Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PANCASILA

Disusun Oleh :

Yohana (152200001)

Ilmu Administrasi Bisnis


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
1. Dalam proses pasang surut sejarah perkembangan bangsa, Pancasila selalu
mendapat pertentangan dari komponen masyarakat yang ingin merubah dengan
ideologi lain namun Pancasila masih kokoh berdiri sebagai pilar pemersatu
bangsa, untuk itu jelaskan sejauh mana anda ketahui sejarah Pancasila dan
berikan contoh komponen masyarakat yang selalu menginginkan ideologi yang
lain.
Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia yang dapat menyatukan
keberagaman yang ada di Indonesia menjadi satu kesatuan. Pancasila mengandung
lima nilai sebagai pedoman bangsa Indonesia. Sila pertama mengatur mengenai
keberagaman kepercayaan dan agama di Indonesia, ini menjadi pedoman agar
toleransi antar umat beragama dapat tetap terjaga jika dijalankan dengan benar. Sila
menyatakan bahwa setiap masyarakat Indonesia memiliki kedudukan yang sama dan
sederajat serta memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara. Sila
ketiga tidak membenarkan adanya paham perseorangan, golongan, suku bangsa, ini
menggabarkan bahwa warga negara Indonesia harus bersatu dan mengutamakan
kepentingan bersama. Sila keempat menyatukan segala perbedaan pendapat dan
dijadikan suatu keputusan dengan demokrasi secara musyawarah, sehingga tidak akan
ada yang merasa dirugikan dalam pengambilan suatu keputusan. Dan sila kelima yaitu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila kelima membahas mengenai
keadilan yang didapatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia, mencakup seluruh
aspek kehidupan termasuk hak dan kewajiban masing-masing individu. Dengan
mengamalkan kelima sila dalam kehidupan sehari-hari maka bangsa Indonesia tidak
akan mudah terpecah belah.

Sejarah Pancasila
Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan pada 18 Agustus 1945.
Awal perumusan Pancasila yaitu pada sidang BPUPKI. Dalam sidang pertama
BPUPKI pada 29 Mei 1945, Mohammad Yamin mengusulkan Lima sila yaitu peri
kebangsaan, kemanusiaan, ketuhanan, kerakyatan, dan kesejahteraan bagi rakyat.
Sidang kedua BPUPKI diselenggarakan pada 31 Mei 1945, dan Soepomo
menyampaikan usulan lima asas negar yaitu keseimbangan lahir batin, persatuan,
musyawarah, kekeluargaan, dan keadilan rakyat.
Sidang ketiga dilaksanakan pada 1 Juni 1945, dalam siding ini Soekarno
menyampaikan pidato mengenai usulan negara yang mencakup kebangsaan
Indonesia, kemanusiaan (internasionalisme), demokrasi (mufakat), kesejahteraan
sosial, dan ketuhanan YME. Kemudian usulan dari tiga tokoh besar masa
kemerdekaan Indonesia kemudian ditampung dan dibahas oleh Panitia Sembilan.
Pada 22 Juni 1945 Panitia Sembilan melakukan sidang untuk membahas naskah
rancangan pembukaan UUD (Piagam Jakarta atau Jakarta Charter), untuk dilakukan
perumusan resmi pancasila sebagai dasar Negara Indonesia. Pada 18 Agustus 1945,
sila pertama diubah menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa”.karena adanya perdebatan
dan pertentangan dengan pernyataan sila pertama yang sebelumnya.

Contoh masyarakat yang menginginkan ideologi lain


Ketika satu negara tidak lagi menempatkan ideologi negaranya sebagai
pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka akan timbul celah bagi
ideologi lain untuk masuk. Saat ini Pancasila kian melemah. Hal itu berdasarkan hasil
survei nasional yang dilakukan Center for Strategic And International Studies (CSIS)
2017. Menurut survei CSIS 2017, hampir 10% milenial setuju Pancasila diganti
dengan ideologi lain (Kompas, 2020). Contoh masyarakat yang ingin mengganti
ideologi Pancasila adalah masyarakat yang menganut paham radikal. Menteri
Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD menyatakan bahwa
terdapat tiga kelompok radikal yang mencoba mengganti ideology Negara.
Kelompok pertama, ingin mengganti Indonesia atau negara Pancasila menjadi negara
yang bukan Pancasila. Kelompok ini adalah Hizbut Tahrir Indonesia yang dibubarkan
pemerintah pada 19 Juli 2017. Kedua adalah Majelis Mujahidin Indonesia (MMI).
Kelompok ini disebut tidak ingin mengganti negara Pancasila. Akan tetapi, mereka
menghendaki semua hukum yang berlaku harus hukum Islam. Ketiga adalah Komite
Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI) di Sulawesi Selatan. Kelompok ini
dinyalir ingin menegakkan syariat Islam di berbagai daerah. Data ini berdasarkan
disertasi yang disusun Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah (Kabar24,
2020).
2. Generasi milenial harus berada di depan, memegang obor untuk mencegah
paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila agar tidak masuk ke dalam
kampus sehingga masa depan pendidikan dan nasib generasi penerus bangsa ke
depan tidak berada di jalan yang salah. Bagaimanakah generasi milenial
mengamalkan nilai nilai pancasila di Zaman Now?
Pada masa sekarang perlu diadakan penegasan dan pengembalian kedudukan
Pancasila sebagai dasar negara, ini dilatar belakangi oleh banyaknya kesalahan
penafsiran Pancasila sebagai dasar negara. Maka dari itu, Pendidikan Pancasila perlu
diajarkan pada jenjang sekolah maupun perguruan tinggi (Anggraini dkk., 2020).
Generasi milenial mendominasi populasi di Indonesia dengan porsi sekitar 34% pada
tahun 2020. Generasi ini tumbuh dalam era teknologi sudah canggih, sehingga
generasi ini cukup piawai dalam memanfaatkan teknologi (Silalahi, 2019).
Sayangnya, saat ini banyak generasi milenial yang tak acuh terhadap
pancasila. Pancasila sedikit demi sedikit mulai tergerus arus globalisasi, padahal
Pancasila sangat penting untuk menjaga eksistensi kepribadian bangsa indonesia.
Untuk mengamalkan nilai-nilai pancasila di era ini, beberapa hal yang dapat
dilakukan generasi milenial antara lain: menghapus dan memblokir segala situs-situs
yang berdampak negatif, melakukan diskusi terkait implementasi nilai-nilai pancasila
dalam kehidupan sehari-hari menggunakan teknologi tepat guna, tidak melakukan
bullying atau mengolok-olok seseorang yang melakukan kesalahan, menjaga toleransi
antara umat beragama, menghargai perbedaan dalam masyarakat baik dari suku,
agama, ras, dan adat istiadat (SARA), berpartisipasi dalam pemilihan umum
(menggunakan hak pilih) serta mengajak orang lain untuk menggunakan hak pilihnya,
serta menggunakan teknologi yang ada untuk membantu orang-orang yang sedang
dilanda kesulitan.

3. Pancasila Sebagai paradigma Pembangunan nasional dalam Bidang ekonomi


mengacu pada prinsip kerakyatan yang terdapat dalam sila ke empat.
Bagaimanakah menurut pendapat saudara tentang Pancasila sebagai paradigma
pembangunan nasional bidang ekonomi yang ada di Indonesia dan berikan
contohnya.
Pancasila dipakai sebagai paradigma pembangunan nasional karena sifatnya
yang terbuka dan dinamis. Sebagai paradigma pembangunan nasional di bidang
ekonomi, sistem ekonomi yang digunakan harus didasarkan pada moralitas
ketuhanan, dan kemanusiaan agar dapat mensejahterakan rakyat secara menyeluruh.
Pengembangan ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari monopoli serta
persaingan bebas agar tidak merugikan pengusaha-pengusaha kecil. Sesuai dengan
UUD 1945 pasal 33, sistem persaingan bebas dan monopoli dilarang dalam
perekonomian.
Pembangunan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja, melainkan
untuk tujuan kemanusiaan yaitu terciptanya kesejahteraan seluruh bangsa. Pemikiran
ini melahirkan system ekonomi Indonesia yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Karena itu, pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari persaingan
bebas, monopoli, dan bentuk lainnya yang dapat menimbulkan penindasan,
penderitaan dan kesengsaraan rakyat kecil. Masyarakat harus ikut andil dalam
kegiatan pembangunan ekonomi. Sedangkan pemerintah berkewajiban memberikan
pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi yang sehat bagi
perkembangan dunia usaha.
Contoh pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional di bidang
ekonomi: Sistem ekonomi kerakyatan yang memberi kesempatan pada rakyat dalam
meningkatkan kegiatan ekonomi misalnya koperasi sebagai badan usaha nonprofit
yang berpihak pada kepentingan rakyat kecil, contoh lain yaitu dengan penerapan
sistem ekonomi kerakyatan dimana kebijakan ekonomi memperhatikan kesejahteraan
rakyat.

