Anda di halaman 1dari 16

V.

NERACA DAN LAPORAN ARUS KAS

Pendahuluan

Sub modul ini membahas mengenai kegunaan dan keterbatasan neraca, klasifikasi dan
format neraca, informasi tambahan dan teknik pengungkapan di neraca, kegunaan,
tujuan, isi dan format laporan arus kas.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat :


1. Mengidentifikasi penggunaan dan keterbatasan neraca.
2. Mengidentifikasi klasifikasi utama neraca.
3. Menjelaskan format neraca.
4. Mengidentifikasi informasi tambahan yang dilaporkan di neraca
5. Mengidentifikasi teknik utama pengungkapan di neraca.
6. Memahami kegunaan, tujuan dan isi laporan arus kas.
7. Memahami format laporan arus kas
8. Memahami likuiditas keuangan, fleksibilitas keuangan dan arus kas bebas

Kompetensi Khusus Yang Akan Dicapai

Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat :


1. Mampu mengidentifikasi penggunaan dan keterbatasan neraca.
2. Mampu mengidentifikasi klasifikasi utama neraca.
3. Mampu menjelaskan format neraca.
4. Mampu mengidentifikasi informasi tambahan yang dilaporkan di neraca
5. Mampu mengidentifikasi teknik utama pengungkapan di neraca.
6. Mampu memahami kegunaan, tujuan dan isi laporan arus kas.
7. Mampu memahami format laporan arus kas
8. Mampu memahami likuiditas keuangan, fleksibilitas keuangan dan arus kas
bebas

Neraca dan Laporan Arus Kas Rusliyawati, SE, M.Si, Ak V- 1


NERACA
Neraca disebut sebagai laporan posisi keuangan, melaporkan aktiva, kewajiban, dan
ekuitas pemegang saham perusahaan bisnis pada suatu tanggal tertentu. Neraca dapat
membantu meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas di masa depan.

Kegunaan Neraca
Neraca merupakan dasar untuk menghitung tingkat pengembalian dan mengevaluasi
struktur modal perusahaan, neraca dapat dimanfaatkan untuk menganalisis likuiditas,
solvensi, dan fleksibilitas keuangan perusahaan.
- Likuiditas (liquidity) menguraikan “jumlah waktu yang diperkirakan akan
dibutuhkan sampai suatu aktiva terealisasi atau sebaliknya dikonversi menjadi kas
atau sampai kewajiban dibayar”
- Solvensi (solvency) mengacu pada kemampuan perusahaan untuk membayar utang-
utang nya pada saat jatuh tempo.
- Likuiditas dan solvensi mempengaruhi fleksibilitas keuangan (financial flexibility)
entitas, yang mengukur “kemampuan perusahaan mengambil tindakan yang efektif
untuk mengubah jumlah dan penetapan waktu arus kas sehingga bisa bereaksi
terhadap kebutuhan dan peluang yang tak terduga.”

Keterbatasan-keterbatasan dari Neraca


Berikut adalah beberapa keterbatasan penting dari neraca:
- Sebagian besar aktiva dan kewajiban dicatat pada biaya historis. Akibatnya,
informasi yang dilaporkan dalam neraca memiliki reabilitas yang lebih tinggi, tetapi
juga dikecam karena nilai wajar saat ini yang lebih relevan tidak dilaporkan.
Contohnya Wood Playwood memiliki kayu dan aktiva lain yang nilainya dapat
meningkat setelah dibeli, kenaikan ini tidak dilaporkan sampai aktiva tersebut dijual.
- Pertimbangan dan estimasi harus digunakan untuk menentukan berbagai pos yang
dilaporkan dalam neraca. Sebagai contoh, Perusahaan membuat estimasi tentang
jumlah piutang yang akan ditagih, masa manfaat gudangnya, dan jumlah komputer
yang harus dikembalikan menurut kontrak garansi untuk mendapatkan jumlah yang
akan dilaporkan dalam neraca.
- Neraca perlu mengabaikan banyak pos yang merupakan nilai keuangan bagi
perusahaan tetapi tidak bisa dicatat secara objektif sebagai contoh, pengetahuan dan
keahlian para karyawan Intel dalam mengembangkan chip komputer baru, jelas
merupakan aktiva perusahaan yang paling signifikan.

Neraca dan Laporan Arus Kas Rusliyawati, SE, M.Si, Ak V- 2


- Salah satu tantangan paling signifikan yang dihadapi profesi akuntansi adalah
keterbatasan laporan keuangan.

