Kelas XII
A. Analisis Perencanaan Produksi Massal c. Pembelian bahan baku yang lebih 4. a. Merumuskan rencana jangka pendek
Latihan ekonomis sebagai akibat, dalam dan kemudian dilaksanakan.
1. Perbedaan produksi, produk, dan bentuk antara lain: b. Melakukan pabrikasi produk baru.
produktivitas, yaitu bahwa produksi - Tersedianya bahan baku secara c. Monitor hasil-hasil dengan kontrol-
menunjukkan pada kegiatan yang merata. kontrol kualitas, kuantitas, dan
bertujuan untuk menghasilkan output. - Diperolehnya potongan pembelian. biaya.
Produk adalah output dari kegiatan - Kebutuhan modal yang merata d. Membuat alternatif-alternatif sede-
produksi. Sedangkan, produktivitas - Penyederhanaan masalah pe- mikian rupa sehingga rencana
menunjukkan keberhasilan dari kegiatan nyimpanan. jangka pendek tadi dapat dilak-
produksi dalam menghasilkan produk. - Mengurangi risiko persediaan. sanakan.
2. Produk dan jasa adalah output dari 5. Proses produksi massal mobil dimulai e. Memperbaiki atau mengubah
kegiatan produksi. Produk merupakan dari kedatangan bahan baku yang rencana jangka pendek.
output dari kegiatan produksi yang kemudian akan menjalani proses f. Meninjau kembali rencana strategis
mengolah bahan baku menjadi barang pressing (pencetakan), lalu dilanjutkan jangka panjang atas dasar hasil-
jadi. Sedangkan, jasa merupakan ke proses welding (pengelasan), hasil yang dicapai oleh rencana
output dari kegiatan produksi berupa kemudian proses painting (pengecatan), jangka pendek.
jasa yang tidak mengolah bahan assembling (perakitan), dan proses 5. Struktur modal adalah pembelajaan
baku menjadi barang jadi. Perbedaan terakhir adalah proses final inspection permanen yang menunjukan per-
keduanya ditunjukkan dari sifat-sifatnya, (pengecekan produk jadi). bandingan antara modal asing jangka
yaitu produk memiliki sifat-sifat fisik B. Manajemen, Sistem, dan Siklus Produksi panjang (kredit berjangka lebih dari satu
dan kimia. Sedangkan, jasa tidak Massal tahun) dengan modal sendiri (modal
memiliki sifat fisik maupun kimia. Latihan setoran dari pemilik/pemegang saham).
3. Beberapa faktor yang memengaruhi 1. Proses produksi adalah suatu cara, C. Karakteristik Perencanaan Produksi
kelancaran produksi massal mobil, yaitu: metode maupun teknik bagaimana Latihan
a. Tidak tersedianya spare part ketika penambahan manfaat atau penciptaan 1. Perencanaan produksi jangka panjang
dibutuhkan. faedah, bentuk, waktu, dan tempat atas adalah penentuan tingkat kegiatan
b. SDM yang kurang terlatih. faktor-faktor produksi sehingga dapat produksi lebih daripada satu tahun.
c. Kegiatan maintenance yang kurang bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan Biasanya sampai dengan lima tahun
efektif. konsumen. mendatang, dengan tujuan untuk
d. Mesin yang tidak bisa beroperasi 2. a. Pada fungsi perencanaan, mencakup mengatur pertambahan kapasitas
secara optimal. penentuan peranan dari kegiatan peralatan atau mesin-mesin, ekspansi
e. Mesin yang sudah melewati masa produksi termasuk perencanaan pabrik dan pengembangan produk
pakai. produk, perencanaan fasilitas, dan (product development).
4. Sebenarnya antara ketiganya memiliki perencanaan pengunaan sumber 2. a. Produk dihasilkan dalam jumlah
kelebihan dan kekurangan masing- daya produksi. besar (produksi besar-besaran).
masing, namun bila diperhatikan b. Pada fungsi pengorganisasian, b. Tujuan produksi adalah untuk
kebijakan atau pola produksi konstan mencakup penentuan struktur menguasai pasar.
memiliki keunggulan lebih, karena organisasi dan kebutuhan sumber c. Produk dijual di pasar bebas (free
pola produksi konstan atau stabil daya yang diperlukan di bagian market).
ini memiliki tiga keuntungan, yaitu: produksi untuk mencapai tujuan d. Variasi produk kecil.
a. Penggunaan fasilitas pabrik yang operasi serta mengatur wewenang e. Harus ada persediaan untuk
lebih baik, dalam bentuk antara lain: dan tanggung jawab yang diperlukan memenuhi permintaan pada masa
- Mengurangi kapasitas yang dalam pelaksanaannya. tunggu (lead time).
diperlukan untuk musim ramai. c. Pada fungsi penggerakan, men- 3. a. Mempersiapkan rencana produksi
- Menghindari kapasitas me- cakup kegiatan memotivasi mulai dari tingkat agregat untuk
nganggur pada saat musim sepi. karyawan bagian produksi untuk seluruh pabrik yang meliputi
b. Stabilitas tenaga kerja, dalam melaksanakan tugasnya. perkiraan permintaan pasar dan
bentuk antara lain: d. Pada fungsi kontrol, mencakup proyeksi penjualan.
