Anda di halaman 1dari 8

Jurnal of Bionursing

Jurnal of Bionursing
2020, VOL. 2, NO. 1, 1–8
LITERATURE REVIEW

The Use of Self-Monitoring Urine Chart (PURI) in Older Adults to Prevent


Dehydration: A Literature Review
Annas Sumeru1, Dian Mustikasari2
1Nursing Programme of Health Sciences Faculty of Universitas Jenderal Soedirman, 2Universitas Nahdlatul Ulama

ABSTRACT
Adequate daily water intake help reduce dehydration. The most vulnerable age group from dehydration
are new born and older adults. One and most easy to use by the older adults in detecting hydration
status is using urine colour chart. The colour of the urine in the chart describe different condition of
body fluid. This study purposes to review some literatures on the use of Self Urine Assessment (PURI)
on older adults to Prevent Dehydration. Journal article search was using multiple electronic databases
as Pubmed, Google Scholar, and Science Direct from 2015 to 2019. Keyword used were “self-monitoring
hydration”, “urine colour assessment”, and “older adults” to obtain four articles for review. The KEYWORDS
previous study shows that the usual clinical hydration diagnostic measurement can’t be used to detect Self-Monitoring hydration,
dehydration accurately. Self-monitoring hydration by using the urine chart still be the most easy, cheap urine color assessment;
yet fast to help older adults monitoring hydration status. Literature Review

PENDAHULUAN paling banyak membutuhkan pelayanan


Lansia (lanjut usia) merupakan tahap akhir kesehatan. Angka kesakitan lansia pada tahun
kehidupan dari siklus hidup manusia. Proses 2015 sebesar 28,62% meningkat dari tahun
menua pada seseorang sangat memengaruhi sebelumnya yaitu sebesar 25,05% dan lebih
kualitas kesehatan lansia. Beberapa kemampuan banyak dialami oleh lansia yang tinggal di
pada lansia mengalami penurunan seiring perdesaan (Kementerian Kesehatan, 2016).
berjalannya waktu seperti kemampuan adaptasi Meningkatnya umur harapan hidup (UHH) di
terhadap lingkungan dan kemampuan bertahan Indonesia tentu disertai dengan masalah
hidup (Departemen Kesehatan, 1994). kesehatan yang sering terjadi pada lansia atau
Menurut (Kementerian Kesehatan RI, 2016) dikenal sebagai sindroma geriatri. Sindroma
lanjut usia sesuai yang tertuang dalam Peraturan geriatri merupakan kumpulan gejala-gejala
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun mengenai kesehatan yang sering dikeluhkan
2004 adalah seseorang yang telah mencapai usia oleh para lanjut usia dan atau keluarganya.
60 (enam puluh) tahun ke atas. Berdasarkan Salah satu dari sindroma geriatri yang banyak
batasan usia lansia tersebut jumlah lansia di dialami oleh lansia adalah inkontinensia
Indonesia pada tahun 2017 sebanyak 23,66 juta (Safitri, 2018).
jiwa dan pada tahun 2020 dapat mencapai 27 juta. Inkontinensia urin menurut Borley & Grace
Jumlah tersebut bila dibandingkan dengan (2007) adalah suatu keadaan dimana urin
keseluruhan populasi di Indonesia mencapai keluar secara involunter. Keluarnya urin yang
angka 9%, maka Indonesia dapat dikatakan tidak dikehendaki dalam jumlah dan frekuensi
sebagai negara yang berstruktur tua karena tertentu sering terjadi pada lansia sehingga
memiliki lansia di atas 7%. dapat menimbulkan masalah sosial dan
Lansia termasuk dalam kelompok rentan karena kesehatan. Dehidrasi dapat terjadi karena
penurunan daya tahan fisik sehingga rentan lansia mengurangi minum untuk menghindari
terhadap serangan penyakit yang dapat berujung sering mengompol (Safitri, 2018).
kepada kematian. Penurunan kemampuan fisik Masalah inkontinensia urin pada lansia secara
karenan proses penuaan menjadi penyebab efektif dapat diatasi dengan latihan kegel.
kelompok ini sebagai kelompok masyarakat yang Latihan kegel merupakan salah satu bentuk

