Anda di halaman 1dari 1

‫ون ْذ َذ َه َب ُمغَا ِض ًبا فَ َظ َّن َأ ْن لَ ْن ن َ ْق ِد َر‬ ِ ُّ‫َو َذا الن‬

‫ِإ‬
ُّ ‫عَلَ ْي ِه فَنَا َد ٰى يِف‬
‫ات َأ ْن اَل لَٰ َه اَّل َأنْ َت‬ ِ ‫الظلُ َم‬
‫َ ُ ِ َّ ِ ِ ِإ ِإ‬
]٢١:٨٧[ ‫ُس ْب َحان َك يِّن ك ْن ُت م َن الظالم َني‬
‫ِإ‬
Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan
marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya
(menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap:
"Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya
aku adalah termasuk orang-orang yang zalim".
﴾٨٧﴿

Anda mungkin juga menyukai