Anda di halaman 1dari 5

MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR SOSIAL DI KETAPANG,

KECAMATAN SUKODONO, KABUPATEN SIDOARJO


(Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Geografi Sosial)

Dosen Pengampu :
Era Iswara Pangastuti, S.Pd., M.Sc

Oleh :
Bagus Sukma Pradana Putra (190210303048)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
1.1 Pengertian Geografi Sosial
Geografi sosial merupakan kajian dalam geografi manusia yang
menjelaskan mengenai interaksi antara manusia dengan lingkungan sosialnya
yaitu manusia lain maupun kelompok manusia disekelilingnya. Maksudnya,
bahwa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik kebutuhan primer
maupun sekunder pasti akan memanfaatkan lingkungan sekitarnya. Berdasarkan
sejarahnya, geografi sosial berhubungan erat dengan geografi manusia, yaitu
hubungan manusia dengan lingkungan dan bermaknanya unsur-unsur sosial dan
budaya dalam falsafah hidup atau cara hidup masyarakat di ruang (daerah)
tertentu yang unik, berbeda dengan daerah lain. Disiplin yang mengkaji
bagaimana “kepribadian” daerah itu merupakan hasil dari cara masyarakat
mengeksplor sumber daya alamnya, bagaimana masyarakat itu bereaksi terhadap
habitatnya (tempat hidup), dan bagaimana manusia mengorganisasikan dirinya
sendiri dan kelompok merupakan suatu hasil dari kebudayaan.
1.2 Manusia Sebagai Individu Maupun Golongan Di Ketapang
Sebelum menjelaskan manusia sebagai individu maupun golongan di desa
ketapang, tepatnya kita harus mengidentifikasi unsur-unsur sosial di desa
ketapang. Di Desa Ketapang ini dibagi menjadi berbagai gang yaitu menjadi 8
gang yaitu, gang 1 A, 1B, 2A, 2B, 3A, 3B, 4A, 4B. Disini ciri khas di setiap gang
berbeda-beda. Keadaan sosial Di Desa Ketapang Tegal memiliki interaksi sosial
yang masih bersifat paguyuban yang dimaksud adalah rasa kekeluargaan dan
kebersamaan masih terikat secara baik seperti contoh ikut membantu tetangganya
apabila ada hajatan/acara, datang ke tahlilan dan ikut mendoakan. Lalu ada
kegiatan bapak-bapak yang dimana kegiatan itu merupakan kegiatan islami atau
bisa di bilang ngaji setiap sabtu malam minggu.
Lalu kegiatan ibu-ibu ada 2 di Desa Ketapang yaitu, arisan dan pengajian.
Dimana semua ibu-ibu satu RT menyatu dan rukun. Dari remaja juga ada wadah
dimana mereka bisa bersatu yaitu karang taruna. Di karang taruna kebanyakan
membantu penduduk desa tersebut dan mengembangkan acara-acara yang
biasanya dilaksakan setiap hari besar dan budaya asli sana sendiri. Semua manusia
disana saling berinteraksi sosial secara baik. Banyak event yang dimana semua
warga desa bisa keluar untuk berkumpul-kumpul diantaranya, kegiatan 17
Agustusan, pengajian, arisan, minggu sehat (olahraga bersama), kerja bakti,
program SBH dimana program ini menjaga dan melestarikan lingkungan hidup
yang berada di sekitar warga dan desa ketapang masuk kategori desa terbersih dan
terjaga Se-Kab. Sidoarjo nomor 2. Ini merupakan program Pak RT untuk
melestarikan sumber daya-sumber daya yang ada dan mampu menjaga lingkungan
sekitarnya menjadi lebih baik dan indah.
1.3 Kenampakan Lingkungan Alam di Desa Ketapang
Kondisi topografis Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah delta yang diapit
Kali Surabaya (disebelah utara) dan Kali Porong (disebelah selatan) dengan
kemiringan tanah 2% (landai), berada pada ketinggian 0-25 meter dpl, daerah
Kabupaten Sidoarjo memiliki dua karakteristik air tanah. Dibagian timur seluas
214,20 km2 (29,99%) berketinggian 0-3 meter dpl berair tawar, banyak
dimanfaatkan untuk permukiman, perdagangan dan perkantoran. Dibagian barat
208,56 (29,20%) berair tawar, banyak dimanfaatkan untuk pertanian. Pada
umumnya kedalaman air tanah berada pada kedalaman 9rata-rata) antara 0-5 m
dari permukaan tanah. Secara administratif, Kabupaten Sidoarjo terbagi atas 18
Kecamatan, 322 desa dan 31 kelurahan. Sementara itu desa-desa di Kabupaten
Sidoarjo terbagi menjadi desa pedesaan (rural area) dan desa perkotaan (urban
area).

Ketinggian Tempat di Kabupaten Sidoarjo


No Nama Luas Wilayah (Ha) Tinggi Rata – Rata
Kecamatan (m/dpl)
1 Sidoarjo 6,256.00 4
2 Buduran 4,102.50 4
3 Candi 4,066.80 4
4 Porong 2,982.30 4
5 Krembung 2,955.00 5
6 Tulangan 3,120.50 7
7 Tanggulangin 3,229.00 4
8 Jabon 8,099.80 2
9 Krian 3,250.00 12
10 Balongbendo 3,140.00 20
11 Wonoayu 3,392.00 4
12 Tarik 3,606.00 16
13 Prambon 3,422.50 10
14 Taman 3,153.50 9
15 Waru 3,032.00 5
16 Gedangan 2,405.80 4
17 Sedati 7,943.00 4
18 Sukodono 3,267.80 7
Jumlah 71,424.50
Sumber: Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka 2012

Sumber:Diagram Ketinggian Tempat di Kabupaten Sidoarjo

Dari data yang penulis kutip , dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Sidoarjo
merupakan daerah yang landai, dan juga padat. Di Kecamatan Sukodono pun
memiliki ketinggian 7m/dpl. Dapat di garis bawahi Desa Ketapang masuk
Kecamatan Sukodono, desa tersebut termasuk dataran rendah dengan pola
permukiman yang memanjang mengikuti arah jalan, serta lingkungan di
sekitarnya kebanyakan bangunan-bangunan seperti contoh banyak perumahan-
perumahan, toko-toko dan lain sebagainya. Akan tetapi di daerah ini tidak
memiliki lahan pertanian disana bisa di bilang daerah padat penduduk, karena
mendekati perbatasan Waru dan Surabaya. Lingkungan alam yang ada disana
lebih bisa di kategorikan belum ada atau kurang. Di Desa Ketapang lingkungan
alamnya sudah membaik yang awalnya jarang pepohonan sekarang asri meskipun
bukan pohon-pohon besar melainkan tanaman-tanaman yang meniru layaknya
pedesaan pada umumnya, akan tetapi air disana di kategorikan air sumur karena
dataran rendah yang kurang subur tidak ada sumber air murni disana. Tetapi
kebanyakan memakai PDAM dari pemerintah.
1.4 Hubungan dan Pengaruh Timbal Balik Antara Manusia Dengan
Lingkungan Alam di Desa Ketapang
Desa Ketapang mayoritas adalah pekerja baik wiraswasta, pns, dokter,
jendral dan lain sebagainya. Karena desa ini berada di dataran rendah/landai dan
memiliki pola permukiman memanjang mengikuti arah jalan. Dengan kondisi
morfologi yang landai ini akses internet, jalan dan komunikasi sangat baik.
Manusia dengan alam tak akan luput dari interaksi, maka di desa ketapang sering
sekali melakakukan kegiatan gotong royong/kerja bakti (membersihkan selokan-
selokan penadah air hujan dan lain-lain), Menanam tumbuhan di sekitar rumah
masing-masing, Membuang sampah secara tertib. Didaerah ini dulu rawan sekali
akan banjir saat musim penghujan, akan tetapi dari masyarakat setempat berusaha
untuk membuat tadah hujan dan meninggikan jalan-jaan yang rendah dan di desa
ini tidak pernah akan terjadinya kekeringan saat musim kemarau.

DAFTAR PUSTAKA
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPII2JM),
Kabupaten Sidoarjo, 2015-2019.

Anda mungkin juga menyukai