Klasifikasi Neraca
Akun neraca diklasifikasikan sedemikian rupa sehinggga pos–pos serupa
dikelompokkan bersama untuk mendapatkan subtotal yang signifikan. Masing-masing
pos itu harus dilaporkan dan diklasifikasikan secara terpisah dengan rincian yang
memadai agar pemakai dapat menilai jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian arus
kas masa depan, serta mengevaluasi likuiditas dan fleksibilitas keuangan, profitabilitas,
serta risiko.
Klasifikasi dan laporan keuangan dengan mengelompokkan pos-pos yang memiliki
karakteristik serupa dan memisahkan pos-pos yang mempunyai karakteristik berbeda
akan membantu para analisis:
- Aktiva yang berbeda jenis atau fungsi yang diharapkan dalam operasi sentral atau
aktivitas lainnya harus dilaporkan sebagai pos terpisah. Contoh : persediaan barang
dagangan harus dipisahkan dari properti, pabrik dan peralatan.
- Aktiva dan kewajiban yang memiliki implikasi yang berbeda atas fleksibilitas
keuangan perusahaan harus dilaporkan sebagai pos terpisah. Contoh aktiva yang
dipakai dalam operasi perusahaan dilaporkan terpisah dari aktiva yang dipegang
untuk investasi,dan aktiva yang disewakan.
- Aktiva dan kewajiban yang memiliki karakteristik likuiditas umum yang berbeda
harus dilaporkan sebagai pos terpisah. Contoh kas harus dilaporkan terpisah dari
persediaan
Tiga kelompok pos yang umum terdapat dalam neraca adalah:
1. Aktiva. Manfaat ekonomi yang mungkin diperoleh dimasa depan, atau dikendalikan
oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu.
2. Kewajiban. Pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa depan yang
berasal dari kewajiban berjalan entitas tertentu untuk mentransfer aktiva atau
menyediakan jasa kepada entitas lainnya dimasa depan sebagai hasil dari transaksi
atau kejadian masa lalu
3. Ekuitas. Kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas setelah dikurangi dengan
kewajiban-kewajibannya.

Neraca dan Laporan Arus Kas Rusliyawati, SE, M.Si, Ak V- 3


Aktiva Kewajiban dan Ekuitas Pemilik
Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
Investasi Jangika Panjang Hutang Jangka Panjang
Properti, Pabrik dan Peralatan Ekuitas Pemilik
Aktiva Tak Berwujud Modal Saham
Aktiva Lainya Modal Disetor Tambahan
Laba Ditahan

Aktiva Lancar
Aktiva lancar adalah kas dan aktiva lainnya yang diharapkan akan dapat dikonversi
menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi,
tergantung mana yang paling lama. Siklus operasi adalah waktu rata-rata antara akuisisi
bahan dan perlengkapan dengan realisasi kas melalui penjualan produk. Siklus ini
bermula dari kas, persediaan, produksi, dan piutang, lalu kembali ke kas lagi.
Aktiva lancar disajikan dalam neraca menurut urutan likuiditas. Lima pos penting
dari aktiva lancar adalah kas, investasi jangka pendek, piutang, persediaan, dan
pembayaran di muka. Kas dilaporkan pada nilai ditetapkannya; investasi jangka pendek
umumnya dilaporkan pada nilai wajar; piutang usaha ditetapkan pada estimasi jumlah
yang dapat ditagih, persediaan umumnya dilaporkan pada mana yang terendah antara
biaya atau harga pasar; dan pos-pos dibayar di muka dinilai pada biaya.
Pos-pos di atas tidak dianggap sebagai aktiva lancar jika hal itu diperkirakan tidak
akan terealisasi menjadi kas dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi, mana yang
lebih lama. Secara umum, aturannya adalah bahwa jika suatu aktiva akan diubah
menjadi kas atau digunakan untuk membayar kewajiban lancar dalam satu tahun atau
satu siklus operasi, mana yang lebih panjang, maka aktiva ini diklasifikasikan sebagai
aktiva lancar. Investasi dalam saham biasa dapat diklasifikasikan baik sebagai aktiva
lancar maupun maupun aktiva tidak lancar tergantung pada niat manajemen.
Aktiva lancar terdiri dari :
- Kas
Kas untuk membayar kewajiban yang akan jatuh tempo dalam tahun berjalan
dicantumkan dalam aktiva lancar, tetapi jika kas dibatasi untuk tujuan selain dari
pelunasan kewajiban lancar maka dicantumkan dalam pos tidak lancar.
- Investasi Jangka Pendek
Investasi dalam sekuritas hutang dan ekuitas dikelompokkan ke dalam tiga portofolio
terpisah untuk tujuan penilaian dan pelaporan. Ketiga portofolio itu dikategorikan
sebagai berikut:

Neraca dan Laporan Arus Kas Rusliyawati, SE, M.Si, Ak V- 4


a. Sekuritas yang dipegang-hingga-jatuh tempo: Sekuritas hutang perusahaan yang
memiliki nilai positif dan kemampuan untuk dipegang sampai jatuh tempo.
b. Sekuritas perdagangan: Sekuritas hutang dan ekuitas yang tarutama dibeli dan
dipegang untuk dijual dalam waktu dekat untuk mendapatkan laba atas selisih
harga jangka pendek.
c. Sekuritas yang tersedia-untuk-dijual: Sekuritas hutang dan ekuitas yang tidak
diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dipegang-hingga-jatuh tempodan sekuritas
perdagangan.
Sekuritas perdagangan (apakah itu hutang atau ekuitas) harus dilaporkan sebagai
aktiva lancar. Sekuritas yang tersedia-untuk-dijual dan sekuritas yang dipegang-
hingga-jatuh tempo masing-masing dikalasifikasikan sebagai aktiva lancar atau tidak
lancar tergantung pada situasi.
- Piutang
Dalam pencantumannya harus dipisahkan antara piutang dagang dan piutang non
dagang. Setiap kerugian yang diantisipasi akibat piutang tidak tertagih, jumlah dan
sifat dari setiap piutang non dagang, serta setiap piutang yang diskontokan atau
digadaikan sebagai jaminan harus diidentifikasikan secara jelas.
- Persediaan
Penyajian persediaan disertakan dasar penilaiannya (LOCOM) dan metode
penetapan harga (FIFO/LIFO) harus diungkapkan.
- Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka yang termasuk dalam aktiva lancar adalah pengeluaran yang
telah dilakukan untuk manfaat (biasanya jasa) yang akan diterima dalam satu tahun
atau satu siklus operasi, tergantung mana yang lebih panjang. Pos-pos ini merupakan
aktiva lancar karena jika hal itu belum dibayar, maka perlu digunakan kas selama
tahun berjalan atau siklus akutansi berikutnya.

Aktiva Tidak Lancar


Aktiva tidak lancar terdiri dari :
- Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang, yang sering disebut investasi saja, biasanya terdiri dari satu
di antara empat jenis investasi berikut:
1. Investasi dalam sekuritas, seperti obligasi, saham biasa, atau wesel jangka
panjang.

Neraca dan Laporan Arus Kas Rusliyawati, SE, M.Si, Ak V- 5


2. Investasi dalam aktiva tetap berwujud, yang saat ini tidak digunakan dalam
operasi, seperti tanah yang ditahan untuk spekulasi.
3. Investasi yang disisihkan dalam dana khusus, seperti dana pelunasan, dana
pensiun, atau dana ekspansi pabrik.
4. Investasi dalam nak perusahaan atau afiliasi yang tidak dikonsolidasi.
5. Investasi jangka panjang ini biasanya disajikan dalam neraca tepat dibawah
Aktiva Lancar pada bagian terpisah yang disebut investasi.
- Properti, Pabrik, dan Peralatan
Properti, pabrik, dan peralatan adalah kekayaan yang bersifat tahan lama yang
digunakan dalam operasi reguler perusahaan. Aktiva ini terdiri dari property atau
kekayaan fisik seperti tanah, bangunan, mesin, perabotan, dan sumber daya yang
tidak dapat diperbaharui (hutan, mineral). Aktiva jenis ini dicantumkan sebagai
aktiva tetap berwujud.
- Aktiva Tak Berwujud
Aktiva tak berwujud tidak memiliki substansi fisik dan biasanya mempunyai tingkat
ketidakpastian yang tinggi berkenaan dengan manfaat masa depannya. Aktiva tak
berwujud meliputi paten, hak cipta, waralaba, good-will, merek dagang, nama
dagang, dan proses produksi rahasia. Pada umumnya, semua aktiva tak berwujud
inidiamortisasi atau dihapuskan menjadi beban sepanjang 5 sampai 40 tahun.
- Aktiva Lainnya
Umumnya pos-pos ini meliputi beban yang ditangguhkan (beban dibayar di muka
jangka panjang), piutang tidak lancar, aktiva tak berwujud, aktiva dalam dana
khusus, pajak penghasilan yang ditangguhkan, properti yang dipegang-untuk-dijual,
dan uang muka kepada anak perusahaan.

Kewajiban
- Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar adalah kewajiban yang diperkirakan secara memadai akan
dilikuidasi melalui penggunaan aktiva lancar atau penciptaan kewajiban lancar
lainnya. Konsep ini meliputi:
1. Hutang yang berasal dari akuisisi barang dan jasa: hutang usaha, hutang gaji,
hutang pajak, dan lain-lain.

Neraca dan Laporan Arus Kas Rusliyawati, SE, M.Si, Ak V- 6


2. Penagihan yang diterima di muka sebelum barang dikirimkan atau jasa diberikan
seperti pendapatan sewa yang belum dihasilkan atau pendapatan langganan yang
belum dihasilkan.
3. Kewajiban lain yang dilikuidasinya akan dilakukan dalam siklus operasi seperti
bagian obligasi jangka panjang yang harus dibayarkan dalam periode berjalan,
atau kewajiban jangka pendek yang berasal dari pembelian peralatan.
Kewajiban lancar meliputi pos-pos seperti wesel dagang dan non-dagang serta
hutang usaha, uang muka yang diterima dari pelanggan, dan bagian lancar hutang
jangka panjang yang jatuh tempo.
Kelebihan total aktiva lancar diatas total kewajiban lancar disebut dengan modal
kerja. Modal kerja yang merupakan jumlah bersih dari sumber daya perusahaan yang
relatif lancar. Yaitu, modal kerja yang merupakan penyangga lancar yang tersedia
untuk memenuhi kebutuhan keuangan pada siklus operasi. Modal kerja merupakan
jumlah yang jarang diungkapkan dalam neraca, tetapi dihitung oleh para bankir dan
kreditur lain sebagai indicator atas likuiditad jangka pendek perusahaan.
- Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang diperkirakan secara memadai
tidak akan dilikuidasi dalam siklus operasi yang normal, melainkan akan dibayar
pada suatu tanggal diluar waktu itu. Hutang obligasi, wesel bayar, sebagian pajak
penghasilan yang ditangguhkan, kewajiban lease, dan kewajiban pensiun merupakan
contoh yang paling umum.
Kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam siklus operasi berjalan
diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar jika likuidasinya membutuhkan
penggunaan aktiva lancar.
Secara umum, kewajiban jangka panjang terdiri dari tiga jenis :
1. Kewajiban yang berasal dari situasi pembiayaan khusus, seperti penerbitan
obligasi, kewajiban lease jangka panjang, dan wesel bayar jangka panjang.
2. Kewajiban yang berasal dari operasi normal perusahaan, seperti kewajiban
pensiun dan kewajiban pajak penghasilan yang ditangguhkan.
3. Kewajiban yang tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya satu kejadian atau
lebih dimasa depan untuk mengkonfirmasi jumlah yang harus dibayar, atau harus
dibayarkan, atau tanggal pembayaran seperti jaminan jasa atau produk dan
kontinjensi lainnya.

Neraca dan Laporan Arus Kas Rusliyawati, SE, M.Si, Ak V- 7


Ekuitas Pemlik
Kelompok Euitas Pemegang Saham
1. Modal saham, nilai pari atau ditetapkan atas saham yang diterbitkan
2. Modal disetor tambahan. Kelebihan jumlah yang dibayarkan diatas nilai pari atau
ditetapkan.
3. laba ditahan. Laba korporasi yang tidak didistribusikan.
Persyaratan pengungkapan yang utama untuk modal saham adalah jumlah nilai pari
saham yang diotorisasikan, diterbitkan, dan yang beredar.

Format Neraca
Salah satu bentuk susunan yang sering dipergunakan dalam penyajian neraca
berklasifikasi adalah format akun (account form). Dalam format ini kelompok aktiva
dicantumkan disisi kiri dan kelompok kewajiban dan ekuitas disisi kanan. Kelemahan
utama dari format ini adalah diperlukannya dua halaman untuk menyajikannya. Untuk
menghindari kelemahan ini maka neraca dibuat dengan format laporan yaitu bentuk
neraca dengan kolom ke bawah.

Informasi Tambahan Yang Dilaporkan


1. Kontinjensi. Kejadian-kejadian material yang memiliki akibat tidak pasti
2. Kebijakan Akuntansi. Penjelasan mengenai metode penilaian yang digunakan atau
asumsi dasar yang dibuat dalam kaitannya dengan penilaian persediaan, metode
penyusutan, investasi dalam anak perusahaan, dan sebagainya
3. Situasi Kontraktual. Penjelasan mengenai restriksi atau ketentuan tertentu yang
menyertai aktiva tertentu, atau lebih mungkin, kewajiban

