Anda di halaman 1dari 17

Laporan Praktikum Elektronika Daya

Disusun Oleh :
Rahmad Wahyudi (061830310183)

Nama Kelompok :
1. M. Aditya Dwi Nanda (061830310179)
2. Amalia Rizki Ramadhina (061830310184)
3. Rifqi Adhitama (061830310186)
4. Silvia Anggraini (061830310188)
5. Resta Febria Suryani (061830310203)

Dosen Mata Kuliah :

Nofiansyah, S.T, M.T

Program Studi DIII Teknik Listrik


Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Sriwijaya
Tahun Akademik 2020
1. TUJUAN

1.1.Dapat membuat rangkaian jenis jemabtan dengan menggunakan 4 buah diode

1.2.Dapat menegetahui bentuk dan nilai tegangan keluaran pada sistem penyearah
jembatan

1.3.Dapat membedakan raso arus antara sisi tegangan AC dan DC

1.4.Dapat mengetahui faktor ripple yang terjadi pada jenis penyearah tersebut

2. PENDAHULUAN

2.1.Penyearah jemabtan pulsa ganda arus bolak-balik selalu mengalir melewati dua
buah diode untuk masing kutub pada proses pengaliran arus AC. Tegangan DC
selalu lebih kecildari nilai tegangan bolak balik. Sebagai bahan acuan bahwa
drop tegangan pada diode sebesar 0,07 V untuk silikon dan 0,3 V untuk jenis
germanium. Untuk itu pemilihan jenis penyearah harus diperhatikan berapa
besar tegangan beban yang dibutuhkan.

2.2.Pada penyearah jenis ini dua dioda selalu menghantar setiap setengah siklus
gelombang. Setelah 180o muncul siklus kedua dan dua diode selanjutnya yang
bekerja.

2.3.Dua bagian komunitas setiap diode mesti melalui setengah arus DC, sehingga
arus maju rata-rata adalah = Iv / 2 dan arus maju rms = 0,785 Iv.

2.4.Ketika setengah gelombang tegangan AC yang digunakan untuk menghasilkan


tegangan DC, sehingga tegangan ripple yang muncul adalah tergantung dari
faktor riplenya yaitu 48,2%.
3. PERALATAN YANG DIGUNAKAN

3.1.Osiloskop 1 Buah

3.2.Wattmeter universal 1 Buah

3.3.Transformator isolasi 1 Buah

3.4.Dioda 4 Buah

3.5.Avometer 1 Buah

3.6.Rms meter 1 Buah

3.7.Beban resistif 2 X 100 ohm / 2 A 1 Buah

3.8.Beban Induktif 1 Buah

4. DIAGRAM RANGKAIAN

4.1 Beban R = 100 Ω


4.2 Beban R = 100 Ω + L = 50 mH

4.3 Beban R = 100 Ω + L = 100 mH

4.4 Beban R = 200 Ω + L = 100 mH


4.5 Beban R = 200 Ω + L = 200 mH

5. LANGKAH KERJA

5.1.Rangkailah diagram rangkaian seperti gambar di atas. Konsultansikan dengan


instruktur, setelah yakin rangkaian benar, operasikan rangkaian dengan meng
On kan saklar S. Ukur daya masukan dari penyearah (P) dan daya keluaran
penyearah (Po). Tampilkan tegangan DC pada beban R L, serta gambar pada
kertas millimeter blok..

5.2.Ukur sis tegangan AC (V2) dan tegangan Vo pada beban RL. Dengan alat ukur
rms meter (alat ukur kumparan putar).

5.3.Ubahlah rang alat ukur rms meter pada range AC dan ukur tegangan V2 pada
masukan penyearah. Hitung perbandingan antara Vo / V2.

5.4.Ukur arus beban Id, arus maju rata-rata Iv dengan menggunakan alat ukur
kumparan putar.

5.5.Hitung daya PI dan Po serta tegangan ripple.


6. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Hasil

6.1.1 Tabel

6.1.1.1 Tabel Pengukuran Dan Perhitungan

Beban Tegangan (V) Arus (A) Daya (W)

R = 100 Ω 43,47

R = 100 Ω
L = 50 mH
40,95
R = 100 Ω 40,95
L = 100 mH

R = 200 Ω 40,95
L = 50 mH

R = 200 Ω 40,95
L = 100 mH
6.1.1.2 Tabel Osiloskop

Beban Gambar Osiloskop

R = 100 Ω

R = 100 Ω
L = 50 mH

R = 100 Ω
L = 100 mH

R =200 Ω
L = 50 mH
R = 200 Ω
L = 100 mH
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
8. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai