Anda di halaman 1dari 6

IMAN KEPADA HARI AKHIR

Pengertian dan Dalil


Umat Islam wajib percaya dan yakin bahwa hari akhir atau hari kiamat itu
pasti akan datang. Kelak manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur
untuk menerima pengadilan Allah swt. Perhatikan firman Allah berikut:

Artinya: "Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada
keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di
dalam kubur." (QS. al-Hajj/22: 7).

Ayat ini menegaskan bahwa hari Kiamat itu bukanlah omong kosong, tapi
kejadian yang benar adanya. Hanya saja, manusia tidak ada yang tahu,
kapan itu akan terjadi. Ini adalah rahasia Allah swt. Hanya Allah yang Maha
Tahu kapan hari Kiamat akan terjadi. Ketika kiamat tiba, bumi akan hancur,
semua makhluk mati, lalu Allah menghidupkan kembali manusia dari dalam
kubur.

Iman kepada hari kiamat adalah percaya dan meyakini bahwa seluruh alam
termasuk dunia dan seisinya akan mengalami kehancuran. Hari akhir
ditandai dengan ditiupnya terompet Malaikat Israfil. Dijelaskan bahwa pada
hari itu daratan, lautan dan benda-benda di langit porak-poranda. Gunung-
gunung meletus, hancur, dan berhamburan. Bumi berguncang dan
memuntahkan isi perutnya. Lautan meluap dan menumpahkan seluruh
isinya. Benda-benda yang ada di langit bergerak tanpa kendali. Bintang,
planet, dan bulan saling bertabrakan.

MACAM - MACAM KIAMAT


 
Para ulama mengelompokkan kiamat menjadi dua macam, yaitu:
 
a. Kiamat Shughra (Kiamat Kecil)
 
Yaitu terjadinya kematian yang menimpa sebagian umat manusia.
Misalnya: matinya seseorang karena sakit, kecelakaan, musibah tsunami,
banjir, tanah longsor, dan sebagainya.
Tragedi Tsunami di Aceh Tahun 2004 Menelan Korban Ratusan Ribu Jiwa

b. Kiamat Kubra (Kiamat Besar)


 
Yaitu terjadinya kematian dan kehancuran yang menimpa seluruh alam
semesta. Dunia porak-poranda, rusak, dan hancur. Kehidupan manusia
akan berganti dengan alam yang baru yakni alam akhirat.

TANDA – TANDA KIAMAT KUBRO


Tanda-tanda kiamat dalam hadits ini disebut sebagai tanda-tanda kiamat kubra (hari
akhir). Dalam sebuah hadits di atas, Rasulullah memberikan tanda-tanda hari kiamat
sebagai berikut:
1. Munculnya kabut (dukhan).
2. Munculnya Dajjal
3. Munculnya Dabbah Keempat,
4. Terbitnya matahari dari barat.
5. Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj Keenam,
6. Munculnya Isa bin Maryam
7. Adanya tiga gerhana di timur.
8. Adanya gerhana di barat.
9. Adannya gerhana di jazirah Arab.
10. Adanya api yang muncul dari Yaman kemudian menggiring manusia menuju tempat
berkumpul.

PERISTIWA – PERISTIWA SETELAH TERJADINYA KIAMAT

Yaumul Barzah

Yaumul barzah disebut juga dengan alam barzah, yakni masa penantian manusia
setelah meninggal dunia sebelum kemudian dibangkitkan kembali dari alam kubur.

َ ُ ‫لَ َعلِّي أَ ْع َمل‬


ٌ ‫صال ًِحا فِي َما َت َر ْكتُ ۚ َكاَّل ۚ إِ َّن َها َكلِ َم ٌة ه َُو َقائِلُ َها ۖ َومِنْ َو َرائِ ِه ْم َب ْر َز‬
َ‫خ إِلَ ٰى َي ْو ِم ُي ْب َع ُثون‬

“Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali
tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan
mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al Mu’minun [23] : 100)

Di dalam alam barzah, manusia yang meninggal akan mendapat balasan yang sesuai
dengan amal perbuatannya selama hidup. Bagi mereka yang banyak melakukan dosa
yang berulang dalam Islam akan merasakan siksa kubur yang menyakitkan. Sedangkan
mereka yang senantiasa bertakwa dan melakukan amal shaleh insya Allah akan
merasakan kenikmatan di alam barzah.

Yaumul Ba’as

Yaumul Ba’as merupakan hari dibangkitkannya seluruh umat manusia dari alam kubur.
Keadaan manusia pada saat itu sangat beragam, tergantung pada amal perbuatannya
selama di dunia.

