Disusun Oleh :
Yohana (152200001)
Sejarah Pancasila
Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan pada 18 Agustus 1945.
Awal perumusan Pancasila yaitu pada sidang BPUPKI. Dalam sidang pertama
BPUPKI pada 29 Mei 1945, Mohammad Yamin mengusulkan Lima sila yaitu peri
kebangsaan, kemanusiaan, ketuhanan, kerakyatan, dan kesejahteraan bagi rakyat.
Sidang kedua BPUPKI diselenggarakan pada 31 Mei 1945, dan Soepomo
menyampaikan usulan lima asas negar yaitu keseimbangan lahir batin, persatuan,
musyawarah, kekeluargaan, dan keadilan rakyat.
Sidang ketiga dilaksanakan pada 1 Juni 1945, dalam siding ini Soekarno
menyampaikan pidato mengenai usulan negara yang mencakup kebangsaan
Indonesia, kemanusiaan (internasionalisme), demokrasi (mufakat), kesejahteraan
sosial, dan ketuhanan YME. Kemudian usulan dari tiga tokoh besar masa
kemerdekaan Indonesia kemudian ditampung dan dibahas oleh Panitia Sembilan.
Pada 22 Juni 1945 Panitia Sembilan melakukan sidang untuk membahas naskah
rancangan pembukaan UUD (Piagam Jakarta atau Jakarta Charter), untuk dilakukan
perumusan resmi pancasila sebagai dasar Negara Indonesia. Pada 18 Agustus 1945,
sila pertama diubah menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa”.karena adanya perdebatan
dan pertentangan dengan pernyataan sila pertama yang sebelumnya.
5. Apa yang saudara ketahui tentang Kerukunan Umat beragama dan Toleransi
beragama, apakah manfaat dari pengembangan perilaku toleransi dalam
kehidupan sehari hari?
Kerukunan beragama adalah keadaan hubungan antarumat beragama yang
dilandasi toleransi, saling pengertian dan saling menghormati dalam pengamalan
ajaran agama serta kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat. Kerukunan sangat
penitng karena merupakan keniscayaan dalam konteks perlindungan hak asasi
manusia (HAM). Untuk menumbuhkan, memelihara dan mmbina kerukunan hidup
dan toleransi antar umat beragama di Indonesia, setiap pemeluk agama sebaiknya
memahami secara benar, taat dan patuh menjalankan syari’at agamanya, menghindari
adanya prasangka yang buruk, serta agar masyarakat di Indonesia menanamkan sejak
dini pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama agar terciptanya hidup
rukun antar sesama sehingga masyarakat merasa aman, nyaman, dan sejahtera.
Manfaat pengembangan toleransi di kehidupan adalah terciptanya kehidupan
masyarakat yang harmonis dalam kedamaian, saling tolong menolong, dan tidak
saling bermusuhan. Hal ini menunjukkan bahwa agama menjadi pemersatu bangsa
Indonesia yang secara tidak langsung memberikan stabilitas dan kemajuan Negara
(Nazmudin, 2017).
9. Sifat gotong royong adalah budaya negeri, berempati adalah pemupuk rasa
peduli, hormat menghormati adalah batin masyarakat Indonesia saat ini, sejauh
mana anda ketahui perilaku itu masih tumbuh berkembang di tengah
kehidupan masyarakat dan berikan contohnya
Semangat gotong royong, di jaman sekarang ini merupakan hal yang semakin
langka, untuk itu perlu dikobarkan semangat gotong royong, agar tercipta semangat
persatuan diantara warga. Dengan gotong royong, para masyarkat yang tengah dilanda
konflik akan saling kenal, saling akrab, sehingga akan terhindar dari adanya konflik
sosial. Gotong royong merupakan pelaksanaan dari nilai Pancasila sila ke-5 yaitu
Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Sebenarnya sikap gotong royong yang
dilakukan masyarakat saat ini masih banyak dilakukan, namun sudah tidak semasif
dahulu karena perkembangan masyarakat yang kian individualis. Contoh gotong
royong yang masih berlangsung hingga saat ini adalah kerja bakti di RT/RW yang
diadakan rutin satu bulan sekali.
