Reni Zulfitri
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan lansia tentang hipertensi dengan perilaku lansia
mengontrol kesehatannya di rumah di wilayah kerja Puskesmas Melur Pekanbaru. Desain yang digunakan deskriptif
korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 78 responden dengan menggunakan metode random
sampling dengan teknik multistage cluster sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square. Hasil penelitian
didapatkan p value = 1,000 (p value > 0,05), artinya tidak terdapat hubungan antara pengetahuan lansia tentang hipertensi
dengan perilaku lansia dalam mengontrol kesehatannya di rumah. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor
pengetahuan tidak menjadi faktor yang berhubungan dengan perilaku sehat lansia. Oleh karena itu, perlu meneliti faktor
lain yang dapat mempengaruhi perilaku sehat lansia dengan penyakit kronis, seperti: dukungan sosial, pengalaman hidup,
pola koping, serta peran petugas kesehatan.
Abstract
The objective of this research is to identify the relationship between older adults knowledge about hypertension and their
behavior in controlling health at home at the area of Melur Community Health Care Centre in Pekanbaru. This research,
researchers use descriptive correlative design with cross sectional approach and use random sampling method with
multistage cluster sampling technique. The number of participant in this research is 78. Researchers used chi square
statistic method. The result indicate that there is no relation between older adults knowledge about hypertension and their
behavior in controlling their health at home, with p value = 1,000 (p value > 0,05). Based on this result, researchers draw
a conclusion that there is a lot of factors which can affect older adults behavior in order to stay healthy. So, very important
to research about other factors which can affect the older adults healthy behavior, example: life experiences, time and level
of anticipatory, social sources, coping pattern and the role of health care providers.
1
Reni Zulfitri, Hubungan Pengetahuan Lansia Tentang Hipertensi dengan
Perilaku Lansia Mengontrol Kesehatannya di Rumah
2
Jurnal Ners Indonesia, Vol.1, No.1, September 2010
ketidakpatuhan lansia dalam upaya menjaga dibedakan dengan anggota keluarga yang lain
dan mengontrol kesehatannya. Terdapat (tetap saja mengkonsumsi garam, lemak atau
beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan kolesterol), minum kopi, bahkan ada yang
maupun ketidakpatuhan lansia dalam menjaga masih mengkonsumsi minuman yang
dan mematuhi segala yang dianjurkan oleh mengandung soda (Fanta, Sprite, Coca cola,
tenaga kesehatan profesional, diantaranya dan sebagainya).
adalah: interaksi nilai dan pengalaman hidup Berdasarkan uraian dan fenomena di atas,
lansia, dukungan keluarga, kemampuan tenaga peneliti merasa tertarik untuk meneliti secara
profesional dalam mengajarkan dan jelas dan nyata tentang hubungan pengetahuan
menganjurkan sesuatu, serta kompleksitas cara lansia tentang hipertensi dengan perilaku lansia
dan aturan hidup yang diterapkan oleh lansia dalam mengontrol kesehatannya di rumah di
(Stanley, Blair, Beare, 2005). Dari uraian wilayah kerja Puskesmas Melur Pekanbaru.
tersebut dapat diketahui banyak faktor yang Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mempengaruhi pembentukan perilaku pada mengetahui hubungan pengetahuan lansia
lansia yang harus dipahami oleh caregiver tentang hipertensi dengan perilaku lansia dalam
(pemberi pelayanan) baik oleh tenaga mengontrol kesehatannya di rumah di wilayah
kesehatan maupun anggota keluarga yang kerja Puskesmas Melur Pekanbaru.
menjaga dan merawatnya.
Berdasarkan data sekunder dari METODE
Puskesmas Melur Pekanbaru pada tahun 2007, Desain yang digunakan dalam penelitian
didapatkan data bahwa jumlah lansia di ini adalah deskriptif korelasi dengan
wilayah kerja Puskesmas Melur adalah cukup pendekatan cross sectional. Populasi dalam
tinggi (sebanyak 2215 orang), dimana 16% dari penelitian ini adalah seluruh lansia hipertensi
jumlah lansia tersebut mengalami penyakit yang tinggal bersama keluarga dan bertempat
hipertensi. Penyakit hipertensi ini termasuk tinggal di wilayah kerja Puskesmas Melur
dalam lima (5) kelompok besar jenis penyakit Pekanbaru. Jumlah sampel sebanyak 78 orang
pada lansia yang berkunjung ke Puskesmas dengan kriteria inklusi yaitu : Lansia yang
Melur. Dari hasil survey dan wawancara mempunyai TD > 140/90 mmHg, pernah
dengan seorang petugas kesehatan yang terdiagnosa penyakit hipertensi, berusia 55
mengelola program pembinaan kesehatan (lima puluh lima) tahun ke atas, tidak
lansia di Puskesmas Melur, diketahui bahwa di mengalami gangguan jiwa, tidak pikun, tinggal
wilayah kerja Puskesmas Melur kegiatan bersama keluarga, bersedia menjadi responden,
Posyandu lansia aktif dilaksanakan setiap dan bertempat tinggal di wilayah kerja
bulan, salah satu kegiatannya adalah Puskesmas Melur Pekanbaru.
memberikan penyuluhan kesehatan. Teknik atau cara pengambilan sampel
Hasil survey diketahui pula bahwa menggunakan metode random sampling
sebagian besar lansia hipertensi tinggal dengan teknik multistage cluster sampling
bersama keluarganya yang mempunyai tingkat (gugus bertahap). Jumlah kelurahan yang
pendidikan cukup tinggi (SMU sampai dengan dijadikan sampel adalah 1 kelurahan yang
Sarjana kesehatan dan non kesehatan). Dengan diambil secara acak (minimal 20% dari 4
demikian, diharapkan pengetahuan lansia kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Melur
tentang berbagai penyakit cukup baik. Hal ini Pekanbaru), yaitu kelurahan Harjosari.
terbukti pada saat dilakukannya wawancara Kelurahan Harjosari terdiri dari 4 RW,
dengan beberapa lansia, dimana pengetahuan sehingga masing-masing RW diambil sampel
mereka tentang hipertensi cukup baik. Namun secara proporsional. Jumlah sampel di RW 01
demikian, masih ditemukan kurangnya adalah 20 orang, RW 02 adalah 22 orang, RW
motivasi mereka dalam menjaga serta 03 adalah 24 orang, dan RW 04 adalah 20
mengontrol kesehatannya sehari-hari di rumah. orang.
Terlihat dari perilaku mereka yang tidak sehat, Alat pengumpul data yang digunakan
seperti: merokok, tidak pernah berolah raga, dalam penelitian ini adalah kuesioner dan
makanan atau menu yang disajikan tidak ingin lembar observasi yang dikembangkan oleh
3
Reni Zulfitri, Hubungan Pengetahuan Lansia Tentang Hipertensi dengan
Perilaku Lansia Mengontrol Kesehatannya di Rumah
peneliti melalui studi literatur. Kuesioner yang kadang-kadang, dan tidak pernah). Untuk
digunakan telah valid dan reliable melalui uji pernyataan positif, jawaban selalu diberi nilai
korelasi dengan metode Pearson Product 4; sering diberi nilai 3; kadang-kadang diberi
Moment (r). Kuesioner pertama tentang: nilai 2; dan tidak pernah diberi nilai 1,
karakteristik lansia, yang terdiri dari: jenis sedangkan untuk pernyataan negatif, jawaban
kelamin, Status perkawinan, tingkat selalu diberi nilai 1; sering diberi nilai 2;
pendidikan, dan pekerjaan. Kuesioner kedua kadang-kadang diberi nilai 3; dan tidak pernah
tentang: pengetahuan lansia hipertensi tentang diberi nilai 4.
penyakit hipertensi (sebanyak 20 Pertanyaan, Terakhir adalah lembar observasi tentang
dengan menggunakan pilihan jawaban “Benar” perilaku lansia hipertensi dalam mengontrol
atau “Salah”). kesehatannya sehari-hari di rumah, yang dapat
Pada kuesioner ketiga tentang perilaku diamati langsung pada saat pengumpulan data
lansia hipertensi dalam mengontrol dilakukan (sebanyak 4 data yang diobservasi)
kesehatannya (sebanyak 23 pertanyaan), yang dengan menggunakan skala likert (sangat baik,
terdiri dari: domain pengetahuan cara baik, cukup, kurang). Untuk hasil observasi
mengontrol penyakit hipertensi di rumah sangat baik diberi nilai 4; baik diberi nilai 3;
(sebanyak 12 pertanyaan), menggunakan cukup diberi nilai 2; dan kurang diberi nilai 1.
pilihan jawaban “Benar” atau “ salah”. Untuk Data observasi ini sebagai penguat dari hasil
pernyataan yang positif, jawaban benar diberi jawaban pada kuesioner yang diisi oleh lansia
nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0, atau keluarga.
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Analisa data yang digunakan adalah
jawaban benar diberi nilai 0 dan jawaban salah analisa univariat dan bivariat. Analisa univariat
diberi nilai 1. bertujuan untuk mengetahui besarnya proporsi
Domain sikap (sebanyak 14 pertanyaan), masing-masing variabel dalam bentuk
menggunakan skala likert (sangat setuju, distribusi frekuensi (df) dan persentase (%),
setuju, kurang setuju, dan tidak setuju). Untuk yaitu: gambaran pengetahuan lansia tentang
penyakit hipertensi dan gambaran perilaku
pernyataan positif, jawaban sangat setuju diberi
lansia hipertensi dalam mengontrol
nilai 4; setuju diberi nilai 3; kurang setuju kesehatannya di rumah. Analisa bivariat
diberi nilai 2; dan tidak setuju diberi nilai 1, bertujuan untuk melihat hubungan antara
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, pengetahuan lansia hipertensi dengan perilaku
jawaban sangat setuju diberi nilai 1; setuju lansia mengontrol kesehatannya di rumah. Uji
diberi nilai 2; kurang setuju diberi nilai 3; dan statistik yang digunakan yaitu uji Chi Square
tidak setuju diberi nilai 4. (Kai kuadrat), dengan nilai alpha sebesar 0,05
(CI 95%).
Domain praktek (sebanyak 9 pertanyaan),
menggunakan skala likert (selalu, sering,
4
Jurnal Ners Indonesia, Vol.1, No.1, September 2010
HASIL PENELITIAN
Tabel 1.
Distribusi karakteristik lansia di wilayah kerja Puskesmas Melur Pekanbaru, Maret 2009
5
Reni Zulfitri, Hubungan Pengetahuan Lansia Tentang Hipertensi dengan
Perilaku Lansia Mengontrol Kesehatannya di Rumah
Tabel 4.
Hubungan pengetahuan lansia tentang hipertensi dengan perilaku lansia mengontrol
kesehatannya di rumah di wilayah kerja Puskesmas Melur Pekanbaru, Maret 2009
Total 17 61 78 (100%)
6
Jurnal Ners Indonesia, Vol.1, No.1, September 2010
7
Reni Zulfitri, Hubungan Pengetahuan Lansia Tentang Hipertensi dengan
Perilaku Lansia Mengontrol Kesehatannya di Rumah
8
Jurnal Ners Indonesia, Vol.1, No.1, September 2010