Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KIMIA MEDISINAL I

Pengantar Kimia Medisinal

Oleh
Luh Yesi Angga Natalia Dewi
19089016027

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengantar Kimia Medisinal” ini dengan tepat waktu. Makalah sediaan tablet ini
penulis buat dalam rangka memenuhi tugas kimia medisinal 1.
Penulis menyadari banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini,
untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk proses
pembuatan makalah yang lebih baik lagi.

Singaraja, Maret 2021

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1................................................................................................Latar Belakang
.......................................................................................................... 1
1.2.............................................................................................Rumusan Masalah
.......................................................................................................... 1
1.3......................................................................................................Tujuan
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi ........................................................................................... 3
2.2. Sejarah ............................................................................................ 4
2.3. Ruang Lingkup ............................................................................... 7
2.4. Hubungan Dengan Ilmu Lain ......................................................... 8
2.5. Tujuan Dan Manfaat ...................................................................... 10
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan .................................................................................... 11
3.2. Saran .............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menurut IUPAC (1974), ilmu pengetahuan yang mempelajari penemuan,
pengembangan, identifikasi dan interpretasi cara kerja senyawa biologis aktif
(obat) pada tingkat molekul. Kimia medisinal juga melibatkan studi, identifikasi
dan sintesis produk metabolisme obat dan senyawa yang berhubungan.
Burger (1970). Kimia Medisinal adalah ilmu pengetahuan yang
merupakan cabang dari ilmu kimia dan biologi, dan digunakan untuk memahami
dan menjelaskan mekanisme kerja obat. Burger menyatakan bahwa dalam kimia
medisinal dilakukan usaha untuk menemukan obat berdasarkanrasionalitas
biokimiawi. Aktivitas ahli kimia medisinal meliputi bidang biologi dan
fisikokimia. Jalurbiokimia aksi obat telah dielaborasi secara bertahap, dan
informasi tentang mekanisme kerja obat hingga tingkat makromolekuler
bertambah secara cepat. 
Kimia medisinal sudah dipraktekkan sejak beribu tahun yang lalu.
Manusia selalu berusaha mencari pengobatan saat sakit dengan memanfaatkan
berbagai tanaman meliputi herba, buah, akar, kulit (bytrial and error). Berbagai
catatan menunjukkan efek terapi berbagai tanaman ditemukan di Cina, India,
Amerika Selatan, dan sekitar Lautan Tengah (Mediterania). Pada periode pra-
saintifik, digunakan produk alam dalam pengobatan tradisional. Hingga saat ini
ada beberapa obat alam yang masih digunakan, baik murni maupun turunannya.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan kimia medisinal?
2. Bagaimana sejarah kimia medisinal?
3. Apa saja ruang lingkup dari kimia medisinal?
4. Apa hubungan kimia medisinal dengan ilmu lain?
5. Apa tujuan dan manfaat dari kimia medisinal?

1
1.3. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui definisi kimia medisinal.
2. Untuk mengetahui sejarah kimia medisinal.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup kimia medisinal.
4. Untuk mengetahui hubungan kimia medisinal dengan ilmu lain.
5. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat kimia medisinal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi
Menurut IUPAC (1974), ilmu pengetahuan yang mempelajari penemuan,
pengembangan, identifikasi dan interpretasi cara kerja senyawa biologis aktif
(obat) pada tingkat molekul. Kimia medisinal juga melibatkan studi, identifikasi
dan sintesis produk metabolisme obat dan senyawa yang berhubungan.
Burger (1970). Kimia Medisinal adalah ilmu pengetahuan yang
merupakan cabang dari ilmu kimia dan biologi, dan digunakan untuk memahami
dan menjelaskan mekanisme kerja obat. Burger menyatakan bahwa dalam kimia
medisinal dilakukan usaha untuk menemukan obat berdasarkanrasionalitas
biokimiawi. Aktivitas ahli kimia medisinal meliputi bidang biologi dan
fisikokimia. Jalurbiokimia aksi obat telah dielaborasi secara bertahap, dan
informasi tentang mekanisme kerja obat hingga tingkat makromolekuler
bertambah secara cepat. 
Menurut Wikipedia, Kimia Medisinal adalah
disiplin ilmu gabungan kimia dan farmasi yang terlibat dalam desain, sintesis, dan
pengembangan obat farmaseutika. Kimia medisinal terlibat dalam identifikasi,
sintesis, dan pengembangan entitas kimia baru (new chemical entity) yang dapat
digunakan untuk terapi. Bidang ini juga melakukan kajian terhadap obat yang
sudah ada, berikut sifat biologis serta QSAR (quantitative structure-activity
relationshipsnya). Bidang ini berfokus pada aspek kualitas obat dan bertujuan
untuk memelihara kesehatan sebagai tujuan dari produk obat.
Studi kimiawi senyawa atau obat yg dpt memberikan efek menguntungkan
dlm sistem kehidupan, melibatkan studi hubungan strukurt kimia senyawa dgn
aktivitas biologis dan model kerja senyawa pada sistem biologis, dalam usaha
mendapatkan efek terapetik obat yg maksimal dan memperkecil efek samping yg
tdk diinginkan (Taylor dan Kennewell: 1981).
Kimia medisinal merupakan ilmu yang mempelajari tentang penemuan,
pengembangan, identifikasi dan interpretasi cara kerja senyawa biologis aktif