Rasa berempati merupakan cerminan dari Pancasila sila kedua, Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab. Sila kedua ini mewakili menjunjung tinggi kesetaraan hak
dan kewajiban manusia, yang membutuhkan kepekaan terhadap situasi lingkungan
sekitar dengan menerapkan sikap empati yang tinggi. Masyarakat saat ini kurang
memiliki rasa empati yang diakibatkan akar kultural Indonesia tidak dilandasi dengan
akar kultural yang mapan. Mayoritas masyarakat enggan mencoba memahami perasaan
dan memposisikan diri sebagai orang lain. Ini dapat membuat adanya peningkatan tindak
kekerasan. Pun juga, saat ini masih terdapat masyarakat yang diskriminatif. Misalnya
mengejek orang lain yang memiliki pekerjaan kasar. Namun juga, masih terdapat
beberapa golongan masyarakat dengan empati tinggi, contohnya: saat pandemi Covid-19
dimana para nakes Jawa Barat kekurangan perlengkapan yang menunjang pekerjaannya,
masyarakat melakukan donasi untuk membelikan 285.000 APD agar dapat membantu
para nakes (INews Jabar, 2020).
Terkait sikap saling menghormati dan menghargai, masih banyak masyarakat era
sekarang yang kurang menghargai orang lain. Ini dapat dilihat dari masih banyaknya
orang yang menghina pekerja kasar seperti kuli bangunan, pembantu dan lainnya, hanya
karena rendahnya gaji pekerja tersebut. Masih banyak pula masyarakat yang menilik latar
belakang, atau jabatan yang dimiliki seseorang untuk mengukur tingkat hormatnya
kepada orang tersebut. Tentu ini sangat miris, pancasila seolah bergeser jauh dari
kehidupan masyarakat. Tak jarang pula terdengar berita mengenai konflik antar umat
beragama akibat tidak adanya penerapan pancasila dehingga ia tidak menghargai umat
agama lain. Untuk itu, pendidikan pancasila sangat urgen untuk diterapkan dalam
berbagai lapisan di masyarakat demi Indonesia yang lebih baik. Namun, dibalik semua
itu, masih ada pula masyarakat yang mengamalkan nilai-nilai pancasila dengan
menghargai orang lain terlepas apapun pekerjaannya dan menghormati pendapat oleh
siapapun. Contohnya: Menteri Agama, Gus Yaqut yang mengucapkan selamat natal bagi
masyarakat Indonesia yang merayakan (Pikiran Rakyat, 2020).
Referensi:
Anggraini, D., Fathari, F., Anggara, J.W., dan Muhammad D.A.A. 2020. Pengamalan Nilai-
Nilai Pancasila Bagi Generasi Milenial. Jurnal Inovasi Ilmu Sosial dan Politik 2(1):
11-18
INewsJabar.id. (2020, 25 November). Gubernur Ridwan Kamil Terima Bantuan 285.000
APD untuk Nakes di Jabar. Diakses pada 24 Januari 2021, dari
https://jabar.inews.id/berita/gubernur-ridwan-kamil-terima-bantuan-285000-apd-untuk-
nakes-di-jabar
Kabar24.bisnis.com. (2020, 04 Oktober). Mahfud MD: Ada 3 Kelompok Radikal Coba
Ganti Ideologi Negara. Diakses pada 23 Januari 2021, dari
https://kabar24.bisnis.com/read/20201004/15/1300356/mahfud-md-ada-3-kelompok-
radikal-coba-ganti-ideologi-negara
Kompas.com. (2020, 16 Juni). Membandingkan Tuntutan Hukum pada Kasus Novel
https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/16/184700265/membandingkan-tuntutan-
Januari 2021)
Kompas.com. (2020, 27 Juli). Tantangan di Masa Depan dan Upaya Merawat Ideologi
Pancasila. Diakses pada 23 Januari 2021, dari
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/27/16572881/tantangan-di-masa-depan-dan-
upaya-merawat-ideologi-pancasila?page=all
Nazmudin. 2017. Kerukunan dan Toleransi Antar Umat Beragama dalam Membangun
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Journal of Government
and Civil Society 1(1): 23-39
Pikiran-Rakyat.com. (2020, 25 Desember). Menteri Agama Gus Yaqut Ucapkan Selamat
Natal 2020, Umat Kristen Menangis Terharu. Diakses pada 24 Januari 2021, dari
https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-011162869/menteri-agama-gus-yaqut-
ucapkan-selamat-natal-2020-umat-kristen-menangis-terharu
Silalahi, T.S. 2019. Pemuda Milenial. Sukabumi: CV Jejak.