4. Bagaimanakah penerapan Nilai Pancasila di dalam Kehidupan sehari hari.


Berikan suatu contoh kasus dan solusinya
Pancasila memiliki lima sila yang digunakan sebagai pedoman bermasyarakat.
Penerapan Pancasila dapat disesuaikan dengan masing-masing nilai dalam sila-sila
Pancaisla. Sila pertama dapat diterapkan dengan penerapan toleransi antar umat
beragama, serta menghargai dan menghormati agama maupun pemeluk agama lain.
Kemudian sila kedua dapat diterapkan dengan mengakui persamaan hak, kewajiban
dan kedudukan semua orang sama di mata hukum, serta menjalin pertemanan tanpa
membeda-bedakan ras, suku, agama dan lainnya. Sila ketiga dapat diterapkan dengan
menggunakan bahasa ibu atau bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sehari-hari,
melestarikan budaya Indonesia serta membiasakan gotong-royong. Sila keempat dapat
diterapkan dengan bermusyawarah untuk memperoleh keputusan bersama serta
menjunjung tinggi tolerasi dan keadilan dalam mengemukakan dan mendengar
pendapat dalam musyawarah. Dan sila yang terakhir, sila kelima, dapat diterapkan
dengan melaksanakan kewajiban dan menghormati hak orang lain serta
mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi.
Contoh kasus :
Kasus penyiraman air keras oleh Novel Baswedan dimana Jaksa Penuntut
Umum (JPU) menuntut hukuman 1 tahun penjara. Novel Bawedan termasuk dalam
golongan atas karena memiliki andil atau pengaruh yang dapat berdampak pada
hukum yang ia terima. Hukuman yang dijatuhkan pada Novel dinilai terlalu ringan
jika dibandingkan kasus lain yang menjerat masyarakat golongan bawah. Sebagai
perbandingan adalah kasus penyiraman air keras pada 2017 yang menimpa Dian
Wulansari (24) di Mojokerto, Jawa Timur. Korban disiram pacarnya, Lamaji (39)
yang menyebabkan korban mengalami luka bakar parah dan meninggal satu bulan
kemudian. Kemudian Lamaji divonis 12 tahun penjara karena terbukti bersalah
melanggar Pasal 353 KUHP juncto Pasal 355 ayat (2) KUHP. Vonis tersebut lebih
ringan dibandingkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) 15 tahun penjara
(Kompas, 2020). Dari kedua kasus tersebut dapat dianalisis bahwa terjadi ketidak
adilan dalam penegakan hukuman antara golongan atas dan golongan bawah.
golongan atas menerima hukuman yang jauh lebih ringan dibandingkan golongan
bawah padahal keduanya memiliki jenis pelanggaran yang serupa. Ini merupakan
pelanggaran sila ketiga Pancasila yang menyatakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, seharusnya pihak penegak hukum dapat memberikan hukuman yang setara
tanpa memandang latar belakang pelaku. Untuk itu sebaiknya pemerintah lebih tegas
dalam membuat regulasi terkait hukuman, utamanya bagi pelaku yang memiliki
jabatan, sehingga tidak terjadi ketimpangan di masyarakat.

5. Apa yang saudara ketahui tentang Kerukunan Umat beragama dan Toleransi
beragama, apakah manfaat dari pengembangan perilaku toleransi dalam
kehidupan sehari hari?
Kerukunan beragama adalah keadaan hubungan antarumat beragama yang
dilandasi toleransi, saling pengertian dan saling menghormati dalam pengamalan
ajaran agama serta kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat. Kerukunan sangat
penitng karena merupakan keniscayaan dalam konteks perlindungan hak asasi
manusia (HAM). Untuk menumbuhkan, memelihara dan mmbina kerukunan hidup
dan toleransi antar umat beragama di Indonesia, setiap pemeluk agama sebaiknya
memahami secara benar, taat dan patuh menjalankan syari’at agamanya, menghindari
adanya prasangka yang buruk, serta agar masyarakat di Indonesia menanamkan sejak
dini pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama agar terciptanya hidup
rukun antar sesama sehingga masyarakat merasa aman, nyaman, dan sejahtera.
Manfaat pengembangan toleransi di kehidupan adalah terciptanya kehidupan
masyarakat yang harmonis dalam kedamaian, saling tolong menolong, dan tidak
saling bermusuhan. Hal ini menunjukkan bahwa agama menjadi pemersatu bangsa
Indonesia yang secara tidak langsung memberikan stabilitas dan kemajuan Negara
(Nazmudin, 2017).

6. Implementasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat pada hakikatnya


merupakan suatu realisasi praktis untuk mencapai tujuan bangsa. Yang
diimplementasikan ke dalam bidang antara lain yaitu
POLEKSOSBUDHANKAM. Jelaskan masing masing bidang tersebut.
Implementasi ideologi pancasila dalam berbagai aspek kehidupan baik politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan maupun keamanan memiliki cakupan yang amat
luas, dan bila diterapkan dengan sebaik-baiknya maka Negara akan memiliki martabat
dan berjalan baik sebagaimana tujuan, visi, dan misi pancasila.
Implementasi pancasila dalam bidang Politik
Implementasi kelima sila dalam pembangunan nasional bidang ekonomi antara
lain. Sila pertama menandakan bahwa kegiatan politik di Indonesia harus menjunjung
tinggi moral. Kebijakan politik di Indonesia tidak boleh memihak atau memberi
keuntungan pada satu agama saja. Implementasi sila pertama lebih cenderung pada
sikap para calon perwakilan rakyat. Berdasar sila kedua, kebijakan politik di
Indonesia harus berdasar nilai kemanusiaan. Implementasi sila kedua mengarah pada
kemanusiaan yang berarti semua masyarakat Indonesia harus saling menghargai satu
sama lain karena kita hidup di masyarakat umum dan membutuhkan orang lain.
Negara Kesatuan republik Indonesia adalah negara yang dibentuk berdasar
pada persatuan. Karena itu, tanpa adanya persatuan dari setiap elemen, beberapa
elemen kehidupan tidak akan berjalan baik. Dalam sila ketiga contohnya:
menghindari isu SARA dalam persaingan politik. Implementasi sila ketiga adalah
seperti tidak percaya dengan berita – berita yang belum tentu kebenarannya serta
menumbuhkan rasa nasionalisme dengan mengenalkan politik yang sehat kepada
remaja.Sila keempat dalam Pancasila menjadi dasar Indonesia untuk menjadi negara
demokrasi. Diterapkan dengan adanya kebebasan rakyat untuk mengemukakan
pendapat, juga sangat menghargai suara rakyat dalam pengambilan keputusan atau
kebijakan politik. Implementasi sila keempat pada bidang politik dengan dewan
perwakilan rakyat harus mendengarkan suara rakyat karena yang merasakan semua
kebijakan yang biduat pemerintah adalah rakyat itu sendiri.
Kemudian beberapa hal yang berkaitan contoh penerapan nilai–nilai pancasila
dalam bidang politik yang erat dengan konsep sila kelima ini yaitu gotong royong,
tolong menolong, dan kasih sayang terhadap sesama. Contoh : penetapan kebijakan
politik yang lebih menjunjung kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi atau
golongan serta menganggap semua rakyat sama. Implementasi sila kelima ini adalah
dengan mendapatkan hak dan masyarakat harus melaksanakan kewajiban.
Implementasi pancasila dalam bidang Ekonomi
Dalam Bidang Ekonomi Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan
negara dalam bidang politik dituangkan dalam pasal 27 ayat (2), pasal 33 dan pasal
34. Pasal-pasal tersebut adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran kedaulatan
rakyat dan keadilan sosial yang masing-masing merupakan pancaran dari sila ke 4 dan
sila ke-5 pancasila. Kedua pokok pikiran ini adalah landasan bagi pembangunan
sistem ekonomi pancasila dan kehidupan ekonomi nasional. Berdasarkan penjabaran
pokok-pokok pikiran tersebut, maka pembuatan kebijakan negara dalam bidang
ekonomi di indonesia dimaksudkan untuk menciptakan sistem perekonomian yang
bertumpu pada kepentingan rakyat dan berkeadilan. Salah satu pemikiran yang sesuai
dengan maksud ini adalah gagasan ekonomi kerakyatan, yaitu pengembangan
ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan, melankan demi kemanusiaan, demi
kesejahteraan seluruh bangsa. Dengan kata lain, pengembangan ekonomi tidak bisa di
pisahkan dengan nilai-nilai moral kemanusiaan.
Sila pertama, dalam pengimplementasiannya baik pemerintah, swasta
(pengusaha, investor) maupun pekerja harus memiliki sikap-sikap yang dilandaskan
etika dan moral. Sila kedua, perlu diimplementasikan dalam hal yang sangat konkrit.
Unsur kekeluargaan dan aspek-aspek subyektif lainnya dalam patut dihindari, bila
Indonesia ingin menerapkan kemanusiaan yang adil dan beradab dalam ekonomi
kerakyatan.Sila ketiga, jika diimplementasikan maka bentuknya berupa pemberian
akses rekrutmen pegawai maupun izin usaha yang tidak lagi membeda-bedakan Suku,
Agama, Ras dan Antar-Golongan (SARA). Setiap anak bangsa di Indonesia memiliki
akses serta kesempatan yang sama baik itu pendidikan, usaha maupun mengabdi di
pemerintahan.
Sila keempat, untuk mengimplementasikan hal ini dalam aspek ekonomi,
Indonesia harus mengedepankan pembangunan ekonomi yang basisnya akar-rumput
(bottom-up). Rakyat yang ada di akar rumput pada hakikatnya memiliki peran untuk
membangun bangsa. Sila kelima, menyatakan bahwa seharusnya kebutuhan-
kebutuhan dasar masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, penyediaan bahan pokok
merupakan hal-hal yang harus menjadi tanggung jawab negara. Penyediaan kebutuhan
dasar (basic needs) ini penting untuk menciptakan etos kerja di masyarakat yang
inovatif serta lebih produktif.
Implementasi pancasila dalam bidang Sosial Budaya
Implementasi pancasila dalam bidang sosial budaya mengandung
pengertianbahwa nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat
indonesia harusdiwujudkan dalam ptoses pembangunan masyarakat dan kebudayaan
di indonesia.Dengan demikian, pancasila sebagai sumber nilai dapat menjadi arah
bagi kebijakan. Negara dalam mengembangkan krhidupan sosial budaya indonesia
yang beradab.Implementasi Pancasila setiap Sila dalam Bidang Sosial Budaya
misalnya pada sila pertama, didalam negara Indonesia tidak ada dan tidak boleh ada
paham yang meniadakan atau mengingkari akan adanaya Tuhan Yang Maha
Esa(ateisme) dan yang seharusnya ada yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa
(monoteisme)dengan toleransi kebebasan untuk memeluk agama dengan
keyakinannya dan untukberibadat menurut agama dan kepercayaannya masing-
masing. Pada sila kedua, menyatakan pengembangan sosial budaya harus dilakukan
dengan mengangkat nilai-nilai yang dimliki bangsa indonesia, yaitu nilai-nilai
pancasila. Pada sila ini terkandung nilai bahwqa manusia sebagai makhluk yang
beradab.

