Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan

Polarimeter merupakan suatu alat yang tersusun atas polarisator dan


analisator. Polarimeter adalah Polaroid yang dapat mempolarisasi cahaya,
sedangkan anlisator adalah Polaroid yang dapat menganalisa/mempolarisasikan
cahaya. Polarimetri adalah suatu metoda analisa yang berdasarkan pada
pengukuran daya putaran optis dari suatu larutan.
Percobaan ini  bertujuan untuk memahami bahwa cahaya adalah
gelombang transversal sehingga dapat dipolarisasi, memahami cara kerja
polarimeter, dan menghitung daya putar spesifik dari larutan gula menggunakan
cahaya yang dipolarisasi. Dalam percobaan ini adapun alat dan bahan yang
digunakan yaitu polarimeter, tabung pemutar sebagai tempat larutan, sumber
cahaya monokromatis, aquades secukupnya sebagai larutan pelarut, gulaku
secukupnya sebagai zat yang akan diukur konsentrasinya, pipet tetes sebagai alat
untuk mengambil larutan, gelas plastic sebagai wadah untuk larutan, nerasa digital
digunakan untuk menimbang massa gula, dan tissue sebagai wadah untuk gula
yang akan ditimbang.
Percobaan ini dilakukan pengukuran terhadap konsentrasi dan jenis larutan
(gula) yakni dengan cara membuat larutan gula yang dilarutkan  dengan 100 ml
air mineral  yang  nantinya akan mempengaruhi sudut putar dari jenis larutan
tersebut.  Percobaan yang kami lakukan dengan menggunakan larutan gula
(gulaku) dengan takaran kedalam air 100 ml aquades. Gula (sukrosa) merupakan
salah satu bahan optik aktif. Air murni (aquades) digunakan sebagai bahan yang
pembanding yang merupakan bahan bukan optik aktif. Dalam percobaan ini kami
memutar skala putar analisator polarimeter dengan tujuan sudut pemutaran bidang
polarisasi gula digunakan untuk menunjukan kadar gula atau konsentrasi gula dan
daya putar spesifik. Lalu kami memasukkan air murni dan larutan gula ke dalam
tabung polarimeter. Tabung tersebut diletakkan dalam polarimeter diantara
polarisator (yang dekat dengan sumber cahaya) dan analisator yang dekat dengan
mata pengamat. Ketika sumber cahaya dinyalakan mata dapat melihat cahaya
melalui lubang pengamat polarimeter. Hal tersebut disebabkan sumber cahaya
yang tidak terpolarisasi kemudian memasuki polarimeter sehingga hanya ada satu
bidang getar saja (gelombang tranversal) atau diibaratkan dengan gelombang tali
yang melalui suatu celah. Ketika  skala putar analisator polarimeter diputar ke kiri
yang mula-mula tampak cahaya terang hingga sudut tertentu cahaya tidak dapat
teramati dari lubang pengamat polarimeter. Hal itu terjadi karena, posisi analisator
tidak lagi melewatkan satu bidang getar atau suatu gelombang tranversal yang
terbentuk oleh polarisator (tidak lagi terpolarisasi). Dengan kata lain, posisi arah
datangnya gelombang tranversal cahaya tegak lurus terhadap analisator. Akan
tetapi, sudut yang terbaca pada polarimeter tidak menunjukkan bahwa posisi
analisator tegak lurus, kenyataannya bahwa memang keadaan ini telah tegak lurus
disebabkan oleh larutan optik atau larutan dalam polarimeter berfungsi sebagai
sebagai pemutar bidang geser. Sehingga cahaya yang melewati larutan optik
mengalami perputaran bidang polarisasi dan gelombnag tranversal tersebut tidak
searah lagi. Ini dapat di amati pada hasil pengamatan yang dilakukan pada air
murni mendekati sudut 90 derajat, sedangkan makin tinggi konsentrasi larutan
optik aktif maka pemutaran bidang polarisi pun terjadi sehingga sudut putar
analisator diperoleh cukup kecil.

Kesimpulan
Prinsip kerja polarimeter adalah meneruskan sinar yang mempunyai arah getar
yang sama dengan arah polarisator. Sudut putar jenis bergantung pada konsentrasi
dan jenis larutannya. Atau sinar yang datang dari sumber cahaya akan melalui
prisma terpolarisasi lalu diteruskan ke sel yang berisi larutan. Faktor besar besar
perputaran antara lain, struktur pada molekul, temperatur, jenis zat, ketebalan dan
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai