Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM

Oleh:

NAMA : ZAHRATUL LAILI

NIM : B1D018308

KELAS : 5C2

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pakan merupakan bagian pengeluaran terbesar dalam peternakan, yaitu
sebesar 70% biaya produksi berasal dari pakan. Pakan penting bagi ternak
karena berperan penting dalam proses pertumbuahan dan reproduksi ternak.
Bahan pakan merupakan sesuatu yang diberikan pada ternak (organik atau
anorganik) yang dapat dicerna tanpa menggangu kesehatan ternak.
Ransum merupakan pakan ternak yang tersusun dari berbagai jenis bahan
pakan dan kandungan nutrisinya sudah diatur sedemikian rupa. Ransum harus
dapat memenuhi kebutuhan zat nutrien yang diperlukan ternak untuk berbagai
fungsi dalam tubunh ternak tersebut. Bahan pakan yang digunakan dalam
formulasi ada berbagai macam dan jenis, diantaranya ada jagung
kuning,bungkil kedelai, tepung ikan, dedak padi, dan lain-lain.
1.2. Tujuan Praktikum
Adapun, tujuan dari pelaksanaan praktikum formulasi ransum yaitu praktikan
mampu membuat formulasi ransum dengan prosedur yang seharusnya dan
benar,praktikan mampu mengetahui kandungan nutrien pada bahan pakan
yang akan digunakan untuk menyusun ransum, serta mampu menghitung dan
menakar bahan pakan yang akan digunakan untuk membuat ransum. Manfaat
dari praktikum ini ialah praktikan dapat memahami secara nyata proses
pembuatan ransum dan penerapannya dalam ternak, serta mampu menyusun
ransum dengan kadar nutrisi yang telah direkayasa sebelumnya. Selain itu,
praktikan juga akan memperolehbanyak manfaat berupa kreativitas menyusun
ransum sesuai dengan keinginannya.
BAB ll
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bahan Pakan


