Anda di halaman 1dari 44

TUGAS PRAKTIK KEPERAWATAN MATERNITAS

TINDAKAN PADA KESEHATAN REPRODUKSI DAN PENDIDIKAN KESEHATAN


TENTANG KELUARGA BERENCANA (KB)

Oleh :

I KADEK ERDIN SAPUTRA


P07120018041
2.2

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

PRODI D-III KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK

2019/2020
I. SAP Penyuluhan / Pendidikan Kesehatan Mengenai Ca Serviks

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CA. SERVIKS

Pokok Bahasan : CA.SERVIKS


Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian Kanker Serviks
2. Penyebab Kanker Serviks
3. Tanda dan gejala Kanker Serviks
4. Stadium Kanker Serviks
5. Pencegahan Kanker Serviks
6. Pengobatan Kanker Serviks

Sasaran : Semua wanita (remaja-dewasa)

Waktu : 08.00-08.45

Tempat : Di Balai Banjar Kaja Sesetan, Denpasar


Hari / Tanggal : Jumat, 21 Februari 2020

A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi dan era modern seperti zaman ini banyak penyakit yang
dapat menyerang generasi muda khusus nya para wanita. Pola penyakit yang diderita
oleh wanita dewasa sebagian besar adalah penyakit kanker dimana penyakit infeksi
yang menular melalui hubungan intim, dan juga disebabkan oleh virus seperti kanker
serviks.
Pada tahun 2014-2017 WHO mencatat terdapat lebih dari 21.000 kasus
kematian pada penduduk wanita dunia akibat penyakit kanker, 10,3% merupakan
jumlah kematian akibat kanker serviks. Di Indonesia jumlah kanker serviks
meningkat setiap tahunnya, berdasarkan data Yayasan Kanker Indonesia tidak kurang
dari 15.000 kasus kanker serviks menjangkiti wanita di Indonesia jumlah tersebut
merupakan 3,9% dari jumlah penderita kanker yaitu 21,7 juta jiwa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat Sesetan, khususnya Banjar


Kaja Sesetan, Denpasar masyarakat belum memahami apa itu penyakit Kanker
Serviks secara benar, penyebab,tanda dan gejala, stadium, cara pencegahan, dan
pengobatan Kanker Serviks. Penyuluh memberikan penyuluhan mengenai penyakit
Kanker serviks.

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan tentang Kanker Serviks selama 1 x 45 menit
sasaran dapat memahami dan mengetahui mengenai penyakit Kanker Serviks

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 45 menit sasaran mampu:
a. Menjelaskan pengertian penyakit Kanker Serviks dengan tepat.
b. Menjelaskan penyebab Kanker Serviks dengan benar dan tepat.
c. Mampu menyebutkan tanda dan gejala dari penyakit Kanker Serviks dengan
benar dan tepat.
d. Mampu menyebutkan stadium dari penyakit Kanker Serviks
e. Menjelaskan pencegahan penyakit Kanker Serviks dengan benar dan tepat.
f. Menjelaskan pengobatan penyakit Kanker Serviks dengan benar dan tepat.

C. KEGIATAN
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

1 Pembukaan 5 menit a. Memberikan salam - Menjawab salam


b. Perkenalan dengan senyuman
c. Menjelaskan tujuan dan ucapan.
dan pertemuan - Mendengarkan dan
d. Kontrak waktu memperhatikan
e. Apersepsi
f. Pretest
2 Penyampaian 20 menit a. Menjelaskan materi: - Mendengarkan dan
materi 1) Pengertian Kanker memperhatikan
Serviks penjelasan yang
2) Penyebab Kanker diberikan
Serviks
3) Tanda dan gejala
Kanker Serviks
4) Stadium Kanker
Serviks
5) Pencegahan
Kanker Serviks
6) Pengobatan Kanker
Serviks

3 Evaluasi 15 menit a. Memberikan - Mengemukakan


kesempatan kepada pertanyaan
peserta untuk bertanya
b. Post Test
4 Penutup 5 menit a. Mengucapkan terima - Menjawab salam
kasih kepada peserta penyuluhan
b. Memberikan salam
penutup

D. METODE
1. Ceramah, tanya jawab, diskusi

E. MEDIA
1. Lefleat
2. Power point
3. Laptop
4. LCD
5. Sound
6. Mic
7. Meja
8. Kursi

F. ALAT DAN BAHAN


-

G. SETING TEMPAT
Di Balai Banjar Kaja, Sesetan
Setting tempat:

LCD

Penyaji Moderator Notulen

Peserta Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta

fasilitator Obeservator
H. EVALUASI
1. Struktur:
a. Persiapan Media
Media yang akan digunakan seperti LCD, laptop, leaflet dan lain lain dalam
penyuluhan semuanya lengkap dan siap digunakan. Media yang digunakan
adalah leaflet dan power point.
b. Persiapan Materi
Kesiapan materi penyaji sudah disiapkan sejak 1 minggu yang lalu, dan
dierancang selama 4 hari dan berjalan dengan lancar. Materi dicari di literasi
seperti buku, internet, dan sumber – sumber jurnal.
2. Proses Penyuluhan:
a. Masyarakat terutama para remaja hadir sesuai dengan kontrak waktu yang
di tentukan
b. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara pemberi
materi dan sasaran yang diberi penyuluhan.
c. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan lancar dan
sasaran memahami tentang penyuluhan yang diberikan.
d. Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan.
e. Dari 100 undangan yang di sebar, hanya 82 orang saja yang hadir dan
dapat menghadiri undangan ini
3. Hasil Penyuluhan:
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan
b. Adanya kesepakatan masyarakat dengan perawat dalam melaksanakan
implementasi keperawatan selanjutnya

c. Dari 82 undangan yang hadir penyuluhan 65% yang sudah mengerti, 10%
belum mengerti, 15% yang bertanya, 5% berbicara saat penyuluhan
berlangsung, 5% meninggalkan penyuluhan.
LAMPIRAN 1
MATERI CA. SERVIKS

A. PENGERTIAN CA.SERVIKS
Kanker merupakan perubahan dari sel tubuh yang normal menjadi tidak normal
atau kearah keganasan sehingga disebut kanker. Kanker ada bermacam-macam, pada
wanita yaitu kanker payudara, kanker pada rahim, kanker vagina, kanker kulit dll.
Serviks adalah bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Salah satu fungsi
serviks adalah memproduksi lendir atau mucus. Lendir membantu menyalurkan
sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual, dll.

Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling mematikan pada
wanita, selain kanker payudara. Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher
rahim wanita dimana leher rahim berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari
kelamin wanita. Semua wanita dari berbagai usia beresiko menderita kanker serviks.

B. PENYEBAB KANKER SERVIKS


Penyebab awal dari kanker serviks biasanya disebabkan oleh virus HPV
(Human Papilloma Virus) yang menginfeksi leher rahim.
HPV pada serviks menular melalui hubungan seksual dan penularan ini semakin
beresiko bila memiliki lebih dari satu partner seksual, hubungan seks pada usia dini,
individu dengan kekebalan tubuh lemah (misal: pada pasien HIV/AIDS, serta
penderita infeksi menular seksual lainnya)

C. TANDA DAN GEJALA KANKER SERVIKS


Gejala kanker serviks awalnya wanita itu sendiri tidak menyadari bahwa ia
terkena kanker serviks, jadi tidak ada gejala-gejala khusus.
Kemudian apabila sudah mengarah ke stadium awal biasanya wanita tersebut
mengeluh keputihan yang berbau terus menerus dalam jangka panjang, biasanya
gejala yang lebih spesifik lagi yaitu keluar darah setelah berhubungan/terjadi
perdarahan pada saat diluar siklus haid atau menstruasi.

