasilkan pengalaman
Berfungsi sebagai alat-alat pengajaran yang dapat mewakili benda sebenarnya, karena
Jenis media ini menghasilkan pengalaman verbal yang tinggi tingkat abstraknya.
3. Penggunaan Media
Beberapa prinsip pemilihan media pendidikan dari Sudirman N, yang dikutip oleh
1. Tujuan Pemilihan
Memilih media yangn akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan
Setiap media mempunyai karakteristik tertentu baik dilihat dari segi kemampuannya,
cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya
3. Alternatif Pemilihan
Memilih pada hakekatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai alternatif
pilihan
Maksudnya guru harus bias menentukan pilihan media mana yang akan digunakan
Menurut pendapat Nana Sudjana (1991 : 104) tentang prinsip-prinsip penggunaan media
a. Menentukan jenis media dengan tepat yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran
c. Menyajikan media dengan tepat, artinya teknik dan metode penggunaan media dalam
pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu dan sarana yang
ada
d. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu tempat dan situasi yang tepat,
artinya kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media digunakan
Menurut Syaiful Bahri D, dan Aswan Zain (1995 : 145-147) tentang factor-faktor yang
a. Obyektivitas
Artinya, guru tidak boleh memilih suatu media atas dasar kesenangan pribadi.
Apabila secara obyektif, berdasarkan hasil penelitian atau percobaan suatu media
menunjukkan keefektifan dan efisiensi yang tinggi, maka guru jangan merasa bosan
menggunakannya.
b. Program Pengajaran
Materi program yang dipilih harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Meskipun
secara teknis program sangat baik tetapi tidak sesuai dengan kurikulum, maka tidak
c. Sasaran Program
Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang akan menerima informasi
Situasi dan kondisi yang ada perlu mendapat perhatian dalam menentukan pilihan
1) Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan digunakan
2) Situasi serta kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran mengenai
e. Kualitas Teknik
Dari segi teknik, media yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah
memenuhi syarat : karena suara atau gambar pada media yang tidak jelas dapat
Manfaat media pendidikan dalam proses belajar mengajar menurut pendapat Arief S.
2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan
kenyataan
2) Mempersamakan pengalaman
seperti yang telah diuraikan diatas, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan
Menurut pendapat dari Arief S. Sadiman dkk (1996 : 61-64) media Presentasi
“ Suatu program komputer yang di-desain dari poin poin tulisan penting dan secara
otomatis bergerak secara berurutan dan dapat memproyeksikan ke layar monitor atau
Berbagai obyek atau pesan dituliskan atau digambarkan pada transparan yang
diproyeksikan lewat Presentasi Power Point, missal diagram, peta, grafik, batasan dan
sebagainya.
dan kelemahan
Point
5. Mudah dioperasikan
7. Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan terutama
11. Dapat menstimulasi efek gerak yang sederhana dan warna pada proyeksinya dengan
Kelemahannya adalah :
b. Dalam penyajiannya menuntut cara kerja yang sistimatis dan mengerti soft ware
E. HASIL BELAJAR
Keberhasilan kegiatan belajar mengajar dapat diketahui dari hasil belajar siswa
melalui evaluasi
Menurut Nurkancana dan P.P.N Sumartana (1983,1) evaluasi pendidikan adalah “suatu
tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu yang ada hubungannya
dengan dunia pendidikan”.
kemampuan siswa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat
a. Evaluasi adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau hasil belajar siswa
kemampuan siswa
Dari keterangan diatas, maka untuk mengetahui hasil belajar siswa perlu dilakukan evaluasi
Pengertian hasil belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala
a. Memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar
b. Memberikan laporan tentang perkembangan siswa kepada orang tua maupun lembaga
pendidikan
c. Untuk menentukan siswa di dalam situasi belajar mengajar yang tepat sesuai dengan
d. Sebagai dasar pemecahan kesulitan di dalam kegiatan belajar mengajar (Abu Ahmadi dan
BAB III
dalam penelitian tindakan di bab III ini, bahwa metode penelitian tindakan ini adalah
menggunakan model penelitian kolaboratif dimana peneliti hanya sebagai konseptor atas
pembinaan pembelajaran inovatif sedangkan guru yang mengajar ilmu sains menerapkan konsep
Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk observer yakni pengawas sebagai
pengamat penelitian sementara yang melaksanakan dan penanggung jawab penuh penelitian ini
adalah guru bidang studi ilmu pengetahuan alam atau ilmu sains di SDN ______ Kecamatan
______ Kabupaten _____ Propinsi _____ Pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran ___/____.
Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di kelas
dimana guru bidang studi ilmu pengetahuan alam atau ilmu sains secara penuh terlibat dalam
Dalam penelitian ini peneliti bekerjasama dengan guru kelas dan guru bidang studi,
kehadiran peneliti sebagai sebatas memberikan konsep dasar pembelajaran inovatif kemudian
diterapkan oleh guru bidang studi IPS di SDN ______ Kecamatan ______ Kabupaten _____
Propinsi _____ Pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran ___/____.. Dengan cara ini diharapkan
didapatkan data yang seobjektif mungkin demi kevalidan data yang diperlukan.