Teknik Pengungkapan
Teknik-teknik pengungkapan utama untuk neraca adalah sebagai berikut:
- Penjelasan dalam Tanda Kurung. Informasi tambahan seringkali disediakan dengan
penjelasan dalam tanda kurung sesudah pos–pos yang bersangkutan. Cara ini
memungkinkan perusahaan mengungkapkan informasi tambahan yang berhubungan
dengan neraca yang menambah kejelasan dan kelengkapan.
- Catatan. Catatan (notes) akan digunakan jika penjelasan tambahan tidak dapat
ditampilkan secara bebas dalam tanda kurung. Catatan umumnya digunakan untuk
mengungkapkan eksistensi dan jumlah setiap dividen saham preferen yang
tertunggak, persyaratan atau kewajiban yang ditetapkan oleh komitmen pembelian,

Neraca dan Laporan Arus Kas Rusliyawati, SE, M.Si, Ak V- 8


pengaruh dan instrumen keuangan khusus, kebijakan penyusutan, setiap perubahan
aplikasi prinsip akuntansi, dan adanya kontinjensi.
- Referensi Silang dan Pos–pos Kontra. Hubungan langsung antara aktiva dengan
kewajiban “direferensi silang”dalam neraca. Akun kontra (contra account) adalah
pos neraca yang mengurangi baik akun aktiva, kewajiban maupun ekuitas pemilik.
Akun pembantu (adjunct account), di sisi lain, menaikkan baik akun aktiva,
kewajiban, maupun ekuitas pemilik.
- Skedul Pendukung. Seringkali suatu skedul yang terpisah diperlukan untuk
menyajikan informasi yang lebih terinci mengenai aktiva atau kewajiban tertentu,
karena neraca hanya menampilkan satu pos ikhtisar.

LAPORAN ARUS KAS


Tujuan Laporan Arus Kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan
mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode.
Laporan arus kas melaporkan kas yang mempengaruhi operasi selama suatu periode,
transaksi investasi, transaksi pembiayaan, dan kenaikan atau penurunan bersih kas
selama satu periode.
Pelaporan sumber, tujuan pemakaian, dan kenaikan atau penurunan bersih kas dapat
membantu investor, kreditor, dan pihak-pihak lain mengetahui apa yang terjadi terhadap
sumber daya perusahaan yang paling likuid.

Isi dan Format Laporan Arus Kas


Penerimaan kas dan pembayaran kas selama suatu periode diklasifikasikan dalam
laporan arus kas menjadi tiga aktivitas berbeda-aktivitas operasi, investasi, dan
pembiayaan. Klasifikasi ini didefinisikan sebagai berikut:
1. Aktivitas operasi (operating activities) meliputi pengaruh kas dari transaksi yang
digunakan untuk menentukan laba bersih.
2. Aktivitas investasi (investing activities) meliputi pemberian dan penagihan
pinjaman serta perolehan dan pelepasan investasi (baik hutang maupun ekuitas) serta
properti, pabrik, dan peralatan.
3. Aktivitas pembiayaan (financing activities) melibatkan pos-pos kewajiban dan
ekuitas pemilik. Aktivitas ini meliputi (a) perolehan sumber daya dari pemilik dan
komposisinya kepada mereka dengan pengembalian atas dan dari investasinya, dan
(b) peminjaman uang dari kreditor serta pelunasannya.

Neraca dan Laporan Arus Kas Rusliyawati, SE, M.Si, Ak V- 9


Format dasar laporan arus kas adalah

Arus Kas dari Aktivitas Operasi xxxxxx


Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan xxxxxx
Arus Kas dari Aktivitas Investasi xxxxxx
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas xxxxxx
Kas Awal Tahun xxxxxx
Kas Akhir tahun xxxxxx

Metode Tidak Langsung dan Metode Langsung


Terdapat dua metode yang berbeda untuk menyesuaikan laba operasi atas dasar
akrual terhadap arus kas bersih dari kegiatan operasi.
1. Metode Langsung
Metode langsung melaporkan arus kas bersih dari kegiatan operasi sebagai kelompok
utama dari penerimaan kas operasi.
Penerimaan Kas Dikurangi Pembayaran Kas Sama Dengan Kas Bersih yang
Diterima dari
kegiatan Operasi
Kepada Pemasok

Kepada Karyawan
Dari penjualan dan jasa
ke pelanggan
Kas Bersih yang
Untuk Beban Operasi Diterima dari Kegiatan
Operasi
Dari penerimaan bunga
dan deviden atas
pinjaman serta investasi
Untuk Bunga

Untuk Pajak

Menghitung penerimaan kas dari pelanggan

+ Penurunan Piutang Usaha


Penerimaan kas dari
Pelanggan
=
Pendapatan
Penjualan
{ -
Atau
Kenaikan Piutang Usaha

Menghitung pembayaran kas kepada pemasok

+ Kenaikan Persediaan + Penurunan Hutang Usaha


Pembayaran kas kepada
Pemasok
=
Harga Pokok
Penjualan
{ -
Atau
Penurunan Persediaan { Atau
- Kenaikan Hutang Usaha

Neraca dan Laporan Arus Kas Rusliyawati, SE, M.Si, Ak V- 10


Menghitung pembayaran kas untuk beban operasi
+ Kenaikan beban + Kenaikan Hutang

{ {
dibayar dimuka beban akrual
Pembayaran kas untuk
beban operasi
= Beban Operasi Atau Atau
- Penurunan beban - Penurunan Hutang
dibayar dimuka beban akrual

Menghitung pembayaran kas untuk beban bunga

Pembayaran kas untuk


+ Penurunan beban bungaa
beban bunga
= Atau
- Kenaikan beban bungaa

Menghitung pembayaran kas untuk pajak penghasilan

Pembayaran kas untuk


+ Penurunan hutang pajak penghasilan
pajak penghasilan
= Atau
- Kenaikan hutang pajak penghasilan

2. Metode Tidak Langsung


Metode tidak langsung melaporkan aliran kas dari aktivitas dengan melakukan
penyesuaian terhadap laba bersih.

Laba Bersih

Penambahan Penurunan
Beban penyusutan Amortisasi premi obligasi
Amortisasi Aktiva tak berwujud dan Penurunan kewajiban pajak
beban yang ditangguhkan penghasilan yang ditangguhkan
Amortisasi diskonto obligasi Laba atas investasi dalam saham biasa
Kenaikan kewajiban pajak penghasilan dengan metode ekuitas
yang ditangguhkan Keuntungan atas penjualan aktiva
Kerugian atas penjualan aktiva pabrik pabrik
Kerugian penghapusan aktiva Kenaikan piutang usaha
Penurunan piutang usaha Kenaikan persediaan
Penurunan persediaan Kenaikan beban dibayar dimuka
Penurunan beban dibayar di muka Penurunan hutang usaha
Kenaikan hutang usaha Penurunan kewajiban akrual
Kenaikan kewajiban akrual

=
Arus Kas Bersih dari Kegiatan Operasi

Kegunaan Laporan Arus Kas


Kreditor akan memeriksa laporan arus kas dengan seksama karena mereka
mengkhawatirkan kemampuan perusahaan untuk melunasi pinjaman. Titik awal yang

Neraca dan Laporan Arus Kas Rusliyawati, SE, M.Si, Ak V- 11


baik dalam pemeriksaanya adalah menemukan kas bersih yang disediakan oleh aktivitas
operasi. Jika kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi tinggi, maka hal ini
mengindikasikan bahwa perusahaan mampu menghasilkan kas yang mencukupi secara
internal dari operasi untuk membayar kewajibannya tanpas harus meminjam dari luar.
Sebaliknya, jika jumlah kas bersih yang dihasilkan oleh aktivitas operasi rendah atau
negatif, maka hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan tidak mampu menghasilkan
kas yang memadai secara internal dari operasinya, dan dengan demikian, harus
meminjam atau menerbitkan sekuritas ekuitas untuk mendapatkan kas tambahan.

Likuiditas Keuangan
Salah satu rasio yang sering digunakan untuk menilai likuiditas adalah Rasio
Cakupan Hutang Tunai Lancar (current cash debt coverage ratio). Rasio ini
mengindikasikan apakah perusahaan dapat melunasi kewajiban lancarnya dalam tahun
tertentu dari operasinya. Rumus rasio ini adalah sebagai berikut:

Kas Bersih yang Kewajiban Lancar Rasio Cakupan


Disediakan oleh + Rata-rata = Hutang Tunai
Aktivitas Operasi Lancar

Semakin tinggi rasio ini, semakin kecil kemungkinan perusahaan akan memiliki
masalah likuiditas.

Fleksibilitas Keuangan
Ukuran yang lebih bersifat jangka panjang dan menyediakan informasi mengenai
fleksibilitas keuangan adalah Rasio Cakupan Hutang Tunai (cash debt coverage ratio).
Rumus rasio ini adalah:
Kas Bersih yang Total Kewajiban Rasio Cakupan
Disediakan oleh Rata-rata Hutang Tunai
Aktivitas Operasi + =
Semakin tinggi rasio ini,semakin kecil kemungkinan perusahaan akan mengalami
kesulitan dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.

Arus Kas Bebas


Cara yang lebih canggih untuk memeriksa fleksibilitas keuangan perusahaan adalah
mengembangkan analisis arus kas beban. Analisis ini dimulai dengan kas bersih yang
disediakan oleh aktivitas operasi dan berakhir pada arus kas bebas (free cash flow), yang
dihitung sebagai kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi dikurangi
pengeluaran modal dan dividen. Arus kas bebas adalah jumlah arus kas diskresioner

Neraca dan Laporan Arus Kas Rusliyawati, SE, M.Si, Ak V- 12


perusahaan untuk membeli investasi tambahan, melunasi hutangnya, membeli saham
treasuri, atau menaikkan likuiditasnya.

Aktivitas Operasi Aktivitas Investasi Aktivitas Pembiayaan


- Ketika penerimaan kas - Penjualan properti, pabrik, dan
(Pendapatan) melebihi peralatan. - Penerbitan sekuritas ekuitas
pengeluaran kas (beban) - Penjualan sekuritas hutang atau - Penerbitan hutang (obligasi
dan wesel)
ekuitas entitas lain.
- Penagihan pinjaman dari entitas lain.

Arus Kas Masuk Arus Kas Masuk


Pool
Kas
Arus Kas Keluar Arus Kas Keluar

Aktivitas investasi
Aktivitas Operasi - Pembelian properti, pabrik, dan Aktivitas pembiayaan
- Ketika pengeluaran kas peralatan - Pembayaran dividen
(beban) melebihi penerimaan - Pembelian sekuritas hutang atau - Penebusan hutang
ekuitas entitas lain - Pembelian kembali modal
kas (pendapatan)
- Pinjaman kepada entitas lain saham

Neraca dan Laporan Arus Kas Rusliyawati, SE, M.Si, Ak V- 13


RANGKUMAN
Laporan laba-rugi menyediakan informasi kepada investor dan kreditor untuk
membantu
1. Neraca menyediakan informasi tentang sifat dan sejumlah investasi di suatu sumber
daya perusahaan, kewajiban ke kreditor, dan pemilik hak kekayaan. Neraca memberi
kontribusi pada pelaporan keuangan dengan menyediakan dasar bagi (1) perhitungan
tingkat pengembalian, (2) mengevaluasi struktur modal perusahaan, dan (3) menaksir
likuiditas, kemampuan membayar (solvensi), dan fleksibilitas keuangan perusahaan.
Keterbatasan suatu neraca adalah: (1) Neraca tidak mencerminkan nilai berjalan
sebab para akuntan telah mengadopsi dasar biaya historis dalam menilai dan
melaporkan aktiva dan kewajiban. (2) Perusahaan harus menggunakan pertimbangan
dan menaksir untuk menentukan neraca. Ketertagihan piutang, daya jual, persediaan,
dan masa manfaat aktiva berwujud serta tidak berwujud jangka panjang sulit
ditentukan. (3) Neraca menghilangkan banyak pos yang memiliki nilai keuangan
kepada bisnis tetapi tidak bisa dicata secara obyektif, seperti sumber daya manusia,
bisnis pelanggan, dan reputasi.
2. Unsur-Unsur yang umum neraca adalah asset, kewajiban, dan hak kekayaan.
Penggolongan asset yang utama adalah aktiva lancar; investasi jangka panjang;
properti, pabrik, dan peralatan; aktiva tak berwujud; dan aktiva lainnya.
Penggolongan kewajiban yang utama adalah kewajiban lancar dan kewajiban jangka
panjang. Dalam suatu korporasi, biasanya menggolongkan modal pemilik sebagai
modal saham, modal disetor tambahan, dan laba ditahan.
3. Format laporan menampilkan kewajiban dan ekuitas pemegang saham langsung di
bawah aktiva pada halaman yang sama. Format akun menampilkan aktiva menurut
kelompoknya pada sisi kiri dan kewajiban serta ekuitas pemegang saham menurut
kelompoknya pada sisi kanan.
4. Empat jenis informasi yang biasanya melengkapi judul-judul akun dan jumlah yang
disajikan dalam neraca adalah : (1) Ketidaktentuan: Peristiwa Material yang
mempunyai suatu hasil yang tidak-pasti. (2) Kebijakan Akuntansi: Penjelasan
metoda penilaian yang digunakan atau asumsi dasar yang dibuat mengenai penilaian
inventori, metode penyusutan, investasi di dalam cabang perusahaan, dan lain lain
(3) Situasi susuai kontrak: Penjelasan tentang pembatasan tertentu atau perjanjian
berkait dengan aset spesifik atau, lebih mungkin, ke kewajiban. (4) Nilai-Nilai adil:

Neraca dan Laporan Arus Kas Rusliyawati, SE, M.Si, Ak V- 14


Penyingkapan dihubungkan dengan nilai-nilai adil, terutama sekali dihubungkan
dengan alat keuangan.
5. Perusahaan menggunakan empat metoda untuk menyingkapkan informasi
bersangkutan pertimbangan dalam neraca: (1) Penjelasan dalam tanda kurung:
Informasi atau uraian tambahan seringkali menyediakan uraian atau informasi
tambahan yang mengikuti item tersebut. (2) Catatan: Suatu perusahaan menggunakan
catatan jika tidak bisa ditampilkan secara ringkasdalam tanda kurung. ( 3) Referensi-
silang dan pos-pos kontra: “ Referensi silang” suatu hubungan langsung antar[a]
suatu asset dan suatu kewajiban pada neraca. (4) Skedul pendukung: Sering suatu
perusahaan menggunakan suatu jadwal terpisah untuk menyajikan informasi yang
lebih terperinci menyangkut aktiva dan kewajiban tertentu, karena neraca hanya
menyajikan satu pos ikhtisar.
6. Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan
mengenai penerimaan kas dan pengeluaran kas selama suatu periode. Pelaporan
sumber daya, penggunaan, dan kenaikan atau penurunan bersih kas akan
memungkinkan investor, kreditor, serta pihak-pihak lain mengetahui apa yang terjadi
pada sumber daya perusahaan yang paling likuid.
7. Penerimaan kas dan pengeluaran kas selama suatu periode diklasifikasikan dalam
laporan arus kas menjadi tiga aktivitas yang berbeda: (1) aktivitas operasi: meliputi
pengaruh kas dari transaksi yang digunakan dalam penentuan laba bersih. (2)
aktivitas investasi: meliputi penyediaan dan penagihan penagihan pinjaman serta
pembelian dan pelepasan investasi (baik hutang maupun ekuitas) serta properti,
pabrik, dan peralatan. (3) aktivitas pembiayaan: melibatkan pos-pos kewajiban dan
ekuitas pemilik serta meliputi (a) perolehan modal dari pemilik dan penyediaan
pengembalian atas investasinya kepada mereka serta (b) peminjaman uang dari
kreditor dan pelunasannya.

SOAL-SOAL LATIHAN
WDB Co memilik akun-akun berikut dalam neraca saldonya per 31 Desember 2012,
Piutang usaha $110.000, pesediaan $290.000, penyisihan piutang tak tertagih $8.000,
paten $72.000, asuransi dibayar di muka $9.500, hutang usaha $77.000, kas $30.000.
susunlah kelompok aktiva lancar dari neraca dengan menampilkan akun-akun diatas
dalam urutan yang tepat.
Jawab :

Neraca dan Laporan Arus Kas Rusliyawati, SE, M.Si, Ak V- 15


Aktiva Lancar
Kas 30.000
Piutang Usaha 110.000
Dikurangi: Penyisihan Piutang tak tertagih (8.000) 102.000
Persediaan 290.000
Asuransi Dibayar Dimuka 9.500
Total current assets $ 431.500

TES FORMATIF
1. Tiga kelompok pos yang umum terdapat dalam neraca adalah:
a. Ekuitas b. Kewajiban c. Aktiva d. Catatan atas laporan Keuangan
2. Apa tujuan dari analisis arus kas bebas ?
3. Apa perbedaan antara aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas
pembiayaan ?
4. Bagaimana informasi yang terdapat dalam balance sheet membantu para pemakai
laporan keuangan?
5. Neraca Saldo GWD Co per 31 Desember 2012, berisi akun-akun berikut:
persediaan $120.000, bangunan $207.000, akumulasi penyusutan peralatan
$19.000, peralatan $190.000, tanah yang dipegang untuk investasi $46.000,
akumulasi penyusutan bangunan $45.000, tanah $61.000, lease modal $70.000.
Susunlah kelompok properti, pabrik dan peralatan dari neraca.

REFERENSI
Kieso,D.E., J.J. Weygandt, dan T.D. Warfield, Intermediate Accounting 15th,
Wiley, 2013.
Sugiri, S., dan Sumiyana, Akuntansi Keuangan Menengah, UPP AMP YKPN, 2005.
Tunggal, Amin Widjaja, Drs, Ak, CPA, MBA, Akuntansi Intermediate 1
(Pendekatan Tanya Jawab), Harvarindo, 2013.

Neraca dan Laporan Arus Kas Rusliyawati, SE, M.Si, Ak V- 16

Anda mungkin juga menyukai