D. STADIUM-STADIUM KANKER SERVIKS


Tahap atau stadium digunakan untuk menjelaskan tingkat penyebaran kanker.
Semakin tinggi stadium kanker semakin luas penyebarannya
- Stadium 1 (sel kanker tumbuh di permukaan leher rahim, tetapi belum menyebar
ke luar rahim, ukuran kanker bervariasi bahkan bisa lebih dari 4 cm
- Stadium 2 (kanker sudah menyebar ke rahim namun belum menyebar hingga ke
bagian bawah vagina atau dinding panggul)
- Stadium 3 (kanker sudah menyebar ke bagian bawah vagina serta menekan
saluran kemih dan menyebabkan hidronefrosis
- Stadium 4 ( kanker telah menyebar ke organ lain seperti kandung kemih, hati,
paru-paru, usus atau tulang).

E. PENCEGAHAN KANKER SERVIKS


1 Melakukan pemeriksaan organ reproduksi secara rutin seperti pap smear
2 Mempertahankan berat badan ideal dengan rajin berolahraga
3 Menjaga kadar gula darah tetap normal dan rutin mengeceknya
4 Berkonsultasi dengan dokter mengenai manfaat dan resiko sebelum memilih
alat kontrasepsi yang tepat

F. PENGOBATAN KANKER SERVIKS


Pengobatan kanker rahim tergantung pada jenis, ukuran kanker, dan stadium kanker
dan kondisi pasien secara keseluruhan . Metode penanganannya antara lain :
1. Radioterapi (terapi radiasi yang dilakukan untuk membunuh sel kanker)
2. Kemoterapi (pemberian satu atau beberapa jenis obat untuk membunuh sel
kanker)
3. Histerektomi (atau bedah pengangkatan rahim merupakan metode penanganan
kanker rahim yang bertujuan untuk mengangkat rahim, inddung telur dan tuba
falopi atau saluran indun
LAMPIRAN 2
EVALUASI

EVALUASI TIK
1. Apakah yang dimaksud dengan penyakit Kanker serviks
2. Apakah penyebab penyakit Kanker serviks
3. Bagaimana tanda dan gejala Kanker serviks
4. Bagaimana cara pencegahan Kanker serviks
5. Bagaimana cara pengobatan Kanker serviks

KUNCI JAWABAN
1. Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita dimana leher
rahim berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari kelamin wanita.
2. Penyebab awal dari kanker serviks biasanya disebabkan oleh virus HPV (Human
Papilloma Virus) yang menginfeksi leher rahim.
3. Gejala kanker serviks yaitu awalnya wanita itu sendiri tidak menyadari bahwa ia
terkena kanker serviks, jadi tidak ada gejala-gejala khusus. Kemudian apabila sudah
mengarah ke stadium awal biasanya wanita tersebut mengeluh keputihan yang berbau
terus menerus dalam jangka panjang, biasanya gejala yang lebih spesifik lagi yaitu
keluar darah setelah berhubungan/terjadi perdarahan pada saat diluar siklus haid atau
menstruasi.
4. Pencegahan kanker serviks yaitu :
- Melakukan pemeriksaan organ reproduksi secara rutin seperti pap smear
- Mempertahankan berat badan ideal dengan rajin berolahraga
- Menjaga kadar gula darah tetap normal dan rutin mengeceknya
- Berkonsultasi dengan dokter mengenai manfaat dan resiko sebelum memilih alat
kontrasepsi yang tepat.
5. Pengobatan kanker rahim tergantung pada jenis, ukuran kanker, dan stadium kanker
dan kondisi pasien secara keseluruhan . Metode penanganannya antara lain :
- Radioterapi (terapi radiasi yang dilakukan untuk membunuh sel kanker)
- Kemoterapi (pemberian satu atau beberapa jenis obat untuk membunuh sel kanker)
- Histerektomi (atau bedah pengangkatan rahim merupakan metode penanganan
kanker rahim yang bertujuan untuk mengangkat rahim, inddung telur dan tuba falopi
atau saluran indung telur)

II. Pemeriksaan IVA ( Inspekulo Visual Asetat ) IVA Test

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

LABORATORIUM KEPERAWATAN

PEMERIKSAAN IVA

(INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT)

IVA merupakan metode sederhana untuk deteksi dini kanker


Pengertian leher rahim dengan mengunakan asam asetat.

Tujuan Deteksi dini menggunakan metode IVA bertujuan


mengidentifikasi mereka yang mengalami lesi pra kanker
sehingga dapat memperoleh pengobatan segmen untuk
memutuskan perjalanan hidup lesi prakanker sebelum menjadi
kanker

Prosedur : 1. Bak instrument berisi pekulum cocor bebek


Persiapan alat 2. Tampon tang
3. Lidi waten
4. Kasa steril
5. Asam asetat 3-5 %
6. Betadin 10 %
7. Lampu sorot
8. Com berisi kapas kering air DTT
9. Larutan klorin 0,5%
10. Tempat sampah
11. Handuk kering
12. Selimut
Preinteraksi 1. Mengkaji kebutuhan keperawatan dan lingkungan
pasien
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Menyiapkan pasien
TahapOrientasi 1. Memberi salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan prosedur tindakan
5. Memberikan kesempatan untuk bertanya kegiatan
dimulai
Tahap kerja 1. Cuci tangan
2. Memakai handcoon steril
3. Mengganti selimut dengan kain
4. Membuka pakaian bawah pasien
5. Membuka labia mayora, dengan tangan kiri dan
bersihkan dengan kapas
6. Membuka labia minora dan bersihkan dengan kapas
7. Membersihkan introitus vagina sampai keanus
8. Pasang speculum kedalam vagina, putar speculum 45o
kebawah sehingga menjadi melintang dalam vagina
kemudian didorong kedalam kearah forniks posterior
sampai puncak vagina
9. Buka speculum pada tangkainya secara perlahan dan
atur sampai portio terlihat dengan jelas
10. Kunci speculum dengan mengencangkan baut kearah
kanan
11. Oleskan lidi waten yang telah dicelupkan dengan asam
asetat ke seluruh permukaan portio dengan cara
memutar searah jarum jam
12. Buang lidi waten kedalam tong sampah
13. Tunggu 1- 2 menit untuk terjadinya perubahan warna.
Bila terjadi proses karsinogen maka portio akan berubah
warna dari merah menjadi bintik-bintik putih
14. Bersihkan portio dengan kasa yang sudah dicelupkan
dengan betadine putar searah jarum jam
15. Lepaskan spekulum dengan hati-hati
16. Memakaikan pakaian bawah pasien
17. Mengganti kain dengan selimut
18. Merapikan alat – alat
19. Cuci tangan

Terminasi 1. Mengevaluasi respon pasien


2. Memberikan reinforcement positif
3. Menyepakati kontrak selanjutnya
4. Memberikan kesempatan bertanya
5. Memberikan salam
Dokumentasi Pencatatan hasil kegiatan ( tanggal, jam, respon pasien selama

diberikan tindakan, tanda tangan nama terang)

III. Pemeriksaan Papsmear


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

LABORATORIUM KEPERAWATAN

PEMERIKSAAN PAP SMEAR

Pengertian Pap smear merupakan cara yang digunakan untuk


pemeriksaan dini atau deteksi dini terhadap adanya indikasi
keganasan pada sistem reproduksi yaitu organ serviks (mulut
Rahim) wanita..

