Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data
Data hasil penelitian ini diperoleh dari eksperimen variasi cairan pendingin
terhadap temperatur engine dengan menggunakan WC 1 85% air aquadest + 15%
EG, WC 2 dengan campuran 80% air aquadest + 20% EG, WC 3 dengan
campuran 75% air aquadest + 25% EG, WC 4 dengan campuran 70% air aquadest
+ 30% EG, dan WC 5 dengan campuran 65% air aquadest + 35% EG.

B. Hasil Pengambilan Data


1. Air Aquadest 100%
Data hasil pengujian menggunakan air aquadest 100% sebagai data kontrol,
terhadap temperatur engine dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 Hasil pengujian menggunakan air aquadest 100%.
Percobaa
RPM Waktu Temperatur Engine (°C)
n
1 86,1
2 3000 5 menit 85,9
3 85,3
Rata-rata (°C) 85,8
1 85,8
2 3500 5 menit 86,2
3 86,4
Rata-rata (°C) 86,1
1 87,5
2 4000 5 menit 86,7
3 87,0
Rata-rata (°C) 87,1
1 90,9
2 4500 5 menit 89,0
3 89,9
Rata-rata (°C) 89,9
2. Water Coolant 1
Data hasil pengujian menggunakan WC 1 dengan variasi campuran 85% air
aquadest + 15% etilen glikol, terhadap temperatur engine dapat dilihat pada tabel
di bawah ini:
Tabel 4.2 Hasil pengujian menggunakan WC 1.
Percobaa
RPM Waktu Temperatur Engine (°C)
n
1 85,7
2 3000 5 menit 83,8
3 85,0
Rata-rata (°C) 84,8
1 84,6
2 3500 5 menit 86,3
3 85,1
Rata-rata (°C) 85,3
1 85,6
2 4000 5 menit 86,5
3 87,1
Rata-rata (°C) 86,4
1 90,5
2 4500 5 menit 89,8
3 89,5
Rata-rata (°C) 89,9

3. Water Coolant 2
Data hasil pengujian menggunakan WC 2 dengan variasi campuran 80% air
aquadest + 20% etilen glikol, terhadap temperatur engine dapat dilihat pada tabel
di bawah ini:
Tabel 4.3 Hasil pengujian menggunakan air aquadest WC 2.
Percobaa
RPM Waktu Temperatur Engine (°C)
n
1 84,6
2 3000 5 menit 85,9
3 84,2
Rata-rata (°C) 84,9
1 85,2
2 3500 5 menit 85,8
3 85,1
Rata-rata (°C) 85,3
1 86,4
2 4000 5 menit 85,7
3 86,7
Rata-rata (°C) 86,2
1 89,6
2 4500 5 menit 89,2
3 88,6
Rata-rata (°C) 89,1

4. Water Coolant 3
Data hasil pengujian menggunakan WC 3 dengan variasi campuran 75% air
aquadest + 25% etilen glikol, terhadap temperatur engine dapat dilihat pada tabel
di bawah ini:
Tabel 4.4 Hasil pengujian menggunakan air aquadest WC 3.
Percobaa
RPM Waktu Temperatur Engine (°C)
n
1 83,2
2 3000 5 menit 82,8
3 83,0
Rata-rata (°C) 83,0
1 84,4
2 3500 5 menit 84,1
3 85,2
Rata-rata (°C) 84,5
1 86,6
2 4000 5 menit 86,1
3 85,7
Rata-rata (°C) 86,1
1 88,5
2 4500 5 menit 88,9
3 89,4
Rata-rata (°C) 88,9

5. Water Coolant 4
Data hasil pengujian menggunakan WC 4 dengan variasi campuran 70% air
aquadest + 30% etilen glikol, terhadap temperatur engine dapat dilihat pada tabel
di bawah ini:
Tabel 4.5 Hasil pengujian menggunakan air aquadest WC 4.
Percobaa
RPM Waktu Temperatur Engine (°C)
n
1 83,4
2 3000 5 menit 83,2
3 84,7
Rata-rata (°C) 83,7
1 84,5
2 3500 5 menit 83,1
3 84,3
Rata-rata (°C) 83,9
1 84,5
2 4000 5 menit 86,9
3 86,1
Rata-rata (°C) 85,8
1 88,4
2 4500 5 menit 87,3
3 88,9
Rata-rata (°C) 88,2

6. Water Coolant 5
Data hasil pengujian menggunakan WC 5 dengan variasi campuran 65% air
aquadest + 35% etilen glikol, terhadap temperatur engine dapat dilihat pada tabel
di bawah ini:
Tabel 4.6 Hasil pengujian menggunakan air aquadest WC 5.
Percobaa
RPM Waktu Temperatur Engine (°C)
n
1 83,4
2 3000 5 menit 83,1
3 82,5
Rata-rata (°C) 83,0
1 84,5
2 3500 5 menit 84,0
3 83,8
Rata-rata (°C) 84,1
1 84,6
2 4000 5 menit 85,0
3 84,0
Rata-rata (°C) 84,5
1 87,0
2 4500 5 menit 87,5
3 88,0
Rata-rata (°C) 87,5
Grafik Perbandingan Penggunaan Variasi Cairan Pendingin Terhadap Temperatur
Mesin Sepeda Motor Matic 125CC.
92
Air Aquadests
100%
90
WC 1 (85%
Air + 15% EG)
Temperatur (°C)

88 WC 2 (80%
Air + 20% EG)
86 WC 3 (75%
Air + 25% EG)
WC 4 (70%
84 Air + 30% EG)
WC 5 (65%
82 Air + 35% EG)

80

78
3000 3500 4000 4500

Putaran Mesin (RPM)

Gambar 4.1 Grafik perbandingan variasi cairan pendingin antara lain air aquadest 100%, WC 1,
WC 2, WC 3, WC 4, dan WC 5 terhadap temperatur mesin sepeda motor matic 125cc dengan
putaran mesin 3000 RPM, 3500 RPM, 4000 RPM, dan 4500 RPM.
(Sumber: Dokumentasi penulis)

Pada gambar 4.1 mendeskripsikan pengujian perbandingan variasi cairan


pendingin antara lain air aquadest 100%, WC 1, WC 2, WC 3, WC 4, dan WC 5
terhadap temperatur mesin sepeda motor matic 125cc dengan putaran mesin 3000
rpm, 3500 rpm, 4000 rpm, dan 4500 rpm. Rata-rata temperatur cairan pendingin
air aquadest 100% pada 3000 rpm sebesar 85,8°C, cairan pendingin WC 1 pada
3000 rpm sebesar 84,8°C, cairan pendingin WC 2 pada 3000 rpm sebesar 84,9°C,
cairan pendingin WC 3 pada 3000 rpm sebesar 83°C, cairan pendingin WC 4 pada
3000 rpm sebesar 83,7°C, dan cairan pendingin WC 5 pada 3000 rpm sebesar
83°C.

Rata-rata temperatur cairan pendingin air aquadest 100% pada 3500 rpm
sebesar 86,1°C, cairan pendingin WC 1 pada 3500 rpm sebesar 85,3°C, cairan
pendingin WC 2 pada 3500 rpm sebesar 85,3°C, cairan pendingin WC 3 pada
3500 rpm sebesar 84,5°C, cairan pendingin WC 4 pada 3500 rpm sebesar 83,9°C,
dan cairan pendingin WC 5 pada 3500 rpm sebesar 84,1°C.
Rata-rata temperatur cairan pendingin air aquadest 100% pada 4000 rpm
sebesar 87,1°C, cairan pendingin WC 1 pada 4000 rpm sebesar 86,4°C, cairan
pendingin WC 2 pada 4000 rpm sebesar 86,2°C, cairan pendingin WC 3 pada
4000 rpm sebesar 86,1°C, cairan pendingin WC 4 pada 4000 rpm sebesar 85,8°C,
dan cairan pendingin WC 5 pada 4000 rpm sebesar 84,5°C.

Rata-rata temperatur cairan pendingin air aquadest 100% pada 4500 rpm
sebesar 89,9°C, cairan pendingin WC 1 pada 4500 rpm sebesar 89,9°C, cairan
pendingin WC 2 pada 4500 rpm sebesar 89,1°C, cairan pendingin WC 3 pada
4500 rpm sebesar 88,9°C, cairan pendingin WC 4 pada 4500 rpm sebesar 88,2°C,
dan cairan pendingin WC 5 pada 4500 rpm sebesar 87,5°C.

C. Analisis Data Penelitian


1. Uji Prasyarat (Uji Normalitas)
Tabel 4.7 Deskripsi data temperatur variasi cairan pendingin dengan metode Kolomogorov-
Smirnov

Tabel 4.7 di atas merupakan hasil uji normalitas dengan menggunakan


metode Kolmogorov-Smirnov untuk data temperatur mesin sepeda motor. Nilai
signifikansi temperatur air aquadest 100% (0,124), temperatur WC 1 (0,200),
temperatur WC 2 (0,200), temperatur WC 3 (0,200), temperatur WC 4 (0,090),
dan temperatur WC 5 (0,162) yang berarti bahwa nilai signifikansi untuk tes
normalitas data > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 diterima,
H0 menyatakan data distribusi normal sesuai.

2. Uji Prasyarat (Uji Homogenitas)

Tabel 4.8 Deskripsi data temperatur variasi cairan pendingin dengan metode Levene

Tabel 4.8 di atas merupakan hasil uji homogenitas dengan menggunakan


metode Levene untuk temperatur mesin sepeda motor. Nilai signifikansi
menunjukkan 0,832 yang berarti bahwa nilai signifikansi > 0,05. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa data distribusi homogen sesuai.

3. Uji Hipotesis
Tabel 4.9 Deskripsi data temperatur variasi cairan pendingin dengan metode Univariate Analysis
Of Variance (Two Way ANOVA)

Tabel 4.9 merupakan hasil uji hipotesis dengan menggunakan Univariate


Analysis Of Variance (Two Way ANOVA) untuk data temperatur mesin sepeda
motor dengan variasi cairan pendingin. Nilai signifikansi menunjukkan 0,000
yang berarti nilai signifikansi < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
H0 ditolak atau H1 diterima, H1 menyatakan adanya pengaruh yang signifikan
antara variasi cairan pendingin terhadap temperatur mesin sepeda motor matic
125cc.

Anda mungkin juga menyukai