Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MANAJEMEN SISTEM BIAYA

JUDUL :
IMPLEMENTASI STRATEGI RANTAI NILAI, KARTU
SKOR BERIMBANG

DIBUAT OLEH :
Noviani-1961201025
Susi-1961201038
Edi Rianto-1961201007
MANAJEMEN S1 (MALAM)

DOSEN PENGAMPUN :
Putri Zanufa Sari, SE, M.SA, AK

STIE
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
SEMESTER 4
DUMAI 2021/2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, saya panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang
“Implementasi Strategi Rantai Nilai, Kartu Skor Berimbang”.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Dumai, 09 Maret 2021

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang........................................................................................4

BAB II Pembahasan

1. Analisis Kekuatan – Kelemahan – Peluang – Ancaman…………………5

2. Analisis Rantai Nilai (Value Chain)………………………………………6

3. Penerapan Manajemen Biaya………………………………………….6-7

4. Kartu Skor Berimbang (Balance Score Card)…………………………7-8

BAB III Penutup

A. Kesimpulan.............................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Manajemen biaya adalah sistem yang difungsikan guna mengidentifikasi aktivitas
dunia bisnis. Ini sangatlah penting sebab jika pebisnis kebingungan menentukannya, sebab
terkadang mereka mengalami kendala dalam usaha. Untuk itu, sebelum menerapkannya ada
baiknya pahami pengertiannya dahulu.

Pemahaman ini akan secara otomatis diperoleh apabila pebisnis mengetahuinya


dengan baik. Digunakannya manajemen bisnis itu sangat penting sebab usaha seseorang
dapat lebih maju berkatnya. Untuk mewujudkannya dibutuhkan tekad dan pengetahuan
tinggi.

Untuk mewujudkan manajemen biaya yang mampu memberikan berbagai manfaat


positif memang tidak mudah. Hal ini dikarenakan pebisnis tertutama manajer dituntut mampu
menggunakan berbagai sarana dan prasarananya. Tidak hanya itu saja, ilmu pengelolaan juga
harus dimiliki.

Sebagai seorang manajer yang baik, ia diharapkan mampu mengelompokkan biaya


menurut jenisnya. Contohnya, memasukkan biaya operasional dengan biaya tambahan.
Apabila ini diterapkan, pengeluaran pun dapat dibatasi jadi keuangan perusahaan akan selalu
terpantau.

Jika memakai manajemen biaya secara bijak, dijamin manfaat tersebut dapat
diperoleh otomatis. Apabila sudah handal menggunakan sistem itu, tentu manajer bisa
melakukan penelusuran tanpa adanya kendala. Agar mampu melakukannya, pelajari dengan
baik ilmunya.

Apabila ilmunya dapat terserap secara baik, pebisnis harus segera menerapkannya
dengan cara eksekusi pada organisasi atau perusahaan. Praktek langsung ini akan
membuatnya ia belajar langsung. Apabila ternyata mengalami kendala, Anda boleh
mempelajarinya sambil jalan.

BAB II

4
PEMBAHASAN
1.Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasi faktor-faktor


penentu keberhasilan perusahaan (critical success factors) yang meliputi : kekuatan dan
kelemahan internal, serta peluang dan ancaman eksternal. Kekuatan dan kelemahan paling
mudah diidentifikasikan dengan cara melihat sumber daya spesifik di dalam perusahaan
diantaranya lini produk, manajemen, penelitian, pengembangan, operasi, pemasaran dan
strategi. Untuk peluang dan ancaman paling mudah diidentifikasikan dengan cara melakukan
analisis terhadap industry dan competitor perusahaan diantaranya hambatan untuk masuk,
intensitas kompetensi diantara competitor, tekanan dari produk pengganti, kekuatan posisi
tawar pelanggan, dan kekuatan posisi tawar pemasok.
Langkah terakhir dalam analisis SWOT adalah mengidentifikasi ukuran-ukuran kuantitatif
dari CSF. Faktor-faktor CSF juga disebut tawaran nilai, yang mewakili proses yang sangat
penting dalam perusahaan yang menyampaikan nilai dari pelanggan. Contohnya jumlah
keluhan pelanggan, atau skor kepuasan pelanggan.
Faktor-faktor penentu kesuksesan (CSF) :
a.    Faktor keuangan
1.     Profitabilitas (laba);
2.    Likuiditas (perputaran piutang, arus kas, penutupan bunga, perputaran aktiva);
3.    Penjualan (penjualan produk, keakuratan ramalan penjualan);
4.    Nilai pasar (harga saham).
b.    Faktor pelanggan
1.     Kepuasan pelanggan;
2.    Dealer dan distributor;
3.    Pemasaran dan penjualan;
4.    Ketepatan pengiriman;
5.    Kualitas.
c.    Proses bisnis internal
1.     Kualitas;
2.    Produktivitas;
3.    Fleksibiltas;
4.    Kesiapan peralatan;
5.    Keamanan.
d.    Pembelajaran dan inovasi
1.     Inovasi produk;
2.    Ketepatan produk baru;
3.    Pengembangan keterampilan;
4.    Moral karyawan;
5.    Kompetensi.
e.    Faktor lainnya
Hubungan dengan pemerintah.