Tujuan Untuk mengetahui ada atau tidaknya sel abnormal pada mulut
rahim (serviks)

Prosedur : 1. Handscoon steril


Persiapan alat 2. Handscoon bersih
3. Underpad
4. Objek glass
5. Pot 200cc
6. Alcohol 96%
7. Spatula wooden
8. Brush
9. Speculum (cocor bebek)
10. Korentang
11. Kapas cebok
12. Kassa
13. Gel
14. Selimut
15. Lampu sorot
16. Kom bersih
Preinteraksi 1. Mengkaji kebutuhan keperawatan dan lingkungan pasien
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Menyiapkan pasien
TahapOrientasi 1. Memberi salam
2. Mengidentifikasi pasien
3. Memperkenalkan diri
4. Menjelaskan tujuan tindakan pada pasien
5. Menjelaskan prosedur tindakan pada pasien
Memberikan kesempatan pasien untuk bertanya sebelum
kegiatan dimulai
6. Pastikan pasien melakukan persyaratan yang harus
dilakukan sebelum pemeriksaan pap smear, seperti : tidak
melakukan koitus selama 3 hari, dan tidak sedang dalam
kondisi infeksi atau keputihan

Tahap kerja 1. Arahkan pasien untuk dilakukan tindakan di meja Gyn.


2. Tutup vitrage untuk menjaga privasi pasien
3. Beritahu pasien untuk membuka pakaian dalam bagian
bawah kemudian berikan selimut agar menutupi area
vitalnya. Anjurkan pasien untuk berbaring di meja Gyn.
4. Berikan underpad sebagai alas untuk di area bokong
5. Posisikan pasien litotomi atau trendenburg sambil
mengatur posisi bokong pasien afar tidak turun ke ujung
bawah meja Gyn.
6. Setelah posisi pasien nyaman, kemudian nyalakan lampu
sorot kea rah organ vagina pasien.
7. Dekatkanlah alat-alat yang akan digunakan oleh psycian
atau dokter yang akan melakukan tindakan pap smear
8. Cuci tangan
9. Gunakan handscoon steril, kemudian sterilkan area vagina
menggunakan kapas cebok
10. Bantu dokter untuk membuka alat steril, ambil alat dengan
bantuan korentang untuk menjaga sterilitas alat yang
digunakan
11. Ambil speculum sesuai ukuran dengan korentang
kemudian berikan gel sebagai pelumas untuk lebih mudah
membuka vagina
12. Setelah terbuka dan terlihat mulut Rahim, fiksasi
speculum
13. Ambil objek glass sebagai media untuk mengambil secret
serviks yaituberupa Apusan/ekto menggunakan spatula
wooden dan Sikatan/endo dengan menggunakan brush
14. Hasil pengambilan secret diatas permukaan objek glass
direndam dalam kom kecil bersih dengan liquid alcohol
96% selama 5 menit
15. Setelah selesai, Tarik perlahan speculum yang digunakan
dan bersihkan area vagina dengan selembar kassa steri.
Buka handscoon
16. Cuci tangan setelah tindakan selesai
17. Matikan lampu sorot kemudian rapikan kembali alat-alat
yang digunakan
18. Bantu pasien untuk merapikan diri setelah pemeriksaan
19. Pasang handscoon bersih untuk mengambil hasil
rendaman secret kemudian pindahkan ke dalam pot ukuran
200cc kemudian tutup dan di beri label (nama, usia, no
RM, dan tanggal)
Terminasi 6. Berikan pengantar pemeriksaan histologi pada dokter
yang memeriksa agar mengisi keterangan bahwa pasien
telah dilakukan tindakan pap smear dan sebagai
pengajuan permohonan agar dilakukan pemeriksaan
laboratorium atas sampel pap smear
7. Pemeriksaan pap smear dan pengantar laboratoriumnya
dibawa ke laboratorium
8. Infokan ke pasien jangka waktu kapan hasil pemeriksaan
tersebut dapat diketahui hasilnya
9. Memberikan salam
Dokumentasi Pencatatan hasil laboratorium

IV. Penyuluhan Tentang IMS ( HIV & Aids ) & SOP Pemeriksaan HIV Rapid Test

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIV/AIDS

Pokok Bahasan : HIV/AIDS


Sub Pokok Bahasan :
1 Pengertian HIV-AIDS
2 Penyebab HIV-AIDS
3 Tanda dan gejala HIV-AIDS
4 Cara penularan HIV-AIDS
5 Pencegahan HIV-AIDS

Sasaran : Siswa

Waktu : 08.00-08.45

Tempat : SMP Bustanul Makmur


Hari / Tanggal : Jumat, 27 Maret 2018

A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi dan era modern seperti zaman ini banyak penyakit yang
dapat menyerang generasi muda. Pola penyakit yang diderita oleh masyarakat
sebagian besar adalah penyakit infeksi menular seperti tuberculosis paru, infeksi
saluran pernafasan atas (ISPA), malaria, diare dan penyakit kulit. Dan penyakit
modern seperti diabetes, hipertensi, gagal jantung. Namun demikian, pada waktu yang
bersamaan terjadi juga peningkatan penyakit tidak menular seperti penyakit jantung
dan pembuluh darah, serta diabetes mellitus dan kanker. Mengenai penyakit
HIV/AIDS, penyakit ini menjadi pandemi yang mengkhawatirkan masyarakat dunia,
karena di samping belum ditemukan obat dan vaksin untuk pencegahan penyakit ini,
Human Imunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis retrovirus yang termasuk dalam
family lintavirus, retrovirus memiliki kemampuan menggunakan RNA nya dan DNA
penjamu untuk membentuk virus DNA dan dikenali selama masa inkubasi yang
panjang.
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat Bangli, khususnya Banjar
Bebalang masyarakat belum memahami tentang HIV/AIDS secara benar, penyebab,
cara penanggulangan tanda dan gejala dan pengobatan HIV/AIDS.Penyuluh
memperagakan cara penggunaan condom sebagai media demonstrasi kepada sasaran.

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan tentang HIV,AIDS selama 1 x 45 menit sasaran
dapat memahami dan mengetahui mengenai HIV/AIDS.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 45 menit sasaran mampu:
a. Menjelaskan pengertian penyakit HIV-AIDS dengan tepat.
b. Menjelaskan penyebab HIV/AIDS dengan benar dan tepat.
c. Mampu menyebutkan tanda dan gejala dari penyakit HIV-AIDS dengan
benar dan tepat.
d. Menjelaskan cara penularan HIV-AIDS dengan benar dan tepat.
e. Menjelaskan pencegahan penyakit HIV-AIDS dengan benar dan tepat.

C. KEGIATAN
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

1 Pembukaan 5 menit g. Memberikan salam - Menjawab salam


h. Perkenalan dengan senyuman
i. Menjelaskan tujuan dan ucapan.
dan pertemuan - Mendengarkan dan
j. Kontrak waktu memperhatikan
k. Apersepsi
2 Penyampaian 20 menit b. Menjelaskan materi: - Mendengarkan dan
materi 7) Pengertian memperhatikan
HIV/AIDS penjelasan
8) Penyebab
HIV/AIDS
9) Tanda dan gejala
HIV/AIDS
10) Penanganan
HIV/AIDS
11) Cara penularan
HIV/AIDS
12) Pencegahan
HIV/AIDS

3 Evaluasi 15 menit c. Memberikan - Mengemukakan


kesempatan kepada pertanyaan
peserta untuk bertanya
4 Penutup 5 menit c. Mengucapkan terima - Menjawab salam
kasih kepada peserta penyuluhan
d. Memberikan salam
penutup

D. METODE
1. Ceramah

E. MEDIA
1. Sound
2. Mic
3. Meja

F. ALAT DAN BAHAN


_

G. SETING TEMPAT
SMP Bustanul Makmur Setting tempat:

Penyaji Moderator Notulen

Peserta Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta

fasilitator Obeservator

H. EVALUASI
1. Struktur:
a. Persiapan Media
Media yang akan digunakan seperti mic, dan sound.
b. Persiapan Materi
Kesiapan materi penyaji sudah disiapkan sejak 1 minggu yang lalu, dan
dierancang selama 4 hari dan berjalan dengan lancar. Materi dicari di
literasi seperti buku, internet, dan sumber – sumber jurnal.
2. Proses Penyuluhan:
a. Para siswa hadir sesuai dengan kontrak waktu yang di tentukan
b. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara pemberi
materi dan sasaran yang diberi penyuluhan.
c. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan lancar
dan sasaran memahami tentang penyuluhan yang diberikan.
d. Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan.
e. Dari 100 undangan yang di sebar, hanya 82 orang saja yang hadir dan
dapat menghadiri undangan ini
3. Hasil Penyuluhan:
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah di
tentukan
b. Adanya kesepakatan masyarakat dengan puskesmas dalam
melaksanakan implementasi keperawatan selanjurnya
c. Dari 82 undangan yang hadir penyuluhan 65% yang sudah mengerti,
10% belum mengerti, 15% yang bertanya, 5% berbicara saat penyuluhan
berlangsung, 5% meninggalkan penyuluhan.