Adapun bahan pakan menurut kelazimannya (konvensional maupun non
konvensional) yaitu sebagai berikut (Anonimc, 2011) :
•    Bahan Pakan Konvensional
Bahan pakan ini adalah bahan baku yang sering digunakan dalam pakan yang
biasanya mempunyai kandungan nutrisi yang cukup (misalnya protein) dan
disukai ternak. Bahan pakan ini dapat  berasal dari tanaman ataupun hewan,
ikan, dan hasil sampingan industri pertanian. Contoh bahan baku ini yaitu;
Rumput, Jagung, Dedak, Tepung Ikan, Bekatul, Dll.
•    Bahan Pakan Non Konvensional
Bahan pakan ini adalah bahan pakan yang tidak atau belum lazim dipakai untuk
menyusun ransum. Bahan pakan ini berpotensi digunakan sebagai campuran
pakan unggas karena tingkat ketersediaannya banyak diberbagai daerah.
Bahan ini mengandung nutrisi yang diperlukan unggas dan kurang bersaing
dengan manusia, tapi belum banyak dimanfaatkan karena hanya daerah-
daerah tertentu yang tersedia. Kandungan anti nutrisi yang dimiliki harus
diolah terlebih dahulu sebelum digunakan pada unggas. Bahan ini bisa berasal
dari industri kimia, pertanian maupun hasil fermentasi. Contoh dari bahan
baku ini adalah Urea, Diamonium fosfat, Isi rumen, Protein sel tunggal/ragi, dll.
2.2 Ransum
Ransum merupakan kombinasi bahan pakan yang telah diatur kandungan
nutrisinya (Kushartono, 2000). Ransum harus dapat memenuhi kebutuhan zat
nutrien yang diperlukan ternak untuk berbagai fungsi tubuhnya, yaitu untuk
hidup pokok, produksi maupun reproduksi (Umiyasih dan Yenny, 2007).
Ransum yang baik memiliki sifat palatabel, tidak mudah rusak saat
penyimpanan,kandungan nutrisi baik, mudah dicerna, menghasilkan
pertambahan bobot badanyangtinggi. Bentuk ransum disesuaikan dengan
jenis, umur dan konsisi ternakyang bersangkutan (Retnani, 2011).
2.3. Dedak Padi
merupakan hasil ikutan padi, jumlahnya sekitar 10% dari jumlah padi yang di
giling menjadi beras. Bahan ini biasa digunakan sebagai sumber energi bagi
pakan layer, yang mana penggunaanya rata-rata mencapai 10-20%. Energi
yang terkandung dalam dedak padi bisa mencapai 2980 kkal/kg. Namun nilai
ini bukan harga mati, karena jumlah energi yang bisa dihasilkan dari nutrient
yang ada pada dedak tergantung dari jumlah serat kasar, dan kualitas lemak
yang ada didalamnya. Semakin tinggi serat kasar maka semakin rendah pula
jumlah energinya. Indikator tingginya serat kasar bisa di lihat dari jumlah
hull/sekam nya dengan cara menaganalisa dengan phloroglucinol (Joni, S,
2003)
2.4. Jagung Kuning
Jagung kuning merupakan bahan pangan kaya karbohidrat yang bergunauntuk
sumber kalori. Jagung kuning dapat pula dibuat untuk produk panganolahan
maupun produk pakan yang dapat dibuat menjadi tepung. Komposisi jagung
kuning adalah 356,0 kalori, protein 9,0 g, lemak 8,5 g, karbohidrat 64,5
g,kalsium 200 g, fosfor 500 mg, zat besi 10 mg, vitamin B1 1,2 mg, air 12
g(Rukmana, 1997). Jagung kuning mempunyai warna normal kuning dan
berbaukhas jagung (Suarni, 2009).
2.5. Bungkil Kedelai
Bungkil kedelai merupakan limbah dari pembuatan minyak kedelai yangbanyak
dimanfaatkan untuk ternak. Bungkil kedelai mengandung protein kasarsebesar
44,0% dan energi metabolis 2230 kkal/kg (Tangendjaja, 1987). Kedelai
mempunyai komposisi BK 86%, ABU 5,8% LK 1,1% SK 4,4% BETN 30,1% PK
44,6% (Hartadi et, al 1980).
2.6. Tepung Darah
Darah merupakan hasil ikutan ternak yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber
protein bagi ternak. Darah dapat dimanfaatkan dalam bahan pakan ternak
dalam bentuk tepung darah. Menurut Padmono (2005), tepung darah
merupakan bahan pakan ternak yang berasal dari darah segar (sapi, kerbau,
kambing dan domba) yang diperoleh dari Rumah Potong Hewan (RPH). Tepung
darah telah dilaporkan mengandung protein sekitar 80-85%, variasi dari
kandungan tepung darah tersebut disebabkan perbedaan dalam metode
pembuatan tepung darah (McDonald et al., 1998).

BAB IIl
MATERI DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum


Adapun praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 November 2020, pukul
11:00–13:00 WIB yang bertempat di Peternakan Kandang Gopala, Gunung
Pengsong.

3.2 Materi Praktikum


3.2.1 Alat-alat Praktikum
1. Ember untuk mengambil pakan
2. Bak tempat menaruh pakan
3.2.2 Bahan-bahan Praktikum
1. Dedak padi
2. Tepung jagung
3. Bungkil kedelai
4. Tepung Ikan

3.3 Metode Praktikum


•Pertama penjelasan tentang bahan pakan Dedak padi
•Kedua penjelasan tentang bahan pakan tepung jagung
•Ketiga penjelasan tentang bahan pakan bungkil kedelai
•keempat penjelasan tentang bahan pakan tepung ikan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum


>Dedak padi >Bungkil Kedelai

>Tepung jagung >Tepung ikan


>Konsentrat layer khusus

4.2 Pembahasan Praktikum


Bahan pakan ternak adalah bahan yang dapat dimakan, dicerna dan digunakan
oleh ternak. Bahan pakan dapat berasal dari tanaman dan hewan.
Sebagai peternak demi terciptanya manajemen pakan yg baik perlu wawasan
dan pengetahuan yang luas mengenai kandungan nutrien, faktor pembatas
penggunaan (zat nutrien, kandungan serat kasar, ketengikan, dan
mikotoksin), serta cara pengolahan bahan pakan tersebut.Adapun
bahan pakan konvesional dan non konvesional.
● Bahan pakan konvesional / biasa
Bahan pakan yang sudah ada dan dari dulu digunakan oleh peternak
seperti jagung, dedak padi, konsentrat layer khusus (KLK),dan
bungkil kedelai.
A.Jagung (tepung jagung)
Sebagai penggunaan nya jagung terlebih dahulu di olah menjadi
tepung.Jagung mengandung 70% karbohidrat, 10% protein, dan 5%
lemak.Kandungan pati pada jagung dapat mudah di cerna karena
kandungan serat kasar lebih rendah.Hal inilah yang menjadikan jagung
sebagai bahan pakan ternak yang sangat dominan dibandingkan
dengan komoditas lainnya.
B.Dedak padi
Kualitas dedak bermacam-macam tergantung jenis padinya.Dedak
termasuk sumber pakan energi, kandungan protein pada dedak
sangatlah rendah hanya sekitar 8%. Jenis bahan pakan yang satu ini
masih banyak di gunakan oleh peternak karena kandungan gizi nya
sangat tinggi, dan harganya pun sangat terjangkau.
C.Konsentrat layer khusus (KLK)
Merupakan sumber protein dan sudah di tambahi dengan
mineral.Kombinasi antara bungkil kedelai dan sedikit mineral.
Tiga bahan inilah yang menjadi bahan pokok bagi peternak ayam
petelur.Jadi peternak ayam petelur membuat formulasi dari keteiga
bahan pokok tersebut untuk di berikan kepada ayam ternakannya.
Ayam petelur membutuhkan protein sebanyak 16% dan 2.700 energi.
D.Bungkil kedelai
Merupakan hasil ikutan atau bahan yang tersisa setelah kedelai diolah
dan diambil minyaknya. Bungkil kedelai merupakan surnber protein
yang baik bagi ternak. Kandungan protein bungkil kedelai sekitar 44-
51% dan merupakan sumber protein yang amat bagus sebab
keseimbangan asam amino yang terkandung didalamnya cukup
lengkap dan tinggi. Asam amino yang tidak terkandung dalam protein
bungki kedelai adalah metionin dan sistein, yaitu asam amino yang
biasanya ditambahkan pada pakan campuran jagung-kedelai. Tetapi
bungkil kedelai memiliki kandungan lisin dan triptofan yang tinggi
sehingga dapat melengkapi defisiensi pada protein jagung dan
memberikan kebutuhan asam amino esensial bagi ternak.Hal ini selain
oleh kualitas kacang kedelai juga macam proses pengambilan
minyaknya. Pada dasarnya bungkil kedelai dikenal sebagai sumber
protein dan energi.
Sekitar 50% protein untuk pakan unggas berasal dari bungkil kedelai
dan pemakaiannya untuk pakan ayam pedaging berkisar antara 15-
30%, sedangkan untuk pakan ayam petelur 10-25%. Kandungan
protein bungkil kedelai mencapai 43-48%. Bungkil kedelai juga
mengandung zat antinutrisi seperti tripsin inhibitor yang dapat
mengganggu pertumbuhan unggas, namun zat antinutrisi tersebut
akan rusak oleh pemanasan sehingga aman untuk digunakan sebagai
pakan unggas. Bungkil kedelai dibuat melalui beberapa tahapan
seperti pengambilan lemak, pemanasan, dan penggilingan. Bungkil
kedelai yang baik mengandung air tidak lebih dari 12%
● Bahan pakan non konvesional
Bahan pakan yang tidak umum atau jarang di gunakan oleh peternak
seperti onggok,tepung kulit kakao, kulit pisang ( probiotik) yang
dimaksudkan untuk meningkatkan ketersediaan pakan sekaligus
sebagai upaya efisiensi biaya z.
A.Onggok
Merupakan olahan produk samping dari ubi kayu menjadi tapioka.Satu
ton ubi kayu dapat menghasilkan sekitar 114kg onggok.kandungan air
dalam onggok cukup tinggi sekitar (81-85%).Jika tidak ditangani
