LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PRIBADI
NAMA : Ny. S
USIA : 65 tahun
AGAMA : Islam
STATUS : Menikah
RMK : 1-42-22-40
II. ANAMNESIS
Awalnya muncul tahi lalat di hidung pasien kurang lebih 5 tahun Sebelum
Masuk Rumah Sakit (SMRS). Tahi lalat tersebut berbentuk bulatan kecil berwarna
hitam dan agak mengkilat. Kemudian tahi lalat tersebut dirasakan agak melebar dan
pecah dalam 1 tahun terakhir. Tahi lalat yang pecah tersebut mengeluarkan darah dan
nanah serta meninggalkan luka disekitar hidung berwarna kemerahan. Pasien tidak
pernah memeriksakan keluhan tersebut karena tidak pernah ada keluhan gatau
18
ataupun nyeri. Namun luka tersebut melebar dan dilihat semakin dalam. Sejak 6
bulan terakhir tahi lalat pasien berdarah jika terpapar udara panas, pasien tidak
merasa gatal dan nyeri. Saat ini tidak ada perdarahan dari hidung, pasien masih bisa
mencium. Pasien mengatakan, bekerja sebagai petani padi yang selalu beraktivitas di
sawah atau ladang dari jam 10.00-16.00, pasien tidak ada menggunakan pelindung
wajah seperti krim tabir surya, pasien juga tidak ada menggunakan kosmetik apapun
atau pengobatan alternatif apapun. Pasien menyangkal penurunan berat badan secara
A. Pemeriksaan Umum
GCS : E4V5M6
TB : 155 cm
BB : 55 Kg
IMT : 24.4
19
2. Tanda Vital
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,6 ºC
Telinga : Bentuk normal, tidak ada cairan yang keluar dari telinga
Status lokalis a/r Nasal : Tampak ulkus merah muda dangkal berukuran 5x4 cm
batas tidak tegas berwarna kehitaman, rapuh, Secret (-)
darah kering (+) nyeri tekan (-).
20
4. Thorak
Paru
Jantung
Perkusi : batas jantung: ICS V linea mid clavicula, kiri dan ICS V
linea parasternalis kanan.
5. Abdomen :
Palpasi : Hepar dan lien dbn, massa (-), nyeri tekan (-)
21
FOTO KLINIS
A. PRE OP
Anterior Oblik
Lateral
22
B. DURANTE OPERASI
23
24
C. POST OPERASI
25
26
D. Follow Up
Anterior oblik
Lateral
27
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HASIL LABORATORIUM
HEMATOLOGI
HEMOSTASIS
INR 0,80 - -
GULA DARAH
HATI
28
Cor tak tampak membesar
Sinus dan diafragma normal
Pulmo:
Hilus kanan normal
Corakan bronkhovaskuler tidak bertambah
Tak tampak infiltrate / konsolidasi / nodul
29
DIAGNOSIS
30
Basalioma Nasal
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAAN
̶ Pro Eksisi
PROGNOSIS
a. Ad vitam : dubia ad bonam
b. Ad functionam : dubia ad bonam
c. Ad sanactionam : dubia ad bonam
9. Follow Up
31
Tanggal 09/04/2019 10/04/2019 11/10/2018 12/10/2018
Status Kepala dan Kepala dan Kepala dan leher: Kepala dan leher:
generalis leher: leher: konjungtiva anemis konjungtiva anemis
konjungtiva konjungtiva (–) Ulkus nasal (–) Ulkus nasal
anemis (–) anemis (–) Ulkus ukuran 2.5 x2 cm, ukuran 2.5 x2 cm,
Ulkus nasal nasal ukuran 2.5 tepi tidak rata tepi tidak rata