LAMPIRAN 1
MATERI HIV/AIDS
A. PENGERTIAN HIV-AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan AIDS. HIV menyerang
salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi.
Human Imunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang merusak sistem
kekebalan tubuh manusia dengan akibat turunya atau hilangnya daya tahan tubuh
sehingga mudah terjangkit dan meninggal karena infeksi, kangker dan lain- lain.
Sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencegahannya.
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome, yang
berarti kumpulan gejala atau sindroma akibat menurunnya kekebalan tubuh yang
disebabkan infeksi virus HIV.  Tubuh manusia mempunyai kekebalan untuk
melindungi diri dari serangan luar  seperti  kuman, virus, dan penyakit. AIDS
melemahkan atau merusak sistem pertahanan tubuh ini, sehingga akhirnya
berdatanganlah berbagai jenis penyakit lain. Acquired : didapat, bukan penyakit
keturunan
Immune : sistem kekebalan tubuh
Deficiency : kekurangan
Syndrome : kumpulan gejala-gejala penyakit.
AIDS atau sindrom kehilangan kekebaan tubuh adalah kehilangan kekebalan
tubuh manusia akibat sistem kekebalannya dirusak oleh virus HIV. AIDS merupakan
satu kesatuan dengan infeksi HIV sehingga istilah yang umum dipakai ialah “HIV-
AIDS”. Penderita HIV-AIDS sering disebut sebagai “ODHA”, yakni kepanjangan
dari Orang Dengan HIV-AIDS.Akibat kehilangan kekebalan tubuh, penderita AIDS
mudah terkena berbagai jenis infeksi bakteri, jamur, parasit, dan pirus tertentu yang
bersipat oportunistik. Selain itu penderita AIDS sering sekali menderita keganasan,
khususnya sarkoma kaposi dan limpoma yang hanya menyerang otak (Djuanda, 2007)
.

B. PENYEBAB HIV-AIDS
Penyebab penyakit AIDS adalah virus HIV dan saat ini telah diketahui dua
tipe yaitu tipe HIV-1 dan HIV-2. Infeksi yang terjadi sebagian besar disebabkan oleh
HIV-1, daripada HIV-2. Gambaran klinis dari HIV-1 dan HIV-2 relatif sama, hanya
infeksi oleh HIV-1 jauh lebih mudah ditularkan dan masa inkubasi sejak mulai infeksi
sampai timbulnya penyakit lebih pendek (Martono, 2006). HIV yang dahulu disebut
virus limpotrofik sel T manusia atau virus limfadenopati (LAV), adalah suatu
retrovirus manusia sitopatik dari famili lentivirus. Retrovirus mengubah asam
ribonukleatnya (RNA) menjadi asam deoksiribonukleat (DNA) setelah masuk ke
dalam sel penjamu. HIV-1 dan HIV-2 adalah lentivirus sitopatik, dengan HIV-1
menjadi penyebab utama AIDS di seluruh dunia (Sylvia & Wilson, 2005).
Kejadian HIV/AIDS lebih sering pada jenis kelamin laki-laki dari pada
perempuan. Sering terjadi pada kelompok usia produktif (20-49 tahun), dimana
penularan lebih banyak melalui hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan
dengan rendahnya pemakain kondom dan pemakaian jarum suntik di kalangan
pemakai narkoba (Martono, 2006)
.
C. TANDA DAN GEJALA HIV-AIDS
Tanda dan gejala klinis yang ditemukan pada penderita AIDS umumnya sulit
dibedakan karena bermula dari gejala klinis umum yang didapati pada penderita
penyakit lainnya. Secara umum dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Rasa lelah dan lesu
2. Berat badan menurun secara drastis
3. Demam yang sering dan berkeringat waktu malam
4. Mencret dan kurang nafsu makan
5. Bercak-bercak putih di lidah dan di dalam mulut
6. Pembengkakan leher dan lipatan paha
7. Radang paru
8. Kanker kulit

Manifestasi klinik utama dari penderita AIDS umumnya meliputi 3


hal yaitu:

1. Manifestasi Tumor

a. Sarkoma Kaposi
Kanker pada semua bagian kulit dan organ tubuh. Penyakit ini sangat jarang
menjadi sebab kematian primer.
b. Limfoma Ganas
Timbul setelah terjadi Sarkoma Kaposi dan menyerang saraf serta dapat
bertahan kurang lebih 1 tahun.

2. Manifestasi oportunistik
a. Manifestasi pada Paru
1). Pneumoni pneumocystis (PCP)
Pada umumnya 85% infeksi oportunistik pada AIDS merupakan infeksi paru
PCP dengan gejala sesak nafas, batuk kering, sakit bernafas dalam dan
demam.
2). Cytomegalovirus (CMV)
Pada manusia 50% virus ini hidup sebagai komensal pada paru-paru tetapi
dapat menyebabkan pneumocystis. CMV merupakan 30% penyebab
kematian pada AIDS.
3).Mycobacterium avilum
Menimbulkan pneumoni difus, timbul pada stadium akhir dan sulit
disembuhkan.
4). Mycobacterium tuberculosis
Biasanya timbul lebih dini, penyakit cepat menjadi milier dan cepat
menyebar ke organ lain di luar paru.

b. Manifestasi Gastrointestinal
Tidak ada nafsu makan, diare kronis, penurunan berat badan >10% per bulan.
3. Manifestasi neurologis
Sekitar 10% kasus AIDS menunjukkan manifestasi neurologis yang
biasanya timbul pada fase akhir penyakit. Kelainan saraf yang umum adalah
ensefalitis, meningitis, demensia, mielopati, neuropati perifer.
Gejala Mayor Gejala Minor

1. Berat badan menurun >10% 1. Batuk menetap >1 bulan


dalam 1 bulan 2. Dermatitis generalisata
2. Diare kronik berlangsung >1 3. Herpes Zooster multi-
bulan Demam berkepanjangan segmental dan berulang
>1 bulan Penurunan kesadaran 4. Kandidiasis orofaringeal
3. Demensia/HIV ensefalopati 5. Herpes simpleks kronis
progresif Limfadenopati
generalisata
6. Infeksi jamur berulang pada
alat kelamin wanita
7. Retinitis Cytomegalovirus