dengan baik hal ini dapat berakibat buruk pada lingkungan seperti
pencemaran dan polusi udara. Onggok dapat berpotensi sebagai
bahan pakan namun kualitas protein yang rendah menjadi penghalang
baik untuk monogastrik atau ruminansia
B.Tepung kulit kakao
Merupakan limbah agroindustri dari tanaman kakao.Buah kakao teridiri
dari 74% kulit buah,2% plasenta dan 24% biji yang mengandung 24%
protein dan 9% lemak. Buah kakao harus di fermentasi terlebih dahulu
agar dapat menurunkan kadar lignin yang sangat sulit di cerna oleh
hewan.Pemberian kulit buah kakao dapat meningkatkan berat badan
sapi sekitar 0,9kg/ hari.
C.Kulit pisang (probiotik)
Dalam memproduksi kulit pisang terlebih dahulu di lakukannya
fermentasi dengan bantuan mikroba isolate rumen menjadi oligo
fruktosa yang merupakan bahan dasar probiotik. Penggunakan kulit
pisang sebagai bahan pakan ternak non konvesional dapat menjadikan
stimulant untuk pertumbuhan bakteri baik yang sangat menguntungkan
pada hewan.Dengan probiotik mampu mengubah peternak non organik
menjadi peternak organik karna sangat ramah lingkungan.
● Tepung Darah
Pemanfaatan tepung darah sebagai pakan unggas sangat terbatas,
penggunaannya dalam ransum tidak direkomendasikan lebih dari 5%
hal ini dikarenakan kecernaan dari tepung darah tidak efisien seperti
kecernaan tepung ikan tepung darah mengandung zat besi yang cukup
tinggi sehingga keberadaannya dapat mengganggu kecernaan dari zat
nutrisi lainnya dalam ransum. Tepung darah juga mengandung asam
amino terbatas yaitu asam amino isoleusin, yang apabila terjadi
kekurangan akan menyebabkan penerunan pertumbuhan bobot badan
sehingga juga dapat menurunkan produksi karkas.
● Pengolahan tepung darah
Tepung darah merupakan salah satu bahan pakan alternatif sebagai
sumber protein,tetapi pemanfaatannya dalam ransum sangat terbatas
sehingga perlu pengolahan untuk meningkatkan pemanfaatannya.
Berbagai pengolahan telah dilakukan untuk meningkatkan
pemanfaatan tepung darah dalam ransum ternak yaitu dengan cara
pengeringan, penyerapan/pencampuran dan fermentasi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
> Bahan pakan ternak adalah bahan yang dapat dimakan dan
digunakan oleh ternak.
Bahan pakan ada yang konvesional dan nonkonvesional. Contoh
pakan konvesional : Jagung, dedak padi, dll.
Contoh pakan nonkonvesional : onggok, kulit pisang, dll.
>Tepung jagung adalah bahan pakan sumber energi bagi ternak serta
memiliki palatabilitas yang sangat baik
>Dedak padi adalah adalah pakan sumber energi dan memiliki
kandungan gizi yang sangat tinggi.
>Konsentrat layer khusus (KLK) merupakan pakan sumber protein.
Kombinasi antara bungkil kedelai dan sedikit mineral.
>Bungkil kedelai merupakan sumber protein yang amat bagus karena
asam amino yang terkandung didalamnya cukup tinggi.
>Tepung darah merupakan bahan pakan alternatif sebagai sumber
protein tapi penggunaanya sangat terbatas yaitu tidak lebih dari 5%.
5.2 Saran
Sebaiknya ketika praktik berlangsung. Praktikan di siapkan tempat
duduk supaya tidak capek berdiri. Agar praktikan fokus mendengarkan
penjelasan dosen.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011. http//: Pakan. Wikipedia.html


Diakses pada 19 November 2020______b,
2011. Pakan.  http://id.wikipedia.org/wiki/Pakan
Kushartono, Bambang. 2000. Penentuan Kualitas Bahan Baku Pakan
DenganCara Organoleptik. Balai Penelitian Bogor, Bogor
Retnani, Y., L. Herawti, dan S. Kusniati.2011. Uji sifat fisik ransum
broiler starterbentuk crumble berperekat tepung tapioka, bentonit dan
onggok. JITP Vol.1 No. 2, Januari 2011

Rukmana, R. 1997. Usaha Tani Jagung, Kanisius. Yogyakarta


Umiyasih, Uum dan Yenny Nur Anggraeny. 2007. Petunjuk Teknis
RansumSeimbang, Strategi Pakan Pada Sapi Potong. Pusat Penelitian
danPengembangan Peternakan, Pasuruan.
Dokumentasi :

Anda mungkin juga menyukai