Anda di halaman 1dari 9

IMPLEMENTASI PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN)

DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN


DI KECAMATAN KAPUAS TIMUR

Amrullah1, Murdiansyah Herman2, Sitna Hajar Malawat3


1
Ilmu Administrasi Publik, 63201, Fisip, Uniska MAB, NPM16120036
2
Ilmu Administrasi Publik, 63201, Fisip, Uniska MAB, NIK060109214
3
Ilmu Administrasi Publik, 63201, Fisip, Uniska MAB, NIDN1113059101
Email : aamamrullah08@gmail.com

ABSTRAK
AMRULLAH, NPM. 16120036 “Implementasi Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) dalam
meningkatkan kualitas pelayanan di Kecamatan Kapuas Timur”. Bimbingan Bapak Murdiansyah Herman sebagai
Pembimbing Utama dan Ibu Sitna Hajar Malawat sebagai Co Pembimbing.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana Implementasi Pelayanan Administrasi Terpadu
Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Kapuas Timur serta mengetahui faktor Kendala dalam Implementasi
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Kapuas Timur. Penelitian ini menggunakan
metode pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan dokumentasi
dan wawancara kepada empat orang informan. Analisis data menggunakan reduksi data, interpretasi data, dan
melakukan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Implementasi Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)
dalam meningkatkan kualitas pelayanan di Kecamatan Kapuas Timur dari segi pelayanannya sudah berjalan
dengan baik sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), namun masih terdapat beberapa faktor kendala
dalam Implementasi PATEN yang harus diperbaiki kedepannya. Adapun faktor kendala dalam Implementasi
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) dalam meningkatkan kualitas pelayanan di Kecamatan
Kapuas Timur adalah seperti kurangnya sosialisasi langsung ke masyarakat, kurangnya pegawai, belum adanya
anggaran khusus untuk mengelola PATEN dan masih kurangnya sarana dan prasarana untuk meningkatkan
kualitas pelayanan.
Kata Kunci : Implementasi, Pelayanan, PATEN
ABSTRACT

The research objective was to determine how the Implementation of District Integrated Administration
Services (PATEN) in the East Kapuas District and to know the Constraints factor in the Implementation
of District Integrated Administrative Services (PATEN) in the East Kapuas District. This study uses a
qualitative approach to qualitative descriptive research. Data were collected by documentation and
interviews with four informants. Data analysis uses data reduction, data interpretation, and draws
conclusions.
The results showed that the implementation of the District Integrated Administration Service (PATEN)
in improving the quality of services in the East Kapuas District in terms of service has been going well
in accordance with Standard Operating Procedures (SOP), but there are still some constraints in the
implementation of PATEN that must be improved in the future. The constraints in the Implementation
of Integrated District Administration Services (PATEN) in improving the quality of services in the East
Kapuas District are such as the lack of direct socialization to the community, lack of staff, the absence
of a special budget to manage PATEN and still lack of facilities and infrastructure to improve service
quality.
Keywords: Implementation, Service, PATEN
PENDAHULUAN penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah
mengeluarkan undang-undang nomor 25 tahun
Pelayanan publik yang baik merupakan salah 2009 tentang pelayanan publik. Selanjutnya,
satu perwujudan pemerintahan yang baik. dalam mempermudah penyelenggaraaan
Kinerja pelayanan publik berpengaruh besar pelayanan publik maka dibentuklah sistem
terhadap tingkat kualitas kehidupan masyarakat. pelayanan terpadu yang termuat pada undang-
Maka, dalam membangun suatu sistem undang nomor 25 tahun 2009 pasal 9 ayat (1).
manajemen pelayanan publik merupakan suatu Kebijakan ini ada guna mengatur agar dapat
kewajiban tingkat daerah untuk meningkatkan lebih mempermudah serta mempercepat
kesejahteraan masyarakatnya. Tidak dapat pelayanan sehingga menjadi lebih efektif dan
dipungkiri bahwa perbaikan pelayanan publik efisien. Pemerintah telah memutuskan berbagai
merupakan sebuah alasan pemerintah membagi kebijakan guna meningkatkan upaya pelayanan
tugas kepada daerah yaitu kepala daerah dengan untuk melaksanakan kegiatan pelayanan publik,
memberikan kewenangan dalam antara lain peraturan Menteri Dalam Negeri
menyelenggarakan pelayanan yang bersifat Nomor 24 tahun 2006 tentang pedoman
tanggap dalam melayani warganya. penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu.
Terkait dengan pelayanan terhadap Peraturan Menteri Dalam Negeri ini mengatur
publik/masyarakat ini, didalam Peraturan tentang penyelenggaraan pelayanan terpadu satu
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang pintu yang sekiranya dapat memberikan
Pembagian Urusan Pemerintahan antara palayanan yang optimal, transparan, mudah lagi
Pemerintah, Pemda Provinsi, Pemda Kab/Kota, cepat.
pada Pasal 7 Ayat (1) ditetapkan urusan Selain itu, adapun peraturan Menteri
pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 tentang
Pemerintah Daerah Provinsi, Pemda Pedoman Pelayanan Administrasi terpadu
Kabupaten/Kota berkaitan dengan pelayanan Kecamatan (PATEN). Kebijakan mengenai
dasar. Pelayanan publik merupakan sebuah tolak Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
ukur kinerja dari pemerintah. Masyarakat dapat (PATEN) ini dibuat guna memberikan inovasi
terlibat langsung dalam menilai kinerja pelayanan yang bersifat lebih murah, cepat dan
pemerintah mengenai kualitas layanan publik transparan serta bagi kecamatan yang letaknya
yang diterimanya sebab, kualitas pelayanan jauh dari kantor pemerintah kabupaten/kota dan
yang baik akan berdampak langsung terhadap sulit dijangkau karena faktor kondisi geografis
masyarakat banyak. dan infastruktur jalan yang belum memadai.
Untuk mensukseskan PATEN, pemerintah turut
Namun, pada kenyataannya membuat kebijakan yaitu Keputusan Menteri
penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia Dalam Negeri Nomor 138-270 tahun 2010
dapat dikatakan belum berjalan dengan tentang Petunjuk Teknis Pedoman Pelayanan
maksimal baik dari sumber daya manusianya Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN).
atau hal lainnya. Penyelenggaraan pelayanan PATEN harus digunakan di seluruh
administrasi masih ditemukan beberapa kendala. kecamatan yang ada di Indonesia. Maka dari itu
Kendala yang dimaksud ialah dalam peneliti mengambil contoh PATEN di
memberikan pelayanan masih belum optimal Kabupaten Kapuas, dan salah satunya ialah
sedangkan yang diharapkan masyarakat ialah Kecamatan Kapuas Timur. Penerapan PATEN
pelayanan yang diterima mudah di akses dan di Kecamatan Kapuas Timur di tandai dalam
sesuai kebutuhan. Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Nomor 1
Masalah di atas menunjukkan perlu Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerintah
adanya perhatian pada penyelenggaraan Kabupaten Kapuas, peraturan daerah Kabupaten
pelayanan publik. Dalam memperbaiki Kapuas. Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan melaksanakan sesutu); to give partical
Kelurahan di Kabupaten Kapuas. Berdasarkan effect to (menimbulkan dampak/akibat
Peraturan Bupati Kapuas Nomor 19 Tahun 2011 terhadap sesuatu) kalau pandangan ini
tentang pelimpahan sebagian wewenang Bupati kita ikuti, maka implementasi kebijakan
Kapuas kepada Camat di wilayah Kabupaten menjadi suatu proses melaksanakan
Kapuas, Kecamatan Kapuas Timur pada dalam memutuskan kebijakan, dapat
prinsipnya telah melakukan sebagian berupa undang-undang, peraturan
kewenangan yang di laksanakan oleh pemerintah, keputusan peradilan,
Kecamatan Kapuas Timur. dan Peraturan Bupati perintah eksikutif, atau dekrit presiden.
Kapuas Nomor 16 Tahun 2013 tentang Tugas Mazmanian dan Sabatier (1979) (dalam
Pokok dan fungsi Kecamatan dan Kelurahan Wahab, 2015:135-136) menyebutkan
Kabupaten Kapuas. Kecamatan merupakan bahwa implementasi memahami apa
sebuah wilayah kerja Camat yakni Satuan Kerja yang senyatanya terjadi sesudah suatu
Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Kapuas. program dinyatakan berlaku atau
dirumuskan merupakan fokus perhatian
RUMUSAN MASALAH implementasi kebijakan, yakni kejadian-
kejadian dan kegiatan-kegiatan yang
Berdasarkan latar belakang penelitian peneliti timbul sesudah disahkan pedoman-
dapat merumuskan masalah sebagai berikut : pedoman kebijaksanaan negara, yang
1. Bagaimana Implementasi pelayanan mencakup baik usaha-usaha untuk
administrasi terpadu kecamatan mengadministrasikan maupun untuk
(PATEN) Dalam Peningkatan Kualitas menimbulkan akibat atau dampak nyata.
Pelayanan di Kecamatan Kapuas Timur Keberhasilan implementasi
? menurut Merilee S. Grindle (dalam
2. Apa saja faktor kendala dalam Subarsono, 2011:93) dipengaruhi oleh
Implementasi pelayanan administrasi dua variabel besar, yakni isi kebijakan
terpadu kecamatan (PATEN) Dalam (content of policy) dan lingkungan
Peningkatan Kualitas Pelayanan di implementasi (context of
Kecamatan Kapuas Timur ? implementation). Variabel tersebut
mencakup sejauhmana kepentingan
KONSEP TEORI kelompok sasaran atau target group
termuat dalam isi kebijakan, jenis
1. Konsep Kebijakan manfaat yang diterima oleh terget group,
Implementasi kebijakan publik sejauhmana perubahan yang diinginkan
merupakan kajian mengenai pelaksanaan dari sebuah kebijakan, apakah letak
dari suatu kebijakan pemerintah. Setelah sebuah program sudah tepat, apakah
sebuah kebijakan dirumuskan dan sebuah kebijakan sudah telah
disetujui, langkah berikutnya adalah menyebutkan implementatornya dengan
bagaimana agar kebijakan tersebut dapat rinci, dan apakah sebuah program
mencapai tujuan. Implementasi dari didukung oleh sumber daya yang
suatu program melibatkan upaya-upaya memadai.
policy maker mempengaruhi perilaku Berdasarkan definisi di atas dapat
kelompok sasaran (Subarsono, 2010:87). disimpulkan bahwa implementasi
Kamus Webster (Wahab, kebijakan adalah suatu proses
2015:135), secara lexycografis pelaksanaan kebijakan Selanjutnya
merumuskan bahwa to implement peneliti menetapkan indikator
(mengemplementasikan) itu berarti to implementasi kebijakan menurut
provide the means for carrying out Edward III (Budi Winarno, 2016:155-
(menyediakan sarana untuk 156) terdapat empat faktor yang
berpengaruh dalam keberhasilan dan publik di tingkat kecamatan dari
kegagalan pada implementasi kebijakan, permohonan sampai penyelesaian
faktor tersebut yaitu : berupa terbitnya dokumen dalam satu
1. Komunikasi tempats. Satu tempat yang dimaksud
2. Sumber Daya ialah pelayanan cukup pada satu meja
3. Disposisi serta dengan adanya sistem ini lebih
4. Struktur Birokrasi. memposisikan warga berhubungan
dengan petugas loket jadi, ketika ada
2. Konsep Pelayanan warga yang ingin mengurus suatu
Pelayanan adalah suatu kegiatan administrasi tidak perlu lagi datang pada
yang mana hasilnya untuk keinginan petugas setiap bidangnya seperti Kepala
orang lain, baik individu maupun Seksi, Sekretaris Kecamatan dan Camat.
kelompok masyarakat. Menurut Jadi, PATEN adalah sebuah
Pasolong (2010:128) pelayanan pada inovasi dari pelayanan administratif
dasarnya dapat didefinisikan sebagai yang mana dalam pelayanannya berbeda
aktifitas seseorang, kelompok atau dengan pelayanan terdahulu, karena
organisasi baik langsung maupun tidak Pelayanan Administrasi Terpadu
langsung untuk memenuhi kebutuhan. Kecamatan (PATEN) bersifat mudah,
Menurut Monir (2003:6) dalam Pasolong murah dan cepat dalam merespon
(2010:128) mengatakan bahwa warganya.
pelayanan adalah proses pemenuhan
kebutuhan melalui aktifitas orang lain METODE PENELITIAN
secara langsung.
Pelayanan publik menurut Dalam penelitian ini penulis
Agung Kurniawan (2005:6) dalam menggunakan metode penelitian kualitatif yang
Harbani Pasalong (2014:128), berlandaskan pada filsafat postpositivisme atau
mengatakan bahwa pelayanan publik enterpretif, digunakan untuk meneliti pada
adalah pemberian pelayanan (melayani) kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti
keperluan orang lain atau masyarakat adalah sebagai instrumen kunci, teknik
yang mempunyai kepentingan pada pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi
organisasi itu sesuai dengan aturan (gabungan observasi, wawancara, dokumentasi),
pokok dan tata cara yang telah data yang diperoleh cenderung data kualitatif,
ditetapkan. analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
Pelayanan publik menurut penelitian kualitatif bersifat untuk memahami
Sinambela (2005:5) dalam Harbani makna, memahami keunikan, mengkonstuksi
Pasalong (2014:128) adalah setiap fenomena, dan menemukan hipotesis (Sugiyono
kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah 9:18).
terhadap sejumlah manusia yang Jenis penelitian ini menggunakan jenis
memiliki setiap kegiatan yang penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah
menguntukan dalam suatu kumpulan metode penelitian dengan mengumpulkan data
atau kesatuan, dan menawarkan yang berupa kata maupun gambar, dan tidak
kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat menekankan pada angka. Data tersebut
pada suatu produk secara fisik. dikumpulkan, dianalisis kemudian
dideskripsikan sehingga mudah dipahami oleh
3. Konsep Pelayanan Administrasi Terpadu orang lain (Sugiyono, 2018:7)
Kecamatan (PATEN) Penelitian ini menggunakan teknik sampling
Pelayanan Administrasi Terpadu untuk mendapatkan data primer menggunakan
Kecamatan (PATEN) merupakan suatu smpling purposive. Sampling purposive adalah
proses penyelenggaraan pelayanan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2016:96). Dengan Administrasi Terpadu
melakukan wawancara kepada informan yaitu : Kecamatan (PATEN) belum
Camat, Kasi dan Pegawai. dilakukan secara menyeluruh dan
tidak berkelanjutan sehingga
PEMBAHASAN masih didapati masyarakat yang
Indikator yang berpengaruh dalam keberhasilan belum mengetahui inovasi ini.
dan kegagalan pada implementasi kebijakan,  Dimensi Kejelasan arti nyata,
yaitu : tidak ragu-ragu atau bimbang
1. Komunikasi dalam menerangkan dan
Komunikasi merupakan salah satu menguraikan sesuatu. Kejelasan
faktor penting pertama dalam sebuah bertujuan agar pesan yang
pengimplementasian kebijakan, disampaikan jelas dan tidak
komunikasi bertujuan apa yang membingungkan sehingga dapat
disampaikan oleh pembuat kebijakan dipahami apa yang menjadi