Allah Ta’ala berfirman,

ُ ‫سا َع َة آتِ َي ٌة اَل َر ْي َب فِي َها َوأَنَّ هَّللا َ َي ْب َع‬


ِ ‫ث َمنْ فِي ا ْلقُ ُب‬
‫ور‬ َّ ‫َوأَنَّ ال‬

“Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan
bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.” (QS. Al Hajj [22] : 7)

Yaumul Mahsyar

Setelah dibangkitkan, kemudian manusia dikumpulkan seluruhnya di Padang Mahsyar


untuk diadili oleh Allah subhanahu wa ta’ala dengan seadil-adilnya.

Allah Ta’ala berfirman,

‫ش ْر َنا ُه ْم َفلَ ْم ُن َغاد ِْر ِم ْن ُه ْم أَ َحدً ا‬


َ ‫ار َز ًة َو َح‬ َ ‫س ِّي ُر ا ْل ِج َبال َ َو َت َرى اأْل َ ْر‬
ِ ‫ض َب‬ َ ‫َو َي ْو َم ُن‬

“Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu
akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak
kami tinggalkan seorangpun dari mereka.” (QS. Al-Kahf [18] : 47)

Yaumul Hisab

Selanjutnya yaumul hisab yakni hari perhitungan seluruh amal perbuatan baik dan
buruk umat manusia. Tidak ada sekecil perbuatanpun yang luput dari catatan malaikat
Allah subhanahu wa ta’ala.
Oleh karena itu, bagi mereka yang mendapatkan hikmah beriman kepada malaikat
maka akan senantiasa menjaga sikap dan perilakunya agar tidak menyimpang dari
syari’at Islam.

ِ ‫سا‬
‫ب‬ َ َ ‫س َبتْ ۚ اَل ُظ ْل َم ا ْل َي ْو َم ۚ إِنَّ هَّللا‬
َ ‫س ِري ُع ا ْل ِح‬ ٍ ‫ْل َي ْو َم ُت ْج َز ٰى ُكل ُّ َن ْف‬
َ ‫س ِب َما َك‬

“Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada
yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya.” (QS. Al-
Mu’min [40] : 17)

Yaumul Mizan

Yaumul mizan yaitu hari penimbangan seluruh amal baik dan buruk manusia selama
hidupnya. Apabila amal baiknya lebih berat daripada amal buruknya, maka insya Allah
ia akan dimasukkan ke dalam surga-Nya. Namun, apabila amal buruknya yang lebih
berat daripada amal baiknya, maka ia akan mendapatkan balasan berupa siksa neraka,
naudzubillah.

Allah Ta’ala berfirman,

َ‫ش ْي ًئا ۖ َوإِنْ َكانَ ِم ْث َقال َ َح َّب ٍة مِنْ َخ ْرد ٍَل أَ َت ْي َنا ِب َها ۗ َو َك َف ٰى ِب َنا َحاسِ ِبين‬ ٌ ‫ض ُع ا ْل َم َو ِازينَ ا ْلق ِْس َط لِ َي ْو ِم ا ْلقِ َيا َم ِة فَاَل ُت ْظلَ ُم َن ْف‬
َ ‫س‬ َ ‫َو َن‬

“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan
seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti
Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.”
(QS. Al-Anbiya [21] : 47)

Sirat

Sirat merupakan jalan penentu dari setiap manusia setelah amal buruknya dihitung dan
ditimbang. Pada tahap ini telah dapat ditentukan apakah manusia akan dimasukkan ke
dalam surga atau neraka.

Syafaat

Syafaat ialah pertolongan dari Allah subhanahu wa ta’ala untuk hamba-hamba-Nya


yang selama hidupnya beriman, Islam, bertakwa dan selalu memperbanyak amal baik.

Surga dan Neraka

Tempat balasan bagi umat manusia. Surga merupakan balasan bagi hamba Allah yang
beriman dan shaleh/shalehah serta mendapatkan ridho-Nya. Neraka merupakan
balasan bagi umat manusia yang selama hidupnya banyak berbuat dosa dan
mengingkari kewajibannya terhadap Allah subahanahu wa ta’ala.

HIKMAH BERIMAN KEPADA HARI AKHIR

1. Semakin Beriman dan Bertaqwa Kepada Allah

Orang yang beriman kepada hari akhir, maka ia akan semakin beriman dan bertaqwa
pula kepada Allah. Keberimanan kepada Allah pasti akan berdampak pada keyakinan
hari akhir dan begitupun sebaliknya. Allah lah yang menciptakan dan menentukan hari
akhir, maka itu hanya kepada Allah kita meminta perlindungan saat terjadinya hari akhir
agar dapat selamat menuju kebahagiaan akhirat.