D. CARA PENULARAN HIV-AIDS


Penularan HIV/AIDS dapat melalui Virus juga terdapat dalam saliva, air mata,
dan urin (sangat rendah). Terdapat 3 cara penularan HIV (Notoatmodjo, 2007) :
1. Hubungan seksual, baik secara vagina, oral, maupun anal dengan sorang
pengidap.
Cara ini merupakan cara paling umum terjadi, sekitar 80-90% dari kasus
sedunia karena penularannya mudah terjadi. Penularan (transmisi) HIV secara
seksual terjadi ketika ada kontak sekresi cairan vagina atau preseminal
seseorang dengan rektum, alat kelamin, atau membran mukosa mulut
pasangannya.
2. Kontak langsung dengan darah
Jalur penularan ini terutama berhubungan dengan pengguna obat suntik
penderita hemofilia, dan resipien transfusi darah dan produk darah.
a. Transfusi darah yang tercemar HIV, resikonya sangat tinggi sampai
90%. Ditemukan sekitar 3-5% dari total kasus di dunia.
b. Pemakaian jarum tidak steril dan sempritnya pada para pecandu
narkotika suntik. Resiko sekitar 0,5-1% dan terdapat 5-10% dari
total kasus sedunia.
c. Penularan lewat kecelakaan, tertusuk jarum pada petugas kesehatan
resikonya kurang dari 0,5% dan telah terdapat kurang dari 0,1%
dari total kasus sedunia.
3. Secara vertikal, dari ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya, baik selama
hamil, saat melahirkan, atau setelah melahirkan. Resiko sekitar 25-40% dan
terdapat 0,1% dari total kasus sedunia. Transmisi HIV dari ibu ke anak dapat
terjadi melalui rahim selama masa perinatal yaitu minggu-minggu terakhir
kehamilan dan saat persalinan.Berdasarkan pernyataan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa secara umum penularan HIV-AIDS melalui tiga cara yaitu
penularan seksual, kontaminasi melalu darah dan penularan masa perinatal.
Penularan HIV paling beresiko yaitu penularan melalui hubungan seksual.
Empat prinsip dasar penularan HIV/AIDS adalah :
1. Exit, yakni terdapat virus yang keluar tubuh
2. Survival, yakni virus bertahan hidup
3. Suffient, yakni jumlah virus yang cukup
4. Enter, yakni terdapat pintu masuk bagi virus ke dalam tubuh.
Menurut Martono (2006) virus HIV dapat ditularkan melalui beberapa
cara yaitu :
1. Hubungan seksual
Dengan orang yang menderita HIV-AIDS baik hubungan seksual secara
vagina, oral maupun anal, karena pada umumnya HIV terdapat pada darah,
sperma dan cairan vagina. Ini adalah cara penularan yang paling umum terjadi.
Sekitar 70-80% total kasus HIV-AIDS di dunia (hetero seksual >70% dan
homo seksual 10%) disumbangkan melalui penularan seksual meskipun resiko
terkena HIV-AIDS untuk sekali terpapar kecil yakni 0,1-1,0%.
2. Tranfusi darah yang tercemar HIV
Darah yang mengandung HIV secara otomatis akan mencemari darah
penerima. Bila ini terjadi maka pasien secara langsung terinfeksi HIV, resiko
penularan sekali terpapar >90%. Transfusi darah menyumbang kasus HIV-
AIDS sebesar 3-5% dari total kasus sedunia.
3. Tertusuk atau tubuh tergores oleh alat yang tercemar HIV
Jarum suntik, alat tindik, jarum tattoo atau pisau cukur yang sebelumnya
digunakan oleh orang HIV (+) dapat sebagai media penularan. Resiko
penularannya 0,5-1-1% dan menyumbangkan kasus HIV/AIDS sebesar 5-10%
total seluruh kasus sedunia.
4. Ibu hamil yang menderita HIV (+) kepada janin yang dikandungnya dengan
resiko penularan ±30% dan berkontribusi terhadap total kasus sedunia sebesar
5-10%.

Hal – Hal yang Tidak Dapat Menularkan HIV-AIDS diantaranya :


1. Berjabat tangan
2. Makan bersama
3. Menggunakan telepon bergantian
4. Bergantian pakaian
5. Tinggal serumah dengan ODHA
6. Mandi bersama di kolam renang
7. Gigitan nyamuk
8. Batuk/bersin
9. Ciuman
10. Duduk bersama

KELAS KRITERIA

Stadium Klinis I Asimtomatik Total 1. Asimtomatik


CD4 : >500/ml 2. Limfadenopati generalisata persisten

Stadium Klinis II Sakit Ringan Total 1. Penurunan berat badan 10%


CD4 : 200-499/ml 2. Ispa berulang (sinusitis, tonsillitis,
otitismedia dan faringitis
3. Herpes zoster
4. Kelitis angularis
Stadium Klinis III Sakit sedang 1. Diare kronis > 1 bulan
Penurunan berat badan >10% 2. Kandidiasis oral
3. TB Paru
4. Limfadenopati generalisata persisten

Stadium Klinis IV Sakit berat (AIDS)


1. HIV wasting syndrome
Total CD4 : < 200/ml
2. Pneumonia pneu mosistis

3. Herpes simpleks > 1 bulan

4. Kandidiasis esophagus

5. TB ekstra paru

6. Sarkoma Kaposi

7. Retinitis CMV

8. Toksoplasmosis

9. Ensefalopati HIV

10. Meningitis kriptokus

11. Infeksi mykobakterium non TB


iseminata

12. Progresssivemultifocal

13. Mikosis profunda

14. Limfoma

15. Karsinoma

16. Isoproriasis kronis

17. Nefropati dan kardiomiopati terkait


HIV
E. PENCEGAHAN HIV-AIDS
Pencegahan HIV adalah upaya menurunkan kejadian penularan dan
penambahan infeksi HIV melalui beberapa strategi, aktivitas, intervensi, dan
pelayanan. Tiga pilar pencegahan positif adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan mutu hidup ODHA
2. Menjaga diri untuk tidak tertular HIV maupun infeksi dari orang lain
3. Menjaga diri untuk tidak menularkan HIV kepada orang lain

Upaya untuk mencegah penularan HIV/AIDS dikenal dengan prinsip ABCD, yaitu :

A = Abstinence
Dalam hal ini abstinence berarti puasa melakukan hubungan seksual. Selain
itu penularan HIV-AIDS adalah terutama melalui hubungan seksual. Banyak kegiatan
positif lain yang bisa dilakukan daripada berhubungan seksual. Banyaklah bergaul
dengan komunitas atau organisasi yang bisa menyalurkan bakat dan kemampuan diri.
Bisa organisasi resmi yang dimiliki institusi pendidikan maupun organisasi
kemasyarakatan, baik organisasi sosial maupun keagamaan. Tapi tetap harus selektif
jangan sampai terjerumus ikut organisasi yang sesat.
B = Be Faithfull.
Metode pencegahan be faithfull (saling setia) ini ditujukan bagi pasangan
suami istri. Saling setia berarti keduanya harus setia, bukan hanya salah satu yang
setia. Banyak kasus HIV-AIDS menimpa ibu-ibu yang sangat setia pada suaminya
yang ternyata hidung belang. Sedihnya lagi apabila seorang ibu sudah mengidap HIV-
AIDS maka berpotensi bisa menularkan kepada anaknya pada saat melahirkan dan
menyusui. Maka persalinan bagi ibu hamil pengidap HIV-AIDS disarankan untuk
operasi caesar. Dan dianjurkan untuk tidak menyusui bayinya. Disebabkan AIDS bisa
menular lewat ASI maka kita juga harus hati-hati untuk tidak sembarangan menerima
donor ASI dari wanita lain.
C = Condom.
Penggunaan kondom adalah upaya efektif dalam mencegah penularan
HIV/AIDS. Penggunaan kondom dapat mencegah interaksi cairan kelamin sehingga
penularan virus dapat diminimalisasi.
D = Drugs.
Drugs adalah tidak menggunakan obat-obatan terlarang (narkoba) terutama
yang cara penggunaannya dengan disuntikkan. HIV-AIDS bisa menular melalui jarum
suntik yang tidak sekali pakai, itulah sebabnya kenapa para pecandu narkoba banyak
yang tertular HIV-AIDS. Hati-hati juga pada kegiatanlain yang menggunakan jarum,
misal tindik, tatto, bekam dll. Pastikan bila anda melakukan kegiatan tersebut
digunakan jarum yang baru dan steril. Tapi tidak usah khawatir apabila berobat dan
oleh dokter diberikan obat melalui suntikan, karena di tempat pelayanan kesehatan
yang resmi dijamin tidak ada penggunaan jarum suntik berulang.

E = Education
Akses informasi melalui internet di era digital ini begitu mudah didapatkan,
tapi sayang tidak semua informasi yang disajikan valid dan bisa
dipertanggungjawabkan. Carilah informasi dari situs-situs kesehatan yang resmi.
Akan lebih baik lagi bila informasi yang didapatkan dikonfirmasikan kepada pihak
yang berkompeten dibidang kesehatan. Salah satu contoh informasi yang tidak valid
adalah mengatakan bahwa HIV-AIDS itu hoax. Pendidikan seksual sangat penting
khususnya bagi para remaja agar mereka tidak terjerumus dalam kehidupan yang
salah. Pengetahuan yang baik dapat mencegah remaja untuk bertindak tidak
sepantasnya karena mereka tahu risiko yang sangat besar dari perbuatan mereka
tersebut.

LAMPIRAN 2
EVALUASI

EVALUASI TIK
1. Bagaimana jika dianggota keluarga atau masyarakat ada yang terkena HIV ?
2. Apakah yang dimaksud dengan penyakit HIV-AIDS?
3. Apakah penyebab penyakit HIV-AIDS?
4. Bagaimana tanda dan gejala penyakit HIV-AIDS?
5. Bagaimana cara penularan HIV-AIDS?
6. Bagaimana cara pencegahan HIV-AIDS?

KUNCI JAWABAN
1. Jika dari anggota keluarga atau masyarakat ada yang terkena HIV kita tidak perlu
menjauhinya, karena ODHA adalah seseorang yang perlu kita berikan motivasi, dan
perlu kita berikan semangat dalam menjalani hidup dan membantunya untuk tetap
hidup sehat dan menjaga kebersihan dirinya, agar orang yang menderita HIV merasa
tidak terisolir dalam masyarakat, jangan jauhi orangnya tapi rangkul orang yang
menderita HIV.
2. Human Imunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis retrovirus yang termasuk dalam
family lintavirus, retrovirus memiliki kemampuan menggunakan RNA nya dan DNA
penjamu untuk membentuk virus DNA dan dikenali selama masa inkubasi yang
panjang.
AIDS atau sindrom kehilangan kekebaan tubuh adalah kehilangan kekebalan tubuh
manusia sebuah sistem kekebalannya dirusak oleh virus HIV.
3. Penyebab penyakit AIDS adalah virus HIV dan saat ini telah diketahui dua tipe yaitu
tipe HIV-1 dan HIV-2. Infeksi yang terjadi sebagian besar disebabkan oleh HIV-1,
sedangkan HIV-2. Selain itu penularan HIV-AIDS juga lebih banyak melalui
hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan dengan rendahnya pemakain
kondom dan pemakaian jarum suntik di kalangan pemakai narkoba.
4. Tanda dan gejala HIV-AIDS adalah :
1) Rasa lelah dan lesu
2) Berat badan menurun secara drastis
3) Demam yang sering dan berkeringat waktu malam
4) Mencret dan kurang nafsu makan
5) Bercak-bercak putih di lidah dan di dalam mulut
6) Pembengkakan leher dan lipatan paha
7) Radang paru
8) Kanker kulit
5. Terdapat 3 cara penularan HIV
1) Hubungan seksual, baik secara vagina, oral, maupun anal dengan sorang
pengidap.
2) Kontak langsung dengan darah
3) Secara vertikal, dari ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya.
Adapun empat prinsip dasar penularan HIV-AIDS adalah :
1) Exit, yakni terdapat virus yang keluar tubuh
2) Survival, yakni virus bertahan hidup
3) Suffient, yakni jumlah virus yang cukup
4) Enter, yakni terdapat pintu masuk bagi virus ke dalam tubuh.
6. HIV/AIDS dapat dicegah dengan ABCDE :
 Abstinence : Puasa melakukan hubungan seksual
 Be Faithfull :Metode pencegahan be faithfull (saling setia) ini ditujukan bagi
pasangan suami istri agar terhindar dari seks bebas.
 Condom : Penggunaan kondom adalah upaya efektif dalam mencegah penularan
HIV-AIDS.
 Drugs : Tidak menggunakan obat-obatan terlarang (narkoba)
 Education : Pendidikan seksual sangat penting khususnya bagi para remaja agar
mereka tidak terjerumus dalam kehidupan yang salah

SOP Pemeriksaan HIV Rapid Test


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

LABORATORIUM KEPERAWATAN

PEMERIKSAAN HIV RAPID TEST

Pengertian Merupakan suatu pemeriksaan in vitro cepat, untuk


mengetahui ada tidaknya virus HIV dalam darah

Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya virus HIV dalam darah

Prosedur : 1. Blood lancet


2. Alkohol swab
Persiapan alat
3. Spuit
4. Cassette HIV merk SD ( Standart Diagnostik)
5. Diluet HIV
6. Sampel pemeriksaan: whole blood, serum/plasma
7. Handscoon
Preinteraksi 4. Mempelajari hasil konseling
5. Menyiapkan alat dan bahan
6. Menyiapkan pasien
Tahap Orientasi 7. Memberi salam
8. Mengidentifikasi pasien
9. Memperkenalkan diri
10. Menjelaskan tujuan tindakan
11. Menjelaskan prosedur tindakan pada pasien
12. Memberikan kesempatan untuk bertanya sebelum
kegiatan dimulai
Tahap kerja 20. Mencuci tangan
21. Mendekatkan alat pada pasien
22. Menggunakan handscoon
23. Menyiapkan alat, reagen dan sampel yang diperlukan
24. Cassette HIV dikeluarkan dari kulkas, didiamkan di
suhu ruangan selama 15 menit sebelum pengujian
25. Membuka segel kemasan, ambil cassette HIV
26. Mengambil darah pasien, 10 ul serum/plasma dengan
pipet
27. Memasukkan pada lubang sampel dalam cassette HIV
28. Menambahkan diluent sebanyak 3-4 tetes
29. Melakukan pembacaan hasil 10-20 menit

Interpretasi hasil:

Negatif

 Garis berwarna hanya muncul pada daerah


control (C)

Positif

 Dua garis muncul pada daerah uji (T) dan


Kontrol (C)

Tidak valid

 Tidak muncul pita berwarna pada daerah


kontrol(C)
 Tidak muncul pita berwarna pada daerah kontrol
(C) dan daerah uji (T)

Terminasi 1. Merapikan pasien dan alat


2. Menjelaskan kepada pasien mengenai kondisi pasien
3. Menyepakati kontrak selanjutnya
Dokumentasi Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan (tanggal,
jam, hasil pemeriksaan, tanda tangan nama terang)

V. SAP Penyuluhan KB ( IUD / AKDR )

PENYULUHAN IUD/AKDR

Pokok Bahasan : IUD/AKDR


Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian IUD/AKDR
2. Jenis jenis IUD/AKDR
3. Keuntungan IUD/AKDR
4. Efek samping IUD/AKDR
5. Kerugian IUD/AKDR
6. Komplikasi IUD/AKDR