Implementasi pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan


Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan Negara dalam bidang
HANKAM dituangkan dalam pasal 27 ayat (3) yang berbunyi “Setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara” dan pasal 30 ayat (1-5).
Pasal-pasal tersebut merupakan penjabaran dari pokok pikiran persatuan yang
merupakan pancaran dari sila ketiga pancasila, yaitu Persatuan Indonesia. Pokok
pikiran ini adalah landasan bagi pembangunan bidang pertahanandan keamanan
nasional. Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara pada bidang
HANKAM harus diawali dengan kesadaran bahwa Indonesia adalah Negara hukum.
HANKAM Negara harus diatur dan dikembangkan menurut dasar kemanusiaan. Pada
HANKAM, upaya pertahanan dapat digambarkan sebagai upaya menghadapi
tantangan dari luar (eksternal) yangmana terutama menjadi tanggung jawab TNI.
Sedangkan upaya keamanan dapat digambarkan sebagai upaya menghadapi tantangan
dari dalam (internal) yangmana terutama menjadi tanggung jawab Polri. Meskipun
upaya penegakan HANKAM menjadi tanggung jawab utama dari TNI dan Polri,
tentulah tetap memerlukan dukungan dan bantuan dari seluruh masyarakat Indonesia
dalam menjalankannya.

7. Jelaskan Pancasila sebagai sumber referensi di segala bidang di dalam


kehidupan dan berikan 3 contohnya
Pancasila mengandung nilai moral dan norma yang harus diterima oleh
seluruh warga negara karena menjadi landasan bagi kehidupan bersama di Indonesia.
Pancasila tidak mengadopsi ideologi dari manapun sehingga nilai – nilai Pancasila
lebih unggul dan juga lebih cocok karena berdasarkan kebiasaan dan sifat warga
negara Indonesia sendiri. Alasan Pancasila sangat dibutuhkan karena Indonesia
memiliki beragam latar belakang masyarakat. Selain itu, secara demografis kondisi
wilayah Indonesia sangat besar dan terdiri dari pulau – pulau yang dipisahkan oleh
laut yang sangat luas , ini bisa membuat Indonesia sangat cepat berkembang tetapi
juga dapat membuat kehidupan di Indonesia menjadi banyak pandangan sehingga
dapat menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu norma – norma yang terkandung
dalam Pancasila dapat kita gunakan dalam dasar kehidupan bangsa agar tidak mudah
timbuil perpecahan. Pancasila sebagai ideologi dalam berbagai bidang kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Misalnya, pancasila sebagai Ideologi dalam
kehidupan ketatanegaraan Bangsa Indonesia sebagai suatu kelompok manusia, maka
ia membentuk ideide dasar dalam segala hal dalam aspek kehidupan manusia yang
dicitacitakan. Kesatuan yang bulat dan utuh dari ide-ide dasar tersebut secara
ketatanegaraan disebut ideologi. Dan ini berupa seperangkat tata nilai yang dicita-
citakan akan direalisir dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
(Indonesia).
Contoh :
1. Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun tetap saja
bersifat reformatif, dinamis, dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi
pancasila adalah bersifat aktual, dinamis, dan antisipatif, dan senantiasa mampu
menyesuaikan dengan perkembangan zaman, IPTEK, serta dinamika
perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan ideologi pancasila bukan berarti
mengubah nilai- nilai dasar yang terkandung didalamnya, namun
