Anda di halaman 1dari 5

BAB 2

KEPUTUSAN LINI PRODUK DAN PENETAPAN HARGA

A. LINI PRODUK
Lini Produk adalah suatu kelompok produk yang erat kaitan nya karena mereka
mempunyai fungsi yang sama, dijual kepada kelompok konsumen yang sama, di pasarkan
melalui tipe otlet yang sama, atau mempunyai harga dalam batas harga tertentu. Contohnya
adalah Yonex dan Nike yang memproduksi beberapa lini sepatu olahraga. Keputusan lini
produk yang utama melibatkan panjang lini produk jumlah pada lini jumlah item pada jumlah
lini produk tertentu. Lini produk cenderung untuk bertambah panjang dengan berjalan nya
waktu tenaga penjualan dan distributor dapat memaksa menejer produk supaya melengkapi
lini produknya.
Dalam rangka memuaskan konsumen, perusahaan harus mengelola lini produk nya
yang sangat hati-hati perusahaan dapat secara sistematis menambah panjang lini produk yang
ada dengan dua cara dengan cara membesarkan lini dan mengisi lini tersebut.
1. Pembesaran lini produk
Pembesaran lini produk dilakukan ketika perusahan memperpanjang lini produk
melebihi batasan yang telah ada. Perusahaan dapat memperbesar lini produk nya kebawah,
keatas atau kedua nya. Banyak perusahaan yang mula-mula berada disisi atas pasar dan
kemudian memperbesar lini nya kebawah.
Perusahan dapat memperbesar lini nya kebawah untuk menggarap kekosongan pasar
yang jika tidak digarap akan dapat menarik pesaing baru atau untuk menanggapi serangan
pesaing disisi atas pasar. Atau perusahaan tersebut dapat menambahkan produk-produk
murahan karena dia menemukan pertumbuhan yang lebih cepat di segmen-segmen murahan
(sisi bawah).
Sejumlah perusahaan memperbesar lini produk nya keatas untuk menambah gengsi
produk yang telah dibuat nya. Mereka mungkin tertarik pada tingkat pertumbuhan yang lebih
cepat atau marjin yang lebih tinggi pada sisi atas (pasar produk mahal), atau mereka semata-
mata menginginkan posisi sebagai perusahaan dengan lini penuh. Perusahaan dalam lingkup
pasar menengah mungkin memutuskan untuk memperbesar lini produk nya kedalam dua
arah. Resiko utama yang timbul dari strategi tersebut adalah beberapa pengunjung nya akan
segera pindah kelas hotel setelah menyadari bahwa hotel murah pada rantai marirot V
memberi mereka segala sesuatu seperti apa yang diinginkan nya.
2. Pengisian lini produk
Pengisian lini produk dilakukan dengan cara menambah item barang namun masih
dalam batasan lini produk yang sudah ada. Ada beberapa alasan bagi pengisian lini produk:
 Untuk memperoleh tambahan laba memuaska dealer
 menggunakan kelebihan kapasitas menjadi perusahaan pemimpin yang
mempunyai lini penuh
 menggarap kekosongan pasar supaya tidak dimasuki persaingan nya
Bagaimanapun juga,pengisian lini produk menjadi tidak wajar jika menimbulkan
kanibalisasi dan kebingungan bagi konsumen. Perusahaan harus memastikan bahwa produk
yang baru dapat dibedakan dengan produk yang telah ada.

1. Keputusan Bauran Produk


Organisasi yang memiliki lini produk akan berarti mempunyai sebuah bauran produk.
Bauran produk terdiri dari seluruh lini produk dan item barang yang ditawarkan oleh penjual
tertentu. Contoh nya bauran produk avon terdieri dari empat lini produk utama : Kosmetik,
perhiasan, pakaian dan peralatan rumah tangga. Masing-masing lini produknya terdiri dari
sub-lini. Bauran produk adalah himpunan dari seluruh lini ke produk dan item barang yang
ditawarkan oleh penjual tertentu.
Bauran produk suatu perusahaan mempunyai empat dimensi:
1. Lebar bauran produk yaitu menunjukan banyaknya lini produk yang berbeda yang
ditawarkan oleh perusahaan.
2. Panjang bauran produk menunjukan banyak nya keseluruhan item barang yang
ditawarkan perusahaan dalam lini produk.
3. Dalam lini produk menunjukan banyak nya versi yang ditawarkan untuk tiap-tiap
produk pada lini tertentu.
4. Konsistensi bauran produk menunjukan seberapa dekat hubungan berbagai lini
produk menurut penggunaan akhir persyratan produksi, saluran distribusi atau
menurut cara lain. Lini-lini juga dapat dianggap kurang konsisten karena mereka
menunaikan berbagai fungsi yang berbeda bagi pembelinya.

