Anda di halaman 1dari 5

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan di bahas mengenai hasil penelitian atau hasil analisis data
yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Pembahasan pada bab ini meliputi
perbedaan penggunaan TCI (Transistor Controlled Ignition) dan konvensional
(Platina) terhadap emisi gas buang dan konsumsi bahan bakar pada motor bakar
sebaris 4 silinder 4 langkah 1500 CC.

A. Perbedaan Penggunaan TCI (Transistor Controlled Ignition) Dan


Konvensional (Platina) Terhadap Emisi Gas Buang Pada Motor Bakar 4
Langkah Sebaris 1500 CC
Berdasarkan hasil pengujian emisi gas buang yang telah dilakukan dengan
menggunakan alat uji Gas analyzer mengenai perbedaan penggunaan TCI
(Transistor Controlled Ignition) dan konvensional (Platina) terhadap emisi gas
buang pada motor bakar sebaris 4 silinder 4 langkah 1500 CC ditemukan adanya
perbedaan nilai emisi gas buang antara penggunaan TCI (Transistor Controlled
Ignition) dan konvensional (Platina). Setelah dilakukan analisis secara statistik
menggunakan bantuan SPSS 22 for windows nilai emisi gas buang yang diperoleh
dari masing-masing jenis pengapian yang jenis TCI (Transistor Controlled
Ignition) dan jenis konvensional (Platina) menunjukkan hasil yang sama, yaitu
adanya perbedaan. Artinya dalam penelitian ini ditemukan perbedaan yang
signifikan antara penggunaan TCI (Transistor Controlled Ignition) dan
konvensional (Platina) terhadap emisi gas yang dihasilkan. Hasil pengujian platina
terhadap emisi gas buang HC pada putaran 1000 RPM : 864 PPM, 1500 RPM :
644 PPM, 2000 RPM : 547 PPM, 2500 RPM : 453,6 PPM, 3000 RPM : 195,3
PPM, 3500 RPM : 165,6 PPM, 4000 RPM : 193,3 PPM, 4500 RPM : 177 PPM,
5000 RPM : 495,6 PPM, 5500 RPM : 563,6 PPM, 6000 RPM : 594,6 PPM.
Sedangkan hasil pengujian TCI (Transistor Controlled Ignition) terhadap emisi
gas buang HC. Pada putaran 1000 RPM : 784,6 PPM, 1500 RPM : 595,6 PPM,
2000 RPM : 486,6 PPM, 2500 RPM : 393,3 PPM, 3000 RPM : 114,3 PPM, 3500
RPM : 104 PPM, 4000 RPM : 125 PPM, 4500 RPM : 143,3 PPM, 5000 RPM :
424 PPM, 5500 RPM : 515 PPM, 6000 RPM : 504 PPM.
Hasil pengujian platina terhadap emisi gas buang CO pada putaran 1000
RPM : 4,417%, 1500 RPM : 4,405%, 2000 RPM : 4,323%, 2500 RPM : 4,213%,
3000 RPM : 1,235%, 3500 RPM : 1,264%, 4000 RPM : 1,484%, 4500 RPM :
1,714%, 5000 RPM : 2,214%, 5500 RPM : 2,535%, 6000 RPM : 2,725%.
Sedangkan untuk hasil pengujian TCI (Transistor Controlled Ignition) terhadap
emisi gas buang CO pada putaran 1000 RPM : 4,005%, 1500 RPM : 3,884%,
2000 RPM : 3,764%, 2500 RPM : 393,3%, 3000 RPM : 0,863%, 3500 RPM :
0,858%, 4000 RPM : 0,884%, 4500 RPM : 0,946%, 5000 RPM : 1,567%, 5500
RPM : 1,625%, 6000 RPM : 1,767%. Berdasarkan hasil dari pengujian emisi gas
buang menggunakan jenis pengapian TCI (Transistor Controlled Ignition) dan
konvensional (Platina) menghasilkan nilai rata – rata emisi gas buang lebih baik
menggunakan jenis pengapian TCI (Transistor Controlled Ignition). Artinya
pengapian TCI (Transistor Controlled Ignition) memiliki nilai emisi gas buang
yang rendah dibandingkan dengan nilai emisi gas buang yang menggunakan jenis
pengapian konvensional (Platina). Proses pembentukan HC dan CO oleh motor
bakar diantaranya disebabkan oleh komposisi campuran udara dan bahan bakar
yang kaya yang umumnya terjadi pada putaran bawah atau idle. Penurunan grafik
yang signifikan dari putaran rendah menuju putaran menengah dan selanjutnya ke
putaran tinggi disebabkan oleh perubahan sudut pengapian. Menurut Arends &
Berenscot (1994), pembakaran didalam silinder kendaraan akan menentukan
besarnya daya dan emisi dari gas hasil pembakaran tersebut. Pada motor bensin,
penyalaan campuran bahan bakar dan udara yang ada di dalam silinder dilakukan
oleh sistem pengapian, yaitu dengan adanya loncatan bunga api pada busi. Untuk
memperoleh daya dan emisi yang maksimal, dibutuhkan saat pengapian yang
tepat dan stabil. Pada saat putaran rendah, menengah dan putaran tinggi dengan
pengapian menggunakan TCI (Transistor Controlled Ignition) terlihat
menghasilkan HC dan CO yang lebih rendah dibandingkan sistem pengapian
platina.. Kondisi tersebut disebabkan komponen transistor yang terdapat pada
sistem pengapian TCI (Transistor Controlled Ignition) yang menjaga arus listrik
yang mengalir tetap stabil dan menjaga percikan api supaya terjadi pembakaran
yang sempurna. Prinsip kerja pengapian TCI (Transistor Controlled Ignition),
memanfaatkan transistor untuk memutus dan mengalirkan arus primer koil,
sedangkan pada sistem pengapian konvensional platina bekerja seperti switch
(saklar) yang menyalurkan supply listrik ke kumparan primer koil dan
memutuskan aliran listrik untuk menghasilkan induksi. Pembukaan dan penutupan
platina digerakkan secara mekanis oleh cam/nok yang menekan bagian tumit dari
platina pada interval waktu yang ditentukan. (Jama,2008:180-181). Menurunnya
tegangan sekunder pada coil hal ini bisa terjadi besar kecilnya tegangan sekunder
yang dihasilkan oleh rangkaian sekunder pada coil pengapian dipengaruhi oleh
kecepatan pemutusan arus primer pada kontak platina. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Sumarauw (2012: 65) dalam penelitiannya menyatakan bahwa
transistor bekerja mengirim dan menerima sinyal pengapian menjadi lebih tepat.
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa sistem pengapian elektronik
dengan menggunakan transistor lebih optimal dibandingkan sistem pengapian
konvensional. Aliran arus dari rangkaian primer tidak langsung dihubungkan dan
diputuskan oleh kontak pemutus, melainkan perannya diambil alih oleh transistor.
sistem pengapian juga dapat mempengaruhi kadar gas buang yang dihasilkan dari
proses pembakaran. Desain dari posisi letak busi, durasi dan kekuatan percikan
busi semuanya berpengaruh kepada pembakaran dan emisi yang dihasilkan,
demikian halnya juga saat pengapian berpengaruh kuat pada konsumsi bahan
bakar dan emisi gas buang (Martyr and Plint, 2007:327).
B. Perbedaan Penggunaan TCI (Transistor Controlled Ignition) Dan
Konvensional (Platina) Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Pada Motor
Bakar 4 Langkah Sebaris 1500 CC
Berdasarkan hasil pengujian emisi gas buang yang telah dilakukan dengan
menggunakan alat uji gelas ukur dan buret mengenai perbedaan penggunaan TCI
(Transistor Controlled Ignition) dan konvensional (Platina) terhadap konsumsi
bahan bakar pada motor bakar sebaris 4 silinder 4 langkah 1500 CC ditemukan
adanya perbedaan nilai konsumsi bahan bakar antara penggunaan TCI (Transistor
Controlled Ignition) dan konvensional (Platina). Setelah dilakukan analisis secara
statistik menggunakan bantuan SPSS 22 for windows nilai konsumsi bahan bakar
yang diperoleh dari masing-masing jenis pengapian yang jenis TCI (Transistor
Controlled Ignition) dan jenis konvensional (Platina) menunjukkan hasil yang
sama, yaitu adanya perbedaan. Artinya dalam penelitian ini ditemukan perbedaan
yang signifikan antara penggunaan TCI (Transistor Controlled Ignition) dan
konvensional (Platina) terhadap konsumsi bahan bakar yang dihasilkan. Rata -
rata nilai konsumsi bahan bakar menggunakan jenis pengapian platina pada
putaran 1000 RPM menghasilkan 3,27 ml/s, pada putaran 1500 RPM
menghasilkan 3,73 ml/s, 2000 RPM menghasilkan 4,12 ml/s, 2500 RPM
menghasilkan 5,49 ml/s, 3000 RPM menghasilkan 6,96 ml/s, 3500 RPM
menghasilkan 8,79 ml/s, 4000 RPM menghasilkan 9,42 ml/s, 4500 RPM
menghasilkan 10,6 ml/s, 5000 RPM menghasilkan 10,81 ml/s, 5500 RPM
menghasilkan 11,69 ml/s, 6000 RPM menghasilkan 12,25 ml/s. Sedangkan untuk
rata - rata nilai konsumsi bahan bakar menggunakan jenis pengapian TCI
(Transistor Controlled Ignition) pada putaran 1000 RPM menghasilkan 2,31
ml/s, pada putaran 1500 RPM menghasilkan 2,5 ml/s, 2000 RPM menghasilkan
2,76 ml/s, 2500 RPM menghasilkan 4,52 ml/s, 3000 RPM menghasilkan 6,6 ml/s,
3500 RPM menghasilkan 7,65 ml/s, 4000 RPM menghasilkan 8,53 ml/s, 4500
RPM menghasilkan 9,25 ml/s, 5000 RPM menghasilkan 9,49 ml/s, 5500 RPM
menghasilkan 10,74 ml/s, 6000 RPM menghasilkan 11,2 ml/s.
Berdasarkan data hasil penilitian saat putaran menengah menuju putaran
tinggi menghasilkan kenaikan yang disebabkan oleh perubahan sudut pengapian
dan penambahan aliran bahan bakar yang terjadi pada karburator. Jenis pengapian
TCI (Transistor Controlled Ignition) menghasilkan nilai konsumsi bahan bakar
lebih efisien daripada jenis pengapian konvensional (Platina). Menurut Jama &
wagino (2008a:165) syarat agar mesin dapat bekerja dengan efisien yaitu tekanan
kompresi yang tinggi, saat pengapian yang tepat dan percikan bunga api yang
kuat, serta perbandingan campuran bahan bakar dan udara yang tepat. Artinya
jenis pengapian TCI (Transistor Controlled Ignition) mengkonsumsi bahan bakar
lebih rendah dibandingan dengan jenis pengapian konvensional (Platina). Hal ini
terjadi karena jenis pengapian TCI (Transistor Controlled Ignition) dalam prinsip
kerjanya aliran arus pada rangkaian primer coil pengapian tidak langsung
dihubungkan dan diputuskan oleh kontak pemutus platina, tapi peran sebagai
penghubung dan pemutus arus primer diganti dengan transistor (Prabowo, 2014).
Sehingga arus listrik yang menuju ke busi akan lebih stabil daripada pengapian
platina. Sehingga menyebabkan pembakaran bahan bakar diruang bakar menjadi
yang lebih sempurna sehingga tidak ada sisa bahan bakar yang tidak terbakar
dalam proses pembakaran. Menurut Haryono (1989:29) sistem pengapian
konvensional adalah sistem pengapian masih menggunakan platina untuk
memutus dan menghubungkan tegangan pada baterai ke kumparan primer. Maka
sebab itu arus listrik yang mengalir sering berubah sehingga bunga api yang
dihasilkan busi tidak stabil. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sumarauw (2012:
65) dalam penelitiannya menyatakan bahwa transistor bekerja mengirim dan
menerima sinyal pengapian menjadi lebih tepat. Berdasarkan data tersebut
menunjukkan bahwa sistem pengapian elektronik dengan menggunakan transistor
lebih optimal dibandingkan sistem pengapian konvensional. Aliran arus dari
rangkaian primer tidak langsung dihubungkan dan diputuskan oleh kontak
pemutus, melainkan perannya diambil alih oleh transistor. Sistem pengapian juga
dapat mempengaruhi kadar gas buang yang dihasilkan dari proses pembakaran.
Desain dari posisi letak busi, durasi dan kekuatan percikan busi semuanya
berpengaruh kepada pembakaran dan emisi yang dihasilkan, demikian halnya juga
saat pengapian berpengaruh kuat pada konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang
(Martyr and Plint, 2007:327).

Anda mungkin juga menyukai