2.  Analisis Rantai Nilai

Analisis rantai nilai merupakan alat untuk mencapai tingkat analisis yang terperinci.
Analisis rantai adalah alat analisis strategi yang digunakan untuk lebih memahami
keunggulan kompetitif perusahaan, mengidentifikasi di mana nilai bagi pelanggan dapat
ditingkatkan atau biaya dapat diturunkan, dan lebih memahami hubungan perusahaan dengan
5
pemasok, pelanggan, dan perusahaan lainnya dalam industry yang sama. Istilah rantai nilai
(chain value) digunakan karena setiap aktivitas dimaksudkan untuk menambah nilai pada
produk atau jasa bagi pelanggan. Pihak manajemen dapat memahami dengan lebih baik
keunggulan kompetitif dan strategi perusahaan dengan memisahkan operasinya berdasarkan
aktivitas.
Rantai nilai dapat dioperasikan melalui tiga fase yaitu :
a.    Fase hulu mencakup pengembangan produk dan hubungan perusahaan dengan pemasok
(manajemen rantai pasokan);
b.    Fase operasi mengacu pada operasi manufaktur atau, untuk peritel atau perusahaan jasa,
operasi terlibat dalam penyediaan produk atau jasa;
c.    Fase hilir mengacu pada hubungan dengan pelanggan, mencakup pengiriman, pelayanan, dan
aktivitas lainnya (manajemen hubungan pelanggan).
Analisis rantai nilai mempunyai dua langkah :
1.     Mengidentifikasi aktivitas rantai nilai.
Perusahaan mengidentifikasi aktivitas nilai (value activities) tertentu yang harus dilakukan
perusahaan dalam industrinya yakni dalam proses perancangan, produksi, dan penyediaan
layanan pelanggan.
2.    Mengembangkan keunggulan kompetitif dengan menurunkan biaya atau menambah nilai :
a.    Identifikasi keunggulan kompetitif (kepemimpinan biaya atau diferensiasi).
Analisis aktivitas nilai dapat membantu pihak manajemen agar lebih memahami keunggulan
kompetitif strategis perusahaan dan menempatkan posisinya yang tepat dalam keseluruhan
rantai nilai industri. Contohnya IBM, Boeing, General Electric.
b.    Identifikasi untuk menambah nilai.
Analisis aktivitas nilai dapat membantu mengidentifikasi aktivitas di mana perusahaan dapat
menambah nilai yang signifikan bagi pelanggan. Contohnya pabrik pemrosesan makanan dan
pabrik pengemasan sekarang ini biasanya berlokasi  di dekat pelanggan terbesar mereka
untuk menyediakan pengiriman yang lebih cepat dan murah.
c.    Identifikasi peluang untuk mengurangi biaya.
Pengkajian atas aktivitas nilai dapat membantu perusahaan menentukan bagian dari rantai
nilai di mana perusahaan tidak kompetitif. Contohnya Flextronics International Ltd. dan
Sanmina-SCI telah menjadi pemasok suku cadang besar dan pembuat komponen-komponen
perakitan suku cadang untuk produsen komputer dan produsen alat-alat elekronik lainnya
seperti Hewlett-Packard, Sony, Apple, dan Microsoft, di samping perusahaan yang lain.
Produsen merk terkenal telah menemukan bahwa melakukan ahli daya terhadap sebagian
proses produksi pada perusahaan lain seperti Flextronics mengurangi total biaya dan dapat
meningkatkan kecepatan, kualitas, dan kemampuan berkompetisi.
3.  Penerapan Manajemen Biaya
Bicara tentang penerapan manajemen biaya, ada baiknya Anda mengetahui bahwa sistem ini
tidak bisa hanya dipelajari dalam semalam. Pebisnis perlu memahami secara mendalam
bagaimana prinsip serta cara kerjanya. Manajer diharapkan mampu memberikan rencana-
rencana cemerlang pada organisasi.

Untuk menerapkan, Anda perlu menguasainya sembari mempraktekannya langsung.


Terkadang, manajer akan mendapatkan berbagai halangan mulai dari keuangan tidak
seimbang hingga kinerja belum maksimal. Namun ini adalah hal yang sangat wajar.

