Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Pengertian Pembiayaan
Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang
efektivitas dan efesiensi pengelolaan pendidikan.Dalam penyelenggaraan pendidikan,keuangan
dan pembiayaan merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak
pernah terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan.
Definisi biaya menurut suppriyono adalah pengorbanan ekonomis yang dibuat untuk
memperoleh barang atau jasa.Secara bahasa,biaya (cost) dapat diartikan sebagai
pengeluaran,dalam istilah ekonomis biaya pengeluaran dapat berupa uang atau bentuk moneter
lainnya.(Dedi Supriadi,2004) dalam bukunya mendefinisikan biaya sebagai semua jenis
pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan baik dalam bentuk
uang,barang jasa,dan tenaga(yang dapat dihargakan dengan uang).
Menurut Hasbullah pembiayaan sekolah adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola
anggaran pendapatan dan belanja pendidikan.Tiga biaya dalam dalam pengertian ini yaitu jenis
pengeluaran baik dalam bentuk barang atau jasa tenaga untuk kepentingan penyelenggaraan
pendidikan.Pembiayaan pendidikan pada dasarnya adalah menitik beratkan upaya
pendistribusian benefit pendidikan dan beban yang harus ditanggung masyarakat.Unsur biaya
adalah hal yang menentukan dalam mekanisme penganggaran.Penentuan biaya sangat
mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektivitas kegiatan lembaga atau organisasi dalam
pencapaian tujuan tertentu.
Sedangkan (Fattah,2000) mendefinisikan biaya pendidikan merupakan jumlah uang yang
dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan pendidikan yang
mencakup gaji guru,peningkatan professional peralatan,pengadaan alat-alat dan buku mata
pelajaran,alat tulis kantor (ATK),kegiatan ekstrakulikuler,kegiatayn pengelolaan pendidikan,dan
supervise pendidikan.
Untuk dapat tercapai nya tujuan pendidikan yang optimal,salah satu hal penting,yaitu mengelola
biaya dengan baik sesuai dengan kebutuhan dana yyang diperlukan.Administrasi pembiayaan
minimal mencakup perencanaan,pelaksanaa,dan pengawasan.
Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi,biaya operasi,dan biaya personal
(Sulistyoningrum,2010).Biaya investasi satuan pendidikan sebagai mana dimaksud diatas
meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana,pengembangan sumber daya manusia,dan modal
kerja tetap.Lebih lanjut,biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarka oleh
peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.Biaya
operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud : a).gaji pendidik dan tenaga kependidikan
serta segala tunjangan yang melekat pada gaji; b).bahan atau peralatan pendidikan habis pakai;
dan c).biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya,air,jasa telekomunikasi,pemeliharaan
sarana atau prasarana,uang lembur,transportasi,konsumsi,pajak,asuransi dan lain-lain
(Sulistyoningrum,2010).
B. Jenis Biaya Pendidikan
Beberapa jenis dan golongan biaya pendidikan yaitu sebagai berikut.
Pertama,biaya langsung ( direct cost) diartikan sebagai pengeluaran yang secara langsung
membiayai penyelenggaraan pendidikan,pengajaran,penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat (Anwar dan Idochi,1991).Biaya langsung juga diartikan sebagai biaya yang secara
langsung menyentuh aspek dan proses pendidikan.Sebagai contoh biaya untuk gaji guru dan
pengadaan fasilitas belajar mengajar (Gaffar,1991).Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar peserta didik berupa pembelian alat-alat
pelajaran,sarana belajar,biaya transportasi dan gaji guru,baik yang dikeluarkan oleh
pemerintah,orang tua maupun peseta didik tersendiri (Fattah,2000).
Kedua,biaya tidak langsung (indirect cost) dapat dimaknai sebagai biaya yang umumnya
meliputi hilangnya pendapatan peserta didik karena sedang mengikuti pendidikan,bebasnya
beban pajak karena sifat sekolah yang tidak mencari laba,bebasnya sewa perangkat sekolah yang
tidak dipakai secara langsung dalam proses pendidikan serta sebagai penyusutan cermin
pemakaian perangkat sekolah sudah lama tidak dipergunakan (Fattah,2000).
Ketiga,monetary cost adalah semua bentuk pengeluaran dalam bentuk uang,baik langsung
maupun tidak langsung yang dikeluarkan untuk kegiatan pendidikan.
Keempat,non monetary cost adalah semua bentuk pengeluaran yang tidak dalam bentuk
uang,meskipun dapat di nilai ke dalam bentuk uang,baik langsung maupun tidak langsung yang
di keluarkan untuk kegiatan pendidikan,misalnya materi,waktu,tenaga,dan lain-lain.
C. Kondisi Pembiayaan Pendidikan
Masalah pendidikan di Indonesia ibarat benang yang kusut,sehingga ada kesulitan harus dari
mana memulainya agar masalah tersebut dapat diselesaikan secara tuntas.Banyak permasalahan
yang terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia bukan karena hanya masalah sistem
pendidikan,tetapi dapat di duga pula di karenakan oleh para pelaku penyelenggara pendidikan itu
sendiri.Mirisnya lagi,yang dapat mengenyam pendidikan bermutu kebanyakan hanya golongan
orang-orang atas saja,sementara golongan orang-orang golongan bawah hanya bisa diam dan
tidak tahu harus berbuat apa.Pada realitanya,masih banyak ditemui usia sekolah yang tidak
bersekolah karena terbentur masalah biaya pendidikan yang mahal.Akibat kondisi
tersebut,terjadi pengangguran,kriminalitas,dan kemiskinan dimana-mana.Kondisi tersebut
mencerminkan bahwa keterjangkauan pembiayaan pendidikan masih jauh dari harapan
masyarakat,sehingga perlu ada langkah yang tepat baik dari pemerintah bersama masyarakat
untuk mencari solusi yang tepat dalam menangani masalah pembiayaan pendidikan.
D. Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Pendidikan
Menurut Iskandar (2011),lembaga pendidikan sebagai produsen jasa pendidikan,seperti hal nya
pada bidang usaha lainnya menghadapi masalah yang sama,yaitu dalam hal biaya produksi,tetapi
ada beberapa kesulitan khusus mengenai penerapan perhitungan biaya produksi.Produksi
pendidikan diartikan sebagai unit pelayanan khusus (units of specific services).Unit output harus
meliputi dimensi waktu,seperti tahun belajar atau jam belajar agar biaya-biaya dalam
mempersiapkan output dibandingkan input.Input meliputi barang-barang yang dibeli dan orang-
orang yang di sewakan untuk menyediakan jasa.Diantara masukan input yang penting dalam
sistem pendidikan ruang,peralatan,buku,material dan waktu para guru dan karyawan lain.Ouput
menjadi hasil tambahan yang diakibatkan oleh suatu kenaikan biaya pendidikan yang diterima di
sekolah,sepanjang masukan output menjadi bagian dari biaya kenaikan.Suatu unsur biaya
tambahan,yang ada dalam fungsi produksi yang terdahulu,menjadi biaya kesempatan dari peserta
didik (Iskandar,2011).
Analisis mengenai biaya produksi pendidikan pada dasarnya menggunakan model teori,dimana
sekolah dipandang sebagai suatu sistem industri jasa.Menurut Blaug (1992) dan (Idochi dan
Anwar,2004) kita menghadapi suatu kelemahan yang merembes pada fungsi produksi
pendidikan,bahwa hubungan antara input di sekolah di satu pihak,dan output sekolah di lain
pihak secara konvensional di ukur melalui skore-skore achievement.
Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
pembiayaan pendidikan dipengaruhi oleh: 1).kenaikan harga; 2).perubahan relatif gaji guru;;
3).perubahan dalam populasi; 4).meningkatnya standar pendidikan; 5).meningkatnya usia anak
yang meninggalkan sekolah; dan 6).meningkatnya tuntutan terhadap pendidikan yang lebih
tinggi.
E. Komponen Biaya Pendidikan
Komponen-komponen biaya pendidikan meliputi komponen untuk:
Peningkatan kegiatan belajar mengajar,
Pemeliharaan dan penggantian sarana dan prasarana pendidikan,
Peningkatan pembinaan kegiatan siswa,
Kesejahteraan,
Rumah tangga sekolah,dan
Biaya pembinaan,pemantauan,pengawasan dan pelaporan.
Komponen-komponen biaya pendidikan yang memberikan kontribusi terhadap kualitas dan
optimalisasi proses belajar mengajar (PBM) adalah:
Pembinaan tenaga kependidikan
Pengadaan alat-alat belajar
Pengadaan bahan pelajaran
Perawatan
Sarana kelas
Sarana sekolah
Pembinaan siswa
Pengelolaan sekolah
Komponen-komponen utama manajemen keuangan yang mendukung terlaksananya optimalisasi
komponen biaya pendidikan adalah sebagai berikut:
Prosedur anggaran
Prosedur akuntasi keuangan
Pembelajaran,pergudangan,dan pendistribusian
Prosedur investasi
Prosedur pemeriksaan
F. Fungsi Pengelolaan Biaya Pendidikan
Menurut (Anwar,1991) pengelolaan biaya pendidikan sama dengan manajemen pembiayaan,dan
pengelolaan mempunyai tiga fungsi yaitu perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi.