mengeksplisitkan wawasannya secara lebih kongkrit sehingga memiliki
kemampuan yang reformasif untuk memecah masalah- masalah aktual yang
senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi rakyat, perkembangan IPTEK,
serta zaman.
2. Pancasila sebagai ideologi politik
Suatu organisasi atau biasa dikenal sebagai partai politik bersifat nasional dan
dibentuk oleh sekelompok warga Negara Indonesia secara sukarela atas dasar
kesamaan kehendak dan cita-cita dalam memperjuangkan dan membela
kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa, dan Negara serta memelihara
keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Namun sebagai perwujudan Negara hukum, maka partai politik harus
tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengawasan terhadap
pelaksanaan undang-undang “partai politik” dilakukan oleh lembaga Negara yang
berwenang secara fungsional sesuai ketentuan Undang-undang.
3. Pancasila sebagai ideologi kehidupan bermasyarakat
Negara Republik Indonesia akan kokoh, kuat, sentosa, jaya dan lestari, jika
Pancasila telah benar-benar meresap kedalam jiwa masyarakatnya. Tidak
dipungkiri bahwa manusia selalu lekat dengan kebudayaan, akibat manusia yang
hidup bersama dalam waktu lama. Dan ternyata terdapat hubungan yang saling
mempengaruhi antara manusia dan kebudayaannya di satu pihak, dan Negara
dengan sistem ketatanegaraannya di lain pihak. Apabila kebudayaan masyarakat
dan sistem ketatanegaraan di warnai oleh jiwa yang sama, maka masyarakat dan
Negara dapat hidup dengan jaya sentosa, aman, dan sejahtera.
8. Jelaskan Hakikat Pancasila sebagai Pandangan hidup WNI dan apakah masih
layak sebagai dasar negara.
Sebagai pedoman hidup masyarakat, Pancasila berperan sebagai landasan
moral kepedulian manusia sepanjang masa. Pada hakikatnya pancasila adalah nilai-
nilai adat istiadat, nilai-nilai kebudayaan, dan nilai religi yang terdapat dalam
pandangan hidup masyarakat Indonesia. Karena berasal dari pandangan hidup
masyarakat, Pancasila merupakan kepribadian bangsa dan sebagai sumber hukum
negara. Pancasila sebagai pandangan hidup warna negara Indonesia dinilai sangat
penting karena Pancasila dijadikan petunjuk atau pedoman hidup bagi masyarakat
dalam segala kegiatan manusia. Pancasila dijadikan dasar dan motivasi dalam sikap,
tingkah laku dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Semua sila dari Pancasila tidak dapat dilaksanakan secara terpisah-pisah karena
Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan.
Sebelum Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara, tentunya Pancasila sudah
melewati banyak tahapan untuk menjadi dasar negara bagi bangsa Indonesia. Setelah
diresmikan, Pancasila masih mendapatkan penolakan dari Gerakan-gerakan
kelompok-kelompok tertentu yang ingin menggantikan Pancasila dengan paham
kelompok meraka, seperti Gerakan pemberontakan DI/TII. Pancasila dapat bertahan
karena Pancasila adalah dasar negara yang ideal bagi Indonesia, tedapat nilai-nilai
penting kehidupan bernegara dalam setiap silanya. Pancasila mampu mengatasi
keberagaman bangsa ini dengan tetap toleran terhadap keberagaman yang ada dan
juga tidak menghapuskan beragaman yang menjadi ciri khas bangsa ini. Untuk itu
Pancasila sebagai dasar negara adalah sangat layak.