- Memperbaiki moral dan me- kegiatan mengembangkan standar b. Membuat jadwal penyelesaian
ningkatkan efisiensi tenaga kualitas, standar waktu kerja, dan setiap produk yang diproduksi.
kerja. standar hasil kerja pada bagian c. Merencanakan produksi dan
- Mengurangi perputaran tenaga produksi. pengadaan komponen yang di-
kerja. 3. Sumber kekuatan atau sumber tenaga butuhkan dari luar (bought out
- Menarik tenaga kerja yang lebih yang dapat digunakan untuk memacu items) dan bahan baku.
terampil dan berpengalaman. suatu mekanisme atau kegiatan tertentu d. Menjadwalkan proses operasi setiap
- Mengurangi biaya latihan tenaga sehingga dapat dihasilkan sesuatu. order pada stasiun kerja terkait.
kerja baru. e. Menyampaikan jadwal penyelesaian
setiap order kepada para pemesan.
A. Tahap Perakitan Produk 3. Metode bongkar pasang atau istilah d. Evaluasi product, yakni evaluasi
B. Tahap Pengujian Produk yang lebih populernya adalah knock keluaran (output), yakni
Latihan down merupakan metode yang banyak mengidentifikasi dan menilai hasil
1. Sistem perakitan dapat didefinisikan digunakan untuk perakitan. Metode baik jangka pendek dan jangka
sebagai suatu sistem terintegrasi dari bongkar pasang ini bertujuan di panjang. Evaluasi keluaran
antaranya: terarah pada hasil langsung
mesin dan operator yang melakukan
a. Memudahkan dalam mobilitas atau (direct) program. Kinerja SDM dan
konstruksi subsistem atau produk jadi
transfortasi. efektivitas produk yang teramati
dengan karakteristik tertentu.
b. M e m u d a h k a n u n t u k p r o s e s pada akhir implementasi program
2. a. Untuk memberikan penilaian yang perawatan atau penggantian akan dinilai pada tahap ini.
lebih rinci tentang peluang sukses komponen bagian-bagian dalam.
produk baru. c. Memudahkan dalam operasional Kegiatan
b. Mengidentifikasi berbagai penye- pekerjaan. Kegiatan peserta didik, kebijaksanaan guru.
suaian akhir yang diperlukan untuk d. Konstruksi menjadi lebih sederhana. Peserta didik mencari informasi mengenai
produk. e. Penggunaan lebar bahan dan jenis salah satu produk barang/jasa. Kemudian
c. Menetapkan berbagai elemen dapat dengan mudah diterapkan peserta didik mencari informasi terkait
penting dalam program pemasaran dalam perakitan. perakitan dan pengujian dari produk barang/
yang akan dipakai untuk memper- 4. A s s e m b l y l i n e a d a l a h p r o s e s jasa tersebut. Dari hasil informasi yang
kenalkan produk di pasar. manufakturing di mana setiap bagian diperoleh, kemudian peserta didik membuat
3. a. Menyiapkan komponen. disusun berdasarkan urutan untuk laporan hasil penelitian dan melakukan
b. P e n g g a b u n g a n k o m p o n e n - menghasilkan produk jadi yang lebih presentasi di depan kelas.
komponen. cepat dari metode manufakturing yang
c. Pemeriksaan kualitas produk. biasa. Prinsip assembly line yang Uji Kompetensi
4. Ergonomi adalah ilmu yang menemukan dikemukakan oleh Hendy Ford sebagai I.
berikut. 1. c 4. c 7. d 10. e 13. a
dan mengumpulkan informasi tentang
a. Meletakkan peralatan dan pekerja 2. e 5. a 8. a 11. e 14. e
tingkah laku, kemampuan, keterbatasan,
dalam urutan pekerjaan/operasional 3. e 6. c 9. d 12. d 15. e
dan karakteristik manusia untuk
sehingga setiap bagian/komponen
perancangan mesin, peralatan, sistem dapat dipasang secara berurutan II.
kerja, dan lingkungan yang produktif, sampai dengan proses akhir. 1. Technical testing (pengujian teknis),
aman, nyaman, dan efektif bagi manusia. b. Area kerja untuk pemasangan yaitu pengujian dengan cara membuat
5. a. Metode perakitan yang dapat komponen dibuat secara nyaman prototipe yang merupakan approximation
ditukar-tukar. sehingga pekerja dapat secara (perkiraan) produk akhir.
b. Perakitan dengan pemilihan. mudah memasang komponen 2. Melakukan blind test sedemikian rupa,
c. Perakitan secara individual. ke dalam rangkaian produk yang sehingga konsumen membandingkan
C. Perakitan, Pengujian, dan Pemeriksaan berjalan di atas konveyor. berbagai alternatif produk tanpa
Produk Mobil 5. a. Evaluasi context menentukan mengetahui nama merek atau
D. Evaluasi Kesesuaian Hasil Produk kebutuhan dan masalah-masalah produsennya.
dengan Rancangan untuk menetapkan tujuan. Evaluasi 3. a. Analisis tentang tampilan/display.
Latihan konteks merupakan need assesment Penyelidikan pada suatu perangkat
1. Assembling atau disebut juga dengan kebutuhan pengembangan produk (interface) yang menyajikan
istilah perakitan adalah proses di perusahaan. Sasaran evaluasi informasi tentang lingkungan
penggabungan dari beberapa bagian mencakup permasalahan yang
dan mengomunikasikannya pada
dihadapi para pembuat produk/
komponen untuk membentuk suatu manusia, antara lain dalam bentuk
produsen, seperti sulitnya mencari
kontruksi yang diinginkan. Proses tanda-tanda, angka, dan lambang.
pelanggan tetap dan mencari lokasi
perakitan untuk komponen-komponen b. Analisis tentang kekuatan fisik
yang strategis.
yang dominan terbuat dari pelat tipis b. Evaluasi input berfokus pada manusia dengan mengukur
dan pelat tebal ini membutuhkan teknik- pengumpulan informasi input kekuatan serta ketahanan fisik
teknik perakitan tertentu. yang penting seperti pelaksanaan manusia pada saat kerja, termasuk
2. a. Jenis bahan yang akan dirakit. rencana kegiatan, sumber daya perancangan objek serta peralatan
b. Kekuatan yang dibutuhkan untuk (SDM, bahan baku, keuangan), yang sesuai dengan kemampuan
konstruksi. penyediaan sarana, penyediaan fisik manusia beraktivitas.
c. Pemilihan metode penyambungan. biaya efektif untuk penyiapan c. Analisis tentang ukuran tempat kerja,
d. Pemilihan metode penguatan yang kebutuhan dan pencapaian tujuan. yaitu bertujuan untuk mendapatkan
tepat. c. Evaluasi proses (dapat disebut rancangan tempat kerja yang sesuai
e. P e n g g u n a a n a l a t - a l a t b a n t u monitoring) berkenaan dengan dengan ukuran atau dimensi tubuh
perakitan. kajian seberapa jauh pelaksanaan manusia.
f. Toleransi. operasional produk yang telah d. Analisis tentang lingkungan kerja,
g. Keindahan bentuk. berjalan secara efektif, menilai yang meliputi kondisi lingkungan
h. Ergonomis kontruksi finishing. pelaksanaan rencana, kemudian fisik tempat kerja dan fasilitas
membantu pengguna menilai kinerja
kerja, misalnya pengaturan cahaya,
produk, dan membuat penafsiran
kebisingan, temperatur, dan suara.
hasilnya.
A. Menilai Perkembangan Usaha 3. Membuat laporan kegiatan manajemen B. Evaluasi Perkembangan Usaha
Latihan dan laporan keuangan. Latihan
1. P e n g e m b a n g a n u s a h a a d a l a h 4. C a r a m u d a h n y a a d a l a h d e n g a n 1. a. Posisi keseluruhan usaha.
”tugas dan proses persiapan analitis membandingkan pada saat awal Anda b. K e m a j u a n a t a u k e m u n d u r a n
tentang peluang pertumbuhan menjalankan usaha dengan setelahnya usaha.
potensial, dukungan, dan pemantauan (biasanya dengan jangka waktu c. Lakukan langkah perbaikan atau
pelaksanaan peluang pertumbuhan pembanding yang waktunya dapat pengembangan.
usaha, tetapi tidak termasuk keputusan ditentukan sendiri, misalnya seperti d. Pikirkan target usaha selanjutnya.
tentang strategi dan implementasi dari 3 bulan, 6 bulan, atau satu tahun sekali 2. Evaluasi adalah suatu usaha untuk
peluang pertumbuhan usaha. setelah usaha berjalan). mengukur dan memberi nilai secara
2. Analisis masalah yang digunakan untuk 5. Pengembangan perusahaan dengan objektif pencapaian hasil-hasil yang
menilai pengembangan usaha sebagai perluasan skala usaha bisa dilakukan telah direncanakan sebelumnya di mana
berikut. dengan skala produksi (kapasitas hasil evaluasi tersebut dimaksudkan
a. Faktor kurangnya permodalan. produksi), tenaga kerja, teknologi, menjadi umpan balik untuk perencanaan
b. Kesulitan dalam pemasaran produk. lokasi usaha, dan sistem distribusi serta yang akan dilakukan di depan.
c. Persaingan usaha yang semakin jaringan usaha. Penambahan skala 3. a. Memberi informasi yang valid dan
ketat. usaha bisa dilakukan dengan menambah dapat dipercaya mengenai kinerja
d. Kesulitan bahan baku. kapasitas mesin dan kapasitas tenaga kebijakan, yaitu seberapa jauh
e. Kurangnya keahlian teknis dan kerja, serta tambahan jumlah modal kebutuhan, nilai dan kesempatan
tenaga ahli. untuk investasi. yang telah dicapai melalui tindakan
publik.