1. Perencanaan pembiyaan pendidikan
Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan serangkaian keputusan untuk mengambil
tindakan di masa yang akan datang di arahkan untuk tercapainya tujuan-tujuan dengan sarana
yang optimal.
Pada sebuah organisasi atau lembaga apapun itu bentuknya,sebelum melangkah untuk mencapai
tujuan,maka terlebih dahulu ada perencanaan.Perencanaan pada sebuah lembaga sangat
esensial,karena pada kenyataannya,perencanaan memegang,peranan yang lebih penting
dibandingkan dengan fungsi lainnya.
Perencanaan diartikan sebagai suatu proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai
dan menetapkan jalan dan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien
dan seefektif mungkin.Perencanaan pembiayaan pendidikan ini mencakup kegiatan penting yaitu
penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) dan pengembangan
rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS).Perencanaan keuangan sekolah
sedikitnya mencakup dua kegiatan yakni penyusunan anggaran dan pengembangan rencana
anggaran belanja sekolah.Penganggaran merupakan proses kegiatan atau proses penyusunan
anggaran (budget).
2. Pelaksanaan pembiayaan pendidikan
Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah di susun
secara matang dan terperinci,implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah
dianggap siap.Secara sederhana pelaksanaan bisa di artikan penerapan.Setelah perencanaan
pembiayaan pendidikan selesai dan di setujui oleh semua komponen yang terlibat dan
menghasilkan sebuah rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS),tahapan
manajemen selanjutnya yaitu pelaksanaan pembiayaan pendidikan.Hal-hal yang perlu dibukukan
dalam keuangan sekolah adalah menyangkut penerimaan dan pengeluaran.Penerimaan dan
pengeluaran keuangan sekolah dari sumber dana perlu di bukukan berdasarkan prosedur
pengelolaan yang selaras dengan kesepakatan yang telah disepakati,baik berupa konsep teoritis
maupun peraturan pemerintah.
Kegiatan yang dilakukan berupa:
Penerimaan biaya pendidikan
Pengeluaran biaya pendidikan
G. Evaluasi Pembiayaan Pendidikan
Evaluasi pembiayaan pendidikan juga diartikan dengan proses untuk memberikan kualitas yaitu
nilai dari kegiatan pendidikan yang telah dilaksanakan,yang mana proses tersebut berlangsung
secara sistematis,berkelanjutan,terencana dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur.
Proses melakukan evaluasi mungkin saja berbeda sesuai perspesi teori yang dianut,ada
bermacam cara.Namun evaluasi harus memasukan ketentuan dan tindakan sejalan dengan fungsi
evaluasi yaitu:
1. Memfokuskan evaluasi
2. Mendesain evaluasi
3. Mengumpulkan informasi
4. Menganalisis informasi
5. Melaporkan hasil evaluasi
6. Mengelola hasil evaluasi dan mengevaluasi evaluasi
Evaluasi pembiayaan pendidikan merupakan alat untuk mengukur dari melihat hasil rencana
yang dirancang pada planning.Memberikan imbalan kepada staff sesai kinerja yang
ditunjukan,dan merancang serta merencanakan kembali sambil memperbaiki hal-hal yang belum
sempurna.Evaluasi pada administrasi berarti kegiatan mengukur tingkat efektivitas kerja personal
dan tingkat efisiensi penggunaan metode dan alat bantu tertentu dalam usaha mencapai
tujuan.Mengamati tingkat atau kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan,apakah telah
menghasilkan sesuatu seperti direncanakan atau sekurang-kurangnya,apakah kegiatan itu telah
berjalan diatas rel yang sebenarnya dan tidak menyimpang dari perencanaan atau tujuan yang
telah ditetapkan.Sedangkan megamati tingkat efisiensi maksudnya menilai tindakan-tindakan
atau kegiatan yang telah dilakukan itu apakah merupakan cara yang terbaik atau paling tidak
utnuk mencapai hasil yang sebesar-besarnya dengan resiko yang sekecil-kecilnya,yang berarti
apakah cara kerja tertentu sudah dipergunakan mampu member hasil yang maksimal.