1
Jurnal of Bionursing

terapi non farmakologis yang bertujuang untuk frame work (Patient/Problem, Intervention,
membangun kekuatan otot dasar panggul. Hasil Comparison, Outcome). Problem atau
penelitian menunjukkan pada kelompok yang masalah yang ditemukan adalah dehidrasi
diberikan latihan kegel terjadi penurunan masalah pada lansia dengan Intervensi yang dapat
inkontinensia urin (Septiastri & Siregar, 2012). diberikan yaitu Pemeriksaan Urin Sendiri
Masalah lain yang perlu diperhatikan adalah (PURI). Comparison atau pembanding yang
dehidrasi pada lansia. Seorang lansia yang dapat diberikan adalah melalui pemeriksaan
mengalami inkontinensia maupun risiko saliva dengan Outcome dapat mencegah
terjadinya inkontinensia mampu dicegah dengan terjadinya dehidrasi pada lansia.
latihan kegel, namun kecemasan dapat timbul Berdasarkan hasil pencarian menggunakan
sehingga lansia tetap membatasi asupan kata kunci dan database yang sudah
cairannya. Minum sendiri merupakan salah satu ditentukan sebelumnya diperoleh hasil
kebutuhan dasar manusia dimana pada lansia sebanyak 24 artikel dengan topik yang mirip
dengan terjadinya penurunan fisik seringkali sejak tahun 2014 hingga 2019. Review
terjadi penurunan kebutuhan dasarnya (Yusriana, terhadap judul dan abstrak dari 24 artikel
Rekawati, & Nurviyandari, 2018). tersebut selanjutnya diputuskan untuk
Menurut (Wotton, Crannitch, & Munt, 2008) mengambil 4 artikel yang paling sesuai.
mempertahakan kecukupan cairan dan elektrolit HASIL
pada lansia merupakan bagian yang tidak Artikel pertama merupakan penelitian yang
terpisahkan dari asuhan keperawatan. dilakukan di Gwynedd Hospital Inggris.
Kekurangan volume cairan merupakan hal yang Sebanyak 130 prang lansia masuk sebagai
umum tetapi pada keadaan kehilangan cairan responden dalam penelitian ini dengan usia
yang cepat dapat berdampak fatal pada seorang rata-rata 78 tahun terdiri dari 59 orang laki-
lansia. Pada lansia kehilangan 3% dari total cairan laki dan 71 orang perempuan. Desain
tubuh dianggap signifikat untuk dilakukan penelitian ini adalah diagnostik prospektif
koreksi terhadap kondisi tersebut karena dapat yang akurat dengan tatanan unit perawat
berakibat mengarah kepada dehidrasi berat. medis akut dan ruang gawat darurat.
Dehidrasi yang merupakan keadaan Penelitian ini bertujuan untuk melakukan
ketidakseimbangan cairan akibat dari asupan investigasi terhadap keakuratan tes diagnostik
cairan yang kurang, kehilangan cairan yang yang biasa digunakan di rumah sakit seperti
banyak atau dapat juga diakibatkan oleh kedua hal tanda fisik dan penanda non-invasif pada urin
tersebut. Status hidrasi yang baik dengan dan saliva terhadap hidrasi tubuh. Hasil yang
memenuhi kebutuhan cairan harian diharapkan diperoleh menunjukkan bahwa seluruh tanda
mampu memberikan kualitas hidup pada lansia. fisik menunjukkan sensitivitas yang rendah
BAHAN DAN METODE dalam mendeteksi dehidrasi (0%-44%),
Kajian literatur ini dilakukan dengan mencari namun sebaliknya osmolalitas saliva
artikel yang sesuai dengan topik. Menggunakan menunjukkan akurasi diagnostik tingkat
piranti elektronik dan akses internet peneliti moderate terhadap dehidrasi (Fortes et al.,
mencari artikel ilmiah pada beberapa database 2015).
seperti Pubmed, Google Scholar dan Science Artikel kedua adalah penelitian yang
Direct. Pada artikel ini menggunakan pemilihan dilakukan di Inggris. Responden merupakan
artikel yang diterbitkan pada database sejak penghuni panti jompo yang ada di kota
tahun 2014 sampai 2019. Keyword yang penulis Norfolk dan Suffolk. Pada awalnya sebanyak
gunakan adalah “Self-monitoring hydration”, 1812 responden dari 56 panti jompo
“Urine Color Assessment” dan “Elderly”. ditentukan, namun berdasarkan kriteria
Tahapan berikutnya adalah memilih artikel yang inklusi maupun eksklusi serta penolakan dari
sesuai dengan kriteria inklusi berdasarkan PICO responden pada akhirnya sebanyak 188

2
Jurnal of Bionursing

responden dengan usia lebih dari 65 tahun yang pemeriksaan dipstick, kemampuan dalam
dapat diperoleh data secara lengkap. Beberapa menyediakan sampel urin, dan sampel urin
kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah usia dengan pengambilan acak. Total sampel
<65 tahun, mengalami gagal jantung, mengalami sebanyak 313 responden yang dibagi dalam
gagal ginjal, menjalani perawatan paliatif, tidak kelompok DRIE (162 responden) dan NU-
tertarik, terlalu cemas, demensia berat, menderita AGE (151 responden). Hasil dari kelompok
penyakit akut, dan terlalu lemah. Pemeriksaan DRIE sebanyak 19% responden mengalami
dengan jangka waktu 2 jam untuk setiap dehidrasi sedangkan 22% dari kelompok NU-
responden dilakukan untuk mengkaji terhadap 49 AGE mengalami dehidrasi. Pemeriksaan
tanda dan gejala dehidrasi serta dilakukan seperti USG atau pemeriksaan klinis lainnya
pengukuran terhadap osmolalitas serum yang termasuk pemeriksaan terhadap urin tidak
diambil dari sampel darah vena. Hasil yang menunjukkan kemampuan diagnostik yang
diperoleh adalah 20% dari total responden baik terhadap pengkajian terhadap dehidrasi
mengalami dehidrasi karena asupan yang rendah (Hooper et al., 2016).
dan 28% berisiko mengalami dehidrasi, namun PEMBAHASAN
data yang dari tanda dan gejala yang umum Dehidrasi yang terjadi pada lansia dan
digunakan tidak dapat menunjukkan hasil yang dilakukan perawatan di rumah sakit akan
tepat (Bunn & Hooper, 2019). menstabilkan kondisi hemodinamiknya.
Artikel ketiga diperoleh dari hasil penelitian Walau pun demikian lebih baik apabila
yang dilakukan di Kalimantan, Indonesia. terdapat starategi pencegahan ditambahkan
Penelitian menggunakan responden yang ada di dengan kriteria pengkajian terhadap dehidrasi.
Panti Sosial. Desain penelitian ini merupakan Harapannya adalah setiap orang mampu
penelitian deskriptif dengan pendekatan cross mempertahankan hidrasi yang cukup.
sectional untuk mengetahui gambaran konsumsi Kecukupan cairan pada setiap orang akan
cairan dan status hidrasi lansia yang berjumlah berbeda sehingga dalam penghitungan cairan
41 orang. Instrume yang digunakan yaitu Food kadang membingungkan bagi penggunanya.
Frequency Questionnaire (FFQ) untuk Perlu diperhatikan pada kondisi tertentu
mengetahui kecukupan konsumsi cairan dan seperti lansia, obesitas, penyakit jantung dan
grafik warna urin untuk mengetahui status ginjal kebutuhan cairan tidak boleh sampai
hidrasi. Hasil yang diperoleh adalah sebanyak berlebih (Wotton et al., 2008).
65,4% lansia memiliki asupan cairan yang
kurang, sedangkan dari hasil status hidrasi
diperoleh 61% mengalami dehidrasi (Cahyani,
Triharja, & Natalia, 2014).
Artikel keempat merupakan hasil penelitian dari
Norwich, Inggris. Penelitian yang dilakukan
bertujuan untuk menentukan uji akurasi
diagnostik terhadap pengukuran urin terhadap
dehidrasi pada lansia. Sampel yang digunakan
merupakan lansia yang termasuk dalam DRIE
(Dehydration Recognition In our Elders, yang
menjalani perawatan jangka panjang) atau NU-
AGE (Dietary Strategies for Healthy Ageing in
Europe; yang berada di masyarakat).
Pemeriksaan standar yang digunakan adalah
osmolalitas serum, test indeks seperti USG,
warna urin, osmolalitas urin, kekeruhan urin,