3
(obat) pada tingkat molekul dan sintesis produk metabolisme obat dan senyawa
yang berhubungan

2.2. Sejarah
Kimia medisinal sudah dipraktekkan sejak beribu tahun yang lalu.
Manusia selalu berusaha mencari pengobatan saat sakit dengan memanfaatkan
berbagai tanaman meliputi herba, buah, akar, kulit (bytrial and error). Berbagai
catatan menunjukkan efek terapi berbagai tanaman ditemukan di Cina, India,
Amerika Selatan, dan sekitar Lautan Tengah (Mediterania). Pada periode pra-
saintifik, digunakan produk alam dalam pengobatan tradisional. Hingga saat ini
ada beberapa obat alam yang masih digunakan, baik murni maupun turunannya,
seperti opium, belladonna, kulit kina, ergot, kurare, dan lain-lain.   Setelah
berkembang pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi manusia, perkembangan
terapi obat memasuki era ilmiah. Percobaan tentang absorpsi obat dilakukan
pertama kali oleh Magendie (1783-1855), seorang ahli anatomi dari Paris, yang
memberikan racun panah (Nux vomica) pada hewan coba dengan berbagai rute
dan mengamati efek konvulsi yang dihasilkan. Dua obat pertama ditemukan
sekitar 5100 th yang lalu dalam buku tentang tanaman “Pen Ts’ao” yang ditulis
raja Cina Shen Nung: 
1. Ch’ang Shan (Dichroa febrifuga), akarnya mengandung alkaloid, saat ini
digunakan untuk terapi malaria dan demam;
2. Ma Huang (Ephedra sinica), mengandung ephedrine digunakan untuk
stimulan jantung, pereda batuk dan asma. Sekarang digunakan para atlit
karena secara cepat mengubah lemak menjadi energi dan meningkatkan
kekuatan serabut otot.

Tanaman-tanaman yang merupakan sumber obat yang hingga kini masih


digunakan sebagai obat antara lain:
1. Opium 
a. Abad III SM Theophrastus. Penggunaannya sebagai analgesik. 
b. Abad X Rhazes (Persia) menggunakan pil opium untuk terapi batuk,
gangguan mental, dan nyeri. Kemudian diketahui opium mengandung
morfin (analgetik poten), codein (pereda batuk).

4
2. Daun koka. 
Daun koka dikunyah oleh pembawa surat (pelari) dan pencari perak suku
Inca di pegunungan Andessebagai stimulan dan pemberi efek euphoria.
Kemudian diketahui bahwa daun koka mengandung :kokain (anestesi).
3. Akar Rauwolfia serpentine
Akar ini digunakan oleh masyarakat Hindu kuno untuk terapi hipertensi,
insomnia. Kemudiandiketahui akar ini mengandung reserpin (obat
antihipertensi).
4. Colchicum autumnale
Alexander Tralles pada abad 6 merekomendasikannya untuk mengatasi
nyeri sendi. Selain itu juga digunakan Avicenna (Percia) abad 11 untuk
terapi gout. Benyamin Franklin mendengar tentangkhasiat tanaman ini dan
membawanya ke Amerika. Kemudian diketahui tanaman ini mengandung
colchicine (alkaloid yang saat ini digunakan untuk terapi gout).
5. Kulit kayu kina
Penduduk asli Amerika Selatan menggunakan kulit kina untuk terapi
demam. Pada tahun 1633 Calancha berlayar ke Amerika Selatan dan
membawanya ke Eropa dan digunakan untuk terapidemam dan malaria.
Pada tahun 1820 senyawa aktif berhasil diisolasi, mengandung kuinin
(obatantimalaria).
6. Daun Digitalis
Tahun 1542 Dokter Inggris sudah mulai menggunakan esktrak daun ini.
Tahun 1785 ekstrakdigunakan untuk terapi gagal jantung. Kemudian
diketahui mengandung glikosida steroid, digitoxindan digoxin.

