Bab 1
Pendahuluan
1.3 Tujuan
BAB 2
TINJAUAN TEORI
5.Permohonan maaf
Dalam rangka meredamkan marah kita harus meminta maaf apapun yang terjadi
6
6.Perlihatkan empati
Simpati: Berhenti pada rasa kasihan. “saya simpati dengan korban bencana alam,”
Empati memahami masalah klien/customer dan berusaha melakukan sesuatu untuk
memperbaiki.
Pahami persepsi klien/customer dan tempatkan pada posisi klien
1.Jangan Berdebat
Ingat bahwa saat ini kita masih dalam proses meredakan kemarahan nasabah.
Kesempatan untuk menjelaskan fakta dan kebenaran akan datang setelah
customer/klien reda dan menjadi lebih logis dan rasional.
2)Sarkastik (sinis). “bisa saja hal ini saya lakukan, tapi biayanya cukup besar lho
pak,”
5)Memberikan isyarat non verbal yang berlawanan dengan perkataan verbal. “Ya,
saya akan membantu semaksimal mungkin,” dengan ekspresi datar atau jemu.
8) Hindari humor. Humor bisa dilakukan nanti saat masalah sudah selesai dan emosi
customer sudah sepenuhnya reda.
1.Identify
Tentukan pokok masalah, coba dapatkan detilnya untuk membantu mengetahui
permasalahan yang sebenarnya. Cara yang paling efektif adalah dengan bertanya
langsung, “berapa nomor antrian yang ibu dapatkan?
Pada akhir pembicaraan seharusnya sudah ada jawaban atas tiga
pertanyaan berikut:
Apa yang terjadi sehingga customer marah?
Perlakuan apa yang diterima customer?
Apa yang customer inginkan?
8
2.Assess
Pada tahap ini kita sudah memahami permasalahan customer/klien dan sudah bisa
membayangkan bagaimana pemecahannya.
Yang perlu dipertimbangkan adalah, pengaruh munculnya masalah ini padaorang
banyak dan pada perusahaan
Resiko cost: biaya, waktu, tenaga
Ketidaknyamanan customer
3.Negotiate
4.Act
Proses ini berdasarkan pada APA dan KAPAN
Customer harus tahu apa yang akan terjadi pada keluhan mereka setelah mereka
menyampaikan keluhannya, dankapan hal itu akan dilaksanakan
Tentuka jangka waktu yang realistis, lebih baik kita mempunyai banyak waktu
dalam merealisasikan janji kita.
Bila ternyata sampai pada deadlinennya janji belum terealisasikan, segera hubungi
customer/klien dan jelaskan permasalahannya
9
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penelitian tentang analisis manajemen complain dalam pelayanan kesehatan
diRumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Merauke dapat disimpulkan beberapa hal,
yaitu:Hasil analisis manajemen complain dalam pelayanan kesehatan di RSUD Merauke
belum menunjukan hasil yang baik. Masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki, yaitu
hanya ada kotak saran sebagai alternative menerima keluhan yang masuk secara tidak
langsung, dan dalam penangannyapun belum maksimal. Hal ini terbukti dari masih
lambatnya pengelolaan serta tidakadanya penyampaian informasi dari rumah sakit kepada
pasien bahwa keluhan yang masuk sudah ditangani. Menjadi faktor pendukung adalah
adanya kebijakan rumah sakit dalam memberikan ruang kepada pasien untuk memberikan
keluhannya, yaitu melalui kebijakan rumah sakit berupa SOP dan menyediakan fasilitas
komplain. Sedangkan sumber daya manusia yang masih lemah dan sosialisasi tentang
komplain yang belum berjalan menjadi faktor penghambat dalam manajemen komplain di
RSUD Merauke. Sehingga dengan melihat hasil penelitian tersebut, maka dapat peneliti
sampaikan saran agar RSUD Merauke melakukan perbaikan dan peningkatan dari segi
fasilitas untuk menyampaikan complains seperti dengan memperbaiki kotak saran yang
kondisinya sudah rusak dan tidak terurus, meningkatan pengelolaannya, serta menambah
alternatif lain untuk menerima complain pasien salah satunya sms center. Serta
mensosialiasikan kepada pasien mengenai cara menyampaikan komplain, mungkin dalam
bentuk leaflet ataupun brosur yang berisi informasi lengkap mengenai cara menyampaikan
complain dan prosedur penanganannya, dan melakukan pelatihan khusus kepada petugas
humas dan petugas rumah sakit lainnya yang berkaitan dengan complain pasien mengenai
manajemen complain dalam upaya meningkatkan kepuasan pasien terhadap penanganan
keluhan yang disampaikan.
3.2 Saran
10