“Katakanlah: “Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah


itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya; akan
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS Al Jatsiyah 26)

2. Muncul Rasa Takut Tidak Mampu Mempertanggungjawabkan


“(yaitu) orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak
melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat”. (QS Al Anbiya : 49)
Orang yang beriman kepada hari akhir akan muncul rasa takut ketika berbuat sesuatu
tanpa memiliki pendasaran yang benar dan rasional. Hal ini dikarenakan saat nanti
menghadap Allah langsung saat harus mempertanggungjawabkannya tentu tidak akan
bisa dilakukan jika sejak di dunia tidak pernah mempersiapkannya dengan baik dan
perilaku kita dasarnya hanyalah asal-asalan saja. Untuk itu, ornag beriman pada hari
akhir akan senantiasa melakukan sesuatu dengan penuh pertanggungjawaban.

3. Menjauhi Kemaksiatan dan Perbuatan yang Buruk

“Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: “Hendaklah mereka


mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka
secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada
bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan” (QS Ibrahim : 31)
Menjauhi kemaksiatan adalah hikmah yang akan didapat oleh orang yang beriman
kepada hari akhir. Ia akan menjauhi kemaksiatan karena ia takut akan hari akhir dan
pertanggungjawaban yang sangat berat nantinya. Untuk itu, dalam berbuat ia akan hati-
hati dan penuh perhitungan yang matang. Bahkan ia pun tidak akan begitu mencintai
dunia secara berlebihan, karena apa yang ada di dunia hakikatnya adalah ujian dan
titipan yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah kelak.

4. Mempersiapkan Diri dengan Profesional

“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu)


kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang
tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila
Kiamat sudah datang?” (QS Muhammad : 18)
Hari akhir datangnya tiba-tiba dan tidak disangka-sangka, maka itu seorang muslim
yang beriman dengan hari akhir akan benar-benar secara profesional mempersiapkan
diri menghadapinya. Secara profesional artinya secara sungguh-sungguh, ada evaluasi,
selalu memperbaiki diri dan juga melakukan perbaikan terus menerus akan kehidupan
dan ibadah yang dijalaninya. Hal ini selayaknya seorang karyawan yang bekerja pada
atasannya

Contoh perilaku iman kepada hari akhir dalam kehidupan sehari-hari :

1. Meminjami buku catatan pada teman yang saat dispen


2. Membayar amal
3. Membantu ibu membersihkan rumah
4. Meminjami uang teman saat membutuhkan
5. Membantu anak saat terjatuh
6. Menyingkirakan batu di jalan
7. Membuang samaph pada tempatnya
8. Membaca Al-Qur’an dan maknanya
9. Memberi sedekah pada orang-orang yang kurang mampu
10. Membantu ibu mencuci baju
11. Menyapu kelas
12. Shalat 5 waktu
13. Shalat tahaju di sepertiga malam
14. Shalat jama’ah dimasjid maupun dimushola
15. Berdzikir
16. Berkumpul dengan orang-orang shaleh
17. Berkunjung kerumah bapak atau ibu guru saat lebaran
18. Tidak mengejek teman
19. Tidak memukul teman
20. Tidak menggunjing teman
21. Tidak berbicara kotor
22. Tidak meminum-minuman keras
23. Tidak menyekutukan allah dan utusan-utusannya
24. Hormat kepada bapak/ibu guru
25. Hormat kepada orang tua
26. Membantu ibu mencuci piring
27. Tidak memukul teman
28. Membantu guru membersihkan tulisan dipapan tulis
29. Tidak bebuat zina
30. Shalat tepat waktu
31. Menjalankan ibadah puasa sesuai ketentuan
32. Tidak menggunakan narkoba
33. Memakan makanan yang baik dan halal
34. Memakai baju yang menutupi aurot
35. Memandikan orang yang meninggal
36. Mengkhafani orang yang meninggal
37. Menshalatkan orang yang meninggal
38. Menguburkan orang yang meninggal
39. Membayar hutang kepada orang lain
40. Tidak makan secara berlebihan
41. Tidak menjadi orang yang sombong
42. Tidak membeda-bedakan yang kaya dengan yang miskin
43. Tidak membeda-bedakan yang pintar dengan yang bodoh
44. Tidak memilih-milih dalam berteman
45. Tidak makan ditempat umum pada saat bulan ramadhan
46. Bertanggung jawab saat menghilangkan pensil teman
47. Saat kita makan ada teman yang dating, maka mengajaknya makan pula
48. Mengantarkan teman pulang tanpa memikirkan uang bensin
49. Menghadapi cobaan dari allah dengan lapang dada
50. Berdoa agar diselamatkan di akhirat.

Anda mungkin juga menyukai