Cara Penemuan Obat :

A. Cara tradisional/ klasik :


1. Ketidaksengajaan
Asetanilid (antipiretik) karena kesalahan pemberian resep untuk pasien
infeksi parasit intestinal,namun ternyata dapat menurunkan suhu tubuh
turun. 

5
a. Fenilbutazon (antiinflamasi, analgetik, antipiretik) ditemukan saat
digunakan untuk menambah kelarutan aminopirin. 
b. Penisilin (antibakteri) ditemukan pada kultur bakteri yang
terkontaminasi jamur. 
c. Disulfiram (terapi alkoholisme) ditemukan saat pencarian
antelmintik, sebaliknya piperazin (antelmintik) justru ditemukan
saat digunakan untukterapi gout.

2. Skrining acak
Semua senyawa yang mungkin diuji aktivitasnya, dengan harapan ada
aktivitas. Metode ini tidak menguntungkan, karena penemuan 1
senyawa antikonvulsan baru setelah pengujian 500.000 senyawa kimia.
3. Ekstraksi senyawa aktif dari bahan alam
Beberapa obat yang digunakan saat ini, terutama antibiotik, vitamin
dan hormon, dihasilkan daripemurnian ekstrak, isolasi dan identifikasi
berdasarkan aktivitas utama. Bumi mempunyai ± 600.000spesies
tanaman, baru < 10% telah dipelajari aspek kimia dan farmakologi. 
Keberhasilan penemuan obat baru dari bahan alam didukung oleh
isolasi, rekayasa genetika, manipulasi biokimia jalur biosintesis
tertentu, metode deteksi dan skrining bioaktivitas.
4. Modifikasi molekuler obat
Merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk penemuan
obat baru. Dasar modifikasimolekuler pemilihan senyawa pemandu /
lead compound (senyawa dengan aktivitas biologis sudahdiketahui),
kemudian diuji senyawa lain yang mirip, homolog atau analog.
Contoh: sulfonamida (antibakteri), menghasilkan antimalaria,
antilepra, diuretik, antidiabetes,antitiroid dan urikosurik.
5. Seleksi atau sintesis obat tunak
Banyak obat berkhasiat tapi terlalu toksik bila digunakan secara klinis,
sementara dasar pemilihanobat bukan hanya berdasarkan aktivitas tapi
keamanan. Obat lunak (soft drug) bahan kimia yang mempunyai
aktivitas biologis dan manfaat terapeutik,mampu diubah secara in vivo
(dimetabolisme) secara terkontrol dan terprediksi menjadi

6
senyawatidak toksis, setelah memberikan efek dalam tubuh. Contoh :
Sintesis analog setil piridinium klorida (I,toksik) menjadi II yang tidak
toksik.
6. Pra-obat / prodrug 
Prodrug bersifat labil, tidak mempunyai aktivitas farmakologis, tapi
dalam tubuh akan diubahmenjadi aktif.  Contoh: Bioavailabilitas
parasetamol ditingkatkan oleh ester propacetamol dan sumacetamol.
B. Metode Modern : 
1) Rancangan Obat Rasional
Rancangan obat terdiri dari serangkaian program dengan tujuan penemuan
senyawa kimia baruyang berguna sebagai obat, baik untuk pencegahan
penyakit atau pemulihan kesehatan fisik atau mental. Rancangan obat
rasional berarti pencarian obat baru secara logis dan teoretis,
untukmenghasilkan obat dengan efek farmakologi sangat spesifik. Hal ini
memerlukan kerja sama berbagai bidang ilmu kimia, biokimia, biologi,
fisiologi, mikrobiologi, parasitologi, imunologi danfar makologi.
Metode dalam ROR :
a. CADD (Computer-assisted drug design) : fokus pada parameter
fisikakimia yang terlibat dalamaktivitas, HKSA, dan model kimia
kuantum, dengan tujuan untuk menentukan senyawa palingpotensial.
b. Molecular modeling dan analisis konformasi, dimana konformasi
dan bentuk molekular obatdigunakan sebagai panduan dalam
rancangan obat.
c. Reseptor-fit, dimana dilakukan karakterisasi reseptor farmakologi
untuk menentukan bagaimanainteraksi obat-reseptor.

2.3. Ruang Lingkup


Ruang lingkup bidang kimia medisinal menurut Burger (1970), adalah :
1. Isolasi dan identifikasi senyawa aktif dalam tanaman yang secara empirik
telah digunakan untuk pengobatan.
2. Sintesis struktur analog dari bentuk dasar senyawa yang mempunyai
aktivitas pengobatan potensial.

7
3. Mencari struktur induk baru dengan cara sintesis senyawa organik, dengan
ataupun tanpa berhubungan dengan zat aktif alamiah.
4. Menghubungkan struktur kimia obat dengan mekanisme kerjanya.
5. Mengembangkan rancangan obat.
6. Mengembangkan hubungan struktur kimia dan aktivitas biologis melalui
sifat fisiko kimia dengan bantuan analisis statistik.

2.4. Hubungan Dengan Ilmu Lain


Kimia medisinal adalah multidisiplin ilmu yang terlibat dalam desain,
sintesis obat potensial diikuti oleh studi pemeriksaan interaksi mereka dengan
target biologis untuk memahami efek obat, metabolisme dan efek samping. Kimia
medisinal terlibat dalam identifikasi, sintesis, dan pengembangan entitas kimia
baru (new chemical entity) yang dapat digunakan untuk terapi.
Kimia medisinal merupakan bidang ilmu yang sangat melibatkan bidang-
bidang ilmu lain, dengan menggabungkan kimia organik, biokimia, kimia
komputasi, farmakologi, biologi molekular, statistika, dan kimia fisik.
1. Kimia organik
Kimia Organik adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang struktur,
sifat-sifat, perubahan, komposisi, reaksi dan sintesis senyawa yang
mengandung atom karbon tidak hanya senyawa hidrokarbon, tetapi juga
senyawa yang mengandung unsur lain, seperti hidrogen, nitrogen, oksigen,
halogen fosfor, silikon dan sulfur. Bidang ini pada dasarnya tidak hanya
terbatas pada senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup melalui
proses metabolisme berupa metabolit primer maupun sekunder, tetapi juga
pada senyawa yang sintesis oleh manusia seperti polimer plastik. Senyawa
organik membentuk dasar dari semua kehidupan di bumi dan merupakan
mayoritas bahan kimia yang diketahui. Pola ikatan yang dibentuk oleh karbon
berupa ikatang tunggal, rangkap dua, rangkap tiga dan ditambah struktur
dengan elektron terdelokalisasi membuat susunan senyawa organik secara
struktural sangat beragam. Cakupan aplikasi dari senyawa organik ini sangat
luas, mulai dari obat-obatan, makanan, bahan bakar,cat, kosmetik dan lainnya.
Hubungan kimia medisinal dengan kimia organik yaitu suatu obat berasal dari

8
senyawa baik itu yang berasal dari makhluk hidup ataupun sintesis, dimana
suatu obat memiliki suatu ikatan yang diplajari melalui ilmu kimia organik.
2. Biokimia
Biokimia adalah bidang ilmu yang mempelajari pengetahuan tentang
struktur, fungsi dan interaksi biomolekul yang menyusun sel, mekanisme
reaksi katalisis enzim, energetika dan reaksi-reaksi metabolisme sel, proses
sinyal transduksi yang terkait dengan fungsi biologis dan fisiologis sel pada
tingkat molekuler dan  informasi genetik. Hubungannya dengan kimia
medisinal yaitu mengenai organ target dari pemberian suatu obat yang dibuat.
Suatu obat dibuat dengan suatu proses tertentu selanjutnya melalui uji coba
sehingga diketahui bagaimana metabolisme dari obat tersebut, efek yang
ditimbulkan serta efek samping dari organ target.
3. Kimia komputasi
Kimia komputasi adalah cabang kimia yang menggunakan hasil kimia
teori yang diterjemahkan kedalam program komputer melalui simulasi
komputer untuk menghitung sifat-sifat molekul dan perubahannya maupun
melakukan simulasi terhadap sistem-sistem besar (makromolekul seperti
protein atau sistem banyak molekul seperti gas, cairan, padatan, dan kristal
cair), dan menerapkan program tersebut pada sistem kimia nyata.
Hubungannya dengan kimia medisinal yaitu dalam sintesis obat memerlukan
komputer untuk melakukan perhitungan terhadap sifat-sifat molekulnya serta
hal lain yang berkaitan.
4. Farmakologi
Farmakologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari obat dan cara
kerjanya pada sistem biologis. Hubungannya dengan kimia medisinal yaitu
dalam kimia medisinal suatu obat dibuat selanjutnya akan dipergunakan pada
organ target sehingga dapat diketahui kerja dari suatu obat terhadap organ
target tersebut.
5. Biologi molekular
Selain itu biologi molekuler juga merupakan sebuah pengkajian tentang
kehidupan organisme pada skala molekul. Biologi molekuler juga dikenal
sebagai ilmu yang berkaitan dengan dunia biomolekul seperti RNA, DNA,

9
sintesis protein serta molekul. Hubungannya dengan kimia medisinal yaitu
suatu obat yang berasal dari tumbuhan ataupun hewan dan juga virus yang
dijinakkan atau yang sering disebut vaksin, memiliki struktur DNA dan RNA
sehingga untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan dibuatnya
suatu obat maka perlu mengetahui bagaimana asal mula dari obat tersebut.
6. Statistika
Statistika adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana cara
merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, lalu menginterpretasikan, dan
akhirnya mempresentasikan data. Hubungannya dengan kimia medisinal yaitu
diperlukannya perencanaan, kemudian pengumpulan, analisis kemudian
menginterprestasikan data yang diperoleh dan semua ini perlu diplajari
melalui ilmu statistika.
7. Kimia fisika
Kimia fisik adalah ilmu yang mempelajari fenomena makroskopik,
mikroskopik, atom, subatom dan partikel dalam sistem dan proses kimia
berdasarkan prinsip-prinsip dan konsep-konsep fisika. Hubungannya dengan
kimia medisinal yaitu diperlukan ilmu kimia fisika dalam proses analisa
ataupun penelitian suatu senyawa yang akan dijadikan bahan obat.

2.5. Tujuan dan Manfaat


Kimia medisinal terlibat dalam identifikasi, sintesis, dan pengembangan
entitas kimia baru (new chemical entity) yang dapat digunakan untuk terapi.
Bidang ini juga melakukan kajian terhadap obat yang sudah ada, berikut
sifatbiologis serta QSAR (quantitative structure-activity relationships)-nya.
Fungsi utama kimia medisinal adalah penemuan obat baru, namun pengetahuan
tentang prinsip yang mendasari mekanisme kerja obat secara biokimiawi harus
terus digali untuk mendukung rancangan molekul obat baru. Berbagai metode
perhitungan kimia (kimia komputasi) terus dirancang untukmengelusidasi aspek
elektronik dan konformasi suatu molekul, dalam usaha untuk memprediksi
struktur optimal untuk aktivitas biologis yang selektif, berdasarkan sifat fisika dan
biokimia tertentu.

10
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kimia medisinal merupakan ilmu yang mempelajari tentang penemuan,
pengembangan, identifikasi dan interpretasi cara kerja senyawa biologis aktif
(obat) pada tingkat molekul dan sintesis produk metabolisme obat dan senyawa
yang berhubungan.
Kimia medisinal sudah dipraktekkan sejak beribu tahun yang lalu.
Manusia selalu berusaha mencari pengobatan saat sakit dengan memanfaatkan
berbagai tanaman meliputi herba, buah, akar, kulit (bytrial and error). Berbagai
catatan menunjukkan efek terapi berbagai tanaman ditemukan di Cina, India,
Amerika Selatan, dan sekitar Lautan Tengah (Mediterania).
Ruang lingkup dari kimia medisinal yaitu mengenai isolasi dan identifikasi
senyawa aktif dari suatu tanaman, sintesis, menghubungan struktur kimia obat
dengan mekanisme kerjanya, pengembangan rancangan obat. kimia medisinal
berkaitan dengan berbagai ilmu lain seperti kimia organik, biokimia, kimia
komputasi, farmakologi, biologi molekular, statistika, dan kimia fisik.

3.2. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini semoga bermanfaat bagi pembaca, dapat
menambah wawasan, ilmu dan dapat dipraktikan dalam keahlian analisis. Dan
semoga penulis dapat membuat makalah yang lebih baik lagi kedepannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hawary. Azmi. 2011. Sejarah Kimia Medisinal dan Penemuan Obat.


http://belajarmudahkimiamedisinal.blogspot.com/2011/12/sejarah-kimia-
medisinal-dan-penemuan.html. (diakses pada 9 Maret 2021).
Levita J dan Resmi Mustarichie. 2012. PERMODELAN MOLEKUL
DALAM KIMIA MEDISINAL. Yogyakarta; Graha Ilmu 
Siswandono dan Bambang Soekardjo. 2000. KIMIA MEDISINAL edisi
kedua Jilid 1. Surabaya; Airlangga University Press

12

Anda mungkin juga menyukai