Sasaran : Semua Ibu di Balai Penyuluhan KB Kecamatan Tapin Tengah

Waktu : 08.00-08.45

Tempat : Di Balai Penyuluhan KB Kecamatan Tapin Tengah


Hari / Tanggal : Jumat, 12 Maret 2019

A. LATAR BELAKANG
Saat ini setiap tahunnya terjadi kelahiran sekitar 4,5 juta bayi. Bayi-bayi ini
akan berkembang dan mempunyai kebutuhan yang berbeda sesuai dengan
peningkatan usianya. Pada saat ini dari 100 persen anak-anak yang masuk sekolah
dasar,50% diantaranya tidak dapat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi
setelah lulus SMP. Mereka akan putus sekolah dan menuntut pekerjaan padahal tidak
mempunyai ketrampilan yang memadai. Sempitnya lapangan kerja membuat para
pemuda-pemudi putus sekolah menciptakan pekerjaannya sendiri di sektor informal.
Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah dengan pengaturan
jumlah dan jarak anak untuk menuju keluarga berkualitas. Masyarakat diharapkan
mengerti tentang bermacam macam alat KB agar termotivasi untuk menggunakan
KB. Karena KB merupakan salah satu cara untuk menekan angka kelahiran, sehingga
dapat menurunkan AKI dan AKB.Penggunaan alat kontrasepsi sangat berperan
penting untuk mengontrol angka kelahiran. Selain itu, masyarakat harus mengetahui
tentang macam-macam alat kontrasepsi yang dapat digunakan agar memberikan efek
yang sesuai dengan yang diinginkan.Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai
jenis alat kontrasepsi mengakibatkan meningkatnya jumlah kelahiran disetiap
tahunnya. Penanganan yang salah dan ketidaktahuan mengenai jenis alat kontrasepsi
sangat mempengaruhi angka kelahiran.

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran mengetahui
tentang KB.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, sasaran diharapkan dapat:
a. Menjelaskan kembali pengertian KB dan IUD/AKDR dengan tepat
b. Menyebutkan jenis IUD/AKDR dengan tepat
c. Menyebutkan keuntungan dan kerugian IUD/AKDR dengan tepat
d. Menyebutkan efek samping IUD/AKDR dengan tepat
e. Menyebutkan komplikasi IUD/AKDR dengan tepat

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 10 menit Pembukaan - Menyampaikan salam


- Perkenalan diri
- Menjelaskan tujuan
- Apersepsi
2 15 menit Pelaksanaan - Menjelaskan dan
menguraikan materi
- Memberi kesempatan
peserta untuk bertanya
- Menjawab pertanyaan
peserta yang belum
jelas
3 10 menit Evaluasi - Feedback
- Memberikan reward
4 5 menit Terminasi - Menyimpulkan hasil
peyuluhan
- Mengakhiri kegiatan
(salam)

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. MEDIA
1. Alat peraga
2. Leaflat

F. SETTING TEMPAT

Penyaji Moderator Notulen

G.
H.Peserta Peserta Peserta

I.
J. Peserta Peserta Peserta

fasilitator Obeservator
K. EVALUASI
1. Struktur
a. Persiapan Media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap
digunakan. Media yang akan digunakan adalah slide.
b. Persiapan Alat
Alat yang digunakan dalam penyuluhan sudah siap dipakai. Alat yang dipakai
yaitu laptop, alat peraga,flip chart dan leaflet.
c. Persiapan Materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dalam bentuk
makalah dan akan disajikan dalam bentuk flip chartuntuk mempermudah
penyampaian.
d. Undangan atau Peserta
Dalam penyuluhan ini yang diundang yakni pasangan suami istri.

2. Proses Penyuluhan
a. Kehadiran 80% dari seluruh undangan
b. 60% peserta aktif mendengarkan materi yang disampaikan.
c. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan
peserta.
d. Peserta yang hadir diharapkan tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan.
e. 20% peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang diberikan.

3. Hasil penyuluhan
a. Jangka Pendek
 60% dari peserta dapat menjelaskan pengertian KB dengan benar
 60% dari peserta dapat menyebutkan jenis KB dengan benar
 60% dari peserta dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian KB dengan
benar
 60% dari peserta dapat menjelaskan efek samping KB dengan tepat
b. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai pentingnya menggunakan serta
memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi klien.

LAMPIRAN I
MATERI PENYULUHAN IUD/AKDR
1. Pengertian
a. Pengertian KB
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu
untukmendapatkan objek – objek tertentu, menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan mendapatkan kehamilan yang diinginkan, mengatur interval
kehamilan, menentukanjumlah anak dalam keluarga, mengontrol saat kelahiran
dalam hubungan dengan umur suami istri. (Hanafi. 2003).Kontrasepsi adalah
upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, alat yangdigunakan untuk
menunda kehamilan dan menjarangkan jarak kelahiran.( Hanifa. 2003 dan
Manuaba. 2008).
b. Pengertian IUD/AKDR
IUD adalah alat kontrasepsi yang dipasang di dalam Rahim oleh bidan
yang terlatih dan berpengalaman dan efektifitasnya mencegah kehamilan selama
10 tahun. UD (Intra Uterine devices) atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim) adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukan
kedalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode
tertentu.
IUD (Intra Uterine device) adalah alat kontrasepsi yang disisipkan
kedalam rahim, terbuat dari bahan semacam plastik, ada pula yang dililit
tembaga, dan bentuknya bermacam-macam. (Subrata, 2012).
Jadi Alat Kontrasepsi IUD merupakan alat yang dimasukan kedalam
rahim yang bersifat sementara yang terbuat dari plastik yang lentur dan ada pula
yang dililit tembaga yang berntuknya bermacam-macam.

2. Jenis – jenis IUD/AKDR


Jenis IUD ada beberapa macam yaitu : Lippe lopp yang terbuat dari plastic,
berbentuk huruf S. TCU – 380A adalah alat yang berbentuk T, yang dililit tembaga
pada lengan horizontal dan lilitan tembaga memiliki inti perak pada batang. Sof – T
adalah IUD tembaga yang berbentukmirip rongga uterus. Multiload 375, kawat
tembaga yang dililit pada batangnya dan berbentuk 2/3 lingkaran elips. Nova T
mempunyai inti perak pada kawat tembaganya pada batang dan sebuah lengkung
besar pada ujung bawah.Levonogestrel adalah alat yang berbentuk T mempunyai
arah merekat padalengan vertical.
3. Keuntungan IUD/AKDR
Keuntungan pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Dapat segera aktif setelah
pemasangan. Metode jangkapanjang, tidak mempengaruhi produksi asi. Tidak
mengurangi laktasi. Kesuburan cepat kembali setelah IUD dilepas.Dapat di pasang
segera setelah melahirkan. Meningkatkan kenyamanan hubungan suami istri karena
rasa aman terhadap resiko kehamilan. Menurut PKMI. 2007 keuntungan IUD ada
beberapa hal, yaitu : Sangat efektif 0,6 - 0,8 kehamilan / 100 perempuan dalam 1
tahun pertama pemakaian. IUD dapat segera aktif setelah pemasangan.Metode
jangka panjang (8 – 10 tahun pemakaian). Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
Tidak ada efek samping hormonal. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume asi.
Dapat digunakan hingga menopause. Tidak ada interaksi dengan obat – obatan.

4. Efek Samping IUD/AKDR


Efek samping adalah akibat yang ditimbulkan atau reaksi yang disebabkan
oleh benda asing yang masuk kedalam tubuh dan tidak diharapkan. Efek samping
IUD menurut Saifuddin. 2003 antara lain : Haid lebih banyak dan lama. Saat haid
terasa sakit. Perdarahan spoting. Terjadinya pedarahan yang banyak. Kehamilan
insitu

5. Indikasi IUD/AKDR
Indikasi pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Wanita yang menginginkan
kontrasepsi jangka panjang. Multigravida. Wanita yang mengalami kesulitan
menggunakan kontrasepsi lain.