9. Sifat gotong royong adalah budaya negeri, berempati adalah pemupuk rasa
peduli, hormat menghormati adalah batin masyarakat Indonesia saat ini, sejauh
mana anda ketahui perilaku itu masih tumbuh berkembang di tengah
kehidupan masyarakat dan berikan contohnya
Semangat gotong royong, di jaman sekarang ini merupakan hal yang semakin
langka, untuk itu perlu dikobarkan semangat gotong royong, agar tercipta semangat
persatuan diantara warga. Dengan gotong royong, para masyarkat yang tengah dilanda
konflik akan saling kenal, saling akrab, sehingga akan terhindar dari adanya konflik
sosial. Gotong royong merupakan pelaksanaan dari nilai Pancasila sila ke-5 yaitu
Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Sebenarnya sikap gotong royong yang
dilakukan masyarakat saat ini masih banyak dilakukan, namun sudah tidak semasif
dahulu karena perkembangan masyarakat yang kian individualis. Contoh gotong
royong yang masih berlangsung hingga saat ini adalah kerja bakti di RT/RW yang
diadakan rutin satu bulan sekali.
Rasa berempati merupakan cerminan dari Pancasila sila kedua, Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab. Sila kedua ini mewakili menjunjung tinggi kesetaraan hak
dan kewajiban manusia, yang membutuhkan kepekaan terhadap situasi lingkungan
sekitar dengan menerapkan sikap empati yang tinggi. Masyarakat saat ini kurang
memiliki rasa empati yang diakibatkan akar kultural Indonesia tidak dilandasi dengan
akar kultural yang mapan. Mayoritas masyarakat enggan mencoba memahami perasaan
dan memposisikan diri sebagai orang lain. Ini dapat membuat adanya peningkatan tindak
kekerasan. Pun juga, saat ini masih terdapat masyarakat yang diskriminatif. Misalnya
mengejek orang lain yang memiliki pekerjaan kasar. Namun juga, masih terdapat
beberapa golongan masyarakat dengan empati tinggi, contohnya: saat pandemi Covid-19
dimana para nakes Jawa Barat kekurangan perlengkapan yang menunjang pekerjaannya,
masyarakat melakukan donasi untuk membelikan 285.000 APD agar dapat membantu
para nakes (INews Jabar, 2020).
Terkait sikap saling menghormati dan menghargai, masih banyak masyarakat era
sekarang yang kurang menghargai orang lain. Ini dapat dilihat dari masih banyaknya
orang yang menghina pekerja kasar seperti kuli bangunan, pembantu dan lainnya, hanya
karena rendahnya gaji pekerja tersebut. Masih banyak pula masyarakat yang menilik latar
belakang, atau jabatan yang dimiliki seseorang untuk mengukur tingkat hormatnya
kepada orang tersebut. Tentu ini sangat miris, pancasila seolah bergeser jauh dari
kehidupan masyarakat. Tak jarang pula terdengar berita mengenai konflik antar umat
beragama akibat tidak adanya penerapan pancasila dehingga ia tidak menghargai umat
agama lain. Untuk itu, pendidikan pancasila sangat urgen untuk diterapkan dalam
berbagai lapisan di masyarakat demi Indonesia yang lebih baik. Namun, dibalik semua
itu, masih ada pula masyarakat yang mengamalkan nilai-nilai pancasila dengan
menghargai orang lain terlepas apapun pekerjaannya dan menghormati pendapat oleh
siapapun. Contohnya: Menteri Agama, Gus Yaqut yang mengucapkan selamat natal bagi
masyarakat Indonesia yang merayakan (Pikiran Rakyat, 2020).
Referensi:
Anggraini, D., Fathari, F., Anggara, J.W., dan Muhammad D.A.A. 2020. Pengamalan Nilai-
Nilai Pancasila Bagi Generasi Milenial. Jurnal Inovasi Ilmu Sosial dan Politik 2(1):
11-18
INewsJabar.id. (2020, 25 November). Gubernur Ridwan Kamil Terima Bantuan 285.000
APD untuk Nakes di Jabar. Diakses pada 24 Januari 2021, dari
https://jabar.inews.id/berita/gubernur-ridwan-kamil-terima-bantuan-285000-apd-untuk-
nakes-di-jabar
Kabar24.bisnis.com. (2020, 04 Oktober). Mahfud MD: Ada 3 Kelompok Radikal Coba
Ganti Ideologi Negara. Diakses pada 23 Januari 2021, dari
https://kabar24.bisnis.com/read/20201004/15/1300356/mahfud-md-ada-3-kelompok-
radikal-coba-ganti-ideologi-negara
Kompas.com. (2020, 16 Juni). Membandingkan Tuntutan Hukum pada Kasus Novel

Baswedan dan Kasus Lainnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/16/184700265/membandingkan-tuntutan-

hukum-pada-kasus-novel-baswedan-dan-kasus-lainnya?page=all (diakses tanggal 24

Januari 2021)

Kompas.com. (2020, 27 Juli). Tantangan di Masa Depan dan Upaya Merawat Ideologi
Pancasila. Diakses pada 23 Januari 2021, dari
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/27/16572881/tantangan-di-masa-depan-dan-
upaya-merawat-ideologi-pancasila?page=all
Nazmudin. 2017. Kerukunan dan Toleransi Antar Umat Beragama dalam Membangun
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Journal of Government
and Civil Society 1(1): 23-39
Pikiran-Rakyat.com. (2020, 25 Desember). Menteri Agama Gus Yaqut Ucapkan Selamat
Natal 2020, Umat Kristen Menangis Terharu. Diakses pada 24 Januari 2021, dari
https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-011162869/menteri-agama-gus-yaqut-
ucapkan-selamat-natal-2020-umat-kristen-menangis-terharu
Silalahi, T.S. 2019. Pemuda Milenial. Sukabumi: CV Jejak.

Anda mungkin juga menyukai