diketahui oleh pelaksana kebijakan agar maksud dan tujuan dalam
maksud dan tujuan dari kebijakan kepengurusan. Berdasarkan hasil
tersebut dapat di implementasikan wawancara tentang kejelasan
dengan baik di lapangan. Pelaksanaan dari sosialisasi Kecamatan
program Pelayanan Administrasi Kapuas Timur dengan pihak
Terpadu Kecamatan (PATEN) di terkait. Masyarakat masih belum
Kecamatan Kapuas Timur, terdiri dari begitu mengetahui inovasi ini
Camat, Sekretaris Camat dan Kasi-Kasi karena masih kurangnya
yang lainnya yang bertugas dalam sosialisasi Pelayanan
pogram Pelayanan Administrasi Terpadu Administrasi Terpadu
Kecamatan (PATEN), Camat Kecamatan (PATEN).
mempunyai peran penting dalam  Konsistensi memiliki arti tidak
mengkomunikasikan program Pelayanan berubah-rubah, selaras atau
Administrasi Terpadu Kecamatan sesuai. Konsistensi bertujuan
(PATEN) kepada pihak yang terkait agar agar perintah yang diberikan
program tersebut dapat berjalan dengan dalam pelaksanaan suatu
baik dan sesuai prosedur di Kecamatan. komunikasi haruslah konsisten
Model Implementasi Edward III atau tidak berubah-ubah, yang
mengemukakan bahwa Komunikasi dapat menimbulkan kebingungan
terbagi menjadi 3 variabel dimensi yaitu pada warga selaku penerima
dimensi transisi (transmission), dimensi layanan. Berdasarkan dari hasil
kejelasan (clarity), dan dimensi wawancara diatas mengenai
konsestensi (consistency). konsistensi dalam hal
 Dimensi Transisi bertujuan agar Implementasi Pelayanan
kebijakan disampaikan kepada Administrasi Terpadu
sasaran kebijakan, agar tujuan Kecamatan (PATEN) sudah
dari kebijakan dapat dipahami berjalan dengan baik dan sesuai
dan dilaksanakan dengan baik. prosedur.
Sosialisasi menjadi alat 2. Sumber Daya
komunikasi bagi Kecamatan Sumber daya yang ada diharapkan
Kapuas Timur. Berdasarkan hasil dapat mendukung implementasi
wawancara tentang indikator kebijakan, tetapi apabila kekurangan
komunikasi dapat disimpulkan sumber daya untuk melaksanakan maka
bahwa sosialisasi tentang implementasi tidak akan berjalan efektif
Implementasi Pelayanan dan terhambat prosesnya. Menurut
Edward III Sumber daya tersebut dapat dapat dilaksanakan. Didalam hal
berupa sumber daya manusia, sumber ini bagaimana pelimpahan
daya anggaran, informasi, wewenang wewenang Camat Kapuas Timur
dan fasilitas. kalau sedang tidak ada di Kantor
 Sumber Daya Manusia dari pihak Kecamatan diketahui bahwa
Kecamatan Kapuas Timur dapat wewenang atau perintah yang
terlihat dari jumlah SDM yang dilakukan telah berjalan sesuai
menangani dan mengelola dengan prosedur, bisa saja
program ini, keahlian yang dilimpahkan ke siapa saja, sesuai
dimiliki oleh pelaksana dengan bidang dan batasan
kebijakan, dan informasi yang wewenangnya dengan atas izin
didapatkan berkaitan dengan Camat.
program Pelayanan Administrasi  Sumber Daya Fasilitas atau
Terpadu Kecamatan (PATEN), kelengkapan sarana dan
dilihat dari jumlah pegawai prasarana juga merupakan
Kantor Kecamatan Kapuas indikator terpenting dalam
Timur telah mencukupi seperti pengimplementasian kebijakan.
yang di ungkapkan dapat Tanpa adanya fasilitas
diketahui bahwa pelayanannya pendukung maka implementasi
telah berjalan dengan baik, tidak akan berjalan dengan baik
walaupun masih adanya dalam hal ini fasilitas atau sarana
kekurangan SDM dalam dan prasarana yang digunakan
mengelola program ini di untuk mengimplementasikannya.
Kecamatan Kapuas Timur, Dapat diketahui bahwa sumber
seharusnya ada petugas penjaga daya fasilitas atau sarana
tamu agar dapat mengantisipasi prasarana yang mendukung
masyarakat yang kebingungan. dalam Implementasi Pelayanan
 Sumber Daya anggaran dalam Administrasi Terpadu
Implementasi Pelayanan Kecamatan (PATEN) di
Administrasi Terpadu Kecamatan Kapuas Timur telah
Kecamatan (PATEN) tidak berjalan dengan baik, memang
adanya khusus untuk PATEN masih ada kekurangannya tetapi
tapi sudah menyeluruh buat bisa di bilang telah optimal
kecamatan, Dari hasil wawancara karena bisa untuk melayani
maka dapat diketahui bahwa masyarakat dengan baik.
tidak ada dana khusus untuk 3. Disposisi
Pelayanan Administrasi Terpadu Disposisi merupakan tindakan
Kecamatan (PATEN) ini, yang yang di lakukan oleh pelaksana
ada hanya dana untuk keperluan kebijakan, seperti kejujuran dan
Kecamatan seperti sarana dan bekomitmen. Apabila pelaksana
prasarana untuk bisa melayani kebijakan memiliki disposisi yang baik,
masyarakat dengan baik. maka sudah dapat dipastikan dapat
 Sumber Daya Wewenang ialah menjalankan kebijakan dengan baik
otoritas atau legitimasi untuk pula. Sikap informan terhadap
pemberi layanan dalam Implementasi Pelayanan Administrasi
melaksanakan kebijakan. Terpadu Kecamatan (PATEN) di
Wewenang pada umumnya harus Kecamatan Kapuas Timur. Berdasarkan
bersifat formal agar perintah hasil wawancara yang dilakukan, dapat
diketahui bahwa penanggung jawab
keseluruhan atas terselenggaranya kepastian waktu di Kecamatan Kapuas
Pelayanan Administrasi Terpadu Timur telah dilaksanakan dengan baik,
Kecamatan (PATEN) ini adalah tergantung dari bentuk pelayanannya dan
Pimpinan/Camat. Dengan kelengkapan persyaratannya ada yang
dilaksanakannya Pelayanan cepat dan ada yang harus turun kelokasi
Administrasi Terpadu Kecamatan yang.
(PATEN) di Kecamatan Kapuas Timur
ini akan mempermudah dan Walaupun demikian, masih ditemukan
mempercepat, menjadi lebih berkualitas adanya beberapa faktor kendala dalam
pelayanan kepada masyarakat. Dari hasil pengimplementasiannya, yaitu :
wawancara dapat diketahui bahwa  Sosialisasi
dengan dilaksanakannya program ini Sosialisasi Implementasi Pelayanan
sangat membantu pelaksana kebijakan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)
dan masyarakat, masyarakat tidak harus memang ada, tetapi tidak menyeluruh dan
menunggu lama yang punya wewenang tidak berkelanjutan, sehingga masih banyak
kalau sedang tidak ada di kantor lagi masyarakat yang belum mengetahui tentang
karena semua bidang bisa membantu dan sosialisasi itu. Dimana masih kurangnya
melayani masyarakat. sosialisasi Pelayanan Administrasi Terpadu
4. Struktur Birokrasi. Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Kapuas
Struktur Birokrasi tentu Timur, sehingga menyebabkan banyaknya
mempengaruhi keberhasilan kebijakan masyarakat yang masih belum paham betul
karena melibatkan banyak pihak mengenai prosedur PATEN.
didalamnya. Beberapa pihak yang  Sumber Daya Manusia
terlibat dalam pelaksanaan kebijakan Masih kurangnya pegawai yang
akan bersinergi membentuk struktur pengelola Pelayanan Administrasi Terpadu
birokrasi untuk mewujudkan Kecamatan (PATEN) dan tidak ada nya
implementasi kebijakan sesuai tujuan. penjaga tamu pelayanan yang mengarahkan
Struktur birokrasi memiliki pemimpin masyarakat menuju sesuai keperluannya.
yang mempunyai peran sebagai  Anggaran
penanggung jawab adalah Camat. Tidak adanya dana khusus untuk
Setiap implementasi kebijakan mengelola, sehingga dapat menghambat
pasti memiliki SOP (Standart Operating pengelolaan PATEN.
Proceduure). SOP di gunakan untuk  Fasilitas
sebagai pedoman oleh pelaksana Adanya kendala di jaringan internet
kebijakan. Berdasarkan dari hasil sering terjadi masalah, sehingga dapat
wawancara dapat diketahui bahwa mengganggu dan menghambat dalam
Kantor Kecamatan Kapuas Timur telah memproses keperluan dari pengguna layanan,
menjalakan proses Pelayanan dan masih kurangnya alat bantu pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan seperti printer sehingga mengharuskan
(PATEN) yang diberikan kepada petugas pelayanan bergantian dalam
masyarakat telah sesuai dengan SOP menggunakannya dan perlunya perbaikan
PATEN sebagaimana seharusnya. sistem seperti aplikasi, karena masih
Dalam melaksanakan program menggunakan aplikasi sederhana belum
Pelayanan Administrasi Terpadu menggunakan aplikasi terbaru untuk bisa
Kecamatan (PATEN), kedisiplinan dan mempermudah dan mempercepat pelayanan.
kepastian waktu pelayanan dari pegawai Berdasarkan kendala diatas dapat
juga sangat penting untuk meningkatkan disimpulkan bahwa masih banyaknya
kualitas pelayanan di Kantor Kecamatan kendala dalam Implementasi Pelayanan
Kapuas Timur. Dapat disimpulkan
Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) DAFTAR PUSTAKA
dalam meningkatkan kualitas pelayanan di
Kantor Kecamatan Kapuas Timur. Literatur:

KESIMPULAN Abdul Wahab, solichin. 2015. Analisis


1. Berdasarkan dari hasil penelitian dapat Kebijakan Dari Formulasi ke
ditarik kesimpulan bahwa Implementasi Penyusunan Model-model
Pelayanan Administrasi Terpadu Implementasi Kebijakan publik,
Kecamatan (PATEN) dalam Jakarta: PT Bumi Aksara
meningkatkan kualitas pelayanan di
Kecamatan Kapuas Timur telah berjalan AG, Subarsono. 2010. Analisis
dengan baik, berdasarkan indikator Kebijakan Publik Konsep dan
komunikasi, indikator sumber daya,
Teori dan aplikasi, yogyakarta:
indikator disposisi dan indikator struktur
birokrasi. Pustaka Pelajar
2. Adapun faktor kendala dalam
Implementasi Pelayanan Administrasi Pasolong Harbani, 2014. Teori
Terpadu Kecamatan (PATEN) dalam Administrasi Publik. Edisi 6. Alfabeta,
meningkatkan kualitas pelayanan di cv. Bandung
Kecamatan Kapuas Timur, adalah masih
kurang menyeluruhnya sosialisasi ke Sugiyono. 2018. Metode Penelitian
masyarakat sehingga masih banyaknya Kualitatif. Edisi 3. Alfabeta, cv.
masyarakat belum mengetahui dan Bandung
belum mengerti tentang tujuan dan
prosedur PATEN, kurangnya pegawai Tim Fisip Uniska. 2018. Panduan
pengelolaan PATEN, tidak adanya dana
Penulisan Skripsi. Universitas Islam
khusus untuk mengelola PATEN dan
Kalimantan Muhammad Arsyad Al-
adanya kendala dijaringan internet sering
terjadi masalah, kurangnya alat bantu Banjari
seperti printer dan Komputer, perlunya
aplikasi atau sistem terbaru di Widodo, Joko. 2010. Analisis Kebijakan
Kecamatan Kapuas Timur. Karena itu, Publik, Malang : Bayu Media
perlu adanya perbaikan agar program ini
dapat meningkatkan kualitas pelayanan Winarno, Budi. 2016. Kebijakan Publik
di Kecamatan Kapuas Timur dapat Era Globalisasi (Teori, proses
berjalan dengan baik. dan studi kasus komparatif),
Yogyakarta: CAPC (Center Of
SARAN Academic Publishing Service)

1. Perlunya sosialisasi langsung PERUNDANG-UNDANGAN


kemasyarakat, penambahan pegawai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
dan perlunya anggaran dana khusus tentang Pelayanan Publik
untuk mengelola PATEN.
2. Perlunya perbaikan dan penambahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
sarana dan prasarana, perbaikan 24 Tahun 2006 tentang Pedoman
jaringan internet dan penambahan alat Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu
bantu pelayanan. Satu Pintu
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun HASIL PENELITIAN
2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah antara Pemerintah Susanti A, Kusmanto H, Tarigan U.
Implementasi Kebijakan Pelayanan
Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Administrasi Terpadu Kecamatan
Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan (PATEN) Terhadap Kualitas Pelayanan
Pemerintah Kabupaten Kapuas Publik Di Kecamatan Sidikalang
Kabupaten Dairi. Publikauma J Adm
Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Publik Univ Medan Area. 2018;6(1):47.
Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi doi:10.31289/publika.v6i1.1526
dan Tata Kerja Kecamatan dan kelurahan Firlena D, Rahman AZ. Implementasi
di Kabupaten Kapuas Pelayanan Administrasi Terpadu
Kecamatan ( PATEN ) di Kecamatan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor Bergas , Kabupaten Semarang. 2016;5:1-
4 Tahun 2010 tentang Pedoman 11
Pelayanan Administrasi Terpadu
Kecamatan (PATEN)

Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor


138-270 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Pedoman Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)

Peraturan Bupati Kapuas Nomor 16


Tahun 2013 tentang Tugas Pokok dan
Fungsi Kecamatan dan Kelurahan
Kabupaten Kapuas

Keputusan Bupati Kapuas Nomor


197/Adminpem Tahun 2013 tentang
Pembentukan Tim Teknis Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)

Peraturan Bupati Kapuas Nomor 11


Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Perizinan dan Non Perizinan Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN) pada Kecamatan se Kabupaten
Kapuas

Surat Keputusan Camat Kapuas Timur


Nomor 100 Tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Administrasi Terpadu
Kecamatan (PATEN) di Kecamatan
Kapuas Timur

Anda mungkin juga menyukai