3
Jurnal of Bionursing

Gambar 1. Konsentrasi warna urin (Brandon, Gunawan, pengetahuan sementara pada lansia respon
Brandon, Puspa, & Wiweko, 2018) haus terkadang berkurang seiring usia
bertambah. Pada berbagai tatanan lingkungan,
Kebutuhan cairan pada lansia adalah sebesar 30 perawat dapat memberikan peran yang
ml/KgBB/hari dengan rentang kebutuhan antara penting. Di rumah sakit, perawat
1500 hingga 2000 ml. Risiko terhadap memfasilitasi lansia terhadap akses yang
kekurangan cairan atau dehidrasi adalah terjadi mudah terhadap kebutuhan minum setiap
gagal ginjal, ulkus dekubitus, konstipasi, infeksi waktu. Pada perawatan rumah, seorang
saluran kemih (ISK), keracunan obat, infeksi perawat harus memberikan edukasi kepada
pernafasan, penurunan kekuatan otot dan risiko asisten perawat tentang pentingnya asupan
jatuh. Di Indonesia sendiri melalui penelitian The cairan oral secara konsisten dan memastikan
Indonesian Regional Hydration Study (THIRST) pasien minum (Brandon et al., 2018; Mentes,
diperoleh data sebanyak 46,1% dari 1200 2006).
penduduk di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa KESIMPULAN
Timur dan Sulawesi Selatan berada dalam kondisi Terdapat banyak kriteria dalam mengkaji
dehidrasi tingkat sedang. Berdasarkan gambar 1. apakah seseorang mengalami dehidrasi atau
maka warna urin terbaik adalah kuning jernih, tidak. Cara tersebut antara lain melalui tanda
ketika urin berubah warna menjadi kuning pekat seperti apakah adanya postural hipotensi,
atau keruh seseorang harus minum lebih banyak perubahan tekanan darah (hipotensi),
air (Brandon et al., 2018). peningkatan jumlah nadi namun dengan
kekuatan lemah, penurunan MAP (Mean
Seseorang yang mengetahui kondisi kecukupan Arterial Pressure), jumlah urin, warna urin,
cairan berdasarkan warna urin diharapkan mampu dan juga osmolalitas saliva. Kriteria yang ada
menjaga kecukupan atau meningkatkan sebagian besar membutuhkan alat atau
kecukupan cairan apabila warna urinnya semakin keterampilan khusus, bahkan membutuhkan
keruh. Hal yang masih dipertanyakan dalam waktu lebih lama dan biaya lebih banyak
penelitian Bak, Tsiami, & Greene (2017) yang sehingga pemeriksaan warna urin masih
menyakaan bahwa asupan cairan saja tidak merupakan salah satu indikator yang paling
dilaporkan tidak akurat dalam pengukurannya mudah dan cepat.
baik dalam seting perawatan akut atau di rumah. Pada kondisi dehidrasi yang semakin buruk
Pengukuran asupan cairan seringkali tidak tepat mungkin jumlah urin yang keluar semakin
karena membutuhkan waktu dan komitmen dari sedikit ditandai juga dengan gejala fisik
seluruh anggota staf seperti penyedia cairan yang seperti mulut dan bibir kering, rasa haus,
terdiri dari subjek itu sendiri, perawat dan asisten penurunan kekuatan otot, mata cekung dan
atau keluarga. Gelas yang digunakan untuk juga penurunan berat badan secara cepat.
minum tentunya tidak semuanya terdapat takaran Sebelum terjadi gejala tersebut maka dengan
yang jelas berapa banyak air dalam setiap mengecek warna urin setiap buang air kecil
gelasnya atau berapa banyak tepatnya pasien akan dapat membantu mencegah terjadinya
minum dari sebuah gelas apabila tidak dihabiskan. dehidrasi.
Terkadang anggota yang terlibat hanya mengira
konsumsi cairan dalam setiap minum. DAFTAR PUSTAKA
Mempertahankan kecukupan cairan sangat Bak, A., Tsiami, A., & Greene, C. (2017).
penting termasuk bagi lansia. Banyak manfaat Methods of Assessment of Hydration
dari kecukupan konsumsi cairan bagi lansia Status and their Usefulness in Detecting
seperti mengurangi risiko jatuh, mengurangi Dehydration in the Elderly Most Popular
kejadian konstipasi, dan menurunkan jumlah Articles. c(Icv), 1–11.
penggunaan laksatif. Masalah kekurangan pada
usia muda berkaitan dengan kurangnya Borley, N. R., & Grace, P. A. (2007). At a

4
Jurnal of Bionursing

Glance Ilmu Bedah Ed. 3 (3rd ed.). Retrieved American Journal of Clinical Nutrition,
from 104(1), 121–131.
https://books.google.co.id/books?id=tXPMb https://doi.org/10.3945/ajcn.115.119925
fIQSUsC
Kesehatan, D. (1994). Komposisi Tubuh
Brandon, D., Gunawan, A. A. S., Brandon, D., Lansia. Retrieved from
Puspa, V. D., & Wiweko, B. (2018). gizi.depkes.go.id/wp-
ScienceDirect ScienceDirect Development of content/uploads/2010/07/komposisi-
Urine Hydration System Based on Urine tubuh-lansia.pdf
Color and Development of Urine Hydration
System Based on Urine Color and Support Kesehatan, K. R. (2016). Elderly Condition in
Vector Machine Support Vector Machine. Indonesia. In Report. Retrieved from
Procedia Computer Science, 135, 481–489. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/d
https://doi.org/10.1016/j.procs.2018.08.200 ownload/pusdatin/infodatin/Infodatin-
Bunn, D. K., & Hooper, L. (2019). Signs and lansia-2016.pdf
Symptoms of Low-Intake Dehydration Do
Not Work in Older Care Home Residents d Mentes, J. (2006). Oral Hydration in Older
DRIE Diagnostic Accuracy Study. Journal of Adults. 106(6).
the American Medical Directors Association,
20(8), 963–970. Safitri, N. (2018). Masalah Kesehatan Pada
https://doi.org/10.1016/j.jamda.2019.01.122 Lansia. Retrieved January 12, 2020, from
http://yankes.kemkes.go.id/read-masalah-
Cahyani, V., Triharja, A. A., & Natalia, D. (2014). kesehatan-pada-lansia-4884.html
Descriptions of Fluid Intake and Hydration
Status in Panti Sosial Tresna Werdha Mulia Septiastri, A. I., & Siregar, C. (2012). Latihan
Dharma Kubu Raya Regency. Kegel dengan Penurunan gejala
Implementation Science, 39(1), 1–15. Inkontinensia Urin pada Lansia. 1(1).
https://doi.org/10.4324/9781315853178 Retrieved from
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jkk/artic
Fortes, M. B., Owen, J. A., Raymond-Barker, P., le/view/100/89
Bishop, C., Elghenzai, S., Oliver, S. J., &
Walsh, N. P. (2015). Is this elderly patient Wotton, K., Crannitch, K., & Munt, R. (2008).
dehydrated? Diagnostic accuracy of Prevalence, risk factors and strategies to
hydration assessment using physical signs, prevent dehydration in older adults.
Urine, and saliva markers. Journal of the Contemporary Nurse, 31(1), 44–56.
American Medical Directors Association, https://doi.org/10.5172/conu.673.31.1.44
16(3), 221–228.
https://doi.org/10.1016/j.jamda.2014.09.012 Yusriana, Rekawati, E., & Nurviyandari, D.
(2018). Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Hooper, L., Bunn, D. K., Abdelhamid, A., Pada Lansia Meningkatkan Kualitas
Gillings, R., Jennings, A., Maas, K., … Hidup di Jakarta Selatan. Jurnal
Fairweather-Tait, S. J. (2016). Water-loss Kesehatan Mercusuar, 1(1), 1–7.
(intracellular) dehydration assessed using https://doi.org/https://doi.org/10.36984/jk
urinary tests: How well do they work? m.
Diagnostic accuracy in older people.

5
Tabel 1. Hasil Ringkasan Literatur

Peneliti Judul Responden Perlakuan Prosedur Penilaian Hasil Penelitian


(tahun)
Matthew B. Is This Elderly Responden Responden yang Pengkajian status Seluruh tanda
Fortes, Julian Patient dengan batasan masuk ke rumah hidrasi dilakukan fisik
A. Owen, Dehydrated? usia lebih dari sakit dengan kepada responden menunjukkan
Philippa Diagnostic 60 tahun dipilih diagnosis primer yang meliputi 7 sensitivitas yang
Raymond- Accuracy of menggunakan apapun buah tanda seperti rendah (0%-44%)
Barker, Claire Hydration teknik dilakukan takikardi (>100 dalam mendeteksi
Bishop, Salah Assessment consecutive pengkajian kali/menit), dehidrasi, namun
Elghenzai, Using sampling terhadap status tekanan darah tekanan darah
Samuel J. Physical diperoleh total hidrasi dalam 30 sistolik rendah sistolik yang
Oliver, Neil P. Signs, Urine, 130 orang menit setelah (<100 mmHg), menurun
Walsh (2014) and Saliva responden. masuk. membran mukosa memiliki potensi
Markers Kriteria eksklusi kering, axilla dalam
pada penelitian kering, turgor kulit mendiagnosis
ini adalah buruk, mata dehidrasi.
adanya trauma tampak cekung, Sebaliknya,
bagian oral atau dan osmolalitas osmolalitas saliva
bedah mulut saliva dan rasio menunjukkan
dalam 14 hari BUN (Blood Urea akurasi tingkat
terakhir, Nitrogen terhadap sedang dalam
gangguan kreatinin). mendeteksi
menelan, tumor dehidrasi dengan
kelenjar ludah, sensitivitas
kondisi kurang sebesar 78%.
baik
berdasarkan
keputusan
medis untuk
berpartisipasi,
dan sedang
menjalankan
terapi rehidrasi.
Diane K. Signs and Populasi pada Responden yang Tanda dan gejala Hasil yang
Bunn, Lee Symptoms of penelitian ini terpilih yang diukur diperoleh adalah
Hooper (2019) Low-Intake adalah 1812 dilakukan seperti turgor sebanyak 20%
Dehydration orang penghuni pemeriksaan kulit; mulut, kulit responden
Do Not Work panti jompo, Mini Mental dan ketiak yang mengalami
in Older Care namun State kering; kepiler dehidrasi akibat
Home berdasarkan Examination refill; mata asupan cairan
Residents- beberapa kriteria (MMSE) cekung, tekanan yang kurang, dan
DRIE eksklusi selanjutnya darah saat istirahat 28% berpotensi
Diagnostic responden yang selama lebih dari dan setelah mengalami
Accuracy diperoleh 2 jam responden berdiri; suhu dehidrasi, namun
Study sebanyak 188 menjalankan tubuh; nadi; tanda dan gejala
orang. Kriteria pemeriksaan laporan responden klinis yang biasa
eksklusi pada terhadap 49 terhadap rasa haus. digunakan untuk
penelitian ini tanda dan gejala Osmolalitas serum memeriksa
antara lain dehidrasi serta untuk mendeteksi terhadap dehidrasi
seperti usia <65 pemeriksaan keadaan dehidrasi tidak satu pun
tahun, gagal osmolalitas responden adalah yang mampu
jantung, gagal darah apabila >300 menunjukkan
ginjal, menjalani menggunakan mOsm/kg, dan hasil yang sesuai.
perawatan sampel darah potensi terjadi
paliatif, tidak vena. dehidrasi apabila
tertarik, terlalu Pemeriksaan ≥295 mOsm/kg.

6
cemas, demensia dilakukan secara
berat, penyakit double-blind.
akut, terlalu
lemah,
kegagalan
pengambilan
darah vena,
kesalahan data
osmolalitas
darah,
danosmolalitas
darah <275
mOsmil/kg
Vini Cahyani, Descriptions Penelitian Pengukuran Sampe urin yang Terdapat 65,4%
Agustina of Fluid Intake deskriptif kecukupan berada dalam responden
Arundina and Hydration dengan cairan dilakukan botol bening memiliki asupan
Triharja, Status in Panti pendekatan dengan diperiksa bawah cairan kurang.
Diana Natalia Sosial Tresna cross-sectional. menggunakan sinar lampu neon Hasil
(2014) Werdha Mulia Data diperoleh kuesioner “Food putih atau sinar pemeriksaan
Dharma Kubu dari 41 orang Frequency matahari dengan warna urin
Raya responden Questionnaire menggunakan menunjukkan
Regency. berusia 60-79 (FFQ) dan status latar belakang 61% responden
tahun dengan hidrasi putih warna urin mengalami
teknik menggunakan dibandingkan dehidrasi.
consecutive grafik warna dengan grafik
sampling. urin. warna urin pada
kartu PURI untuk
menentukan kadar
hidrasinya. Warna
urin yang sama
dengan warna
pada grafik warna
urin yaitu apabila
warna urin sama
dengan warna
pada grafik warna
urin pada angka 1-
3 yang bermakna
bahwa responden
terhidrasi dengan
baik, dan nilai 4-8
menunjukkan
responden
mengalami
dehidrasi.
Penghitungan
intake cairan
responden
diperoleh dengan
mengisi kuesioner
yang dijumlahkan
nilainya dari
masing-masing
pertanyaan.
Lee Hooper, Water-loss Total responden Responden yang Pemeriksaan Kelompok DRIE
Diane K. (intracellular) sebanyak 313 terpilih osmolalitas serum sebagaian besar
Bunn, Asmaa Dehydration yang dibagi dilakukan dinyatakan (67%) merupakan
Abdelhamid, Assessed kedalam pemeriksaan sebagai dehidrasi wanita dengan
Rachel Using Urinary kelompok DRIE diagnostik rata-rata usia 86

7
Gillings, Amy Tests: How (Dehydration seperti apabila >300 tahun memiliki
Jennings, Well Do They Recognition In osmolalitas mOsm/Kg. kemampuan
Kattie Maas, Work? Our Elders: serum, uji kognitif dan
Sophie Millar, Diagnostic menjalani indeks seperti fungsional yang
Elizabeth Accuracy in perawatan USG, warna lebih terbatas
Twomlow, Older People jangka Panjang) urin, osmolalitas dibandingkakan
Paul R. dan NU-AGE urin, kekeruhan kelompok NU-
Hunter, Lee (Dietary urin, tambahan AGE yang terdiri
Shepstone, Strategies fo pemeriksaan dari 64%
John F. Potter, Healthy Ageing dipstick, responden wanita
and Susan J. in Europe: kemampuan dengan rata-rata
Fairweather- tinggal di untuk usia lebih muda
Tair (2016) masyarakat), menyediakan yaitu 70 tahun.
kelompok DRIE sampel urin, dan Sebanyak 19%
sebanyak 162 menyediakan dari kelompok
responden dan sampel urin DRIE dan 22%
kelompok NU- sewaktu. kelompok NU-
AGE 151 AGE mengalami
responden. dehidrasi. Hasil
pemeriksaan
diagnostik klinis
seperti USG atau
pemeriksaan urin
optimal dalam
mendeteksi
dehidrasi.

Anda mungkin juga menyukai