ukuran 2.5 x2 x2 cm, tepi tidak kecokelatan, nyeri kecokelatan, nyeri
cm, tepi tidak rata tekan (-) tekan (-)
rata kecokelatan,
Thoraks: Simetris, Thoraks: Simetris,
kecokelatan, nyeri tekan (-)
nyeri tekan (-) fremitus vocal fremitus vocal
Thoraks: simetris, vesicular, simetris, vesicular,
Thoraks: Simetris, rh (-) wh (-) rh (-) wh (-)
Simetris, fremitus vocal
Abdomen: supel (+) Abdomen: supel (+)
fremitus vocal simetris,
simetris, vesicular, rh (-) distensi (-) Bising distensi (-) Bising
Usus (+) normal, Usus (+) normal,
vesicular, rh (-) wh (-)
wh (-) timpani, nyeri tekan timpani, nyeri tekan
Abdomen: supel (-) (-)
Abdomen: (+) distensi (-)
supel (+) Bising Usus (+) Ekstremitas: akral Ekstremitas: akral
distensi (-) normal, timpani,
32
Bising Usus (+)
normal,
nyeri tekan (-)
timpani, nyeri
tekan (-) Ekstremitas: hangat (+) edem (-) hangat (+) edem (-)
akral hangat (+)
Ekstremitas:
edem (-)
akral hangat (+)
edem (-)
TERAPI - IVFD Nacl 0.9 % IVFD Nacl 0.9 % 20 VFD Nacl 0.9 % 20
20 tpm tpm tpm
33
salep mata Rawat luka terbuka
Observasi/3 jam
Wide
Rencana Wide eksisi
eksisi
34
Status Kepala dan
generalis leher:
Kepala dan
konjungtiva
leher:
anemis (–)
konjungtiva
Ulkus nasal Kepala dan leher: Kepala dan leher:
anemis (–) Ulkus
ukuran 2.5 x2 konjungtiva anemis konjungtiva anemis
nasal ukuran 2.5
cm, tepi tidak (–) Ulkus nasal (–) Ulkus nasal
x2 cm, tepi tidak
rata ukuran 2.5 x2 cm, ukuran 2.5 x2 cm,
rata
kecokelatan, tepi tidak rata tepi tidak rata
kecokelatan,
nyeri tekan (-) kecokelatan, nyeri kecokelatan, nyeri
nyeri tekan (-)
tekan (-) tekan (-)
Thoraks:
Thoraks:
Simetris, Thoraks: Simetris, Thoraks: Simetris,
Simetris,
fremitus vocal fremitus vocal fremitus vocal
fremitus vocal
simetris, simetris, vesicular, simetris, vesicular,
simetris,
vesicular, rh (-) rh (-) wh (-) rh (-) wh (-)
vesicular, rh (-)
wh (-)
wh (-) Abdomen: supel (+) Abdomen: supel (+)
Abdomen: distensi (-) Bising distensi (-) Bising
Abdomen: supel
supel (+) Usus (+) normal, Usus (+) normal,
(+) distensi (-)
distensi (-) timpani, nyeri tekan timpani, nyeri tekan
Bising Usus (+)
Bising Usus (+) (-) (-)
normal, timpani,
normal,
nyeri tekan (-) Ekstremitas: akral Ekstremitas: akral
timpani, nyeri
tekan (-) hangat (+) edem (-) hangat (+) edem (-)
Ekstremitas:
akral hangat (+)
Ekstremitas:
edem (-)
akral hangat (+)
edem (-)
Status lokalis I: Necrotic (-) I: Necrotic (-) I: Necrotic (-) I: Necrotic (-)
a/r nasalis terjahit rapi & terjahit rapi & terjahit rapi & terjahit rapi &
kering , pus (-) kering , pus (-) kering , pus (-) kering , pus (-)
P: nyeri tekan P: nyeri tekan P: nyeri tekan (+) P: nyeri tekan (+)
(+) krepitasi (-) (+) krepitasi (-) krepitasi (-) krepitasi (-)
35
wide eksisi + eksisi +
forehead flap forehead flap forehead flap POD V
POD III POD IV
Observasi/3 jam
Wide BLPL
Rencana Wide eksisi
eksisi
36