6. Mekanisme Kerja IUD/AKDR


Mekanisme kerja IUD adalah mencegah terjadinya pembuahan dengan
penghambatan bersatunya ovum dengan sperma, mengurangi jumlah sperma yang
mencapai tuba fallopi dan menonaktifkan sperma. Mekanisme kerja IUD adalah
menghambat bersatunya sperma dan ovum, mengurangi jumlah sperma yang
mencapai tuba fallopi, menonaktifkan sperma, menebalkan lendir serviks sehingga
menghalangi pergerakan sperma (Mansjoer 2007). Mekanisme kerja IUD adalah
dapat menimbulkan reaksi radang pada endometrium dengan mengeluarkan leokosit
yang dapat menghancurkan blastokista atau sperma.IUD yang mengandung tembaga
juga dapat menghambat khasiat anhidrase karbon dan fosfase alkali, memblok
bersatunya sperma dan ovum, mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba
fallopi dan menonaktifkan sperma. IUD dapat menimbulkan infeksi benda asing
sehingga akan terjadi migrasi leokosit, makrofag dan menimbulkan perubahan
susunan cairan endometrium yang akan menimbulkan gangguan terhadap
spermatozoa sehingga gerakannya menjadi lambat dan akan mati dengan sendirinya.
(Manuaba. 2008). IUD bentuk insert, contohnya lippes loop, menimbulkan reaksi
benda asingdengan terjadinya migrasi leokosit, limfosit dan makrofag. Pemadatan
lapisanendometrium menyebabkan gangguan nidasi hasil konsepsi sehingga
kehamilan tidak terjadi (Manuaba. 2008).

7. Kerugian IUD/AKDR
Kerugian pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Menstruasi yang lebih banyak
dan lebih lama. Infeksi dapat terjadi saat pemasangan yang tidak steril. Ekspulsi
(IUD yang keluar atau terlepas dari rongga rahim). Sedangkan kerugian pemakaian
kontrasepsi IUD adalah : Haid menjadi lebih lama dan banyak. Perdarahan spoting
(bercak – bercak). Kadang – kadang nyeri haid yang hebat, perlu tenaga terlatih
untuk memasangkan dan membuka IUD.

8. Kontra Indikasi IUD/AKDR


Menurut Saifuddin. 2003 dan Burns. 2000 yang merupakankontra indikasi
pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Wanita yang sedang hamil. Wanita yang
sedang menderita infeksi alat genitalia. Perdarahan vagina yang tidak diketahui.
Wanita yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi IUD. Wanita yang menderita
PMS. Wanita yang pernah menderita infeksi rahim. Wanita yangpernah mengalami
pedarahan yang hebat.

9. Waktu Pemasangan IUD/AKDR


Waktu pemasangan IUD yang baik menurut Manuaba 2008 antara lain :
Bersamaan dengan menstruasi, Segera setelah menstruasi, Pada masa akhir masa
nifas, Bersamaan dengan seksio secaria, Hari kedua dan ketiga pasca
persalinan,Segera setelah post abortus.

10. Waktu Pencabutan


Waktu pencabutan IUD yang baik menurut (Manuaba 2008) antara lain : Ingin
hamil lagi, Terjadi infeksi, Terjadi perdarahan, Terjadi kehamilan insitu.

11. Jadwal Pemeriksaan Ulang IUD/AKDR


Setelah dilakukan pemasangan IUD maka ibu harus melakukan jadwal pemeriksaan
ulang menurut Manuaba 1998.hlm 458 antara lain :
- Dua minggu setelah pemasangan
- Satu bulan setelah pemeriksaan pertama
- Tiga bulan setelah pemeriksaan kedua
- Setiap enam bulan sekali sampai satu tahun
- Jika ada keluhan
12. Komplikasi IUD/AKDR
Komplikasi yang ditimbulkan karena pemasangan kontrasepsi IUD menurut
Manuaba 2008 yaitu :
- Perforasi, sering terjadi saat pemasangan dengan disertai ras sakit sehingga
perlu dibuka segera dan dilakukan observasi terhadap infeksi atau perdarahan
infeksi dapat menimbulkan kehamilan ektopik karena pernah memakai IUD
- Abortus infeksi. Pemasangan IUD tanpa diketahui telah terjadi kehamilan
dapat menimbulkan perdarahn yang banyak karena terjadi peningkatan aliran
darah menuju uterus dan mudah terjadi infeksi sampai abortus serta sepsis.

LAMPIRAN II

EVALUASI

EVALUASI TIK
1. Apakah yang dimaksud dengan KB DAN IUD/AKDR?
2. Apa saja jenis IUD/AKDR?
3. Apakah keuntungan dan kerugian IUD/AKDR?
4. Apakah efek samping IUD/AKDR?
5. Apakah komplikasi IUD/AKDR?

KUNCI JAWABAN
1. Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu untukmendapatkan
objek – objek tertentu, menghindari kehamilan. IUD (Intra Uterine device) adalah
alat kontrasepsi yang disisipkan kedalam rahim, terbuat dari bahan semacam plastik,
ada pula yang dililit tembaga, dan bentuknya bermacam-macam
2. Jenis IUD ada beberapa macam yaitu : Lippe lopp yang terbuat dari plastic, berbentuk
huruf S. TCU – 380A adalah alat yang berbentuk T, yang dililit tembaga pada lengan
horizontal dan lilitan tembaga memiliki inti perak pada batang. Sof – T adalah IUD
tembaga yang berbentukmirip rongga uterus. Multiload 375, kawat tembaga yang
dililit pada batangnya dan berbentuk 2/3 lingkaran elips. Nova T mempunyai inti
perak pada kawat tembaganya pada batang dan sebuah lengkung besar pada ujung
bawah.Levonogestrel adalah alat yang berbentuk T mempunyai arah merekat
padalengan vertical.
3. Keuntungan pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Dapat segera aktif setelah
pemasangan. Metode jangkapanjang, tidak mempengaruhi produksi asi. Tidak
mengurangi laktasi. Kesuburan cepat kembali setelah IUD dilepas.Dapat di pasang
segera setelah melahirkan. Meningkatkan kenyamanan hubungan suami istri karena
rasa aman terhadap resiko kehamilan. Sedangkan kerugiannya Haid menjadi lebih
lama dan banyak. Perdarahan spoting (bercak – bercak). Kadang – kadang nyeri haid
yang hebat, perlu tenaga terlatih untuk memasangkan dan membuka IUD.
4. Efek samping adalah akibat yang ditimbulkan atau reaksi yang disebabkan oleh benda
asing yang masuk kedalam tubuh dan tidak diharapkan. Efek samping IUD menurut
Saifuddin. 2003 antara lain : Haid lebih banyak dan lama. Saat haid terasa sakit.
Perdarahan spoting. Terjadinya pedarahan yang banyak. Kehamilan insitu
5. Komplikasi yang ditimbulkan karena pemasangan kontrasepsi IUD menurut Manuaba
2008 yaitu :
- Perforasi, sering terjadi saat pemasangan dengan disertai ras sakit sehingga
perlu dibuka segera dan dilakukan observasi terhadap infeksi atau perdarahan
infeksi dapat menimbulkan kehamilan ektopik karena pernah memakai IUD
- Abortus infeksi. Pemasangan IUD tanpa diketahui telah terjadi kehamilan
dapat menimbulkan perdarahn yang banyak karena terjadi peningkatan aliran
darah menuju uterus dan mudah terjadi infeksi sampai abortus serta sepsis.

Anda mungkin juga menyukai