A. LINI PRODUK
Lini Produk adalah suatu kelompok produk yang erat kaitan nya karena mereka
mempunyai fungsi yang sama, dijual kepada kelompok konsumen yang sama, di pasarkan
melalui tipe otlet yang sama, atau mempunyai harga dalam batas harga tertentu. Contohnya
adalah Yonex dan Nike yang memproduksi beberapa lini sepatu olahraga. Keputusan lini
produk yang utama melibatkan panjang lini produk jumlah pada lini jumlah item pada jumlah
lini produk tertentu. Lini produk cenderung untuk bertambah panjang dengan berjalan nya
waktu tenaga penjualan dan distributor dapat memaksa menejer produk supaya melengkapi
lini produknya.
Dalam rangka memuaskan konsumen, perusahaan harus mengelola lini produk nya
yang sangat hati-hati perusahaan dapat secara sistematis menambah panjang lini produk yang
ada dengan dua cara dengan cara membesarkan lini dan mengisi lini tersebut.
1. Pembesaran lini produk
Pembesaran lini produk dilakukan ketika perusahan memperpanjang lini produk
melebihi batasan yang telah ada. Perusahaan dapat memperbesar lini produk nya kebawah,
keatas atau kedua nya. Banyak perusahaan yang mula-mula berada disisi atas pasar dan
kemudian memperbesar lini nya kebawah.
Perusahan dapat memperbesar lini nya kebawah untuk menggarap kekosongan pasar
yang jika tidak digarap akan dapat menarik pesaing baru atau untuk menanggapi serangan
pesaing disisi atas pasar. Atau perusahaan tersebut dapat menambahkan produk-produk
murahan karena dia menemukan pertumbuhan yang lebih cepat di segmen-segmen murahan
(sisi bawah).
Sejumlah perusahaan memperbesar lini produk nya keatas untuk menambah gengsi
produk yang telah dibuat nya. Mereka mungkin tertarik pada tingkat pertumbuhan yang lebih
cepat atau marjin yang lebih tinggi pada sisi atas (pasar produk mahal), atau mereka semata-
mata menginginkan posisi sebagai perusahaan dengan lini penuh. Perusahaan dalam lingkup
pasar menengah mungkin memutuskan untuk memperbesar lini produk nya kedalam dua
arah. Resiko utama yang timbul dari strategi tersebut adalah beberapa pengunjung nya akan
segera pindah kelas hotel setelah menyadari bahwa hotel murah pada rantai marirot V
memberi mereka segala sesuatu seperti apa yang diinginkan nya.
2. Pengisian lini produk
Pengisian lini produk dilakukan dengan cara menambah item barang namun masih
dalam batasan lini produk yang sudah ada. Ada beberapa alasan bagi pengisian lini produk:
Untuk memperoleh tambahan laba memuaska dealer
menggunakan kelebihan kapasitas menjadi perusahaan pemimpin yang
mempunyai lini penuh
menggarap kekosongan pasar supaya tidak dimasuki persaingan nya
Bagaimanapun juga,pengisian lini produk menjadi tidak wajar jika menimbulkan
kanibalisasi dan kebingungan bagi konsumen. Perusahaan harus memastikan bahwa produk
yang baru dapat dibedakan dengan produk yang telah ada.
2. Pemasaran Jasa
Salah satu tren dunia dalam beberapa tahun belakangan ini adalah perkembangan jasa
yang dramatis. Industry jasa sangat bervariasi. Pemerintahan menawarkan jasanya melalui
pengadilan dan lain-lain. Organisasi non profit menawarkan jasanya melalui museum, badan
amal dan lain-lain. Banyak sekali orhanisasi bisnis yang menawarkan jasa perusahaan
penerbangan, bank, hotel dan lain-lain.
a. Sifat dan Karakteristik Jasa
Perusahaan harus mempertimbangkan empat karakteristik jasa ketika membuat
program pemasaran yaitu :
1. Ketidak berwujudan : Jasa tidak dapat dilihat ,dirasakan ,diraba, didengar, atau di
cium sebelum dibeli.
2. Ketidakterpisahan : Jasa tidak dapat dipisahkan dari penyediaannya.
3. Keberubah-ubahan : Kualitas jasa tergantung pada siapa yang menyediakan dan
dimana kapan saja.
4. Ketidaktahanlama : Jasa tidak dapat disimpan untukdijual atau digunakan
kemudian.
b. Strategi Pemasaran untuk Perusahaan Jasa
Seperti perusahaan manufaktur, perusahaan jasa yang baik menggunakan pemasaran
untuk memposisikan dirinya di pasar sasaran yang dipilih. Akan tetapi, karena jasa bebeda
dari produk berwujud, mereka sering kali memerlukan pendekatan pemasaran tambahan.
Dalam perusahaan penghasilan produk, produk yang ada telah distandarisasikan dan dapat
ditempatkan di rak pajangan. Akan tetapi pada perusahaan penghasilan jasa, konsumen dan
karyawan dilini depan perusahaan tersebut berinteraksi secara langsung untuk menciptakan
jasa tersebut. Interaktif yang efektif pada gilirannya, tergantung pada kemampuan dari
pegawai lini depan dan oada proses produksi jasa serta proses pendukung yang diterimanya
oleh karyawan tersebut.
1. Pemasaran Internal adalah pemasaran oleh perusahaan jasa untuk melatih dan
secara efektif memotivasi karyawan yang mengurus pelanggan dan semua orang
yang mendukung pemberian jas tersebut untuk bekerja sebagai suatu tim dalam
rangka memberikan kepuasan kepada pelanggan
2. Pemasaran Interaktif adalah pemasaran oleh sebuah perusahaan jasa yang
mengenali bahwa persepsi kualitas jasa bergantung sepenuhnya pada kualitas
interaktif yang terjadi antara pembeli dan penjual. Tetapi pada pemasaran jasa,
kualitas jasa bergantung pada pemberi jasatersebut maupun pada kualitas
pemberian jasa. Saat ini,dengan semakin meningkatkan persaingan dan biaya dank
arena menurunnya kualitas dan produk tivitas, pemasaran jasa yang lebih canggih
sangat dibutuhkan. Perusahaan-perusahaan jasa menghadapi tiga tugas utama
pemasaran: mereka ingin meningkatkan diferensiasi, kualitas jasa dan
produktivitas yang memampuhkan perusahaan tersebut bersaing.
DAFTAR PUSTAKA