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di SDN ______ Kecamatan ______ Kabupaten _____ Propinsi
_____
2. Waktu Penelitian
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah guru bidang studi IPS dan siswa yang dipilih secara random
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas atau Sekolah. Adapun tujuan utama
dari Penelitian tindakan kelas atau sekolah adalah untuk memperbaiki / meningkatkan pratek
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian
ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam
Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang
perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk
permasalahan.
C. INSTRUMEN PENELITIAN
1. Silabus
Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolahan
Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam
mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing RP berisi kompetensi dasar,
indikator pencapaian Kinerja Guru, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar
mengajar.
Lembar kegaian ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses pengumpulan data
hasil eksperimen.
b. Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati aktivitas siswa dan
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk
BAB IV
A. HASIL TINDAKAN
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari
rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran yang
pembelajaran presentasi power point , dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
________ kelas IV dengan jumlah siswa 20 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak
sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah
dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:
Skoring
No Ceck Point Yang Di obsevasi
Obs.1 Obs.2
I Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
PPP
sebelumnya
B. Kegiatan inti
1. Mempresentasikan langkah-
C. Penutup
rangkuman 3 3
2. Memberikan evaluasi
2. Guru antisias 3 3
Berdasarkan tabel di atas aspek-aspek yang mendapatkan kriteria kurang baik adalah
siswa respon siswa. Keempat aspek yang mendapat nilai kurang baik di atas,
merupakan suatu kelemahan yang terjadi pada siklus I dan akan dijadikan bahan
kajian untuk refleksi dan revisi yang akan dilakukan pada siklus II.
Hasil observasi berikutnya adalah aktivitas guru dan siswa seperti pada tabel
berikut :
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa aktivitas guru yang paling dominan
pada siklus I. Aktivitas lain yang presentasinya besar namun kurang memuaskan
Pada siklus I, secara garis besar kegiatan belajar mengajar dengan metode
pembelajaran PPP sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun peran guru masih
cukup dominan untuk memberikan penjelasan dan arahan, karena model tersebut
c. Refleksi
tujuan pembelajaran
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan,
1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari
rencana pelajaran 2, LKS, 2, soal tes formatif II dan alat-alat pengajaran yang
__________ di kelas IV dengan jumlah siswa 20 siswa. Dalam hal ini peneliti
bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana
kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi)
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah
dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil
penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut:
Skoring
No Ceck Point Yang Di obsevasi
Obs 1 Obs 2
Pengamatan KBM
D. Pendahuluan
Pembelajaran PPP 3 4
sebelumnya
A. Kegiatan inti
I pembelajaran PPP 4 3
bersama siswa 3 3
Pembelajaran PPP
E. Penutup
2. Memberikan evaluasi 3 4
II Ketepatan waktu pengajaran 2 3
2. Guru antisias 4 4
Dari tabel di atas, tanpak aspek-aspek yang diamati pada kegiatan belajar
mengajar (siklus II) yang dilaksanakan oleh guru dengan menerapkan metode
pembelajarn PPP mendapatkan penilaian yang sangat baik dari pengamat selaku
pengawas di sekolah tersebut. Maksudnya dari seluruh penilaian tidak terdapat nilai
kurang. Namun demikian penilaian tesebut belum merupakan hasil yang optimal,
untuk itu ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan perhatian untuk
PPP diharapkan siswa dapat menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari dan
Berdasarkan tabel I di atas, tampak bahwa aktifitas guru telah menguasai konsep
dan menerapkan pembelajaran PPP dengan sangat baik pada siklus II . Jika
dibandingkan dengan siklus I, aktivitas ini mengalami peningkatan yang luar biasa.