Bila menerapkannya dengan benar, lambat laun kesalahan yang dilakukan saat mengelola
keuangan menggunakan manajemen biaya pun dapat berkurang secara signifikan. Jangan
ragu memakai sistem keren ini demi meningkatkan laba perusahaan kesayangan.

6
4.  Kartu Skor Berimbang
Kartu skor berimbang (balanced scorecard-BSC) mengimplementasikan strategi dengan
menyediakan alat pengukuran kinerja komprehensif yang mencerminkan ukuran-ukuran yang
sangat penting untuk kesuksesan strategi perusahaan dan dengan menyediakan sarana untuk
mensejajarkan pengukuran kinerja pada perusahaan dengan strategi perusahaan. BSC terdiri
dari empat perspektif atau pengelompokan faktor-faktor penentu kesuksesan yaitu :
1.     Perspektif keuangan, mencakup ukuran kinerja keuangan seperti pendapatan operasi dan arus
kas.
2.    Perspektif pelanggan, mncakup ukuran kepuasan pelanggan.
3.    Perspektif proses internal, mencakup diantaranya ukuran produktivitas dan kecepatan.
4.    Pembelajaran dan inovasi, mencakup ukuran seperti jumlah jam pelatihan karyawan dan
jumlah hak paten atau produk baru.
BSC memberikan lima keuntungan potensial yakni :
a.    Keuntungan kartu skor berimbang diantaranya :
§  Sarana untuk menelusuri kemajuan terhadap pencapaian tujuan strategis.
§  Sarana untuk mengimplementasikan strategi dengan mengalihkan perhatian manajer pada CSF
yang secara strategis relevan, dan memberikan meraka penghargaan atas pencapaian faktor-
faktor ini.
§  Kerangka kerja yang dapat digunakan perusahaan untuk mencapai perubahan organisasi yang
diharapkan dalam hal strategi, dengan memberikan perhatian dan penghargaan atas
pencapaian faktor-faktor yang merupakan bagian dari strategi baru.
§  Alasan yang adil dan obyektif bagi perusahaan dalam menentukan kompensasi dan promosi
dari setiap manajer.
§  Kerangka kerja yang mengoordinasikan seluruh upaya perusahaan untuk mencapai faktor-
faktor penentu kesuksesan.
b.    Mengimplementasikan kartu skor berimbang diantaranya harus :
§  Memiliki dukungan yang kuat dari manajemen puncak.
§  Secara akurat mencerminkan strategi perusahaan.
§  Mengomunikasikan strategi organisasi secara jelas kepada seluruh manajer dan karyawan yang
memahami dan menerima kartu skor.
§  Memiliki proses yang meninjau dan memodifikasi kartu skor sebagai strategi organisasi dan
perubahan sumber daya.
§  Dikaitkan dengan sistem imbal jasa dan kompensasi.
§  Mencakup proses untuk menjamin keakuratan dan keandalan informasi pada kartu skor.
§  Memastikan bahwa bagian yang relevan dari kartu skor mudah diakses bagi mereka yang
bertanggung jawab untuk ukuran, dan bahwa informasi juga aman, hanya tersedia bagi
mereka yang berwenang memiliki informasi.
c.    Kartu skor berimbang mencerminkan strategi.
d.    Penentuan waktu, sebab-akibat, dan ukuran terkemuka dalam kartu skor berimbang.

7
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Analisis SWOT merupakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasi faktor-faktor
penentu keberhasilan perusahaan (critical success factors) yang meliputi : kekuatan dan
kelemahan internal, serta peluang dan ancaman eksternal.

Analisis rantai nilai merupakan alat untuk mencapai tingkat analisis yang terperinci.
Analisis rantai adalah alat analisis strategi yang digunakan untuk lebih memahami
keunggulan kompetitif perusahaan, mengidentifikasi di mana nilai bagi pelanggan dapat
ditingkatkan atau biaya dapat diturunkan, dan lebih memahami hubungan perusahaan dengan
pemasok, pelanggan, dan perusahaan lainnya dalam industry yang sama. Istilah rantai nilai
(chain value) digunakan karena setiap aktivitas dimaksudkan untuk menambah nilai pada
produk atau jasa bagi pelanggan.

8
Kartu skor berimbang (balanced scorecard-BSC) mengimplementasikan strategi
dengan menyediakan alat pengukuran kinerja komprehensif yang mencerminkan ukuran-
ukuran yang sangat penting untuk kesuksesan strategi perusahaan dan dengan menyediakan
sarana untuk mensejajarkan pengukuran kinerja pada perusahaan dengan strategi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai