Anda di halaman 1dari 8

OPTIMALISASI PENURUNAN PEMAKAIAN DAN PADA GENERASI

MILENIAL

Rosilawati Tiara Alifya Farhani

Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia


Jl. Dr setiabudhi No. 229, Bandung

ABSTRACT
Industry 4.0 revolution force plastic production is increasing. Health
consequeses using plastic more and more. The aim of this study is to
know effective step and effort in decrease plastic production and usage
on milenial generation. Methods using literature study especially for
statistic that showed by Badan Pusat Statistik. The analysis show the
education that effective solution for decrease plastic usage and
production.

Keywords: plastic usage and production, effect of plastic, milenial


generation

ABSTRAK
Revolusi industri 4.0 memaksa produksi plastik semakin meningkat.
Kesehatan akibat penggunaan plastic juga semakin banyak. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui langkah yang efektif dalam
menurunkan pemakaian dan produksi plastik pada generasi milenial.
Metode penelitian menggunakan studi literatur terutama bersumber
pada statistik yang disampaikan BPS. Perolehan analisis menunjukan
edukasi merupakan solusi efektif terhadap penurunan pemakaian dan
produksi plastik.

Kata kunci: Pemakaian dan produksi plastik, dampak plastik, Generasi


milenial

PENDAHULUAN sama lain. Rantai ini membentuk


Plastik adalah polimer rantai banyak unit molekul berulang, atau
panjang dari atom yang mengikat satu "monomer". Istilah plastik mencakup

1
produk polimerisasi sintetik, namun Menurut Sumartono (1998)
ada beberapa polimer alami yang menyatakan bahwa konsep perilaku
termasuk plastik. Plastik terbentuk konsumtif amatlah variatif, tetapi
dari kondensasi organic atau pengertian perilaku konsumtif adalah
penambahan polimer dan bisa juga membeli barang atau jasa tanpa
terbentuk dengan menggunakan zat pertimbangan rasional atau bukan
lain untuk menghasilkan plastik yang atas dasar kebutuhan.
ekonomis Berdasarkan data yang
Plastik merupakan bahan, diambil dari kemendag menunjukan
alat, wadah, bahkan suatu hal yang bahwa rata-rata import barang plastic
seringkali dijumpai, terutama di era dapat mencapai 8 juta dollar AS. Hal
revolusi industry 4.0 dan tersebut beriringan dengan sampah
berkembangnya ojek online dengan plastik yang dihasilkan. Sampah
fasilitas delivery makanan atau plastik adalah salah satu sumber
minuman memaksa produksi plastic pencemaran lingkungan hidup di
kian meningkat. Indonesia. Seluruh dunia bernafsu
Plastik tanpa disadari telah untuk menghasilkan lebih banyak
tersebar di berbagai macam produk berbahan baku plastic
kebutuhan, ada sebagai kebutuhan akibatnya, setidaknya dalam laut
memasak seperti piring, gelas, dunia ada 150 juta ton sampah plastik
sendok, garpu, dan lain-laim. Ada (Badan Pusat Statistik, 2018).
pula sebagai kebutuhan industry, Produksi platik yang
seperti kaca helm, pakaian, tas, case, meningkat diperlukan tindakan yang
dan sebagainya. Bahkan, di beberapa lebih lanjut yaitu edukasi terhadap
kasus sering kali kita dapati bahwa masyarakat. Selain sebagai salah satu
plastik masuk ke dalam indusrti sampah terbanyak, plastic juga
makanan, seperti beras dan memberikan dampak negative bagi
sebagainya. kesehatan. Di dalam plastic terdapat
Plastik merupakan produk plasticzers. plasticizers ditambahkan
atau bahan yang sangat erat dengan untuk mendapatkan karakter plastik
generasi milenial. Generasi milineal yang diinginkan seperti bening, kuat,
merupakan generasi yang konsumtif. rentang toleransi suhu yang lebar dan

2
fleksibel. Bahan yang tergolong penelitian yang dilakukan oleh
plasticizers ini diantaranya adalah peneliti dengan mengumpulkan
berbagai senyawa phthalate yang sejumlah buku buku, majalah yang
dipakai pada pembuatan plastik jenis berkaitan dengan masalah dan tujuan
polyvinyl chloride (PVC). Senyawa penelitian. Teknik ini dilakukan
phthalate dapat mengalami leaching dengan tujuan untuk mengungkapkan
atau terbebas dari plastik dan berbagai teori-teori yang relevan
menguap dengan mudah. Selain itu, dengan permasalahan yang sedang
bisphenol-A (BPA), yang digunakan dihadapi/diteliti sebagai bahan
untuk pembuatan plastik jenis rujukan dalam pembahasan hasil
polikarbonat juga telah diidentifikasi penelitian (Danial dan warsiah).
dapat terlepas dari plastic dan Secara Umum Studi Literatur
mencemari makanan dan adalah cara untuk menyelesaikan
minuman.(Ilmiawati, Reza, persoalan dengan menelusuri sumber-
Rahmatini, & Rustam, 2017). sumber tulisan yang pernah dibuat
Paparan BPA dan phthalate sebelumnya. Dengan kata lain, istilah
mampu menyebabkan beberapa Studi Literatur ini juga sangat
gangguan kesehatan seperti familier dengan sebutan studi
penurunan kualitas sperma, pustaka. Dalam sebuah penelitian
meningkatnya risiko alergi, gangguan yang hendak dijalankan, tentu saja
hiperaktifitas dengan deficit atensi, seorang peneliti harus memiliki
gangguan endokrin, gangguan wawasan yang luas terkait objek yang
pencernaan, dan lain-lain. akan diteliti.
Berdasarkan hal tersebut, Penelitian dalam
penulis bertujuan untuk mengetahui menggunakan studi literatur ini
upaya optimalisasi penurunan berpusat pada pemanfaatan artikel
pemakaian plastik pada generasi atau jurnal maupun buku sehingga
milenial. memperoleh teori yang relevan yang
dapat digunakan sebagai bahan acuan
METODE PENELITIAN
pembahasan.
Metode penelitian yang
penulis gunakan ialah studi literatur. Di antara metode lain,
Penelitian ini merupakan jenis tinjauan literatur sangat penting

3
untuk: (a) mengidentifikasi apa yang PENURUNAN PEMAKAIAN
telah ditulis pada subjek atau topik; PLASTIK PADA GENERASI
(b) menentukan sejauh mana area MILENIAL
penelitian tertentu mengungkapkan Menurut Ulli Hermono
tren atau pola yang dapat ditafsirkan; (2009), secara garis besar plastik
(c) menggabungkan temuan-temuan dapat digolongkan menjadi dua jenis,
empiris yang terkait dengan yakni plastik yang bersifat
pertanyaan penelitian sempit untuk thermoplastic dan yang bersifat
mendukung praktik berbasis bukti; thermoset. Tetapi, plastik yang paling
(d) menghasilkan kerangka kerja dan umum digunakan dalam kehidupan
teori baru; dan (e) mengidentifikasi sehari-hari adalah bentuk
topik atau pertanyaan yang thermoplastic. 1. Thermoplastic
membutuhkan penyelidikan lebih Merupakan jenis plastik yang bisa
lanjut (Paré, Trudel, Jaana, & Kitsiou, didaur-ulang atau dicetak lagi dengan
2015). proses pemanasan ulang. Contoh:
Ini juga dapat memberikan polietilen (PE), polistiren (PS), ABS,
landasan teoretis untuk studi yang polikarbonat (PC). 2. Thermoset
diusulkan, mendukung keberadaan Merupakan jenis plastik yang tidak
masalah penelitian, menjustifikasi bisa didaur ulang atau dicetak lagi.
penelitian sebagai salah satu yang Pemanasan ulang akan menyebabkan
menyumbangkan sesuatu yang baru kerusakan molekul-molekulnya.
untuk pengetahuan terakumulasi, atau Contoh: resin epoksi, bakelit, resin
memvalidasi metode dan pendekatan melamin, urea-formaldehida.
untuk studi yang diusulkan. (Levy & Plastik juga merupakan bahan
Ellis, 2006) yang efektif dan efesien sebagai
bahan produksi alat, wadah, atau
HASIL DAN PEMBAHASAN
bahan pendukung lainnya sebagai
Peneliti melakukan
industry. Plastik tidak hanya memiliki
pembahasan dengan pusat analisis
kualitas sebagai kedap air, mudah
pada optimalisasi penurunan
dibentuk, mudah didapatkan, dan
pemakaian plastik pada generasi
berbagai keuntungan lainnya sebagai
milenial.
bahan industry. Berbagai keuntungan

