126 534 3 PB
126 534 3 PB
JVK
JURNAL VOKASI KESEHATAN
http://ejournal.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JVK
PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PLASMA EDTA DAN SERUM DEN-
GAN PENUNDAAN PEMERIKSAAN
19
Apriani & Alfita Umami, Perbedaan Kadar Glukosa Darah Pada Plasma Edta Dan Serum
20
JVK 4 (1) (2018) hlm. 19 - 22
Dengan dua jenis sampel diukur dengan metode yang Pembuatan plasma sel-sel darah terendapkan secara
sama dan hasil pengukuran sampel pertama dan kedua jelas di dasar tabung, seperti pengendapan suspensi
dibandingkan dengan taraf signifikansi α = 0,05 partikel lain (Sadikin, 2001). Perbedaan antara plas-
Data hasil penelitian kadar glukosa darah pada ma dan serum juga terjadi karena, pada serum tidak
pasien yang melakukan pemeriksaan glukosa darah mengandung fibrinogen dan beberapa faktor koagu-
puasa dihitung penurunan kadar glukosa darah puasa lasi lainnya, sedangkan plasma mengandung semua
dengan menggunakan rumus presentase, yaitu : protein yang terdapat di dalam darah yang bersirkula-
si dan mengandung partikel antikoagulan EDTA yang
% = (A-B)/Ax 100% dapat mempengaruhi pemeriksaan. (Sacher, 2004).
Penurunan kadar glukosa darah yang ditunda se-
Keterangan : lama dua jam antara plasma dan serum adalah pada
A= Rata-rata kadar glukosa darah yang langsung di plasma sebesar 2,9%, sedangkan pada serum 2,7%.
periksa Hasil tersebut menunjukan bahwa sampel yang dib-
B= Rata-rata kadar glukosa darah setelah di tunda dua iarkan atau ditunda pengerjaannya akan mengalami
jam penurunan pada suhu kamar selama dua jam. Hal ini
sesuai dengan (Kee, 2003) yang menyatakan sampel
Hasil dan Pembahasan yang disimpan pada suhu kamar akan mengalami pe-
nurunan kadar glukosa darah kurang lebih 1-2% per
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap jam.
50 orang dengan pemeriksaan kadar glukosa darah Penelitian sebelumnya tentang perbedaan ka-
menggunakan sampel plasma EDTA dan serum, baik dar glukosa puasa menggunakan sampel EDTA dan
yang langsung diperiksa dan yang ditunda selama dua serum yang langsung diperiksa dan yang ditunda
jam diperoleh nilai rata-rata (mean), Z-hit dan Z-tabel selama dua jam terdapat perbedaan yang signifikan.
kadar glukosa darah puasa seperti pada tabel 2. Terjadi penurunan yaitu pada plasma EDTA sebesar
6,6% sedangkan pada serum 3,5% (Lita, 2014). Hal
Tabel 2. Uji beda rata-rata kadar glukosa darah pada ini menunjukan penurunan relatif lebih besar pada pe-
serum dan plasma antara yang ditunda dengan yang meriksaan menggunakan sampel plasma, hal ini terja-
langsung diperiksa. di karena pada plasma masih mengandung fibrinogen
dan partikel EDTA yang dapat mempengaruhi hasil
Rata-Rata Kadar glukosa Z Z pemeriksaan terhadap glukosa darah. (Sacher, 2004).
(mean) hit tabel Berdasarkan hasil penelitian ini Sebaiknya
pemeriksaan terhadap glukosa darah dikerjakan
langsung ditunda 0,44 1,96 langsung tanpa harus ditunda, supaya hasil yang
Plasma 89.18 86.60 didapat sesuai dengan keadaan tubuh pasien. Sehing-
ga hal-hal yang tidak diinginkan dapat terhindarkan
Serum 92.02 89.54 yaitu mendapat hasil yang tinggi atau rendah palsu.
21
Apriani & Alfita Umami, Perbedaan Kadar Glukosa Darah Pada Plasma Edta Dan Serum
22