2. Pemasaran Jasa
Salah satu tren dunia dalam beberapa tahun belakangan ini adalah perkembangan jasa
yang dramatis. Industry jasa sangat bervariasi. Pemerintahan menawarkan jasanya melalui
pengadilan dan lain-lain. Organisasi non profit menawarkan jasanya melalui museum, badan
amal dan lain-lain. Banyak sekali orhanisasi bisnis yang menawarkan jasa perusahaan
penerbangan, bank, hotel dan lain-lain.
a. Sifat dan Karakteristik Jasa
Perusahaan harus mempertimbangkan empat karakteristik jasa ketika membuat
program pemasaran yaitu :
1. Ketidak berwujudan : Jasa tidak dapat dilihat ,dirasakan ,diraba, didengar, atau di
cium sebelum dibeli.
2. Ketidakterpisahan : Jasa tidak dapat dipisahkan dari penyediaannya.
3. Keberubah-ubahan : Kualitas jasa tergantung pada siapa yang menyediakan dan
dimana kapan saja.
4. Ketidaktahanlama : Jasa tidak dapat disimpan untukdijual atau digunakan
kemudian.
b. Strategi Pemasaran untuk Perusahaan Jasa
Seperti perusahaan manufaktur, perusahaan jasa yang baik menggunakan pemasaran
untuk memposisikan dirinya di pasar sasaran yang dipilih. Akan tetapi, karena jasa bebeda
dari produk berwujud, mereka sering kali memerlukan pendekatan pemasaran tambahan.
Dalam perusahaan penghasilan produk, produk yang ada telah distandarisasikan dan dapat
ditempatkan di rak pajangan. Akan tetapi pada perusahaan penghasilan jasa, konsumen dan
karyawan dilini depan perusahaan tersebut berinteraksi secara langsung untuk menciptakan
jasa tersebut. Interaktif yang efektif pada gilirannya, tergantung pada kemampuan dari
pegawai lini depan dan oada proses produksi jasa serta proses pendukung yang diterimanya
oleh karyawan tersebut.

3. Rantai Jasa Laba


Adalah rantai yang menghubungkan laba perusahaan jasa dengan kepuasan karyawan
dan kepuasan pelanggan. Perusahaan jasa yang sukses memfokuskan perhatiannya pada
pelanggan dan pegawainya.Mereka memagami rantai jasa-laba yang menghubungkan laba
perusahaan jasa dengan kepuasan karyawan dan kepuasan pelanggan. Rantai itu terdiri dari
lima hubungan.
 Karyawan yang puas dan produktif
 Nilai jasa yang lebih besar
 Pelanggan yang puas dan setia
 Laba dan pertumbuhan jasa yang sehat

1. Pemasaran Internal adalah pemasaran oleh perusahaan jasa untuk melatih dan
secara efektif memotivasi karyawan yang mengurus pelanggan dan semua orang
yang mendukung pemberian jas tersebut untuk bekerja sebagai suatu tim dalam
rangka memberikan kepuasan kepada pelanggan
2. Pemasaran Interaktif adalah pemasaran oleh sebuah perusahaan jasa yang
mengenali bahwa persepsi kualitas jasa bergantung sepenuhnya pada kualitas
interaktif yang terjadi antara pembeli dan penjual. Tetapi pada pemasaran jasa,
kualitas jasa bergantung pada pemberi jasatersebut maupun pada kualitas
pemberian jasa. Saat ini,dengan semakin meningkatkan persaingan dan biaya dank
arena menurunnya kualitas dan produk tivitas, pemasaran jasa yang lebih canggih
sangat dibutuhkan. Perusahaan-perusahaan jasa menghadapi tiga tugas utama
pemasaran: mereka ingin meningkatkan diferensiasi, kualitas jasa dan
produktivitas yang memampuhkan perusahaan tersebut bersaing.

B. PENETAPAN HARGA PRODUK


Sebelum tahun 2020, Kellogg merupakan perusahaan tertemukan dibursa saham Wall
Street.Perusahaan tersebut benar-benar sebuah mesin uang. Nilai penjualan sebesar USS 7
miliar yang dicapai oleh raksasa sereal ini pada tahun 2020 menunjukan kenaikan penjualan
yang terus menerus selama 51 tahun. Selama satu dasawarsa sebelumnya hasil investasi
tahunan bagi para pemegang saham mencapai rata-rata 19%, dengan marjin kotor mencapai
setinggi 55%.Pada tahun 2020, Kellogg menguasai 42% pangsa pasar dunia,dengan sebanyak
48% pangsa di Asia dan Eropa serta yang mencengakan sebesar 69% pangsa dipasar Amerika
Latin. Namun dibalik angka-angka kejayaannya, Kellogg telah mulai kehilangan.

DAFTAR PUSTAKA

Behrwans dan PM Hawrank “ manual For The Preparation of Indonesia Feasibility


Student”Viena United Nation 2011.
Best. J R. 2008. Market Base Management, 5th Edition, Prentice-Hall.
ISO 10005:2000 Quality Management System Guideline for performance Improvement.
ISO 10005:1995, Quality Mnagement – Guideline to Quality in Project management
Mc.Donald MHB, and Keegen W.J. 2002. Marketing Plans That Works. Secon edition
Butterworth-Heinemann.
Kim. W.C and Mauborgen R. 2002. Blue Ocean Strategy. Harvad Busness School Press,
Boston Massachesets.
Kotler.P and Keller, KL 2007. Marketing Management, 13th E, Pearson Education, Inc. New
Jersey
Kolter, P. dan K.A Fox 1995 (Sugiyanto dan Ugeng 2020) Strategic Marketing for Education
Insstitt edisi ke -2 New jersey:Prentice Hall
Sri Handaru Yuliati,”Studi Kelayakan Bisnis” Tangerang Selatan,Universitas Terbuka, edisi
kedua cetakan pertama.
Sugiyanto dan Aggun Putri Raman Dhina 2019 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro
Penerbit Yayasan Pendidikan dan Sosial Indonesia Maju (YPSIM) Banten 2020. Cetak
Perdana
Sugiyanto, Luh Nadi, I Wayan 2020 Studi Kelayakan Bisnis Penerbit Yayasan Pendidikan
dan Sosial Indonesia Maju (YPSIM) Banten 2020. Cetak Perdana
Zeithamal, V.A dan M.J Bitner 2000, service Marketing Integrating Custumer Focs Across
the firm . McGraw Hill Irwin.

Anda mungkin juga menyukai