4
tersebut tentu tidak beriringan dengan Palembang, jumlah sampah naik
edukasi mengenai plastic terhadapa tajam dari 700 ton per hari menjadi
masyarakat. 1.200 ton per hari. Secara
Produksi plastik di seluruh keseluruhan, jumlah total sampah di
dunia telah berkembang sebagai Indonesia mencapai 175.000 ton per
bahan yang tahan lama. Terutama hari atau 0.7 kilogram per orang atau
berbasis minyak bumi. Plastik secara sekitar 67 juta ton per tahun.
bertahap menggantikan bahan-bahan Sampah plastik membawa
seperti kaca dan logam. Saat ini, rata- dampak negative yang luar biasa bagi
rata orang eropa barat atau Amerika manusia dan lingkungan. Dampak
Utara menggunakan sekitar 100 atau bahaya jenis plastic sebagai
kilogram plastik setiap tahun. berikut .
Sebagian besar dalam bentuk 1. Mengganggu rantai makanan
kemasan. Sedangkan masyarakat Plastik datang dalam bentuk
Asia menggunakan sekitar 20 ukuran yang sangat tipis ketika terurai
kilogram per orang. Namun, angka ini di dalam laut sehingga dikonsumsi
diperkirakan akan tumbuh pesat oleh organisme terkecil, kemudian
seiring dengan perkembangan organisme tersebut dimakan oleh
ekonomi Asia. hewan lain, dan seterusnya sehingga
Hal tersebut juga beringingan menyebabkan kerusakan rantai
dampak yang ditimbulkan. produksi makanan.
yang tinggi, maka sampah yang 2. Pencemaran air tanah
dihasilkan semakin tinggi pula. Tidak Sumber daya air mineral
ada data akuraat mengenai jumlah tercancam dalam bahaya besar akibat
pencemaran sampah plastik di akibat bocornya limbah dan
Indonesia, walaupun terdapat pencemaran sampah plastik.
beberapa perkiraan. Seperti dikutip 3. Mencemari tanah
dari geotimes, secara keseluruhan, Ketika sampah dibuang ke
samaph di Jakarta mencapai 6.000 dalam pembuangan sampah, ia akan
hingga 6.500 ton per hari. Sementara berinteraksi dengan air. Kemudian
di pulau bali, jumlah sampah membentuk bahan kimia berbahaya,
mencapai 10.725 ton per hari. Kota ketika bahan kimia ini meresap ke

5
bawah tanah, mereka menurunkan mungkin dapat dikatakan buruk.
kualitas tanah. Maka perlu upaya yang efektif guna
4. Polusi Udara penekanan terhadap penurunan
Pembakaran sampah plastik di udara pemakaian plasti, terutama pada
terceemar ketika terhirup oleh generasi milenial.
manusia dan hewan. Edukasi merupakan solusi
Dampak Tersebut perlu terbaik, edukasi bisa diberikan berupa
segera ditangani dengan solusi yang penyuluhan atau informasi yang
tepat, maka perlu adanya sebuah disampaikan dalam berbagai media
tindakan yang konkret. Salah satunya online. Solusi ini akan berjalan lebih
edukasi. Edukasi adalah proses efektif jika digerakan langsung oleh
pengajaran yang dilakukan baik generasi milenial. Berdasarkan data
secara formal maupun nonformal yang diambil dari ilmiawati dkk, test
kepada sesorang atau lebih dari satu yang diambil setelah penyuluhan
orang baik secara bersama-sama menunjukan responden cenderung
ataupun secara individu. Edukasi memilih mengganti plastik dengan
memegang peran penting dalam bahan lain, dan responden juga paham
upaya penurunan pemakaian dan akan jenis dan pemakaian yang tepat
produksi plastik. terhadap plastik.
Berdasarkan hasil teliti
KESIMPULAN
ilwiawati dkk menunjukan hasil
Kerugian yang ditimbulkan
kuisioner pra-penyuluhan yang
dari pemakian plastik dan
menyebutkan bahwa masyarakat
produksinya yang kian meningkat
cenderung tidak paham perbedaan
sangat berbahaya bagi lingkungan
jenis plastik untuk berbagai wadah
dan manusia itu sendiri. Dampak
makanan, atau bahan alat dan
yang ditimbulkan antara lain :
sebagainya. Bahkan mereka memiliki
kecenderungan tidak memahami 1. Menggangu rantai makanan

dampak dari plastik itu sendiri. Jika 2. Pencemaran air tanah

hal tersebut kian terjadi maka 3. Pencemaran Tanah

generasi berikutnya memiliki kualitas 4. Polusi Udara

kesehatan yang tidak baik, bahkan

6
Upaya yang efektif dalam sebagai Kemasan Makanan dan
penurunan pemakaian plastik adalah Minuman Serta Risikonya
dengan edukasi berupa edukasi. terhadap Kesehatan pada
Edukasi adalah proses pengajaran Komunitas di Kecamatan
yang dilakukan baik secara formal Bungus Teluk Kabung, Padang.
maupun nonformal kepada sesorang LOGISTA - Jurnal Ilmiah
atau lebih dari satu orang baik secara Pengabdian Kepada
bersama-sama ataupun secara Masyarakat.
individu. https://doi.org/10.25077/logista.
1.1.20-28.2017
Edukasi dapat berupa
penyuluhan atau sebaran informasi di Sumartono. (1998). Pengaruh
berbagai media online. Edukasi dapat Terpaan Iklan Shampoo di
efektif pada era ini dapat berupa Televisi Terhadap Sikap dan
sebaran informasi dengan basis dalam Perilaku Konsumtif Remaja.
jaringan. Kemudian solusi tersebut Bandung. PPS-Unpad.
akan berjalan efektif bila digerakan
Badan Pusat Statistik. (2018).
langsung oleh generasi milenial.
Statistik Lingkungan Hidup
Edukasi juga terbukti dapat
Indonesia (SLHI) 2018. In
mengubah persepsi masyarakat
Badan Pusat Statistik/BPS–
terhadap plastik dan mulai
Statistics Indonesia.
membenahinya.
https://doi.org/3305001
DAFTAR PUSTAKA
Ilmiawati, C., Reza, M., Rahmatini,
Badan Pusat Statistik. (2018). R., & Rustam, E. (2017).
Statistik Lingkungan Hidup Edukasi Pemakaian Plastik
Indonesia (SLHI) 2018. In sebagai Kemasan Makanan dan
Badan Pusat Statistik/BPS– Minuman Serta Risikonya
Statistics Indonesia. terhadap Kesehatan pada
https://doi.org/3305001 Komunitas di Kecamatan
Bungus Teluk Kabung, Padang.
Ilmiawati, C., Reza, M., Rahmatini,
LOGISTA - Jurnal Ilmiah
R., & Rustam, E. (2017).
Pengabdian Kepada
Edukasi Pemakaian Plastik

7
Masyarakat.
https://doi.org/10.25077/logista.
1.1.20-28.2017

Anda mungkin juga menyukai