Sedangkan untuk aktivitas siswa yang juga di atas rata-rata dari kebiasaan menerima
materi ajar, artinya suasana kegiatan belajar mengajar di kelas sangat responsif siswa
berdiskusi dengan ancar serta dapat bekerja sama dengan sesama anggota kelompok
terhadap pokok bahasan materi yang diberikan guru melalui model pembelajaran PPP
. Jika dibandingkan dengan siklus I, aktifitas ini mengalami peningkatan yang cukup
menakjubkan.
Dari tabel di atas diperoleh tingkat ketuntasan kegiatan belajar mengajar mencapai
80 % tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan
belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan jauh lebih baik dari siklus I.
Adanya peningkatan Kinerja Guru siswa ini karena setelah guru menginformasikan
bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan
berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai
mengerti apa yang dimaksudkan dan diinginkan guru dengan menerapkan metode
pembelajaran PPP
c. Refleksi
sebagai berikut:
1) Memotivasi siswa
3) Pengelolaan waktu
d. Revisi Rancangan
kekurangan. Maka perlu adanya revisi untuk dilaksanakan pada siklus II antara lain:
2) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan takut
kesimpulan/menemukan konsep.
5) Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan memberi soal-
soal latihan pda siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan belajar mengajar.
Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran PPP memiliki dampak
positif dalam meningkatkan Kinerja Guru. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat
dari sklus I dan II). Dan pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah
tercapai.
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses metode pembelajaran
PPP dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap
Kinerja Guru yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pengajaran ilmu sains
dengan dengan metode pembelajaran PPP yang paling dominant adalah bekerja dengan
antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat
dikategorikan aktif.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Sesuai dengan hasil analisis data yang telah dikemukakan dalam BAB IV, maka
1. Penggunaan media Presentasi Power Point berpengaruh terhadap aktivitas guru mengajar
IPS dan hasil belajar siswa di SDN ______ Kecamatan ______ Kabupaten _____
Hal ini membuktikan bahwa mutu mengajar guru IPS dan peningkatan hasil belajar di
SDN ______ Kecamatan ______ Kabupaten _____ Propinsi _____pada mata pelajaran
Sebagai penutup dari seluruh uraian dalam penelitian ini penulis mengemukakan
1. Guru dalam mengajar mata pelajaran IPS, hendaknya menggunakan media Presentasi
Power Point untuk membantu melancarkan kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan
3. Guru didalam proses belajar mengajar harus dapat memilih dan menggunakan media
secara tepat sehingga guru diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain Aswan, 2002, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka
Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri, 1999, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya, Usaha
Nasional
Kasrori, Jusuf, Moerdjoko S, dan Murti Sudono, 2003, Media Pengajaran, Pengolahan Kelas,
Sadiman S. Arief dkk, 1996, Media Pendidikan, Jakarta, Pustekkom Dikbud dan PT Raja
Grafindo Persada
Sujatmoko Dwi, 2006, Edisi Revisi 2007, Ms Power Point Sebagai Media Pembelajaran
Lampiran I
Siklus I
Skor Item Tes Total
N Kode Total Skor
o Siswa 1 2 3 4 Skor (%)
1 001 8 11 8 46 33 52
2 002 8 7 8 14 37 57
3 003 16 8 8 11 43 67
4 004 8 8 6 8 30 47
5 005 4 6 8 11 29 45
6 006 10 8 11 9 38 59
7 007 11 8 4 6 31 48
8 008 13 11 8 5 37 57
9 009 6 6 8 14 34 53
10 010 6 4 8 4 22 34
11 011 11 5 8 8 32 50
Siklus II
Skor Item Tes Total
N Kode Total Skor
o Siswa 1 2 3 4 Skor (%)
1 001 10 14 4 8 36 56
2 002 6 6 4 8 34 53
3 003 12 8 10 6 36 56
4 004 8 8 11 8 35 55
5 005 14 6 4 8 32 50
6 006 12 7 10 8 37 58
7 007 14 8 11 6 39 61
8 008 16 6 8 8 38 59
9 009 11 8 6 14 39 61
10 010 14 6 6 8 34 53
11 011 8 11 14 7 40 63
Siklus III
EVALUASI TERHADAP
KESELURUHAN TINDAKAN
PEMBELAJARAN SIKLUS III
Pengurangan
Pengurangan
HASIL PENGAMATAN II
REFLEKSI PEMBELAJARAN SIKLUS II
REFLEKSI SIKLUS II
PENGAJAR SIKLUS I
RENCANA TINDAKAN
- Tindakan 1
- Tindakan 2
- Tindakan 3
OBSERVASI
IIDENTIFIKASI MASALAH
Rencana penelitian
REFLEKSI
Lampiran III
_________ , _______________
Peneliti
Lampiran IV